KIMIA DASAR I
OLEH :
NAMA : ETIK ELIZA
NIM : B1A020107
KELOMPOK : 2
ASISTEN : MURSYIDA
i
SENYAWA ORGANIK
I. TUJUAN
1. Menguji sifat asam basa senyawa organik dengan kertas lakmus.
2. Membuat etilasetat dari alkohol dan asam asetat dengan katalisator asam
sulfat.
3. Menunjukkan adanya ikatan rangkap dalam asam lemak.
4. Identifikasi protein dengan reaksi warna biuret.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Senyawa organik merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Penyusun utama makhluk hidup merupakan senyawa organik, yaitu
protein, asam nukleat, lemak, karbohidrat, hormone, dan enzim. Prinsip
senyawa organik diterapkan diberbagai bidang, diantaranya farmasi,
kedokteran, biokimia, mikrobiologi, pertanian, dan berbagai bidang lainnya.
Kimia organik mempelajari struktur atom, rumus kimia, ikatan kimia, isomer,
gugus fungsi, dan tata nama senyawa organik. Semua hal tersebut dapat
dilakukan dengan memperhatihan prinsip reaksi senyawa organik
(Wardiyah, 2016).
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari atom karbon (C)
dan atom hidrogen (H). Apabila rantai karbon yang terbentuk terbuka disebut
karbon alifatik seperti hidrokarbon golongan alkana, alkena, dan alkuna.
Apabila rantai karbon yang terbentuk tertutup disebut senyawa karbon
alisiklik seperti senyawa siklopentana dan aromatik. Hidrokarbon terbagi
menjadi dua golongan utama, yaitu alifatik dan aromatik Hidrokarbon alifatik
berantai lurus, berantai cabang, dan rantai melingkar. Hidrokarbon aromatik
biasanya memiliki cincin atom karbon yang sangat stabil (Anonim, 2013).
Berdasarkan ikatannya senyawa alifatik dan dibedakan menjadi dua
golongan. Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon jenuh
adalah senyawa yang seluruh ikatan antar atom karbon merupakan ikatan
kovalen tunggal. Alkena dan alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak
jenuh. Senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa yang terdapat satu
atau lebih ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga (Day dan Undewood,
2002).
Senyawa organik diukur pH untuk menentukan sifatnya. Senyawa organik
akan bersifat asam apabila memiliki pH < 7 sedangkan bersifat basa apabila
memiliki pH > 7 dan bersifat netral jika memiliki pH kuat. Konsentrasi ion
OH- semakin banyak maka pH semakin besar dan basa semakin kuat.
Penggunaan pH meter untuk mengukur ketelitian pH terkecil sedangkan pH
paper universal penggunaanya hanya untuk menyamakan warna kertas
lakmus dengan warna pada pH paper universal sehingga diketahui pH bahan
sesuai standar (Sykes Peter, 1989).
1
2
Senyawa alkohol memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom jenuh.
Rumus umum yang dimiliki alkohol adalah ROH. Alkohol diklasifikasikan
menjadi tiga kelompok, yaitu alkohol primer, sekunder, dan tersier. Alkohol
dapat dibedakan dari senyawa lain dengan uji hidrogen aktif pada senyawa
lain. Alkohol disini tidak memiliki gugus fenol dan enol karena sifatnya
berbeda (Riswayanto, 2009).
III. PROSEDUR PERCOBAAN
III.1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum, antara lain tabung reaksi,
cawan petri, kertas lakmus, pH paper universal, pipet, gabus, dan
pembakar bunsen.
III.2. Bahan
Bahan yang diperlukan dalam praktikum, antara lain alkohol,
glukosa, fenol, fruktosa, asam asetat, anilin, asam benzoat, piridin, asam
cuka pekat, asam sulfat pekat, air, koloroform, pereaksi Hubl, minyak
zaitu, minyak kacang, minyak jarak, minyak kelapa, putih telur, KOH,
dan CuSO4.
III.3. Cara Kerja
III.3.1.Uji sifat asam dan basa beberapa senyawa organik
1. Sejumlah tabung reaksi dan cawan petri diambil.
2. Masing-masing diisikan dengan larutan yang akan diujikan, yaitu
alkohol, glukosa, fenol, fruktosa, asam asetat, anilin, asam benzoat,
dan piridin.
3. Masing -masing bahan diuji dengan kertas lakmus dan asam basa
diukur dengan pH paper universal atau pH meter.
III.3.2.Reaksi esterifikasi
1. Sebanyak 5 tetes asam cuka pekat ditambahkan pada campuran
alcohol 1 ml dan 5 tetes asam sulfat pekat.
2. Campuran dipanaskan dengan hati-hati hingga bau dari asam asetat
keluar.
3. Tabung reaksi ditutup dengan gabus dan didinginkan, kemudian
diencerkan agar bau harum lebih nyata.
III.3.3.Sifat senyawa jenuh
1. Sebanyak 10 ml koloroform dan 10 tetes pereaksi Hubl dicampur.
2. Isinya dituangkan ke dalam 4 tabung reaksi.
- Setetes minyak zaitun ditambahkan pada tabung no 1.
- Setetes minyak kacang ditambahkan pada tabung no 2.
- Setetes minyak jarak ditambahkan pada tabung no 3.
- Setetes minyak kelapa ditambahkan pada tabung no 4.
3. Dikocok dan diamati perubahan warnanya.
4. dicatat berapa tetes minyak yang dipergunakan untuk menghilangkan
warna tadi.
III.3.4.Reaksi warna untuk menunjukkan protein
1. Sebanyak 2 ml larutan protein (putih telur) dalam tabung reaksi
dituangi dengan 2 ml 10% KOH (atau 40% NaOH).
2. Kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan 0,1 CuSO4.
3
4
Hasil
III.4.2.Reaksi esterifikasi
Hasil
4
5
Hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Data Pengamatan
Tabel 4.1.1. Uji Sifat Asam dan Basa Beberapa Senyawa Organik
6
7
IV.2. Pembahasan
Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya
mengandung karbon. Penggolongan senyawa organik didasarkan pada
jenis gugus fungsi yang dimiliki oleh suatu senyawa. Gugus molekul yang
dimiliki menentukan kereaktifan senyawa kimia tersebut. Contoh dari
senyawa organik, yaitu asam nukleat, lemak, protein, gula, enzim,
metana, dan beberapa bahan bakar. Penggunaan senyawa dapat berguna
untuk berbagai bidang kehidupan.
Senyawa hidrokarbon terdiri dari atom karbon dan hidrogen.
Rantai karbon yang terbentuk dibagi menjadi rantai terbuka (alifatik) dam
rantai tertutup (alisiklik). Rantai karbon terbuka terbagi menjadi dua
golongan yaitu senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh. Senyawa
hidrokarbon jenuh adalah senyawa organik yang memiliki ikatan tunggal
pada seluruh rantai karbonnya, yang termasuk senyawa hidrokarbon jenuh
adalah alkana. Senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa
hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua atau ikatan
8
rangkap tiga. Contoh senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah alkena dan
alkuna (Day dan Undewood, 2002).
Dalam praktikum senyawa organik dilakukan beberapa percobaan.
Percobaan tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa organik
dari berbagai aspek.
1) Uji sifat asam dan basa beberapa senyawa organik
Percobaan ini dilakukan dengan mengambil beberapa
tabung reaksi dan cawan petri yang masing-masing diisi dengan 1
ml larutan alkohol/etanol, anilin, asam benzoat, piridin, glukosa,
fenol, fruktosa, dan asam asetat. Semua larutan tersebut tidak
berwarna kemudian masing-masing larutan diuji pH menggunakan
pH-paper universal dan menghasilkan warna sebagai berikut:
- Etanol warna lakmus menjadi biru, pH 8.
- Anilin warna lakmus menjadi biru, pH 6.
- Asam benzoat warna lakmus menjadi merah, pH 7.
- Piridin warna lakmus menjadi biru, pH 8.
- Glukosa warna lakmus menjadi biru, pH 6.
- Fenol warna lakmus menjadi biru, pH8.
- Fruktosa warna lakmus menjadi merah, pH 6.
- Asam asetat warna lakmus menjadi merah, pH 6.
2) Reaksi esterifikasi
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan 1 ml alkohol
yang dicampurkan dengan 5 tetes asam sulfat pekat menghasilkan
larutan yang tidak berwarna. Setelah itu, sebanyak 5 tetes asam
cuka ditambahkan pada campuran alkohol dan H2SO4 pekat
10
13
Daftar Pustaka
14