Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI

Judul Praktikum : Pewarnaan BTA Metode Kinyoun Gabbet

Hari /Tanggal praktikum : Rabu, 17 Maret 2021

Nama : Qutratunnada Usman

Nim : PO714203191066

Kelompok : 2 B2

LABORATORIUM BAKTERIOLOGI
ANALIS KESEHATAN POLKESMAS
PRODI D IV TLM
2021

Nilai TTD
PEWARNAAN BTA METODE KINYOUN GABBET

I. TUJUAN
Untuk mengetahui ada tidaknya bakteri tahan asam dalam
sampel sputum/dahak dengan metode pewarnaan kinyoun gabbet.

II. PRINSIP
Dinding bakteri tahan asam memiliki lapisan lilin dan
lemak tebal yang sukar ditembus oleh cat, dengan pengaruh
fenol pada pewarnaan kinyoun, lapisan lilin akan menurun
permeabilitasnya sehingga dapat ditembus oleh cat warna.

III. TEORI DASAR


Bakteri merupakan organisme prokariot. Umumnya
ukuran bakteri sangat kecil, bentuk tubuh bakteri baru dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran
1.000 X atau lebih (Waluyo, 2004).
Sel bakteri memiliki panjang yang beragam, sel
beberapa spesies dapat berukuran 100 kali lebih panjang
daripada sel spesies yang lain. Bakteri merupakan makhluk
hidup dengan ukuran antara 0,1 sampai 0,3 µm. Bentuk bakteri
bermacam – macam yaitu elips, bulat, batang dan spiral. Bakteri
lebih sering diamati dalam olesan terwarnai dengan suatu zat
pewarna kimia agar mudah diamati atau dilihat dengan jelas
dalam hal ukuran, bentuk, susunan dan keadaan struktur
internal dan butiran.Sel sel individu bakteri dapat berbentuk
seperti bola/elips, batang (silindris), atau spiral (heliks) (Pelczar
& Chan, 2007).
Pewarnaan BTA dapat dibedakan menjadi 2 golongan,
yaitu bakteri tahan asam  yang akan tetap mengikat zat
pewarnaan primer (karbol fuksin) dan tidak akan dilepas pada
pencucian alkoholm asam, serta tidak akan mengikat zat warna
sekunder (methylen blue), sedangkan bakteri tidak  tahan asam
akan melepaskan zat warna  primer pada pencucian alcohol
asam  dan akan mengikat zat warna  sekunder.Ada beberapa 
cara  mewarnai bakteri tahan asam yaitu, menurut Ziehl-
Neelseen, menurut Tan Thiam Hok (1957)

Teknik pewarnaan ini dapat digunakan untuk


mendiagnosa keberadaan bakteri penyebab tuberkulosis yaitu
Mycobacterium tuberculosis . Ada beberapa cara pewarnaan
tahan asam, namun yang paling banyak adalah cara menurut
Ziehl-Neelsen.(anonymous,2009).
Pewarnaan Kinyoun Gabbet, larutan Kinyoun yaitu (Basic
fuchsin 4 gr, fenol 8 ml, alkohol 95 % 20 , H2O destilata 100 ml)
dituang pada permukaan sediaan dibiarkan selama 3 menit,
kemudian kelebihan zat warna buang dan dicuci dengan air
yang mengalir perlahan. Selanjutnya larutan Gabbet ( Methylen
blue 1 gr, H2SO4 20 ml , Alkohol absolut 96 % 30 ml, H2O
distilata 50 ml) dituang pada permukaan sediaan, dibiarkan 1
meni, kemudian kelebihan zat warna dibuang dan dicuci dengan
air yang mengalir perlahan kemudian sediaan dikeringkan di
udara ( Karuniawati, 2005 )

Mycobacterium memiiki keistimewaan, karena dinding


selnya mengandung lipida yang terlihat sebagai lapisan lilin.
Kandungan lipida ini sangat tinggi, pada beberapa spesies lipida
ini dapat mencapai 60% dari berat dinding sel. Kandungan lipida
yang tinggi ini menyebabkan sel bakteri sulit diwarnai, karena
zat warna tidak dapat menembus lapisan lilin ini. Jika bakteri
tahan asam diwarnai dengan larutan karbol fuchsin, maka zat
warna ini tidak mudah dilunturkan oleh larutan pemucat
(Lay,1994)

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Objek glass
2. Lidi /tusuk gigi
3. Lampu spiritus
4. Laminar air flow
5. Botol semprot
6. Bak pewarnaan

Bahan :
1. Reagen Kinyoun
Komposisi : (Basic fuchsin 4 gr, Kristal fenol 8 gr, Alkohol 96
% 20 ml, Aquadest 100 ml )
2. Reagen Gabbet
Komposisi : ( Methylen blue 1 gr, H2SO4 37 %, Alkohol 90
% , Aquadest )
3. Aquadest
4. Sputum (Dahak)

V. PROSEDUR KERJA
 Cara Pembuatan Sediaan
1. Menyiapkan objek glass yang bersih dan bebas lemak
2. Mengambil sampel dahak menggunakan lidi, lalu meletakkan
sampel dahak pada objek glass dengan ukuran 2 x 3 cm
3. Kemudian, sediaan di ulir-ulir dibelakang lampu spiritus
sampai sediaan kering
4. Setelah itu, sediaan difiksasi 2- 3 kali diatas lampu spiritus

