Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 3

ANTIBIOTIKA
1. ANDRE ARDINUR
2. DEWI RAHMAH
3. SAKINAH
4. RAISA DINIHARIANTO
Definisi antibiotik
Antibiotik adalah zat-zat yang dihasilkan dari
fungi atau bakteri yang memiliki khasiat
mematikan atau menghambat pertumbuhan
mikroba lain, sedangkan toksisitasnya bagi
manusia relatif kecil. Turunan zat tersebut,
yang dibuat secara semisintetis dan sintesis
dengan khasiat antimikroba lazimnya juga disebut
antibiotik .
Penggolongan AntibiotikBerdasarkan Mekanisme Kerjanya

• Antibiotik yang menghambat sintesis


dinding
• Antibiotik yang menghamb
sel:Antibiotik yang termasuk kelomp at sintesis asamnukleat (DN
ok ini ialahpenisilin, sefalosporin, A/
basitrasin dan vankomisin. RNA): Antibiotik yang term
•  Antibiotik yang merusak membran p asukkelompok ini ialah rifa
lasma:Antibiotik yang termasuk kelo mpisin dan golongankuinol
mpok ini ialahpolimiksin, nistatin, on.
dan amfoterisin B.
•  Antibiotik yang menghambat sintesis
•  Antibiotik yang menghamb
 protein:Antibiotik yang termasuk kel at sintesis metabolitesensial
ompok ini ialahgolongan aminogliko : Antibiotik yang termasuk
sida, makrolida,kloramfenikol, kelompok
linkomisin dan tetrasiklin. iniialah sulfonamida, kotri
moksazol dan asam p-
Penggolongan Antibiotik Berdasarkan Struktur Kimianya

• Golongan Aminoglikosida
[amikasin, dibekasin, gentamisin,
kanamisin, neomisin, netilmisin]
• Golongan Beta-Laktam
Golongankarbapenem,golongansefalosporin ,golongan beta-laktam
monosiklik, dan golongan penisilin
• Golongan Glikopeptida
[vankomisin, teikoplanin, ramoplanin]
• Golongan Poliketida
[golonganmakrolida,golonganketolida, golongan tetrasiklin]
• GolonganPolimiksin
[polimiksin dan kolistin
• Golongan Kinolon (fluorokinolon)
[asam nalidiksat, siprofloksasin,ofloksasin, norfloksasin,
levofloksasin]
• Golongan Streptogramin
[pristinamycin, virginiamycin,
mikamycin, dankinupristindalfopristin]
• Golongan Oksazolidinon
[linezolid]
• Golongan Sulfonamid
[kotrimoksazol dan trimetoprim]
• Antibiotika lain yang penting, seperti kloramfenikol, klindamisin dan
asamfusidat.
Metode identifikasi senyawa obat
Identifikasi senyawa obat merupakan analisis kualitatif yg bertujuan
utk mengetahui atau menemukan komponen suatu obat. Identifikasi
obat dapat dilakukan denganbeberapa cara antara lain :
• Organoleptis
Dalam cara ini suatu zat dapat dikenal berdasarkan sifat-sifat
fisikanya, yaitumenggunakan panca indera, meliputi warna, rasa, bau
dan bentuk dengan dilihat, diamati,dan diraba kehalusannya dengan
ujung jari, dibau, dan dirasakan.
• Pemanasan pada cawan porselin
Dengan pemanasan, zat-zat tersebut dapat mencair, memadat, dan
menguap atau segera menyublim. Adapula zat yang dapat terbakar
pada pemanasan.
• Kelarutan
Dengan melihat kelarutannya dalam keadaan dingin dan panas
dalam pelarut aquadest,asam (HCl), basa (NaOH), dan Alkohol.
• Direaksikan dengan pereaksi (Reaksi Identifikasi)
Dengan menggunakan pereaksi yang dapat bereaksi dengan
senyawa yang dianalisis dan dapat menimbulkan gejala-gejala yg
dapat diamati seperti adanya perubahan warna,terbentuknya
endapan, terbentuknya kristal yg spesifik dan lain-lain.
KLORAMFENIKOL
[dichloroasetamide , amphicol ,anacetin, fenicol, cloramicol,
cloromycetin, Kemicetine].
BENTUK WARNA BAU RASA
hablur halus putih sampai Tidak berbau rasa sangat pahit
berbentuk jarum putih kelabu
atau lempeng atau putih
memanjang kekuningan

Memiliki rumus molekul C11H12Cl2N2O5


Identifikasi golongan antibiotik
1. organoleptis
TETRASIKLINA [Ambramycin /Achromycin].
memiliki rumus molekul C22H24N2O8 .
BENTUK WARNA BAU RASA

SERBUK KUNING TIDAK -


HABLUR BERBAU
Ampisilina(ampicillinum)
Bentuk :serbuk hablur
Warna: putih
Bau: tidak berbau atau hampir tidak berbau
Rasa : rasa pahit
Eritromisina

Bentuk: serbuk atau hablur


Warna : putih atau agak kuning
Bau :tidak berbau atau hampir tidak berbau
Rasa: rasa pahit
Contoh sediaan
Amoxycillin
Bentuk: serbuk hablur
Warna :putih
Bau: praktis tidak berbau
Rasa: rasa pahit
Contoh sediaan
2.kelarutan
A. Tetrasiklin
C. Ampisilina
sangat sukar larut dalam air, larut dalam
Larut dalam 170 bagian air; praktis tidak
50 bagian etanol (95%) P, praktis tidak
larut dalam 2,5 bagian etanol (95%) P,
larut dalam kloroform P, dan dalam eter P. dalam kloroform P , dalam eter P, dalam
Larut dalam asam encer, larut dalam aseton P dan dalam minyak lemak.
alkali disertai peruraian. D. Eritromisina
B. Kloramfenikol Larut dalam lebih kurang 1000 bagian
air; larut dalam ethanol (95%)P, dalam
Larut dalam lebih kurang 400 bagian air,
dalam 2,5 bagian etanol (95%) P dan kloroform P, dan dalam eter P.
E. Amoksisilin
dalam 7 bagian propilenglikol P; sukar
larut dalam kloroformP dan dalam eter Sukar larut dalam air dan metanol, tidak
P. larut dalam benzena, dalam karbon
tetraklorida, dan dalam kloroform.
3. Reaksi Identifikasi
A. Reaksi Identifikasi Tetrasiklin
 Zat + H2SO4 pekat → Merah ungu, jika + air Kuning tua.
 Reaksi Marquis: Zat + Formalin + H2SO4 Pekat → merah
anggur.
Reaksi Frohde : Zat + Ammonium Molibdat + H2SO4 pekat →
Merah anggur.
Zat + Vitalli → Kuning – Coklat.
Zat + Millon → rase , aduk → Coklat.
 Zat + Nessler (+NaOH) → coklat hitam.
Zat + aqua bromata → Endapan Kuning.
Zat + amonium molibdat → biru hitam.
B. Reaksi Identifikasi Kloramfenikol
 Zat + NaOH kemudian dipanaskan → orange merah.
 Reaksi Cuprifil : Larutan sampel dalam air + NaOH ad basa + CuSO4 → biru
tua, jika dipanaskan → endapan merah bata.
 Zat uji + HCl pekat + serbuk Zn → panaskan → setelah dingin + DAB HCl 2
tetes → warna orange/kuning.
 Zat + Nessler → endapan abu-abu.
 Zat + Cu(FO3)2 amoniakal → abu-abu coklat.
 Zat uji + metanol + CaCl2 + serbuk Zn → panaskan di atas waterbath 10 meni
→ tuang filtrat pada tabung
Lain + kristal Na-asetat + benzoil klorida 2 tetes → kocok 1 menit + beberapa
tetes FeCl3 + HCl encer → warna merah ungu.
C. Reaksi Identifikasi Ampisilina
Suspensikan10% zat dalam air, + 2ml fehling dan 6ml air →
violet.
 Larutan + zat dalam alkohol + H2SO4 + resorsin, dipanaskan
hijau kuning.
Larutan zat dalam alkohol + larutan tembaga nitrat amoniakal,
panaskan hijau kuning tua.
Teteskan 0,1 ml larutan ninhidrina p 0,1 % b/v diatas kertas
saring p, keringkan pada suhu 105°, lapisan 0,1 ml larutan uji
0,1% b/v panaskan opada suhu 105° selama 5 menit, biarkan
hingga dingin, akan terjadi warna lembayung muda.
Suspensikan 10mg dalam 1ml air, tambahkan 2ml larutan
kalium tembaga (II) tartat p dan 6 ml air terjadi warna violet.
D. Reaksi Identifikasi Eritromisina
 Zat + H2SO4 conc → coklat  Zat + HNO3 pekat kuning + air
merah hijau.
 Zat + pereaksi Nessler →abu-abu Pada lebih kurang 5mg,
hitam
tambahkan 2 ml asam sulfat
 Larutan zat dalam aseton + HCl P,kocok perlahan – lahan; terjadi
conc → jingga yang
warna coklat merah.
berubah merah kemudian merah
keunguan.  Larutkan lebih kurang 3mg
dalam 2ml aseton P, tambahkan
Tambahkan CHCl3, kocok → lapisan
CHCl3 menjadi ungu. 2ml asam klorida P; terjadi warn
jingga yang berubah menjadi
 Larutan + Cu(NO3)2 ammoniakal,
merah dan kemudian menjadi
biarkan 5 menit 
merah tua keunguan, tambahkan
abu-abu coklat. 2ml kloroform P,kocok; lapisan
kloroform berwarna ungu
Reaksi Identifikasi Amoxycillin
Larutan 10 mg amoxycillin dalam 2 ml air, kemudian panaskan
diatas penangas air selama 2 menit sambil ditambahkan 0,5 ml
nitrit suasana asam akan memberikan warna merah
Reaksi Identifikasi Doksisiklin

• Metode TBA: sebanyak 4,0-40,0 mg doksisiklin dan


transfer ke Erlenmeyer bersih dan kering dan tambahkan
dengan 10 ml asam asetat glasia. Kemudian tambahkan 5
ml raksa (II) asetat 5% dan campur / kocok selama 2
menit. Tambahkan 2 tetea kristal violet sebagai indikator
dan titrasi dengan asam perklorat 0,01M dengan titik
akhir berwarna biru
ありがとう

Anda mungkin juga menyukai