Anda di halaman 1dari 51

Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

TABLET
- Secara Umum -
(Re-New by: SesQ & Sisil)

I. PENDAHULUAN

A. Definisi
Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau tablet kompresi.
(USP 26, Hal 2406)
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan
metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa.
(FI IV, Hal 4)
Tablet adalah sediaan padat yang mengandung satu dosis dari beberapa bahan aktif dan biasanya
dibuat dengan mengempa sejumlah partikel yang seragam.
(BP 2002)

B. Kriteria Tablet
Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan;
2. Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil;
3. Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik;
4. Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan;
5. Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan;
6. Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan;
7. Bebas dari kerusakan fisik;
8. Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan;
9. Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu;
10. Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku.
(Proceeding Seminar Validasi, Hal 26)

C. Keuntungan Sediaan Tablet


Dibandingkan dengan bentuk sediaan lain, sediaan tablet mempunyai keuntungan, antara lain:
1. Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat (merupakan bentuk sediaan oral yang paling
ringan dan paling kompak), memudahkan pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan;
2. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh (mengandung dosis zat aktif yang tepat/teliti) dan
menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta
variabilitas kandungan yang paling rendah;
3. Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume yang kecil;
4. Tablet merupakan sediaan yang kering sehingga zat aktif lebih stabil;
5. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air;
6. Zat aktif yang rasanya tidak enak akan berkurang (tertutupi) rasanya dalam tablet;
7. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah; tidak memerlukan
langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan permukaan pencetak yang bermonogram atau
berhiasan timbul;
8. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di tenggorokan, terutama
bila bersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi;
9. Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus seperti tablet lepas tunda, lepas
lambat, lepas terkendali;
10. Tablet dapat disalut untuk melindungi zat aktif, menutupi rasa dan bau yang tidak enak, dan untuk
terapi lokal (salut enterik);
11. Tablet merupakan bentuk sediaan yang paling mudah diproduksi secara besar-besaran dengan
proses pengemasan yang mudah dan murah sehingga biaya produksi lebih rendah;
12. Pemakaian oleh penderita lebih mudah;

1
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

13. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia, mekanik, dan
stabilitas mikrobiologi yang paling baik.
(Teori dan Praktek Farmasi Industri, Lachman Hal 645 dan Proceeding Seminar Validasi, Hal 26)

D. Kerugian Sediaan Tablet


Di samping keuntungan di atas, sediaan tablet juga mempunyai beberapa kerugian, antara lain :
1. Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan tidak sadar/pingsan);
2. Formulasi tablet cukup rumit, antara lain :
 Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak dan padat, karena sifat amorf, flokulasi,
atau rendahnya berat jenis;
 Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya cukup besar atau tinggi,
absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna, atau kombinasi dari sifat tersebut, akan
sulit atau tidak mungkin diformulasi dalam bentuk tablet yang masih menghasilkan
bioavaibilitas obat cukup (harus diformulasi sedemikian rupa);
 Zat aktif yang rasanya pahit, zat akrif dengan bau yang tidak dapat dihilangkan, atau zat
aktif yang peka terhadap oksigen, atmosfer, dan kelembaban udara, memerlukan enkapsulasi
atau penyalutan dahulu sebelum dikempa. Dalam keadaan ini sediaan kapsul menjadi lebih
baik serta lebih murah daripada tablet.
(Teori dan Praktek Farmasi Industri, Lachman Hal 645-646)
Kesimpulan dari keuntungan dan kerugian tablet dibandingkan dengan sediaan oral lainnya: ternyata
tablet benar-benar memberi keuntungan dalam bentuk tempat/ruangan yang paling kecil yang
diperlukan untuk penyimpanan. Tablet juga mudah diberikan dan dikontrol, mudah dibawa, dan
ongkosnya rendah. Bagi dokter dosisnya fleksibel (tablet dapat dibelah dua), serta menjamin ketepatan
dosis.

E. Jenis Sediaan Tablet


Berdasarkan metode pembuatannya, tablet terdiri atas :
a. Tablet Kempa
Dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk/granul
menggunakan pons/cetakan baja.
b. Tablet Cetak
Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam lubang
cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan kristal yang terbentuk selama
pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan.
Berdasarkan tujuan penggunaan, tablet terdiri atas :
1. Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaan
a. Tablet Konvensional Biasa/Tablet Kempa Standar
Tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri dari zat
aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan eksipien seperti:
 Pengisi (memberi bentuk), contoh: laktosa
 Pengikat (memberi adhesivitas/kelekatan saat bertemu saluran pencernaan), contoh:
musilago amili, amilum.
 Desintegrator (mempermudah hancurnya tablet)
Tablet ini biasanya dikehendaki untuk memberikan disintegrasi dan pelepasan obat yang
cepat.
b. Tablet Kempa Multi/Kempa Ganda
Adalah tablet konvensional yang dikompresi lebih dari satu siklus kompresi tunggal sehingga
tablet akhir tersebut terdiri atas 2 atau lebih lapisan. Disebut juga sebagai tablet berlapis.
Keuntungannya dapat memisahkan zat aktif yang inkompatibel (tidak tersatukan).
c. Tablet Lepas Terkendali atau Tablet Lepas Lambat
Tablet yang pelepasan zat aktifnya dikendalikan atau dimodifikasi sehingga tablet tersebut
melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang kemudian disusul dengan dosis
pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk
beberapa waktu tertentu. (Misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam, dsb).

2
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

d. Tablet Lepas Tunda (Tablet Salut Enterik)


Tablet yang pelepasan zat aktifnya ditunda pada daerah tertentu. Contoh yang paling umum
adalah tablet salut enterik yaitu tablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan
terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus. Contoh lain adalah
tablet veteriner yang ditunda pelepasan zat aktifnya sampai di kolon.
e. Tablet Salut Gula
Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna maupun
tidak. Tujuan: melindungi zat aktif terhadap lingkungan udara (O 2, lembab), menutup rasa dan
bau tidak enak, menaikkan penampilan tablet.
f. Tablet Salut Film
Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, bewarna atau tidak dari bahan polimer yang
larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna.
g. Tablet Effervescent
Tablet kempa yang jika berkontak dengan air menjadi berbuih karena mengeluarkan CO 2.
Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminum. Keuntungan tablet efervesen adalah
kemungkinan penyiapan larutan dalam waktu seketika, yang mengandung dosis obat yang
tepat. Kerugiannya adalah kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia.
h. Tablet Kunyah
Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah di mulut sebelum
ditelan. Tujuan dari tablet kunyah adalah untuk memberikan suatu bentuk pengobatan yang
dapat diberikan dengan mudah kepada anak-anak atau orang tua, yang mungkin sukar
menelan obat utuh.
2. Tablet Kempa Digunakan dalam Rongga Mulut
a. Tablet Bukal
Tablet kempa biasa berbentuk oval yang ditempatkan di antara gusi dan pipi. Biasanya keras
dan digunakan untuk zat aktif hormon. Bekerja sistemik, tererosi atau terdisolusi di tempat
tersebut dalam waktu yang lama (secara perlahan biasanya dalam jangka waktu 15-30 menit).
b. Tablet Sublingual
Tablet kempa berbentuk pipih yang diletakkan di bawah lidah, contoh: nitrogliserin, untuk
obat penyempitan pembuluh darah ke jantung (angina pectoris) sehingga harus cepat terlarut
agar dapat segera memberi efek terapi. Diabsorbsi oleh selaput lendir di bawah lidah.
c. Troches atau Lozenges (Tablet Hisap)
Adalah bentuk lain dari tablet yang digunakan dalam rongga mulut. Digunakan untuk
memberikan efek lokal pada mulut dan tenggorokan. Bentuk tablet ini umumnya digunakan
untuk mengobati sakit tenggorokan atau megurangi batuk pada influenza. Kedua bentuk ini
dapat mengandung anestetik lokal, berbagai antiseptik dan antibakteri, demulsen, astringen
dan antitusif. Kedua jenis tablet ini dirancang agar tidak hancur di dalam mulut tetapi larut
perlahan dalam jangka waktu 30 menit atau kurang.
d. Dental Cones (Kerucut Gigi)
Yaitu suatu bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang untuk ditempatkan di dalam akar gigi
yang kosong setelah pencabutan gigi. Tujuannya biasanya untuk mencegah
berkembangbiaknya bakteri di tempat yang kosong tadi dengan menggunakan suatu senyawa
antibakteri yang dilepaskan secara perlahan-lahan, atau untuk mengurangi perdarahan dengan
melepaskan suatu astringen atau koagulan. Pembawa yang umum digunakan adalah Na
bikarbonat, NaCl atau suatu asam amino. Tablet dirancang dapat larut atau terkikis secara
perlahan dalam jangka waktu 20 – 40 menit.
3. Tablet Kempa Digunakan Melalui Liang Tubuh
a. Tablet Rektal
Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang digunakan secara rektal (dubur) yang
tujuannya untuk kerja lokal atau sistemik.
b. Tablet Vaginal
Tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam vagina yang di dalamnya
terjadi disolusi dan melepaskan zat aktifnya. Biasanya mengandung antiseptik, astringen.
Digunakan untuk infeksi lokal dalam vagina dan mungkin juga untuk pemberian steroid dalam
pengobatan sistemik.

3
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

4. Tablet Kempa untuk Implantasi


 Tablet Implantasi/Pelet
Tablet implantasi atau tablet depo dibuat berdasarkan teknik aseptik, mesin tablet harus steril.
Dimaksudkan untuk implantasi subkutan manusia atau hewan. Tujuannya untuk mendapatkan
efek obat dalam jangka waktu yang lama, berkisar dari satu bulan sampai satu tahun (Untuk
KB, 3-6 bulan, mencegah kehamilan). Tablet ini biasanya kecil berbentuk silindris/roset dan
panjangnya tidak lebih dari 8 mm.
5. Tablet Cetak untuk Penggunaan Lain (Di Lachman disebutkan Jenis Tablet untuk
Membuat Larutan)
a. Tablet Triturat untuk Dispensing
Adalah tablet yang dihaluskan dulu atau disiapkan untuk penggunaan tertentu.
Tablet kempa atau cetak berbentuk kecil, umumnya silindris, digunakan untuk memberikan
jumlah zat aktif terukur yang tepat untuk peracikan obat (FI IV).
Digunakan sebagai tablet sublingual atau dilepaskan di atas lidah dan ditelan dengan air
minum.
b. Tablet Hipodermik
Tablet cetak/kempa yang dibuat dari bahan mudah larut/melarut sempurna dalam air.
Umumnya digunakan untuk membuat sediaan injeksi steril dalam ampul dengan
menambahkan pelarut steril (FI IV)
c. Tablet Dispensing
Tablet yang digunakan oleh apoteker dalam meracik bentuk sediaan padat/cair. Dimaksudkan
untuk ditambahkan ke dalam air dengan volume tertentu, oleh ahli farmasi atau konsumen,
untuk mendapatkan suatu larutan obat dengan konsentrasi tertentu. Bahan yang lazim
dimasukkan ke dalam tablet dispensing yaitu perak proteinat, merkuri diklorida, merbromin,
dan berbagai senyawa amonium kuartener.
Berdasarkan Rute Pemberian :
1. Tablet oral (dalam mulut)
2. Tablet rektal
3. Tablet vaginal
4. Tablet implantasi
Berdasarkan Penyalutan :
1. Tablet polos
2. Tablet salut gula
3. Tablet salut film
Berdasarkan Pelepasan Zat Aktif :
1. Tablet pelepasan biasa
2. Tablet lepas lambat
3. Tablet lepas tunda
4. Tablet lepas terkendali
(Catatan Kuliah P’Charles;Teori dan Praktek Farmasi Industri, Lachman Hal 706-717;FI IV hal 4-6)

II. METODE PEMBUATAN TABLET

Sediaan tablet ini dapat dibuat melalui tiga macam metode, yaitu granulasi basah, granulasi kering,
dan kempa langsung. Pemilihan metode pembuatan sediaan tablet ini biasanya disesuaikan dengan
karakteristik zat aktif yang akan dibuat tablet, apakah zat tersebut tahan terhadap panas atau lembab,
kestabilannya, besar kecilnya dosis, dan lain sebagainya.
Berikut merupakan penjelasan singkat dari ketiga macam metode tersebut :
a. Granulasi Basah, yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel
yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi
massa lembab yang dapat digranulasi. Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan
terhadap lembab dan panas. Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat

4
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

aliran dan kompresibilitasnya tidak baik. Prinsip dari metode granulasi basah adalah membasahi
massa tablet dengan larutan pengikat teretentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula,
kemudian massa basah tersebut digranulasi.
Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu perekat/pengikat
sebagai pengganti pengompakan, teknik ini membutuhkan larutan, suspensi atau bubur yang
mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan ke campuran serbuk atau dapat juga bahan
tersebut dimasukan kering ke dalam campuran serbuk dan cairan dimasukan terpisah. Cairan yang
ditambahkan memiliki peranan yang cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk di antara
partikel dan kekuatan ikatannya akan meningkat sampai titik optimal bila jumlah cairan yang
ditambahkan meningkat dalam jumlah yang optimal. Gaya tegangan permukaan dan tekanan
kapiler paling penting pada awal pembentukan granul, bila cairan sudah ditambahkan
pencampuran dilanjutkan sampai tercapai dispersi yang merata dan semua bahan pengikat sudah
bekerja. Jika sudah diperoleh massa basah atau lembab maka massa dilewatkan pada ayakan dan
diberi tekanan dengan alat penggiling atau oscillating granulator tujuannya agar terbentuk granul
sehingga luas permukaan meningkat dan proses pengeringan menjadi lebih cepat. Setelah
pengeringan, granul diayak kembali ukuran ayakan tergantung pada alat penghancur yang
dugunakan dan ukuran tablet yang akan dibuat.
Keuntungan metode granulasi basah :
 Memperoleh aliran yang baik
 Meningkatkan kompresibilitas
 Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
 Mengontrol pelepasan
 Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses
 Distribusi keseragaman kandungan
 Meningkatkan kecepatan disolusi
Kekurangan metode granulasi basah:
 Banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi
 Biaya cukup tinggi
 Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan cara ini.
Untuk zat termolabil dilakukan dengan pelarut non air
b. Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan
mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk
menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar (granul) dari serbuk semula. Prinsip dari metode
ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya
didapat melalui gaya. Teknik ini cukup baik digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosis efektif
yang terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif terhadap pemanasan dan
kelembaban.
Pada proses ini komponen-komponen tablet dikompakkan dengan mesin cetak tablet lalu ditekan
ke dalam die dan dikompakkan dengan punch sehingga diperoleh massa yang disebut slug,
prosesnya disebut slugging, pada proses selanjutnya slug kemudian diayak dan diaduk untuk
mendapatkan granul yang daya mengalirnya lebih baik dari campuran awal. Bila slug yang didapat
belum memuaskan maka proses diatas dapat diulang. Dalam jumlah besar granulasi kering dapat
juga dilakukan pada mesin khusus yang disebut roller compactor yang memiliki kemampuan
memuat bahan sekitar 500 kg, roller compactor memakai dua penggiling yang putarannya saling
berlawanan satu dengan yang lainnya, dan dengan bantuan teknik hidrolik pada salah satu
penggiling mesin ini mampu menghasilkan tekanan tertentu pada bahan serbuk yang mengalir
dintara penggiling.
Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut :
 Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi
 Zat aktif susah mengalir
 Zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab

5
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Keuntungan cara granulasi kering adalah:


 Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin pengaduk berat dan
pengeringan yang memakan waktu
 Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab
 Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat
Kekurangan cara granulasi kering adalah:
 Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug
 Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam
 Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi silang
c. Metode Kempa Langsung, yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran zat
aktif dan eksipien kering.tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini merupakan
metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada
kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan
lembab. Ada beberapa zat berbentuk kristal seperti NaCl, NaBr dan KCl yang mungkin langsung
dikempa, tetapi sebagian besar zat aktif tidak mudah untuk langsung dikempa, selain itu zat aktif
tunggal yang langsung dikempa untuk dijadikan tablet kebanyakan sulit untuk pecah jika terkena
air (cairan tubuh). Secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung adalah:
alirannya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas
dan kohesifitas dalam massa tablet.
Keuntungan metode kempa langsung yaitu :
 Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
 Lebih singkat prosesnya. Karena proses yang dilakukan lebih sedikit, maka waktu yang
diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih singkat, tenaga dan mesin yang dipergunakan
juga lebih sedikit.
 Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab
 Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi langsung
menjadi partikel. tablet kempa langsung berisi partikel halus, sehingga tidak melalui proses
dari granul ke partikel halus terlebih dahulu.
Kekurangan metode kempa langsung :
 Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat
menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang
seragamnya kandungan zat aktif di dalam tablet.
 Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung karena itu biasanya
digunakan 30% dari formula agar memudahkan proses pengempaan sehingga pengisi yang
dibutuhkanpun makin banyak dan mahal. Dalam beberapa kondisi pengisi dapat berinteraksi
dengan obat seperti senyawa amin dan laktosa spray dried dan menghasilkan warna kuning.
Pada kempa langsung mungkin terjadi aliran statik yang terjadi selama pencampuran dan
pemeriksaan rutin sehingga keseragaman zat aktif dalam granul terganggu.
 Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat; mudah
mengalir; kompresibilitas yang baik; kohesifitas dan adhesifitas yang baik

III. BAHAN PEMBANTU (Eksipien) PEMBUATAN TABLET

A. PENGISI
Adalah zat inert yang ditambahkan dalam formula tablet yang ditujukan untuk membuat bobot tablet
sesuai dengan yang diharapkan. Pengisi diperlukan bila dosis obat tidak cukup untuk membuat bulk.
Pada obat yang berdosis dukup tinggi bahan pengisi tidak diperlukan (misal aspirin, antibiotik
tertentu). Tablet oral biasanya berukuran 3/16 sampai ½ inci. Tablet yang lebih kecil dari 3/16 inci
sukar dipegang oleh orang lanjut usia, sedangkan yang lebih besar dari ½ inci sukar ditelan. Berat
tablet berkisar antara 120-700 mg untuk kerapatan standar zat organik. Tablet bentuk oval, lebih
mudah ditelan, berat tablet dapat lebih besar atau sama dengan 800 mg. Pengisi dapat juga ditambah

6
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

karena alasan kedua yaitu memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsung atau untuk
memacu aliran. (Lachman;697)
Bahan pengisi harus memenuhi beberapa kriteria yaitu: (Lachman; 698)
 Harus non toksik dan dapat memenuhi peraturan-peraturan dari negara-negara dimana produk
akan dipasarkan.
 Harus tersedia dalam jumlah yang cukup di sesuai negara tempat produk itu dibuat.
 Harganya harus cukup murah.
 Tidak boleh saling berkontraindikasi (misalnya sukrosa), atau karena komponen (misalnya,
natrium) dalam tiap segmen/bagian dari populasi.
 Secara fisiologis harus inert/netral.
 Harus stabil secara fisik dan kimia, baik dalam kombinasi dengan berbagai obat atau komponen
tablet lain.
 Harus bebas dari segala jenis mikroba yang patogen atau yang ditentukan.
 Harus color compatible (tidak boleh mengganggu warna).
 Bila obat itu termasuk sebagai makanan (produk-produk vitamin tertentu), pengisi dan bahan
pembantu lainnya harus mendapat persetujuan sebagai bahan aditif pada makanan.
 Tidak boleh mengganggu bioavailabilitas obat.
Pada pengolahan jumlah obat yang sangat sedikit (misalnya alkaloida, hormon, vitamin dan
sebagainya) diperlukan bahan pengisi, untuk akhirnya memungkinkan suatu pencetakan. Bahan
pengisi mengurus untuk itu, bahwa tablet mengandug ukuran atau massa yang dibutuhkan (0,1-0,8 g).
Disamping netral secara kimia dan fisiologis sebaiknya konstituensia seperti ini dapat dicerna baik.
Digunakan jenis pati (pati kentang, pati gandum, dan pati jagung) dan laktosa (penggunaannya
misalnya pada tablet homeopati, keburukan kehancurannya rendah). Sifat tablet yang lebih baik
diberikan laktosa dikeringsemburkan, setelah penambahan dari bahan pelincir dan pelicin jika perlu
memungkinkan tabletasi langsung. Beberapa farmakope mengarahkan suatu campuran granul dari pati
kentang dan laktosa sebagai granulatum simpleks. (R. Voight, tekfar)
Biasanya tablet yang mengandung zat aktif dengan dosis kecil memerlukan zat pengisi yang banyak.
Jika dosis besar maka pengisi sedikit atau tidak sama sekali.
Jenis-jenis pengisi yang lazim digunakan:
1. Avicel (mikrokristalin selulosa) (HOE h.84)
- Bentuk 103 memiliki keunggulan dibandingkan dengan 101, 102 karena volume spesifiknya
kecil, aliran lebih baik dan waktu hancur lebih singkat.
- Insoluble, non-reaktif, aliran kurang baik, kapasitas pegang 50%.
- Menghasilkan tablet yang keras dengan tekanan kecil (kompresibilitas baik) dan friabilitas
tablet rendah, waktu stabilitas panjang.
- Menghasilkan pembasahan yang cepat dan rata sehingga mendistribusikan cairan penggranul
ke seluruh massa serbuk; menghasilkan distribusi warna dan obat yang merata.
- Bertindak sebagai pembantu mengikat, menghasilkan granul yang keras dengan sedikit fines.
- Bisa bersifat pengikat kering, disintegran, lubrikan dan glidan.
- Berfungsi sebagai self lubrikan sehingga lubrikan yang diperlukan lebih sedikit.
- Penggunaannya membutuhkan lubrikan; penggunaannya dapat dikombinasi dengan laktosa,
manitol, starch, kalsium sulfat.
- Membantu mengatasi zat-zat yang jika overwetting (terlalu basah) menjadi seperti “clay” yang
sukar digranulasi dan ketika kering granulnya menjadi keras dan resisten terhadap disintegrasi.
Contoh: kaolin, kalsium karbonat.
- Avicel dalam GB memperbaiki ikatan pada pengempaan, mengurangi capping dan friabilitas
tablet.
- Avicel membantu obat larut dengan air agar homogen, mencegah migrasi pewarna larut air
dan membantu agar evaporasi cepat dan seragam.
- Untuk obat dengan dosis kecil, Avicel digunakan sebagai pengisi dan pengikat tambahan.
- 60% avicel PH 101 dan 40% amilum sebagai pasta 10% membuat massa lembab mudah
digranulasi, membentuk granul yang kuat pada pengeringan dengan sedikit fine daripada pasta
yang hanya terbuat dari amilum.
- Bentuk PH 101: serbuk, PH 102: granul, PH 103: serbuk

7
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

2. Kalsium sulfat dihidrat


- Digunakan sebagai pengisi untuk granulasi dengan jumlah zat aktif 20-30%.
- Sinonim: terra alba, snow white filler.
- Insoluble, non-higroskopis.
- Semakin tinggi grade-nya semakin putih, pengisi paling murah, bisa dipakai untuk zat aktif
asam, netral, basa; punya kapasitas absorbsi yang tinggi untuk minyak.
- Pengikat yang disarankan: PVP, MC, starch paste
3. Kalsium fosfat dibasic
- Digunakan sebagai pengisi dan pengikat untuk kempa langsung dengan memiliki ukuran
paling kecil, tidak mahal, tidak dapat digunakan bersama senyawa asam atau garam asam
- Jika digunakan cairan pengikat yang terlalu banyak maka jadi lengket dan keras, tidak dapat
digranul sehingga solusinya dikombinasi dengan starch/Avicel
- Paling baik ditambah avicel
- Tablet dengan pengisi ini biasanya rapuh
- Sifat fragmentasi tinggi sehingga tidak sensitif terhadap lubrikan
- Sifat partikel kurang baik karena partikel sangat halus
(Lachman Tablet ,157):
- bisa digunakan dengan garam dari basa organik seperti anti histamin dan vitamin larut
minyak.
- Tidak larut di air, sedikit larut di asam
- Non higroskopis, netral, serbuk putih
- Menghasilkan tablet yang baik dan membutuhkan penghancur yang baik dan lubrikan yang
efektif.
- Pengikat yang disarankan seperti pasta pati, PVP, metilselulosa, mikrokristalin selulosa.
4. Laktosa
(Lachman Tablet)
- Inkompatibel dengan: senyawa yang sangat basa, asam askorbat, salisilamid,
pyrilamine maleat, phenilephrine HCl
- Granul laktosa hidrat mengandung kadar lembab 4-5%
- Laktosa adalah gula peredukasi bereaksi dengan amin primer (-NH 2) menghasilkan
reaksi Maillard
- Isomer: α dan β (dalam campuran berada dalam kesetimbangan kedua bentuk)
(Lachman Industri h.699)
- Pengisi yang paling umum, ada 2 bentuk: hidrat dan anhidrat
- Jarang bereaksi dengan obat (hidrat dan anhidrat)
- Untuk GB pakai laktosa HIDRAT; laktosa anhidrat tidak mengalami reaksi
Maillard (dengan zat aktif mengandung amina dengan adanya logam stearat), tetapi menyerap
lembab.
- Secara umum tablet menunjukkan release rate yang baik, granulnya cepat kering,
disintegrasi tablet tidak banyak dipengaruhi oleh kekerasan
(HOE h.252)
- Keburukan: laktosa dpt berubah warna dengan adanya basa amin dan Mg-
stearat
- Dikenal 4 macam bentuk: granul kasar (60-80 mesh), granul halus (80-100
mesh), granul spray dried (100-200 mesh), dan laktosa anhidrat
- Dikenal sebagai gula susu.
- Nilai kontaminasi bakteri rendah
- Stabilitas warna baik, kompatibilitas tinggi, derajat kemurnian tinggi
- Laktosa monohidrat tidak sesuai untuk kempa langsung karena fluiditas dan
kompresibilitas kurang
- Untuk kempa langsung pake laktosa spray dried
- Punya sifat fragmentasi rendah (ikatan antar partikel akan putus selama proses
rearrangement pada tekanan punch rendah)

8
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

- Inkompatibel dengan asam askorbat, salisil-amida, pyrilamin maleat, dan


fenileprin hidroklorida.

5. Spray-dried Laktosa (Lachman Industri h.699)


- Untuk pengisi kempa langsung, umumnya digabung dengan Avicel. Jika tunggal digunakan
dalam konsentrasi 40-50% sebagai pembawa
- Sifat aliran baik
- Tablet menunjukkan disintegrasi yang cepat, friabilitas baik, dan variasi berat rendah dengan
hilangnya masalah sticking dan capping.
- Sifat direct compression-nya berkurang jika kadar air < 3%; dapat dicampur dengan 20-25%
zat aktif tanpa kehilangan sifat direct compression-nya
- Kapasitas pegang 20-25% terhadap zat aktif; punya aliran baik dan karakteristik pengikatan
yang lebih baik dibandingkan laktosa biasa
- Kelemahan: dapat menghitam dengan adanya lembab, amin, atau senyawa lain yang
mengandung furaldehid
- Gunakan lubrikan netral atau asam
6. Sukrosa (HOE h.446)
- Bisa berfungsi sebagai pengisi/pengikat
- Jika digunakan sebagai pengikat tunggal, sukrosa membentuk granul yang keras dan tablet
lebih cenderung terdisolusi daripada terdisintegrasi. Oleh karena itu banyak dikombinasi
dengan pengisi insoluble lain
- Jika digunakan sebagai pengisi kering, biasanya digranulasi dengan pengikat larut air atau
hidroalkohol. Kekerasan granul tergantung jumlah pengikat yang digunakan. Campuran air
dan alkohol akan menghasilkan granul yang lebih lunak.
- Memiliki banyak bentuk, paling sering digunakan bentuk “confectioner” untuk GB yang
mengandung 3% pati jagung untuk mencegah caking
- Sukrosa digunakan sebagai pemanis dalam tablet kunyah dan digunakan sebagai pengikat
untuk memperbaiki kekerasan tablet
- Kelemahan: tablet yang dibuat dengan komposisi sebagian besar sukrosa akan mengeras pada
penyimpanan. Sukrosa bukan gula pereduksi tetapi dengan bahan bersifat basa menjadi coklat
pada penyimpanan.
- Bersifat higroskopis
- Turunan sukrosa yang dapat digunakan untuk kempa langsung:
a. Sugartab : 90-93% sukrosa, 7-10% invert sugar
b. Di Pac : 97% sukrosa, 3% modified dekstrin
c. Nu Tab : 95% sukrosa, 4% gula invert, 1% corn starch, Mg stearat
7. Dekstrosa
- Penggunannya terbatas pada GB sebagai pengisi dan pengikat
- Digunakan mirip dengan sukrosa, cenderung menghasilkan tablet yang keras terutama jika
menggunakan dekstrosa anhidrat
- Menjadi coklat pada penyimpanan dengan bahan bersifat basa.
8. Manitol
- Pengisi yang baik untuk tablet kunyah karena rasanya enak, sedikit manis, halus, dingin
(negatif heat solution)
- Inert, non-higroskopis, aliran jelek, membutuhkan lebih banyak cairan pengikat daripada
sukrosa dan laktosa tetapi menghasilkan granul yang lebih lembut daripada sukrosa dan
dekstrosa.
- Dapat digunakan untuk formulasi vitamin
- Kadar lembab granul yang dibuat dari sukrosa, dekstrosa, dan manitol setelah pengeringan
semalam pada 140-150 F adalah 0,2% kecuali untuk granulasi dekstrosa dengan 10 % gelatin
dan 50 % glukosa.
- Hanya sedikit yang terabsorbsi di saluran cerna, jika digunakan banyak dapat bersifat laksatif
9. Emdex dan Celutab (Lachman Industri)

9
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

- Dapat bereaksi dengan amin pada suhu dan kelembaban tinggi


- Bebas mengalir dan dapat dikempa langsung, mengandung 8-10% lembab, kekerasan tablet
dapat meningkat setelah pengempaan
- Starch terhidrolisa mengandung 90-92% dekstrosa dan 3-5% maltosa
- Dapat digunakan sebagai pengganti manitol pada talbet kunyah karena manis dan berasa
halus.
10. Starch 1500 (penjelasan ada di bagian Pengikat)

Ringkasan pengisi: Lachman tablet h.152


Pengisi tidak larut air Pengisi larut air
Kalsium sulfat, dihidrat Laktosa
Kalsium fosfat, dibasic Sukrosa
Kalsium fosfat tribasic Dextrosa
Kalsium karbonat Manitol
Starch yang dimodifikasi Sorbitol
(karboksimetil starch)
Avicel

B. ADSORBEN
 Adsorben harus memiliki titik leleh yang tinggi. Dengan titik leleh tinggi setelah terjadi lelehan
pertama akan terbentuk massa yang bertitik leleh lebih tinggi.
 Manfaat adsorben: mencegah tablet basah oleh lelehan zat aktif, jika tablet basah maka tablet akan
lengket dalam cetakan. Bekerja menyerap lelehan zat aktif.
Contoh: Avicel, Bolus alba, Kaolin, bentonit, Mg silikat, MgO, trikalsium fosfat, Aerosil.

C. PENGIKAT
 Fungsi : untuk membentuk granul atau menaikkan kekompakan kohesi bagi tablet yang dicetak
langsung (Lachman Industri, 701)
 Pengikat bisa berupa gula dan polimer.
 Pengikat yang berupa polimer alam: starch, gum (acacia, tragacanth, gelatin)
 Pengikat yang berupa polimer sintetik: PVP, metilselulosa, etilselulosa, hidroksipropilselulosa
 Bisa dengan cara kering/basah. Cara basah lebih sedikit membutuhkan bahan pengikat.
 Penambahan plasticizer ( propilenglikol, PEG 400, gliserin, heksilonglikol) ke dalam larutan
pengikat dapat meningkatkan kekerasan, mengurangi efek capping dan friabilitas tablet.
 Jumlah larutan pengikat yang dibutuhkan untuk 3 kg pengisi tercantum pada tabel

Volume larutan granulasi yang dibutuhkan (ml) untuk beberapa Pengisi


Pengikat
Sukrosa Laktosa Dextrosa Manitol
10% Gelatin 200 290 500 560
50% Glukosa 300 325 500 585
2% Metilselulosa (400 cps) 290 400 835 570
Air 300 400 660 750
10% Akasia 220 400 685 675
10% Musilago Amili 285 460 660 810
50% Alkohol 460 700 1000 1000
10% PVP (dlm air) 260 340 470 525
10% PVP (dlm alkohol) 780 650 825 900
10% sorbitol (dlm air) 280 440 750 655
(Lachman Tablet, 160-161)
1. Starch (amylum) (Lachman Tablet)
- Dapat digunakan sebagai pengisi, pengikat, dan penghancur
- Dalam bentuk musilago amili 5-25% (HOE h.603)
(Lachman Tablet 161):

10
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

- Cara: suspensikan starch 1:1/2-1 dalam air dingin, tambahkan 2-4 kali air mendidih dengan
pengadukan konstan sampai starch mengembang menjadi transparan yang dapat diencerkan
dengan air dingin sampai konsentrasi yang diinginkan.
- Cara lain: mensuspensikan starch pada air dingin dan panaskan sampai mendidih di atas
penangas dengan pengadukan konstan.
- Mengandung kadar air 11-14% (Lachman Industri,699)
- Starch akan menyebabkan tablet terdisintegrasi dengan cepat (Lachman Tablet, 161)
- Dosis zat aktif besar, starch diganti dengan penghancur yang lebih baik, yaitu avicel.
- Tablet yang mengandung amilum dengan konsentrasi tinggi menunjukkan tablet yang rapuh
dan sukar dikeringkan
- Amilum yang tidak dimodifikasi tidak mempunyai sifat kompresibilitas yang baik dan
mempunyai friabilitas yang besar, dan akan terjadinya capping pada tablet jika digunakan
dalam jumlah besar (HOE h.603).
2. Starch 1500
- Dapat digunakan sebagai pengikat basah, kering, dan disintegran
- Starch 1500 maksimal mengandung 20% fraksi larut air yang berfungsi sebagai pengikat
sedangkan sisanya bersifat sebagai disintegran
- Starch 1500 dibutuhkan ± 3-4 kali lebih banyak daripada musilago amili untuk menghasilkan
tablet dengan kekerasan yang sama (Lachman Tablet, 161-63)
- Sebaiknya tidak digunakan sebagai pengisi pada GB karena akan menghasilkan gel yang
berfungsi sebagai pengikat yang sangat kuat
- Sebagai disintegran dapat ditambahkan kering, pada fasa luar.
(Lachman Industri, 700, HOE h.609):
- Aliran bagus, merupakan directly compressible starch
- Dapat dikempa sendiri, tetapi jika dicampur dengan 5-10% obat membutuhkan lubrikan
tambahan, meskipun Mg Stearat 0,25 % biasanya digunakan untuk tujuan ini, konsentrasi
yang lebih besar daripada ini berefek negatif pada kekuatan tablet dan disolusi tablet. Oleh
karena itu biasanya dipilih asam stearat sebagai lubrikan.
- Mengandung 10% lembab dan menyebabkan tablet menjadi lunak jika dikombinasi dengan
Mg stearat > 0,5%, sebagai pengganti digunakan asam stearat
3. Gelatin (Lachman Tablet, 163)
- Digunakan pada konsentrasi 2-10% sebanyak 1-5% dari formula
- Sudah jarang digunakan, digantikan PVP, MC. Cenderung menghasilkan tablet yang keras dan
memerlukan disintegran yang aktif
- Dapat digunakan untuk senyawa yang sulit diikat
- Kelemahan: rentan bakteri dan jamur  butuh pengawet
- Jika masih diperlukan pengikat yang lebih kuat, dapat digunakan larutan gelatin dalam air 2-
10%, yang dibuat dengan menghidrasi gelatin dalam air dingin selama beberapa jam/semalam
kemudian dipanaskan sampai mendidih, larutan gelatin harus dipertahankan hangat sampai
digunakan karena akan menjadi gel pada pendinginan
4. Larutan sukrosa (Lachman Tablet, 163-164)
- Membentuk granul keras, kekerasan diatur dari konsentrasi sukrosa 20-85%
- Sangat baik sebagai pembawa soluble dyes dan menghasilkan warna beragam
- Digunakan untuk menggranulasi tribasic fosfat yang umumnya memerlukan pengikat yang
lebih kohesif dari musilago amili; pada tablet ferro sulfat, bertindak sebagai pengikat dan
pelindung ferrosulfat dr oksidasi
- Senyawa lain yang pengikatnya bisa berupa gula: aminofilin, asetopheretidin, asetaminofen,
meprobamate
5. Larutan akasia (Lachman Tablet, 164)
- Digunakan pada konsentrasi 10-25%; sebagai pengikat pada obat dgn dosis besar dan sukar
digranulasi (c/ mefenesin)
- Menghasilkan granul yang keras tetapi tidak mengeras pada penyimpananini bedanya
dengan gelatin
- Kelemahan: dapat terkontaminasi mikroba

11
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

- Kadang ditambah lubrikan cair PEG 6000 untuk membantu pencetakan tablet dan disintegrasi
tablet
6. PVP (Lachman Tablet, 164-65)
- Nama dagang: Kollidon atau Plasdon
- Inert, larut air dan alkohol, digunakan dalam konsentrasi 3-15%, sedikit higroskopis, tidak
mengeras selama penyimpanan (baik untuk tablet kunyah)
- Tablet efervesen bisa dibuat menggunakan PVP dalam etanol anhidrat. Jangan menggunakan
isopropanol anhidrat karena meninggalkan bau pada granul.
- Konsentrasi 5% menghasilkan kompresibilitas yang baik dari serbuk Natrium bikarbonat dan
asam sitrat sehingga tablet bereaksi cepat dan disolusi cepat.
- PVP baik untuk tablet kunyah terutama untuk alumunium hidroksida, Mg(OH) 2
7. Selulosa
a. Metil selulosa (Lachman Tablet, 165)
- 1-5% larutan air; larutan 5% menghasilkan kekerasan yang mirip dengan 10% musilago
amili
- Dapat digunakan untuk menggranulasi serbuk yang larut/ tidak larut; pengikat yang baik
untuk eksipien laktosa, manitol, dan gula
- Keuntungan: dapat dikompres segera, tidak mengeras pada penyimpanan
b. CMC Na (Lachman Tablet, 166)
- Konsentrasi 5-15% dapat digunakan menggranulasi serbuk yang larut/ tidak larut
- Inkompatibel dengan Mg, Ca, Al, dan garamnya
- Menghasilkan granul yang lebih rapuh dari PVP, memiliki kecenderungan untuk
mengeras pada penyimpanan; umumnya tablet mempunyai waktu disintegrasi yang lebih
lama
c. Etil selulosa (Lachman Tablet, 166)
- Tidak larut dalam air; dalam bentuk larutan alkohol. Low-viscosity grades digunakan
sebagai pengikat 2-10% dalam etanol
- Dapat digunakan untuk menggranulasi serbuk yang sukar digranulasi(c/ asetaminofen,
kafein, meprobamat, ferofumarat), dan dapat digunakan sebagai pengikat non air untuk
serbuk yang tidak tahan air seperti asam askorbat
- Dapat memperlambat disintegrasi disolusi bila digunakan granulasi basah (Lachman
Industri, 702)
8. Polivinil alkohol (Lachman Tablet, 166-67)
- Larut air, mirip akasia tapi tidak terlalu rentan dengan bakteri
- Membentuk granul yang lebih lunak dari acacia, menghasilkan tablet yang disintegrasi lebih
cepat dan tidak mengeras pada penyimpanan
9. PEG 6000 (Lachman Tablet, 167)
- Sebagai pengikat anhidrat, dimana air dan alkohol tidak dapat digunakan
- PEG 6000 merupakan padatan putih yang meleleh pada 70-750C dan mengeras pada 56-630C
10. N-HPC (Nisso-HPC)
- Merupakan pengikat dengan toughness tinggi (kemampuan menyerap energi tanpa terjadi
fraktur) dan derajat aliran plastik tinggi (friabilitas yang baik < 1%, memudahkan proses
pencetakan dengan kecepatan yang lebih tinggi tanpa masalah capping) dibanding metil
selulosa, PVP, starch (cat bu.Henny)
- Larut dalam air dan pelarut organik alkohol, propilen glikol, metilen klorida, aseton dan
kloroform. Jika digunakan sebagai pelarut pada granulasi basah N-HPC dilarutkan dalam air
atau alkohol.
- Cara:
a. Melarutkan dalam air
- N-HPC ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk kuat
- 20-30% air dipanaskan sampai 600C dan N-HPC ditambahkan perlahan-lahan sambil
diaduk. Setelah itu ditambahkan sisa air. Dengan cara ini pelarutan lebih cepat.
b. Melarutkan dalam pelarut organik

12
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Pengikat yang biasa digunakan dalam granulasi basah


Pengikat Konsentrasi
Cornstarch 5-10% musilago
Pregelatinized cornstarch 5-10%
Starch 1500 5-10% musilago
Gelatin 2-10%
Sukrosa 10-85%
Akasia 5-20%
PVP 5-20% dalam air, alkohol, atau hidroalkohol
Metilselulosa (berbagai grade viskositas) 2-10%
CMC-Na (low-viscosity grade) 2-10%
Etilselulosa (berbagai grade viskositas) 2-15% dalam alkohol
Polivinil alkohol (berbagai grade viskositas) 2-10% dalam air atau hidroalkohol
PEG 6000 10-30% dalam air, alkohol, atau hidroalkohol
(Lachman Tablet, 162)

D. FLAVOUR (Lachman Industri, 704)


 Digunakan untuk tablet kunyah atau tablet lainnya yang ditujukan untuk larut di dalam mulut
 Flavour yang larut dalam air jarang dipakai karena stabilitasnya kurang baik
 Flavour larut minyak yang ditambahkan ke dalam pelarut penggranul, didispersikan dalam kaolin
atau adsorben lainnya, atau diemulsikan dalam larutan penggranul
 Jumlah yang digunakan maksimal 0,5-0,75%
 Penambahan pewangi dapat dilakukan dalam keadaan kering, biasanya sebagai fasa luar,
sedangkan yang cair ditambahkan dengan menyemprotkan ke dalam massa cetak

E. DISINTEGRAN
Fungsi: untuk memudahkan hancurnya tablet ketika berkontak dengan cairan saluran cerna (Lachman
Industri, 702). Enam klasifikasi disintegran : starches, clays, gums, cellulose, algins, dll
Cara pakai/penambahan disintegran:
- internal addition (saat granulasi) : disintegran dicampur dengan bahan lainnya sebelum ditambah
dengan larutan penggranul
- external addition : disintegran ditambahkan setelah granul terbentuk
Yang paling baik adalah menambahkan disintegran secara kombinasi (internal & external)
1. Starch (amylum) (Lachman Tablet, 175)
- Pemakaian: 3-15 %, merupakan disintegran yang paling umum digunakan
- Mekanisme kerja disintegrasi oleh starch :
→ dengan membentuk pathways dalam matriks tablet sehingga air dapat masuk melalui pori
(kapiler) sehingga menghancurkan tablet
→ starch mengembang ketika terekspos oleh air
→ saat pengempaan, terjadi distorsi pada bentuk starch; ketika terekspos oleh air, terjadi
rekoveri bentuk starch
- Pemakaiannya disesuaikan dengan jenis starch, tekanan pengempaan, dan kandungan air
massa cetak
- Perhatian: sebelum digunakan, starch harus dikeringkan pada suhu 80-90C untuk
menghilangkan air yang terabsorpsi
2. Starch 1500
- Merupakan disintegran yang baik dan ditambahkan dalam campuran kering (dalam fasa dalam
dan atau fasa luar pada metoda granulasi kering atau kempa langsung, atau dalam fasa luar
pada metoda granulasi basah)
- Perhatian: tidak boleh diberikan pada massa basah

3. Sodium starch glycolate (primogel, explotab)


- Pemakaian: 1-8% dengan konsentrasi optimum 4% (Lachman Tablet, 175)

13
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

- Keuntungan menggunakan pati termodifikasi adalah waktu disintegrasi bisa tergantung pada
gaya kempa. Suhu tinggi dan kondisi lembab bisa meningkatkan waktu dan menurunkan
disolusi tablet yang mengandung pati
- Digunakan sebagai penghancur pada pembuatan tablet dengan metode kempa langsung atau
granulasi basah.
- Meskipun keefektifan penghancur kebanyakan dipengaruhi oleh eksipien hidrofobik seperti
lubrikan, tetapi efek primogel tidak dipengaruhi.
- Meningkatkan tekanan kompresi tablet juga tidak mempengaruhi waktu hancur.
- Merupakan serbuk yang alirannya baik. (HOE h.581)
4. Selulosa (selulosa, metilselulosa, CMC, CMC-Na, Avicel, Ac-Di-Sol, HPC)
- Avicel jika dikombinasi dengan starch lebih efektif daya disintegrasinya
- Avicel inkompatibel terhadap zat sensitif lembab (c/ aspirin, penisilin, vitamin), kecuali avicel
dikeringkan sampai kandungan lembabnya kurang dari 1 % dan diperlakukan di ruangan
kelembaban rendah.
- Kekurangan avicel adalah kecenderungannya untuk membentuk muatan listrik dan
meningkatkan kandungan lembab, terkadang menyebabkan pemisahan pada saat granulasi.
Hal ini dapat diatasi dengan mengeringkan avicel untuk menghilangkan lembab.
- Pada saat digranulasi basah, dikeringkan, kemudian dikompres, tablet yang terbentuk tidak
hancur secepat saat tidak terbasahi. (Lachman Tablet, 175)
- Ac-Di-Sol merupakan ikatan silang dari CMC-Na dan sangat baik untuk digunakan sebagai
disintegran dalam konsentrasi rendah (Lachman Industri, 703) karena larut air dan memiliki
afinitas yang besar pada air.
- Acdisol ini digolongkan pada super disintegran. Penggunaan 2-5%.
5. Gums (agar, pectin, tragacant, guar gum)
- Nama dagang guar gum : Jaguar
- Guar Gum berupa polimer, aliran baik, digunakan dalam makanan, tidak sensitif terhadap pH,
kelembaban. Warnanya tidak benar-benar putih; hilang warnanya pada tablet yang bersifat
basa saat penyimpanan. (Lachman Tablet, 176)
- Pemakaian: 1-10%
- Bukan merupakan disintegran yang baik, karena kapasitas pengembangannya yang relatif
rendah
6. Solka floc (selulosa kayu murni) (Lachman Tablet, 175)
- Putih, berserat, inert, dapat digunakan tunggal atau kombinasi dengan starch untuk aspirin,
penisilin, dan obat yang sensitif terhadap pH dan lembab.
- Efektif jika dikombiansi dengan clays (c/ kaolin, bentoni seperti amonium klorida, natrium
salisilat, dan vitamin.
7. Clays (Veegum, bentonit, kaolin) (Lachman Industri, 702)
- Pemakaian: 2-10%, sifat hilang jika digranulasi
- Penggunaan terbatas hanya pada tablet berwarna, karena warnanya tidak benar-benar putih
- Daya hancur kaolin lebih lemah daripada polimer-polimer berwarna.
8. Alginat (asam alginat dan Na-alginat) (Lachman Tablet, 175)
- Pemakaian: 1-5% (asam alginat) atau 2,5-10% (Na-alginat)
- Memiliki afinitas yang besar terhadap air
- Tidak larut dalam air, sedikit asam dalam reaksi, dan sebaiknya hanya digunakan pada
granulasi netral atau asam.
- Jika digunakan bersama garam alkali atau garam asam organik dapat membentuk gel dan
menunda disintegrasi tablet
- Kompatibel untuk aspirin, analgesik, asam askorbat, formulasi multivitamin, dan garam asam.
9. Polyclar AT (polyplasdone XL, polyplasdone XL10) (Lachman Tablet, 176-77)
- Crosslinked, homopolimer dari vinilpirolidon
- Polyplasdone XL meningkatkan disintegrasi dan disolusi, tidak menurunkan kekerasan
10. Amberlite IPR 88 (ion exchange resin) (Lachman Tablet, 177)
- Dapat mengembang dalam air

14
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

- Harus hati-hati memilih karena dapat mengabsorbsi obat

Disintegran yang biasa digunakan


Disintegran Konsentrasi (% w/w)
Starch 5-20
Starch 1500 5-15
Avicel PH 101, PH 102
Solka floc 5-15
Asam alginat 5-10
Explotab 2-8
Guar gum 2-8
Polyclar AT (PVP, crosslinked PVP) 0.5-5
Amberlite IPR 88 0.5-5
Metilselulosa, CMC-Na, HPC 5-10
(Lachman Tablet, 174)

F. LUBRIKAN
 Fungsi utama dari lubrikan adalah untuk mengurangi gesekan atau friksi yang terjadi antara
permukaan tablet dengan dinding die selama proses pengempaan dan penarikan tablet. (Lachman
Tablets, 110)
 Setiap lubrikan memiliki konsentrasi optimum (tidak lebih dari 1%) untuk menghasilkan
kecepatan aliran yang optimum. (Lachman Tablets, 112)
 Klasifikasi: (Lachman Tablets, 112)
a. Water soluble
Banyak digunakan untuk tablet yang harus larut sempurna di dalam air, seperti tablet/ serbuk
effervescent.
b. Water insoluble
Lubrikan ini umumnya lebih efektif dan digunakan pada konsentrasi rendah.
 Mekanisme Kerja: (Lachman Tablets, 111)
a. Fluid type lubricant
Membentuk lapisan cair kontinu antara massa cetak dengan logam cetakan. Dapat
menyebabkan tablet mengandung bercak-bercak minyak.
Contoh: minyak hidrokarbon.
b. Boundary type lubricant
Ada interaksi atau gaya adheren antara bagian polar dari lubrikan dengan permukaan logam
pada dinding die.
Tipe ini memiliki gaya adheren terhadap cetakan yang lebih baik.
 Penggunaan lubrikan cenderung meratakan distribusi tekanan pada saat pengempaan tablet dan
juga meningkatkan kepadatan partikel sebelum dikempa. (Lachman Tablets, 111).
 Semakin kecil ukuran partikel granul, maka tablet membutuhkan jumlah lubrikan yang lebih
banyak (%). (Lachman Tablets, 111)
 Oleh karena kebanyakan lubrikan bersifat hidrofobik, maka dengan adanya lubrikan akan
meningkatkan waktu disintegrasi dan menurunkan kecepatan disolusi obat. (Lachman Tablets,
111)
 Lubrikan akan membentuk lapisan di sekitar granulat pada saat granulasi yang akan mengurangi
resiko kerusakan tablet pada saat dikempa. Oleh karena kekuatan tablet tergantung pada area
kontak di antara partikel, maka adanya lubrikan juga dapat mengganggu ikatan antar partikel dan
menyebabkan berkurangnya daya kohesif sehingga tablet menjadi rapuh. (Lachman Tablets, 111)
 Pada penggunaan lubrikan, pembuatan tablet dengan teknik mixing memberikan hasil yang lebih
baik daripada metode inkorporasi pada kekerasan tablet. (Lachman Tablets, 111)
 Caping dan laminating serta lemahnya ikatan antar partikel granul dapat terjadi pada tablet yang
kelebihan lubrikan seperti stearat. (Lachman Tablets, 112)
 Lubrikan seringkali ditambahkan dalam keadaan kering ketika semuanya telah tercampur
homogen. Biasanya lubrikan dicampurkan pada 2-5 menit akhir dari total waktu pencampuran 10-
30 menit.

15
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Pencampuran yang berlebihan dapat mengurangi karakteristik disintegrasi-disolusi dan matriks


tablet akan kehilangan ikatannya. (Lachman Tablets, 114)
 Metode penambahan lubrikan di akhir (sebagai fasa luar-setelah granul dibentuk) memberikan
hasil yang lebih baik terhadap kekerasan tablet dan kemudahannya untuk dikeluarkan
dibandingkan dengan metode penambahan lubrikan saat dilakukan granulasi. (Lachman Tablets,
114)
 Sebagai lubrikan tunggal, Mg-lauril sulfat pada konsentrasi yang lebih rendah dapat dikombinasi
dengan Mg-stearat. (Lachman Tablets, 113)
 Lubrikan carbowax seringkali diberikan dalam bentuk larutan alkohol atau dalam bentuk suspensi
dan emulsi dari bahan lubrikan. (Lachman Tablets, 114)
 PERHATIAN!!!
Aspirin tidak stabil dengan adanya senyawa alkalin, misalnya lubrikan alkalin stearat.
Penggantinya dapat digunakan lubrikan talk. (Lachman Tablets, 113)

Water Soluble Lubricant Water Insoluble Lubricant


Jenis Kadar (%) Jenis Kadar (%)
Asam borat 1 Logam (Mg, Ca, Na) stearat ¼-2
Sodium klorida 5 Asam stearat ¼-2
DL-leusin 1-5 Sterotex ¼-2
Carbowax 4000/6000 1-5 Talk 1-5
Sodium oleat 5 Waxes 1-5
Sodium benzoat 5 Stearowet 1-5
Sodium asetat 5 Gliseril behapate (Compritol
888); dapat pula sebagai
pengikat; dikombinasi dengan
Mg-stearat untuk mengurangi
resiko sticking dan caping.
Sodium lauril sulfat 1-5
Mg-lauril sulfat 1-2
Sodium benzoat+sodium asetat 1-5
(Lachman Tablets, 113-114)

G. GLIDAN
 Fungsi utama dari glidan adalah menunjang karakteristik aliran dari granul atau meningkatkan
aliran granul dari hopper ke dalam die. (Lachman Tablets, 110)
 Glidan dapat meminimalisasi kecenderungan granul untuk memisah selama tahap vibrasi yang
berlebihan (Lachman Tablets, 115)
 Efektivitas starch sebagai glidan telah banyak digunakan dalam formulasi tablet dan kapsul.
(Lachman Tablets, 115)
 Secara umum, fine silica > Mg stearat > talk murni.
Talk mengandung sejumlah kecil Al silikat dan Fe. Harus hati-hati untuk zat aktif yang
penguraiannya dikatalisis oleh Fe. (Lachman Tablets, 116)
 Mekanisme Kerja: (Lachman Tablets, 116)
1. Dispersi muatan elektrostatik pada permukaan granul.
2. Distribusi glidan pada granul.
3. Adsorpsi gas pada permukaan atas glidan atau granul.
4. Minimalisasi gaya Van der Walls dengan pemisahan granul.
5. Reduksi friksi antara partikel dengan permukaan yang kasar dengan penempelan glidan pada
permukaan granul.
 Starch sebagai glidan sering dikombinasikan dengan lubrikan dengan perbandingan 1:1 hingga
1:4. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi sifat hidrofobik dari lubrikan yang akan
mempengaruhi disintegrasi dan disolusi tablet. (Lachman Tablet, 116)
 Golongan silika adalah glidan yang paling efisien, kemungkinan karena ukuran partikelnya yang
kecil. Golongan silika dapat menunjang aliran granul dengan meningkatkan bobot tablet dan
menurunkan variasi bobot tablet.

16
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Contoh glidan silika adalah silika dioksida. (Lachman Tablets, 177)


Jenis Kadar (%)
Talk 5
Cornstarch 5-10
Cab-O-sil 0,1-0,5
Siliod 0,1-0,5
Aerosil 1-3
H. ANTI ADHEREN
 Fungsi utama dari anti adheren adalah mencegah penempelan tablet pada punch atau pada dinding
die. (Lachman Tablets, 110)
 Bahan yang paling baik adalah yang larut air dan yang paling efisien adalah DL-leusin. (Lachman
Tablets, 114)
 Biasa digunakan pada produk yang mengandung vitamin E dosis tinggi karena cenderung terjadi
picking. (Lachman Tablets, 114)
Jenis Kadar (%)
Talk 1-5
Cornstarch 3-10
Cab-O-Sil 0,1-0,5
Siloid 0,1-0,5
DL-leusin 3-10
Sodium lauril sulfat <1
Metalik stearat <1
(Lachman Tablets, 115)

IV. FORMULA DAN PERHITUNGAN

Pada bagian ini akan diterangkan pembuatan tablet dan permasalahannya. Karena umumnya bahan
disini berasal dari catatan atau pengalaman, maka tidak ada pustaka pada bagian ini. Bagian ini dibuat
untuk pertimbangan pemilihan metode dan formulasi teoritik, aplikasi formula teoritik, dan
penanggulangan permasalahan yang mungkin terjadi pada pembuatan.
A. Granulasi Basah
1. Zat Aktif A
Fase Dalam (92%)
Zat Aktif Sesuai dosis
Amilum Kering 10% bobot total
Musilago amili 10% bobot total (atau 1/3 bobot tablet)
Laktosa q.s
Fase Luar (8%)
Mg Stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5%
Pada tablet yang dibuat dengan menggunakan musilago amili atau mucilago lainnya,
pengeringan granul memerlukan waktu yang lebih lama (sekitar 1 hari) dan memerlukan suhu
pengeringan yang tinggi karena cairan pembasah yang digunakan adalah air. Zat yang
terhidrolisis tidak boleh menggunakan mucilago sebagai pengikat. Selain itu, perlu
diperhatikan stabilita zat aktif terhadap suhu karena pengeringan granul memerlukan suhu
tinggi (sekitar 40-70°C). Amilum merupakan bahan alam sehingga dalam formulasi perlu
ditambahkan pengawet.
Amilum harus dalam keadaan kering, jika fungsinya sebagai penghancur. Saat akan
digunakan, amilum yang ada tetap harus dikeringkan terlebih dahulu dalam oven. Jika
bercampur dengan air maka sifat penghancurnya akan berkurang. Amilum kering yang bisa
digunakan adalah amprotab. Sifat dari amilum kering : kompresibilitas kecil, waktu hancur

17
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

granul lama sehingga menyebabkan waktu hancur tablet menjadi lama jika amilum tidak
dikeringkan terlebih dahulu, mekanisme penghancuran tablet yaitu dengan mengembang saat
berada dalam air sehingga kekerasan, porositas dan daya kapilaritas tablet mempengaruhi
kerja amilum sebagai penghancur..
2. Pengikat diganti PVP untuk zat yang sukar dikompresi. PVP larut dalam air dan dalam etanol.
Jika zat aktif tidak tahan panas dan mudah terhidrolisis, dapat digunakan etanol sebagai cairan
pengikat. Keuntungan menggunakan PVP dalam etanol yaitu waktu pengeringan granul relatif
lebih singkat.
Fase Dalam (92%)
Zat aktif A sesuai dosis
PVP 2%
Etanol q.s
Amilum kering 10% dari bobot total
Laktosa q.s
Fase Luar (8%)
Mg Stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5%
PVP sifatnya higroskopis, sehingga dapat mengakibatkan tablet menjadi basah, tapi
sebenarnya dengan 2% tidak terlalu bermasalah. Penggunaannya dapat dalam konsentrasi 0,5-
5%. Jika sedikit bermasalah dapat ditambahkan adsorben seperti aerosil sebanyak 1%
sehingga formula fase luar menjadi: Mg Stearat 1%, Talk 1%, Aerosil 1%, Amilum kering
5%.
3. Amilum kering dapat menjadi penghancur FD yang kurang baik jika saat penggranulan terlalu
banyak air yang masuk. Oleh karena itu, dapat digunakan penghancur lain seperti ac-di-sol (±
3%) untuk memperbaiki waktu hancur. Tetapi karena ac-di-sol mahal harganya maka sebagai
alternatif dapat digunakan starch 1500 atau primogel/eksplotab sebagai penghancur. Dengan
PVP digunakan sebagai pengikat, formula akan menjadi :
Fase Dalam (92%)
Zat aktif A sesuai dosis
PVP 2%
Etanol q.s
Amilum kering 10% dari bobot total atau
Ac-di-sol 3%
Laktosa q.s
Fase Luar (8%)
Mg Stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5% atau
Ac-di-sol 3% atau
Eksplotab 5% atau
Starch 1500 5%
Umumnya starch 1500 dan eksplotab digunakan sebagai penghancur luar, jarang digunakan
sebagai penghancur fasa dalam.
4. Laktosa dapat mengalami deformasi plastis (irreversivel) dalam pencetakan sehingga
penggunaannya sebagai pengisi tablet sangat menguntungkan. Alirannya dan
kompresibilitasnya kurang baik sehingga sering digunakan untuk formulasi dengan granulasi
basah (aliran dan kompresibilitasnya turut diperbaiki dengan penggranulan). Untuk
memperoleh tablet yang lebih baik, maka laktosa dapat diganti dengan avicel. Terdapat tiga
jenis avicel yang sering digunakan yaitu : Avicel pH 101 (berbentuk serbuk, umumnya
digunakan dalam formulasi GB), Avicel pH 102 (berbentuk granul, umumnya digunakan
dalam formulasi GK dan KL), Avicel pH 103 (berbentuk granul dengan ukuran lebih kecil dan

18
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

dapat menghasilkan waktu hancur yang lebih cepat). Dengan PVP digunakan sebagai pengikat
dan ac-di-sol sebagai penghancur, formula tablet akan menjadi :
Fase Dalam (92%)
Zat aktif A sesuai dosis
PVP 2%
Etanol q.s
Amilum kering 10% dari bobot total atau
Ac-di-sol 3%
Avicel q.s
Fase Luar (8%)
Mg Stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5% atau
Acdisol 3% atau
Eksplotab 5% atau
Starch 1500 5%
B. Granulasi Kering
Digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab, misalnya antibiotik.
1. Fase Dalam (92%)
Zat aktif A sesuai dosis
Amilum kering 10%
PVP 5%
Laktosa q.s
Fase Luar (8%)
Mg stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5%
Pembuatan slug : FD + ½ FL ( hanya talk dan mg stearat) = 92% + 1,5% = 93,5%, lalu dicetak
dan dihancurkan (slug) hingga kecepatan aliran ≥4 gr/dt. Setelah jadi slug kemudian
ditambahkan sisa ½ FL (1,5%) dan amilum kering 5% (harus dilakukan penimbangan terlebih
dahulu terhadap granul yang diperoleh).
2. Karena kompresibilitas laktosa kurang baik dan memiliki sifat aliran yang kurang baik, maka
dapat diganti dengan avicel yang memiliki kompresibilitas lebih baik. Avicel dapat berfungsi
sebagai pengisi sekaligus pengikat. Akan tetapi, jika pengikatan avicel masih kurang, PVP
dapat tetap ditambahkan sebagai pengikat.
Fase Dalam (97%)
Zat aktif A sesuai dosis
Amilum kering 10%
PVP 5%
Avicel q.s
Modifikasi fase luar hampir sama dengan modifikasi fase luar pada formulasi GB.
C. Kempa Langsung
Digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab dan dosisnya kecil. Formulasi KL
dibatasi oleh jumlah fine (serbuk yang tidak mempunyai sifat aliran (seperti talk, mg stearat, dan
zat aktif). Jumlah maksimal dari fine adalah 12-15% (menurut Martin dan Hoover), 15% (menurut
Tutorial Pharmacy) atau 10-20% (menurut RPS dan JPS). Umumnya dosis zat aktif yang
digunakan adalah dibawah 50% agar keseragaman kandungan produk akhir bagus. Jika terlalu
besar sebaiknya disluging. Syarat-syarat bahan-bahan untuk cetak langsung adalah : mempunyai
sifat aliran yang bagus, kohesif, kompresibilitas baik.
1. Zat aktif A sesuai dosis
Laktosa spray dried q.s
Mg stearat 1%

19
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Talk 2%
Amilum kering 5%
2. Digunakan kombinasi avicel dan eksplotab. Avicel memiliki kompresibilitas yang baik, tetapi
alirannya kurang baik. Untuk memperbaik alirannya maka digunakan eksplotab. Selain itu
eksplotab berfungsi pula sebagai penghancur.
Zat aktif A sesuai dosis
Avicel : Eksplotab (3:7) q.s
Mg stearat 1%
Talk 2%
3. Digunakan kombinasi starch 1500 dan avicel (3:1) yang dikenal pula sebagai ”running
powder”. Running powder ini memiliki sifat aliran dan kompresibilitas yang baik. Tapi daya
hancur running powder tidak bagus, sehingga dapat ditambahkan penghancur luar seperti
amilum kering, eksplotab, atau ac-di-sol.
Zat aktif A sesuai dosis
Avicel : Starch 1500 (3:1) q.s
Mg stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5% atau
Eksplotab 5% atau
Ac-di-sol 3%

Contoh Perhitungan Tablet


A. Granulasi Basah
Contoh : Zat aktif paracetamol 500 mg
Direncanakan bobot tablet 700 mg, dibuat 1000 tablet
Formula : Fase Dalam (92%)
Paracetamol = 500 g
Amilum 10% dari bobot tablet = 70 g
Musilago amili 10% (1/3 FD) = 21,5 g
Laktosa = 52,5 g
Total FD 92% x 700 = 644 g
Fase Luar (8%)
Mg stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5%

Cara menghitung :
- Musilago amili = 1/3 x 644 g = 215 g
setelah dikeringkan = 10% x 215 g = 21,5 g
- Laktosa = 644 – (500 + 70 + 21,5) = 52,5 g

Permisalan (1):
Granul FD yang diperoleh 600 g dengan kadar air 2%,
Maka untuk kadar air 0%, bobot granulnya = 0,98 x 600 = 588 gram
Jumlah tablet yang diperoleh = 588/644 x 1000 tablet = 913,04 tablet
Fase luar yang ditambahkan:
- Mg stearat 1% = 1/92 x 600 g = 6,52 g
- Talk 2% = 2/92 x 600 g = 13,04 g
- Amilum kering 5% = 5/92 x 600 g = 32,60 g

600 g + 6,52 g + 13,04 g + 32,6 g


Bobot tablet yang diperoleh =
913,04

= 714,27 mg

20
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Permisalan (2):
Granul FD yg diperoleh 600 g dengan tidak memperhitungkan kadar air (biasanya perhitungan
tidak memperhitungkan kadar air)
Jumlah tablet = 600/644 x 1000 tablet = 931,68 tablet
Fase luar:
Mg stearat 1% = 1/92 x 600 g = 6,52 g
Talk 2% = 2/92 x 600 g = 13,04 g
Amilum kering 5% = 5/92 x 600 g = 32,60 g

Bobot tablet = (600 g + 6,52 g + 13,04 g + 32,6 g)/931,68


= (652,16 g x 1000 mg/g)/931,68
= 699,98 mg ≈ 700 mg

B. Granulasi Kering
Contoh : Zat Aktif A 400 mg
Direncanakan bobot tablet 600 mg; dibuat 1000 tablet
Formula : Fase dalam (92%)
Zat A = 400 g
PVP 5% = 30 g
Amilum 10% bobot tablet = 60 g
Laktosa = 62 g
Total fasa dalam 92% x 600g = 552 g
Fase Luar (8%)
Mg stearat 1% = 6g
Talk 2% = 12 g
Amilum kering 5% = 30 g
Slug (93,5%)
Zat A = 400 g
PVP = 30 g
Amilum = 60 g
Laktosa = 62 g
Mg stearat = 3g
Talk = 6g
591 g
Misalnya:
Slug yang diperoleh = 500 mg,
Maka sisa FL yang ditambahkan:
- Mg stearat = 0,5%/93,5% x 500 = 2,674 g
- Talk = 1%/93,5% x 500 = 5,348 g
- Amilum kering = 5%/93,5% x 500 = 26,738 g
Slug + sisa FL = 500 g + 34,760 g = 534,760 g
Jumlah tablet yang diperoleh = 500/591 x 1000 = 846,024 g
Bobot tablet = 534,760/846,024 ≈ 0,632 g

C. Kempa Langsung
Contoh : Zat Aktif A 25 mg
Direncanakan bobot tablet 250 mg; dibuat 1000 tablet
Formula : Zat A = 25 g
Pengisi, pengikat, penghancur q.s = 217,5 g
Mg stearat 1% = 2,5 g
Talk 2% = 5g
250 g
Misal pengisi adalah avicel primojel (3:1) yang berfungsi sebagai pengisi, pengikat sekaligus
penghancur, maka penimbangan:
Zat A = 25 g

21
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Avicel = ¾ x 217,5 = 163,25 g


Primojel = ¼ x 217,5 = 54,375 g
Mg stearat = 2,5 g
Talk = 5g

V. EVALUASI MUTU

A. Evaluasi Granul
Evaluasi granul terutama dilakukan untuk formula baru atau pada modifikasi formula. Untuk formula
yang sama evaluasi granul tidak perlu dilakukan.
Evaluasi granul :
1. Evaluasi destruktif
Bahan uji mengalami kerusakan, baik fisika maupun kimia.
- Penetapan kandungan zat aktif dalam granul
- Uji kandungan lembab
2. Evaluasi non destruktif
Bahan uji tidak mengalami kerusakan, baik fisika maupun kimia sehingga masih dapat digunakan
untuk uji lain atau proses selanjutnya.
- Uji aliran
- Uji bobot jenis dan persen kompresibilitas
(Sumber : Power point B Heni)
Evaluasi granul terutama dilakukan untuk formula baru atau pada modifikasi formula. Untuk formula
yang sama evaluasi granul tidak perlu dilakukan. Evaluasi granul meliputi: (Sumber : TS)
1. Granulometri
Granulometri adalah analisis ukuran dan repartisi granul (penyebaran ukuran-ukuran granul). Dalam
melakukan analisis granulometri digunakan susunan pengayak dengan berbagai ukuran. Mesh terbesar
diletakkan paling atas dan dibawahnya disusun pengayak dengan mesh yang makin kecil.
- Timbang 100 gr granul
- Letakkan granul pada pengayak paling atas
- Getarkan mesin 5-30 menit, tergantung dari ketahanan granul pada
getaran
- Timbang granul yang tertahan pada tiap-tiap pengayak
- Hitung persentase granul pada tiap-tiap pengayak
Tujuan granulometri adalah untuk melihat keseragaman dari ukuran
granul. Diharapkan ukuran granul tidak terlalu berbeda. Granulometri
berhubungan dengan sifat aliran granul. Jika ukuran granul berdekatan,
aliran akan lebih baik. Diharapkan ukuran granul mengikuti kurva
distribusi normal.
2. Bobot Jenis
Kerapatan granul dapat mempengaruhi kompresibilitas, porositas tablet, kelarutan, dan sifat-sifat
lainnya. (Sumber : Terj. Lachmann Industri ed.2 hal. 682)
a. BJ Sejati
BJ diukur dengan piknometer gas Beckmann (Sumber : TS)
Ada 2 metode untuk menentukan kerapatan granul, keduanya menggunakan piknometer. Yang
pertama menggunakan air raksa sebagai cairan pengisis sela. Yang kedua memakai pelarut yang
bertekanan permukaan rendah (misal, benzen) dan tidak melarutkan granul. Ketepatan metode ini
tergantung pada kemampuan cairan pengisi sela memasuki pori-pori granul. Kerapatan diukur dari

22
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

volume cairan pengisi sela yang dipindahkan oleh sejumlah tertentu granul dalam piknometer.
(Sumber : Terj. Lachmann Industri ed.2 hal. 682)
b. BJ ruahan granul (BJ nyata)
Prosedur : BJ = bobot/volume
- Timbang 100 gram serbuk/granul
- Masukkan ke dalam gelas ukur
- Amati volume
- Hitung BJ ruahan:

Tujuan penetapan BJ ruahan


- Kecepatan aliran
- Kesesuaian ukuran tablet (diameter/ketebalan)
(Sumber : Power point B Heni & TS)
c. BJ nyata setelah pemampatan
Perbandingan bobot dengan volume setelah proses pemampatan
(ketukan sebanyak 500 x)
Ke dalam gelas takar masukkan 100 g granul. Mampatlkan 500 x dengan alat volumeter . Lihat
volume setelah pemampatan.

BJ nyata setelah pemampatan = bobot/volume setelah pemampatan

Pemampatan 500 x

BJ nyata BJ nyata setelah pemampatan


(Sumber : TS)
d. Bilangan Hausner
Perbandingan antara BJ mampat dengan BJ nyata (Sumber : Power point B Heni)
Makin meningkat kemampuan untuk dikempa (BJ rendah), makin kurang daya mengalirnya .
Makin berkurang kmampuan untuk dikempa (BJ tinggi), makin besar daya mengalirnya (Sumber :
Terj. Lachmann Industri ed.2 hal. 683)
3. Kadar Pemampatan
%T = Vo – V500
Vo
%T = Kadar pemampatan
Vo = Volume sebelum pemampatan
V500 = Volume setelah pemampatan 500 x
%T < 20 atau ^V< 20 ml granul memiliki aliran yang baik
Kadar pemampatan dan berat jenis dapat untuk menilai aliran.
4. Kompresibilitas
% K= Dapt –Davc x 100 %
Dapt
Davc = Berat jenis nyata sebelum pemampatan
Dapt = Berat jenis nyata setelah pemampatan 500 x
Jika % K : 5 – 10 % -------- aliran sangat baik
11 – 20 % -------- aliran cukup baik
21 - 25 % -------- aliran cukup
>26 % -------- aliran buruk
5. Aliran

23
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Ada beberapa uji yang dapat digunakan sebagai pengukur aliran. Dua metode yang paling umum
dipakai yaitu:
a. Metode sudut baring/sudut istirahat
 = arc tan H/R
(Sumber : Terj. Lachmann Industri ed.2 hal. 684-685)

b. Metode kecepatan aliran Hopper


Kecepatan aliran dipakai sebagai metode untuk menetapkan kemampuan mengalir. (Sumber :
Terj. Lachmann Industri ed.2 hal. 684-685)
Dihitung jumlah granul yang mengalir dalam suatu waktu (gram/detik).
- Timbang beker glass kosong (Wo)
- Set skala ke nol
- Masukkan serbuk/granul ke corong
- Hidupkan alat dan amati serbuk/granul
- Catat waktu aliran (T)
- Timbang beker glass berisi serbuk/granul (Wt)
- Hitung aliran serbuk/granul

Aliran = (Wt – Wo)/T

Tujuan penetapan:
Menjamin keseragaman pengisian ke dalam cetakan bobot/tablet
(Sumber : Power point B Heni)

6. Kandungan Lembab
Adalah jumlah massa (air) yang hilang selama proses pemanasan (70C)
(Sumber : Power point B Heni)
Kandungan lembab diukur dengan pemanasan (gravimetric) menggunakan alat seperti Moisture
Balance. Prosedur:
- Timbang granul sebanyak 5 g di atas nampan logam (aluminium)
- Nyalakan alat, cek suhu pada 70C
- Penetapan kandungan lembab dapat di atur skalanya pada alat (% hilang atau g hilang)
- Penetapan dihentikan setelah dicapai angka konstant
Tujuan
- Mengontrol kandungan lembab granul sehingga dapat mengantisipasi masalah yang terjadi selama
proses pengempaan tablet, terutama kandungan lembab menjadi faktor penyebabnya
- Mengontrol K.L granul berkaitan dgn pertumbuhan mikroba, jika granul tidak langsung dikempa
menjadi tablet

% KB = W1/W x 100 % % KB = Kandungan bobot


% KL = Wa/W1 x 100 % % KL = Kandungan lembab
Wa = W – W1 W = bobot mula-mula
W1 = bobot setelah pengeringan

B. Evaluasi Sediaan Tablet


Persyaratan dari industri
1. Bentuk dan ukuran (FI III)
 Ketebalan adalah satu-satunya variabel berkaitan dengan proses
pencetakan

24
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

 Ketebalan dipengaruhi oleh: BJ ruah, BJmampat dan sifat aliran massa


cetak
Alat : jangka sorong
2. Kekerasan tablet
Tujuan: menjamin ketahanan tablet terhadap gaya mekanik pada proses: pengemasan,
penghantaran (shipping).
Prosedur:
- 20 tablet diambil secara acak
- Ukur kekerasan masing-masing tablet
- Catat skala yang terukur
- Kekerasan tablet adalah harga rata2 ke-20 tablet
- Variasi kekerasan dilihat dari harga SD
Nilai kekerasan tablet bergantung pada bobot tablet. Makin besar tablet, kekerasan yang
diperlukan juga semakin besar.
- Bobot tablet sampai 300 mg, 4 – 7 kg/cm2.
- Bobot tablet 400 – 700 mg: 7 – 12 kg/cm2
3. Friabilitas
Adalah parameter untuk menguji ketahanan tablet bila dijatuhkan pada suatu ketinggian tertentu
Tujuan penetapan = untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang
dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman tujuan
Prosedur:
- 20 tablet diambil secara acak
- Tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang (Wo)
- Masukkan & uji (100 x) putaran
- Bersihkan tablet dan timbang (Wt)
- Hitung % friabilitas tablet
% F = (Wo – Wt)/Wo x 100%
Pada umumnya persen friabilitas yang dapat diterima adalah < 1%
Pada proses pengukuran friabilitas, alat diputar dengan kecepatan 25 putaran per menit dan waktu
yang digunakan adalah 4 menit. Jadi ada 100 putaran.
Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika dalam proses pengukuran
friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah, maka tablet tersebut tidak diikutsertakan dalam
perhitungan. Jika hasil pengukuran meragukan (bobot yang hilang terlalu besar), maka pengujian
harus diulang sebanyak dua kali. Selanjutnya tentukan nilai rata-rata dari ketiga uji yang telah
dilakukan. (USP & NF 1994)
4. Friksibilitas
Adalah parameter untuk menguji ketahanan tablet jika tablet mengalami
gesekan antar sesama
Prosedur:
- 20 tablet diambil secara acak
- Tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang (Wo)
- Masukkan uji (100 x) putaran
- Bersihkan tablet dan timbang (Wt)
- Hitung % friksibilitas tablet
% F = (Wo – Wt)/Wo x 100%

Persyaratan resmi sediaan tablet


1. Uji keseragaman sediaan (FI IV, halaman 999-1000)
Meliputi keragaman bobot dan keseragaman sediaan
Persyaratan keragaman bobot diterapkan untuk tablet yang mengandung zat aktif 50 mg atau
lebih, atau merupakan 50% atau lebih dari bobot total
Prosedur penetapan keragaman sediaan:

25
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

- Pilih tidak kurang dari 30 tablet.


- Dari 30 tablet tersebut, timbang 10 tablet satu per satu dan hitung bobot rata-rata
Prosedur penetapan keseragaman sediaan:
- Pilih tidak kurang dari 30 tablet.
- Dari 30 tablet tersebut, tetapkan kadar 10 tablet satu per satu sesuai dengan cara yang tertera
pada penetapan kadar dalam monografi, kecuali dinyatakan lain.
Kriteria:
- Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, persyaratan keseragaman dosis
dipenuhi jika jumlah zat aktif dalam masing-masing 10 tablet terletak antara 85.0% hingga
115.0% dari yang tertera pada etiket dan simpangan baku relatif (SDR) lebih kecil atau sama
dengan 6,0%.
SDR = (SD/rata-rata) x 100%
Dilakukan uji 20 tablet tambahan jika:
a. 1 tablet terletak di luar rentang 85.0% - 115.0% dan tidak ada tablet yang terletak antara
75.0% - 125.0%,
b. SDR > 6.0%
c. a dan b tidak dipenuhi
Persyaratan dipenuhi jika:
- tidak lebih dari 1 tablet dari 30 tablet ada di luar 85.0% atau 1125.0%
- tidak ada 1 tabletpun yang di luar rentang 75.0% atau 125.0%
- SDR tidak lebih besar dari 7.8%
2. Uji waktu hancur (FI IV, halaman 1086)
Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam masing-
masing monografi, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet atau kapsul digunakan sebagai
tablet isap atau dikunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap dalam
jangka waktu tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode berbeda atau lebih dengan jarak
waktu yang jelas di antara periode pelepasan tersebut. Tetapkan jenis sediaan yang akan diuji dari
etiket serta dari pengamatan dan gunakan prosedur yang tepat untuk 6 unit sediaan atau lebih.
Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan aktifnya terlarut sempurna. Sediaan
dinyatakan hancur sempurna bila sisa sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan masa
lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas, kecuali bagian dari penyalut atau cangkang kapsul
yang tidak larut.
Alat
Alat terdiri atas suatu rangkaian keranjang, gelas piala berukuran 1000 ml, termostat untuk
memanaskan cairan media antara 35º hingga 39º dan alat untuk menaikturunkan keranjang dalam
cairan media pada frekuensi yang tetap antara 29 kali hingga 32 kali per menit melalui jarak tidak
kurang dari 5,3 cm dan tidak lebih dari 5,7 cm. Volume cairan dalam wadah sedemikian sehingga
pada titik tertinggi gerakan ke atas, kawat kasa berada paling sedikit 2,5 cm di bawah permukaan
cairan dan pada gerakan ke bawah ber-jarak tidak kurang dari 2,5 cm dari dasar wadah. Waktu
yang diperlukan bergerak ke atas adalah sama dengan waktu yang diperlukan untuk bergerak ke
bawah dan perubahan pada arah gerakan merupakan perubahan yang halus, bukan gerakan yang
tiba-tiba dan kasar. Rangkaian keranjang bergerak vertikal sepanjang sumbunya, tanpa gerakan
horizontal yang berarti atau gerakan sumbu dari posisi vertikalnya.
Rangkaian keranjang Rangkaian keranjang terdiri atas 6 tabung transparan yang kedua ujungnya
terbuka, masing-masing dengan panjang 7,75 cm ± 0,25 cm, diameter dalam lebih kurang 21,5
mm dan tebal dinding lebih kurang 2 mm, tabung-tabung ditahan pada posisi vertikal oleh dua
lempengan plastik, masing-masing dengan diameter 9 cm, tebal 6 mm, dengan enam buah lubang,
masing-masing berdiameter lebih kurang 24 mm dan berjarak sama dari pusat lempengan maupun
antara lubang satu dengan lainnya. Pada permukaan bawah lempengan dipasang suatu kasa baja
tahan karat berukuran 10 mesh nomor 23 (0,025 inci). Bagian-bagian alat dirangkai dan
dikencangkan oleh tiga buah baut melalui kedua lempengan plastik. Suatu alat pengait dipasang
pada alat yang menaikturunkan rangkaian keranjang melalui satu titik pada sumbunya, digunakan

26
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

vntuk menggantungkan rangkaian keranjang. Rancangan rangkaian keranjang dapat sedikit


berbeda asalkan spesifikasi tabung kaca dan ukuran kasa dipertahankan.
Cakram Tiap tabung mempunyai cakram berbentuk silinder dengan perforasi, tebal 9,5 mm ± 0,15
mm dan diameter 20,7 mm ± 0,15 mm. Cakram dibuat dari bahan plastik transparan yang sesuai,
mempunyai bobot jenis antara 1,18 hingga 1,20. Terdapat lima lubang berukuran 2 mm yang
tembus dari atas ke bawah, salah satu lubang melalui sumbu silinder, sedangkan lubang lain
paralel terhadapnya dengan radius jarak 6 mm. Pada sisi silinder terdapat 4 lekukan dengan jarak
sama berbentuk V yang tegak lurus terhadap ujung silinder. Ukuran tiap lekukan sedemikian
hingga bagian yang terbuka pada dasar silinder luasnya 1,60 mm persegi dan pada bagian atas
silinder lebar 9,5 mm dan dalam 2,55 mm. Seluruh permukaan cakram licin.

