Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH PRAKTIKUM

KIMIA ANILITIK
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM

Disusun Oleh kelas 1F Kelompok 4:

Arini Syafitri Chairunnisa (231030791094)


Nurul Isrania Putri (231030790728)
Rachel Azzahra (231030790741)
Ratu Dewi lidiasari (231030790750)
Siva Julia Putri (231030790750)

Dosen Pengampu:

LM. Zulfahrin UZ, S.Pd., M.Pd

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG

TAHUN AJARAN 2023


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang pengenalan alat dan bahan di
laboratorium kimia ini.

Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin secara bersama sama,
untuk itu terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam
pembuatan makalah ini.

Demikian tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata
kuliah Praktikum kimia analitik di STIKes Widya Dharma Husada
Tangerang.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 5

2.1 Dasar Teori Alat ....................................................................................... 5


2.2 Macam-macam Alat Laboratorium dan Fungsinya .................................. 7
2.3 Dasar Teori Bahan .................................................................................... 14
2.4 Macam-macam Bahan Kimia dan Fungsinya .......................................... 15
2.5 Simbol-simbol Bahaya ............................................................................. 24

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 27

3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 27


3.2 Saran ......................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 28

ii
BAB I

PENDAHULUAN

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM KIMIA

1.1 Latar Belakang

Laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan


kegiatan pengujian salah satunya Laboratorium kimia yang merupakan salah
satu jenis laboratorium yang dianggap cukup berbahaya dalam rangka
pelaksanaan pendidikan.

Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, kita


sebagai praktikan harus mengenal alat dan bahan praktikum dan semua fungsi
dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia. Jika praktikan tidak
memiliki minat untuk mempelajari alat dan bahan praktikum, maka hasil pada
saat praktikum tidak akan memuaskan.

Untuk menghindari kecelakaan dan gagalnya percobaan dalam


kegiatan praktikum maka perlu adanya pemahaman dan pengenalan
terhadap alat dan bahan praktikum yang digunakan, sehingga memudahkan
dalam proses kegiatan. Alat dan bahan praktikum biasanya dapat berbahaya
jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimana caranya agar praktikan dapat memiliki minat untuk
mempelajari alat dan bahan pada laboratorium kimia?
2. Bagaimana caranya seorang praktikan mendapatkan pemahaman dan
pengenalan alat dan bahan pada laboratorium kimia?

1
1.3 Tujuan

Kimia analitik adalah cabang kimia yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mengukur komponen-komponen dalam suatu sampel. Analitik diartikan sebagai suatu
proses penelitian untuk memperoleh data atau kesimpulan dalam sebuah aktivitas atau
pekerjaan. Dalam arti sempit, analitik artinya suatu kegiatan yang diterapkan di
laboratorium dalam rangka mengamati kandungan pada zat yang menjadi sampel:

Dalam studi kimia, analitik memiliki sejumlah manfaat, di antaranya sebagai


berikut:
• Digunakan untuk menguji zat yang menjadi sampel.
• Untuk menimbang atau mengukur peresapan cahaya yang berasal dari
substansi.
• Mengukur peresapan serta bentuk emisi lainnya dari radiasi elektromagnetik.

Tujuan utama dari kimia analitik:

● identifikasi Komponen: Menentukan jenis zat atau komponen yang ada dalam
sampel.

● Kuantifikasi Komponen: Mengukur jumlah relatif atau absolut dari komponen-


komponen tersebut dalam sampel.

● Deteksi dan Analisis Kualitatif: Mendeteksi adanya zat-zat tertentu dalam


sampel tanpa harus mengukur jumlahnya secara tepat.

● Pemantauan dan Pengendalian Proses: Mengawasi proses produksi atau reaksi


kimia untuk memastikan produk berkualitas.

Jenis-jenis Analitik dalam Kimia:

1. Analisis Kimia Kualitatif


Jenis-jenis analitik yang pertama yaitu kualitatif. Jenis ini adalah suatu rangkaian
proses analisis yang memiliki tujuan untuk mengetahui letak suatu ion, senyawa, atau
unsur kimia lain dalam bentuk organik maupun anorganik pada sampel yang dianalisis.
Tujuannya yaitu untuk dapat mengetahui keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia,
baik itu organik maupun anorganik.

2
2. Analisis Kimia Kuantitatif
Jenis analitik yang kedua adalah analitik kimia kuantitatif. Analitik ini adalah
rangkaian aktivitas analisis yang memiliki tujuan untuk mengetahui jumlah suatu
senyawa atau unsur dalam sampel yang dianalisis.

Alat dan Bahan dalam Kimia Analitik:


Berbagai alat dan bahan digunakan dalam kimia analitik, termasuk:

Pipet: Digunakan untuk mengukur volume cairan dengan presisi.

Labu Erlenmeyer dan Gelas Kimia: Untuk mengaduk, mencampur, atau


menguapkan larutan.

Spektrofotometer: Untuk mengukur absorbansi atau emisi cahaya oleh sampel.

Kromatografi: Seperti kromatografi gas dan kromatografi cair, digunakan untuk


pemisahan dan analisis komponen-komponen dalam campuran.

Buret: Digunakan untuk titrasi dan pengukuran volume larutan.

Indikator: Zat kimia yang berubah warna untuk menunjukkan titik akhir titrasi.

Tanda-Tanda Bahaya:
Dalam laboratorium kimia, keamanan adalah prioritas utama. Beberapa tanda-tanda
bahaya yang harus diperhatikan meliputi:

● Bahan Kimia Berbahaya: Identifikasi dan penanganan bahan kimia berbahaya


dengan benar.

● Sirkulasi Udara: Pastikan ventilasi yang baik untuk menghindari penumpukan


gas beracun.

● Perlindungan Pribadi: Gunakan peralatan pelindung diri seperti kacamata,


sarung tangan, dan mantel lab.

● Tanda-Tanda Peringatan: Pastikan tanda-tanda bahaya yang sesuai dipasang di


laboratorium.

3
● Penanganan Limbah: Buang limbah kimia dengan aman sesuai peraturan

● Pelatihan: Pastikan personel laboratorium dilatih dalam penanganan bahan


kimia dan prosedur keamanan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori

Metode ilmiah lebih dari hanya sekedar pernyataan resmi dan langkah-
langkah yang selalu kita lakukan untuk memecahkan masalah secara
logisPerhatikan misalnya, bagaimana montir mobil berusaha memperbaiki mobil
yang tidak mau hidup mesinnya bila distater. Mula-mula, penyebab yang jelas dari
masalah ini akan dilokalisir dengan cara mengamati hasil dari satu atau beberapa
percobaan. Selanjutnya bagian/alat yang diperkirakan penyebabnya diganti atau
dibetulkan dan kemudian di coba lagi menghidupkan mesin mobil tersebut. Bila
montir tersebut tepat memperkirakan penyebab masalah tersebut, mka perkerjaan
ini selesaiJika tidak, maka dilakukan percobaan lainnya, kemudian mengganti dan
membetulkannya lagi sampai akhirnya mobil tersebut dapat berjalan kembali.
(Braddy, 1995: 2).

Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuankita juga akan
melaksanakan kita juga akan melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama
seperti ini. Oleh sebab itu langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut
penelitian dan observasi. Hal ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat di
laboratorium dimana sifat-sifat dapat diteliti dalam keadaan terkontrol, jadi hasil
eksperimen itu dapat diulangi atau diiru kembali (Braddy, 1999: 5).

Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran


sains ini. Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda
nyata dan juga mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak
melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang
memungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik
awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium
dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai
produk ini (Wahyudi, 2011)

5
Oleh karena itu pengajaran sains buku teks memerlukan berbagai
pendekatan praktek yang beragam dan cocok dalam pemakaian metode praktek
laboratorium.karena sebelum memulai melakukan praktik di
laboratorium,praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua
peralatan dasar yang biasa di gunakan dalam laboratorium.berikut ini diuraikan
beberapa peralatan yang akan di gunakan dalam praktikum (laboratorium)

Dalam praktikum analis yang baik biasanya cermat dalam hal


kerapian.kerapian hendaknya mencakup juga pemeliharaan perabot-perabot
laboratorium yang permanen seperti oven,lemari asam dan bak meja.bahkan korosif
yang tumpah harus segera dibersihkan dari peralatan,bangku ataupun lantai.penting
bahwa saluran pembuangan di sterilkan dengan mengguyur asam dan basa dengan
banyak air (underwood,1991:1).

Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang bisa di masuki sikat
seperti beker dan erlenmeyer paling baik di bersihkan dengan sabun,deterjen
sintetik atau pembersih sintetik lainnya.pipet, buret, tabung reaki atau labu
volumetrik mungkin memerlukan deterjen panas untuk bisa bener-bener bersih dan
hilang atau hilang semua bekas kotoran yang menempel. Jika permukaan kaca
belum membuang airnya secara keseluruhan, perlu di gunakan larutan pembersih
yang sifat oksidasinya kuat sehingga dapat memastikan kebersihan kaca secara
keseluruhan.setelah di bersihkan,alat itu di bilas dengan air kran, kemudian dengan
sedikit air suling dan biarkan mengering sendiri tanpa di lap (underwood,1991:578)

Maksud penyaringan adalah untuk memisahkan endapan dari larutan induk


dan kelebihan reagensia. Umumnya di gunakan kertas saring yang tekstur
kehalusannya sedang.tepi kertas sering hendaknya 1 cm dari bagian tepi atas
corong(vogel,1994:72)

6
2.2 Macam-macam Alat Laboratorium dan Fungsinya

No. Nama Alat Gambar Fungsi


1. Gelas ➢ Sebagai tempat untuk
Kimia atau menyimpan dan
Beker meletakkan larutan
Glass ➢ Pemanasan cairan
➢ Mengukur volume
larutan yang tidak
memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi
(gelas piala memliki
takaran namun jarang
bahkan tidak
diperbolehkan untuk
mengukur volume
suatu zat cair )
2. Erlemnyer ➢ Menampung titran
(larutan yang dititrasi)
pada saat titrasi
➢ Menampung larutan
➢ Menampung filtrat hasil
penyaringan
➢ Penyimpanan sementara
➢ Melarutkan bahan
komposisi media

3. Labu Ukur ➢ Mengukur volume


dengan pasti atau tepat
➢ Melarutkan,
mereaksikan, dan
mengencerkan
➢ Membuat larutan dengan
volume tepat

7
4. Petridish ➢ Sebuah wadah untuk
membiakkan sela tau
mikroba

5. Gelas Ukur ➢ Untuk mengukur


volume larutan, tidak
memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi
dalam jumlah tertentu

6. Kaca ➢ Tempat saat


Arloji menimbang bahan
kimia
➢ Sebagai penutup gelas
kimi saat memanaskan
sampel
➢ Pemebntukan hablur

7. Tabung ➢ Untuk mengaduk


Reaksi larutan

8. Rak tabung ➢ Sebagai tempat tabung


reaksi reaksi, tempatkan pada
lubang-lubang yang
tersedia pada rak
➢ Letakkan tabung reaksi
dalam posisi terbalik
apabila dalam keadaan
basah

8
9. Cawan ➢ Sebagai wadah bahan
peanguap terutama saat pemanasan
dalam suhu tinggi

10. Lumpang ➢ Menumbuk atau


dan Alu menggerus zat padat
menjadi halus

11. krush ➢ Sebagai wadah untuk


Menentukan kadar
abu

12. Pipet Tetes ➢ Meneteskan atau


mengambil larutan
dengan jumlah kecil
dari suatu tempat ke
tempat lain

13. Pipet ➢ Transfer


Volum (memindahkan)
volume dengan
ukuran tertentu
Contoh : waktu
transfer 20 detik

9
14. Pipet ➢ Untuk mengukur
Gondok volume larutan

15. Batang ➢ Untuk mengaduk atau


Pengaduk mengocok suatu
Kaca larutan

16. Sudip ➢ Untuk mengambil


bahan-bahan kimia
dalam berupa padat
atau serbuk

17. Corong ➢ Memisahkan


Pemisah campuran larutan
yang memiliki
kelarutan yang
berbeda

18. Desikator ➢ Tempat memyimpan


sampel yang harus
bebas air
➢ Mengeringkan
padatan

10
19. Buret ➢ Untuk mengeluarkan
larutan dengan
volume tertentu,
biasanya untuk titrasi

20. Kawat ➢ Digunakan sebagai


Kasa alas dalam
penyebaran panas
yang berasal dari
pembakar

21 Kaki tiga ➢ Sebagai penyangga


kawat kasa Ketika
dalam proses
pemanasan

22. Penjepit ➢ Digunakan untuk


Kayu menjepit tabung
reaksi saat pemanasan
➢ Bisa juga untuk
memegang alat saat
dalam kondisi panas

23. Neraca ➢ Neraca adaalah alat


Digital yang digunakan untuk
menentukan massa

11
24. Piknometer ➢ Digunakan untuk
menentukan massa
jenis sutau zat padat
atau cairan

25. Plat Tetes ➢ Sebagai wadah bahan


yang akan diuji secara
kualitatif

26. Ball Pipet ➢ Untuk membuat atau


atua Filler mengencerkan larutan
dengan ketelitian yang
tinggi

27. Pemanas ➢ Untuk membakar zat


atau
pembakar
bunsen

28. Corong ➢ Digunakan untuk


memsukkan atau
memindahkan larutan
dari satu tempat ke
tempat yang lain

12
29. Hot plate ➢ Untuk memanaskan
larutan, biasanya
larutan yang mudah
terbakar

30. Indikator ➢ Untuk identifikasi


universal keasaman larutan/zat

31. Kertas ➢ Untuk menyaring


saring larutan

32. Botol ➢ Sebagai tempat


semprot menyimpan aquades

13
2.3 Dasar Teori Bahan Kimia
Bahan kimia merupakan kebutuhan mutlak bagi suatu laboratorium. Bahan
kimia dapat berwujud padat, cair, atau gas, dan berdasarkan komponen
penyusunnya berbentuk tunggal atau persenyawaan (campuran) yang berasal dari
alam maupun hasil proses produksi. Bahan kimia juga digunakan untuk pengujian
atau kalibrasi atau produksi dalam skala kecil misalnya, pembuatan tablet daun
kelor dengan mengguanakan bahan serbuk kelor. Penyimpanan bahan kimia di
dalam laboratorium harus memenuhi persyaratan dan disimpan dengan mengikuti
prosedur yang ada misal, meningkatan keamanan , bahan mudah dicari dan bahan
mudah diambil.

Berikut adalah bahan kimia yang sering digunakan dalam praktikum kimia yaitu :
1. Asam sulfat
2. Asam nitrat
3. Natrium hidroksida
4. Kalium hidroksida
5. Asam klorida
6. Natrium karbonat
7. Asam fluoride
8. Asam karbonat
9. Asam nitrit
10. Kalium karbonat
11. Belerang dioksida
12. Amonium hidroksida
13. Benzena
14. Asam bromide
15. Kalsium karbonat
16. Etanol
17. Sikloheksana
18. Methanol
19. Aseton
20. Pentana

14
2.4 Berikut Adalah Kegunaan Dari Bahan Kimia Yaitu :

1. Asam sulfat

Asam sulfat (H2SO4) merupakan asam mineral yang kuat. Zat ini larut dalam air
pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan
merupakan salah satu produk utama industry kimia. Rumus H2SO4. Nama IUPAC:
Sulfur acid. Massa molar: 98,079 g/mol. Kepadatan: 1,84 g/cm. Viskositas: 26,7 cP
(20℃)

2. Asam nitrat

Asam nitrat adalah sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan merupakan asam
beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Rumus: HNO3. Nama IUPAC: Nitric
acid. Massa molar: 63,01 g/mol. Kepadatan: 1,51 g/cm3. Viskositas: 1,092 mPa.s (
0 derajat celcius ); 0,746 mPa.s ( 25 derajat celcius ) ; 0,617 mPa.s (40℃)

15
3. Natrium hidroksida

Natrium hidroksida, juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium hidroksida terbentuk dari
oksida basa natrium oksida dilarutkan dalam air. Rumus NaOH. Massa molar:
39,997 g/mol. Nama IUPAC: Sodium oxidanide, Sodium hydroxide.

4. Kalium hidroksida

Kalium hidroksida adalh suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia KOH, dan
umumnya disebut sebagai potash kaustik. Bersama dengan natrium hidroksida ,
padatan tak berwarna ini adalah suatu basa kuat. Rumus: KOH. Nama IUPAC:
Pottasium hydroxide. Massa molar: 56,1056 g/mol. Kepadatan: 2,12 g/cm3. Larut
dalam : air, alcohol, gliserol.

5. Asam klorida

Asam klorida mempunyai rumus HCL. Pada suhu kamar, HCL adalah gas tidak
berwarna yang membentuk kabut putih asam klorida Ketika melakukan kontak

16
dengan kelembaban udara. Nama IUPAC: Hydrogen chloride. Rumus: HCL. Larut
dalam air. Bahaya utama: beracun, korosif.

6. Natrium karbonat

Natrium karbonat adalah garam netrium dari asam karbonat yang mudah larut
dalam air. Natrium karbonat murni berwarna putih, bubuk tanpa warna yang
menyerap embun dari udara, punya rasa alkali yang kuat. Rumus: Na2CO3.
Kelarutan: tidak larut dalam etanol, aseton. Larut dalam gliserol, dimetilformami.

7. Asam fluoride

Hydrogen fluoride adalah senyawa kimia dengan rumus kimia HF. Senyawa ini
merupakan gas atau cairan tidak berwarna dan merupakan sumber utama dari
industry fluor, biasanya sebagai larutan encer yang disebut asam hidrofluorat.
Rumus: HF. Massa molar: 20,01 g/mol. Kepadatan: 1,15 kg/m3.

8. Asam karbonat

17
Asam karbonat adalah asam organic dengan rumus kimia H2C03. Asam karbonat
termasuk asam lemah. Rumus: H2CO3. Nama IUPAC: Carbonic acid. Massa
molar: 62,03 g/mol. Larut dalam air. Kalrutan dalam air: Exists only in solution.

9. Asam nitrit

Asam nitrit adalah suatu asam monobasic sekaligus asam lemah yang diketahui
hanya ada sebagai larutan dan dalam bentuk garam nitrit. Nama IUPAC: Carbonic
acid. Rumus: HNO2. Massa molar: 47,013 g/mol. Kepadatan: 1 g/cm3. Titik lebur:
hanya diketahui sebagai larutan.

10. Kalium karbonat

Kalium karbonat merupakan garam putih, yang dapat larut dalam air, namum, tidak
larut dalam etanol, yang membentuk alkali kuat. Kalium karbonat dihasilkan dari
reaksi kalium hidroksida dengan karbon dioksida. Rumus: K2CO3. Nama IUPAC:
Potassium carbonat. Massa molar: 138,205 g/mol. Kepadatan: 2,43 g/cm3. Larut
dalam air.

