Anda di halaman 1dari 12

TUGAS FTS SOLID

“MACAM-MACAM SEDIAAN OBAT TABLET”

OLEH
MODESTA OKTAFIANI NAO 164111019

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


UNIVERSITAS CITRA BANGSA
Pengertian

• Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa cetak, berbentuk


rata atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis
obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan (Anief, 2006).
Macam-macam Sediaan Obat Tablet

a. Berdasarkan prinsip pembuatan (Syamsuni, 2006)


1. Tablet kempadibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi
pada serbuk atau granul menggunakan pons atau cetakan baja (vitamin C IPI).
2. Tablet cetakdibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan
rendah pada lubang cetakan (asam mefenamat).
3. Tablet trituratetablet cetak atau kempa berbentuk kecil,umumnya silindris, digunakan
untuk memberikan jumlah terukur yang tepat untuk peracikan (nitrogliserin,bevitran).
4. Tablet hipodermiktablet cetak/kempa yang dibuat dari bahan mudah larut/melarut
sempurna dalam air. Umumnya digunakan untuk membuat sediaan injeksi steril dalam
ampul dengan menambahkan pelarut steril (atropine sulfat).
b. Berdasarkan cara dan tujuan penggunaan (syamsuni, 2006)

 Tablet dengan tujuan saluran pencernaan


1. Tablet biasa/tablet telantablet yang digunakan secara per oral dan pecah di
lambung. Contohnya tablet paracetamol.
2. Tablet multi atau ganda/tablet salut kempatablet berlapis yang digunakan secara
oral. Contohnya tablet decolgen.
3. Tablet lepas lambattablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga jumlah
zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu tertentu.
Contohnya isoptin SR.
4. Tablet salut enteriktablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan
terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus yang pelepasan
zat aktifnya terkendali. Contohnya tablet bisacodyl.
5. Tablet salut gulatablet yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula baik
berwarna maupun tidak untuk melindungi zat aktif terhadap lingkungan udara (O2,
kelembaban), menutup rasa dan bau tidak enak, Contohnya tablet antiza.
6. Tablet salut film/salut selaputtablet kempa yang disalut dengan salut tipis, berwarna
atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran
cerna. Contohnya tablet nystatin, oxprenolol.
7. Tablet effervesentablet yang mengandung campuran zat asam dan natrium
bikarbonat yang jika dilarutkan dengan air akan menghasilkan CO2. Tablet ini harus
dilarutkan dalam air baru diminum. Contohnya ca-d-redoxon, tablet efervesen supradin.
8. Tablet kunyah (chewable tablet)tablet yang cara pakainya harus dikunyah dulu
dalam mulut kemudian ditelan, umumnya tidak pahit. Contohnya antasida doen.
 Tablet yang efeknya atau tujuan dalam rongga mulut
1. Tablet bukal (buccal tablet), digunakan dengan cara meletakkan tablet diantara pipi dan
gusi, sehingga zat aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut (teokap SR (teofilin
300 mg)).
2. Tablet sublingual, yang penggunaannya diletakkan di bawah lidah. Diabsorbsi oleh selaput
lendir di bawah lidah (obat vasodilator yaitu ISDN/isosorbide dinitrate).
3. Tablet hisap atau lozenges (trochisi, pastiles), tablet yang mengandung zat aktif dan zat-zat
penawar rasa dan bau, dimaksudkan untuk disolusi lambat dalam mulut untuk tujuan lokal
pada selaput lendir mulut. Umumnya mengandung antibiotic, antiseptic, adstringensia.
Contohnya strepsil.
4. Dental cones (kerucut gigi), Yaitu suatu bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang untuk
ditempatkan di dalam akar gigi yang kosong setelah pencabutan gigi. Tujuannya biasanya
untuk mencegah berkembangbiaknya bakteri di tempat yang kosong tadi dengan
menggunakan suatu senyawa anti bakteri yang dilepaskan secara perlahan-lahan, atau
untuk mengurangi pendarahan dengan melepaskan suatu astringen atau koagulan.
 Tablet rektal tablet yang digunakan secara rektal (dubur) yang tujuannya untuk
kerja lokal atau sistemik. Contohnya stesolid rectal (diazepam) dan stesolid tube
(diazepam).
 Tablet vaginal/ovulatablet yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam
vagina yang di dalamnya terjadi disolusi dan melepaskan zat aktifnya. Biasanya
mengandung antiseptik, astringen untuk infeksi lokal dalam vagina. Contohnya
flagystatin.
 Tablet untuk implantasi atau pelet dibuat berdasarkan teknik aseptik, mesin tablet
harus steril. Dimaksudkan untuk implantasi subkutan (untuk KB, mencegah kehamilan).
Contohnya tablet implant testosteron.
c. Berdasarkan distribusi obat dalam tubuh (syamsuni, 2006)
 Bekerja lokal. Misal : tablet hisap untuk pengobatan pada rongga mulut; ovula untuk
pengobatan pada infeksi di vagina.
 Bekerja sistemik : per oral.
 Yang bekerja short-acting (jangka pendek) : dalam satu hari memerlukan beberapa kali menelan
obat. Contohnya tablet teofilin, digoksin.
 Yang bekerja long-acting (jangka panjang) : dalam satu hari cukup menelan satu tablet.Tablet
jangka panjang dapat dibedakan menjadi :
 Delayed action tablet (DAT), terjadi penundaan pelepasan zat aktif. Contohnya obat anti diabetes
seperti sulfonylurea.
 Repeat action tablet (RAT) Granul-granul dari kelompok yang paling lama pecahnya dicetak
dahulu menjadi tablet inti (core tablet). Kemudian granul-granul yang kurang lama pecahnya
dimampatkan di sekeliling kelompok pertama sehingga terbentuk tablet baru. Contohnya tramadol
hcl.
d. Berdasarkan jenis bahan penyalut (syamsuni, 2006)
1. Tablet salut biasa/salut gula (dragee), disalut dengan gula dari suspensi dalam air
mengandung serbuk yang tidak larut seperti pati, kalsium karbonat, talk atau titanium
dioksida yang disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin. Contohnya tablet antiza,
tablet multivitamin.
2. Tablet salut selaput (film-coated tablet), disalut dengan hidroksipropil metilslulosa,
metilselulosa, hidroksipropilselulosa, na-cmc, dan campuran selulosa asetat ftalat dengan
PEG yang tidak mengandung air atau mengandung air. Contohnya tablet nystatin,
oxprenolol.
3. Tablet salut kempa, disalut secara kempa cetak dengan massa granulat yang terdiri atas
laktosa, kalsium fosfat, dan zat lain yang cocok. Mula-mula dibuat tablet inti, kemudian
dicetak kembali bersama granulat kelompok lain sehingga terbentuk tablet berlapis (multi
layer tablet). Tablet ini sering digunakan untuk pengobatan secara berulang (repeat action).
Contohnya tablet decolgen.
4. Tablet salut enterik (enteric-coated tablet)/tablet lepas tunda. Jika obat dapat rusak atau menjadi tidak
aktif akibat cairan lambung atau dapat mengiritasi mukosa lambung, maka diperlukan penyalut enterik
yang bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai tablet melewati lambung. Contohnya tablet
bisacodyl.
5. Tablet lepas lambat (sustained-release tablet)/tablet dengan efek diperanjang. Tablet yang dibuat
sedemikian rupa sehingga zat aktif akan tetap tersedia selama jangka waktu tertentu setelah obat
diberikan. Contohnya isoptin SR.
 Tujuan penyalutan tablet yaitu :
• Melindungi zat aktif dari udara, kelembaban, atau cahaya.

• Menutupi rasa dan bau yang tidak enak.


• Membuat penampilan lebih baik dan menarik.
• Mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran cerna.
Keuntungan dan Kerugian Sediaan Tablet

Kerugian
Keuntungan
• Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan
• Tablet tidak mengandung alcohol. tablet (dalam keadaan tidak sadar/pingsan);
• Tablet bisa dijadikan produk dengan profil • Formulasi tablet cukup rumit, antara lain :
pelepasan khusus, seperti pelepasan di usus beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi
atau produk lepas lambat. kompak padat, zat aktif yang sulit terbasahi
(hidrofob), dan zat aktif yang rasanya pahit,
• Tablet oral mungkin mudah digunakan untuk tidak enak, atau bau yang tidak disenangi,
pengobatan tersendiri dengan bantuan atau zat aktif yang peka terhadap oksigen,
segelas air. atmosfer, dan kelembaban udara, memerlukan
menkapsulasi sebelum dikempa.

Anda mungkin juga menyukai