Prosedur
Tablet tidak bersalut Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, masukkan
satu cakram pada tiap tabung dan jalankan alat, gunakan air bersuhu 37º ± 2º sebagai media
kecuali dinyatakan menggunakan cairan lain dalam masing-masing monografi. Pada akhir batas
waktu seperti yang tertera dalam monografi, angkat keranjang dan amati semua tablet: semua
tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian
dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.
Tablet bersalut bukan enterik Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang,
bila tablet mempunyai penyalut luar yang dapat larut, celupkan keranjang dalam air pada suhu
kamar selama 5 menit. Kemudian masukkan cakram pada tiap tabung dan jalankan alat, gunakan
cairan lambung buatan LP bersuhu 37º ± 2º sebagai media. Setelah alat dijalankan telama 30
menit, angkat keranjang dan amati semua tablet. Bila tablet tidak hancur sempurna, ganti dengan
cairan usus buatan LP bersuhu 37º ± 2º dan teruskan pengujian hingga jangka waktu keseluruhan,
termasuk pencelupan dalam air dan cairan lambung buatan LP adalah sama dengan batas waktu
yang dinyatakan dalam masing-masing monografi ditambah 30 menit, angkat keranjang dan amati
semua tablet: semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur
sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji
harus hancur sempurna.
Tablet salut enterik Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, bila tablet
mempunyai penyalut luar yang dapat larut, celupkan keranjang dalam air pada suhu kamar selama
5 menit. Tanpa menggunakan cakram jalankan alat, gunakan cairan lambung buatan LP bersuhu
37º ± 2º sebagai media. Setelah alat dijalankan selama satu jam, angkat keranjang dan amati
semua tablet: tablet tidak hancur, refak atau menjadi lunak. Kemudian masukkan satu cakram pada
tiap tabung dan jalankan alat, gunakan cairan usus buatan LP bersuhu 37º ± 2º sebagai media
selama jangka waktu 2 jam ditambah dengan batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing
monografi atau bila dalam monografi dinyatakan hanya tablet salut enterik, maka hanya selama
batas waktu yang dinyatakan.dalam monografi. Ajigkat keranjang dan amati semua tablet: semua
tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian
dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.
Tablet bukal Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang tertera pada Tablet tidak bersalut,
tanpa menggunakan cakram. Setelah 4 jam, angkat keranjang dan amati semua tablet: semua tablet
harus hancur. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet
lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.
Tablet sublingual Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang tertera pada Tablet iidak
bersalut, tanpa menggunakan cakram. Amati tablet dalam batas waktu yang dinyatakan dalam
masing-masing monografi: semua tablet harus hancur. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur
sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji
harus hancur sempurna.
Kapsul gelatin keras Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang tertera pada Tablet tidak
bersalut, tanpa menggunakan cakram. Sebagai pengganti cakram digunakan suatu kasa berukuran
10 mesh seperti yang diuraikan pada rangkaian keranjang, kasa ini ditempatkan pada permukaan
lempengan atas dari rangkaian keranjang. Amati kapsul dalam batas waktu yang dinyatakan dalam

27
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

masing-masing monografi, semua kapsul harus hancur, kecuali bagian dari cangkang kapsul. Bila
1 tablet atau 2 kapsul tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 kapsul lainnya: tidak
kurang 16 dari 18 kapsul yang diuji harus hancur sempurna.
Kapsul gelatin lunak Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang tertera pada Kapsul
gelatin keras.

3. Uji disolusi <1231>


Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam
masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa
tablet harus dikunyah. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak kecuali bila
dinyatakan dalam masing-masing monografi. Bila pada etiket dinyatakan bahwa sediaan bersalut
enterik, sedangkan dalam masing-masing monografi, uji disolusi atau uji waktu hancur tidak secara
khusus dinyatakan untuk sediaan bersalut enterik, maka digunakan cara pengujian untuk sediaan
lepas lambat seperti yang tertera pada uji Pelepasan Obat <961>, kecuali dinyatakan lain dalam masing-
masing monografi. Dari jenis alat yang diuraikan disini, pergunakan salah satu sesuai dengan yang
tertera dalam masing-masing monografi.
Alat 1. Alat terdiri dari sebuah wadah bertutup yang terbuat dari kaca atau bahan transparan lain
yang inert, suatu motor, suatu batang logam yang digerakkan oleh motor dan keranjang berbentuk
silinder. Wadah tercelup sebagian di dalam suatu tangas air yang sesuai berukuran sedemikian
sehingga dapat mempertahankan suhu dalam wadah pada 37º ± 0,5 ºC selama pengujian
berlangsung dan.menjaga agar gerakan air dalam tangas air halus dan tetap. Bagian dari alat,
termasuk lingkungan tempat alat diletakkan tidak dapat memberikan gerakan, goncangan atau
getaran signifikan yang melebihi gerakan akibat perputaran alat pengaduk. Penggunaan alat yang
memungkinkan pengamatan contoh dan pengadukan selama pengujian berlangsung. Lebih dianjurkan
wadah disolusi berbentuk silinder dengan dasar setengah bola, tinggi 160 mm hingga 175 mm,
diameter dalam 98 mm hingga 106 mm dan kapasitas nominal 1000 ml. Pada bagian atas wadah
ujungnya melebar, untuk mencegah penguapan dapat digunakan suatu penutup yang pas. Batang
logam berada pada posisi sedemikian sehingga sumbunya tidak lebih dari 2 mm pada tiap titik dari
sumbu vertikal wadah berputar dengan halus dan tanpa goyangan yang berarti. Suatu alat pengatur
kecepatan digunakan sehingga memungkinkan untuk memilih kecepatan putaran yang dikehendaki
dan mempertahankan kecepatan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi dalam batas lebih
kurang 4%.
Komponen batang logam dan keranjang yang me-rupakan bagian dari pengaduk terbuat dari baja
tahan karat tipe 316 atau yang sejenis sesuai dengan spesifi-kasi pada Gambar 1. Kecuali
dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, gunakan kasa 40 mesh. Dapat juga digunakan
keranjang berlapis emas setebal 0,0001 inci (2,5 µm). Sediaan dimasukkan ke dalam keranjang
yang kering pada tiap awal pengujian. Jarak antara dasar bagian dalam wadah dan keranjang
adalah 25 mm ± 2 mm selama pengujian berlangsung.
Alat 2. Sama seperti Alat 1, bedanya pada alat ini digunakan dayung yang terdiri dari daun dan
batang sebagai pengaduk. Batang berada pada posisi sedemikian sehingga sumbunya tidak lebih
dan 2 mm pada setiap titik dari sumbu vertikal wadah dan berputar dengan halus tanpa goyangan
yang berarti. Daun melewati diameter batang sehingga dasar daun dan batang rata. Dayung
memenuhi spesifikasi pada Gambar 2. Jarak 25 mm ± 2 mm antara daun dan bagian dalam dasar
wadah dipertahankan selama pengujian berlangsung. Daun dan batang logam yang merupakan
satu kesatuan dapat disalut dengan suatu penyalut inert yang sesuai. Sediaan dibiarkan tenggelam
ke dasar wadah sebelum dayung mulai berputar. Sepotong kecil bahan yang tidak bereaksi seperti
gulungan kawat berbentuk spiral dapat digunakan untuk mencegah mengapungnya sediaan.
Uji kesesuaian alat Lakukan pengujian masing-masing alat menggunakan 1 tablet Kalibrator
Disolusi FI jenis disintegrasi dan 1 tablet Kalibrator Disolusi FI jenis bukan disintegrasi sesuai
dengan kondisi percobaan yang tertera. Alat dianggap sesuai bila hasil yang diperoleh berada
dalam rentang yang diperbolehkan seperti yang tertera dalam sertifikat dari kalibrator yang
bersangkutan.

28
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Media disolusi Gunakan pelarut seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Bila Media
disolusi adalah suatu larutan dapar, atur pH larutan sedemikian hingga berada dalam batas 0,05
satuan pH yang tertera pada masing-masing monografl. [Catatan Gas terlarut dapat membentuk
gelcmbung yang dapat merubah hasil pengujian. Oleh karena itu, gas terlarut harus dihilangkan
terlebih dahulu sebelum pengujian dimulai.]
Waktu Bila dalam spesifikasi hanya terdapat satu waktu, pengujian dapat diakhiri dalam waktu
yang lebih singkat bila persyaratan jumlah minimum yang terlarut telah dipenuhi. Bila dinyatakan
dua waktu atau lebih, cuplikan dapat diambil hanya pada waktu yang ditentukan dengan toleransi
± 2%.
Prosedur untuk kapsul, tablet tidak bersalut dan tablet bersalut bukan enterik
Masukkan sejumlah volume Media disolusi seperti yang tertera dalam masing-masing monografi
ke dalam wadah, pasang alat, biarkan Media disolusi hingga suhu 37º ± 0,5º, dan angkat
termometer. Masukkan 1 tablet atau 1 kapsul ke dalam alat, hilangkan gelembung udara dari
permukaan sediaan yang diuji dan segera jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang tertera
dalam masing-masing monografi. Dalam interval waktu yang ditetapkan atau pada tiap waktu
yang dinyatakan, ambil cuplikan pada daerah pertengahan antara permukaan Media disolusi dan
bagian atas dari keranjang berputar atau daun dari alat dayung, tidak kurang 1 cm dari dinding
wadah. Lakukan penetapan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Lanjutkan
pengujian terhadap bentuk sediaan tambahan.
Bila cangkang kapsul mengganggu. penetapan, keluarkan isi tidak kurang dari 6 kapsul
sesempuma mungkin, larutkan cangkang kapsul dalam sejumlah volume Media disolusi seperti
yang dinyatakan. Lakukan penetapan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Buat
koreksi seperlunya. Faktor koreksi lebih besar 25% dari kadar pada etiket tidak dapat diterima.
Interpretasi Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, persyaratan dipenuhi bila
jumlah zat aktif yang terlarut dari sediaan yang diuji sesuai dengan tabel penerimaan. Lanjutkan
pengujian sampai tiga tahap kecuali bila hasil pengujian memenuhi tahap S atau S. Harga Q
adalah jumlah zat aktif yang terlarut seperti yang tertera dalam masing-masing monografi,
dinyatakan dalam persentase kadar pada etiket, angka 5% dan 15% dalam tabel adalah persentase
kadar pada etiket, dengan demikian mempunyai arti yang sama dengan Q.
Tabel Penerimaan
Tahap  yang diuji Kriteria Penerimaan
S1 6 Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q + 5%

S2 6 Rata-rata dari 12 unit (S1 +S2) adalah sama dengan atau lebih besar
dari Q dan tidak satu unit sediaan yang lebih kecil dari Q -15%
S3 Rata-rata dari 24 unit (S1 + S2+ S3) adalah sama dengan atau lebih
12 besar dari Q, tidak lebih dari 2 unit sediaan yang lebih kecil dari Q
-15% dan tidak satu unit pun yang lebih kecil dari Q - 25%.

VI. PERMASALAHAN DALAM TEKNOLOGI SEDIAAN SOLIDA

Permasalahan Dalam Pencetakan Tablet


Masalah-masalah yang dapat muncul selama proses pencetakan tablet secara umum, seperti :
 Capping : pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atas/bawah tablet dari badan tablet
 Laminasi : pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih
 Chipping : keadaan dimana bagian bawah tablet terpotong
 Cracking : keadaan dimana tablet pecah, lebih sering di bagian atas-tengah
 Picking : keadaan dimana granul menempel pada dinding die (ada adhesi)
 Sticking : perpindahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada permukaan punch
 Mottling : keadaan dimana distribusi zat warna pada permukaan tablet tidak merata

29
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Masalah Lain Pada Pencetakan Tablet Secara Khusus


1. Lengket pada Cetakan
Manifestasinya :
 Melekat pada die dan sulit untuk dikeluarkan
 Bunyi keras pada mesin
 Tablet kopak, jelek, sisi tablet kasar, kadang-kadang hitam
Penyebab :
 Antiadheren kurang
 Lubrikan kurang atau tidak tepat
Contoh : Tablet asetosal dengan Mg stearat lengket, seharusnya digunakan asam stearat (yang
mikronize karena fungsi lubrikan adalah antar partikel sehingga kalau halus akan terselimuti
oleh lubrikan).
 Kandungan air (aspek kadar air) tinggi akan menyebabkan penempelan pada
die, sedangkan kadar air rendah dapat menyebabkan laminating atau capping.
 Kemungkinan karena interaksi kimia atau fisika, contoh interaksi fisika etoksi
benzamin dengan kafein, gliseril guaiakolat dengan prometazin HCl, yaitu terjadinya
pelelehan sehingga adhesivitas tinggi dan akhirnya menjadi lengket.
 Bahan baku dengan titik leleh sangat rendah, sehingga kesulitan dalam
masalah pencetakan, contoh :Ibuprofen, Gliseril guaiakolat, Siprofloksasin (Antibiotik turunan
Imidazol).
Penyelesaian Masalah :
 Meningkatkan antiadheren dan lubrikan
 Penggantian lubrikan yang cocok
 Memperbaiki distribusi lubrikan dengan pengayakan melalui ayakan mesh 30 dan
mencampurnya dengan granul
 Mengurangi jumlah air tapi jangan sampai berada di bawah optimum, karena tablet menjadi
kurang baik. Jika sudah diketahui jumlah pembasah yang paling baik maka agar pembasahnya
pas, dilakukan dengan menambahkan pembasah ke dalam larutan pengikat, yaitu bahan
pembantu yang tidak menguap tapi basah, contoh Propilen glikol atau gliserin.
 Jika terjadi lengket mungkin karena punch dan die yang rusak, sebab kalau cacat pada punch,
maka akan melekat sehingga ratakan punch dan die.
 Kalau mungkin pencetakan pada suhu rendah dan humiditas rendah karena khusus untuk
bahan aktif dengan titik leleh rendah atau terjadi campuran eutektik maka zat campuran
eutektik semakin mudah menyerap air. Contoh : Kombinasi ampisilin dengan asam
klavulanat, dimana asam klavulanat mudah hancur dengan kelembaban dan temperatur yang
tinggi. Oleh karena itu, pembuatannya dilakukan dalam suhu dan RH yang rendah.
 Perubahan bahan pengisi, bahan pengisi dengan titik leleh tinggi dan dapat mengadsorbsi,
seperti SiO2 dan aerosil (adsorben). Penambahan aercsil pada tablet akan menyebabkan
penampilan tablet yang bagus, jernih dan mengkilat, namun waktu hancur semakin panjang.
2. Lengket pada punch (sticking, picking & filming)
Manifestasi :
Sticking
 Terjadi karena pengeringan/ lubrikan yang tidak sesuai
 Akibatnya permukaan tablet melekat pada bagian muka punch sehingga muka tablet nampak
goresan
Picking
 Adalah lekatan lekatan di mana sebagian kecil granul lengket pada muka punch dan terus
bertambah pada setiap revolusi pengempaan, menimbulkan lekukan-lekukan pada muka tablet
Filming
 Adalah pembentukan lambat dari picking dan pada sebagian besar dikarenakan kandungan
lembab granul berlebihan, kelembaban dan suhu ruang yang tinggi atau muka punch aus
(hilang pelumasan).
Penanggulangannya :
 Menurunkan ukuran granul
 Mengganti/ mengurangi lubrikan

30
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

 Tambah adsorben (silika, avicel, Al(OH)3)


 Memoles muka punch sehingga adhesivitas tablet dan pons sangat kecil
 Membersihkan dan menyalut muka punch dengan minyak mineral
3. Capping/Laminating
Capping : bagian atas tablet terpisah dari bagian utamanya
Laminating : tablet memisah dan menjadi 2 bagian saat proses pengeluaran dari die
Penyebab :
 Terjebaknya udara dalam granul sehingga tertekan dalam die selama
pengempaan dan kemudian mengembang pada saat gaya kempa dilepaskan (Jeratan udara
disebabkan jumlah fine dalam granul)
 Kadar air granul terlalu tinggi
 Terlalu banyak/ terlalu sedikit lubrikan
 Punch dan die masih baru sehingga menyatu sangat rapat pada saat
pengempaan (gaya tekan terlalu besar)
 Zat pengikat yang kurang tepat.
Penanggulangannya
 Pembuatan granul diulang jika penyebabnya adalah kelebihan atau kekurangan pengikat atau
tidak cocok.
 Tambahkan pengikat kering seperti gom arab, sorbitol, PVP, sakarin, NHPC, LHPC 21,
Metilselulosa dengan konsistensi tinggi, sehingga meningkatkan kekompakan tablet.
 Mengganti prosedur granulasi
 Mengganti atau meningkatkan/ menurunkan jumlah lubrikan
 Mengurangi diameter punch sampai 0,0005 – 0,002 inchi (bergantung ukurannya)
4. Chipping/ Retakan (Cracking)
Manifestasinya :
Chipping : tablet rusak di bagian tepi
Penyebab: Mesin/ pengaturan stasion tidak tepat
 Masalah mirip dengan capping, laminating
 Retak biasanya pada bagian tengah atas tablet karena pengembangan tablet saat gaya kompresi
dilepaskan
 Terjadi jika menggunakan deep concave punch
Penyelesaian :
 Pons dan die supaya di poles
 Untuk ukuran granul yang besar, kurangi partikel granul.
 Diganti punch dan die
 Tambahkan pengikat kering
 Kurangi jumlah fine
5. Mesin berderit-derit selama proses pencetakan karena kurang lubrikan/ tingginya gesekan antara
masa cetak dengan dinding die.
6. Totol-totol pada permukaan tablet terjadi karena terjadi migrasi warna yang tidak homogen/ hasil
reaksi antar komponen dalam formula/ ukuran granul tidak sesuai dengan bobot tablet.
7. Keseragaman bobot (FI III) tidak memenuhi syarat
Penyebab pertama :
- Aliran kurang baik
- Distribusi ukuran granul yang tidak tepat, sebab dengan demikian mungkin saja timbul
porositas tinggi, yang tidak dapat menjamin keseragaman bobot karena adanya distribusi baru
pada saat pencetakan.
- Sistem pencampuran yang tidak benar, sehingga mesin harus terkunci baik terutama punch
bawah karena dapat berubah-ubah sehingga bobot berbeda-beda.
Penyelesaian masalah :
- Perbaiki atau ulangi proses pembuatan granul, perbaikan distribusi ukuran granul, pengikat,
granulasi, perbaikan pencampuran massa cetak.
- Perbaikan mesin tablet yaitu validasi mesin tablet.

31
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

- Aliran yang tidak baik dapat menyebabkan bobot tablet yang berbeda-beda. Penyebab aliran
kurang baik: kandungan air tinggi sehingga adesivitas tinggi dan aliran menjadi kurang ;
porositas tinggi, udara terjebak banyak karena fines dan pengikat yang tidak cocok atau
kurang. Jumlah fines meningkat, porositas meningkat, aliran tidak baik.
Penyebab kedua : distribusi granul tidak baik.
Penyelesaian Masalah :
- Kurangi kadar air
- Pembuatan granul baru sehingga menyebabkan porositas kecil, distribusi granul optimal
sehingga aliran bagus.
8. Keseragaman Kandungan (FI IV hlm.999)
Dilakukan bila :
 Kadar bahan aktif dibawah 50 mg
 Bila perbandingan kadar bahan aktif dengan bobot tablet lebih kecil dari pada 50%
Penyebab jeleknya keseragaman kandungan :
 Karena aliran jelek
 Pencampuran pregranulasi tidak benar maka tentukan dulu homogenitas zat aktif dalam granul
(di pabrik)
 Karena kadar fines tinggi maka porositas tinggi (bobot berbeda-beda)
 Kandungan air yang tinggi sehingga aliran kurang baik
 Kondisi mesin tidak benar.
Penyelesaian masalah
 Perbaikan ukuran granul meliputi pencampuran, perubahan pengikat, granulasi.
 Kalibrasi mesin.

VII.CONTOH TABLET

Daftar Tablet pada USP 26 2003 Atenolol, 186


Acepromazine maleate, 15 Atropine sulfate, 193
Acetaminophen, Azatadine maleate, 197
Acetazolamide, 41 Azathioprine, 198
Acetohexamide, 43
Acetohydroxamide acid, 44 Bacampicillin HCl, 204
Acyclovir, 50 Baclofen, 209
Albendazole, 54 Barium hydroxide lime sulfate, 212
Albuterol, 56 Bendroflumethiazide, 216
Allopurinol, 64 Benztropine mesylate, 228
Alprazolam, 66 Bethametasone, 234
Alumina, Betaxolol, 244
Aminobenzoate potassium, 117 Bethanecol chloride, 245
Aminocarproic acid, 120 Biperiden HCl, 250
Aminoglutethimide 122 Bisacodyl, 252
Aminopentamide sulfate, 124 Bromocriptine mesylate, 268
Aminophylline, 127 Bromopheniramine maleate, 272
Aminosalicylate sodium, 128 Bumetadine, 275
Amiosalycylic acid, 130 Bupropion HCl, 280
Amitriptyline HCl, 133 Buspirone HCl, 282
Amodiaquine HCl, 138 Busulfan, 283
Amoxicillin, 142 Butabarbital sodium, 286
Ampicillin, 150 Butalbital,
Anileridine HCl, 156
Apomorphine HCl, 166 Caffeine,
Ascorbic acid, 171 Calcium, 299, 302, 309, 311, 314
Asian ginseng, 2762 Captopril, 320
Aspirin, 175 Carbamazepine, 324
Astemizole, 185 Carbidopa, 329

32
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Carbinoxamine maleate, 330 Disulfiram, 649


Carboxymethylcellulose sodium, 343 Divalproex sodium, 650
Corisoprodol, 341 Docusate sodium, 658
Carteolol HCl, 345 Doxycycline hydate, 670
Cascara, 348 Doxylamine succinate, 672
Cefaclor, 352 Dydrogestrone, 677
Cefadroxil, 354 Dyphylline, 679
Cefixime, 362 Enalapril maleate, 700
Cefpodoxime proxetil, 380 Ephedrine, 1806
Cefprozil, 381 Ergocalciterol, 717
Cephalexine, 396 Ergoloid mesylate, 720
Cepharadine, 402 Ergonovine maleate, 722
Chlorambucil, 406 Ergotamine tartrate, 725
Chloramphenicol, 409 Erythromycin, 731
Chlordiazepoxide, 415 Estrogen, 748
Chloroquine phosphate, 424 Estropipate, 753
Chlorothiazide, 426 Ethacrinic acid, 755
Chlorpeniramine maleate, 430 Ethambutol HCl, 756
Chlorpromazine HCl, 436 Ethynil estradiol, 759
Chlorpropamide, 437 Ethionamide, 760
Chlorthalidone, 441 Ethotoin, 764
Chlorzoxazone, 442 Ethynodiol diacetate, 765
Cimetidine, 454 Etidronate disodium, 768
Ciprofloxacin, 460 Etodolac, 770
Clarithromycin, 466
Clemastine fumarate, 468 Famotidine, 775
Clomiphene citrate, 485 Fenoprofen calcium, 780
Clonazepam, 488 Ferrous sulfate, 788
Clonidine HCl, 489 Finasteride, 791
Clozapine, 500 Flecainide acetate, 793
Codein, 507, 508 Fludrocortisone acetate, 796
Colchicine, 509 Fluoxetine, 817
Cortisone acetate, 518 Fluoxymesterone, 819
Cyclizine HCl, 526 Fluphenazine HCl, 823
Cyclobenzaprine HCl, 527 Flurbiprofen, 828
Cyclophosphamide, 530 Folic acid, 832
Cyproheptadine HCl, 536 Furozolidone, 836
Furosemide, 839
Dapsone, 543
Dehydrocholic acid, 547 Gemfibrozil, 850
Demeclocycline HCl, 550 Glipizide, 859
Desipramine HCl, 552 Glucosamine, 2765
Dexchlorpheniramine maleate, 570 Glyburide, 866
Dextroamphetamine sulfate, 578 Glycopirrolate, 870
Diazepam, 589 Griseofulvin, 877
Dichlorpenamide, 594 Guaifenesine, 880
Diclofenac sodium, 596 Guanabenz acetate, 886
Dicyclomine HCl, 599 Guanadrel sulfate, 886
Diethylcarbamazine citrate, 602 Guanathidine monosulfate, 888
Diethyl propion HCl, 604 Guanfacine, 890
Diethyl stilbestrol, 605
Diflunisal, 609 Haloperidol, 894
Digitalis, 611 Hydralazine HCl, 909
Digoxin, 616 Hydrochlorthiazide, 910
Dihydrotachisterol, 621 Hydrocodone bitartrate, 912
Dihydroxyalumunium Na-carbonat, 624 Hydrocortisone, 916
Diltiazem HCl, 628 Hydroflumethiazide, 926
Dimenhydrinace, 630 Hydromorphone HCl, 928
Diphenhydramine, 638 Hydroxychloroquine sulfate, 932
Diphenoxylate, 641 Hydroxyzine HCl, 937
Dipyridamole, 645 Hyoscyamine, 940
Dirithromycin, 646

33
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Ibuprofen, 947 Methyltestosterone, 1215


Imipramine HCl, 958 Methysergide maleate, 1216
Indapamide, 961 Metoclopramide, 1219
Iodoquinol, 995 Metolazone, 1220
Iopanoic acid, 1000 Metoprolol tartrate, 1223
Isoniazide, 1026 Metronidazole, 1228
Isopropamide iodide, 1027 Metyrapone, 1229
Isosorbide dinitrate, 1037 Minicycline HCl, 1240
Isoxsuprine HCl, 1042 Minoxidil, 1241
Ketoconazole, 1047 Mitotane, 1243
Ketorolac thromethamine, 1050 Molindone HCl, 1245
Moricizine HCl, 1253
Labetalol HCl, 1053
Letrozole, 1061 Nadolol, 1260
Leucovorin calcium, 1063 Nafcillin sodium, 1263
Levamisole HCl, 1065 Nalidixic acid, 1266
Levocarnithine, 1069 Naltrexone HCl, 1269
Levodopa, 1071 Naproxen, 1274
Levonogestrel, 1072 Niacin, 1305
Levorphanol tartrate, 1074 Niacinamide, 1306
Liothyronine sodium, 1085 Nifedipine, 1313
Liotrix, 1068 Nitrofurantoin, 1317
Lisinopril, 1087 Nitroglycerin, 1321
Lithium carbonate, 1089 Norethindrone, 1328
Loperamide HCl, 1093 Norfloxacin, 1335
Lorazepam, 1098 Norgestrel, 1337
Lovastatin, 1100 Nystatin, 1343
Magaldarate, 1106 Oxandrolone, 1358
Magnesia, 1109 Oxazepam, 1359
Magnesium trisilikat, 1120 Oxprenolol HCl, 1361
Maprotiline HCl, 1128 Oxtriphylline, 1362
Mazindol, 1129 Oxybutynin chloride, 1366
Mebendazole, 1132 Oxycodone HCl, 1368
Mecamylamine HCl, 1134 Oxymetholone, 1376
Meclizine HCl, 1136 Oxytetracycline, 1379
Medroxyprogesterone acetate, 1140
Megestrole acetate, 1143 Pancreatin, 1391
Melphalan, 1144 Pancrealipase, 1394
Menadiol sodium diphosphate, 1146 Papaverine HCl, 1396
Meperidine HCl, 1152 Paramethasone acetate, 1398
Mephenytoin, 1153 Penbutolol sulfate, 1403
Mephobarbital, 1154 Penicillamine, 1406
Meprobamate, 1158 Penicillin, 1413
Mercaptopurine, 1159 Pergolide, 1436
Mesolamine, 1165 Perphenazine, 1439
Mesoridazine besylate, 1167 Phenazopyridine HCl, 1443
Mestranol, 1168 Phendimetrazine tartrate, 1444
Metaproterenol sulfate, 1172 Phenelzine sulfate, 1446
Methadone HCl, 1177 Phenmetrazine HCl, 1447
Methamphetamine HCl, 1178 Phenobarbital, 1449
Methazolamide, 1179 Phentermine HCl, 1454
Methdilazine HCl, 1181 Phenylbutazone, 1458
Methenamine, 1183 Phenylpropanolamine HCl, 1464
Methimazole, 1186 Phenytoin, 1467
Methocarbamol, 1188 Phytonadione, 1476
Methotrexate, 1191 Pimozide, 1480
Methyclothiazide, 1196 Pindolol, 1482
Methylcellulose, 1200 Piperazine citrate, 1486
Methyldopa, 1201 Praziquantel, 1524
Methylergonovine maleate, 1207 Prednisolone, 1529
Methylpenidate HCl, 1208 Prednisone, 1536
Methylprednisolone, 1210 Primaquine phosphate, 1538

34
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Primadone, 1539 Thyroid, 1831


Probenecide, 1541 Timolol maleate, 1840
Probucol, 1543 Tocainide HCl, 1850
Procainamide HCl, 1545 Tolazamide, 1851
Prochlorperazine maleate, 1553 Tolbutamide, 1854
Procyclidine HCl, 1554 Tolmetin sodium, 1855
Promazine HCl, 1560 Trazodone HCl, 1859
Promethazine HCl, 1562 Triamcinolone, 1863
Propantheline bromide, 1565 Triazolam, 1874
Propoxyphene napsylate, 1574 Trichlormethiazide, 1876
Propranolol HCl, 1579 Trifluoperazine HCl, 1882
Propylthiouracil, 1585 Triflupromazine HCl, 1885
Protriptyline HCl, 1588 Trihexyphenidyl HCl, 1888
Pyrazinamide, 1596 Trimeperazine tartrate, 1891
Pyridostigmine bromide, 1598 Trimethoprim, 1893
Pyridoxine HCl, 1600 Trioxsalem, 1895
Pyrilamine maleate, 1601 Triprolidine HCl, 1898
Pyrimetamine, 1602 Trisulfapyrimidines, 1901
Pyrvinium pamoate, 1604
Ubidecarenone, 2854
Quazepam, 1604 Ursodiol, 1914
Quinidine sulfate, 1609
Quinin sulfate, 1612 Valerian, 2856
Verapamil HCl, 1925
Ranitidine, 1618
Rauwolfia serpentina, 1621 Warfarin sodium, 1938
Repaglinide, 1642
Reserpine, 1627 Zalcitabine, 1950
Riboflavine, 1637 Zidovudine, 1953
Ritrodine HCl, 1653
Daftar Tablet pada BP 2001
Saccharin sodium, 1658 Acebutolol, 1827
Salsalate, 1663 Acenocoumarol /Nicoumalone, 1828
Scopolamine HBr, 1670 Acetazolamide, 1828
Selegiline HCl, 1674 Aciclovir, 1832
Sennosides, 1679 Aciclovir , Dispersible, 1833
Simethicone, 1682 Alimemazine /Trimeprazine, 1837
Simvastatin, 1684 Allopurinol, 1837
Sodium bicarbonate, 1690 Aloxiprin, 1839
Sodium chloride, 1693 Aluminium Hydroxide, 1842
Sodium fluoride, 1696 Amiloride, 1843
Sodium salicylate, 1705 Aminoglutethimide, 1844
Sucralfate, 1719 Aminophylline, 1845
Sulfadiazine, 1729 Amiodarone, 1847
Sulfadimethoxine, 1732 Amitriptyline, 1847
Sulfamethizole, 1736 Ascorbic Acid, 1858
Sulfametoxazole, 1737 Aspirin and Caffeine, 1860
Sulfapyridine, 1741 Aspirin, 1858
Sulfasalazine, 1743 Aspirin , Dispersible, 1858
Sulfinpyrazone, 1745 Aspirin , Effervescent Soluble, 1859
Sulfisoxazole, 1745 Aspirin , Enteric-coated, 1859
Sulindac, 1747 Atenolol, 1862
Atropine, 1864
Tamoxifen citrate, 1755 Azapropazone, 1865
Terbutaline sulfate, 1776 Azathioprine, 1866
Testolactone, 1780 Baclofen, 1867
Theopylline, 1805 Bendroflumethiazide /Bendrofluazide, 1872
Thiabendazole, 1811 Benorilate, 1874
Thiamine HCl, 1815 Benzatropine, 1875
Thiethylperazine maleate, 1818 Betamethasone Sodium Phosphate, 1887
Thioguanine, 1821 Betamethasone, 1886
Thioridazine HCl, 1825 Bisacodyl, 1889

35
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Bromocriptine, 1893
Brompheniramine, 1893 Dapsone, 2006
Bumetanide, 1895 Desipramine, 2008
Bumetanide and Slow Potassium, 1896 Dexamethasone, 2009
Busulfan, 1899 Dexamfetamine, 2010
Dextromoramide, 2012
Calcium and Colecalciferol, 1902 Diazepam, 2015
Calcium and Ergocalciferol, 1903 Diazoxide, 2016
Calcium Carbonate , Chewable, 1904 Dichlorophen, 2016
Calcium Folinate, 1905 Diclofenac, 2018
Calcium Gluconate, 1907 Diclofenac , Slow, 2018
Calcium Gluconate , Effervescent, 1907 Dicycloverine /Dicyclomine, 2020
Calcium Lactate, 1908 Diethylstilbestrol, 2021
Captopril, 1909 Diflunisal, 2023
Carbamazepine, 1910 Digitoxin, 2024
Carbimazole, 1911 Digoxin, 2025
Cascara, 1914 Dihydrocodeine, 2027
Cefaclor , Slow, 1916 Diloxanide, 2027
Cefalexin, 1920 Dimenhydrinate, 2028
Cefuroxime Axetil, 1927 Dipipanone and Cyclizine, 2030
Chlorambucil, 1929 Dipyridamole, 2031
Chlordiazepoxide Hydrochloride, 1933 Disulfiram, 2034
Chloroquine Phosphate, 1937 Docusate, 2041
Chloroquine Sulphate, 1938 Domperidone, 2042
Chlorphenamine /Chlorpheniramine, 1941 Dosulepin /Dothiepin, 2045
Chlorpromazine, 1942 Doxycycline , Dispersible, 2049
Chlorpropamide, 1943 Droperidol, 2051
Chlortalidone, 1944 Dydrogesterone, 2052
Choline Theophyllinate, 1946 Ephedrine Hydrochloride, 2056
Cimetidine, 1949 Ergocalciferol, 2057
Ciprofloxacin, 1950 Ergometrine, 2059
Clemastine, 1954 Ergotamine Sublingual, 2059
Clomifene, 1962 Erythromycin Ethyl Succinate, 2063
Clonidine, 1964 Erythromycin Stearate, 2064
Co-amilofruse, 1968 Erythromycin, 2062
Co-amilozide, 1970 Estropipate, 2065
Co-amoxiclav, 1971 Ethambutol, 2067
Co-beneldopa , Dispersible, 1973 Ethinylestradiol, 2067
Co-careldopa, 1974 Etodolac, 2070
Co-codamol, 1975
Co-codaprin, 1976 Famotidine, 2072
Co-codaprin , Dispersible, 1977 Fenbufen, 2076
Co-dergocrine, 1980 Fenoprofen, 2076
Co-dydramol, 1982 Ferrous Fumarate and Folic Acid, 2080
Co-magaldrox, 1990 Ferrous Fumarate, 2080
Co-proxamol, 1990 Ferrous Gluconate, 2081
Co-tenidone, 1992 Ferrous Sulphate, 2082
Co-triamterzide, 1993 Ferrous Sulphate , Prolonged-release, 2082
Co-trimoxazole, 1996 Flavoxate, 2082
Co-trimoxazole , Dipersible, 1996 Flecainide, 2084
Co-trimoxazole , Paediatric, 1997 Flucytosine, 2088
Codeine Phosphate, 1980 Fludrocortisone, 2088
Colchicine, 1985 Fluphenazine, 2099
Colecalciferol, 1985 Flurbiprofen, 2102
Colistin, 1989 Fluvoxamine, 2104
Cortisone, 1991 Folic Acid, 2105
Cyanocobalamin, 1999 Fosfestrol, 2108
Cyclizine, 2000 Furosemide /Frusemide, 2111
Cyclopenthiazide, 2000
Cyclophosphamide, 2002 Gemfibrozil, 2115
Cyproheptadine, 2002 Glibenclamide, 2119
Cyproterone, 2003 Gliclazide, 2120

36
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Glipizide, 2121 Moxisylyte /Thymoxamine, 2258


Gliquidone, 2121 Nabumetone, 2259
Glyceryl Trinitrate, 2125 Nalidixic Acid, 2260
Griseofulvin, 2128 Naproxen, 2264
Guanethidine, 2129 Neomycin, 2266
Neostigmine, 2268
Haloperidol, 2139 Niclosamide, 2268
Hydralazine, 2143 Nicotinamide, 2269
Hydrochlorothiazide, 2143 Nicotinic Acid, 2269
Hydroflumethiazide, 2153 Nicotinyl Alcohol, 2270
Hydrotalcite, 2154 Nimodipine, 2272
Hydroxychloroquine, 2156 Nitrazepam, 2274
Hyoscine Butylbromide, 2157 Nitrofurantoin, 2275
Hyoscine, 2159 Norethisterone, 2276
Norfloxacin, 2277
Ibuprofen, 2162 Nortriptyline, 2279
Imipramine, 2164 Nystatin, 2280
Indoramin, 2165
Inositol Nicotinate, 2166 Orciprenaline, 2285
Iopanoic Acid, 2176 Orphenadrine Hydrochloride, 2287
Isoniazid, 2183 Oxazepam, 2287
Isosorbide Dinitrate, 2185 Oxprenolol, 2287
Isosorbide Mononitrate, 2186 Oxybutynin, 2288
Isradipine, 2189 Oxymetholone, 2289
Oxytetracycline, 2291
Labetalol, 2194
Levodopa, 2198 Pancreatin, 2293
Levonorgestrel and Ethinylestradiol, 2198 Paracetamol, 2296
Levothyroxine /Thyroxine, 2199 Paracetamol , Dispersible, 2296
Liothyronine, 2204 Paracetamol , Soluble, 2297
Lisinopril, 2206 Penicillamine, 2299
Lithium Carbonate, 2207 Pentazocine, 2303
Lithium Carbonate , Slow, 2207 Pentobarbital, 2303
Lofepramine, 2208 Perphenazine, 2307
Loprazolam, 2210 Pethidine, 2309
Lorazepam, 2212 Phenelzine, 2309
Lormetazepam, 2212 Phenindione, 2310
Phenobarbital Sodium, 2311
Magnesium Trisilicate , Compound, 2219 Phenobarbital, 2311
Mebeverine, 2222 Phenoxymethylpenicillin, 2313
Megestrol, 2223 Phenytoin, 2317
Melphalan, 2226 Phytomenadione, 2319
Menadiol Phosphate, 2228 Pimozide, 2320
Meptazinol, 2230 Pindolol, 2321
Mepyramine, 2230 Piperazine Phosphate, 2323
Mercaptopurine, 2231 Pizotifen, 2325
Metformin, 2231 Poldine, 2326
Methadone, 2234 Polythiazide, 2327
Methotrexate, 2235 Potassium Chloride , Effervescent, 2330
Methylcellulose, 2236 Potassium Chloride , Slow, 2330
Methyldopa, 2237 Potassium Iodate, 2332
Methylphenobarbital, 2238 Prazosin, 2333
Methylprednisolone, 2239 Prednisolone, 2335
Methysergide, 2240 Prednisolone , Enteric-coated, 2336
Metoclopramide, 2242 Primidone, 2338
Metoprolol Tartrate, 2244 Probenecid, 2339
Metronidazole, 2247 Procainamide, 2340
Mianserin, 2249 Prochlorperazine Buccal, 2345
Minocycline, 2251 Prochlorperazine, 2344
Mitobronitol, 2253 Procyclidine, 2346
Morphine, 2256 Proguanil, 2346
Morphine Sulphate , Prolonged-release, 2257 Promazine, 2349

37
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Promethazine Hydrochloride, 2350 Verapamil , Prolonged-release, 2450


Promethazine Teoclate, 2351 Vigabatrin, 2451
Propantheline, 2352
Propranolol, 2353 Warfarin, 2456
Propylthiouracil, 2354
Protriptyline, 2355 Zuclopenthixol, 2462
Pseudoephedrine, 2356
Pyrazinamide, 2356 Daftar Tablet pada Codex
Pyridostigmine, 2357 Acetazolamide 708
Pyridoxine, 2357 Acetylcysteine 710
Pyrimethamine, 2358 Acyclovir 711
Allopurinol 716
Quinidine Sulphate, 2359 Aminophlline 721
Quinine Bisulphate, 2360 Amitriptyline 725
Quinine Sulphate, 2361 Ammonium Chloride 727
Amoxycillin 728
Ranitidine, 2364 Amphotericin 731
Ritodrine, 2367 Ampicillin 733
Apomorphine 739
Salbutamol, 2372 Aspirin 741
Selegiline, 2374 Atenolol 747
Senna, 2377 Atropine 748
Sodium Bicarbonate , Compound, 2381 Azathioprine 751
Sodium Chloride, 2384
Sodium Citrate, 2385 Baclofen 753
Sodium Fluoride, 2389 Benzylpenicillin 760
Sodium Valproate, 2396 Betamethasone 765
Sodium Valproate , Enteric-coated, 2396 Caffeine 771
Sotalol, 2400 Captopril 772
Spironolactone, 2402 Carbamazepine 774
Stanozolol, 2404 Cefuroxime 779
Sulindac, 2409 Cephalexin 780
Sulfasalazine, 2407 Chlorambucil 785
Sulfinpyrazone, 2408 Chlorampenicol 786
Sulpiride, 2410 Chlordiazepoxide 790
Chlormethiazole 792
Tamoxifen, 2412 Chloroquine 794
Temazepam, 2415 Chlorpheniramine 797
Tenoxicam, 2416 Chlorpromazine 799
Terbutaline, 2417 Chlorthalidone 802
Terfenadine, 2419 Cimetidine 803
Tetracycline, 2424 Codeine 813
Thiamine, 2425 Cortisone 817
Thioridazine, 2427 Cyclophosphamide 819
Tiabendazole, 2428
Timolol, 2429 Dapsone 823
Tioguanine, 2431 Dexamethasone 824
Tocopheryl Succinate , Alpha, 2433 Diazepam 830
Tolazamide, 2433 Diclofenac 835
Tolbutamide, 2434 Diethylcarbamazine 839
Tranexamic Acid, 2435 Diethylpropion 839
Tranylcypromine, 2436 Digoxin 840
Triamcinolone, 2440 Doxycycline 850
Trifluoperazine, 2441
Trihexyphenidyl /Benzhexol, 2442 Ergometrine 852
Trimethoprim, 2443 Ergotamine 854
Trimipramine, 2443 Erythromycin 855
Triprolidine, 2444 Ethacrynic acid 861
Ethinyloestradiol 863
Ursodeoxycholic Acid, 2447
Fenoprofen 864
Verapamil, 2450 Ferrous salts 866

38
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Fludrocortisone 870
Fluphenazine 871 Salbutamol 1041
Folic acid 873 Sodium valproate 1046
Furosemide 875 Spironolactone 1046
Sulphadimidine 1049
Glibenclamide 882 Sulphamethoxazole 1051
Glyceryl trinitrate 884
Griseofulvin 888 Tamoxifen 1055
Tetracycline 1062
Haloperidol 892 Theophylline 1067
Hydralazine 897 Thyroxine 1073
Hydrochorothiazide 899 Timolol 1074
Hydrocortisone 901 Tolbutamide 1076
Ibuprofen 908 Triamcinolone 1078
Imipramine 911 Trimethoprim 1082
Isoniazid 928
Isosorbide 931 Verapamil 1083

Ketoprofen 933 Daftar Tablet pada FI IV


Aloksiprin 76
Levodopa 96 Alopurinol 74
Lithium salts 940 Alprazolam 80
Lorazepam 942 Alprenolol hidroklorida 82
Amfetamin sulfat 100
Meprobamate 945 Amilorida hidroklorida 89
Mesalazine 946 Aminofilin 91
Methadone 947 Ampisilin 105
Methotrexate 949 Antalgin 538
Methyldopa 952 Asam aminokaproat 36
Methylprednisolone 953 Asam asetilsalisilat 32
Metoclopramide 956 Asam asetilsalisilat didapar 33
Metronidazole 959 Asam askorbat 39
Miconazole 964 Asam folat 42
Morphine 966 Asam nalidiksat 45
Asetaminofen 650
Naproxen 971 Asetazolamida 25
Nifedipine 975 Asetosal 32
Nitrazepam 979 Atenolol 115
Nitrofurantoin 980 Atropine sulfat 116
Norethisterone 983 Azatioprin 121
Nystatin 984
Besi (II) fumarat 379
Orphenadrine 986 Betametason 136
Bisakodil 146
Paracetamol 987 Bromokriptin mesilat 151
Pethidine 993
Phenobarbitone 994 Dusulfan 156
Phenoxymethylpenicillin 998 Dapson 278
Phenytoin 1001 Deksametason 288
Piperazin 1008 Diazepam 304
Piroxicam 1010 Dietilkarbamazin sitrat 302
Prednisolone 1013 Difenhidramin teoklat 325
Primidone 1018 Digitalis 315
Prochorperazine 1020 Digitoksin 316
Promethazine 1022 Digoksin 319
Propanolol 1025 Diltiazem hidroklorida 323
Dimenhidrinat 325
Quinidine 1029 Dipiridamol 332
Quinine 1032
Efedrin hidroklorida 350
Ranitidine 1034 Efervesen asam asetilsalisilat 35
Riboflavine 1037 Ekstrak beladon 127

39
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Ergometrin maleat 354 Naproksen natrium 579


Ergonovin maleat 354 Natrium aminosalisilat 582
Eritromisin 358 Natrium bikarbonat 604
Eritromisin etilsuksinat 359 Neostigmin bromide 607
Eritromisin stearat 359 Nistatin 626
Etambutol hidroklorida 62 Nitrazepam 615
Nitrogliserin 619
Fenfluramin hidroklorida 374 Norethisteron 622
Fenobarbital 660 Noretindron 622
Fenoksimetilpenisilin 665
Fitonadion 674 Papaverin hidroklorida 647
Furosemida 402 Parasetamol 650
Penisilin V 665
Glibenklamida 411 Piperazin fosfat 682
Griseofulvin 420 Piperazin sitrat 681
Guaifenesin 422 Pirazinamida 722
Piridoksin hidroklorida 724
Haloperidol 425 Prazikuantel 690
Hidroklortiazida 434 Prazosin hidroklorida 692
Hiosin hrobromida 445 Prednisone 697
Primakuin fosfat 698
Ibuprofen 445 Probenesid 700
Isoniazid 473 Propanolol hidroklorida 710
Kalsium laktat 165 Propel flourasil 714
Karbamazepin 170
Karisoprodol 176 Ranitidine hidroklorida 734
Ketokonazol 486 Reserpin 739
Klemastin fumarat 231
Klomifen sitrat 240 Sefaleksin 182
Klonidin hidroklorida 244 Sefradin 182
Klordiazepoksida 199 Siklofosfamida 267
Klordiazepoksida hidroklorida 201 Simetidin 224
Klorfeniramin maleat 211 Siproheptadin hidroklorida 272
Klorokuin fosfat 208 Skopolamin hidrobromida 445
Klorpromazin hidroklorida 215 Sublingual isosorbid dinitrat 475
Klorpropamida 215 Sulfametoksazol dan trimetoprim 770
Klortalidon 216
Klorzoksazon 218 Tamoksifen sitrat 773
Kotrimoksazol 770 Tiamina hidroklorida 785
Kuinidin sulfat 727 Tolbutamida 799
Kuinin sulfat 732 Triheksifenidil hidroklorida 805

Lepas tunda asam asetilsalisilat 34 Vaginal nistatin 626


Levamisol hidroklorida 491 Vaginal klotrimazol 248
Levotiroksin natrium 495 Verapamil hidroklorida 825
Lorazepam 505 Vitamin B1 785
Luminal 660 Vitamin K1 674

Mebendazol 522 Daftar Tablet pada Fornas


Merkaptopurin 533 Acipheco 7
Metadon hidroklorida 536 Alopurinol 17
Metampiron 538 Alprenolol 18
Metenamin mendelat 540 Alukol 19
Metformin hidroklorida 535 Aluminium hidroksida 19
Metildopa 547 Aminofilina 20
Metilergometrin maleat 548 Amitriptilina 22
Metilergonovin maleat 548 Amobarbital 23
Metoklopramida hidroklorida 556 Amobarbital natrium 24
Metoprolol tartrat 542 Amodiakina 25
Metronidazol 561 Antalgin 108
Antazolina 28
Nadolol 573 Antinfluenza Dep Kes 6

40
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

APC 7 Etusteron 16
Asam asetilsalisilat 5 Fenetisilina 236
Asam asetilsalisilat kamfer opium 6 Fenfluramina 128
Asam asetilsalisilat kofeina fenasetina 7 Fenilbutazon 240
Asam askorbat 8 Fenindamina 237
Asam folat 11 Fenitoina 242
Asam nikotinat 12 Fenobarbital 237
Asetaminofen 3 Fenoksimetilpenisilina 240
Asetaminofen asetilsalisilat kofeina 4 Fenolftalein 238
Asetazolamida 4 Fitomenadion 244
Asetosal 5 Fludrokortison 131
Atropine difenoksilat 33 Flufenazina 131
Fluprednisolon 133
Barbital 39 Ftalilsulfatiazol 243
Beladon 39 Furosemida 133
Bendrofluazida 40
Benzheksolium 41 Gliserol trinitrat 141
Benzotropina 42 Glutetimida 140
Besi (II) fumarat 129 Griseofulfina 140
Besi (II) glukonat 130 Guanetidina 143
Besi (II) sulfat 131
Betametason 47 Haloperidol 143
Betametason fosfat 48 HCT 150
Biperidena 50 Heksamina 146
Bisakodil 51 Heksamina mandelat 146
Busulfan 53 Hidralazina 149
Butobarbital 54 Hidroflumetiazida 156
Hidroklortiazida 150
Dapson 93 Hidrokodon 150
Deksametason 93 Hidrokortison 150
Deksamfetamina 96 Hidroksizina 158
Deksklorofeniramina 97 Hiosina 159
Dekstrometorfan 100 Hiosina metilbromida 161
Dekstromoramida 101
Diazepam 103 Imipramina 163
Didrogesteron 116 INH 167
Dienesterol 106 Iodokloroksikinolina 77
Dietilkarbamazina 101 Isokarboksazida 167
Dietilstilbestrol 102 Isoksuprina 169
Difenhidramina teoklat 114 Isoniazid 167
Digilanida C 173 Isoprenalina 168
Digitalis 107 Isopropamida 169
Digitoksin 107 Isoproterenol 168
Digoksin 108
Diiodoksikinolina 109 Kalek 57
Dikorfenamida 105 Kalsiferol 57
Diloksanida 109 Kalsium benzamidosalisilat 55
Dimenhidrinat 114 Kalsium glukonat 55
Dimetusteron 111 Kalsium laktat 57
Dioktil sulfosuksinat 111 Kalsium pantotenat 57
Doksikorton 114 Karbamazepina 59
Dover 219 Karbarson 59
Karbimazol 60
Efedrina 118 Karbinoksamina 61
Efervesen asetosal 6 Karbromal 62
Ergometrina 123 Kina 266
Ergonovina 123 Kinidina 264
Ergotamina 124 Kinina bisulfat 264
Eritromisina 125 Kinina hidroklorida 265
Etambutol 12 Kinina sulfat 266
Etundron 16 Kiniofon 266
Etunilestradiol 15 Kliokinolina 77

41
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Klomifen 80 Noretundron asetat 213


Klorambusil 64 Noretusteron 213
Klordiazepoksida 68 Noretusteron asetat 213
Klorfeniramina 69 Novobiosina 214
Klorguanida 69
Klorkina 73 Oksifensiklimina 222
Klorpromazina 70 Oksitosina 225
Klorpropamida 72 Opial 226
Klortalidon 74 Opium majemuk 219
Klortiazida 75 Orsiprenalina 219
Kodeina 82
Kolina teofilinat 75 Papaveretum 226
Kolistina 84 Papaverina 226
Kortison 87 Paraminosalisilat 228
Parasetamol 3
Lanatosida-C 173 PASNA 228
Lapis 312 Penisilina-V 240
Levodopum 175 Pentaeritritol 230
Levotiroksina 176 Pentobarbital 231
Liotironina 179 Perfenazina 232
Petidina 234
Mebhidrolina 181 Piperazina adipat 247
Meditren 166 Piperazina sitrat 247
Melfalan 182 Piridoksina 262
Menadion 182 Piridostigmina 262
Mepakrina 184 Pirimetamina 263
Mepenzolium 184 Pirvinum 263
Mepiramina 186 Polimiksina 249
Meprobamat 185 Politiazida 250
Merkantopurina 186 Prednisolon 251
Metampiron 188 Prednison 254
Metandienon 189 Primakina 254
Metandrostelonon 189 Primidon 254
Metantelina 189 Proguanil 69
Metenamina 146 Prokainamida 255
Metenamina mendelat 146 Proklorperazina 256
Metilklotiazida 192 Promazina 258
Metildopum 192 Prometazina hidroklorida 259
Metildopum hidroklortiazida 193 Prometazina teoklat 260
Metilergometrina 193 Propanolol 267
Metilergonovina 193 Propantelina 260
Metilpredmisolon 195 Propiltiourasil 261
Metiltestosteron 196 Propisilina 261
Metiltiourasil 197
Metimazol 190 Ragi 271
Metionina 191 Reseprina 266
Metisergida 197 Riboflavina 269
Metronidazol 197
Multivitamin 199 Sakarina 270
Sakaromises 271
Natrium bikarbonat 207 Salisilamida 271
Natrium subkarbonat 207 Salut kering 312
Neomisina 208 Sefaleksina 62
Neostigmina 210 Sianokobalamina piridoksina tiamina 89
Niklosamida 210 Siklofosfamida 90
Nikotinamida 211 Sikloserina 91
Nistatina 214 Sinkofen 76
Nitrazepam 212 Siproheptadina 91
Nitrofurantoina 212 Sisip 312
Nitrogliserin 141 Skopolamina 159
Noretandrolon 213 Skopolamina metilbromida 161
Noreundron 213 Spironolakton 274

42
Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2006/2007 TABLET UMUM

Stilbestrol 102 Tolbutamida 291


Sublingual 312 Triamsinolon 292
Sulfadiazina 277 Trifluoperazina 295
Sulfadimetoksida 277 Triheksifenidil 41
Sulfadimidina 278 Trimoksazol I 296
Sulfafurazol 281 Trimoksazol II 296
Sulfaguanidina 279 Tripelenamina 296
Sulfametazina 278 Trisulfa 297
Sulfamerazina 279 Trisulfapirimidina 297
Sulfametizol 280
Sulfametoksazol 280 Vioform 77
Sulfametoksipiridazina 280 Vitamin-B kompleks 302
Sulfasomidina 281 Vitamin-B1 288
Sulfisoksazol 281 Vitamin-B2 269
Sulfisomidina 281 Vitamin-B6 262
Vitamin-C 8
Tiamina 288 Vitamin-D 57
Tietilperazina 288 Vitamin-K 182
Tioridazina 289
Tiroksina 176 Warfarin 303
Tolazolina 291

43
Daftar Tablet pada USP 28 2005 acetate, 318
Acepromazine maleate, 15 carbonate, 320,2059
Acetaminophen, 19 gluconate 328,2059
Acetazolamide, 42 lactate,329, 2059
Acetohexamide, 44 Panthotenate 331,2060
Acetohydroxamide acid, 45 Fosfat dibasic, 333,2060
Acyclovir, 52 With Vit D,2060
Albendazole, 56 Vit D with mineral,2061
Albuterol, 58 Captopril, 338
Allendrolic Acid, 64 Carbamazepine, 324
Allopurinol, 68 Carbenicilin Indamyl Sodium, 346
Alprazolam, 70 Carbidopa, 343
Alumina, Carbidopa and levodopa, 347
Alumunium hydroxide gel tablets, dried, 93 Carbinoxamine maleate, 348
American ginseng, 2097 Carboxymethylcellulose sodium, 359
Amiloride hydrochloride, 118 Corisoprodol, 360
Aminobenzoate potassium, 121 Carteolol HCl, 363
Aminocarproic acid, 124 Cascara, 367
Aminoglutethimide 126 Cefaclor, 371
Aminopentamide sulfate, 128 Cefadroxil, 373
Aminophylline, 131 Cefixime, 380
Aminosalicylate sodium, 132 Cefpodoxime proxetil, 398
Amiosalycylic acid, 134 Cefprozil, 400
Amitriptyline HCl, 136 Cephalexine, 408
Amodiaquine HCl, 142 Cepharadine, 415
Amoxicillin, 146 Chlorambucil, 426
Amphetamine silfate, 149 Chloramphenicol, 430
Ampicillin, 154 Chlordiazepoxide, 436
Anileridine HCl, 160 Chloroquine phosphate, 445
Apomorphine HCl, 174 Chlorothiazide, 446
Ascorbic acid, 179 Chlorpeniramine maleate, 450
Asian ginseng, 2100 Chlorpromazine HCl, 457
Aspirin, 183 Chlortetracycline HCl, 457
Astemizole, 192 Chlorpropamide, 458
Atenolol, 194 Chlorthalidone, 461
Atropine sulfate, 202 Chlorzoxazone, 462
Azatadine maleate, 206 Chondroitin sulfate sodium, 2069
Azathioprine, 207 Cimetidine, 473
Ciprofloxacin, 480
Bacampicillin HCl, 213 Clarithromycin, 488
Baclofen, 218 Clemastine fumarate, 491
Barium hydroxide lime sulfate, 221 Clomiphene citrate, 508
Beladonna extract, 224 Clonazepam, 511
Bendroflumethiazide, 226 Clonidine HCl, 513
Benztropine mesylate, 238 Clorazepate dipotasium, 518
Bethametasone, 244 Clotrimazole vaginal,523
Betaxolol, 254 Clozapine, 527
Bethanecol chloride, 256 Codein
Biperiden HCl, 261 Fosfat, 536
Bisacodyl, 263 Sulfat, 537
Bisoprol fumarat,269 Colchicine, 538
Bromocriptine mesylte, 284 Cortisone acetate, 548
Bromopheniramine maleate, 288 Cyclizine HCl, 555
Bumetadine, 292 Cyclobenzaprine HCl, 556
Bupropion HCl, 297 Cyclophosphamide, 559
Buspirone HCl, 299 Cyproheptadine HCl, 565
Busulfan, 300
Butabarbital sodium, 2302 Dapsone, 573
Butalbital,303 Dehydrocholic acid, 576
Demeclocycline HCl, 579
Caffeine, Desipramine HCl, 581
Calcium, Dexamethasone, 591
Dexchlorpheniramine maleate, 599 Furozolidone, 875
Dextroamphetamine sulfate, 609 Furosemide, 878
Diazepam, 620
Dichlorpenamide, 625 Garlic delayed release, 2090
Diclofenac sodium, 626 Gemfibrozil, 895
Dicyclomine HCl, 631 Glipizide, 903
Diethylcarbamazine citrate, 633 Glucosamine, 2102
Diethyl propion HCl, 634 Glyburide, 911
Diethyl stilbestrol, 636 Glycopirrolate, 914
Diflunisal, 640 Griseofulvin, 921
Digitalis, 642 Guaifenesine, 924
Digitoxin, 643 Guanabenz acetate, 930
Digoxin, 646 Guanadrel sulfate, 931
Dihydrotachisterol, 651 Guanathidine monosulfate, 932
Dihydroxyalumunium Na-carbonat, 654 Guanfacine, 934
Diltiazem HCl, 658
Diphenoxylate HCL catropine sulfate, 671 Haloperidol, 938
Dipyridamole, 674 Homatropine metylbromide, 949
Dirithromycin, 676 Hydralazine HCl, 953
Disulfiram, 679 Hydrochlorthiazide, 955
Divalproex sodium, 679 Hydrocodone bitartrate, 957
Docusate sodium, 687 Hydrocortisone, 961
Dolasetron mesylate, 689 Hydroflumethiazide, 971
Doxycycline hydate, 701 Hydromorphone HCl, 973
Doxylamine succinate, 702 Hydroxychloroquine sulfate, 977
Dydrogestrone, 707 Hydroxyzine HCl, 982
Dyphylline, 709 Hyoscyamine, 985
And guaifenesin, 711 Hyoscyamine sulfate, 988

Enalapril maleate, 731 Ibuprofen, 993


Ergocalciterol, 745,2085 Imipramine HCl, 1003
Ergoloid mesylate, 750 Indapamide, 1006
Ergonovine maleate, 752 Iodoquinol, 1043
Ergotamine tartrate, 755 Iopanoic acid, 1048
Erythromycin, 761 Isoniazide, 1075
Estolate, 764 Isopropamide iodide, 1076
Etil succinate, 767 Isosorbide dinitrate, 1087
Stearate, 771 Isoxsuprine HCl, 1091
Estrogen, 778,780 Isoproferenol HCl, 1080
Estropipate, 783
Ethacrinic acid, 785 Ketoconazole, 1099
Ethambutol HCl, 786 Ketorolac thromethamine, 1101
Ethynil estradiol, 789
Ethionamide, 791 Labetalol HCl, 1104
Ethotoin, 795 Letrozole, 1113
Ethynodiol diacetate, 797,798 Leucovorin calcium, 1115
Etidronate disodium, 799 Levamisole HCl, 1117
Etodolac, 801 Levocarnithine, 11121, 2108
Famotidine, 806 Levodopa, 1123
Felodipine extended release, 808 Levonogestrel, 1124
Fenoprofen calcium, 814 Levorphanol tartrate, 1126
Ferrous Levothroxine sodium, 1126
Fumarate, 817, 2086 Liothyronine sodium, 1138
Gluconate, 821, 2085 Lipoic acid alpha, 2111
sulfate, 822, 2085 Lisinopril, 1140
Finasteride, 825 Lithium carbonate, 1142
Flecainide acetate, 826 Loperamide HCl, 1146
Fludrocortisone acetate, 833 Lorazepam, 1154
Fluoxetine, 855 Lovastatin, 1157
Fluoxymesterone, 857 Loratadine, 1151
Flurbiprofen, 866
Folic acid, 870, 2087 Magaldarate, 1163
Magnesia, 1166 Niacinamide, 1370, 2124
Magnesium trisilikat, 1176 Nifedipine, 1377
Gluconate 1171, 2113 Nitrofurantoin, 1383
Oxide 1173, 2113 Nitroglycerin, 1387
Salicylate, 1174 Norethindrone, 1394
Maprotiline HCl, 1185 Norfloxacin, 1400
Mazindol, 1186 Norgestrel, 1403
Mebendazole, 1189 Nystatin, 1408
Mecamylamine HCl, 1192
Meclizine HCl, 1194 Oxandrolone, 1427
Medroxyprogesterone acetate, 1198 Oxaprozin, 1428
Megestrole acetate, 1201 Oxazepam, 1429
Melphalan, 1202 Oxprenolol HCl, 1431
Menadiol sodium diphosphate, 1204 Oxtriphylline, 1432
Meperidine HCl, 1209 Oxybutynin chloride, 1436
Mephenytoin, 1210 Oxycodone HCl, 1438
Mephobarbital, 1211 Oxymetholone, 1445
Meprobamate, 1215 Oxytetracycline, 1448
Mercaptopurine, 1216
Mesolamine, 1222 Pancreatin, 1462
Mesoridazine besylate, 1225 Pancrealipase, 1464
Metaproterenol sulfate, 1230 Papaverine HCl, 1466
Methadone HCl, 1235 Paramethasone acetate, 1469
Methamphetamine HCl, 1236 Paroxetine, 1476
Methazolamide, 1238 Penbutolol sulfate, 1479
Methdilazine HCl, 1248 Penicillamine, 1482
Methenamine, 1242, 1244 Penicillin
Methimazole, 1244 G Benzathine 1485
Methocarbamol, 1246 G Potassium 1489
Methotrexate, 1250 V, 1498
Methyclothiazide, 1254 Pentazine aspirin, 1501
Methylcellulose, 1258 Pentoxifyllin, 1512
Methyldopa, 1260 Pergolide, 1519
Methylergonovine maleate, 1265 Perphenazine, 1522
Methylpenidate HCl, 1267 Phenazopyridine HCl, 1525
Methylprednisolone, 1269 Phenimetrazine tartrate, 1526
Methyltestosterone, 1274 Phenlzine sulfate, 1528
Methysergide maleate, 1275 Phenmetrazine HCl, 1529
Metoclopramide, 1277 Phenobarbital, 1531
Metolazone, 1278 Phentermine HCl, 1536
Metoprolol tartrate, 1278 Phenylbutazone, 1540
Metronidazole, 1287 Phenylpropanolamine HCl, 1546
Metyrapone, 1288 Phenytoin, 1549
Milk thistle, 2118 Phytonadione, 1559, 2124
Minerals, 2120 Pimozide, 1562
Minocycline HCl, 1300 Pindolol, 1564
Minoxidil, 1301 Piperazine citrate, 1568
Mitotane, 1303 Potassium gluconate, 1592, 2124
Molindone HCl, 1305 Potassium iodide, 1596
Moricizine HCl, 1313 Praziquantel, 1605
Prednisolone, 1609
Nabumetane, 1320 Prednisone, 1617
Nadolol, 1321 Primaquine phosphate, 1619
Nafcillin sodium, 1324 Primadone, 1620
Nalidixic acid, 1327 Probenecide, 1621
Naltrexone HCl, 1330 Probucol, 1624
Naproxen, 1336 Procainamide HCl, 1626
Naproxen spdium, 1337 Prochlorperazine maleate, 1633
Naratripdon, 1340 Procyclidine HCl, 1634
Neomycin sulfate, 1344 Promazine HCl, 1640
Neostigmine bromide, 1365 Promethazine HCl, 1643
Niacin, 1369, 2123 Propantheline bromide, 1645
Propoxyphene napsylate, 1656 Trazodone HCl, 1954
Propranolol HCl, 1661 Triamcinolone, 1958
Propylthiouracil, 1667 Triazolam, 1969
Protriptyline HCl, 1670 Trichlormethiazide, 1970
Pyrazinamide, 1680 Trifluoperazine HCl, 1976
Pyridostigmine bromide, 1683 Triflupromazine HCl, 1979
Pyridoxine HCl, 1684 Trihexyphenidyl HCl, 1982
Pyrilamine maleate, 1686 Trimeperazine tartrate, 1985
Pyrimetamine, 1686 Trimethoprim, 1987
Pyrvinium pamoate, 1688 Trioxsalem, 1989
Tripelennamine HCl, 1990
Quazepam, 1689 Triprolidine HCl, 1992
Quinidine sulfate, 1696 Trisulfapyrimidines, 1995
Quinin sulfate, 1698 Ubidecarenone, 2133
Quinapril, 1691 Ursodiol, 2007

Ranitidine, 1704 Valerian, 2135


Rauwolfia serpentina, 1707 Verapamil HCl, 2018
Repaglinide, 1711 Vitamins, 2155, 2182, 2138, 2143, 2176
Reserpine, 1714
Riboflavine, 1724, 2124 Warfarin sodium, 2032
Rimantadine HCl, 1732
Ritrodine HCl, 1741 Zalcitabine, 2046
Zidovudine, 2050
Saccharin sodium, 1746
Salsalate, 1751 Daftar Tablet pada BP 2002
Scopolamine HBr, 1757 Acebutolol, 1913
Selegiline HCl, 1762 Acenocoumarol /Nicoumalone, 1913
Sennosides, 1766 Acetazolamide, 1914
Simethicone, 1770 Acetylsalicylic acid, 1943
Simvastatin, 1771 Aciclovir, 1918
Sodium bicarbonate, 1778 Alimemazine /Trimeprazine, 1922
Sodium chloride, 1782 Allopurinol, 1923
Sodium fluoride, 1784 Aloxiprin, 1925
Sodium salicylate, 1794 Aluminium Hydroxide, 1927
Sucralfate, 1811 & MgOH, 2070
Sulfadiazine, 11820 Amiloride, 1929
Sulfadimethoxine, 1824 Aminoglutethimide, 1929
Sulfamethizole, 1828 Aminophylline, 1931
Sulfametoxazole, 1829 Amiodarone, 1932
And trimetropim, 1831 Amitriptyline, 1933
Sulfapyridine, 1832 Ascorbic Acid, 1942
Sulfasalazine, 1834 Aspirin and Caffeine, 1945
Sulfinpyrazone, 1836 & codein 2057
Sulfisoxazole, 1837 Aspirin, 1945
Sulindac, 1839 Aspirin , Dispersible, 1058
Tamoxifen citrate, 1874 Aspirin , Effervescent Soluble, 1944
Terbutaline sulfate, 1871 Atenolol, 1947
Testolactone, 1875 Atropine, 1948
Tetracycline HCl, 1890 Azapropazone, 1949
Theopylline, 1899 Azathioprine, 1950
Thiabendazole, 1905 Α-tocophery succinate tablets, 2493
Thiamine HCl, 1908, 2131
Thiethylperazine maleate, 1911 Baclofen, 1951
Thioguanine, 1914 Bendroflumethiazide /Bendrofluazide, 1957
Thioridazine HCl, 1917 Benorilate, 1958
Thyroid, 1924 Benserazid HCl & levodopa, 2053
Timolol maleate, 1934 Benzatropine, 1959
Tocainide HCl, 1945 Betamethasone Sodium Phosphate, 1970
Tolazamide, 1946 Betamethasone, 1970
Tolbutamide, 1949 Bisacodyl, 1973
Tolmetin sodium, 1950 Bromocriptine, 1976
Brompheniramine, 1976 Dichlorophen, 2095
Bumetanide, 1978 Diclofenac, 2096
Bumetanide and Slow Potassium, 1979 Dicycloverine /Dicyclomine, 2098
Busulfan, 1982 Diethylstilbestrol, 2100
Diflunisal, 2101
Calcium and Colecalciferol, 1985 Digitoxin, 2102
Calcium and Ergocalciferol, 1986 Digoxin, 2103
Calcium Folinate, 1988 Dihydrocodeine, 2105
Calcium Gluconate, 1989 Diloxanide, 2105
Calcium Lactate, 1990 Dimenhydrinate, 2106
Captopril, 1991 Dipipanone and Cyclizine, 2102
Carbamazepine, 1992 Dipyridamole, 2109
Carbimazole, 1993 Disulfiram, 2111
Cascara, 1997 Docusate, 2118
Cefalexin, 2003 Domperidone, 2119
Cefuroxime Axetil, 2009 Dosulepin /Dothiepin, 2122
Chlorambucil, 2011 Droperidol, 2128
Chlordiazepoxide Hydrochloride, 2015 Dydrogesterone, 2129
Chloroquine Phosphate, 2019
Chloroquine Sulphate, 2020 Ephedrine Hydrochloride, 2132
Chlorphenamine /Chlorpheniramine, 2022 Ergocalciferol, 2133
Chlorpromazine, 2023 Ergometrine, 2135
Chlorpropamide, 2024 Ergotamine Sublingual, 2136
Chlortalidone, 2027 Erythromycin Ethyl Succinate, 2139
Choline Theophyllinate, 2027 Erythromycin Stearate, 2140
Cimetidine, 2029 Erythromycin, 2139
Ciprofloxacin, 2032 Estropipate, 2141
Clemastine, 2035 Ethambutol, 2142
Clomifene, 2043 Ethinylestradiol, 2143
Clonidine, 2045 Etodolac, 2145
Co-amilofruse, 2048
Co-amilozide, 2050 Famotidine, 2147
Co-amoxiclav, 2051 Fenbufen, 2151
Co-careldopa, 2054 Fenoprofen, 2151
Co-codamol, 2055 Ferrous Fumarate and Folic Acid, 2155
Co-codaprin, 2057 Ferrous Fumarate, 2155
Co-dergocrine, 2061 Ferrous Gluconate, 2156
Co-dydramol, 2062 Ferrous Sulphate, 2156
Co-magaldrox, 2070 Flavoxate, 2157
Co-proxamol, 2070 Flecainide, 2158
Co-tenidone, 2072 Flucytosine, 2162
Co-triamterzide, 2073 Fludrocortisone, 2163
Co-trimoxazole, 2076 Fluphenazine, 2173
Codeine Phosphate, 2060 Flurbiprofen, 2176
Colchicine, 2065 Fluvoxamine, 2177
Colecalciferol, 2066 Folic Acid, 2178
Colistin, 2069 Fosfestrol, 2181
Cortisone, 2071 Furosemide /Frusemide, 2183
Cyanocobalamin, 2078
Cyclizine, 2079 Gemfibrozil, 2188
Cyclopenthiazide, 2080 Glibenclamide, 2192
Cyclophosphamide, 2082 Gliclazide, 2193
Cyproheptadine, 2082 Glipizide, 2193
Cyproterone, 2082 Gliquidone, 2194
Glyceryl Trinitrate, 2198
Dapsone, 2085 Griseofulvin, 2201
Desipramine, 2087 Guanethidine, 2201
Dexamethasone, 2088 Haloperidol, 2212
Dexamfetamine, 2089 Hydralazine, 2215
Dextromoramide, 2091 Hydrochlorothiazide, 2215
Diazepam, 2094 Hydroflumethiazide, 2225
Diazoxide, 2095 Hydrotalcite, 2226
Hydroxychloroquine, 2228 Nimodipine, 2345
Hyoscine Butylbromide, 2229 Nitrazepam, 2346
Hyoscine, 2231 Nitrofurantoin, 2347
Norethisterone, 2349
Ibuprofen, 2234 Norfloxacin, 2350
Imipramine, 2235 Nortriptyline, 2351
Indapamide, 2236 Nystatin, 2353
Indoramin, 2238
Inositol Nicotinate, 2238 Orciprenaline, 2357
Iopanoic Acid, 2248 Oxazepam, 2359
Isoniazid, 2256 Oxprenolol, 2360
Isosorbide Dinitrate, 2257 Oxybutynin, 2361
Isosorbide Mononitrate, 2259 Oxymetholone, 2361
Isradipine, 2263 Oxytetracycline, 2363

Labetalol, 2268 Pancreatin, 2365


Levodopa, 2271 Paracetamol, 2367
Levonorgestrel and Ethinylestradiol, 2273 Penicillamine, 2371
Levothyroxine /Thyroxine, 2274 Pentazocine, 2374
Liothyronine, 2279 Pentobarbital, 2375
Lisinopril, 2281 Perphenazine, 2378
Lithium Carbonate, 2282 Pethidine, 2380
Lofepramine, 2283 Phenelzine, 2380
Loprazolam, 2285 Phenindione, 2381
Lorazepam, 2286 Phenobarbital Sodium, 2382
Lormetazepam, 2287 Phenobarbital, 2382
Phenoxymethylpenicillin, 2384
Magnesium Trisilicate , Compound, 2293 Phenytoin, 2387
Mebeverine, 2296 Phytomenadione, 2389
Mefenamil Acid, 2293 Pimozide, 2391
Megestrol, 2297 Pindolol, 2392
Melphalan, 2300 Piperazine Phosphate, 2394
Menadiol Phosphate, 2301 Pizotifen, 2395
Meptazinol, 2303 Poldine, 2396
Mepyramine, 2303 Polythiazide, 2397
Mercaptopurine, 2304 Potassium Clavulanat tamoxi, 2051
Metformin, 2305 Potassium Iodate, 2402
Methadone, 2307 Prazosin, 2403
Methotrexate, 2308 Prednisolone, 2405
Methylcellulose, 2309 Primidone, 2408
Methyldopa, 2310 Probenecid, 2408
Methylphenobarbital, 2311 Procainamide, 2409
Methylprednisolone, 2312 Prochlorperazine Buccal, 2411
Methysergide, 2313 Prochlorperazine, 2411
Metoclopramide, 2315 Procyclidine, 2412
Metoprolol Tartrate, 2317 Proguanil, 2413
Metronidazole, 2320 Promazine, 2415
Mianserin, 2322 Promethazine Hydrochloride, 2417
Minocycline, 2324 Promethazine Teoclate, 2417
Mitobronitol, 2325 Propantheline, 2418
Morphine, 2329 Propranolol, 2419
Moxisylyte /Thymoxamine, 2330 Propylthiouracil, 2420
Protriptyline, 2421
Nabumetone, 2332 Pseudoephedrine, 2422
Nalidixic Acid, 2333 Pyrazinamide, 2422
Naproxen, 2337 Pyridostigmine, 2423
Neomycin, 2340 Pyridoxine, 2423
Neostigmine, 2341 Pyrimethamine, 2424
Niclosamide, 2341
Nicotinamide, 2342 Quinidine Sulphate, 2425
Nicotinic Acid, 2342 Quinine Bisulphate, 2426
Nicotinyl Alcohol, 2343 Quinine Sulphate, 2427
Ranitidine, 2429
Ritodrine, 2433

Salbutamol, 2438
Selegiline, 2440
Senna, 2443
Sodium Chloride, 2449
Sodium Citrate, 2450
Sodium Fluoride, 2453
Sodium Valproate, 2459
Sodamint tablet 2446
Sotalol, 2400
Spironolactone, 2402
Stanozolol, 2465
Sulindac, 2469
Sulfasalazine, 2470
Sulfinpyrazone, 2470
Sulpiride, 2471

Tamoxifen, 2473
Temazepam, 2476
Tenoxicam, 2477
Terbutaline, 2478
Terfenadine, 2480
Tetracycline, 2484
Thiamine, 2485
Thioridazine, 2488
Tiabendazole, 2489
Timolol, 2490
Tioguanine, 2491
Tolazamide, 2494
Tolbutamide, 2494
Tranexamic Acid, 2496
Tranylcypromine, 2497
Triamcinolone, 2500
Trifluoperazine, 2502
Trihexyphenidyl /Benzhexol, 2502
Trimethoprim, 2503
Trimipramine, 2504
Trinitrin, 2198
Triprolidine, 2504

Ursodeoxycholic Acid, 2507

Verapamil, 2510
Vigabatrin, 2511

Warfarin, 2517

Zuclopenthixol, 2518

Anda mungkin juga menyukai