Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA ANALISA INSTRUMEN

“GRAVIMETRI”

Disusun Oleh:

Palupi Diah Utami (40040119650015)

Zahrah Nur Fauziyah (40040119650067)

Taqi Zaim Aufa Wardana (4040119650093)

PRODI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020
DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI ................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 1

1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 1

1.4 Manfaat ....................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kimia Analisa ........................................................................................... 3

2.1.1 Kimia Analisa Kualitatif .......................................................................................... 3

2.1.2 Kimia Analisa Kuantitatif ........................................................................................ 3

2.2 Analisa Gravimetri ..................................................................................................... 3

2.2.1 Pengertian Analisa Gravimetri ................................................................................ 3

2.2.2 Macam macam Analisa Gravimetri ......................................................................... 4

2.2.3 Gravimetri Cara Pengendapan ................................................................................. 4

2.2.4 Macam macam Pembentukan Pengendapan............................................................ 5

2.3 Langkah langkah Analisa Gravimetri ......................................................................... 5

2.4 Faktor faktor yang mempengaruhi endapan ............................................................... 6

2.5 Reaksi dalam Gravimetri ............................................................................................ 6

i
2.6 Desikator..................................................................................................................... 7

2.7 Silika Gel .................................................................................................................... 7

2.8 Kinerja Metode Gravimetri ........................................................................................ 7

2.9 Siklamat ...................................................................................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Ringkasan Jurnal......................................................................................................... 8

3.2 Review Jurnal .............................................................................................................. 8

3.3 Evaluasi Review Jurnal ............................................................................................. 14

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 15

4.2 Saran ......................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 16

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas segala
limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah
Praktikum Kimia Fisika ini tepat pada waktunya. Makalah praktikum Kimia Analisa
Instrumen yang berjudul “Gravimetri” ini kami susun untuk memenuhi tugas Praktikum
Kimia Analisa Instrumen. Tentunya tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, maka dalam kesempatan ini kami
ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Ilyas Teguh Pangestu. selaku Asisten Laboratorium Kimia Analisa Instrumen


materi Gravimetri Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro yang telah
memberikan arahan, bimbingan serta dukungan kepada kami dalam menulis dan
menyelesaikan Laporan Resume Praktikum ini.
2. Teman – teman kelompok praktikum 4A kelas A yang selalu memberikan
masukan dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
memiliki banyak kekurangan. Meskipun kami telah mengerahkan segala kemampuan
untuk lebih teliti, tetapi kami masih merasakan adanya kekurangan-kekurangan dalam
penyusunan Makalah Praktikum Kimia Analisa Instrumen ini. Untuk itu, kami selalu
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi selangkah lebih maju. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.

Semarang, 21 Maret 2020

Penyusun

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kimia Analisa merupakan cabang ilmu kimia yang mendasari pemisahan –


pemisahan dan analisis pada suatu bahan. Kimia analisa ini bertujuan untuk
menentukan suatu bahan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kimia analisa
terbagi menjadi dua, yaitu Kimia Analisa Kualitatif dan Kimia Analisa Kuantitatif.
Kimia Analisa Kualitatif merupakan menyelidiki dan mengetahui kandungan pada
suatu senyawa yang terdapat dalam suatu sampel uji. Sedangkan Kimia Analisa
Kuantitatif merupakan mengetahui jumlah kadar pada suatu senyawa dalam suatu
sampel, dapat berupa satuan mol, ataupun persentase dalam gram.

Dalam Kimia analisa kuantitatif memiliki beberapa metode, salah satu nya adalah
Gravimetri. Metode Gravimetri merupakan metode yang digunakan dengan cara
proses penimbangan berat yang didapat dari proses pemisahan analit dari zat – zat
lain dengan metode pengendapan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Analisis Gravimetri?

2. Apa Macam macam dari Gravimetri?

3. Apa yang mempengaruhi cara kerja Analisis Gravimetri?

4. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam Praktikum Analisis Gravimetri?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui cara melakukan ananlisis kuantitatif suatu kadar dengan


metode analisis Gravimetri.

1
1.4 Manfaat

1. Pembaca dapat mengetahui pengertian dari Analisis Gravimetri

2. Pembaca dapat mengetahui macam macam dari Gravimetri

3. Pembaca dapat mengetahui pengaruh dalam cara kerja Analisis Gravimetri

4. Pembaca dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
analisis gravimetri

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kimia Analisa

Kimia Analisa merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang jsuatu
teori dan cara melakukan analisis kimia pada suatuh bahan maupun zat kimia. Pada
analisis kimia terdapat beberapa cara, seperti tahap pemisahan, melakukan
identifikasi dan penentuan komponen dalam suatu sampel. Analisa Kimia dapat
berupa secara kualitatif maupun kuantitatif.

2.1.1 Kimia Analisa Kualitatif

Kimia Analisa Kualitatif merupakan mengalanisis suatu bahan atau zat


kimia yang bertujuan untuk menemukan dan mengidentifikasi suatu zat kimia
yang berhubungan dengan unsur, ion atau senyawa apa yang terdapat dalam
suatu sampel.

2.1.2 Kimia Analisa Kuantitatif

Kimia Analisa Kuanititatif merupakan menganalisis suatu bahan atau zat


kimia yang bertujuan untuk menentukan jumlah atau banyaknya suatu zat yang
berhubungan dengan berapa banyaknya suatu zat tertentu dalam suatu sampel.
Biasanya jumlah banyaknya suatu zat dinyatakan dalam konsentrasi atau kadar.
(Siti Darsati, 2007)

2.2 Analisa Gravimetri

2.2.1 Pengertian Analisa Gravimetri

Analisa Gravimetri merupakan bagian dari analisa kimia kuantitatif yang


berfungsi untuk menentukan banyaknya jumlah suatu zat berdasarkan metode
penimbangan dari hasil reaksi setelah bahan ataupun analit dianalisis dengan
diperlakukan terhadap pereaksi tertentu. Hasil dari reaksi dapat berupa gas
ataupun endapan. (Rahbiyatul, 2017)

3
2.2.2 Macam macam Analisa Gravimetri

1. Metode Pengendapan

Gravimetri dengan metode pengendapan merupakan metode dengan


menentukan komponen yang hendak diinginkan dapat diubah menjadi
benttuk yang tidak dapat larut ataupun dapat mengendap dengan sempurna.

2. Metode Evolusi (Penguapan)

Gravimetri dengan metode evolusi atau penguapan merupakan metode


yang didasari oleh penguapan komponen suatu zat yang diuji dengan cara
pemanasan. Sehinggan komponen yang menguap merupakan perbedaan
dari berat penimbangan zat uji sebelum dan sesudah penguapan.

3. Metode Penyaringan

Gravimetri dengan metode penyaringan merupakan metode dengan


menggunakan suatu komponen zat yang akan diuji dengan cara disaring
dengan pelarutnya. Sari yang diperoleh kemudian diuapkan hingga
mendapatkan bobot tetap.

4. Metode Elektrogravimetrik

Metode elektrogravimetrik merupakan metode yang berdasarkan oleh


pelapisan zat pada sebuah elektroda melalui elektrolisa. Berat lapisan dari
suatu komponen zat yang akan diuji merupakan selisih dari penimbangaan
elektroda sebelum dan sesudah elektrolisa.

2.2.3 Gravimetri Cara Pengendapan

Tahap Analisa Gravimetri dengan cara pengendapan yaitu dengan


memilih pelarut sampel. Pelarut yang dipilih harus sesuai dengan sifatnya.
Kemudian melakukan pengendapan analit dengan cara memisahkan analit dari
larutan yang terkandung . lalu tahap pengeringan. Pada pengeringan endapan,
dilakukan dengan memanaskan sesuai dengan analitnya dan dilakukan dengan

4
sempurna. Dan yang terakhir adalah menimbang endapan dan zat yang
ditimbang harus memiliki rumus molekul. (Anisya Putri, dkk, 2013)

2.2.4 Macam macam Pembentukan endapan

1. Cara Gravimetri, yaitu cara dengan menggunakan endapan yag terbentuk dari
suatu reaksi dan pereaksi. Endapan dapat berupa senyawa, sehingga kation dan
anion dapat diendapkan dan bahan untuk mengendapkan yaitu bahan organik dan
non organik.

