Anda di halaman 1dari 19

SENYAWA MARKER

Kiki Mulkiya Y., M.Si., Apt.


Endah Rismawati, M.Si., Apt.
Leni Purwanti, M.Si., Apt.

1 Standardisasi Bahan Alam ~ Prodi Farmasi Unisba


(2017-2018)
KUALITAS OBAT BAHAN ALAM

 KEBENARAN BAHAN
 Analisis Kualitatif
 KEMURNIAN
 Pencemaran, Pengotor
 (Bahan Yg Tidak Diinginkan)
 KADAR SENYAWA AKTIF
 Analisis Kuantitatif
 Analisis Kualitatif
Standardisasi Ekstrak&Obat Bahan Alam

 PARAMETER SPESIFIK
 Seny. Identitas, kadar sari larut air, kadar sari larut
etanol
 PARAMETER NON SPESIFIK
 Kadar air, kadar abu, cemaran mikroba, cemaran
logam berat, cemaran pestisida, cemaran aflatoksin
 KADAR KANDUNGAN KIMIA
 Kandungan flavonoid total, kandungan senyawa
aktif/marker spesifik
KADAR KANDUNGAN KIMIA

1. Penentuan kadar senyawa aktif/utama/spesifik


o Dihitung kadar golongan senyawa aktifnya (total flavonoid,
alkaloid, tanin, dll)
o Dihitung kadar senyawa utamanya (kurkumin, senosid,
kuersetin, sinensetin, dll)
o Penetapan senyawa spesifik/marker
2. Kadar sari (harga ekstraktif)
o Kadar sari dalam air dan etanol
3. Uji kimia kuantitatif lain
o Kadar minyak atsiri, angka penyabunan, indeks kepahitan
dan kepedasan, indeks busa, dll
European Economic Community
Standards for Quality of
Herbal Remedies
1. Qualitative and quantitative labelling standards
(Standard pelabelan secara Kualitatif & Kuantitatif)
2. Description of method of preparation
(Deskripsi metode penyiapan bahan)
3. Quality control of vegetable drug preparation
(Kontrol kualitas penyiapan sediaan obat bahan alam)
4. Control test carried out at an intermediate stage of
the manufacturing process of the finished product
(Uji kontrol yang dilakukan pada tahapan antara dari
proses pembuatan produk jadi)
Qualitative and quantitative particulars
of the active substance(s)
of a herbal medicinal Product
1. Standardised herbal substances/herbal preparation
 Telah diketahui kandungan senyawa aktif beserta aktivitas
terapetiknya
2. Quantified herbal substances/herbal preparation
 Telah diketahui kandungan senyawa markernya (diharapkan
marker aktif)
3. Other herbal substances/herbal preparation
 Belum diketahui senyawa aktif ataupun senyawa markernya
  Penetapan Golongan Senyawa Aktif
Examples…
 Active Substance Standardised herbal substances
 Name : Sennae folium
 Quantity : 500 mg  12,5 mg of Hydroxyanthracene glycosides
 Senyawa sudah jelas  Dosis pun jelas
 Active Substance Quantified herbal substances
 Name : Salicis cortex
 Quantity : 4g  40-48 mg of total phenolic glycosides
 Golongan senyawa yg diketahui
 Active Substance Other herbal substances
 Name : Valerianae radix
 Quantity : 900 mg
 Belum diketahui senyawa aktif ataupun golongan senyawanya
SENYAWA MARKER
Marker / Zat Penanda / Zat Identitas
Definisi Penanda/Identitas
 penanda/pe·nan·da/ n 1 sesuatu yg digunakan
untuk memberi tanda; 2 petunjuk;
 tanda/tan·da/ n 1 yg menjadi alamat atau yg
menyatakan sesuatu 2 pengenal; lambang 3 petunjuk;  
 identitas/iden·ti·tas/ /idéntitas/ n ciri-ciri atau
keadaan khusus seseorang; jati diri

Zat Penanda/ Zat Identitas adalah


suatu zat (senyawa kimia) yang dapat digunakan
sebagai tanda/petunjuk/identitas/pengenal yang
menjadi ciri khas/jati diri dari suatu bahan alam
(terutama tumbuhan)
 Senyawa marker merupakan senyawa khas dengan
kadar yang ditemukan umumnya dalam jumlah
cukup tinggi pada suatu tanaman
 Senyawa marker dapat digunakan untuk analisis
kualitatif maupun kuantitatif
 Kebutuhan akan senyawa marker yang digunakan
sebagai pembanding dalam konfirmasi keberadaan
suatu ekstrak tanaman dalam produk obat bahan
alam adalah modal yang SANGAT PENTING!!
Aktif secara farmakologis Ciri khas / Unik
MARKER
a) Senyawa spesifik, Senyawa aktif
b) Hasil isolasi dari tumbuhan, maupun hasil sintetik
(reaksi kimia)
c) Identitas kimiawi jelas (Struktur Kimia)
d) Senyawa tunggal
e) Golongan senyawa
f) Salah satu penentu mutu bahan/ ekstrak
g) Digunakan untuk memonitor bahan tumbuhan
secara kualitatif maupun kuantitatif
Contoh Zat Identitas
 Myristisin – Myristicae semen (Pala)
 Kurkumin – Curcumae domesticae rhizoma (Kunyit)
 Reserpin – Rauwolfiae radix (Pule Pandak)
 Kinin – Cinchonae cortex (Kina)
 Kafein – Coffeae semen (Kopi)
 Nikotin – Nicotianae folium (Tembakau)
 Sinensetin – Orthosiphonis folium (Kumis Kucing)
 Digitoksin – Digitalis purpureae folium (Digitalis)
 Kapsaisin – Capsici fructus (Cabe)
Kadar Senyawa dalam Tanaman
1. Senyawa aktif  Marker aktif
2. Senyawa khas (spesifik)  Marker identitas
3. Total golongan senyawa tertentu
(Flavonoid, alkaloid, kinon, steroid, minyak atsiri, dll)
4. Senyawa polar  kadar sari larut air
5. Senyawa non-polar & semi-polar  kadar sari
larut etanol
………………………………….lanjutan kadar
senyawa tanaman

6. Indeks busa  senyawa berbusa (saponin)


7. Indeks ikan  senyawa toksik (saponin)
8. Indeks hemolisis  senyawa saponin
9. Indeks pengembangan  senyawa polisakarida
10. Indeks kepahitan  senyawa memiliki rasa pahit
(co/andrografolid, kinin, dll.)
11. Indeks kepedasan  senyawa pedas (co/ kapsaisin,
piperin, dll.)
Kesulitan Pengukuran Kadar Senyawa Aktif pada
OBA

 Senyawa aktif belum diketahui


 Kadar yang dijadikan standard/patokan belum
diketahui
 (Senyawa aktifnya sudah diketahui, tapi dosis
efektifnya belum diketahui pasti)
 Beda aktivitas/ banyak aktivitasnya
 Beda kadar yang dibutuhkan
 Banyak senyawa aktif, tapi belum diketahui mana
yang dijadikan marker aktif/ marker analisis
Peran Pemerintah (INFO POM. Vol. 12 No. 3 Mei - Juni
2011)
 Pusat Riset Obat dan Makanan (PROM) yang merupakan bagian dari
BPOM telah mengembangkan Protokol analisis senyawa marker yang
menyajikan panduan/prosedur analisis kualitatif maupun kuantitatif
produk obat bahan alam.
 Hingga kini beberapa senyawa marker (hasil isolasi) yang telah dihasilkan
PROM adalah :
1. α-mangostin dari kulit buah manggis

2. Kuersitrin dari benalu teh


3. p-hidroksibenzaldehid dari rebung bambu kuning

4. Zederon dari rimpang temu hitam

5. Metilzedoarondiol dari rimpang temu putih


6. Tinokrispozid dari batang brotowali

7. Brazilin dan brazilein dari kayu secang

8. Deoksielefantopin dan isodeoksielefantopin dari daun tapak liman


9. Zerumbon dari impang lempuyang gajah
 Adapun Protokol analisis senyawa marker yang telah disusun
adalah :
 Senyawa marker isodeoksielefantopin (daun tapak liman)
menggunakan HPLC
 Senyawa marker anetol (buah adas) menggunakan GC
 Senyawa marker tinokrisposida (batang brotowali) menggunakan
HPLC
 Senyawa marker Brazilin (kayu secang) menggunakan HPLC
 Senyawa marker metilzedoarondiol (rimpang temu putih)
menggunakan HPLC
 Senyawa marker zerumbon (rimpang lempuyang gajah)
menggunakan kromatografi gas (GC).
19

Anda mungkin juga menyukai