Anda di halaman 1dari 2

Kulit (korteks) adalah jaringan terluar dari tanaman berkayu, meliputi : kulit batang,

cabang atau kulit akar atau buah sampai ke lapisan epidermis. Saat tumbuhan sudah cukup besar
umumnya zat berkhasiat terdapat dalam serat terutama alkaloid. Pada pratikum kali ini bertujuan
untuk mengetahu macam-macam simplisia kulit (cortex) secara makroskopk, mikroskopik dan
kimia. Adapun simplisia yang di gunakan dalam pratikum kali ini adalah Kulit kayu manis
(Cinnamom Cortex) , Kulit batang cempaka ( Champacae Cortex), dan Kulit batang delima
(Granati Cortex).

Pertama , dilakukan pengamatan secara makroskopis pada masing-masing simplisia cortex.


Kulit kayu manis (Cinnamom Cortex) memiliki nama tanaman asal Cinnamomum zeylancum
memilki warna kulit coklat tua dengan bentuk memangjang dan mennggulung , memilik bau khas
aromatic. Kulit batang cempaka ( Champacae Cortex) memiliki nama tanaman asal Michelia
champaca, memiliki warna kulit batang berwarna coklat muda dengan bau khas aromatic dan
bentuknya tips dan menggulung. Kulit batang delima (Granati Cortex) memlki nama tanaman asal
Punica granatum dengan warna kulit batang coklat muda , tidak berbau dan bentuknya tipis serta
menggulung.

Kedua, dilakukan pengamatan secara makroskopis pada masing-masing simplisia dengan


mengamati warna serbuk dan kemudian serbuk sampel diberi kloralhidrat yang kemudian diamati
di bawah mikroskop untuk melihat fragmen pengenalnya. Didapatkan hasil untuk kulit kayu manis
(Cinnamomi Cortex) adalah warna serbuk coklat tua, bau khas aromatic dan memiliki rasa agak
manis , fragmen pengenal adalah serat sklerenkm tipis, sel secret , amilum dan sel batu yang
berwarna ke abu-abuan. Kulit batang cempaka ( Champacae Cortex) memiliki warna serbuk coklat
muda, bau khas aromatk, dengan rasa pahit, dengan fargmen pengenal berupa serabut dengan jar-
jari dan sel batu. Kulit batang delima (Granati Cortex) memiliki warna serbuk kunng kehjauan,
bau lemah, dan rasa agak tebal, memiliki fragmen pengenal berupa jaringan gabus bentuk
polygonal, butir pati , dan jaringan gabus dengan penebalan U.

Ketiga, dilakukan pengamatan secara kimiawi pada simplisia, Di dapatkan hasil untuk kulit
kayu manis (Cinnamomi Cortex) dengan meneteskan 5 tetes asam sulfat P menghasilkan warna
coklat kemerahan (+). Meneteskan asam sulfat 10N menghasilkan warna coklat kemerahan (+).
Meneteskan Hcl Pekat P menghasilkan warna coklat kemerahan, Meneteskan 5 tetes NaOH P 5%
b/v menghasilkan warna coklat tua. Meneteskan ammonia P 25% menghasilkan warna coklat.
Meneteskan 5 tetes FeCl3 LP menghasilkan warna coklat (+). Dari hasil uji tersebut didapatkan
bahwa kayu manis (Cinnamomi Cortex) mengandung minyak atsiri 1-3%, tanin, damar, lender,
kalsium oksalat. Sebagai karminatif (memperlancar buang angin). Pada Kulit batang cempaka (
Champacae Cortex) dengan meneteskan 5 tetes asam sulfat P menghasilkan warna coklat tua (+).
Meneteskan asam sulfat 10N menghasilkan warna kunng kecoklatan (+), Meneteskan 5 tetes
NaOH P 5% b/v menghasilkan warna merah kecoklatan ,Meneteskan ammonia P 25%
menghasilkan warna kekuningan . Meneteskan 5 tetes FeCl3 P 5% b/v menghasilkan warna coklat
kehijauan (+). Dari hasil uji tersebut didapatkan bahwa Kulit batang cempaka ( Champacae
Cortex) mengandung alkaloida yang biasanya tipe benzil-isoquinolin atau aporfin dan zat samak
yang berfungsi sebagai antiseptic. Pada Kulit batang delima (Granati Cortex) dengan meneteskan
5 tetes asam sulfat P menghasilkan warna kunng pucat (+). Meneteskan asam sulfat 10N
menghasilkan warna kuning (+), Meneteskan 5 tetes NaOH P 5% b/v dalam etanol menghasilkan
warna coklat kemerahan ,Meneteskan ammonia P 25% menghasilkan warna coklat kemeraham .
Dari hasil uji tersebut didapatkan bahwa Kulit batang delima (Granati Cortex) mengandung
alkaloida dan tan yang berfungsi sebagai astingensia dan pengobatan diare.

Anda mungkin juga menyukai