ANORGANIK
I. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari perbedaan sifat fisika dan sifat kimia
senyawa organik dan senyawa anorganik
II. Prinsip
Prinsip dari praktikum ini adalah berdasarkan adanya perubahan komposisi senyawa,
sifat penguapan, sifat terbakar serta kelarutan dan kecepatan reaksi senyawa organic dan
senyawa anorganik
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
- Gula pasir
- Daun
- Alkohol
- Air
- Plastik
- Aluminium
- Larutan KMnO4 0,1 M
- Lilin
- Garam dapur
- Daun
- Plastik
2. Penguapan
4. Kelarutan
- Alkohol
2. Penguapan
No Bahan Penguapan Senyawa
1. Alkohol Cepat Organik
2. Air Lambat Anorganik
3. Sifat Terbakar
No Bahan Perubahan Senyawa
1. Lilin Meleleh Organik
2. Garam Tidak meleleh Anorganik
4. Kelarutan
No Bahan Perubahan Senyawa
1. Minyak Tidak larut Organik
2. Garam Larut Anorganik
5. Kecepatan Reaksi
No Bahan Perubahan Senyawa
1. FeSO4 Cepat bereaksi dengan Anorganik
H2SO4 dan KMnO4
2. Alkohol Lambat bereaksi dengan Organik
H2SO4 dan KMnO4
Untuk mengetahui senyawa organik dan senyawa anorganik maka kami melakukan
percobaan dibawah ini yaitu:
1. Komposisi
Dilihat dari hasil pengamatan dan analisa data yang telah ada
menunjukkan bahwa, gula pada awalnya berbentuk padat berwarna putih
saat memanaskan gula dalam cawan petri lama kelamaan gula menjadi
kecoklatan atau berubah menjadi karamel tetapi pada percobaan yang kami
lakukan gula belum berubah menjadi arang karena proses pemanasannya
kurang lama, karena pada pemanasan gula ada perubahan bentuk dan
perubahan warna maka gula dapat dinyatakan senyawa organik. Daun hijau
pada awalnya berwarna hijau saat dibakar menghasilkan warna kehitaman
atau berubah menjadi arang, karena pada pembakaran gula terjadi perubahan
berupa arang maka daun hijau dinyatakan senyawa organik. Daun kering
pada awalnya berwarna coklat saat dibakar menghasilkan warna hitam atau
berubah menjadi arang, karena pada pemanasan daun kering terjadi
perubahan beupa arang maka daun kering dinyatakan senyawa organik.
Plastik pada awalnya dalam bentuk halus tipis berwarna merah saat
dipanaskan akan meleleh, karena pada pemanasan plastik terjadi perubahan
bentuk berupa lelehan maka plastik dapat dinyatakan sebagai senyawa
organik.
Maka gula, daun hijau, daun kering dan plastik tergolong dalam
senyawa organik. Senyawa yang didalamnya terdapat arang adalah termasuk
senyawa organik karena didalam arang terdapat unsur karbon. Sedangkan
aluminium pada awalnya berwarna putih mengkilat, saat memanaskan
aluminium dalam keadaan tetap hanya melapisi asap yang berwarna hitam
maka aluminium tergolong dalam senyawa anorganik karena aluminium
tidak terjadi perubahan fasa maupun warna dan tidak terdapat senyawa
karbon.
X. Daftar Pustaka
Gandjar, I.G., dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Hal. 419, 425.
House, J. E. (2008). Inorganic Chemistry. USA: Academic Press.
J.Gillespie, R dan Paul L.A.Popelier. (2001). Chemical Bonding and Molecular Geometry. New
York: Oxford University Press.
Miessler, G. L., Tarr, D. A., (1991), Inorganic Chemistry, Prentice Hall, New Jersey.
Purba, Michael. 2007. Kimia X SMA. Jakarta: Erlangga
Riswayanto, 2009. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta.
Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro.
Jakarta: PT. Kalman Pusaka.
http://aritri12.blogspot.co.id/2015/04/ciri-ciri-senyawa-organik-dan-anorganik.html
diakses 13 Desember 2015
https://id.wikipedia.org/wiki/Etanol diakses 13 Desember 2015
https://id.wikipedia.org/wiki/Lilin_lebah diakses 13 Desember 2015
http://bisakimia.com/2013/01/28/air-dan-minyak-like-dissolve-like/ diakses 13 Desember
2015
1. Komposisi
5. Kecepatan Reaksi