Anda di halaman 1dari 31

TABLET

Teknologi Sediaan Solid – STIKOM STIKIM IMA


DEFINISI
• Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung
substansi obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan
metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet
atau tablet kompresi. (USP 26, Hal 2406)

• Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan


atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat
digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa. (FI IV, Hal 4)

• Tablet adalah sediaan padat yang mengandung satu dosis


dari beberapa bahan aktif dan biasanya dibuat dengan
mengempa sejumlah partikel yang seragam. (BP 2002)
KRITERIA TABLET
Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

• Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang


memenuhi persyaratan;
• Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil;
• Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik;
• Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan;
• Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan;
• Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan;
• Bebas dari kerusakan fisik;
• Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan;
• Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam
waktu tertentu;
• Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku.
KEUNTUNGAN TABLET
Dibandingkan dengan bentuk sediaan lain, sediaan tablet mempunyai keuntungan, antara lain:

1. Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat (merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan
dan paling kompak), memudahkan pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan;
2. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh (mengandung dosis zat aktif yang tepat/teliti) dan
menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta
variabilitas kandungan yang paling rendah;
3. Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume yang kecil;
4. Tablet merupakan sediaan yang kering sehingga zat aktif lebih stabil;
5. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air;
6. Zat aktif yang rasanya tidak enak akan berkurang (tertutupi) rasanya dalam tablet;
7. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah; tidak memerlukan langkah
pekerjaan tambahan bila menggunakan permukaan pencetak yang bermonogram atau berhiasan timbul;
8. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di tenggorokan, terutama bila
bersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi;
9. Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus seperti tablet lepas tunda, lepas lambat,
lepas terkendali;
10. Tablet dapat disalut untuk melindungi zat aktif, menutupi rasa dan bau yang tidak enak, dan untuk terapi
lokal (salut enterik);
11. Tablet merupakan bentuk sediaan yang paling mudah diproduksi secara besar-besaran dengan proses
pengemasan yang mudah dan murah sehingga biaya produksi lebih rendah;
12. Pemakaian oleh penderita lebih mudah;
13. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia, mekanik, dan stabilitas
mikrobiologi yang paling baik
KERUGIAN TABLET
Di samping keuntungan di atas, sediaan tablet juga mempunyai
beberapa kerugian, antara lain :
1. Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet
(dalam keadaan tidak sadar/pingsan);
2. Formulasi tablet cukup rumit, antara lain :
• Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak dan padat, karena
sifat amorf, flokulasi, atau rendahnya berat jenis;
• Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya cukup
besar atau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna,
atau kombinasi dari sifat tersebut, akan sulit atau tidak mungkin
diformulasi dalam bentuk tablet yang masih menghasilkan
bioavaibilitas obat cukup (harus diformulasi sedemikian rupa);
• Zat aktif yang rasanya pahit, zat aktif dengan bau yang tidak dapat
dihilangkan, atau zat aktif yang peka terhadap oksigen, atmosfer, dan
kelembaban udara, memerlukan enkapsulasi atau penyalutan dahulu
sebelum dikempa. Dalam keadaan ini sediaan kapsul menjadi lebih
baik serta lebih murah daripada tablet.
JENIS SEDIAAN TABLET
Berdasarkan metode pembuatannya, tablet terdiri atas :

a. Tablet Kempa
Dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan
tekanan tinggi pada serbuk/granul menggunakan
pons/cetakan baja

b. Tablet Cetak
Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab
dengan tekanan rendah ke dalam lubang cetakan.
Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan kristal
yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung
pada kekuatan yang diberikan
JENIS SEDIAAN TABLET
Berdasarkan tujuan penggunaan, tablet terdiri atas :
1. Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaan
a. Tablet Konvensional Biasa/Tablet Kempa Standar
b. Tablet Kempa Multi/Kempa Ganda
c. Tablet Lepas Terkendali atau Tablet Lepas Lambat
d. Tablet Lepas Tunda (Tablet Salut Enterik)
e. Tablet Salut Gula
f. Tablet Salut Film
g. Tablet Effervescent
h. Tablet Kunyah
2. Tablet Kempa Digunakan dalam Rongga Mulut
a. Tablet Bukal
b. Tablet Sublingual
c. Troches atau Lozenges (Tablet Hisap)
d. Dental Cones (Kerucut Gigi)
3. Tablet Kempa Digunakan Melalui Liang Tubuh
a. Tablet Rektal
b. Tablet Vaginal
4. Tablet Kempa untuk Implantasi
a. Tablet Implantasi/Pelet
5. Tablet Cetak untuk Penggunaan Lain (Literatur Lachman disebutkan Jenis Tablet untuk Membuat Larutan)
a. Tablet Triturat untuk Dispensing
b. Tablet Hipodermik
c. Tablet Dispensing
Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaan (1)
a. Tablet Konvensional Biasa/Tablet Kempa Standar
Tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang
biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan eksipien
seperti:
• Pengisi (memberi bentuk), contoh: laktosa
• Pengikat (memberi adhesivitas/kelekatan saat bertemu
saluran pencernaan), contoh: musilago amili, amilum.
• Desintegrator (mempermudah hancurnya tablet) .Tablet ini biasanya
dikehendaki untuk memberikan disintegrasi dan pelepasan obat
yang cepat.

b. Tablet Kempa Multi/Kempa Ganda


Tablet konvensional yang dikompresi lebih dari satu siklus kompresi tunggal
sehingga tablet akhir tersebut terdiri atas 2 atau lebih lapisan. Disebut juga
sebagai tablet berlapis. Keuntungannya dapat memisahkan zat aktif yang
inkompatibel (tidak tersatukan).
Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaan (2)
c. Tablet Lepas Terkendali atau Tablet Lepas Lambat
Tablet yang pelepasan zat aktifnya dikendalikan atau dimodifikasi
sehingga tablet tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk
efek terapi yang kemudian disusul dengan dosis pemeliharaan
sehingga jumlah zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah
cukup untuk beberapa waktu tertentu. (Misal tablet lepas lambat 6
jam, 12 jam, dsb)

d. Tablet Lepas Tunda (Tablet Salut Enterik)


Tablet yang pelepasan zat aktifnya ditunda pada daerah tertentu.
Contoh yang paling umum adalah tablet salut enterik yaitu tablet
yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan
terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus
halus.
Contoh lain adalah tablet veteriner yang ditunda pelepasan zat
aktifnya sampai di kolon
Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaan (3)
e. Tablet Salut Gula
Tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna
maupun tidak. Tujuan: melindungi zat aktif terhadap lingkungan udara (O 2,
lembab), menutup rasa dan bau tidak enak, menaikkan penampilan tablet
f. Tablet Salut Film
Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, bewarna atau tidak dari bahan
polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna.
g. Tablet Effervescent
Tablet kempa yang jika berkontak dengan air menjadi berbuih karena
mengeluarkan CO2. Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminum.
Keuntungan tablet efervesen adalah kemungkinan penyiapan larutan dalam
waktu seketika, yang mengandung dosis obat yang tepat. Kerugiannya adalah
kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia.
h. Tablet Kunyah
Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah di
mulut sebelum ditelan. Tujuan dari tablet kunyah adalah untuk memberikan
suatu bentuk pengobatan yang dapat diberikan dengan mudah kepada anak-
anak atau orang tua, yang mungkin sukar menelan obat utuh
Tablet Kempa Digunakan dalam Rongga Mulut (1)
a. Tablet Bukal
Tablet kempa biasa berbentuk oval yang ditempatkan di antara gusi dan pipi. Biasanya
keras dan digunakan untuk zat aktif hormon. Bekerja sistemik, tererosi atau terdisolusi
di tempat tersebut dalam waktu yang lama (secara perlahan biasanya dalam jangka
waktu 15-30 menit).

b. Tablet Sublingual
Tablet kempa berbentuk pipih yang diletakkan di bawah lidah, contoh: nitrogliserin,
untuk obat penyempitan pembuluh darah ke jantung (angina pectoris) sehingga harus
cepat terlarut agar dapat segera memberi efek terapi. Diabsorbsi oleh selaput lendir di
bawah lidah.

c. Troches atau Lozenges (Tablet Hisap)


Adalah bentuk lain dari tablet yang digunakan dalam rongga mulut. Digunakan untuk
memberikan efek lokal pada mulut dan tenggorokan. Bentuk tablet ini umumnya
digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan atau mengurangi batuk pada influenza.
Kedua bentuk ini dapat mengandung anestetik lokal, berbagai antiseptik dan
antibakteri, demulsen, astringen dan antitusif. Kedua jenis tablet ini dirancang agar
tidak hancur di dalam mulut tetapi larut perlahan dalam jangka waktu 30 menit atau
kurang
Tablet Kempa Digunakan dalam Rongga Mulut (2)
d. Dental Cones (Kerucut Gigi)
Yaitu suatu bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang untuk ditempatkan di
dalam akar gigi yang kosong setelah pencabutan gigi. Tujuannya biasanya
untuk mencegah berkembangbiaknya bakteri di tempat yang kosong tadi
dengan menggunakan suatu senyawa antibakteri yang dilepaskan secara
perlahan-lahan, atau untuk mengurangi perdarahan dengan melepaskan
suatu astringen atau koagulan. Pembawa yang umum digunakan adalah
Na bikarbonat, NaCl atau suatu asam amino. Tablet dirancang dapat larut
atau terkikis secara perlahan dalam jangka waktu 20 – 40 menit
Tablet Kempa Digunakan
Melalui Liang Tubuh
a. Tablet Rektal
Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang
digunakan secara rektal (dubur) yang tujuannya untuk
kerja lokal atau sistemik.

b. Tablet Vaginal
Tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk
dimasukkan dalam vagina yang di dalamnya terjadi
disolusi dan melepaskan zat aktifnya. Biasanya
mengandung antiseptik, astringen. Digunakan untuk
infeksi lokal dalam vagina dan mungkin juga untuk
pemberian steroid dalam pengobatan sistemik
Tablet Kempa untuk Implantasi
• Tablet Implantasi/Pelet
Tablet implantasi atau tablet depo dibuat
berdasarkan teknik aseptik, mesin tablet harus
steril. Dimaksudkan untuk implantasi subkutan
manusia atau hewan. Tujuannya untuk
mendapatkan efek obat dalam jangka waktu
yang lama, berkisar dari satu bulan sampai satu
tahun (Untuk KB, 3-6 bulan, mencegah
kehamilan). Tablet ini biasanya kecil berbentuk
silindris/roset dan panjangnya tidak lebih dari 8
mm
Tablet Cetak untuk Penggunaan Lain
(Literatur Lachman disebutkan Jenis Tablet untuk Membuat Larutan)

a. Tablet Triturat untuk Dispensing


Adalah tablet yang dihaluskan dulu atau disiapkan untuk penggunaan
tertentu. Tablet kempa atau cetak berbentuk kecil, umumnya silindris,
digunakan untuk memberikan jumlah zat aktif terukur yang tepat untuk
peracikan obat (FI IV). Digunakan sebagai tablet sublingual atau dilepaskan
di atas lidah dan ditelan dengan air minum.
b. Tablet Hipodermik
Tablet cetak/kempa yang dibuat dari bahan mudah larut/melarut sempurna
dalam air. Umumnya digunakan untuk membuat sediaan injeksi steril dalam
ampul dengan menambahkan pelarut steril (FI IV)
c. Tablet Dispensing
Tablet yang digunakan oleh apoteker dalam meracik bentuk sediaan
padat/cair. Dimaksudkan untuk ditambahkan ke dalam air dengan volume
tertentu, oleh ahli farmasi atau konsumen, untuk mendapatkan suatu
larutan obat dengan konsentrasi tertentu. Bahan yang lazim dimasukkan ke
dalam tablet dispensing yaitu perak proteinat, merkuri diklorida, merbromin,
dan berbagai senyawa amonium kuartener
JENIS SEDIAAN TABLET
• Berdasarkan Rute Pemberian :
a. Tablet oral (dalam mulut)
b. Tablet rektal
c. Tablet vaginal
d. Tablet implantasi
• Berdasarkan Penyalutan :
a. Tablet polos
b. Tablet salut gula
c. Tablet salut film

• Berdasarkan Pelepasan Zat Aktif :


a. Tablet pelepasan biasa
b. Tablet lepas lambat
c. Tablet lepas tunda
d. Tablet lepas terkendali
METODE PEMBUATAN TABLET
Dasar :
Mengisi ruang cetak (die) dengan massa siap cetak, lalu
dikompresi oleh punch atas & bawah. Massa kompak lalu
dikeluarkan.

Massa cetak :
Campuran serbuk / granul yg siap dicetak
1. Mudah mengalir (free flowing)
2. Saat dikompres  daya kompresi  massa kompak
(kompresibel)
3. Massa cetak mudah dikeluarkan dr ruang cetak (massa

kompak) Kompresibilitas :
kemampuan serbuk untuk mudah dibentuk menjadi massa
menjadi massa yg stabil, kompak, saat dikompres (diberi
tekanan)
PROSES PENCETAKAN TABLET
Secara umum komponen dasar mesin pencetak tablet adalah sebagai
berikut :
1. Hopper, tempat untuk menyimpan granul dan yang
mengalirkan granul untuk di kempa
2. Die, tempat granul akan di cetak, menentukan ukuran dan
bentuk tablet
3. Punch atas, alat untuk mengempa granul yang telah berada di die
4. Punch bawah, alat untuk mengeluarkan tablet yang telah di cetak
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROSES
PENCETAKAN
Tahap 1. Pengisian die dengan granul
Serbuk atau granul-granul dialirkan dari hopper masuk ke dalam
die (aliran sesuai grafitasi). Volume granul ditentukan oleh posisi
punch bawah dan lempeng die. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
gambar di bawah
Tahap 2. Pencetakan Granul
Pada tahap ini, hopper akan kembali pada tempatnya dan punch
atas akan turun mengempa granul menjadi tablet. Selama tahapan
ini ada beberapa tahapan yang terjadi sehingga granul menjadi
tablet;
1. Penyusunan ulang dari struktur granul
Ketika punch atas mengempa granul maka distribusi granul
akan tersusun ulang diantara punch atas dan punch bawah.
2. Perubahan bentuk granul dan pembentukan ikatan
Pada tahap ini akan terjadi perubahan bentuk granul karena
penekanan, pada awalnya terjadi deformasi elastis kemudian
plastik.
3. Pembentukan ikatan intergranul
Hasil dari penekanan, granul termampatkan dan terjadi ikatan antar
granul sehingga menjadi tablet
Tahap 2. Pencetakan Granul

Granules/poedps
entor the shoe
Porn De hopper Shoe (now moved across
Upper punsh (now moved 1›s dis Qate to
doens«ards to compress fasilitate the
de gran\iIes/powders) movement of the
upper pui»ch)
Crai1‹iIeVpowders
being compressed
Die plate
Tablet die

Lower pui1ch
Tahap 3. Pengeluaran Tablet
Setelah Tablet dikempa, punch atas akan kembali ke tempat aslinya
kemudian punch bawah akan bergerak ke atas membawa tablet sejajar
dengan die. Setelah itu hopper akan bergerak untuk mengisi granul ke
dalam die sehingga tablet akan tergeser oleh hopper. Lihat gambar
berikut.
MESIN CETAK
Ada dua tipe mesin pencetak tablet yaitu pencetak tunggal (single
punch) dan pencetak ganda berputar (rotary). Proses mesin pencetak
tunggal sama persis seperti diatas.

Pencetak ganda berputar, umumnya digunakan untuk produksi besar,


kapasitas produksi bisa sampai 10.000 tablet per menit. Seperti mesin
pencetak tunggal tablet dimampatkan diantara punch atas dan bawah,
akan tetapi prosesnya sedikit berbeda. Pada pencetak ganda berputar
disusun dalam 1 rangkaian punch atas dan punch bawah (sampai 60
per mesin) yang ditempatkan dalam lingkaran die yang dapat berputar.
Kedua punch digerakkan (baik diturunkan dan dinaikkan) oleh gerakan
roller atas dan roller bawah. Lihat Gambar
Stationary hopper coictaini
pokers of granules. Note: the powder is fed on to the die table. It is
then fed into the die region

