KIMIA DASAR
ORGANOLEPTIK DAN REAKSI KERING
KELOMPOK : III
KELAS : STIFA B
ASISTEN : DAFID RAPI RARI
4.2 Pembahasan
Adapunhasilpraktikum yangtelahkamilakukanyaituuji
organoleptik,ujipemanasan,dan ujinyala.Digunakan beberapa sampel yaitu
natriumhidroksida(NaOH),asam klorida (HCl), paracetamol (C8H9NO2),kalium
iodide (KI),tembaga(II)sulfat (CuSO4),kalium permanganate (KMnO4),airmurni
(H2O),Natrium klorida (NaCl), I2, ammonium,danfehlingA.
Pada ujiorganaleptik, ujiorganoleptik merupakan ujipendahuluan pada
tahap kering.Uji kering ini dilakukan denganmenggunakan indera
penglihatan.Pada dasarnya senyawa mempunyaibentukdanwarnakhasyang
bisaberasaldarikationatauanionyangterkandung didalamnya.Atau bisa juga
dikarenakan oleh biascahaya karenaadanyamolekulair dalam
senyawa.Selainbentukdanrupabeberapasenyawajugamempunyaibauyangkha
satausifatyanglain sebagaiidentitas senyawa tersebut. Dari percobaan yang
dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
Untuk padatan sampel NaOH memilki bentuk pellet, serpihan atau
batang atau bentuk lain, memiliiki konsistensi yang keras, rapuh, dan
menunjukkan pecahan hablur serta berwarna putih atau praktis putih.NaOH
tidak memiliki rasa dan bau.Paracetamol memiliki bentuk serbuk hablur,
berwarna putih, tidak berbau dan memiliki rasa yang sedikit pahit.KI memiliki
bentuk hablur, heksahedral, serbuk dan serbuk hablur, warna
transparan/tidak berwarna/agak buram dan putih, tidak berbau dan tidak
berasa.CuSO4 memiliki bentuk prisma triklinik atau serbuk hablur, warna biru
dan tidak memiliki rasa serta bau.KMnO4 berbentuk hablur, dengan warna
ungu tua atau ungu metalik, serta tidak memiliki rasa dan bau. NaCl
berbentuk hablur, heskahedral, tidak berwarna ( putih ), tidak berbau dan
rasa asin.
Untuk cairan, sampel HCl berbentuk cair, tidak berwarna, bau
merangsang, dan tidak memiliki rasa.
Dari percobaan uji pemanasan yang dilakukan didapatkan hasil: logam
Cu ketika dipanaskan akan mengalami perubahan warna menjadi warna hijau
ketika panas dan biru ketika dingin saat terjadi oksidasi. Ketika terjadi reduksi
warna akan berubah menjadi tidak berwarna ketika panas dan berwarna
merah ketika dingin.
Logam Fe mengalami perubahan warna menjadi cokelat kuning saat
dalam keadaan panas dan kuning saat dingin ketika terjadi oksidasi.
Ketika mengalami reduksi, logam Fe akan mengakami perubahan
warna menjadi warna hijau saat panas dan tidak berubah warna dalam
keadaan dingin.
Ketika dipanaskan dan mengalami oksidasiakan mengalami
perubahan menjadi warna violet saat panasi, dan tidak terjadi perubahan
warna ketika didinginkan. Namun, ketika terjadi reduksi, logam Mn menjadi
tidak berwarna ketika panas dan dingin.
Logam Co saat dipanaskan dan mengalami oksidasi, akan menjadi
warna biru saat panas dan tetap biru ketika dingin. Setelah terjadi reduksi,
logam Co tetap berwarna biru dalam keadaan panas maupun ketika
didinginkan.
Besarnya energi yang diserap atau dipancarkan oleh setiap atom
unsur logam yang khas berbeda-beda. Hal ini dapat ditunjukkan dari warna
nyala atom-atom logam yang mampu menyarap radiasi cahaya. Dari hasil uji
nyala didapatkan hasil sebagai berikut:
Ketika kawat nikrom dicelupkan pada HCl lalu dibakar, kemudian
dicelupkan lagi pada Natrium ( Na ) maka nyala api akan berwarna kuning
emas. Pada unsur kalsium ( Ca ) ketika dilakukan uji nyala api, akan
menghasilkan nyala api berwarna merah bata. Unsur Barium ( Ba )
menghasilkan nyala api berwarna hijau kekuningan, Pb menghasilkan warna
nyala api biru pucat, Cu ketika dilakukan uji nyala akan menghasilkan nyala
api hijau, Kalium ( K ) menghasilkan nyala api violet, dan Bismut (Bi)
menghasilkan warna biru pucat.
Dari literatur, pada uji nyala api senyawa yang mengandung logam
golongan A, B dan transisi diuapkan dengan oksidasi nayal api yang akan
memberikan warna tertentu. Semua logam alkali lunak, putih mengkilap
seperti perak memiliki titik leleh terendah. Sifat ini karena atom-atom alkali
hanya memiliki satu e;ektron terluar yang terlibat degan ikatan logam
sehingga energy kohesi antar atom dalam Kristal sangatlah kecil.
Logam-logam yang termasuk dalam golongon ini adalah natrium yang
menhasilkan warna kuning, dan kalsium yang menghasilkan warna violet.
Logam-logam golongan IIA memiliki jari-jari yang lebih kecil
dibandingkan dengan golongan IA, sehingga logam-logam ini memiliki
kerapatan serta energy ionisasi yang lebih tinggi.Hal ini karena logam dari
golongan ini memiliki dua elektron sehingga ikatan antar atom lebih kuat.
Garam- garam alkali tanah jika dibakar jika dibakar dengan nyala Bunsen
akan menghasilkan spektrum emisi antara lain: Ca merah bata, Ba hijau
kuning. Masing-masing warna mempunyai panjang gelombang tertentu yang
berarti energy yang dibebaskan juga tertentu.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Pengujian organoleptrik adalah pengujian yang didasarkan pada
proses penginderaan dan memberikan tanggapan berupa perubahan warna,
bentuk, bau, dan rasa. Dan reaksi kering merupakan reaksi yang dilakukan
tanpa proses pelarutan.
Dalam reaksi kering ada beberapa teknink yang digunakan diantarnya uji
pemanasan dan uji nyala api.
V.2 Saran
V.2.1 Saran untuk laboratorium
Sebaiknya alat dan bahan pada laboratorium dilengakapi lagi, dan ada
baiknya jika laboratorium diperluas agar praktikan tidak berdesakan pada
saat praktikum.
V.2.2 Saran untuk Dosen
Sebaiknya lebih mengontrol tim asisten dan praktikannya saat
praktikum sedang berlangsung.
V.2.3 Saran untuk Asisten
Sebaiknya para asisten lebih tepat waktu dan sebaiknya selalu
mendampingi praktikan saat melakukan praktikum agar tidak terjadi
kesalahan pada saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA