Anda di halaman 1dari 5

KOMPETENSI KEAHLIAN

FARMASI KLINIS KOMUNITAS


SMK BINA PUTERA NUSANATARA
KOTA TASIKMALAYA

LEVEL INFORMATION SHEET KODE

XII 3.14 Menganalisis uji kualitatif senyawa obat


berdasarkan prinsip kerja kefarmasian
TUJUAN Melalui diskusi dan penggalian informasi, siswa diharapkan mampu :
1. Memilih uji kualitatif obat dan bahan obat meliputi uji :
organoleptik, kelarutan, pemijaran dan pengarangan, penetapan
unsur dan titik lebur, secara tepat
2. Merinci prosedur uji kualitatif obat dan bahan obat meliputi uji
organoleptik, kelarutan, pemijaran dan pengarangan, penetapan
unsur dan titik lebur, secara tepat
IPK 1. Memilih uji kualitatif obat dan bahan obat
2. Merinci prosedur uji kualitatif obat dan bahan obat
Pengertian uji Uji kualitatif/analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan
kualitatif obat identifikasi elemen, spesies, dan atau senyawa-senyawa yang ada di
dan bahan obat dalam sampel atau berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau
tidak adanya suatu senyawa dalam suatu sampel.
Ruang lingkup Pengujian kualitatif dilakukan melalui uji identitas obat dan bahan
uji kualitatif obat obat untuk menetapkan bahwa obat dan bahan obat yang diuji telah
dan bahan obat sesuai dengan yang tertera dalam CoA dan memiliki kualitas yang
baik.
Jadi uji kualitatif/analisis kualitatif/analisis jenis adalah analisis untuk
menentukan macam atau jenis zat atau komponen bahan yang ada
dalam suatu sampel.
Metode uji Metode identifikasi umumnya meliputi :
kualitatif/identifi 1. Spektrofotometri Infra Merah (IR)
kasi obat dan 2. Spektrofotometri Ultra Violet (UV)
bahan obat 3. Kromatografi
menurut 4. Reaksi kimia
Farmakope 5. Titik lebur/jarak lebur
Indonesia 6. Mikrokristal

Analisis Analisis kualitatif bahan secara fisis meliputi pengamatan :


kualitatif bahan - Wujud
secara fisis - Warna
- Kelarutan
- Titik didih
- Indeks bias
- Titik leleh
- Reaksi nyala
- Bentuk kristal

Sistematika Sistematika analisis kualitatif bahan obat umumnya dilakukan dengan


analisis kualitatif langkah-langkah sebagai berikut :
bahan obat 1. Uji organoleptik
2. Uji kelarutan
3. Uji pengarangan dan pemijaran
4. Penetapan unsur
5. Identifikasi gugus fungsi
6. Identifikasi anion dan kation
7. Penetapan titik lebur
Uji organoleptik Uji organoleptik merupakan pengujian menggunakan pancaindera,
meliputi melihat wujud dan warna, meraba, merasa dan membaui
bahan obat.
Kegunaan uji organoleptik :
sebagai petunjuk awal dan dibandingkan dengan rujukan.
Contoh hasil uji organoleptik bahan obat :

Data Bengamatan Nama Bahan


Warna kuning-jingga Dantron, menadion, tetrasiklin,
riboflavin, nitrofurantoin
Bau aromatis Pelarut organik
Bau menusuk Asam organik yang mudah
menguap
Bau caramel setelah pemijaran Senyawa golongan gula, asam
tartrat, amilum
Bau telur busuk setelah Senyawa golongan merkaptan
pemijaran (tiourea, sulfatiazol)
Bau air seni setelah pemijaran Senyawa golongan amonia
(ureida, asam amida, barbiturat)
Uji kelarutan Kegunaan uji kelarutan :
Untuk menentukan bentuk sediaan, cara pembuatan, stabilitas obat dan
bahan pelarut yang digunakan.
Pelarut yang biasa digunakan dalam sediaan obat :
1. Pelarut organik, misalnya alkohol, eter, propilenglikol, gliserol
2. Pelarut anorganik, mialnya air, asam, basa
Istilah kelarutan menurut FI :
1. Sangat mudah larut
2. Mudah larut
3. Larut
4. Agak sukar larut
5. Sukar larut
6. Sangat sukar larut
7. Praktis tidak larut
Contoh hasil uji kelarutan bahan :

Kelarutan Nama Bahan


Larut dalam larutan NaOH 3 N Asam karbonat, fenol, senyawa
(basa) nitro, tiazida, sulfonamida,
riboflavin, teobromin,
oksazepam
Larut dalam larutan H2SO4 3 N Kinin, kinidin, basa fraksi III
(asam)
Uji pengarangan Uji pengarangan dan pemijaran digunakan untuk menentukan :
dan pemijaran - Apakah sampel bahan obat merupakan zat organik atau zat
anorganik
- Menguji keberadaan kation dalam bahan obat
Pengamatan hasil pengarangan dan pemijaran :

Pengujian Hasil Pengamatan Nama Bahan


Pengarangan Warna hitam pada Golongan zat
permulaan organik yang
pengarangan mengandung unsur
karbon
Warna hitam hasil Warna hitam hilang Bahan obat
pengarangan negative
ditambah mengandung unsur
HCl/H2SO4/HNO3 karbon, positif
mengandung oksida
logam
Warna hitam hasil Warna hitam tetap Bahan obat positif
pengarangan mengandung unsur
ditambah karbon
HCl/H2SO4/HNO3
Pemijaran Ada residu setelah Bahan obat
pemijaran mengandung
senyawa logam
Residu warna putih Na, K, Ca, Ba, Mg,
Al, Zn
Residu warna coklat Fe
Residu warna kuning Bi, Pb
Residu warna hitam Cu, Mn
Penetapan unsur
Penetapan unsur bertujuan untuk menentukan unsur yang terkandung
dalam bahan obat
Bahan obat biasanya merupakan senyawa organik yang mengandung
unsur C, H, O, N, S dan halogen
Uji penentuan unsur C, H, O, N, S dan halogen :

Metode Pengujian Hasil Nama Unsur


Pengarangan Sampel dipanaskan Warna hitam Positif unsur C
atau diarangkan
Reaksi Larutan sampel + Keruh Positif unsur C
Panfield PbCrO4 →
menghasilkan gas
→ + Ba(OH)2
Reaksi - Sampel + pereaksi
Lassaigne- [Na2CO3 + MgCO3
Castellane (2:1)]
- Dipanaskan dan
dipijarkan dalam
tabung kapiler
- Residu pemijaran +
aquades
- Digerus
- Disaring
- Diambil filtratnya
- Filtrate diuji sbb :
a. Filtrat + HCl + Warna biru Positif unsur N
FeSO4 padat berlin
b. Filtrat + Pb2SO4 Warna hitam Positif unsur S
c. Filtrat + HNO3 + Endapan Positif unsur
AgNO3 → halogen
Dipanaskan
d. Filtrat + HNO3 + Endapan Positif unsur P
Ammonium kuning
Molibdat
Identifikasi Gugus fungsi/gugus fungsional adalah kelompok gugus atom dalam
Gugus Fungsi molekul yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada
molekultersebut.
Senyawa dengan gugus fungsi sama memiliki reaksi kimia yang sama
atau mirip.
Identifikasi gugus fungsi yang menyusun suatu senyawa dilakukan
melalui berbagai reaksi kimia dengan menggunakan reaksi yang
spesifik.
Berikut ini adalah reaksi identifikasi gugus fungsi :
1. Identifikasi Ikatan rangkap :
a. Reaksi Bayer :
- Sampel + aquades + Na2CO3
- Alirkan Larutan KMnO4 melalui dinding tabung
- Warna ungu hilang
b. Penambahan aquabromata :
- Sampel + aquades + aquabromata
- Warna coklat hilang
2. Identifikasi Inti benzen :
- Sampel + HNO3 pekat + H2SO4 pekat (sebagai katalisator) →
dipanaskan
- Sisa pemanasan + alkohol + HCl + Zn → Dipanaskan
(direduksi) → didinginkan
- + larutan NaNO2 1% + larutan β-naftol 1% dalam ammonia
- Akan terbentuk cincin warna merah coklat pada perbatasan dua
cairan
3. Identifikasi gugus hidroksil (-OH)/golongan alkohol :
a. Reaksi Rosenthaler
Sampel + asam sulfanilat + ditetesi HCl + NaNO2 + NaOH
→ warna merah
b. Reaksi esterifikasi :
- Sampel + asam salisilat atau asam asetat + H2SO4
- Dipanaskan
- + aquades
- Terjadi bau khas
4. Identifikasi alkohol alifatis :
a. Alkohol primer :
Sampel + beberapa tetes KMnO4 1% + beberapa tetes
H2SO4 4 N + reagen Schiff → warna ungu
Reagen Schiff : Larutan fuchsin asam dalam air yang
didekolorisasi oleh gas SO2
b. Alkohol sekunder :
- Sampel + aquabromata
- Dipanaskan hingga warna kelebihan Br hilang
- + Na-nitroprusid + NH4Cl + NH4OH
- Terjadi warna ungu hingga biru
c. Alkohol tersier :
Reaksi Legal Lothera :
- Reagen Deniges dipanaskan
- + Sampel
- Didinginkan
- Terjadi warna abu-abu
Reagen Deniges :

Tugas dan 1. Jelaskan mengenai Uji organoleptik!


Latihan Soal 2. Jelaskan mengenai Uji kelarutan!
3. Jelaskan mengenai Uji pengarangan dan pemijaran!
4. Jelaskan mengenai Penetapan unsur!
5. Jelaskan mengenai Identifikasi gugus fungsi!
6. Jelaskan mengenai Identifikasi anion dan kation!

Tasikmalaya, September 2021


Guru Mata Pelajaran

Apt. Fitri Fauziyah H, S.Farm.,MM

Anda mungkin juga menyukai