Amri Bakhtiar
Klasifikasi, isolasi dan identifikasi
senyawa flavonoid
Amri Bakhtiar
PENDAHULUAN
HO O HO O
HO OH
OH
OH O OH O
OH O
apigenin kaemferol
floretin
OH
OH
+
HO O HO
HO O O
OH C OH
H
OH
OH
OH O OH
OH
pelargonidin sulfuretin
epikatecin
Ciri struktur flavonoid
Cincin B flavonoid seringkali mempunyai gugus
gugus hidroksil atau alkoksil pada posisi 4’, atau 3’
& 4’.
Adanya tiga gugus hidroksil atau alkoksil, atau
tidak teroksigenasi sama sekali, atau teroksigenasi
pada posisi 2’, sangat jarang ditemukan.
Hal tersebut disebabkan biogenesis dari flavonoid.
Glikosida senyawa flavonoid berikatan dengan
gula pada gugus hidroksil yang ada.
Pola hidroksi umum dan tidak umum gugus hidroksi
flavonoid
Norartocarpentin
Terdapat pada tanaman genus
(Marus dan Artocarpus)
Pola oksigenasi gugus hidroksil
terdapat pada cincin B di gugus C
aksen no.2 , 4 atau pada 2,4 dan 5
Luteolin
(pada tumbuhan pada umumnya)
Pola oksigenasi gugus hidroksil
terdapat pada cincin B di gugus C aksen 3, 4 atau
gugus C aksen 3,4,5
Kegunaan
Bagi tumbuhan
Untuk menarik serangga, yang membantu proses penyerbukan.
Untuk menarik perhatian binatang yamg membantu
penyebaran biji.
Bagi manusia
Dosis kecil, flavon bekerja sebagai stimulan pada jantung,
hesperidin mempengaruhi pembuluh darah kapiler.
Flavon terhidroksilasi bekerja sebagai diuretik dan sebagai
antioksidan pada lemak.
Bagi manusia
Dosis kecil, flavon bekerja sebagai stimulan pada jantung,
hesperidin mempengaruhi pembuluh darah kapiler.
Flavon terhidroksilasi bekerja sebagai diuretik dan sebagai
antioksidan pada lemak.
Bagi manusia
Dosis kecil, flavon bekerja sebagai stimulan pada jantung,
hesperidin mempengaruhi pembuluh darah kapiler.
Flavon terhidroksilasi bekerja sebagai diuretik dan sebagai
antioksidan pada lemak.
OH O
H OCH3
HO O
OH O
Flavon, Isoflavon dan
Flavonol
• Senyawa yg banyak tersebar pd
tumbuhan sebagai pigmen warna
kuning.
• Mudah larut dlm air panas/alkohol,
tp senyawa yg termetilasi sulit larut
• Falvonol larut dlm basa, (falvon
tidak) dioksidasi oleh udara tp tidak
begitu cepat shg penggunaan dlm
suasana basa dpt dilakukkan
Antosianin
• Pigmen bunga warna merah sampai biru
• Selalu terdapat dalam glikosida
• Hidrolisis dpt terjadi selalma autolisis
jaringan tumbuhan pd saat isolasi pigmen
• Pd pH lebih rendah dari 2 antosianin
berada dlm bentuk kation
• Bentuk kuinoid dioksidasi cepat dlm udara
dan mudah rusak, shg pengerjaan yg
aman dlm suasana sedikit asam
• Pola hidroksilasi antosianin sangat
mirip dengan pola hidroksilasi
flavon. Tiga jenis dasar antosianin,
seperti katekin, bergantung pada
hidroksilasi cincin B. Semuanya
menunjukkan hidroksilasi-5,7 (atau
metoksilasi) pada cincin A.
OH OH
B OH B OH B OH
OH
pelargonidin
sainidin delfinidin
• Keragaman tambahan terjadi
karena metilasi, menghasilkan
struktur :
OCH3 OCH3 OCH3
B B B
OH OH OH
OH OCH3
peonidin
petunidin malvidin
Bebrapa antosianin yg terkenal
Apigenin-7-O-glycosides : R1 = R2 = H, R3 =
sugars
Luteolin-7-O-glycosides : R1 = OH, R2 = H, R3 =
sugars
Tricetin : R1 = R2 = OH, R3 = H.
2.1. Flavonoid O-glikosida
2. 2 Flavonoid C-glikosida
Vitexin : R1 = H
Orientin : R1 = OH
Axillarin 7-sulphate
(Flamini et al, 2001)
4. Biflavonoid
3' 3
OH
2' 4' 2
4
8 1 B 3' 2' 1 B
9 O 2 5' HO OH 5
7 1'
6' 4' 6
A C A
6 3 5'
10 4
5 O 6' O
Dilanjutkan Birch: tahap pertama
biosintesis flavonoid, dari unit C6 – C3
berkombinasi dengan 3 unit C2
menghasilkan unit C6 – C3 – (C2+C2+C2),
maka biosintesis dari flavonoid melalui 2
jalur bisosintesis yaitu poliketida (asam
asetat atau mevalonat) membentuk cincin
A dari kondensasi 3 molekul unit asetat,
sedang cincin B dan tiga atom karbon dari
rantai propana berasal dari jalur
fenilpropana (shikimat).
HO O
HO OH
O
OH O
OH
FLAVANON KHALKON
OH O OH O OH O
Flavanon Khalkon
OH OH
Ha
HO O a HO O
b +OH-
+ H OH
OH O OH O
[O]
+ a Flavanonol
-H b H
-H+
OH OH
HO O HO HO O
O
CH OH
OH
O
OH O OH OH O
H
HO O HO O
O
H
OH O OH O
OH
Isoflavon
Katekin
Antosianidin
Karena mempunyai sejumlah gugus OH-
bebas atau suatu gula maka umumnya
flavonoid bersifat polar sehingga larut
dalam air dan pelarut polar lain seperti ;
etanol, metanol, butanol, aseton,
dimetilsulfoksida (DMSO),
dimetilformamida (DMF), dan lain-lain
Aglikon yang kurang polar seperti
isoflavon, flavanon , flavon dan flavonol
yang termetoksilasi cenderung larut
dalam pelarut eter dan kloroform.
Karena mempunyai sejumlah gugus OH-
bebas atau suatu gula maka umumnya
flavonoid bersifat polar sehingga larut
dalam air dan pelarut polar lain seperti ;
etanol, metanol, butanol, aseton,
dimetilsulfoksida (DMSO),
dimetilformamida (DMF), dan lain-lain
Aglikon yang kurang polar seperti
isoflavon, flavanon , flavon dan flavonol
yang termetoksilasi cenderung larut
dalam pelarut eter dan kloroform.
Aglikon flavonoid adalah polifenol, karena itu
mempunyai sifat kimia senyawa fenol, yaitu bersifat
agak asam sehingga dapat larut dalam basa
(ingat : dalam larutan basa flavonoid akan lebih
cepat teroksidasi dan terurai)
Contoh :
• Flavonol glikosida :
Kuning ------- coklat tua ------- kuning/coklat
•Antosianidin 3- glikosida :
Merah/jingga ------ merah /jingga ------- biru
Aglikon flavonoid adalah polifenol, karena itu
mempunyai sifat kimia senyawa fenol, yaitu bersifat
agak asam sehingga dapat larut dalam basa
(ingat : dalam larutan basa flavonoid akan lebih
cepat teroksidasi dan terurai)
Fraksinasi
Dengan n-heksan : air atau CHCl3 : air . Lapisan
n-heksan atau CHCl3 untuk menghilangkan
senyawa yang kepolarannya rendah seperti lemak,
terpena, klorofil, xantofil, dll.
Fraksinasi
Dengan n-heksan : air atau CHCl3 : air . Lapisan
n-heksan atau CHCl3 untuk menghilangkan
senyawa yang kepolarannya rendah seperti lemak,
terpena, klorofil, xantofil, dll.
Fraksinasi
Dengan n-heksan : air atau CHCl3 : air . Lapisan
n-heksan atau CHCl3 untuk menghilangkan
senyawa yang kepolarannya rendah seperti lemak,
terpena, klorofil, xantofil, dll.
Fraksinasi
Dengan n-heksan : air atau CHCl3 : air . Lapisan
n-heksan atau CHCl3 untuk menghilangkan
senyawa yang kepolarannya rendah seperti lemak,
terpena, klorofil, xantofil, dll.
Fraksinasi
Dengan n-heksan : air atau CHCl3 : air . Lapisan
n-heksan atau CHCl3 untuk menghilangkan
senyawa yang kepolarannya rendah seperti lemak,
terpena, klorofil, xantofil, dll.
Fraksinasi
Dengan n-heksan : air atau CHCl3 : air . Lapisan
n-heksan atau CHCl3 untuk menghilangkan
senyawa yang kepolarannya rendah seperti lemak,
terpena, klorofil, xantofil, dll.
7-Hidroksi Flavon
OH MeOH 242, 308sh, 340
O
OH AlCl3 248sh, 273, 304, 378, 468sh
AlCl3 + HCl 242, 312sh, 342
O
3’,4’-Dihidroksi Flavon
HO O MeOH 247, 274, 323
AlCl3 247, 272, 284sh, 375
HO
OH O AlCl3 + HCl 255sh, 282, 292sh, 346
Baikalein
OH
MeOH 242sh, 253, 287, 291sh, 349
HO O
OH
AlCl3 274, 300, 328, 426
OH O
AlCl3 + HCl 266sh, 275, 294sh, 355, 385
Luteolin
Ekstraksi
Maserasi 2 tahap dengan menggunakan :
Pelarut I : Metanol : Air (9 : 1) selama 6-12 jam
Pelarut II : Metanol : Air (1 : 1) selama 6-12 jam
Kedua ekstrak disatukan kemudian diuapkan.
Fraksinasi
Dengan n-heksan : air atau CHCl3 : air . Lapisan
n-heksan atau CHCl3 untuk menghilangkan
senyawa yang kepolarannya rendah seperti lemak,
terpena, klorofil, xantofil, dll.
Fraksinasi
Dengan n-heksan : air atau CHCl3 : air . Lapisan
n-heksan atau CHCl3 untuk menghilangkan
senyawa yang kepolarannya rendah seperti lemak,
terpena, klorofil, xantofil, dll.