Anda di halaman 1dari 11

I.

TOPIK PERCOBAAN
Reaksi Uji Asam Amino dan Protein

II. TUJUAN PERCOBAAN


1. Menguji unsur-unsur yang terdapat dalam protein.
2. Melakukan uji ninhidrin, uji biuret, dan uji millon pada larutan protein.
3. Melakukan pengendapan protein dengan asam kompleks, dan dengan
pelarut organic.
4. Melakukan salting out.

III. ALAT DAN BAHAN


ALAT BAHAN
Tabung reaksi NaOH padat
Sikat tabung reaksi HgCl2 1%
Botol semprot NaOH 10%
Gelas ukur 100 dan 200 ml CuSO4
Kertas saring Reagen biuret
Lakmus Merah Amonium Sulfat
Batang penjepit Alkohol sulfat
Penjepit kayu Larutan TCA 7%
Lampu spritus Larutan putih telur
Neraca analitik Larutan susu
Gelas kimia 600 ml Larutan tahu

IV. LANDASAN TEORITIS DAN PROSEDUR KEGIATAN


A. DASAR TEORI
Protein adalah polimer biologi yang tersusun dari molekul-molekul kecil yang
dinamakan asam amino. Rentang massa molekulnya dari 6000 sampai
puluhan ribu, sehingga protein dapat merupakan molekul sangat besar.
Selain tersusun dari asam amino, banyak protein juga mengandung
komponen lain seperti ion logam (misalnya Fe2+, Zn2+, Cu2+dan Mg2+) atau
mengandung molekul organik kompleks.

Dimana Asam amino bisa dengan pengaruh pH akan menjadi gugus amino
terprotonasi (NH3+) dan gugus karboksil terionisasi (COO-).
Efek pada gambar tersebut adalah efek zwitter (atau ionisasi ganda). Dengan
adanya ion ganda ini menyebabkan bereaksi dengan asam ataupun basa.
Terdapat 20 macam asam amino yang ditemukan dalam protein.
Berdasarkan gugus R-nya asam amino terdiri dari:
1. Asam Amino dengan gugus R-nya berupa hidrogen atau rantai karbon
yaitu glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan fenilalanin
2. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung gugus hidroksil (-OH)
yaitu Serin, treonin, dan tirosin
3. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung gugus karboksil
(-COOH) yaitu asam aspartat dan asam glutamat.
4. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung N yaitu asparagin,
glutamin, lisin, arginin, histidin dan triptofan
5. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung S yaitu sistein, metionin
6. Asam Amino dengan gugus R-nya membentuk ikatan siklik dengan gugus
amin yaitu prolin

Kedua puluh asam amino tersebut terbagi menjadi 2 bagian berdasarkan


kepolarannya yaitu asam amino bersifat polar dan nonpolar.
i. Asam amino bersifat nonpolar yaitu Glisin, Alinin, Prolin, Valin, Isoleusin,
Metionin, Triptofan, Leusin, dan Phenilalanin.
ii. Asam aminao bersifat polar yaitu Asparagin, Threonin, Serin, Asam
aspartat, Tirosin, Histidin, Arginin, Lysin, Asam Glutamat, dan Sistein.
No Nama Sifat Jenis
1 Glisin Netral Non esensial
2 Alanin Netral Non esensial
3 Valin Netral esensial
4 Leusin Netral esensial
5 Isoleusin Netral esensial
6 Serin Netral Non esensial
7 Threonin Netral esensial
8 Fenilalanin Netral esensial
9 Metionin Netral esensial
10 Sistein Netral Non esensial
11 Asparagin Netral Non esensial
12 Tirosin Netral Non esensial
13 Triptofan Netral esensial
14 Prolin Netral Non esensial
15 Glutamin Netral Non esensial
16 As. Aspartat Asam Non esensial
17 As. Glutamat Asam Non esensial
18 Lisin Basa esensial
19 Arginin Basa esensial
20 Histidin Basa esensial

Asam amino yang berpolimerisasi melalui ikatan peptida membentuk protein.


Contoh nya adalah tripeptida yang terdiri atas 3 macam asam amino yaitu
glisin, alanin dan serin. Maka rumus struturnya adalah:

O O
║ ║
H2C – C– NH – CH– C – OH
│ │
NH2 CH2OH

B. PROSEDUR KEGIATAN
1. UJI DENATURASI
a. Memasukkan tiga tetes larutan protein kedalam tabung reaksi bersih,
dan kering, lalu panaskan, dan memperhatikan baunya. Kegosongan
menunjukkan karbon, dan titik air diatas tabung menunjukkan adanya
oksigen dan hydrogen.
b. Memasukkan empat tetes larutan protein kedalam tabung reaksi, dan
tambahkan 1 keping NaOH padat. Memanaskan dengan hati-hati dan
memperhatikan bau ammonia atau perubahan warna lakmus merah
menjadi biru pada mulut tabung.
c. Memasukkan empat tetes larutan protein kedalam tabung reaksi, dan
tambahkan larutan NaOH 10% sebanyak 2 ml. Mendidihkan
campuran, lalu menambahkan 4 tetes HgCl2 hingga larutan berwarna
hitam.
2. UJI BIURET
Menambahkan 3 ml NaOH 10% dalam 3 ml larutan protein, kemudian
diaduk. Lalu menambahkan 1 tetes larutan CuSO4 0,1% dan
mengocoknya. Jika tidak timbul warna, menambahkan lagi CuSO4 hingga
timbul warna. Maksimum penambahan 10 tetes.

3. UJI PENGENDAPAN DENGAN PELARUT ORGANIK


Memasukkan 2 ml larutan protein dalam sebuah tabung reaksi.
Menambahkan 10 ml larutan alkohol 95% dan mengaduknya. Bila
terbentuk endapan ambil sedikit, dan uji kelarutannya dalam air.

V. DATA PENGAMATAN
1. UJI DENATURASI
Larutan Tahu

Tabung Perlakuan Hasil Pengamatan


1 3 tetes larutan tahu + dipanaskan Tercium bau dan terdapat O2
dan H2
2 4 tetes larutan tahu + 1 keping Tercium bau ammonia dan
NaOH padat + dipanaskan adanya perubahan warna
lakmus menjadi biru
3 4 tetes larutan tahu + NaOH 2ml Larutan menjadi warna hitam
+ 4 tetes HgCl2

Larutan Susu

Tabung Perlakuan Hasil Pengamatan


1 3 tetes larutan tahu + dipanaskan Terdapat O2 dan H2 / titik air,
karbon dan tercium bau
2 4 tetes larutan tahu + 1 keping Tercium bau ammonia ,dan
NaOH padat + dipanaskan Lakmus menjadi berwarna biru
3 4 tetes larutan tahu + NaOH 2ml Larutan menjadi warna kuning
+ 4 tetes HgCl2 kecoklatan
Larutan Putih Telur
Tabung Perlakuan Hasil Pengamatan
1 3 tetes larutan tahu + dipanaskan Terdapat O2 dan H2 / titik air,
karbon dan tercium bau
2 4 tetes larutan tahu + 1 keping Tercium bau ammonia dan
NaOH padat + dipanaskan lakmus menjadi biru
3 4 tetes larutan tahu + NaOH 2ml Larutan menjadi berwarna
+ 4 tetes HgCl2 hitam

2. UJI BIURET
Tabung Perlakuan Hasil Pengamatan
1 Susu kental manis + 3 ml NaOH Berubah warna menjadi ungu
10% + 2 tetes CuSO4 0,1%
2 Telur + 3 ml NaOH 10% + 4 tetes Berubah menjadi biru gelap
CuSO4 0,1%
3 Tahu + 3 ml NaOH 10% + 4 tetes Berubah menjadi biru muda
CuSO4 0,1%

3. UJI PENGENDAPAN DENGAN PELARUT ORGANIK


Tabung Perlakuan Hasil Pengamatan
1 Larutan tahu 2 ml + alkohol 96%, Berwarna putih keruh (sebelum
10 ml ditambahkan alkohol)
(ambil 5 tetes + 5 ml aquades) Tidak ada endapan
2 Larutan telur 2 ml + alkohol 96%, Berwarna putih pekat (sebelum
10 ml ditambahkan alkohol)
(ambil 5 tetes + 5 ml aquades) Tidak ada endapan
3 Larutan susu 2 ml + alkohol 96%, Berwarna putih (sebelum
10 ml ditambahkan alkohol)
(ambil 5 tetes + 5 ml aquades) Tidak ada endapan
VI. ANALISIS DATA DAN JAWABAN TUGAS
A. ANALISIS DATA

