Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KIMIA ANALIS DASAR

Disusun oleh:

ALFIANITA DWI SAFIRA (20110016)

KELAS A

PRODI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul Kimia Analis Dasar ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Ibu Dr. Ir. Hj. Titien Setiyo Rini, MT. pada mata kuliah Kimia
Rekayasa 1. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Kimia Analis Dasar bagi para bembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada dari Ibu Dr. Ir. Hj. Titien Setiyo
Rini, MT , selaku dosen mata kuliah Kimia Rekayasa 1 yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
mata kuliah yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 10 November 2020

Alfianita Dwi Safira

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................2

C. Tujuan..........................................................................................................2

D. Manfaat.........................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengertian kimia Analitik......................................................................3

B. Penggolongan kimia Analitik.................................................................4

C. Penggunaan Kimia Analitik....................................................................6

BAB 3 PENUTUP....................................................................................................7

A. Kesimpulan.............................................................................................7

B. Saran.......................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................7

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kimia analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang


mempelajari teori dan cara-cara melakukan analis kimia baik kualitatif
maupun kuantitatif. Analis kualitatif dan kuantitatif. Analis kualitatif
berhubungan dengan apa yang terdapat dalam sampel sedangkan analis
kuantitatif berhubungan dengan berapa banyaknya zat dalam sampel.
Untuk analis kuantitatif, tipe analis dapat dikelompokkan berdasarkan sifat
informasi yang dicari, ukuran sampel dan proporsi konstituen yang
ditetapkan.

Dibandingkan dengan cabang ilmu kimia lainnya seperti kimia


anorganik, organik, fisik dan biokimia, maka kimia analitik mempunyai
penerapan yang lebih luas. Untuk melakukan suatu analis kimia, ada
beberapa hal yang harus dipertimbangkan anatara lain keterangan yang
ada waktu yang dan biaya yang tersedia. Penerapan Kimia Analitik cukup
luas artinya tidak hanya berperan dalam bidang kimia saja tetapi dapat
juga diterapkan pada bidang-bidang lain maupun masyarakat.

Kimia analitik adalah ilmu kimia yang mendasari analis dan


pemisahan sampel. Analis dapat bertujuan untuk menentukan jenis
komponen apa saja yang terdapat dalam suatu sampel (kualitatif), dan juga
menentukan berapa banyak komponen (kuantitatif). Tidak semua unsur
atau senyawa yang ada dalam sampel dapat dianalis secara langsung,
sebagian besar memerlukan proses pemisahan terlebih dulu dari unsur
yang mengganggu. Karena itu cara-cara atau prosedur pemisahan
merupakan hal penting juga yang dipelajari dalam bidang ini.

1
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis mencoba merumuskan persoalan dalam bentuk
pertanyaan:
1. Apakah Pengertian dari kimia analitik?
2. Apa saja penggolongan dalam kimia analitik?
3. Apa saja kegunaan kimia analitik?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian kimia analitik


2. Mengetahui penggolongan kimia analitik
3. Mengetahui kegunaan kimia analitik

D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan tentang penggolongan kimia analitik
2. Menjadi refrensi bagi pembaca

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian kimia analitik

Kimia analitik merupakan ilmu kimia yang mendasari analisis dan


pemisahan sampel. Analis dapat bertujuan untuk menentukan jenis
komponen apa saja yang terdapat dalam suatu sampel (kualitatif), dan juga
menentukan berapa banyak komponen yang ada dalam suatu sampel
(kuantitatif). Tidak semua unsur atau senyawa yang ada dalam sampel
dapat dianalisis secara langsung, sebagian besar memerlukan proses
pemisahan terlebih dulu dari unsur yang menggangu. Karena itu cara-cara
atau prosedur pemisahan merupakan hal penting juga yang dipelajari
dalam bidang ini.

B. Penggolongan kimia analitik

Kimia analitik digolongkan menjadi:

1. Analis Kuantitatif

Analisa kuantitatif adalah analisis kimia yang mencari kadar


kandungan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu
cuplikan atau sampel (Pudjaatmaka, 2002). Analisa kuantitatif
bertujuan menentukan kadar ion atau molekul suatu sampel
(Sumardjo, 2006).

Teknik yang digunakan dalam analisis kuantitatif anorganik didasarkan


pada:

a. Penampilan kuantitatif reaksi-reaksi kimia yang cocok / pengukuran


banyaknya pereaksi yang diperlukan untuk menyempurnakan reaksi
atau pemastian banyaknya reaksi.

b. Pengukuran sifat-sifat kelistrikan

c. Pengukuran sifat optik tertentu


3
d. Kombinasinpengukuran optik atau listrik dan reaksi kimia
kuantitatif.

Analis kuantitatif dapat dilakukan dengan cara:

a. Gravimetri

Metode gravimetri, yaitu penetapan kadar suatu unsur atau


senyawa berdasarkan berat, tetapnya dengan cara penimbangan.
Bagian terbesar yang dilakukan metode gravimetri adalah perubahan
unsur berat tetapnya. Berat senyawa selanjutnya dapat dianalisa
berdasarkan jenis senyawa

b. Volumetri

Metode volumetri adalah analisa kuantitatif yang dilakukan


dengan cara menambahkan sejumlah larutan baru yang lebih
diketahui kadarnya. Dengan mengetahui jumlah larutan baru yang
ditambahkan dan reaksinya berjalan secara kuantitatif sehingga
senyawa yang dianalisis dapat dihitung jumlahnya.

2. Analisis Kualitatif

Analisis Kualitatif merupakan metode analisis kimia yang


digunakan untuk mengenali atau mengindentifikasi suatu unsur atau
senyawa kimia (anion atau kation) yang terdapat dalam sebuah
sampel berdasarkan sifat kimia dan fisikanya.

Analis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi


kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat
padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Kebanyakan reaksi
kering yang diuraikan digunakan untuk analisis semimiriko dengan
hanya modifikasi kecil.

a. Reaksi Kering

Beberapa logam mempunyai warna nyala yang spesifik


sehingga dapat dilakukan uji warna nyala sebagai salah satu cara
identifikasi kation dengan reaksi kering. Untuk uji reaksi kering
metode yang sering dilakukan adalah:

a. Reaksi nyala dengan dengan kawat nikrom : Sedikit zat


dilarutkan kedalam HCL P. Diatas kaca arloji kemudian
dicelupkan kedalamnya, kawat mikrom yang bermata kecil yang
telah bersih kemudian dibakar diatas nyala oksidasi.

b. Reaksi nyala beilstein : Kawat tembaga yang telah bersih


dipijarkan diatas nyala oksida sampai nyala hijau hilang. Apabila
ada halogen maka nyala yang terjadi berwarna hijau.

c. Reaksi nyala untuk borat : Dengan cawan Porselin sedikit Zat


4
padat ditambahkan asam sulfat pekat dan beberapa tetes
methanol, kemudian dinyalakan ditempat gelap. Apabila ada
borat akan timbul warna hijau.

b. Reaksi Basah

Reaksi basah merupakan jenis identifikasi zat secara kualitatif


yang sering digunakan pada umumnya Senyawa NO3- hanya
membentuk cincin coklat jika direaksikan dengan senyawa Fero
sulfat dan H2SO4. Lain halnya dengan senyawa borat yang jika
ditambahkan metanol kemudian dipanaskan dengan nyala api, maka
menghasilkan uap atau asap berwarna hijau.

Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa


reaksi dimana hukum kesetimbangan massa sangat berguna untuk
menentukan ke arah mana reaksi berjalan.

Contoh: Reaksi redoks, reaksi asam-basa, kompleks, dan reaksi


pengendapan. Sedangkan analisis berdasarkan sifat fisikanya dapat
diamati langsung secara organoleptis, seperti bau, warna,
terbentuknya gelembung gas atau pun endapan yang merupakan
informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya.

a) Reaksi Pengendapan

Kenaikan suhu umunya dapat memperbesar kelarutan


endapan kecuali pada beberapa endapan, seperti kalsium sulfat,
berlaku sebaliknya. Perbedaan kelarutan karena suhu ini dapat
digunakan sebagai dasar pemisahan kation. Misalnya, pemisahan
kation Ag, Hg(I), dan Pb dapat dilakukan dengan mengendapkan
ketiganya sebagai garam klorida, kemudian memisahkan Pb dari
Ag dan Hg(I) dengan memberikan air panas. Kenaikan suhu
akan memperbesar kelarutan Pb sehingga endapan tersebut larut
sedangkan kedua kation lainnya tidak.

b) Reaksi asam-basa

Asam secara sederhana didefinisikan sebagai zat yang bila


dilarutkan dalam air mengalami disosiasi dengan pembentukan
ion hidrogen. Sedangkan basa mengalami disosiasi dengan
pembentukan ion hidroksil. Asam atau pun basa kuat, Misalnya
HCI, HNO3, NaOH dan KOH. Sebaliknya bila asam atau basa
hanya terdisosiasi sebagian maka disebut asam atau basa lemah,
misalnya asam asetat, H2S dan amonium hidroksida. Dalam
analisa kualitatif H2S digunakan untuk mengendapkan sejumlah
kation menjadi garam sulfidanya.

c) Reaksi Redoks

Banyak reaksi oksidasi dan reduksi yang digunakan untuk

5
analisa kualitatif, baik sebagai pengoksidasi atau pun pereduksi.

Contoh : Penggunan Reaksi redoks dalam analisis kualitatif.

d) Reaksi Pembentukan Kompleks

Dalam pelaksanaan analisis kualitatif anorganik banyak


digunakan reaksi-reaksi yang melibatkan pembentukan ion
kompleks. Suatu ion atau molekul kompleks terdiri dari satu
atom pusat dan sejumlah ligan yang terikat dengan atom pusat
tersebut.

C. Penggunaan Kimia Analitik

1. Bidang industri makanan

Penentuan kadar protein dalam suatu makanan atau bahan pangan.

2. Bidang pertambangan

Penentuan kadar Uranium dalam suatu biji tambang.

3. Bidang kedokteran

Mendiagnosis suatu penyakit pada manusia;

a) Tingkat konsentrasi bilirubin dan enzim fostafase alkali dalam


darah menunjukkan adanya gangguan fungsi liver

b) Tingkat konsentrasi gula dalam dan urin menunjukkan penyakit


gula.

6
BAB 3

PENUTU

A. Kesimpulan
Kimia analitik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari teori dan
cara-cara melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan atau zat kimia.
Analisis kimia digolongkan menjadi analisis kuantitatif dan analis kualitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis yang digunakan untuk menemukan
dan mengidentifikasi suatu zat. Analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan
cara gravimetri dan titrimetri. Analisis kuantitatif berhubungan dengan
unsur, ion, atau senyawa apa dalam suatu sampel. Analisis kualitatif adalah
analisis yang digunakan untuk menentukan jumlah / banyaknya zat dalam
sampel. Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji yaitu uji reaksi
basah dan uji reaksi kering.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para
pembaca khususnya mahasiswa-mahasiswi Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya.

DAFTAR PUSTAKA

Dinata.Dessydonna.2012.http://dessdonndinn.wordpress.com/
2020/10/11/analisa-kualitatif-kuantitatif/)

Metalurgimaterial.blogspot.com/2020/10/bab-i pendahuluan.html

Ulfah, Muthia.2020.http://aura.wordpress.com/2020/11/11/analisis-
kimia-kualitatif-i3/

Haryadi, W. 2016. Kimia Analitik. Gramedia: Jakarta/2020/10/11

Anda mungkin juga menyukai