18
11. Belerang dioksida

Belerang dioksida adalah senyawa kimia dengan rumus SO2. Senyawa ini
merupakan gas beracun dengan bau yang menyengat yang dilepaskan oleh gunu
berapi dan beberapa pemerosesan industri. Rumus: SO2. Nama IUPAC: Sulfur
dioxide. Massa molar: 64,066 g/mol. Laraut dalam air.

12. Amonium hidroksida

Amonium hidroksida, dikenal pula sebagai larutan ammonia, air ammonia, larutan
amoniakal, ammonia encer, aqua amonia, dalah larutan amonia dalam air. Rumus:
NH4OH. Kepadatan: 880 kg/m3. Massa molar: 35,04 g/mol. Kelarutan dalam air:
bercampur.

13. Benzena

19
Benzena juga dikenal dengan rumus kimia C6H6 PhH, dan benzol, adalah senyawa
kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta
mempunyai bau yang manis. Rumus: C6H6. Nama IUPAC: Benzene. Kelarutan
dalam air: 0,8 g/L.

14. Asam bromide

Asam bromide adalah senyawa kimia dengan rumus HBr. Senyawa ini adalah
cairan tak berwarna dan termasuk dalam hidrogen hilda. Asam hidrobromat adalah
larutan HBr dalam air. Nama IUPAC: Hydrogen bromide. Rumus: HBr. Massa
molar: 80,91 g/mol. Larut dalam: air dan alcohol.

15. Kalsium karbonat

Kalsium karbonat adalah senyawa kimia dengan formula CaCO3. Senyawa ini
merupakan bahan yang umum dijumpai pada batu di semua bagian dunia, dan
merupakan komponen utama cangkang organisme laut, siput., bola arang, Mutiara,
dan kulit telur. Rumus: CaCo3. Nama IUPAC: Calcium carbonate. Massa molar:
100,0869 g/mol.

20
16. Etanol

Etanol adalah cairan yang mudah terbakar yang juga dikenal sebagai alkoho, etil
alcohol, atau minuman berakohol. Etanol mudah menguap dan tidak berwarna dan
memiliki bau yang berbeda. Kebanyakan minuman beralkohol mengandung
persentase etanol. Titik nyala tergantung pada konsentrasinnya. Contoh ekstrim
adalah etanol murni yang akan menyala pada suhu 16,60℃.

17. Sikloheksana

Sikloheksana digunakan untuk menghasilkan asam adipat dan kaprolaktam yang


merupakan dua produk yang digunakan untuk memproduksi nilon. Sikloheksana
adalah cairan berwarna dengan aroma yang berbeda. Bau tajam pada deterjen
rumah tangga berasal dari sikloheksana. Ini juga sangat mudah terbakar titik nyala
-20 ℃. Bahan ini juga sering digunakan dalam proses laboratorium.

21
18. Methanol

Methanol adalah bahan kimia yang mudah terbakar yang disebut sebagai “alkohol
kayu”. Saat ini sebagian besar methanol dihasilkan dari proses katalitik yang
melibatkan karbon monoksida, karbon dioksida, dan hidrogen. Titik nyala methanol
antara 11 dan 12 derajat celcius. Methanol dilaboratorium banyak digunakan
sebagai pelarut.

19. Aseton

Aseton yang dikenal propanon merupakan jenis senyawa


organic dan keton paling sederhana dengan rumus kimia (CH3)
2CO. Zat yang mudah terbakar ini tidak berwarna dan mudah
menguap. Aseton adalah pelarut penting yang sering digunakan
sebagai bahan pembersih laboratorium. Aseton memiliki titik nyala
yang sangat rendah yaitu -20 ℃.

22
20. Pentana

Pentana sering diguakan sebagai bahan bakar dan pelarut. Ini juga merupakan
cairan yang sangat mudah terbakar dengan titik nyala -49 ℃. Pentana juga dapat
digunakan secara efktif untuk melakukan proses yang disebut “kromatografi cair”
yang merupakan teknik laboratorium untuk memisahkan campuran.

23
Pada prinsipnya, semua bahan kimia yang ada di laboratorium harus dianggap
berbahaya dan memiliki potensi toksisitas. Beberapa bahan kimia yang harus
ditangani dengan hati -hati sekali karena sifatnya yang berbahaya ataupun bersifat
racun. Jadi bahan kimia juga memiliki beberapa simbol bahaya digunakan untuk
pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut peraturan tentang Bahan Berbahaya
(Ordinance on Hazardeous Substances). Peraturan tentang bahan berbahaya
(Ordinance on Hazardeous substances) adalah suatu aturan untuk melindungi atau
menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan
kerja. Arah peraturan tentang Bahan Berbahaya Ordinance on Hazardeous
substances) untuk klasifikasi, pengepakan, dan pelebelan bahan, kimia adalah valid
untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan,
perlindungan dan consumer dan kesehatan manusia.

2.5 Simbol-simbol bahaya termasuk notasi bahaya

1. Harmful (Berbahaya)

Bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir, menggangu
system pernafasan. Semua bahan kimia mempunyai sifat seperti ini (harmful)
khususnya bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan.

24
2. Toxic (Beracun)

Simbol ini menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila bahan kimia tersebut
masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau
penyerapan melalui kulit.

3. Corrosive (Korosif)

Simbol ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-
gatal bahakan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Awas! Jangan sampai
terpercik pada mata.

4. Flammable (Mudah terbakar)

Simbol ini memiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan air atau
membasahi udara (berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar (seperti
misalnya hidrogen) dari hidrida metal. Sumber nyala dapat dari api bunsen,
permukaan metal panas, loncatan bunga api listrik, dan lain-lain.

25
5. Explosive (mudah meledak)

Simbol ini dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan
atau gesekan. Beberapa senyawa membentuk garam yang eksplosif pada kontak
(singgungan dengan logam/metal).

6. Oxidator (pengoksidasi)

Simbol ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa ini menghasilkan panas pada
kontak dengan bahan organic dan agen pereduksi (reduktor).

26
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini yaitu, sebagai berikut:


1. Setiap melakukan praktikum kita harus mengenal dan memahami
cara penggunaan alat yang di pakai saat praktikum
2. Alat-alat laboratorium memiliki nama, fungsi dan cara penggunaan
yang berbeda dari masing-masing alat. Alat-alat laboratorium pada
umumnya terbuat dari kaca, karena kaca tidak dapat bereaksi dengan
zat kimia dan yang terpenting tahan terhadap panas

3.2 Saran

Adapun saran yang kami berikan adalah mahasiswa yang melakukan


praktikum agar mengikutinya dengan baik, dan dapat mengenal alat-alat
yang digunakan beserta dengan fungsinya agar pada praktium selanjutnya
praktikan tidak melakukan kesalahan

27
DAFTAR PUSTAKA

Lathifah, M., & Arifin, R. W. (2019). Animasi Interaktif Pengenalan Alat –Alat
Praktikum INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS:
Journal of Information System, 3(2), 189-â. Diakses pada 09 September 2023

Arjulian, I. (2013, juni 30). "Dasar Teori Laboratorium dan Pengenalan Alat-
Alat".Retrievedslideshare:https://www.slideshare.net/irdazarjulian/pengen
alan-alat-alat-di-laboratorium-kimia

prof. Dr. Ir. Rupa Matheus, M. (2021, agustus 22). Pengenalan Bahan Kimia.
Retrieved from mplk.politanikoe.ac.id: https://mplk.politanikoe.ac.id

Prof. Dr. Ir. Rupa Matheus, M. (2023, juni 26). Pengenalan Bahan Kimia.
Retrievedfrommplk.politanikoe.ac.id:https://mplk.politanikoe.ac.id/index.
php/topik-topik-kuliah/28-kimia-dasar/280-pengenalan-bahan-kimia

28

Anda mungkin juga menyukai