1. UJI DENATURASI
a. Larutan Tahu
Pada perlakuan yang pertama 3 tetes tahu lalu dipanaskan hasilnya
semakin lama dipanaskan bau gosongnya semakin menyegat. Hal ini
terjadi karena unsur oksigen dan hidrogen adalah unsur yang dimiliki oleh
protein dan menunjukkan adanya asam amino, karena protein tersusun
oleh asam-asam amino

Pada perlakuan yang kedua 4 tetes tahu + 1 keping NaOH padat lalu
dipanaskan, maka lama-kelamaan akan timbul bau yang menyengat yang
menandakan adanya amonia dan bila kertas lakmus merah diletakkan
pada mulut tabung maka akan terjadi perubahan warna lakmus merah
menjadi biru

Pada percobaan ketiga saat 4 tetes larutan tahu ditambah 2 mL larutan


NaOH 10%, larutan kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan tidak ada
perubahan warna hanya terdapat bintik-bintik air pada dinding tabung
yang menunjukkan adanya unsur oksigen dan hidrogen pada protein
tersebut. Kemudian setelah ditambah 4 tetes HgCl2 1% terjadi perubahan
warna menjadi warna hitam dan terbentuk endapan.

b. Larutan Putih Telur


Pada perlakuan yang pertama 3 tetes telur lalu dipanaskan hasilnya
semakin lama dipanaskan. Terlihat bintik-bintik air dibagian dinding
tabung. Hal ini terjadi karena unsur oksigen dan hidrogen adalah unsur
yang dimiliki oleh telur dan menunjukkan adanya asam amino, karena
telur tersusun oleh asam-asam amino.

Pada perlakuan yang kedua 4 tetes larutan protein + 1 keping NaOH


padat lalu dipanaskan, Bila kertas lakmus diletakkan pada mulut tabung
maka akan terjadi perubahan warna lakmus menjadi biru. Perubahan
warna menunjukkan adanya unsur nitrogen dan hidrogen dalam larutan
protein.
Pada percobaan ketiga saat 4 tetes larutan protein ditambah 2 mL larutan
NaOH 10%, larutan berwarna (keruh) kemudian dipanaskan, Kemudian
setelah ditambah 4 tetes HgCl2 1% terjadi perubahan warna menjadi
warna hitam dan tidak terbentuk endapan Larutan protein yang
mempunyai unsur belerang apabila ditambah dengan HgCl2 maka akan
terbentuk endapan HgS yang berwarna hitam, dimana endapan tersebut
menandakan adanya unsur belerang.

c. Larutan susu
Pada perlakuan yang pertama 3 tetes susu lalu dipanaskan hasilnya
semakin lama dipanaskan bau gosongnya semakin menyegat. Hal itu
menunjukan adanya karbon dalam protein, dan terlihat bintik-bintik air
dibagian dinding tabung. Hal ini terjadi karena unsur oksigen dan
hidrogen adalah unsur yang dimiliki oleh susu dan menunjukkan adanya
asam amino, karena susu tersusun oleh asam-asam amino.

Pada perlakuan yang kedua 4 tetes larutan susu + 1 keping NaOH padat
lalu dipanaskan bila kertas lakmus diletakkan pada mulut tabung maka
akan terjadi perubahan warna lakmus menjadi biru. Perubahan warna
menunjukkan adanya unsur nitrogen dan hidrogen dalam larutan protein.

Pada percobaan ketiga saat 4 tetes larutan susu ditambah 2 mL larutan


NaOH 10%, larutan berwarna kuning (keruh) kemudian dipanaskan. Saat
itu larutan susu telah dihidrolisa oleh larutan NaOH. Kemudian setelah
ditambah 4 tetes HgCl2 1% terjadi perubahan warna menjadi warna
kuning kecoklatan dan tidak terbentuk endapan.

2. UJI BIURET
a. Larutan Susu
Pada uji biuret pada saat 3 mL larutan susu ditambahkan 3 mL NaOH,
kemudian setelah ditambahkan 1 tetes CuSO4, yang kemudian dikocok
larutan berubah warna menjadi ungu tetapi warna ungunya belum jelas
tetapi pada penambahan 2 tetes larutan CuSO4 warna ungunya semakin
jelas.

b. Larutan Putih Telur


Pada uji biuret pada saat 3 mL larutan telur ditambahkan 3 mL NaOH,
kemudian setelah ditambahkan 1 tetes CuSO4, yang kemudian dikocok
larutan berubah warna menjadi biru tetapi warna birunya belum jelas
tetapi pada penambahan 4 tetes larutan CuSO4 warna birunya semakin
jelas terlihat seperti biru gelap.

c. Larutan Tahu
Pada uji biuret pada saat 3 mL larutan Protein (tahu) ditambahkan 3 mL
NaOH, kemudian setelah ditambahkan 1 tetes CuSO4, yang kemudian
dikocok larutan masih terlihat bening tetapi pada penambahan 4 tetes
larutan CuSO4 warnanya menjadi biru muda.

3. UJI PENGENDAPAN DENGAN PELARUT ORGANIK


a. Larutan Tahu
Pada pengendapan pelarut organik, pada saat penambahan 2 mL larutan
Protein (tahu) yang kemudian ditambahkan 10 mL larutan alkohol 96%
lalu diaduk, maka akan terbentuk endapan. Endapan tersebut diperiksa
kembali kelarutannya dengan diambil sebanyak 5 tetes dan dimasukkan
kedalam 5 ml air terlihat bahwa endapan tersebut larut dalam air.
b. Larutan Putih Telur
Pada pengendapan pelarut organik, pada saat penambahan 2 mL larutan
Protein (Putih telor) yang kemudian ditambahkan 10 mL larutan alkohol
96% lalu diaduk, yang dihasilkan adalah larutan putih telor tersebut larut
dalam pelarut alkohol. Hal ini membuktikan adanya protein, karena tidak
terdapat endapan.

c. Larutan Susu
Pada pengendapan pelarut organik, pada saat penambahan 2 mL larutan
Protein (Susu) yang kemudian ditambahkan 10 mL larutan alkohol 96%
lalu diaduk, yang dihasilkan adalah larutan susu tersebut larut dalam
pelarut alkohol dan warna larutan tersebut menjadi putih keruh
JAWABAN TUGAS
1. UJI DENATURASI
A. Unsur-unsur yang terdapat dalam protein : Karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen, belerang.
B. Endapan HgS. Dimana HgCl2 digunakan hanya untuk menguji adanya
asam amino dan protein.

2. UJI BIURET
A. Warna yang terjadi adalah warna ungu, biru gelap dan biru muda.
B. Karena apabila kelebihan pemakaian CuSO4 akan menyebabkan
terbentuk endapan yaitu endapan Cu (OH)2 yang tentunya akan
mengganggu test biuret ini.
C. Garam ammonium dapat mengganggu test biuret ini karena
ammonium bila direaksikan dengan CuSO4 akan terbentuk kompleks-
kompleks NH3
D. 2 Macam zat lain yang dapat memberikan uji biuret positif adalah
histisida, serina dan tronina atau yang mengandung gugus CO dan
NH2

VII. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
a. Protein adalah senyawa organik yang molekulnya besar, susunannya
kompleks, tersusun atas asam-asam amino terdiri unsur-unsur C, H,
O, N kadang-kadang S, P, dsb.
b. Didalam protein terdapat asam-asam amino, namun dalam asam
amino belum tentu ada protein
c. Sebagian protein ada yang larut dalam air dan ada yang tidak larut
dalam air

B. SARAN
1. Sebelum memulai praktikum, praktikan terlebih dahulu harus menguasai
materi yang akan dipraktikumkan.
2. Melakukan praktikum sesuai dengan prosedur kerjanya.
3. Berhati-hati dalam mengambil larutan.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Citadi, MS, Prof. DR. 2003. Penuntun Praktikum Biokimia. Palangkaraya:
UNPAR
Samsul R. 2002. Laporan Lengkap Praktikum Biokimiar. Palangkaraya: UNPAR
Setiadi, Rahmat, dkk. 2001. Biokimia. Jakarta : Universitas Terbuka Indonesia
Yetti Diana. 2002. Laporan Lengkap Praktikum Biokimiar. Palangkaraya: UNPAR
Tim Pengajar Kimia Dasar. 2011. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar. Palangka
Raya: Laboratorium Dasar dan Analitik
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
KIMIA DASAR

TOPIK : REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

OLEH :

NAMA : IRFAN

NIM : DBD 110 043

KELOMPOK : 13 (TIGA BELAS)

PRAKTIKUM KE : 6 (KEENAM)

TANGGAL PRAKTIKUM : 13 MEI 2011

ASISTEN PRAKTIKUM : NOVI IRIANTI, S.Pd

UPT LAB. DASAR DAN ANALITIK

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

2011

Anda mungkin juga menyukai