Anda di halaman 1dari 12

Flavonoid

kelompok 3
Nama anggota
1. LILIS WIDYA ROMADHONA (E0022177)
2. KUKUH RIZKI NUGROHO BASUKI (E0022183)
3. ASTRI FEBRIANTI (E0022188)
4. DELLA FEBRI AYUNATA (E0022190)
5. ELVINA LAELA FITRIA (E0022191)
6. ZAHRA DIVA MEI SEKAR ARUM (E0022192)
7. TITA AULIAI NAHDIAH (E0022193)
8. ISTIANAH DWI SETIA AYUNI (E0022202)
Daftar isi

Proses biosintesis
01 Definisi flavonoid 03 flavonoid

02 Klasifikasi flavonoid
04 Sifat – sifat flavonoid
01. Definisi Flavonoid

Flavonoid merupakan bahan alam yang berasal dari tumbuhan dan


minuman tertentu yang kemudian dimanfaatkan sebagai obat, makanan,
atau minuman yang khasiatnya dapat memberikan efek positif bagi tubuh
manusia. Makalah ini menyajikan informasi mengenai Flavonoid mulai
dari pengertian, struktur, Sifat, Biogenesis-Biosintesis, Jenis-jenisnya dan
Aplikasinya sejauh ini dalam perkembangan zaman yang telah ditemukan
atau disintesis oleh para ahli.
02. Klasifikasi Flavonoid
.1.Flavon
Flavon banyak terdapat dalam daun, bunga, dan buah-buahan sebagai glukosida.
subkelas flavonoid adalah luteolin, apigenin, dan tangeritin. Falvon memiliki ikatan
rangkap antara posisi 2 dan 3 dan keton di posisi 4 dari cincinC. Sebagian besar flavon
sayuran dan buah-buahan memiliki gugus hidroksil pada posisi 5 cincin A, sedangkan
hidroksilasi pada posisi lain, untuk sebagian besar di posisi 7 cincin A atau 3 dan 4 ring
dari cincin B, dapat bervariasi sesuai dengan klasifikasi taksonomi sayuran atau buah
tertentu.
2.Flavonol
Flavonol yang paling banyak dipelajari adalah kaempferol, quercetin, myricetin dan
fisetin. Dibandingkan dengan flavon, flavonol memiliki gugus hidroksil pada posisi 3 dari
cincin C, yang juga glikosilasi. Seperti flavon, flavonol juga sangat beragam dalam pola
metilasi dan hidroksilasi dan,mengingat pola glikosilasi yang berbeda, mereka mungkin
merupakan subkelompok flavonoid yang paling umum dan terbesar dalam buah-buahan
dan sayuran struktur flavonol
3.Flavanon
Contoh dari golongan flavanon adalah hesperitin, naringenin, dan
eriodictyol. Flavonones dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan
karena sifatnya yang bebas radikal bebas. Senyawa ini memberika
rasa pahit dari jus dan kulit buah jeruk. Citrus flavonoid memberikan
efek farmakologis yang menarik sebagai antioksidan, anti-inflamasi,
penurun lipid darah dan penurun kolesterol. Flavanon, juga disebut
dihidroflavon, memiliki cincin C jenuh;oleh karena itu, tidak seperti
flavon, ikatan rangkap antara posisi 2 dan 3 jenuhdan ini adalah satu-
satunya perbedaan struktural antara kedua sub kelompok flavonoid.
4. Isoflavonoid
Isoflavon merupakan isomer flavon, tetapi jumlahnya sangat sedikit
dan sebagai fitoaleksin yaitu senyawa pelindung yang terbentuk dalam
tumbuhan sebagai pertahanan terhadap serangan penyakit.
5.Neoflavonoid
Neoflavonoid adalah golongan senyawa polifenol. Sementara
flavonoid memiliki tulang punggung 2-fenilkromen-4-satu,
neoflavonoid memiliki tulang punggung 4-fenilkromen tanpa substitusi
gugus hidroksil pada posisi 2. Neoflavon pertama yang diisolasi dari
sumber alami adalah calophyllolide dari biji Calophyllum inophyllum.
Ini juga ditemukan di kulit kayu dan kayu dari tanaman endemi
6.Flavanonol atau katekin
Flavanonol, juga disebut dihidroflavonol atau katekin, adalah
turunan 3-hidroksi dari flavanon. Flavanonol/katekin adalah
subkelompok yang sangat beragam dan multisubstitusi. Flavanonol
juga disebut flavan-3-ols karena gugus hidroksil selalu terikat pada
posisi 3 cincin C. Tidak seperti banyak flavonoid, tidak ada ikatan
rangkap antara posisi 2 dan 3. Flavanonol banyak ditemukan di
pisang, apel, blueberry, persik, dan pir.
7.Antosianin
Antosianin adalah pigmen warna pada tanaman, bunga dan buah-
buahan.Contoh antosianin yang sering dijumpai adalah cyanidin,
delphinidin,malvidin, pelargonidin, dan peonidin. Warna antosianin tergantung
pada pH dan juga oleh metilasi atau asilasi pada gugus hidroksil pada cincin A
dan B. Contohnya pada tomat, anggur, delima, ketan hitam, kacang merah,
paprika, dan buah beri.
8.Chalcone
Chalcones adalah subkelas dari flavonoid. Chalcone dicirikan oleh tidak
adanya 'cincin C' dari struktur kerangka flavonoid dasar, Oleh karena
ituchalcone juga dapat disebut sebagai flavonoid rantai terbuka. Contoh utama
chalcone termasuk phloridzin, arbutin, phloretin dan chalconaringenin
03. Proses Biosintesis Flavonoid
Jalur sintesis flavonoid bermula dari produk glikolisis yaitu fosfoenol
piruvat.Selanjutnya, produk tersebut akan memasuki alur shikimat untuk
menghasilkanfenilalanin sebagai materi awal untuk alur metabolic fenil
propanoid. Alur tersebut akan menghasilkan 4-coumaryl-coA, yang akan
bergabung dengan malonyl-coA untuk menghasilkan struktur sejati flavonoid.
Pola biosintesa pertama kali disarankan oleh Birch, yaitu: pada tahap-tahap
pertama biosintesa flavonoida suatu unit C6-C3 berkombinasi dengan tiga unit
C2 menghasilkan unit C6-C3-(C2+C2+C2). Kerangka C15 yang dihasilkan dari
kombinasi ini telah mengandunggugus-gugus fungsi oksigen pada posisi-posisi
yang diperlukan.Cincin A dari struktur flavonoid berasal dari jalur poliketida,
yaitu kondensasi dari tiga unit asetat atau malonat, sedangkan cincin B dan
tiga atom karbon dari rantai propane berasal dari jalur fenilpropanoida (jalur
shikimat). Sehingga kerangka dasar karbon dariflavonoida dihasilkan dari
kombinasi antara dua jenis biosintesa utama untuk cincin aromatic yaitu jalur
shikimat dan jalur asetat-malonat
04. Sifat – sifat flavonoid

1. Flavonoid merupakan senyawa polifenol, sehingga memiliki sifat


kimiaseperti fenol, yaitu agak asam dan dapat larut dalam basa.
Karena merupakan senyawa polihidroksi (Senyawa hidroksil) juga
bersifat polar,sehingga dapat larut dalam pelarut polar seperti
methanol, etanol, aseton, air, dan butanol.
2.Flavonoid dapat diekstraksi dengan etanol 70% dan tetap ada
dalam lapisan air setelah ekstrak ini dikocok dengan eter minyak
bumi. Flavonoid berupa senyawa fenol, oleh karena itu warnanya
akan berubah bila ditambah basa atau ammonia, jadi mereka mudah
dideteksi pada kromatogram atau dalam larutan(Harbone
1987).3.Sifat-sifat kimia dari senyawa fenol adalah sama, akan tetapi
dari segi biogenetic senyawa senyawa ini dapat dibedakan atas 2
jenis utama, yaitu :
b). Aglikon flavonoid polihidroksi tidak larut dalam heksan, PE
dankloroform. Larut dalam eter etil asetat dan etanol, serta sedikit
teruraidalam air. Contoh: Kuersetin (semi polar).
c). Glikosida flavonoid tidak larut dalam heksan, PE, kloroform, eter,sedikit
larut dalam etil asetat dan etanol, serta sangat larut dalam air.Contoh :
Rutin (polar).
5.Kestabilan FlavonoidSecara fisis, flavonoid bersifat stabil, namun secara
kimiawi ada 2 jenisflavonoid yang kurang stabil yaitu :
a)Flavonoid O-glikosida : dimana glikon dan aglikon dihubungkan
olehikatan eter (R-O-R). Flavonoid jenis ini mudah terhidrolisis.
b)Flavonoid C-glikosida : dimana glikon dan aglikon dihubungkan
olehikatan C-C. Flavonoid jenis ini sukar terhidrolisis tetapi mudah
berubah menjadi isomernya, misalnya viteksin.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai