Anda di halaman 1dari 27

INFUS, DEKOK, dan

PENGUAPAN
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1. ANDI YUYUN (PO713251181055)
2. LINDA IMELSA (PO713251181063)
3. Muh. Wiwit Purwanto (PO713251181065)
4. Nurfajriani (PO713251181075)
5. RAFIKA PADLI D (PO713251181082)
6. SALMAWATI (PO713251181091)
7. WINDI JULIANA (PO713251181098)
8. ZUBAEDAH ASLAN (PO713251181099)
PENGERTIAN INFUS DAN
DEKOKTA
1. INFUS
Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari
simplisia nabati dengan air pada suhu 90˚C selama 15
menit. Kecuali dinyatakan lain infusa yang mengandung
bukan bahan khasiat keras dibuat dengan menggunakan
10% simplisia.
2. DEKOKTA
dekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari
simplisia nabati dengan air pada suhu 90˚C selama 30
menit. Jika tidak ditentukan perbandingan yang lain dan
tidak mengandung bahan berkhasiat keras maka untuk 100
bagian dekok harus dipergunakan 10 bagian dari bahan
dasar atau simplisia.
ALAT INFUS DAN DEKOK

3
BAGIAN
Panci pertama
DAN 1 Sebagai Wadah dari simplisia
dan pelarut.
FUNGSI
ALAT Panci kedua
2 Sebagai penangas air

Hotplate
3 Sebagai pemanas
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Metode INFUS dan DEKOK
Keuntungan
1. Unit alat yang dipakai sederhana
2. Biaya operasionalnya relatif rendah
Kerugian
3. zat-zat yang tertarik kemungkinan sebagian akan mengendap
kembali,apabila kelarutannya sudah mendingin.(lewat jenuh)
4. hilangnya zat-zat atsiri
5. adanya zat-zat yang tidak tahan panas lama,dismping itu simplisia
yang mengandung zat-zat albumin tentunya zat ini akan
menggumpal dan menyukarkan penarikan zat-zat berkhasiat
tersebut.
PRINSIP KERJA INFUS DAN DEKOK
INFUSA DAN DEKOK
Simplisia yang telah dihaluskan sesuai dengan derajat kehalusan yang
telah ditetapkan dicampur dengan air secukupnya dalam sebuah panci.
Kemudian dipanaskan dalam tangas air selama 15 menit, dihitung mulai
suhu dalam panci mencapai 90 ˚ C, sambil sekali-sekali diaduk. Infuse
diserkai sewaktu masih panas melalui kain flannel. Untuk mencukupi
kekurangan air, ditambahkan air mendidih melalui ampasnya. Infuse
simplisia yang mengandung minyak atsiri harus diserkai setelah dingin.
Infuse asam jawa dan simplisia yang berlendir tidak boleh diperas.
Infuse kulit kina biasanya ditambah dengan asam sitrat sepersepuluh
dari bobot simplisia. Asam jawa sebelum dipakai dibuang bijinya dan
sebelum direbus dibuat massaseperti bubur. Buah adas dan dan buah
adas manis dipecah terlebih dahulu
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
A. SYARAT PELARUT
Pelarut yang baik untuk ekstraksi adalah pelarut yang mempunyai
daya melarutkan yang tinggi terhadap zat yang diekstraksi. Daya
melarutkan yang tinggi ini berhubungan dengan kepolaran pelarut dan
kepolaran senyawa yang diekstraksi.
Syarat pemilihan pelarut pada umumnya dipengaruhi oleh :
• Selektivitas, pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang
diinginkan.
• Kelarutan, pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan
melarutkan ekstrak yang besar.
• Kemampuan tidak saling bercampur, pada ekstraksi cair,
pelarut tidak boleh larut dalam bahan ekstraksi.
• Kerapatan, sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan
yang besar antara pelarut dengan bahan ekstraksi.
Lanjutan ..
• reaktivitas, pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan
secara kimia pada komponen bahanekstraksi.
• Titik didih, titik didh kedua bahan tidak boleh terlalu dekat
karena ekstrak dan pelarutdipisahkan dengan cara penguapan,
distilasi dan rektifikasi.
• sedapat mungkin murah, tersedia dalam jumlah besar, tidak
beracun, tidak mudah terbakar, tidak eksplosif bila bercampur
udara, viskositas rendah dan stabil secara kimia dan fisik
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
B. JENIS PELARUT
• Pelarut polartingkat kepolarannya tinggi,cocok untuk mengekstrak
senyawa-senyawa yang polar dari tanaman, cenderung universal, tetap
dapat menyari senyawa-senyawa dengan tingkat kepolaran lebih
rendah. contoh: air,methanol, etanol, asam asetat.

• Pelarut semipolartingkat kepolarannya lebih rendah dibandingkan


dengan pelarut polar. Pelarut ini baik untuk mendapatkan senyawa-
senyawa semipolar dari tumbuhan. Contoh:aseton, etil
asetat,kloroform.

• Pelarut non polarhampir sama sekali tidak polar. Pelarut ini baik
untuk mengekstrak senyawa-senyawa yang sama sekali tidak larut
dalam pelarut polar dan baik untuk mengekstrak berbagai jenis
minyak. Contoh :heksana dan eter
PENGERTIAN
PENGUAPAN
Penguapan adalah proses terbentuknya uap dari permukaan
cairan dimaksudkan untuk mendapatkan kosistensi ekstrak
yang lebih pekat. Dan tujuan dilakukan penguapan adalah
untuk menghilangkan cairan penyari yang digunakan, agar
tidak mengganggu pada proses partisi. (Sudjadi, 1986)
ALAT PROSES PENGUAPAN
1

1. Mengguanakan alat
Penangas air
BAGIAN Bath atau chamber berfungsi sebgai tempat
DAN diletakkan cawan porselin berbentuk persegi/
persegi panjang. Terbuat dari material stainless
FUNGSI steel agar tahan terhadap korosi atau karat

ALAT

merupakan bagian dari water bath yang


digunakan untuk mengoperasikan water bath.
Pada bagian ini akan terdapat tuas putar, atau
tombol-tombol sesuai dengan jenis water bath
itu sendiri

Saklar atau switch atau tombol power merupakan


tombol utama yang penting diketahui oleh pengguna,
hal ini berkaitan dengan proses penggunaan di awal
dan akhir sebagai pengaman setelah sumber daya di
hubungkan.
ALAT PROSES PENGUAPAN

2. Menggunakan alat
rotavapor
BAGIAN Hot plate
berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath
DAN 1 dengan temperatur yang diinginkan (tergantung titik
FUNGSI didih dari pelarut).

ALAT Waterbath
2 sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk
labu alas yang berisi “sampel”.

Ujung rotor “Sampel”


3 berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel bergantung.

Lubang kondensor
4 Berfungsi sebagai pintu masuk bagi air kedalam kondensor yang
airnya disedot oleh pompa vakum.

Kondensor
5 berfungsi sebagai pendingin yang mempercepat proses perubahan
fasa, dari fasa gas ke fasa cair
BAGIAN Lubang kondensor
DAN 6 Lubang kondensor berfungsi pintu keluar bagi air dari
dalam kondensor
FUNGSI
Labu alas bulat
ALAT
7 Labu alas bulat penampung berfungsi sebagai wadah bagi
penampung pelarut

Ujung rotor “penampung”


8 berfungsi sebagai tempat labu alas bulat penampung bergantung
ALAT PROSES PENGUAPAN

1
2

8
6

9
7

4 5

3. Menggunakan
metode freeze drying
Bagian dan Fungsi Alat Freeze Dryer
1. Door (pintu), untuk membuka dan menutup dari alat ruang
pengering
2. Vacuum gauge, indikator yang berfungsi untuk menunjukkan
besarnya pengurangan tekanan udara yang dihasilkan oleh vacuum
pump
3. Drying chamber, yaitu ruangan yang ditempati untuk mengeringkan
cairan uap yang disebabkan oleh pompa vakum
4. Heating system, yakni alat yang berfungsi sebagai pemanas
5. Refrigerator unit, berfungsi sebagai alat untuk membekukan sampel
6. Ice condences, yakni alat yang berfungsi membekukan uap dari
akibat pemanasan
7. Vacuum pump, berfungsi mengeluarkan mplekul gas akibat
pemanasan pada sampel
8. Pump isolation valve, yakni katup sebagai penutup antar alat
pengkondensasi dan pompa vakum
9. drain, berfungsi mengeringkan uap yang dibekukan pada ice
condenses menjadi sediaan padat
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
PENGUAPAN
• Menggunakan metode manual dengan alat penangas air
 Keuntungan menggunakan penangas air

karena sifat mudah menguap sehingga proses penguapan pelarut


dapat berlangsung dengan cepat.

 Kerugian
Yakni Bobot ekstrak yang diperoleh tidak maksimal. Hal ini
mungkindisebabkan beberapa faktor yang mmempengaruhi
penguapan,diantaranya yaitu : suhu, waktu, kelembaban, cara
penguapan, dankonsentrasi
KEUNTUNGAN DAN
KERUGIAN
• Metode dengan menggunakan alat rotavapor
 Keuntungan menggunakan rotavapor
yaitu proses penguapan dapat berlangsung dengan cepat
dan dengan kualitas ekstrak yang lebih baik, dalam artian
alat ini bersifat efektif dan efisien. Selain itu alat ini pun
memiliki

Kelemahan
yakni tidak cocok untuk sampel yang mengandung
saponin karena akan terjadi frooting pada saat rotavapor
bekerja (berputar) .
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
• Menggunakan metode freeze drying dengan alat freeze dryer
 Keuntungan menggunakan freeze dryer
1. dapat mempertahankan stabilitas produk (menghindari
perubahan aroma, warna, dan unsur organoleptik lain)
2. dapat mempertahankan stabilitas struktur bahan
3. dapat meningkatkan daya rehidrasi)
4. Pengeringan menggunakan alat freeze dryer/pengering beku
lebih aman terhadap resiko terjadinya degradasi senyawa dalam
ekstrak
 Kerugian menggunakan freeze dryer
1. pengkerutan dan perubahan bentuk setelah pengeringan sangat
kecil)
2. hasil pengeringan sangat berongga dan lyophilesehingga daya
rehidrasi sangat tinggi dan dapat kembali ke sifat fisiologis,
organoleptik dan bentuk fisik yang hampir sama dengan sebelum
pengeringan
3. Hal ini kemungkinan karena suhu yang digunakan untuk
mengeringkan ekstrak cukup rendah
PRINSIP KERJA PENGUAPAN
Prinsip penguapan dapat dilihat dari beberapa metode penguapan:
• Metode penguapan sederhana (manual)
Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Setelah
itu, dimasukkan ekstrak cair ke dalam cawan porselin. Kemudian
diuapkan pada penangas air dimana di atas penangas air tersebut
terdapat hotplate. Dihentikan pemanasan ketika ekstrak terlihat lebih
kental dan terbentuk gelembung-gelembung udara yang pecah pada
permukaan ekstrak. Setelah penguapan selesai dan diperoleh ekstrak
yang lebih pekat, hasil ekstrak kemudian ditimbang.
PRINSIP KERJA
• Metode menggunakan rotavapor
Sampel atau ekstrak cair yang akan diuapkan dimasukkan
kedalam labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari
volume labu alas bulat yang digunakan, kemudian water
bath distel pada suhu yang sesuai (5-100C dibawah titik
ddih pelarut yang digunakan) dengan menekan tombol on-
off. Setelah suhu tercapai, labu alas bulat yang telah diisi
dengan ekstrak dipasang dengan kuat pada ujung rotor
yang menghubungkan kondensor. Aliran air pendingin dan
pompa vakum kemudian tombol rotor diputar dengan
kecepatan tertentu, kemudian dilanjutkan dengan
mengaktifkan pompa vakum.
Lanjutan ..
Ekstrak dapat ditambah melalui selang dengan terlebih dahulu
memutar tombol rotor kearah nol dengan sendirinya ekstrak
akan tersiap masuk kedalam labu, setelah itu penguapan
dilanjutkan dengan memutar kembali rotor pada kecepatan
semjula. Setelah proses penguapan selesai, maka alat dihentikan
dengan terlebih dahulu menekan tombol of pada water bath,
tombol rotor diputar kearah nol dan pompa vakum dan aliran air
dihentikan kemudian labu alas bulat dikeluarkan, kemudian kran
vakum diputar pada posisi yang sama pada saat memasukkan
sampel hingga sisa udara dalam kondensor keluar secara
sempurna. Sampel yang telah dipekatkan dipindahkan dalam
wadah dan selanjutnya akan dikentalkan dengan menggunakan
penangas air ataupun mantel pemanas
PRINSIP KERJA
• Metode freeze dryer
Prinsip dasar pengeringan beku (freeze drying) adalah proses
menghilangkan kandungan air dalam suatu bahan atau produk yang
telah beku (es) tanpa melalui fase cair terlebih dahulu.
Tahapan-tahapan yang terjadi pada alat freeze drying :
Pembekuan : Produk yang akan dikeringkan, sebelumnya dibekukan
dulu. Vacuum : Setelah beku, produk ini ditempatkan di bawah vakum.
Hal ini memungkinkan pelarut beku dalam produk untuk menguapkan
tanpa melalui fase cair, proses yang dikenal sebagai sublimasi. Panas :
panas diterapkan pada produk beku untuk mempercepat sublimasi.
Kondensasi : kondensor dengan suhu rendah akan menghapus pelarut
yang menguap di ruang vakum dengan mengubahnya kembali ke
padat.
Lanjutan..
• Sedangkan menu display seperti pengaturan suhu, waktu oprasional,
harus disetting dahulu dan harus lebih hati-hati karena banyak
peralatan/asesoris terbuat dari gelas. Cara kerja pengoperasian alat
tersebut sedikit lebih panjang, yakni sebagai berikut: ekstrak cairan
atau kental sebelum dimasukkan kedalam Freeze Dryer telah
dibekukan dalam refrigerator (lemari es) minimal semalam. Setelah
membeku kemudian dimasukkan ke dalam alat, alat disetting sesuai
dengan yang diinginkan. Oleh vaccum pump alat tersebut akan
menyedot solvent yang telah beku (freeze) menjadi uap. Prinsip kerja
alat ini adalah merubah fase padat/es/freeze menjadi fase gas (uap)

Anda mungkin juga menyukai