Upper c‹xopression roller (above the uppe

Oirection of rotation Upper punch undergoing

Die table

Tablet ejection aixl


collection clxite
MESIN CETAK
Mesin Cetak Yang Menggunakan Tangan

• Mesin cetak tablet yang paling kecil dan sederhana yang


didesain sedemikian rupa sehingga operasionalnya dapat
dengan mempergunakan tangan
• Prinsip kerja yang dimilikinya sama dengan single punch yang lebih
besar. Mesin cetak tangan ini mampu memberikan hasil yang
seragam dengan penampilan yang baik seperti halnya tablet yang
dihasilkan dari mesin cetak lainnya.
• Mesin cetak yang mempergunakan tangan cocok untuk maksud
pembuatan tablet dalam jumlah kecil dan juga untuk tujuan
penelitian di pabrik-pabrik maupun di laboratorium perguruan
tinggi.
• Mesin cetak ini mempunyai kemampuan menghasilkan 50 tablet
per menit, diameter punch dan dies yang bisa digunakan pada
mesin cetak ini adalah 12,7 mm
MESIN CETAK
Mesin Cetak Single Punch
• Prinsip kerja mesin cetak single punch ini sama dengan
mesin cetak yang mempergunakan tangan.
• Kemampuan mesin ini untuk mencetak tablet dengan
diameter 12,7 mm adalah 60-90 tablet per menit, makin
besar diameter tablet yang akan dicetak maka semakin
berkurang jumlah tablet yang akan dihasilkannya.
• Hal ini disebabkan untuk mencetak tablet dengan
diameter yang besar membutuhkan tenaga/tekanan
yang lebih besar lagi. Tekanan ini dapat dipenuhi
apabila daya kerja mesin maksimal pada kecepatan
rendah.
MESIN CETAK
Mesin Cetak Rotary
• Desain mesin cetak rotary maupun cara
operasionalnya sangat berbeda sekali dengan
mesin cetak single punch apalagi dengan mesin
cetak yang menggunakan tangan.
• Mesin cetak rotary ini dilengkapi dengan meja
die yang bundar yang memiliki beberapa dies di
dalamnya disertai satu set punch yang
jumlahnya sesuai dengan dies yang ada pada
meja tersebut
Perbedaan Prinsip Kerja Mesin Cetak Tablet :
Single Punch :
– Pengaturan tekanan berdasarkan pada kedudukan maksimum bawah punch
atas
– Pengaturan tekanan maupun bobot tablet baru dapat dilakukan pada
saat mesin tidak berjalan.
– Mampu memproduksi 5100/jam diameter 22,23 mm, tebal 17,8 mm.

Rotary :
– Pengaturan tekanan berdasarkan pada kedudukan maksimum bawah punch
bawah.
– Pengaturan tekanan maupun bobot tablet baru dapat dilakukan pada
saat mesin sedang berjalan.
– Mampu memproduksi 800/menit diameter 12,7 dengan tebal 17,8-50,8 mm
SINGLE PUNCH ROTARY
MESIN CETAK
Mesin Cetak Rotary Ganda
• Mesin cetak rotary ganda ini mampu menghasilkan 2 sampai 3
lapisan tablet.
• Desainnya sedemikian rupa dilengkapi dengan banyak hopper
tergantung dari jumlah lapisan yang akan dibuat, misalnya untuk tablet
dengan dua lapisan dimana hopper juga dua.
• Hopper pertama untuk lapisan pertama, dan hopper kedua berisi granul
untuk lapisan kedua. Pengisian ruang cetak dies dilakukan dua kali.
Pertama akan diisi granul dari hopper pertama dan diatasnya diisi
granul dari hopper kedua. Pencetakan hanya satu kali, maka
hasilnya akan didapat tablet dengan dua lapis yang berbeda.
• Cara ini dapat digunakan untuk bahan obat yang tidak dicampurkan,
dapat diproses dalam bentuk granul yang berbeda. Mesin cetak ganda ini
mempunyai model, model pertama dengan 39 station untuk ukuran
diameter maksimum tablet, kedua 47 station dengan diameter maksimum
11,1 mm dengan kapasitas 1250 dan 500 tablet/menit

Anda mungkin juga menyukai