 Cara Pewarnaan Metode Kinyoun Gabbet


1. Dibuat sediaan pada objek glass yang bersih dan bebas
lemak
2. Kemudian fiksasi diatas lampu spiritus
3. Dituang larutan kinyou (genangi preparat) selama 3 menit
pada preparat
4. Dicuci dengan air yang mengalir
5. Dituang larutan gabbet selama 1 menit pada preparat
6. Sediaan dicuci hingga bersih dan keringkan di udara
7. Dilakukan pemeriksaan dibawah mikroskop pada perbesaran
objektuf 100x dan ditambahkan oil imersi.
VI. HASIL PENGAMATAN

Interpretasi hasil : (+) Positif ditemukan bakteri tahan asam (BTA)


pada sampel yang diperiksa.
1. 11 8. 31 15. 12
2. 15 9. 12 16. 11
3. 17 10. 15 17. 10
4. 10 11. 22 18. 18
5. 13 12. 25 19. 12
6. 21 13. 15 20. 11
7. 23 14. 13 Total: 317 BTA

VII. PEMBAHASAN
Mycrobakteria adalah bakteri aerob berbentuk batang, yang
tidak membentuk spora. Walaupun tidak mudah diwarnai bakteri ini
tahan terhadap penghilangan warna (deklorisasi) oleh asam atau
alkohol dan karena itu dinamakan basil tahan asam. Ciri –ciri khas
Mycobakterium tuberculosis dalam jaringan, basil tuberkel
merupakan batang ramping lurus berukuran kira-kira 0,4 x 3 µm.
Pada perbenihan buatan terlihat bentuk coccus dan filamen. 
Mycobakteria tidak dapat diklasifikasikan sebagai gram
positif atau gram negatif. Sekali diwarnai dengan zat warna basa,
warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol, meski
dibubuhi dengan iodium. Basil tuberkel yang sebenarnya ditandai
oleh sifat tahan asam misalnya 95 % etil alkohol yang mengandung
3 % asam hidroklorida (asam alkohol) dengan cepat akan
menghilangkan warna semua bakteri kecuali Mycobakteria. Sifat
tahan asam ini bergantung pada integritas struktur selubung
berlilin. Pada dahak atau irisan jaringan, Mycobakteria dapat
diperlihatkan karena memberi fluoresensi kuning jingga setelah
diwarnai dengan zat warna fluorokrom (misalnya auramin,
rodamin).
Pewarnaan BTA merupakan pewarnaan yang ditujukan
terhadap bakteri yang mengandung lemak dalam konsentrasi tinggi
sehingga sukar menyerap zat warna, namun jika bakteri diberi zat
warna khusus misalnya karbol fuchsin melalui proses pemanasan
maka akan menyerap zat warna dan akan tahan di ikat tanpa
mampu dilunturkan oleh peluntur yang kuat sekalipun seperti
asam-alkohol. Karena itu bakteri disebut bakteri tahan asam (BTA).
Teknik pewarnaan ini dapat mendiagnosa keberadaan bakteri
penyebab tuberculosis yaitu Mycobacterium tuberculosis.
Pada praktikum ini menggunakan metode kinyoun gabbet yang
menggunakan sampel sputum /dahak, pada saat pemberian basic
fuchsin selama 2-3 menit, lalu dicuci nah waktu pencucian lapisan
lilin dan lemak yang terbuka akan merapat kembali. Pada
pencucian dengan asam alkohol warna fuchsin selama 1 menit
tidak akan dilepas zat warnanya sedangkan pada bakteri tidak
tahan asam akan berwarna biru.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan didapatkan bakteri
BTA pada sediaan yang diperiksa, jadi sampel sputum yang
diperiksa terdapat bakteri mycobacterium tuberculosis .
Adapun kelemahan dan kelebihan pewarnaan Kinyoun-Gabbet
antar lain adalah : latar belakang berwarna ungu dan buram, basil
kurang merah , leukosit ungu, reagen jarang dijumpai karena
mahal harganya. Komposisi dari fenol lristal/ bubuk murni pada
zaat pembuatan reagen sebelum proses homogenisasi zat warna
primer dengan carbol fuchsin dipanaskan/ dilakukan pada
penangas atau autoclave dan terakhir pada prosespewarna lebih
mudah, cepat dan praktis.
Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri pathogen yang
dapat menyebabkan penyakit tuberculosis dan bersifat tahan asam
sehingga digolongkan sebagai BTA (Bakteri Tahan Asam).
Penularan mycobacterium terjadi melalui jalan pernafasan.

Adapun skala penentuan hasil secara kualitatif menurut IUAT:

Negatif Apabila tidak ditemukan BTA dalan 100 lapang


pandang
Sceinti Apabila terdapat 1-9 BTA dalam 100 lapang
pandang ( ditulis jumlah bakteri yang ada)
Positif (+) Apabila terdapat 10-99 BTA dalam 100 lapang
pandang
Positif (++) Apabila terdapat 1-10 BTA /dalam pandang
(dihitung minimal 50 lapang pandang )
Positif (+++) Apabila terdapat >10 BTA /dalam pandang
(dihitung minimal 20 lapang pandang )

VIII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang dilakukan pada metode Kinyoun
Gabbet didapatkan BTA sebanyak >10/ lapangan pandang dalam
20 lapangan pandang sehingga pasien tersebut dapat digolongkan
positif III.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymos.2009.Tuberculosis Paru. Dalan: Sudayo Aw Setiyohadi


B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid IU-Edisi 5 Jakarta
Internapublishing. PP 2230-9
Karuniawati, A.Risdayani E. Nilawati S Dkk. 2005.Perbandingan
Tan Thiam Hol, Ziel-Neelsen Dan Floukrom Sebagai Metode
Pewarnaan BTA Untuk Pemeriksaan Mikroskopik Sputum.
Makalah Kesehatan, Volun 9 Nol
Lay,Bibiana W.1994. Analisis. Mikroba Di Laboratorium. Raja
Grafindo Persada. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai