Anda di halaman 1dari 52

Aji Najihudin,

Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau tablet kompresi.

Tablet

adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa.

Menurut British Pharmacopeae ( BP 2002) Tablet adalah Sediaan padat yang mengandung satu dosis dari beberapa bahan aktif dan biasanya dibuat dengan mengempa sejumlah partikel yang seragam.

Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan; Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil; Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik; Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan; Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan; Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan; Bebas dari kerusakan fisik; Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan; Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu; Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku.(Proceeding Seminar Validasi, Hal 26) Bobot minimal tablet 50 mg, bobot maksimal tablet 800 mg

1.

Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat( merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan dan paling kompak), memudahkan pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan;

2. Tablet merupakan sediaan yang paling utuh ( mengandung dosis zat aktif yang tepat/teliti) dan menawarkan kemampuan terbaik bagi semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling rendah; 3. Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume yang kecil; 4. Tablet merupakan sediaan kering sehingga zat aktif lebih stabil;

5. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air; 6. Zat aktif yang rasanya tidak enak akan berkurang ( tertutupi) rasanya dalam tablet; 7. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah; tidak memerlukan langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan permukaan pencetak yang bermonogram atau berhiasan timbul;

8. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di tenggorokan, terutama bila bersalut yang memungkinakan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi; 9. Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus, seperti tablet lepas tunda, lepas lambat, lepas terkendali; 10. Tablet dapat disalut untuk melindungi zat aktif, menutupi rasa dan bau yang tidak enak, dan untuk terapi lokal ( salut enterik);

11. Tablet merupakan bentuk sediaan yang paling mudah diproduksi secara besarbesaran dengan proses pengemasan yang mudah dan murah sehingga biaya produksi lebih rendah; 12. Pemakaian oleh penderita lebih mudah; 13. Tablet merupakan sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia, mekanik, dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik.

(Teori dan Praktek Farmasi Industri, Lachman Hal 645-646)


Ada

orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan tidak sadar/pingsan); Formulasi tablet cukup rumit,

Beberapa

zat aktif sulit dikempa menjadi kompak dan padat, tergantung pada sifat amorf, flokulasi, atau rendahnya berat jenis; Zat aktif yang sulit terbasahi, lambat melarut, dosisnya cukup besar atau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna, atau kombinasi dari sifat tersebut, akan sulit atau tidak mungkin diformulasi dalam bentuk tablet yang masih menghasilkan bioavaibilitas obat cukup;

Zat

aktif yang rasanya pahit, zat aktif dengan bau yang tidak dapat dihilangkan, atau zat aktif yang peka terhadap oksigen atau kelembaban udara, memerlukan pengapsulan atau penyelubungan atau penyalutan dahulu sebelum dikempa. Dalam keadaan ini sediaan kapsul menjadi lebih baik serta lebih murah daripada tablet.

tablet

benar-benar memberi keuntungan dalam bentuk tempat/ruangan yang paling kecil yang diperlukan untuk penyimpanan. Tablet juga mudah diberikan dan dikontrol, mudah dibawa, dan ongkosnya rendah. Bagi dokter dosisnya fleksibel (tablet dapat dibelah dua), serta menjamin ketepatan dosis.

1843

: Mula-mula ditemukan oleh Brockedon ( Inggris) 1875 : Joseph P. Remington membuat mesin tablet yang pertama 1937 : Tablet sudah tercantum dalam Farmakope Amerika Serikat ( USP)

1944

: F.J. Stokes Machine Co memproduksi mesin tablet

Nama tablet ( tabuletta, tableta) berasal dari tabuletta artinya piring pipih, papan tipis.

MESIN TABLET SINGLE PUNCH

MESIN TABLET ROTARY

(Catatan Kuliah PCharles; Teori dan Praktek Farmasi Industri, Lachman Hal 706-717; FI IV hal 4-6)

a.

Tablet Cetak Dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk/granul menggunakan pons/cetakan baja. b. Tablet Kempa Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan.

Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaan Tablet Konvensional Biasa/Tablet Kempa Standar : Tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan eksipien. Tablet Kempa Multi/Kempa Ganda : tablet konvensional yang dikompresi lebih dari satu siklus kompresi tunggal sehingga tablet akhir tersebut terdiri atas 2 atau lebih lapisan
1.

Tablet

Lepas Terkendali atau Tablet Lepas Lambat : Tablet yang pelepasan zat aktifnya dikendalikan atau dimodifikasi sehingga tablet tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang kemudian disusul dengan dosis pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu tertentu (Misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam, dsb).

Tablet

Lepas Tunda (Tablet Salut Enterik) Tablet yang pelepasan zat aktifnya ditunda pada daerah tertentu Tablet Salut Gula tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna maupun tidak Tablet Salut Film Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, berwarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna.

Tablet

Effervescent Tablet kempa yang jika berkontak dengan air menjadi berbuih karena mengeluarkan CO2. Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminum Tablet Kunyah Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah di mulut sebelum ditelan.

Tablet

Bukal Tablet kempa biasa berbentuk oval yang ditempatkan di antara gusi dan pipi. Biasanya keras dan digunakan untuk zat aktif hormon Tablet Sublingual Tablet kempa berbentuk pipih yang diletakkan di bawah lidah, Troches atau Lozenges (Tablet Hisap) bentuk lain dari tablet yang digunakan dalam rongga mulut. Digunakan untuk memberikan efek lokal pada mulut dan tenggorokan

Dental

Cones (Kerucut Gigi) suatu bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang untuk ditempatkan di dalam akar gigi yang kosong setelah pencabutan gigi

Tablet

Rektal Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang digunakan secara rektal (dubur) yang tujuannya untuk kerja lokal atau sistemik. Tablet Vaginal Tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam vagina yang di dalamnya terjadi disolusi dan melepaskan zat aktifnya

Tablet

Implantasi/Pelet Tablet implantasi atau tablet depo dibuat berdasarkan teknik aseptik, mesin tablet harus steril. Dimaksudkan untuk implantasi subkutan manusia atau hewan.

(Di Lachman disebutkan Jenis Tablet untuk Membuat Larutan)

Tablet

Untuk Komponen Sediaan Racikan Obat Resep Tablet Triturat Tablet Dispensing

Tablet

Untuk Disuntikkan Setelah Dilarutkan Dalam Pembawa


Tablet

Hipodermik

Berdasarkan Rute Pemberian :


Tablet oral (dalam mulut) Tablet rektal Tablet vaginal Tablet implantasi

Berdasarkan Penyalutan :
Tablet polos Tablet salut gula Tablet salut film

Berdasarkan Pelepasan Zat Aktif : Tablet pelepasan biasa Tablet lepas lambat atau terkendali Tablet lepas tunda

Pons atas sepatu matres Masa tablet

Ruang isi
Pons bawah

MESIN TABLET EKSENTER


Ruang cetak

MESIN TABLET ROTARY

granulasi basah, granulasi kering, kempa langsung

Pemilihan

metode pembuatan sediaan tablet ini biasanya disesuaikan dengan karakteristik zat aktif yang akan dibuat tablet, apakah zat tersebut tahan terhadap panas atau lembab, kestabilannya, besar kecilnya dosis, dan lain sebagainya

1.

2.

Supaya sifat alirnya baik (free-flowing) : granul dengan volume tertentu dapat mengalir teratur dalam jumlah yang sama ke dalam mesin pencetak tablet. Ruang udara dalam bentuk granul jumlahnya lebih kecil jika dibanding bentuk serbuk jika diukur dalam volume yang sama.

makin banyak udaranya, tablet makin mudah pecah. 3. Pada saat dicetak, tidak mudah melekat pada stempel ( punch) dan mudah lepas dari matris (die). Granul yang dibentuk masih diperbolehkan mengandung butiran-butiran serbuk lembut /halus (fines) antara 10 -20% yang bermanfaat untuk memperbaiki sifat alirnya (free flowing).

memproses

campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi
aktif tahan terhadap lembab dan panas. Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat aliran dan kompresibilitasnya tidak baik

zat

Granulasi

basah Dilakukan dengan memcampurkan zat khasiat, zat pengisi dan zat penghancur sampai homogen, lalu dibasahi dengan larutan bahan pengikat, bila perlu ditambah bahan pewarna. Setelah itu, diayak menjadi granul, dan dikeringkan dalam almari pengering pada suhu 40-50 derajat Celcius. (tidak lebih dari 60 derajat). Setelah kering diayak lagi untuk memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan, dan ditambahkan bahan pelicin/lubrikan dan dicetak menjadi tablet dengan mesin tablet.

Memperoleh

aliran yang baik Meningkatkan kompresibilitas Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai Mengontrol pelepasan Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses Distribusi keseragaman kandungan Meningkatkan kecepatan disolusi

Banyak

tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi Biaya cukup tinggi Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan cara ini. Untuk zat termolabil dilakukan dengan pelarut non air

memproses

partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar (granul) dari serbuk semula

Prinsip

dari metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat melalui gaya. Teknik ini cukup baik digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosis efektif yang terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif terhadap pemanasan dan kelembaban.

Pada

proses ini komponen-komponen tablet dikompakkan dengan mesin cetak tablet lalu ditekan ke dalam die dan dikompakkan dengan punch sehingga diperoleh massa yang disebut slug, prosesnya disebut slugging, pada proses selanjutnya slug kemudian diayak dan diaduk untuk mendapatkan granul yang daya mengalirnya lebih baik dari campuran awal. Bila slug yang didapat belum memuaskan maka proses diatas dapat diulang

Dalam jumlah besar granulasi kering dapat juga dilakukan pada mesin khusus yang disebut roller compactor yang memiliki kemampuan memuat bahan sekitar 500 kg, roller compactor memakai dua penggiling yang putarannya saling berlawanan satu dengan yang lainnya, dan dengan bantuan teknik hidrolik pada salah satu penggiling mesin ini mampu menghasilkan tekanan tertentu pada bahan serbuk yang mengalir dintara penggiling.

Kandungan

zat aktif dalam tablet tinggi Zat aktif susah mengalir Zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab

Peralatan

lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat

Memerlukan

mesin tablet khusus untuk membuat slug Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi silang

pembuatan

tablet dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering.tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada kondisi dimana zat aktif maupun untuk eksipiennya memiliki aliran yang bagus, zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab

baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet

alirannya

Lebih

ekonomis karena validasi proses lebih sedikit Lebih singkat prosesnya. Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul.

Perbedaan

ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif di dalam tablet. Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat; mudah mengalir; kompresibilitas yang baik; kohesifitas dan adhesifitas yang baik.

Granulasi Basah Granulasi kering Kempa langsung

Semi Granulasi basah dan granulasi terpish


- kedua atau lebih zat aktif tersebut memiliki sifat yang berbeda

zat aktif tahan terhadap lembab dan panas sifat aliran dan kompresibilitasn ya tidak baik -

zat aktif yang memiliki dosis efektif yang terlalu tinggi untuk dikempa langsung zat aktif yang sensitif terhadap pemanasan dan kelembaban

zat aktif maupun untuk eksipiennya memiliki aliran yang bagus zat aktif yang kecil dosisnya zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab

Binding

melekat pada cetakan Sticking melekat pada punch Whiskering muncul serbuk akibat ruang cetakan terlalu kecil Caping tablet terbagi menjadi 2 lapisan Motling zat warna tidak tersebar merata Crumbling retak atau rapuh

Anda mungkin juga menyukai