2. Cara Elektrogravimetri, yaitu cara dengan menggunakan endapan yang terbentuk


dari suatu analit yang di elektrolisis sehingga terjadi pengendapan. (Rahbiyatul,
2017)

2.3 Langkah langkah Analisa Gravimetri

1. Pemilihan Pelarut

Memilih pelarut harus sesuai sifatnya dengan sampel yang akan dilarutkan.
Misalnya : HCl, H2SO4 digunakan untuk melarutkan.

2. Pengendapan Analit

Pengendapan analit dilakukan dengan cara memisahkan analit dari suatu larutan
dengan membuat kelarutan analit semakin kecil dan pengendapan dengan
sempurna.

3. Pengeringan Endapan

Pengeringan endapan dilakukan dengan cara dipanaskan sesuai dengan analitnya


serta dilakukan dengan sempurna.

4. Menimbang Endapan

Penimbangan endapan yang dilakukan dengan memiliki rumus molekul yang


jelas. (Anisya Putri, dkk, 2013)

5
2.4 Faktor yang mempengaruhi Endapan

1. Temperatur

Faktor yang mempengaruhi yaitu jika terlalu banyak garam kelarutannya


meningkat jika temperaturnya dinaikkan

2. Pengaruh Ion sekutu

Endapan dapat larut dalam air murni dibandingkan larut dalam suatu larutan yang
mengandung ion endapan.

3. Pengaruh Aktifitas

Jumlah endapan dapat menunjukan bahwa kelarutan yang meningkat dalam


larutan yang mengandung ion yang tidak bereaksi secara kimia dengan ion
endapan.

4. Pengaruh pH

Kelarutan garam dari suatu asam lemah dapat bergantung dengan pH larutan

5. Pengaruh Kompleks

Kelarutan garam yang sedikit dapat larut juga dan bergantung pada konsentrasi
suatu zat yang membentuk kompleks dengan kation garam. (Elly Kurniati, 2009)

2.5 Reaksi dalam Gravimetri

Suau metode analisa gravimetri didasarkan pada suatu reaksi kimia, seperti :

aA + pP → AaPp

a merupakan koefisien dari reaktan analit atau disimbolkan dengan A, kemudian p


merupakan koefisien dari reaktan pengendap atau disimbolkan dengan P. AaPp
merupakan rumus molekul dari suatu zat kimia dari hasil reaksi yang termasuk dalam
mengendap atau sukar larut . AaPp juga dapat ditentukan beratnya setelah proses

6
pencucian dan pengeringan. Penambahan P dilakukan dengan berlebihan agar hasil
pengendapan lebih sempurna (Rahbiyatul, 2017).

2.6 Desikator

Desikator merupakan wadah untuk mengeringkan suatu spesimen dan


menjaganya dari kelembaban udara (Daintith, 1994). Desikator sederhana
laboratorium merupakan wadah yang bagian daranya berisikan silika gel atau bahan
kimia pegering lainnya (Siti Humaidah, 2011).

2.7 Silika Gel

Silika Gel merupakan bentuk dari silika yang dihasilkan melalui penggumpalan
sol natrium silikat. Sol tersebut mirip dengan agar – agar dan dapat didehidrasi
sehingga dapat berubah menjadi padatn atau butiran kaca yang bersifat tidak elastis
(F Yansyah, 2015).

2.8 Kinerja Metode Gravimetri

1. Relatif lambat

2. Memerlukan sedikit peralatan

3. Tidak memerlukan kalibrasi

4. Sensitivitas analit >1%

5.Selektivitas : tidak terlalu spesifik (Rakhmiami, 2012)

2.9 Siklamat

Siklamat adalah salah satu jenis pemanis buatan yang tidak memberi efek yang
berlebihan, seperti tidak memberi efek pahit. Siklamat juga biasa disebut dengan
biang gula karena siklamat memiliki intensitas kemanisan 30 – 80 kali dari gula
murni. (Retno Purwaningsih, 2010)

7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Ringkasan Jurnal

Jurnal yang akan kami bahas berjudul “Analisis Kadar Siklamat pada Es krim di
Kota Banjarbaru” yang ditulis oleh Nurlailah, Nurhayati Aslami Alma dan Neni
Oktiyani dari Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

Berdasarkan jurnal yang kami gunakan, jurnal ini berisikan tentang penjelasan
bahan dan alat yang digunakan, metode serta hasil dari penelitiannya. Dalam
penelitian ini, bahan yang digunakan adalah Es Krim. Es Krim yang digunakan
adalah es krim produksi rumah tangga. Selain es krim, terdapat bahan lain yang
digunakan yaitu aquadest, HCl, BaCl2, Natrium Nitrit, dan Arang aktif. Sedangkan
alat yang digunakan yaitu gelas piala, sendok reagen, kertas saring, pipet tetes, pipet
volume, gelas ukur, kertas whatmann no. 42, kompor listrik, gelas beker dan lap.

Penelitian yang terdapat dalam jurnal ini metode yang digunakan yaitu Survey
Deskriptif. Selain itu, juga menggunakan Uji Kualitatif dan Organoleptis. Pada uji
kualitatif menggunakan uji pengendapan. Jika hasilnya positif, maka akan terbentuk
endapan yang berwarna putih. Dan jika hasilnya memiliki endapan, maka akan
dilanjutkan uji kuantitatif dengan metode gravimetri untuk menentukan kadar
siklamat pada es krim. Untuk uji organoleptis, pengujian terdiri dari uji rasa, warna
serta tekstur dari es krim tersebut.

3.2 Review Jurnal

Jurnal yang akan kami bahas memiliki judul “Analisis Kadar Siklamat pada Es
Krim di Kota Banjarbaru” yang ditulis oleh Nurlailah, Nurhayati Aslami alma dan
Neni Oktiyani dari Jurusan analis Kesehatan poltekkes Kemenkes Banjarmasin
dtahun 2017 dengan ISSN : 2017 – 7781.

8
Berdasarkan penelitian pada jurnal ini, bahan yang digunakan yaitu yang pertama
adalah Eskrim. Es Krim ini digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini serta
menggunakan es krim yang digunakan adalah es krim yang diproduksi rumah tangga
dari seluruh pedagang es krim di kecamatan banjarbaru dengan jumlah 11 pedagang
es krim. Selain es krim, bahan yang digunakan yaitu aquadest yang berfungsi untuk
mengencerkan sampel, arang aktif yang berfungsi untuk menghilangkan warna
sampel, HCl 10%, BaCl2 10% dan Natrium nitrit 10% yang berfungsi untuk
mengetahui terdapat endapan atau tidak. Bahan bahan tersebut digunakan untuk uji
kualitatif dan uji kuantitatif. Sedangkan, untuk alat yang digunakan yaitu gelas piala
yang berfungsi sebagai wadah sampel, sendok reagen untuk mengaduk sampel,
kertas saring untuk menyaring sampel yang sedang diuji, pipet tetes memiliki fungsi
untuk mengambil sampel atau larutan yang jumlahnya sedikit, pipet volume yang
berfungsi untuk mengambil sampel atau larutan dengan jumlah yang banyak, gelas
ukur untuk mengukur larutan yang dibutuhkan, kertas whatmann no. 42 berfungsi
untuk menyaring, kompor listrik untuk memanaskan sampel dan lap untuk
membersihkan alat.

Jurnal ini menggunakan suatu metode yang disebut dengan Survey Deskriptif.
Survey Deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang menggambarkan tentang
kadar pemanis siklamat pada es krim. Selain metode Survey Deskriptif, penelitian
pada jurnal ini menggunakan uji kualitatif dan uji organoleptis yang berfungsi untuk
mengetahui terdapat siklamat dalam es krim tersebut atau tidak. Setelah melakukan
Survvey Deskriptif, uji organoleptis dilakukan yang terdiri dari mengujian rasa,
warna serta tekstur. Setelah melakukan uji organoleptis, kemudian dilakukan uji
kualitatif. Uji kualitatif dilakukan dengan menggunakan endapan.

Cara dari uji kualitatif yaitu dengan menyiapkan sampel es krim sebanyak 25 ml
yang berada di gelas piala dan diencerkan menggunakan aquadest dengan
perbandingan 1 : 1. Setelah diencerkan, sampel ditambahkan arang aktif sebanyak
ujung sendok saja. Fungsi dari arang aktif adalah untuk menghilangkan warna pada
sampel, kemudian sampel di saring menggunakan kertas saring. Setelah terpisah

9
antara filtrat dan ampasnya, filtrat tersebut ditambahkan HCl 10% sebanyak 10 ml
dan BaCl2 10% sebanyak 10 ml juga, kemudian dikocok. Setelah itu, filtrat
didiamkan selama 30 menit. Setelah 30 menit, filtrat disaring lagi menggunakan
kertas saring wthatmann no. 42 kemudian filtrat ditambahkan Natrium nitrit 10%
sebanyak 10 ml lalu dipanaskan diatas kompor listrik. Dalam pemanasan, jika
terdapat endapan berwarna putih artinya pada sampel tersebut terdapat siklamat
positif. Jika hasilnya memiliki endapan daln positif terdapat siklamat, maka sampel
harus diuji dengan uji kuantitatif. Uji kuantitatif berfungsi untuk mengetahui kadar
sampel tersebut. Cara pengujian secara kuantitatif hampir sama seperti uji kualitatif.
Mula mula menyiapkan 25 ml sampel es krim dan diletakkan kedalam gelas piala
kemudian diencerkan menggunakan aquadest dengan perbandingan 1 : 1. Kemudian,
masukkan arang aktif dengan diukur menggunakan seppucuk sendok. Arang aktif
berfungsi untuk menghilangkan warna seperti pada uji kualitatif. Kemudian sampel
yang sudah dicampurkan dengan bahan bahan segera di saring menggunakan kertas
saring. Setelah disaring, filtrat dicampurkan dengan HCl 10% sebanyak 10 ml,BaCl 2
10% sebanyak 10 ml kemudian dikocok dan didiamkan selama 30 menit dan segera
disaring menggunakan kertas whatmann nomor 42. Setelah disaring, filtrat
ditambahkan Natrium nitrit 10% sebanyak 10 ml. Kemudian aduk hingga rata dan
panaskan diatas penangas air. Setelah itu larutan tersebut disaring endapannya.
Setelah disaring, endapan tersebut di cuci menggunakan air bersih dan dikeringkan.
Setelah dikeringkan, endapan tersebut ditimbang dan dapat mengetahui kadarnya
sebagai garam Na-siklamat menggunakan rumus :

10
Dan untuk mengetahui jumlah kadar sebagai asam siklamat menggunakan rumus :

Dengan keterangan :

B1 = bobot endapan BaSO4

B2 = bobot contoh dalam liter

Berdasarkan dari penelitian diatas, hasil dari uji kualitatif dan uji organleptis yaitu
pada Tabel 1 :

Tabel 1 hasil uji kualitatif dan uji organoleptis

11
Pada Tabel 1, memiliki kode yang mempunyai arti untuk keterangan P1353 –
P1361 merupakan kode sampel es krim yang posistif mengandung siklamat dan pada
kode P5 dan P11 merupakan kode sampel es krim yang negatif mengandung
siklamat. Berdasarkan dari hasil penelitian, tabel 1 menjelaskan hasil dari uji
kualitatif dan uji organoleptis. Dalam pengujian ini, sampel yang digunakan yaitu 11
sampel. Dari 11 sampel yang digunakan, 9 sampel diantaranya dengan kode P1353,
P1354, P1355, P1356, P1357, P1358, P1359, P1359, P1360 dan P1361 menghasilkan
sampel es krim yang positif mengandung siklamat dan sisa dari sampelnya yang
berjumlah 2 dengan kode P5 dan P11 memiliki hasil sampel es krim yang negatif
mengandung siklamat atau tidak mengandung siklamat.

