1. Memperoleh aliran yang baik 1. Banyak tahap dalam proses produksi yang
2. Meningkatkan kompresibilitas harus divalidasi
3. Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai 2. Biaya cukup tinggi
4. Mengontrol pelepasan 3. Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan
5. Mencegah pemisahan komponen campuran panas tidak dapat dikerjakan
selama proses dengan cara ini. Untuk zat termolabil dilakukan
6. Distribusi keseragaman kandungan dengan pelarut non air.
7. Meningkatkan kecepatan disolusi
2. Granulasi Kering
Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif
dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat
yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih
besar dari serbuk semula (granul). Prinsip dari metode ini adalah membuat
granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya
didapat melalui gaya.
-Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut :
• Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi.
• Zat aktif susah mengalir .
• Zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab .
- Keuntungan cara granulasi kering adalah:
• Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin
pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu.
• Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab .
• Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat. Kekurangan cara
granulasi kering adalah:
• Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug .
• Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam .
• Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya
kontaminasi silang .
3. Metode Kempa Langsung
A B
25 mg atau kurang 15 30
.
26 mg 150 mg 10 20
151 mg 300 mg 15
7,5
5 10
b. Kekerasan
Ambil 20 tablet ukur kekerasan
menggunakan alat ukur kekerasan. Hitung rata
rata dan SD nya. Persyaratan ukuran yang
didapat per tablet minimal 4 kg/cm2, maksimal
10 kg/cm2.
c. Keseragaman Ukuran
Menggunakan 20 tablet, ukur diameter dan
ketebalanya menggunakan jangka sorong. Hitung
rata – rata dan SD nya. Persyaratan kecuali
dinyatakan lain, diameter tidak lebih dari 3 kali
dan tidak kurang dari 4/3 kali tebal tablet. Tebal
tablet pada umumnya tidak lebih besar dari 50%
diameter.
d. Waktu Hancur
Ø Tablet biasa
- Media : air (36-380 C) sebanyak 1 liter.
- Yang diuji : 5 tablet
- syarat :
· Tablet tidak bersalut : tidak lebih dari 15 menit
· Tablet salut gula dan salut selaput : tidak lebih dari 60 menit.
Ø Tablet salut enterik
- Pelarut HCl 0,06 N sebanyak ±250 mL (3jam pertama)
- Larutan dapar pH 6,8 (36-380 C) (1 jam selanjutnya)
Ø Tablet bukal
Syarat : tidak lebih dari 4 jam.
e. Keregasan Tablet
Yaitu persen bobot yang hilang setelah tablet diguncang.
Masalah-masalah yang dapat muncul selama proses pencetakan tablet
secara umum, seperti :
1. Capping: pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atas/bawah tablet
dari badan tablet
6. Sticking: keadaan dimana granul menempel pada dinding die (ada adhesi)