Nim : PO714203191066
Kelompok : 2 B2
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI
ANALIS KESEHATAN POLKESMAS
PRODI D IV TLM
2021
Nilai TTD
PEWARNAAN BTA METODE KINYOUN GABBET
I. TUJUAN
Untuk mengetahui ada tidaknya bakteri tahan asam dalam
sampel sputum/dahak dengan metode pewarnaan kinyoun gabbet.
II. PRINSIP
Dinding bakteri tahan asam memiliki lapisan lilin dan
lemak tebal yang sukar ditembus oleh cat, dengan pengaruh
fenol pada pewarnaan kinyoun, lapisan lilin akan menurun
permeabilitasnya sehingga dapat ditembus oleh cat warna.
Bahan :
1. Reagen Kinyoun
Komposisi : (Basic fuchsin 4 gr, Kristal fenol 8 gr, Alkohol 96
% 20 ml, Aquadest 100 ml )
2. Reagen Gabbet
Komposisi : ( Methylen blue 1 gr, H2SO4 37 %, Alkohol 90
% , Aquadest )
3. Aquadest
4. Sputum (Dahak)
V. PROSEDUR KERJA
Cara Pembuatan Sediaan
1. Menyiapkan objek glass yang bersih dan bebas lemak
2. Mengambil sampel dahak menggunakan lidi, lalu meletakkan
sampel dahak pada objek glass dengan ukuran 2 x 3 cm
3. Kemudian, sediaan di ulir-ulir dibelakang lampu spiritus
sampai sediaan kering
4. Setelah itu, sediaan difiksasi 2- 3 kali diatas lampu spiritus
VII. PEMBAHASAN
Mycrobakteria adalah bakteri aerob berbentuk batang, yang
tidak membentuk spora. Walaupun tidak mudah diwarnai bakteri ini
tahan terhadap penghilangan warna (deklorisasi) oleh asam atau
alkohol dan karena itu dinamakan basil tahan asam. Ciri –ciri khas
Mycobakterium tuberculosis dalam jaringan, basil tuberkel
merupakan batang ramping lurus berukuran kira-kira 0,4 x 3 µm.
Pada perbenihan buatan terlihat bentuk coccus dan filamen.
Mycobakteria tidak dapat diklasifikasikan sebagai gram
positif atau gram negatif. Sekali diwarnai dengan zat warna basa,
warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol, meski
dibubuhi dengan iodium. Basil tuberkel yang sebenarnya ditandai
oleh sifat tahan asam misalnya 95 % etil alkohol yang mengandung
3 % asam hidroklorida (asam alkohol) dengan cepat akan
menghilangkan warna semua bakteri kecuali Mycobakteria. Sifat
tahan asam ini bergantung pada integritas struktur selubung
berlilin. Pada dahak atau irisan jaringan, Mycobakteria dapat
diperlihatkan karena memberi fluoresensi kuning jingga setelah
diwarnai dengan zat warna fluorokrom (misalnya auramin,
rodamin).
Pewarnaan BTA merupakan pewarnaan yang ditujukan
terhadap bakteri yang mengandung lemak dalam konsentrasi tinggi
sehingga sukar menyerap zat warna, namun jika bakteri diberi zat
warna khusus misalnya karbol fuchsin melalui proses pemanasan
maka akan menyerap zat warna dan akan tahan di ikat tanpa
mampu dilunturkan oleh peluntur yang kuat sekalipun seperti
asam-alkohol. Karena itu bakteri disebut bakteri tahan asam (BTA).
Teknik pewarnaan ini dapat mendiagnosa keberadaan bakteri
penyebab tuberculosis yaitu Mycobacterium tuberculosis.
Pada praktikum ini menggunakan metode kinyoun gabbet yang
menggunakan sampel sputum /dahak, pada saat pemberian basic
fuchsin selama 2-3 menit, lalu dicuci nah waktu pencucian lapisan
lilin dan lemak yang terbuka akan merapat kembali. Pada
pencucian dengan asam alkohol warna fuchsin selama 1 menit
tidak akan dilepas zat warnanya sedangkan pada bakteri tidak
tahan asam akan berwarna biru.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan didapatkan bakteri
BTA pada sediaan yang diperiksa, jadi sampel sputum yang
diperiksa terdapat bakteri mycobacterium tuberculosis .
Adapun kelemahan dan kelebihan pewarnaan Kinyoun-Gabbet
antar lain adalah : latar belakang berwarna ungu dan buram, basil
kurang merah , leukosit ungu, reagen jarang dijumpai karena
mahal harganya. Komposisi dari fenol lristal/ bubuk murni pada
zaat pembuatan reagen sebelum proses homogenisasi zat warna
primer dengan carbol fuchsin dipanaskan/ dilakukan pada
penangas atau autoclave dan terakhir pada prosespewarna lebih
mudah, cepat dan praktis.
Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri pathogen yang
dapat menyebabkan penyakit tuberculosis dan bersifat tahan asam
sehingga digolongkan sebagai BTA (Bakteri Tahan Asam).
Penularan mycobacterium terjadi melalui jalan pernafasan.
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang dilakukan pada metode Kinyoun
Gabbet didapatkan BTA sebanyak >10/ lapangan pandang dalam
20 lapangan pandang sehingga pasien tersebut dapat digolongkan
positif III.
DAFTAR PUSTAKA