Anda di halaman 1dari 8

FLAVONOID

A. Pengertian Flavonoid
Flavonoid merupakan pigmen tumbuhankelompok fenol yang terdiri dari
15 atom karbon dengan warna merah, ungu, biru dan kuning yang dapat
ditemukan pada tumbuhan yang berperan penting dalam menentukan warna, rasa,
bau, serta kualitas nutrisi makanan.
Flavanoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom
karbon, dimana dua cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantai propane (C3)
sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6.
B. Sifat Kimia Flavonoid
1. Bersifat asam sehingga dapat larut dalam basa.
2. Merupakan senyawa polar karena memiliki sejumlah gugus hidroksil.
3. Sebagai antibakteri karena flavonoid sebagai derivat dari fenol dapat
menyebabkan rusaknya susunan dan perubahan mekanisme permeabilitas
dari dinding sel bakteri.
4. Sebagai antioksidan yaitu kemampuan flavonoid untuk menjalankan fungsi
antioksidan, bergantung pada struktur molekulnya, posisi gugus hidroksil
memiliki peranan dalam fungsi antioksidan dan aktivitas menyingkirkan
radikal bebas.
C. Struktur Flavonoid

OH OH OH

HO O HO O
HO OH

OH

OH O OH O OH O

apigenin kaemferol
floretin

OH
OH
+
HO O HO
HO O O
OH C OH
H
OH
OH
OH O OH
OH
pelargonidin sulfuretin
epikatecin
D. Klasifikasi Flavonoid
Flavonoid dapat dikelompokkan berdasarkan keragaman pada rantai C3
yaitu :
1. Flavonol
Flafonol tersebar luas dalam tumbuhan, baik sebagai kopigmen antosianin
dalam daum bunga maupun dalam daun tumbuhan tinggi. Flavonol paling sering
terdapat sebagai glikosida, biasanya 3-glikosida dan aglikon flavonol yang
umum yaitu kamferol, kuersetin, dan mirisetin yang berkhasiat sebagai
antioksidan dan anti imflamasi. Larutan flavonol dalam suasana basa dioksidasi
oleh udara tetapi tidak begitu cepat sehingga penggunaan basa pada
pengerjaannya masih dapat dilakukan.

Struktur Flavonol
2. Flavon
Hanya ada dua aglikon flavon umum yaitu apigenin dan luteolin, pola
hidroksilasinya serupa dengan kemferol dan kuersetin. Flavon terdapat juga
sebagai glikosida tetapi jenis glikosidanya lebih sedikit daripada jenis glikosida
pada flavonol. Untuk flavon jenis yang paling umum ialah 7-glikosida, contohnya
luteoin 7-glukosida. Terdapat juga flavon yang terikat pada gula melalui ikatan
karbon-karbon. Contohnya luteolin 8-C-glikosida.Flavon dianggap sebagai induk
dalam nomenklatur kelompok senyawa flavonoid.

Struktur Flavon
3. Isoflavon
Isoflavonoid dapat dibedakan dalam tiga kelas berdasarkan sifat
fisiologinya yaitu 7-4’-dihidrroksiisoflavon (daidzein) dan 5,7,4’-
trihidroksiisoflavon (genistein) merupakan estrogen alam lemah, terdapat dalam
seamanggi, Trifolium pratense. Isoflavon ini merupakan insektisida alam yang
kuat sehingga berfungsi sebagai pertahanan terhadap serangan penyakit.
Kebanyakan isoflavon bila disinari dengan sinar UV akan menunjukan
warna merah senduduk tua dan bila diuapi dengan amonia warnanya akan
berubah menjadi coklat, sedangkan beberapa isoflavon misalnya
daidzeinmemberikan warna biru kuat dengan sinar UV bila diuapi ammonia.

Struktur Isoflavon
4. Khalkon
Khalkon merupakan antoklor, yaitu pigmen fenol kuning. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan bila daun bunga berwarna kuning akan berubah menjadi
merah atau jingga bila diuapi oleh asap basa atau asap amonia. Bila dalam
kromatografi kertas, khalkon akan berwarna coklat kuat dibawah sinar UV.
Aglikon flavon dapat dibedakan dari glikosidanya, karena hanya pigmen dalam
bentuk glikosida yang dapat bergerak pada kromatografi kertas dalam
pengembang air.

Struktur Khalkon
5. Auron
Auron berupa pigmen kuning emas yang terdapat dalam bunga tertentu dan
briofita. Dalam larutan basa senyawa ini berwarna merah ros dan tampak pada
kromatografi kertas berupa bercak kuning, dengan sinar ultraviolet warna kuning
kuat berubah menjadi merah jingga bila diberi uap amonia.

Struktur Auron
6. Flavanon
Flavanon merupakan isomer khalkon. Flavanon terdistribusi luas di alam
seperti terdapat di dalam kayu, daun dan bunga.Flavanon glikosida merupakan
konstituen utama dari tanaman genus prenus dan buah jeruk; dua glikosida yang
paling lazim adalah neringenin dan hesperitin, terdapat dalam buah anggur dan
jeruk.Flavanon ini merupakan senyawa tak berwarna yang tidak dapat dideteksi
dalam kromatografi kecuali apabila dilakukan penyemprotan kromogen.

Struktur Flavanon
7. Flavanonol
Senyawa ini berkhasiat sebagai antioksidan dan hanya terdapat sedikit sekali
jika dibandingkan dengan flavonoid lain. Sebagian besar senyawa ini diabaikan
karena konsentrasinya rendah dan tidak berwarna.

Struktur Flavanonol
8. Katekin
Katekin terdapat pada seluruh dunia tumbuhan, terutama pada tumbuhan
berkayu. Senyawa ini mudah diperoleh dalam jumlah besar dari ekstrak kental
Uncaria gambir dan daun teh kering yang mengandung kira-kira 30% senyawa
ini. Katekin berkhasiat sebagai antioksidan.

Struktur Katekin
9. Flavolan
Flavolan atau Leukoantosianidin merupakan senyawa tanwarna, terutama
terdapat pada tumbuhan berkayu. Senyawa ini jarang terdapat sebagai glikosida,
contohnya melaksidin, apiferol.

Struktur Flavolan
10. Antosianin
Pigmen berwarna kuat dan larut dalam air ini, adalah penyebab hampir semua
warna merah jambu, merah marak, merah, merah seduduk, ungu, dan biru dalam
daun bunga, daun dan buah pada tumbuhan tinggi.
Antosianidin memiliki 6 aglikon yang umum. Antosianidin merupakan
aglikon antosianin yang akan terbentuk bila antosianin dihidrolisis dengan asam.
Sianidin adalah aglikon yang paling umum yang berwarna merah lembayung.
Pelargon merupakan aglikon yang gugus hidroksilnya kurang satu dibandingkan
sianiding, sedangkan Defilnidin yang gugus hidroksilnya lebih satu dari sianidin.
Terdapat pula tiga jenis eter metil antosianidin yang umum yaitu peonidin yang
merupakan turunan sianidin.; serta petunidin dan malvidin yang merupakan
turunan dari delfinidin.

Struktur Antosianin
E. Sumber Flavonoid
1. Blueberry
Blueberry mengandung antioksidan tinggi yang melindungi dinding
pembuluh darah dan melindungi otak dari Alzheimer. Di dalam blueberry juga
ada senyawa bernama D-mannose yang membantu Anda mencegah infeksi
saluran kencing. Selain itu, blueberry ampuh mengurangi inflamasi pada perut dan
sistem pencernaan.
2. Teh hijau
Senyawa utama di dalam teh hijau khususnya adalah polyphenol yang
merupakan antioksidan pencegah inflamasi dan kanker. Sudah banyak pula
penelitian yang membahas kandungan dalam teh hijau (kafein, theanine, dan
catechin) yang membantu peningkatkan sistem metabolisme tubuh.
3. Cokelat
Cokelat kaya akan antioksidan yang menyehatkan sistem kardiovaskular.
Misalnya menurunkan tekanan darah tinggi, melancarkan sistem peredaran darah,
dan membuat trombosit bekerja dengan lebih baik. Namun hanya cokelat hitam
yang memiliki khasiat flavonoid secara maksimal.
4. Bilberry
Salah satu herbal alami yang juga kaya akan flavonoid adalah bilberry
(bagian dari vitamin C kompleks). Penelitian pernah membuktikan bahwa jenis
flavonoid tersebut membantu memperkuat dinding pembuluh darah dan mencegah
kelainan mata. Selain bilberry, cherry dan blackberry juga termasuk sumber
flavonoid yang baik.
5. Sayuran
Brokoli, kale, bawang bombai, paprika, dan bayam. Namun jamur bukan
termasuk sayuran yang mengandung flavonoid.
6. Tanaman Mangrove
Tanaman mangrove banyak mengandung senyawa flavonoid, karena
tanaman mangrove merupakan tanaman sejati yang memiliki daun, akar, batang
sejati. Flavonoid yang ditemukan pada tanaman mangrove berperan sebagai
antioksidan dengan menghambat peroksidasi dari lipid dan berpotensi
menginaktifkan oksigen triplet.
7. Stroberi
Flavonoid yang terkandung di dalam stroberi adalah anthocyanin.
Kandungan ini dapat membantu tubuh dalam menurunkan risiko serangan
jantung. Sedangkan flavonoid quercetin yang terdapat di dalam stroberi memiliki
sifat antiinflamasi. Kandungan ini bisa membantu tubuh mengurangi risiko
meningkatnya kolesterol jahat, serta aterosklerosis.
8. Pisang
Pisang mengandung flavonoid jenis antosianidin. Zat ini melengkapi
kalium yang dalam pisang yang juga baik untuk menunjang pembentukan energi
di dalam tubuh.
9. Kacang – kacangan
Dari semua kacang-kacangan, kedelai merupakan sumber flavonoid yang
sangat tinggi. Flavonoid tersebut biasa disebut isoflavon. Sedangkan untuk jenis
kacang-kacangan yang lain, flavonoid dapat ditemukan dalam walnut, kacang
merah dan pistachio.
10. Belimbing Wuluh
Tinggi Vitamin C, asam oksalat, tannin, asam amino, dan flavonoid yang
dipercaya bermanfaat mengobati hipertensi, kolesterol tinggi, kanker, dan
diabetes. Namun hati-hati jangan kebanyakan belimbing wuluh karena buah ini
mengandung banyak asam oksalat yang dapat memicu batu ginjal atau
memperparah konsisi gagal ginjal akut jika dikonsumsi kebanyakan.
11. Apel
Di dalam apel terkandung flavonoid bernama quercetin yang dapat
mencegah serangan jantung, mencegah katarak, mengendalikan asma, dan
mempercepat pemulihan kenaikan asam lambung.
12. Anggur Merah
Kaya akan kandungan flavonoid yang dapat menurunkan risiko penyakit
jantung. Jika Anda tidak minum alkohol, manfaat flavonoid yang sama dapat
Anda raih dari mengonsumsi anggur ungu segar. Kandungan flavonoid ini
terdapat pada kulit anggur.
13. Sirsak
Buah sirsak kaya akan fenol (sejenis flavonoid), potasium, vitamin C, dan
E yang dikatakan berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit seperti kanker
dan hipertensi. Antioksidan pada sirsak juga dapat membantu menangkal radikal
bebas.
F. Manfaat Flavonoid
1. Sebagai antioksidan
Radikal Bebas dapat berkembang dengan melakukan oksidasi terhadap sel
– sel sehat. Oleh karena itu tubuh perlu manfaat antioksidan yang cukup untuk
mencegah terjadinya oksidasi.
2. Mengusir polusi tubuh
Senyawa Flavanoid sangat efektif untuk masalah yang satu ini. Ia akan
mengusir polusi dalam tubuh kita seperti dari asap rokok dan asap kendaraan yang
jelas beracun.
3. Mencegah penuaan dini
Kulit yang terpapar polusi memang menyebabkan kulit menjadi mudah
kusam dan mengalami penuaan yang lebih cepat. Maka dari itu Flavonoid akan
meregenerasi kulit dan mengencangkat juga menghilangkan kerutan akibat
penuaan dini.
4. Menghindari penyakit mematikan
Flavanoid akan membantu kita terhindar dari penakit – penyakit
mematikan tersebut karena membantu Radikal Bebas agar dapat hidup secara
stabil dan tidak merusak sel.
5. Mencegah penyakit aterosklorosis
Penyakit ateroklorosis adalah penyakit yang menyerang dinding arteri di
mana adanya pertumbuhan lemak berlebih dalam bagian tersebut. Tumbuhnya
lemak dalam dinding arteri dapat menyebabkan aliran darah terhambat dan tidak
mengalir sempura ke otak dan jantung kita.
6. Penolak alergi
Flavanoid akan memasang pagar dalam tubuh kita untuk menolah adanya
respon atau reaksi negatif dari tubuh terhadap sebuah keadaan.
7. Mengusir virus
Karena menstabilakan jalannya Radikal Bebas, Flavanodi juga akan
mengusir virus yang dapat menghinggapi sel – sel dalam tubuh. Misalnya sel
dalam darah yang mudah sekali terseraang virus.
8. Menghindari trombus
Senyawa yang satu ini juga dapat membuat darah merah dalam tubuh kita
mengalir tanpa terjadinya penggumpalan atau trombus. Penggumpalan darah
dalam tubuh dapat memberi efek yang serius contohnya penggumpalan dalam
otak yang dapat menyebaabkan penyakit minengitis.
9. Anti diare
Diare yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan memang wajib
dihindari dengan memakan makanan yang bersih dan bergizi. Salah satunya
makanan yang mengandung sneyawa Flavanoid.
10. Kekebalan tubuh
Karena senyawa Flavanoid memang menjadi senyawa yang membantu
tubuh kita untuk menjadi lebih kebal. Atau setidaknya menstabilkan kekebalan
tubuh kita.

Anda mungkin juga menyukai