TOPIK PERCOBAAN
Reaksi Uji Asam Amino dan Protein
Dimana Asam amino bisa dengan pengaruh pH akan menjadi gugus amino
terprotonasi (NH3+) dan gugus karboksil terionisasi (COO-).
Efek pada gambar tersebut adalah efek zwitter (atau ionisasi ganda). Dengan
adanya ion ganda ini menyebabkan bereaksi dengan asam ataupun basa.
Terdapat 20 macam asam amino yang ditemukan dalam protein.
Berdasarkan gugus R-nya asam amino terdiri dari:
1. Asam Amino dengan gugus R-nya berupa hidrogen atau rantai karbon
yaitu glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan fenilalanin
2. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung gugus hidroksil (-OH)
yaitu Serin, treonin, dan tirosin
3. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung gugus karboksil
(-COOH) yaitu asam aspartat dan asam glutamat.
4. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung N yaitu asparagin,
glutamin, lisin, arginin, histidin dan triptofan
5. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung S yaitu sistein, metionin
6. Asam Amino dengan gugus R-nya membentuk ikatan siklik dengan gugus
amin yaitu prolin
O O
║ ║
H2C – C– NH – CH– C – OH
│ │
NH2 CH2OH
B. PROSEDUR KEGIATAN
1. UJI DENATURASI
a. Memasukkan tiga tetes larutan protein kedalam tabung reaksi bersih,
dan kering, lalu panaskan, dan memperhatikan baunya. Kegosongan
menunjukkan karbon, dan titik air diatas tabung menunjukkan adanya
oksigen dan hydrogen.
b. Memasukkan empat tetes larutan protein kedalam tabung reaksi, dan
tambahkan 1 keping NaOH padat. Memanaskan dengan hati-hati dan
memperhatikan bau ammonia atau perubahan warna lakmus merah
menjadi biru pada mulut tabung.
c. Memasukkan empat tetes larutan protein kedalam tabung reaksi, dan
tambahkan larutan NaOH 10% sebanyak 2 ml. Mendidihkan
campuran, lalu menambahkan 4 tetes HgCl2 hingga larutan berwarna
hitam.
2. UJI BIURET
Menambahkan 3 ml NaOH 10% dalam 3 ml larutan protein, kemudian
diaduk. Lalu menambahkan 1 tetes larutan CuSO4 0,1% dan
mengocoknya. Jika tidak timbul warna, menambahkan lagi CuSO4 hingga
timbul warna. Maksimum penambahan 10 tetes.
V. DATA PENGAMATAN
1. UJI DENATURASI
Larutan Tahu
Larutan Susu
2. UJI BIURET
Tabung Perlakuan Hasil Pengamatan
1 Susu kental manis + 3 ml NaOH Berubah warna menjadi ungu
10% + 2 tetes CuSO4 0,1%
2 Telur + 3 ml NaOH 10% + 4 tetes Berubah menjadi biru gelap
CuSO4 0,1%
3 Tahu + 3 ml NaOH 10% + 4 tetes Berubah menjadi biru muda
CuSO4 0,1%
1. UJI DENATURASI
a. Larutan Tahu
Pada perlakuan yang pertama 3 tetes tahu lalu dipanaskan hasilnya
semakin lama dipanaskan bau gosongnya semakin menyegat. Hal ini
terjadi karena unsur oksigen dan hidrogen adalah unsur yang dimiliki oleh
protein dan menunjukkan adanya asam amino, karena protein tersusun
oleh asam-asam amino
Pada perlakuan yang kedua 4 tetes tahu + 1 keping NaOH padat lalu
dipanaskan, maka lama-kelamaan akan timbul bau yang menyengat yang
menandakan adanya amonia dan bila kertas lakmus merah diletakkan
pada mulut tabung maka akan terjadi perubahan warna lakmus merah
menjadi biru
c. Larutan susu
Pada perlakuan yang pertama 3 tetes susu lalu dipanaskan hasilnya
semakin lama dipanaskan bau gosongnya semakin menyegat. Hal itu
menunjukan adanya karbon dalam protein, dan terlihat bintik-bintik air
dibagian dinding tabung. Hal ini terjadi karena unsur oksigen dan
hidrogen adalah unsur yang dimiliki oleh susu dan menunjukkan adanya
asam amino, karena susu tersusun oleh asam-asam amino.
Pada perlakuan yang kedua 4 tetes larutan susu + 1 keping NaOH padat
lalu dipanaskan bila kertas lakmus diletakkan pada mulut tabung maka
akan terjadi perubahan warna lakmus menjadi biru. Perubahan warna
menunjukkan adanya unsur nitrogen dan hidrogen dalam larutan protein.
2. UJI BIURET
a. Larutan Susu
Pada uji biuret pada saat 3 mL larutan susu ditambahkan 3 mL NaOH,
kemudian setelah ditambahkan 1 tetes CuSO4, yang kemudian dikocok
larutan berubah warna menjadi ungu tetapi warna ungunya belum jelas
tetapi pada penambahan 2 tetes larutan CuSO4 warna ungunya semakin
jelas.
c. Larutan Tahu
Pada uji biuret pada saat 3 mL larutan Protein (tahu) ditambahkan 3 mL
NaOH, kemudian setelah ditambahkan 1 tetes CuSO4, yang kemudian
dikocok larutan masih terlihat bening tetapi pada penambahan 4 tetes
larutan CuSO4 warnanya menjadi biru muda.
c. Larutan Susu
Pada pengendapan pelarut organik, pada saat penambahan 2 mL larutan
Protein (Susu) yang kemudian ditambahkan 10 mL larutan alkohol 96%
lalu diaduk, yang dihasilkan adalah larutan susu tersebut larut dalam
pelarut alkohol dan warna larutan tersebut menjadi putih keruh
JAWABAN TUGAS
1. UJI DENATURASI
A. Unsur-unsur yang terdapat dalam protein : Karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen, belerang.
B. Endapan HgS. Dimana HgCl2 digunakan hanya untuk menguji adanya
asam amino dan protein.
2. UJI BIURET
A. Warna yang terjadi adalah warna ungu, biru gelap dan biru muda.
B. Karena apabila kelebihan pemakaian CuSO4 akan menyebabkan
terbentuk endapan yaitu endapan Cu (OH)2 yang tentunya akan
mengganggu test biuret ini.
C. Garam ammonium dapat mengganggu test biuret ini karena
ammonium bila direaksikan dengan CuSO4 akan terbentuk kompleks-
kompleks NH3
D. 2 Macam zat lain yang dapat memberikan uji biuret positif adalah
histisida, serina dan tronina atau yang mengandung gugus CO dan
NH2
B. SARAN
1. Sebelum memulai praktikum, praktikan terlebih dahulu harus menguasai
materi yang akan dipraktikumkan.
2. Melakukan praktikum sesuai dengan prosedur kerjanya.
3. Berhati-hati dalam mengambil larutan.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Citadi, MS, Prof. DR. 2003. Penuntun Praktikum Biokimia. Palangkaraya:
UNPAR
Samsul R. 2002. Laporan Lengkap Praktikum Biokimiar. Palangkaraya: UNPAR
Setiadi, Rahmat, dkk. 2001. Biokimia. Jakarta : Universitas Terbuka Indonesia
Yetti Diana. 2002. Laporan Lengkap Praktikum Biokimiar. Palangkaraya: UNPAR
Tim Pengajar Kimia Dasar. 2011. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar. Palangka
Raya: Laboratorium Dasar dan Analitik
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
OLEH :
NAMA : IRFAN
PRAKTIKUM KE : 6 (KEENAM)
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2011