Anda di halaman 1dari 24

BAKTERIOLOGI

III

PERSIAPAN MEDIA DAN


PEWARNAA BAKTERI

NAMA :DIRGAHAYU RAHMAN


NPM :85AK17039
KLS :B
PERSIAPAN MEDIA

Pengertian :

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah


suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi
yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya.
JENIS-JENIS MEDIA

MEDIA DIPERKAYA

BHIB (Brain Heart Infusion Broth)


TSB (Trypticase Soy Broth)

MEDIA UNIVERSAL

NA (Nutrient Agar)
BA (Blood Agar)
PEWARNAAN BAKTERI
Pengertian :
Pewarnaan bakteri adalah proses mewarnai sel bakteri
dengan suatu zat warna untuk memperjelas morfologi
bakteri.
Tujuan :
Memberi warna pada sel-sel atau bagian-bagian lain,
sehingga menambah daya kontras dan tampak lebih jelas,
membedakan sel bakteri satu dengan dengan yang lain,
mengidentifikasi bagian-bagian atau struktur-struktur
sel mikroorganisme, mengamati dengan lebih baik suatu
morfologi mikroorganisme.
LANGKAH-LANGKAH PEWARNAAN

1. Pembuatan olesan bakteri, olesan bakteri tidak

boleh terlalu tebal atau tipis

2. Fiksasi, dapat dilakukan secara pemanasan

atau dengan aplikasi bahan kimia seperti

sabun, formalin, fenol.

3. Aplikasi zat warna : tunggal, atau lebih dari 1

zat warna
MACAM-MACAM ZAT WARNA

1. Zat warna bersifat asam

 Komponen warnanya adalah anion

 Dalam bentuk garam natrium

2. Zat warna bersifat basa

 Komponen warna kation.

 Dalam bentuk klorida


MACAM-MACAM ZAT WARNA

Safranin = Merah

Gentian Violet = Ungu

Methylen Blue = Biru

Malachit green = Hijau

Karbol fuchsin = Merah


STRUKTUR LUAR SEL

1. Dinding sel , terdiri dari :

- lapisan peptidoglikan

- asam teikoat

2. Membran plasma, terdiri dari :

- membran protein

- lapisan fosfolipid
JENIS-JENIS PEWARNAAN BAKTERI

PEWARNAAN SEDERHANA

PEWARNAAN
DIFFERENTIAL

PEWARNAAN KHUSUS

PEWARNAAN NEGATIF
PEWARNAAN SEDERHANA

Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang


hanya menggunakan pewarna tunggal. Tujuannya
adalah untuk mengetahui bentuk morfologis sel bakteri
(coccus, basilus, dan spiral ) dan susunannya (rantai,
berkelompok, berpasangan, dan tetrad). Prinsip
pewarnaan sederhana adalah bakteri hanya akan
mengikat satu macam cat tunggal sesuai dengan cat
yang diberikan. Cat yang dapat digunakan adalah cat
safranin, methylene blue, gentian violet, basic fuchin
dan anilin basa.
- Menggunakan 1 macam zat warna.

- Warna bakteri hanya 1

- Tidak dapat membedakan sifatnya.

- Untuk melihat ukuran dan bentuknya

Cara Kerja :

1. Dibuat preparat bakteri


2. Warnai dengan methylen blue 1-3 menit
3. Cuci dengan air kran, keringkan pada suhu kamar.
4. Lihat dengan mikroskop dengan minyak emersi.
5. Bakteri berwarna biru
PEWARNAAN
DIFFERENTIAL

Pewarnaan diferensial Adalah pewarnaan


yang menggunakan dua pewarna yang berlawanan
yang digunakan untuk membedakan sifat-sifat sel
bakteri. Pewarnaan diferensial terdiri dari 2
macam, yaitu pewarnaan gram dan pewarnaan
bakteri tahan asam.
1. Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram digunakan untuk membedakan spesies
bakteri menjadi dua kelompok (Gram positif dan Gram negatif),
berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel. Pewarnaan ini
menggunakan lebih dari satu zat warna.
 Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan
membran sel selapis. Karena bakteri Gram positif bakteri yang
dapat menahan kompleks pewarnaan primer ungu Kristal
iodium sampai akhir prosedur dan sel bakteri berwarna biru
gelap atau ungu.
 Sedangkan bakteri gram negatif merupakan
bakteri yang kehilangan kompleks ungu Kristal
pada waktu pembilasan dengan alkohol namun
kemudian terwarnai dengan pewarnaan
tandingan, yaitu safranin sehingga sel-sel
tampak berwarna merah muda pada akhir
pewarnaan dan mempunyai dinding sel tipis
yang berada di antara dua lapis membran sel
kegunaannya yaitu,
Untuk melihat atau mengamati bentuk-bentuk
sel bakteri dan memberikan sifat reaksi
pewarnaan bakteri yang dapat diketahui dengan
melihat apakah termasuk gram negatif (berwarna
merah) atau gram positif (berwarna biru).
Cara Kerja :
1. Buat preparat melingkar diameter 2-3 cm.

2. Fiksasi diatas api sampai kering

3. Genangi kristal violet 3 menit, dicuci dengan air.

4. Genangi dengan lugol selama 2 menit.

5. Genangi dengan alkohol sehingga jernih

6. Cuci dengan air dan genangi dengan fuchsin


selama 1 menit, lalu cuci lagi air.
7. Keringkan dan periksa di mikroskop.
2. Pewarnaan Bakteri Tahan Asam

Pewarnaan ini ditujukan terhadap bakteri yang mengandung lemak

dalam konsentrasi tinggi sehingga sukar menyerap zat warna, namun jika

bakteri diberi zat warna khusus misalnya karbolfukhsin melalui proses

pemanasan, maka akan menyerap zat warna dan akan tahan diikat tanpa

mampu dilunturkan oleh peluntur yang kuat sekalipun seperti asam-alkohol.

Karena itu bakteri ini disebut bakteri tahan asam (BTA).

Teknik pewarnaan ini dapat digunakan untuk mendiagnosa

keberadaan bakteri penyebab tuberkulosis yaitu Mycobacterium

tuberculosis . Bakteri tahan asam akan berwarna merah dan bakteri

tidak tahan asam berwarna biru.


Cara Kerja :
1. Buat bsediaan preparat
2. Lalu sediaan dilewatkan 3x melalui api spiritus
3. Sediaan digenangi dengan karbol fuchsin
4. Dari bawah sediaan dipanasi dengan menggunakan sulut api atau
spritus sampai keluar uap ( jangan sampai mendidih )
5. Diamkan minimal 5 menit.
6. Sediaan dibilas hati-hati dengan air mengalir
7. Sediaan dimiringkan dengan pinset untuk membuang air
8. Sediaan digenangi asam alkohol sampai tidak tampak warna
merah karbol fuchsin
9. Genangi dengan methylene blue selama 10-20 dtk
10. Sediaan dibilas dan dikeringkan.
PEWARNAAN KHUSUS

Pewarnaan khusus adalah pewarnaan yang digunakan untuk


mewarnai bagian-bagian sel bakteri, misalnya flagel, spora, dan
kapsul.

1. Pewarnaan Spora

Spora kuman mempunyai dinding yang tebal sehingga


diperlukan pemanasan agar pori-pori membesar zat warna fuchsin
dapat masuk, dengan pencucian pori-pori kembali mengecil
menyebabkan zat warna fuchsin tidak dapat dilepas walaupun
dilunturkan dengan asam alkohol, sedangkan pada badan bakteri
warna fuchsin dilepaskan dan mengambil warna biru dari
methylen blue.
Cara Kerja :
1. Dibuat suspensi kuman, ditambah dengan carbol
fuchsin sama banyak.
2. Dipanaskan selama 6 menit pada api kecil atau pada
penangas air 80oc selama 10 menit.
3. Dibuat sediaan dan dikeringkan.
4. Dimasukkan kedalam H2SO4 1% selama 2 detik
5. Dimasukkan kedalam alkohol sehingga tidak ada lagi
warna merah mengalir.
6. Sediaan dicuci dengan air.
7. Diwarnai dengan methylen blue selama 1 menit
kemudian dicuci dan dikeringkan.
8. Diperiksa dibawah mikroskop.
2. Pewarnaan Flagela
Flagel merupakan komponen tambahan dari
sel yang menyerupai benang, terdiri dari protein
Flagelin. Flagel merupakan organel sel yang tidak
dapat dilihat dengan pewarnaan biasa. Salah satu
pewarnaan yang digunakan untuk melihat flagel
adalah pewarnaan Gray. Pada metode ini sel
bakteri akan berwarna ungu muda sedangkan
flagel akan berwarna ungu lebih muda dengan latar
belakang merah muda.
3. Pewarnaan Kapsul
Pewarnaan ini menggunakan larutan Kristal
violet panas, lalu larutan tembaga sulfat sebagai
pembilasan menghasilkan warna biru pucat pada
kapsul, karena jika pembilasan dengan air dapat
melarutkan kapsul. Garam tembaga juga memberi
warna pada latar belakang. Yang berwana biru
gelap.
PEWARNAAN NEGATIF

Adalah pewarnaan yang digunakan untuk


mewarnai latar belakangnya sedangkan sel
bakteri tidak terwarnai. Cat yang digunakan
adalah tinta china. Karena yang terwarnai
adalah latar belakangnya maka sel bakteri akan
berwarna transparan dengan latar belakang
hitam. Pewarnaan ini digunakan untuk bakteri
yang sulit mengikat cat karena daya afinitas
pengikatan cat oleh sel bakteri rendah. Contoh
bakteri yang menggunakan pengecatan ini
adalah Leptospira sp. , Treponema sp,
dan Borrelia sp.
Cara Kerja :
1. Diteteskan 1 tetes tinta cina pada objek gelas

2. Diteteskan 1 tetes sampel, campur homogen

3. Dibuat hapusan dengan sehingga ada bagian


tipis
4. Dikerinkan kemudian diperiksa dengan
mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai