Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

GRAVIMETRI

OLEH :

NAMA : REGINA SEPTIANI UMAR


NPM : 85AK19014
KELAS :A

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN


UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
FAKULTAS SAINS TEKNOLOGI DAN ILMU KESEHATAN
LEMBAR ASISTENSI

NAMA : REGINA SEPTIANI UMAR


NPM : 85AK19014
KELAS :A
PROGRAM : D-III ANALIS KESEHATAN
PRAKTIKUM : KIMIA ANALITIK

Hari/tanggal Koreksi Paraf


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatulahi wabarokatu


Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah
memberikan karunianya pada saya dalam melaksanakan tugas praktikum
kimia analitik ini.
Sehingga akhirnya tersusunlah materi laporan praktikum yang sistematis.
Hal ini dilakukan untuk memenuhi tugas praktikum kimia analitik.
Walaupun waktunya cukup singkat, tapi kegiatan ini menghasilkan sesuatu
yang berharga dalam mengaplikasikan ilmu kimia dari perkuliahan yang
sedang dijalani melalui praktik dalam dunia kerja yang nyata.
Saya mohonkan saran dan kritiknya apabila terdapat banyak kekurangan
pada hasil laporan praktikum kimia analitik yang sudah saya buat. Semoga
laporan ini member banyak kegunaan pada semua pihak termasuk saya.
Wassalamu’allaikum warrahmatulahi wabarokatu.

Gorontalo,03 November 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis Gravimetri adalah suatu bentuk analisis kuantitatif yang berupa
penimbangan, yaitu suatu proses pemisahan dan penimbangan suatu
komponen dalam suatu zat dengan jumlah tertentu dan dalam keadaan
sempurna mungkin. Penimbangan disini merupakan penimbangan hasil reaksi
setelah zat yang dianalisis direaksikan. Hasil reaksi dapat berupa sisa bahan
atau suatu gas yang terjadi atau suatu endapan yang dibentuk dari bahan yang
dianalisis (Amalia, 2008).
Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling sederhana
dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Analisis gravimetri
adalah analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (Amalia, 2008).
Tahap pengukuran dalam metode gravimetri adalah penimbangan.
Analitnya secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu
maupun dari pelarutnya. Selain itu analisis gravimetri merupakan suatu cara
analisa kimia kuantitatif yang didasarkan pada prinsip penimbangan berat
yang didapat dari proses pemisahan analit dari zat-zat lain dengan metode
pengendapan. Zat yang telah diendapkan ini disaring dan dikeringkan serta
ditimbang dan diusahakan endapan itu harus semurni mungkin. Untuk
memisahkan endapan tersebut maka sangat dibutuhkan pengetahuan dan
teknik yang cukup dan wajib dimiliki (Melinda, 2005).
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara mengidentifkasi zat dalam suatu sampel serta mentapkan
kadarnya menggunakan prinsip reaksi pengendapan?
1.3 Tujuan Praktikum
Untuk mengidentifkasi zat dalam suatu sampel serta mentapkan kadarnya
menggunakan prinsip pengendapan.
1.4 Manfaat Praktikum
Dapat mengetahui cara mengidentifkasi zat dalam suatu sampel serta
mentapkan kadarnya menggunakan prinsip reaksi pengendapan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Dalam analisis kuantitatif selalu memfokuskan pada jumlah atau
kuantitas dari sebuah sampel, pengukuran sampel dapat dilakukan dengan
menghitung berat zat, menghitung volume atau menghitung konsentrasi.
Sehingga dalam gravimetri produk harus selalu dalam bentuk padatan
(solid) (Zulfikar, 2010).
Analisis gravimetri adalah suatu cara analisis kuantitatif dengan
penimbangan berat zat setelah diperlakukan sedemikian rupa sehingga zat
tersebut diketahui rumus molekul dengan pasti dan berada dalam keadaan
stabil. Komponen yang akan ditentukan diubah menjadi suatu endapan yang
stabil dan selanjutnya dapat diubah menjadi bentuk senyawa yang mudah
untuk ditimbang (Sitti, 2007).
Analisis kuantitatif yang melibatkan proses fisika umumnya
menggunakan prinsip interaksi materi dengan energi pada proses
pengukurannya. Metode ini umumnya manggunakan peralatan yang modern
sperti polarimeter, spektrofotometer sehingga sering dikenal dengan analisis
instrument. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan berapa banyak
suatu zat tertentu dalam suatu sampel. Zat yang ditetapkan tersebut, yang
seringkali dinyatakan sebagai konstituen atau analit, menyusun entah
sebagian kecil atau sebagian besar sampel yang dianalisis. Jika zat yang
dianalisis (analit) tersebut menyusun lebih dari sekitar 1% dari sampel,
maka analit ini dianggap sebagai konstituen utama. Zat itu dianggap
konstituen minor jika jumlahnya berkisar antara 0,01 hingga 1% dari
sampel. Terakhir, suatu zat yang hadir hingga kurang dari 0.01% dianggap
sebagai konstituen perunut (trace) (Underwood, 2002).
Metode Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat
suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara
analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal ke senyawa
murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang
dengan teliti. Berat unsur dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat
unsur-unsur yang menyusunnya. Pemisahan unsur-unsur atau senyawa yang
dikandung dilakukan dengan beberapa cara, seperti metode pengedapan,
metode penguapan, metode elektro analisis atau berbagai macam metode
lainnya. Pada prakteknya, dua metode pertama yang penting. Metode
gravimetri memakan waktu cukup lama, adanya pengotor pada konstituen
dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan
(Underwood, 2002).
2.2 Uraian Bahan
2.2.1 Aquadest (POM, 2009)
Nama resmi : AQUADESTILATA
Nama berbaring : Air suling, udara murni
Berat molekul : 8,0
Rumus molekul : H2O
Pemerian : Cairan jenuh, tidak berwana,
Kelarutan :-
Penyimpanan : dalam wadah tertutup
Kegunaan : sebagai sampel.
2.2.2 Asam Klorida (POM, 2009)
Nama resmi : ACIDIUM HYDROCHLORIUM
Nama lain : asam klorida
Kelarutan : larut dalam etanol, asam sitrat,tidak larut
Pemerian : cairan,tidak berwarna, bau merangsang jika
encerkan asap bau hilang
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : zat tambahan
2.2.3 AgNO3 (Dirjen POM, 2009)
Nama resmi : Argenti nitras
Nama lain : Perak (II) nitrat
RM/BM : AgNO3 / 167,73
Pemerian : Habur transparan/ serbuk hablur
berwarna putih, Tidak berbau, menjadi
gelap, jika terkena cahaya.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larut dalam
etanol 95%
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai titran
2.2.4 HNO3 Asam Nitrat (POM, 2009)
Nama Resmi : ACIDIUM NITRICUM
Nama Lain : Asam Nitrat
Rumus Molekul : HNO3
Berat Molekul : 63,01.
Pemerian : Cairan, Jernih, Tidak Berwarna, Bau khas.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol
dan Gliserol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai Pereaksi protein.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat Dan Waktu


Praktikum gravimetri yang d laksanakan pada tanggal 12 November 2019
pukul 13.00 – 15.00 yang dilaksanak`an di Laboratorium kimia Sekolah
universitas bina mandiri Gorontalo (STIKES) Bina Mandiri Gorontalo.
3.2 Alat
Adapun alat yang akan di gunakan pada praktikum kali ini adalah oven,
desikator, cawan porselin, kertas saring, gelas kimia, kaca arloji, hot plate,
neraca analitik, erlenmeyer, batang pengaduk.
3.3 Bahan
Adapun bahan yang akan di gunakan pada praktikum kali ini adalah yaitu
garam dapur, HNO3 0,01 N, Aqudest, AgNO3 5%.
3.4 Prosedur Kerja
Penetapan kadar NaCl pada garam dapur
Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan , Timbang seksama garam
dapur 0,1 gr, masukkan dalam gelas kimia, tambahakan dengan 100 ml
aquades, Tambahkan 1 ml larutan asam nitrat encer, Tambahkan 5 ml larutan
perak nitrat sampai terjadi endapan putih, Panaskan hingga mendidih di atas
api bunsen, dinginkan lalu tetesi dengan AgNO3 hingga tidak ada endapan
putih yang terbentuk kemudian panaskan hingga mendidih sampai berubah
menjadi warna keunguan. Timbang cawan porselin berat awal 37,55 g,
kemudian panaskan dalam oven sampai ± 30 menit, kemudian timbang
kembali cawan tersebut apabila berat tidak berubah , menandakan cawan
sudah konstan kemudian cawan di letakkan di beberapa menit dalam
desikator, kemudian larutan di saring , endapanya di ambil di letakkan dalam
cawan porselin, kemudian di oven selama 30 menit dengan suhu 120º C.
Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan , Timbang seksama garam
dapur 0,2 gr, masukkan dalam gelas kimia, tambahakan dengan 100 ml
aquades, Tambahkan 1 ml larutan asam nitrat encer, Tambahkan 5 ml larutan
perak nitrat sampai terjadi endapan putih, Panaskan hingga mendidih di atas
api bunsen, dinginkan lalu tetesi dengan AgNO3 hingga tidak ada endapan
putih yang terbentuk kemudian panaskan hingga mendidih sampai berubah
menjadi warna keunguan. Timbang cawan porselin berat awal 38,93 g,
kemudian panaskan dalam oven sampai ± 30 menit, kemudian timbang
kembali cawan tersebut apabila berat tidak berubah , menandakan cawan
sudah konstan kemudian cawan di letakkan di beberapa menit dalam
desikator, kemudian larutan di saring , endapanya di ambil di letakkan dalam
cawan porselin, kemudian di oven selama 30 menit dengan suhu 120º C.

% Cl = ArCl / MrNaCl × berat endapan / berat sampel × 100%


% AgCl = Berat endapan / berat sampel × 100 %
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
No. Perlakuan Hasil
Timbang garam dapur sebanyak garam dapur 0,1 gr dan 0,2 gr
0,1 gr dan 0,2 gr
masukan ke dalam gelas kimia. Larutan garam dapur
Lalu larutkan dengan aquadest
dan setelah itu homogenkan.
kemudian masukan ke labu ukur 100 ml Larutan garam dapur
lalu homogenkan kembali.

Setelah itu larutan ditambahkan 1 ml asam nitrat encer dan 5


1 ml asam nitrat encer dan 5 ml AgNO3 ml AgNO3

kemudian panaskan sampai Berubah menjadi warna


mendidih gunakan hot plate keunguan dan membentuk
endapan
setelah itu timbang cawan Didapatkan hasil berat awal 37,55.
porselin menggunakan neraca analitik

Kemudian panaskan didalam cawan porselin di panaskan


oven sampai ± 30 menit. dalam oven sampai ± 30 menit.
Lalu timbang kembali cawan
porselin menggunakan neraca analitik.

Kemudian cawan diletakan beberapa Cawan di dalam desikator


menit di dalam desikator.

larutan disaring endapanya Larutan yang telah dipanaskan


diambil dan diletakan ke cawan porselin.
gunakan kertas saring, kemudian di oven Larutan yang telah disaring, di
selama 30 menit dengan suhu 120 ͦ c . Oven selama 30 menit dengan
suhu 120 ͦ c .

4.2 Pembahasan
Dalam praktikum argentometri yaitu dimana menurut Khopkar, 1990,
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau
komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam
keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri adalah
proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsure atau senyawa tertentu. Bagian
terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur
atau radikal kesenyawaan murni stabil yang dapat segera diubah menjadi
bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode gravimetrik memakan
waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila
perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan.
Dalam praktikum kali ini kita akan menimbang garam dapur sebanyak
0,1 gr dan 0,2 gr setelah masukan ke dalam gelas kimia. Lalu larutkan
dengan aquadest dan setelah itu homogenkan, kemudian masukan ke labu
ukur 100 ml lalu homogenkan kembali. Setelah itu larutan ditambahkan 1
ml asam nitrat encer dan 5 ml AgNO3 . kemudian panaskan sampai
mendidih gunakan hot plath sampai merubah menjadi warna keunguan dan
membentuk endapan setelah itu timbang cawan porselin menggunakan
neraca analitik dan akan mendapatkan hasil berat awal 37,55. Kemudian
panaskan didalam oven sampai ± 30 menit. Lalu timbang kembali cawan
porselin menggunakan neraca analitik . apabila berat cawan tidak berubah
menandakan bahwa cawan tersebut sudah konstan. Kemudian cawan
diletakan beberapa menit di dalam desikator. Lalu larutan disaring
endapanya diambil dan diletakan ke cawan porselin menggunakan kertas
saring, kemudian di oven selama 30 menit dengan suhu 120 ͦ c .
Di dalam percobaan kali ini dapat dilihat terbentuk endapan pada
larutan ini karena adanya reaksi yang ada di dalam larutan tersebut yakni
reaksi antara NaCL dan HNO3 dan AgNO3 sehingga menyebabkan larutan
tersebut dapat berubah warna keunguan serta dapat membentuk endapan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami lakukaan dapat di tarik kesimpulan
yaitu dalam menetapkan kadar Cl pada garam dapur yaitu dengan
meneskan asam nitrat, dengan perak nitat hingga terjadi endapan putih,
endapan tersebut yang di ambil untuk melihat perubahan yang terjadi,
dengan melakukan beberapa langkah prosesnya.
5.2 Saran
Saran kepada pihak institusi atau pengola laboratorium untuk lebih
memperhatikan alat dan bahan yang ada di dalam laboratorium jika ada
alat dan bahan yang tidak lengkap baiknya agar segera lengkapi alat dan
bahan yang tidak tersedia di laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Amalia.2008. Materi Analisis Gravimetri. https://www.academia.edu/270


27078/Materi_Analis_Gravimetri. Diakses tanggal 03 November
2019.

Melinda.2005. Laporan Praktikum Kimia Analisis_Gravimetri.


https://www.academia.edu/19160782/Laporan_Praktikum_Kimia_An
alisis_gravimetri. Diakses tanggal 03 November 2019.

Zulfikar.2010. Gravimetri. https://www.academia.edu/9863481/gravimetri.


Diakses tanggal 03 November 2019.

Sitti. 2007. Materi Gravimetri. https://www.academia.edu/8739481/


gravimetri. Diakses tanggal 03 November 2019.

Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif edisi keenam. Jakarta:


Erlangga.
Lampiran Dokumentasi

Menimbang garam dapur menimbang cawan porselin

Menimbang kertas saring dan memanaskan larutan di hot plate


Cawan porselin

Anda mungkin juga menyukai