Anda di halaman 1dari 17

EVALUASI PADA

SEDIAAN STERIL
SUPRIADI, M.Farm., Apt
PEMASTIAN MUTU PRODUK STERIL

• Bahan baku, Intermediate, Produk Akhir


• Proses produksi, Teknik aseptis, Sterilisasi akhir
• Equipments
• QC
• Environment : Monitoring, Vadlidasi
• Personal : Skill, training
• Documentation : Kelengkapan, Arsip
• Sales : monitoring, Evaluasi

Syarat sediaan Parenteral
 Steril
 Bebas kontaminasi pirogen dan endotoksin
 Bebas partikel partikulat
 Stabil secar fisika, Kimia dan Mikrobiologi
 Isotonis
Evaluasi meliputi

IPC (in Process Control)


 Konfirmasi produk ruahan telah memenuhi spesifikasi
QC (Quality Contrrol)
Evaluasi Kimia dan Fisika

 Evaluasi kimia
 Identifikasi
 Penentuan kadar
 Produk hasil urai atau pengotor
 Evaluasi Fisika
 pH,
 Penentuan volume injeksi dalam wadah
 Distribusi ukuran partikel untuk suspensi dan ukuran partikel, u/ emulsi
 Kandungan air u/ sediaan hasil liofilisasi
 Bahan partikulat dalam injeksi
• Pengujian mikrobiologi meliputi :
• Uji sterilitas (FI IV 71)
• Uji endoktosin bakteri (F IV 201), menggunakan LAL
(Limulus Amoebacyte Lysat) yang mengandung protein
yang dapat mengikat molekul LPS koagulasi
• Uji Pirogen (FIV 231)

Pengujian mikrobiologi
• Untuk menetepkan apakah bahan farmakope yang harus
steril memnuhi syarat berkenaan dengan uji sterilitas
seperti yang tertera pada masing – masing mono grafi

Tujuan Uji Sterilitad


• Bila memenuhi perssyaratan dalam uji sterilitas
• Kemungkinan hasil positif dapat terjadi karen teknik
yang salah atau kontaminasi lingkungan pada waktu
pengujian

Suatu produk dikatakan


steril
• Jika terdapat kontaminasi mikroba dengan meggunakan
prosedur farmakope, maka ditentukan bahawa bahan
tersebut TIDAK MEMNUHI SYARAT
• Jika terdapat kegagalan menunjukkan adanya
kontaminasi mikroba dengan menggunakan prosedur
dalam Farmakope, maka ditentukan bahwa bahan
tersebut memnuhi syarat.

Ketentuan hasil
• Inokulasi langsung ke dalam media uji
• Teknik penyaringan membran

Metode Uji Sterilitas


In okulasi langsung pada media
Prinsip pengujian :
INKUBASI MINIMAL 14
haridengan pengamatan
pada hari ke 3.4 atau 5,
hari ke 7 atau 8 pada
ahri akhir prngujian
Bahan uji + mediA
Bahan UJI

Catatan :
Bahan uji merupakan larutan yang pas
produk farmasi dan kesehatan kecuali yang
berbentuk cairan kecuali digunakan untuk
membilas atau mendispersi produk tersebut.
• Untuk :
• cairan yang dapat bercampur dengan pembawa air
• Cairan yang tidak bercampaur dengan pembawa air (kurang dari
100 ml per wadah )
• Zat padat yang dapat disaring
• Salep dan minyak yang larut dalam isopropil miristat
• Zat padat yang tak dapat disaring
• Alat kesehatan

Paeralatan : porositas 0,45 m, diameter ± 47 mm, kecepatan


penyaringan 55 mL – 75 mL/ mnt pada tekanan 70 cmHg

Uji menggunakan
penyaring membran
• Endotoksin adalah toksin yang dihasilkan oleh bakterigram
negatif
• Pirogen adalah senyawa yang menybabkan kenaikkan
suhu tubuhakibat penggunaan produk farmasi yang
diberikan secara intravena
• Semua endotoksin bersifat pirogen tetapi tidak semua
senyawa pirogen itu merupakan endotoksin
• Endotoksin bakteri terdiri dari lipopolisakarida (LPS)
umumnya terikat pada protein dan fosfolifid. LPS ini
menyusun membran luar bakteri gram negatif

Endotoksin dan pirogen


• The Limulus Amebocyle Lysate (LAL) test adalah uji in
vitro untuk deteksi dan analisi kuantitatif endotoksin
bakteri.
• LAL diperoleh dari ekstrak cair amobosit Horseshoes
crab (Limulus polyphemmus atau Tachypleus tridentatus)
• Metode analisis LAL yang dilakukan mencakup teknik
gel – clot dan turbidimetri kinetik dan kromogenik
(kolorimetri)

LAL-test
• Secara visual
• Inspeksi produk terhadap latar belakang hitam dan putih
menggunakan cahaya dengan intensitas 100-300 foot
candles dengam jarak 10 inch, biasanya dengan cermin
pembesar 2,5 x
• Perhitungan partikelsecara elektronika

Analisis partikulat
• Perhitungan partikel otomatis u/VSP
• Metode gerhana (hasil : 10 m – 600 per kontener)
• Metode pemancaran cahaya ( hasil :  25 m -600 per
kontener)
• Metode mikroskopis u/ VSP (hasil : 10 m – 25 per
kontener,  25 m- 3/mL

Menutut USP
• Bahan kimia baik berupa bahan yang tidak larut atau pun
sesepora kontaminan
• Pengotor
• Komponen pengemas (plastik, gelas, karet dll)
• Kontaminan lingkungan( udara, permukaan)
• Serat dan filter penyaring
• kulit, rambut dan personalia

Sumber partikulat

Anda mungkin juga menyukai