Soal
TABLET
Tablet adalah bentuk sediaan padat yang terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang dibuat
dengan pemadatan, kedua permukaannya rata atau cembung.Tablet memiliki perbedaan dalam
ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan. Kebanyakan tipe atau jenis tablet dimaksudkan
untuk ditelan dan kemudian dihancurkan dan melepaskan bahan obat ke dalam saluran
pencernaan.
A. Jenis-jenis tablet
1. Berdasarkan prinsip pembuatan, tablet terdiri atas :
a. Tablet Kempa
Dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk/granul
menggunakan pons/cetakan baja.
b. Tablet Cetak
Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah pada lubang
cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan kristal yang terbentuk selama
pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan
4. Berdasarkan Penyalutan :
a. Tablet salut biasa / salut gula (dragee), disalut dengan gula dari suspensi dalam air
mengandung serbuk yang tidak larut seperti pati, kalsium karbohidrat, talk atau titanium
dioksida yang disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin. Kelemahan salut gula
adalah waktu penyalutan lama dan perlu penyalut tahan air.
b. Tablet Salut Gula
Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna
maupun tidak.
c. Tablet Salut Film
Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, bewarna atau tidak dari bahan polimer
yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna. Penyalutan tidak perlu
berkali-kali.
Serbuk adalah campuran keringbahan obat atau zat kimia yang dihaluskan. Sediaan
serbuk diharapkan tidak higroskopis sehingga tidak mudah mencair ataupun menguap sehingga
penyimpanan serbuk obat harus terlindung dari lembab, udara, panas dan oksigen serta
memperhatikan homogenitas dalam pencampuran.
Jenis Serbuk
1. Pulvis Adspersorius
Adalah serbuk ringan, bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat luar. Umumnya
dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan
pada kulit.
2. Pulvis Dentifricius
Serbuk gigi , biasanya menggunakan carmin sebagai pewarna yang dilarutkan terlebih dulu
dalam chloroform / etanol 90 %
3. Pulvis Sternutatorius
Adalah serbuk bersin yang penggunaannya dihisap melalui hidung, sehingga serbuk
tersebut harus halus sekali.
4. Pulvis Effervescent
5. Serbuk effervescent merupakan serbuk biasa yang sebelum ditelan dilarutkan terlebih dahulu
dalam air dingin atau air hangat dan dari proses pelarutan ini akan mengeluarkan gas CO2,
kemudian membentuk larutan yang pada umumnya jernih. Serbuk ini merupakan campuran
antara senyawa asam (asam sitrat atau asam tartrat ) dengan senyawa basa (natrium carbonat
atau natrium bicarbonat)
KAPSUL
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat
larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tapi dapat juga terbuat dari pati atau bagian lain
yang sesuai. Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi, dari nomor paling kecil (5) sampai nomor
paling besar (000) (Anonim, 1995).
Macam-macam kapsul :
PIL
Pil adalah suatu sediaan berupa massa bulat, mengandung satu atau lebih bahan obat (FI
III, 1979 : 23).
Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat seperti kelereng mengandungsatu atau
lebih bahan obat (Moh. Anief, 2008 : 80).
SUPPOSITORIA
Menurut FI IV : Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot bentuk, yang
diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu
tubuh.
Ovula adalah sediaan padat yang digunakan melalui vaginal, umumnya berbentuk telur, dapat
melarut, melunak, meleleh pada suhu tubu (FI III 1971)
TABLET
Di samping keuntungan di atas, sediaan tablet juga mempunya beberapa kerugian, antara lain :
1. Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan tidak sadar/pingsan)
2. Formulasi tablet cukup rumit, antara lain :
Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak padat, karena sifat amorfnya,
flokulasi, atau rendahnya berat jenis;
Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya cukup besar atau
tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna, atau kombinasi dari sifat
tersebut, akan sulit untuk diformulasi (harus diformulasi sedemikian rupa);
Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak, atau bau yang tidak disenangi, atau zat aktif
yang peka terhadap oksigen, atmosfer, dan kelembaban udara, memerlukan
enkapsulasi sebelum dikempa. Dalam hal ini sediaan kapsul menjadi lebih baik
daripada tablet.
Tablet kempa multi Memisahkan zat aktif Memerlukan lebih dari satu
yang inkompatibel (tidak tekanan
tersatukan)
Jika diinginkan efek yang
bersambung
Estetika
1. mempunyai pengaruh
Tablet implantasi 4. Harus merobek jaringan
sistemik. kulit
2. Bekerja lokal dan cepat di
absorpsi
SERBUK
Keuntungan Sediaan Serbuk
campuran obat dan bahan obat yang sesuai kebutuhan
dosis lebih tepat, lebih stabil dari sediaan larutan
disolusi/melarut cepat dalam tubuh
Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih mudah larut daripada
bentuk sediaan oral lain, sehingga dengan segera dapat
memberikan efek terapi.
Lebih mudah untuk ditelan dibanding sediaan padat lainnya.
Lebih mudah dalam pengaturan dosis.
KAPSUL
Keuntungan bentuk sediaan kapsul.
Bentuk menarik dan praktis
Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang enak.
Mudah ditelan dan cepat hancur /larut didalam perut, sehingga bahan cepat segera
diabsorbsi (diserap) usus.
Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari bermacam-macam bahan obat
dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien.
Kapsul dapat diisi dengan cepat tidak memerlukan bahan penolong seperti pada
pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi absorbsi bahan obatnya.
PIL
Keuntungan :
Mudah digunakan / ditelan
Rasa obat yang tak enak dapat tertutupi
Relatif lebih stabil dibandingkan serbuk dan solution
Sangat baik untuk sediaan yang penyerapannya dikehendaki secara lambat, misal:
Kathartika
Kerugian :
Obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepat
Obat yang dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung
Bahan Obat padat/serbuk yang voluminous dan Bahan Obat cair dalam jumlah besar
Penyimpanan lama sering menjadi keras dan tidak memenuhi waktu hancur
Ada kemungkinan ditumbuhi jamur (dapat diatasi dengan bahan pengawet)
Pengikat : Sukrosa
Glidants : Talk
Pelarut : Air
Pengisi : Maintol
Pengikat : Selulosa
Pemanis :-
Pelincir(lubricant) : mg stearat 1%
Adherent : talk 2%
Pengisi : Laktosa
Pengikat : Mucilao
Pewarna : Tartrazin
Pengikat(binder) : Sukrosa
Penghancur(disintegran) : Pati
Pelicin(lubrikan) : Talk
Za : Antibiotik
Pelarut : Air
SERBUK
Zat aktif :Amoksisilin obat yang digunakan untuk untuk mengobati infeksi bakteri
Zat tabahan :Sacch Lactiser mupakan zat tambahan yang paing baik dipakai dan tidak bereaksi
hampir dengan semua obata
KAPSUL
1. Zat aktif obat.
2. Cangkang kapsul
3. Zat tambahan lain.
b. Bahan pengisi, contohnya adalah Laktosa. Sedangkan untuk obat yang cenderung mencair
diberi bahan pengisi magnesium karbonat, kaolin atau magnesium oksida atau silikon
oksida.
c. Bahan pelicin ( magnesium stearat ).
d. Surfaktan / zat pemabasah.
PIL
Komponen pilulae:
1. Zat utama : berupa bahan obat yang memenuhi persyaratan F.I.
2. Zat tambahan yang terdiri dari:
a. Zat pengisi : untuk memperbesar volume massa pil agar
b. mudah dibuat, contoh :akar manis, atau bahan lain yg cocok.
c. Zat pengikat : untuk memperbesar daya kohesi maupun adhesi massa pil, agar
massa pil dapat saling melekat menjadi massa yang kompak, contoh: sari akar
manis, gom akasia, tragakan, camp. bahan tsb atau bahan lain yg cocok.
d. Zat pembasah : untuk memperkecil sudut kontak ( <90 0 ) antar molekul, sehingga
massa menjadi lembab dan mudah dibentuk, contoh: air, gliserol, sirop, madu, atau
campuran bahan lain yg cocok.
e. Zat penabur: untuk memperkecil/ mengurangi gesekan antara molekul sejenis ,
sehingga massa pil tidak lengket pada alat pembuat pil ataukah lengket dengan pil
lainnya, contoh: likopodium, talk atau bahan lain yg cocok.
f. Zat penyalut : fungsinya adalah:untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak;
mencegah perubahan karena pengaruh udara; atau supaya pil pecah dalam usus
(enteric coated pils), contoh: perak, balsam tolu, keratin, gelatin, gula atau bahan
lain yg cocok.
SUPPOSITORIA
1. ZAT AKTIF
Zat aktif atau bahan obat yang digunakan dalam sediaan suppositoria bermacam-macam sesuai
efek yag diinginkan apakah efek sistemik atau efek local. Contoh sediaan suppositoria dengan
zat aktif sebagai berikut.Suppositoria aminofilin,Suppositoria aspirin, Suppositoria
klorpromazin, Suppositoria etamifilin, Suppositoria flurbiprofen, Suppositoria gliserol,
Suppositoria indometasin, Suppositoria metronidazol, Suppositoria morfin dll
2. Zat Pembawa
Menurut Farmakope Indonesia , basis suppositoria yang umum digunakan
adalah lemak coklat,
gelatin tergliserinasi, minyak nabatiterhidrogenasi, campuran polietilenglikol
dengan berbagai bobotmolekul dan ester asam lemak polietilen glikol. Basis suppositoria
yangdigunakan sangat berpengaruh pada pelepasan zat terapeutik
DAFTAR PUSTAKA