Dari pengujian sampel diatas, hasil pengujian yang positif mengandung siklamat
dapat diuji lagi menggunakan uji kuantitatif dengan metode gravimetri untuk
mengetahui berapa banyak kandungan siklamat pada es krim. Pengujian kuantitatif
pada sampel yang mengandung siklamat ini, akan menghasilkan kadar siklamat
sebagai Natrium Siklamat dan asam Siklamat.

Tabel 2. hasil uji kuantitatif

Berdasarkan tabel 2 hasil uji kuantitatif, kode P1353 – P1356 dan P1357 – P1361
memiliki masing – masing hasil yang berbeda antara kadar sebagai Natrium siklamat
dan kadar sebagai Asam siklamat. Menurut PERMENKES Nomor 208 tahun 1985
yang menjelaskan bahwa ambang batar atau syarat penggunaan siklamat dalam es
krim sebesar 2 g/kg asam siklamat. Hasil dari uji kuantitatif yang memiliki 9 sampel,
hanya 1 sampel yang sesuai dengan syarat atau ambang batas dar PERMENKES

12
yaitu sampel dengan kode P1360 yang kadar sebagai Natrium Siklamat adalah 1,21
g/kg dan kadar sebagai Asam siklamat adalah 1,08 g/kg. Untuk sampel dengan kode
P1353, P1354, P1355, P1356, P1357, P1358, P1359 dan P1361 memiliki hasil
pengujian yang tidak sesuai dengan syarat atau melebihi ambang batas
PERMENKES dan hasil kadar sebagai Natrium siklamat dan Asam siklamat lebih
dari 2 g/kg. Terdapat hasil persentase juga untuk kadar sebagai Natrium siklamat dan
kadar sebagai Asam siklamat.

11%
Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat
89%

Gambar 2. Persentase hasil uji kuantitatif


Hasil persentase dari uji kuantitatif antara yang sesuai dengan syarat
PERMENKES dan tidak sesuai dengan syarat yaitu sangat terlihat perbedaan dengan
signifikan. Pada uji kuantitatif yang memenuhi syarat memiliki persentase hanya 11
%, karena hanya 1 sampel yang memenuhi syarat yaitu sampel kode P1360. Dan
pada hasil uji kuantitatif yang tidak memenuhi syarat memiliki persentase sebesar
89%, karena terdapat 8 sampel yang tidak memenuhi syarat yaitu sampel kode P1353
– P1354 – P1355 – P1356 – P1357 – P1358 – P1359 – P1361.

Sehingga dapat disimpulkan dari penelitian diatas bahwa, terdapat banyak pemilik
usaha es krim di Kota Banjarbaru yang masih menggunakan Siklamat pada es krim
nya sebagai pemanis. Selain itu, pemilik usaha es krim juga masih banyak yang
menggunakan siklamat pada es krim yang melebihi batas sesuai dengan
PERMENKES. Dari hasil penelitian, 11 sampel yang digunakan hanya 2 sampel
yang lolos uji kualitatif dan 9 sampel harus mengikuti uji kuantitatif. Dari hasil uji
kuantitatif, hanya memiliki 1 sampel yang memenuhi syarat PERMENKES dengan
yaitu 2 g/kg dan 8 sampel sisa nya tidak memenuhi syarat. Untuk persentase dari

13
sampel yang memenuhi syarat yaitu 11% dan sampel yang tidak memenuhi syarat
yaitu 89%.

3.3 Evaluasi Review Jurnal

Pada suatu jurnal, pasti akan memiliki suatu permasalahan ataupun kekurangan.
Jurnal ini memiliki kekurangan yaitu tidak menyebutkan alat – alat yang digunakan
dengan rinci dan lengkap. Penjelasan untuk bahan bahan juga tidak dijelaskan dengan
lengkap ukuran atau seberapa banyak bahan tersebut digunakan. Pada jurnal ini juga
tidak menjelaskan bagaimana cara pengujian organoleptis.

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kimia Analisa merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang teori
dan cara menganalisis bahan kimia. Kimia analisa terbagi menjadi 2, yaitu
kualitatif dan kuantitatif. Kimia analisa kualitatif dapat menentukan unsur dan
senyawa, sedangkan kuantitatif untuk menentukan kadar. Analisa gravimetri
adalah menentukan jumlah suatu zat. Macam macam dari analisa gravimetri yaitu
metode pengendapan, penguapan, penyaringan dan elektrogravimetrik. Cara
mengetahui endapannya dengan menyaring larutan tersebut. Siklamat merupakan
bahan sebagai pemanis buatan atau biasa disebut dengan biang gula.

Berdasarkan hasil dari penelitian, bahwa 11 sampel es krim di Kota


Banjarbaru, 2 diantaranya lulus uji organoleptis dan uji kualitatif karena tidak
mengandung siklamat. Sedangkan 9 sampel lainnya diuji lagi, yaitu uji kuantitatif
untuk menentukan apakah siklamat yang digunakan sesuai syarat atau tidak. Dan
hasil dari uji tersebut, hanya 1 yang sesuai dengan syarat dan 8 sampel lainnya
tidak sesuai dengan syarat. Jadi kesimpulannya, masih banyak para penjual es
krim yang masih menggunakan siklamat yang tidak sesuai dengan syarat.

4.2 Saran

Penyusun sangat merekomendasikan jurnal mengenai “Analisis Kadar Siklamat


pada Es Krim di kota Banjarbaru” ini untuk referensi bagi mahasiswa yang akan
melakukan suatu penelitian. Karena dari jurnal ini, mahasiswa dapat mengetahui cara
melakukan uji kadar siklamat pada es krim. Penelitian dan jurnal ini juga memiliki
beberapa kekurangan, sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi yang membaca dan
semoga penulis dapat meningkatkan apa yang menjadi kekurangan jurnal ini.

15
DAFTAR PUSTAKA
Anisya Putri Islami dkk. 2013. Makalah Gravimetri. Diakses dari google, Situs Web
Academia.edu. https://www.academia.edu/18776831/makalah_gravimetri
Elly Kurniati. 2009. Penurunan Konsentrasi detergent pada limbah industri laundry
dengan metode pengendapan menggunakan Ca(OH)2. Siakses dari web UPN Jawa
timur, Situs Web UPNJATIM. http://eprints.upnjatim.ac.id/3033/1/jiik11.pdf
F Yansyah. 2015. Bab II Tinjauan PustakaI. Diakses dari google, Situs Web Polsri.
http://eprints.polsri.ac.id/1924/3/03.%20BAB%20II.pdf
Nurlailah, dkk. 2017. Analisis Kadar Siklamat pada Es Krim di Kota Banjarbaru.
Diakses dari web analis kesehatan, situs web Analis kesehatan. https://ejurnal-
analiskesehatan.web.id/index.php/JAK/article/view/148/55
Rahbiyatul Adawiyah. 2017. Analisis Kadar Saponin Ekstra Metanol Kulit Batang Kemiri
(Aleurites moluccana (L.)Willd) dengan Metode Gravimetri. Diakses dari Web
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Situs Web UIN – Alauddin.
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4457/1/Rahbiyatul%20Adawiyah.pdf
Retno Purwaningsih, dkk. 2010. Penggunaan Natrium Siklamat Pada Es Lilin
Berdasarkan Pengetahuan dan Sikap Produsen Di Kelurahan Srondol Wetan Dan
Pedalangan Kota Semarang. Diakses dari google, situs web Media.teliti.
https://media.neliti.com/media/publications/116471-ID-none.pdf
Siti Darsati. 2007. Ruang Lingkup Kimia Analitik dan Penggolongan Analisis Kimia.
Diakses dari Web Universitas Terbuka, Situs Web UT.
http://repository.ut.ac.id/4593/1/PEKI4205-M1.pdf
Siti Humaidah. 2011. Potensi Desikator untuk Inkubator Anaerob. Diakses dari web
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Situs Web ITS.
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17785-Paperpdf.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai