TUJUAN
1. Membuat sediaan tablet dengan menggunakan Acetaminophen
sebagai zat berkhasiat sebanyak 100 tablet dengan menggunakan
metode granulasi basah.
2. Mampu melakukan evaluasi
sediaan
granul
dan
tablet
Acetaminophen.
II.
TEORI
A. Pengertian Tablet
Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi
obat
dengan
atau
tanpa
bahan
pengisi.
Berdasarkan
metode
rendah
pada
lubang
cetakan.
Kepadatan
tablet
hancurnya tablet).
Tablet Kempa Multi/Kempa Ganda
Tablet kempa multi/kempa
ganda
adalah
tablet
tersatukan ).
Tablet Lepas Lambat
Tablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga
tablet tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek
terapi yang kemnudian disusul dengan dosis pemeliharaan
sehingga jumlah zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah
cukup untuk beberapa waktu tertentu ( misal tablet lepas
tertentu.
Tablet Lepas Terkendali
Tablet lepas terkendali merupakan tablet yang dibuat
dengan formulasi sedemikan rupa hingga zat aktif akan
tersedia selama jangka waktu tertentu, harus ditelan utuh, tidak
boleh dikunyah, juga tidak boleh digerus. Kecuali divide dose
( dapat dipotong menjadi beberapa bagian ), biasanya sudah
kali.
Tablet Effervesen
Tablet kempa jika berkontak dengan air menjadi berbuih
karena mengeluarkan CO2. Tablet ini harus dilarutkan dalam air
baru diminu.
Tablet Kunyah
Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien
sistemik.
Tablet Vaginal
Tablet vaginal adalah tablet kempa yang berbentuk telur
(ovula) untuk dimasukkan dalam vagina yang didalamnya
sediaan
padat
atau
cair.
Dimaksudkan
untuk
persyaratan.
Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil.
Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik.
Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan.
Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan.
Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan.
Bebas dari kerusakan fisik.
Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan.
Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu
tertentu.
10. Tablet memenuhi persyaratan farmakope yang berlaku.
D. Keuntungan dan kerugian Tablet
1. Keuntungan Sediaan Tablet
a. Merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan dan paling
kompak,
memudahkan
pengemasan,
penyimpanan
dan
pengangkutan.
b. Mengandung dosis zat aktif yang tepat/teliti dan menawarkan
kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk
ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling rendah.
c. Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume
yang kecil.
d. Tablet merupakan sediaan yang kering ( tidak mengandung air )
sehingga zat aktif lebih stabil.
e. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air.
f. Zat aktif yang rasanya tidak enakakan berkurang rasanya dalam
tablet.
ditenggorokan,
terutama
biala
bersalut
yang
i.
j.
lepas terkendali ).
Tablet dapat disalut untuk melindungi zat aktif, menutupi rasa dan
bau yang tidak enak, dan untuk terapi lokal ( salut enterik ).
k. Dapat diproduksi besar-besaran, sederhana, cepat, sehingga
biaya produksinya lebih rendah.
l. Pemakaian oleh penderita lebih mudah.
m. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat
pencampuran kimia, mekanik, dan stabilitas mikrobiologi yang
paling baik.
2. Kerugian Sediaan Tablet
a. Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet ( dalam
keadaan tidak sadar atau pingsan )
b. Formulasi tablet cukup rumit, antara lain :
Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak padat, karena
untuk
menghilangkan
gesekan/friksi
saat
H. Evaluasi Tablet
Terdapat 2 evaluasi, yaitu :
1. Evaluasi Granul
Evaluasi granul dilakukan untuk tablet baru atau modifikasi
formula. Untuk formula yang sama tidak perlu dilakukan.
a. Granulometri
Granulometri adalah analisis ukuran dan repartisi granul
( penyebaran ukuran-ukuran granul ).
b. Bobot Jenis
Bobot jenis sejati
Bobot jenis nyata
Bobot jenis nyata setelah pemampatan
c. Kadar Pemampatan
Kadar pemampatan dan berat jenis dapat untuk menilai
aliran.
d. Kompresibilitas
% K = Dapt Davc x 100 %
Davc
Ket :
: Aliran cukup
> 26 %
: Aliran buruk
e. Aliran
Metode corong
Mengukur
kecepatan
aliran
100
gram
granul
digetarkan.
Metode sudut istirahat
Hitung x ( sudut yang dibentuk tumpukan granul dengan
kertas ).
Jika x
:
25 30 derajat
30 40 derajat
40 45 derajat
> 45 derajat
: Kurang mengalir
: Paracetamolum, Asetaminofen
Nama kimia
: 4-hidroksiasetanilida
Rumus molekul
: C8H9NO2
Rumus bangun
10
Kandungan
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
cahaya
b. Farmakologi
Parasetamol merupakan metabolit fenasetin dengan efek
antipiretik ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Asetaminofen di
Indonesia lebih dikenal dengan nama parasetamol, dan tersedia
sebagai obat bebas (Wilmana, 1995).
Efek
mengurangi
analgetik
nyeri
Paracetamol
ringan
dapat
sampai
menghilangkan
sedang.
atau
Paracetamol
Rumus molekul
: C12H22O11
Rumus bangun
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Kelarutan
Pemyimpanan
: Gelatin
: Lembaran, keping atau serbuk kasar sampai
halus; kuning lemah atau coklat terang; warna
bervariasi tergantung ukuran partikel. Larutannya
berbau lemah seperti kaldu. Jika kering stabil di
udara, tetapi mudah terurai oleh mikroba jika
lembab atau dalam bentuk larutan. Gelatin tipe A
menunjukkan titik isoelektrik antara pH 7 dan pH
9; gelatin tipe B menunjukkan titik isoelektrik
antara pH 4,7 dan pH 5,2.
: Tidak larut dalam air dingin; mengembang dan
lunak bila dicelup dalam air; menyerap air secara
bertahap sebanyak 5 sampai 10 kali beratnya;
larut dalam air panas, dalam asam asetat 6 N dan
dalam campuran panas gliserin dan air; tidak larut
dalam etanol, dalam kloroform, dalam eter, dalam
minyak lemak dan dalam minyak menguap
: Dalam wadah tertutup baik, di tempat kering.
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Penggunaan
: 1 20 % sebagai disintegran
12
FORMULA
a. Formulasi Acuan (Jurnal Penelitian dari Desi Dwi Umi Istiqomah
Mengenai Pengaruh Variasi Bahan Pengikat pada Tablet Ekstrak
Daun Alpukat (Persea Americana.Mill) Secara Granulasi Basah. hlm
42)
b. Formulasi Terapan
Tablet Acetaminophen Granulasi Basah
Bahan
Acetaminophen
Laktosa
Gelatin
Fungsi
Zat aktif
Pengisi
Pengikat
Amilum maydis
Disintegran
Mg Stearat
Pelincir
13
= 500 mg
= 500 mg x 120
= 60.000 mg
1. Acetaminophen
= 250 mg x120
= 30.000 mg
2. Gelatin
4. Amilum maydis=
4
100
5
100
1
100
5. Mg Stearat
6. Lactosa
Penimbangan Bahan
14
V.
1.
Acetaminophen
= 30.000 mg
2.
Gelatin
= 3.000 mg
3.
Amilum maydis
= 2.400 mg
4.
Mg Stearat
= 600 mg
5.
Lactosa
= 24.000 mg
VI.
Alat
Bahan
1.
Mortir
Acetaminophen
2.
Stamper
Laktosa anhidrat
3.
Gelas ukur
Gelatin
4.
Neraca gram
Amylum maydis
5.
Neraca milligram
Talcum venetum
6.
Kertas perkamen
7.
Sendok plastic
8.
Sudip
9.
Lap
10.
Label
11.
Botol
PROSEDUR PEMBUATAN
1) Timbang semua bahan yang diperlukan.
2) Buat larutan gelatin : timbang 3 gram gelatin lalu dilarutkan dengan air
dingin 10 ml. Diaduk sebentar, lalu tambahkan 85 ml air panas diaduk
sebentar sampai terbentuk koloid. Larutan gelatin harus dibiarkan panas
hingga selesai digunakan sebab larutan akan membentuk gel dalam
keadaan dingin, sisihkan.
3) Campurkan Acetaminophen, Laktosa dan Amylum maydis dengan mixer
atau lumpang (Massa 1)
4) Tambahkan larutan gelatin ke massa 1, aduk atau gerus sampai
homogen.
5) Setelah massa kenyal dan dapat dikepal, massa siap untuk digranul.
6) Setelah massa granul selesai, tekan massa granul melalui ayakan
nomor 16.
15
Pencampuran zat
aktif + pengisi +
disintegran dalam
Penambahan
pengikat
Pengayakan massa
granul basah
Pengeringan massa
granul
Pengayakan kembali
massa granul kering
Penambahan pelincir
Kompresi tablet
VII.
16
Granulometri
adalah
analisis
ukuran
dan
repartisi
granul
getaran
Timbang granul yang tertahan pada tiap-tiap pengayak
Hitung persentase granul pada tiap-tiap pengayak
b. Bobot Jenis
Bobot jenis sejati
Bobot jenis sejati diukur dengan piknometer gas Beckman.
Bobot jenis nyata
Kedalam gelas takar masukkan 100 gram granul. Baca volume.
Bobot jenis nyata = Bobot/Volume
nyata
setelah
pemampatan
Bobot
Volume setelah pemampatan 500 kali
c. Kadar Pemampatan
% T = V0 V500
V0
Ket :
% T = Kadar pemampatan
V0 = Volume sebelum pemampatan
V500 = Volume setelah pemampatan 500 kali
% T < 20 atau V < 20 ml granul memiliki aliran yang baik. Kadar
pemampatan dan berat jenis dapat untuk menilai aliran.
d. Kompresibilitas
% K = Dapt Davc x 100 %
Davc
Ket :
Dapt : Berat jenis nyata setelah pemampatan 500 x
Davc : Berat jenis nyata sebelum pemampatan
Jika % K
:
5 10 %
: Aliran sangat baik
11 20 %
: Aliran cukup baik
21 25 %
: Aliran cukup
17
> 26 %
: Aliran buruk
e. Aliran
Metode corong
Mengukur kecepatan aliran 100 gram granul menggunakan
corong kaca dengan dimensi sesuai. Dengan 2 cara yaitu, cara
bebas dan cara tidak bebas ( paksa ) digetarkan.
Biasanya jika 100 gram granul mengalir dalam 10 detik maka
lairan baik.
Metode sudut istirahat
Masukkan 100 gram granul (tutup bagian bawah corong).
Tampung granul diatas kertas grafik.
Hitung x (sudut yang dibentuk tumpukan granul dengan kertas).
Jika x
:
25 30 derajat : Sangat mudah mengalir
30 40 derajat : Mudah mengalir
40 45 derajat : Mengalir
> 45 derajat
: Kurang mengalir
b. Keseragaman Bobot
18
c. Kekerasan Tablet
Kekerasan minimum 4 kg. Diukur dengan alat hardness tester.
d. Kerenyahan Tablet
Maksimum 1 % dengan menggunakan alat friabilator.
Cara Kerja :
Sejumlah tablet terhadap gabungan pengaruh goresan dan
guncangan dengan memakai sejenis kotak plastik yang berputar pada
kecepatan 25 rpm, menjatuhkan tablet sebanyak 100 putaran, sejauh 6
inci setiap putaran. Tablet kemudian dibersihkan dan ditimbang ulang.
Kehilangan berat < 0,5 % - 1 % masih dapat dibenarkan.
19
pengujian
diulang
dengan
VIII. PEMBAHASAN
IX.
KESIMPULAN
X.
PENGEMASAN
20
DAFTAR PUSTAKA
Rowe, Raymond C, Paul J Sheskey and Marian E. Quinn. 2009. Handbook of
Pharmaceutical Manufacturing Excipients Sixth edition. London: PhP ( hlm.
728 )
Direktorat Jenderal POM Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia ( hlm. 37, 338, 591 )
Direktorat Jenderal POM Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia ( hlm. 108 )
https://dglib.uns.ac.id/dokumen/download/23561/NTAzODc=/Pengaruh-VariasiBahan-Pengikat-Pada-Tablet-Ekstrak-Daun-Alpukat-Persea-AmericanaMill-Secara-Granulasi-Basah-Terhadap-Sifat-Fisik-Tablet-abstrak.pdf ( hlm
42 )
21
LAMPIRAN
NO
1
2
3
4
5
6
7
NO
SPESIFIKASI PRODUK
Spesifikasi
Nama Praktikan
Nama Produk
: Acetab
Fety Puspita Sari
Kandungan Zat Aktif : Paracetamol
Fina Fajrina
Bentuk Sediaan
Bentuk Kemasan
Kekuatan Sediaan
Batch
Kadarluarsa
Bahan-bahan
: Tablet
: Botol tablet
: 250 mg
: 04161001
: April 2019
Fitria Saraswati
Gita Mayleni
Hikma Utary
Khodijah Safaria
M. Luffy Kuncoro
Tanda Tangan Praktikan
Jumlah yang
diperlukan
Acetaminophen
30.000 mg
2
3
4
5
Laktosa
Gelatin
Amylum maydis
Mg Stearat
24.000 mg
3.000 mg
2.400 mg
600 mg
NO
1
Proses
Pencampuran zat aktif + pengisi +
2
3
4
5
disintegran dalam
Penambahan pengikat
Pengayakan massa granul basah
Pengeringan massa granul
Pengayakan kembali massa granul
6
7
kering
Penambahan pelincir
Kompresi tablet
Paraf
Cek
Paraf
Cek
22
NO
1
2
3
4
5
NO
1
2
3
4
5
Hasil
Granulometri
Bobot jenis
Kadar pemampatan
Kompresibilitas
Aliran
Evaluasi Spesifikasi Tablet Jadi
Evaluasi
Hasil
Keseragaman ukuran
Keseragaman bobot
Kekerasan tablet
Kerenyahan tablet
Waktu hancur tablet
23