“GRAVIMETRI”
Disusun Oleh:
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
DAFTAR ISI
COVER
BAB I PENDAHULUAN
i
2.6 Desikator..................................................................................................................... 7
BAB IV PENUTUP
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas segala
limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah
Praktikum Kimia Fisika ini tepat pada waktunya. Makalah praktikum Kimia Analisa
Instrumen yang berjudul “Gravimetri” ini kami susun untuk memenuhi tugas Praktikum
Kimia Analisa Instrumen. Tentunya tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, maka dalam kesempatan ini kami
ingin menyampaikan terimakasih kepada:
Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
memiliki banyak kekurangan. Meskipun kami telah mengerahkan segala kemampuan
untuk lebih teliti, tetapi kami masih merasakan adanya kekurangan-kekurangan dalam
penyusunan Makalah Praktikum Kimia Analisa Instrumen ini. Untuk itu, kami selalu
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi selangkah lebih maju. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.
Penyusun
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Kimia analisa kuantitatif memiliki beberapa metode, salah satu nya adalah
Gravimetri. Metode Gravimetri merupakan metode yang digunakan dengan cara
proses penimbangan berat yang didapat dari proses pemisahan analit dari zat – zat
lain dengan metode pengendapan.
4. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam Praktikum Analisis Gravimetri?
1.3 Tujuan
1
1.4 Manfaat
4. Pembaca dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
analisis gravimetri
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kimia Analisa merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang jsuatu
teori dan cara melakukan analisis kimia pada suatuh bahan maupun zat kimia. Pada
analisis kimia terdapat beberapa cara, seperti tahap pemisahan, melakukan
identifikasi dan penentuan komponen dalam suatu sampel. Analisa Kimia dapat
berupa secara kualitatif maupun kuantitatif.
3
2.2.2 Macam macam Analisa Gravimetri
1. Metode Pengendapan
3. Metode Penyaringan
4. Metode Elektrogravimetrik
4
sempurna. Dan yang terakhir adalah menimbang endapan dan zat yang
ditimbang harus memiliki rumus molekul. (Anisya Putri, dkk, 2013)
1. Cara Gravimetri, yaitu cara dengan menggunakan endapan yag terbentuk dari
suatu reaksi dan pereaksi. Endapan dapat berupa senyawa, sehingga kation dan
anion dapat diendapkan dan bahan untuk mengendapkan yaitu bahan organik dan
non organik.
1. Pemilihan Pelarut
Memilih pelarut harus sesuai sifatnya dengan sampel yang akan dilarutkan.
Misalnya : HCl, H2SO4 digunakan untuk melarutkan.
2. Pengendapan Analit
Pengendapan analit dilakukan dengan cara memisahkan analit dari suatu larutan
dengan membuat kelarutan analit semakin kecil dan pengendapan dengan
sempurna.
3. Pengeringan Endapan
4. Menimbang Endapan
5
2.4 Faktor yang mempengaruhi Endapan
1. Temperatur
Endapan dapat larut dalam air murni dibandingkan larut dalam suatu larutan yang
mengandung ion endapan.
3. Pengaruh Aktifitas
4. Pengaruh pH
Kelarutan garam dari suatu asam lemah dapat bergantung dengan pH larutan
5. Pengaruh Kompleks
Kelarutan garam yang sedikit dapat larut juga dan bergantung pada konsentrasi
suatu zat yang membentuk kompleks dengan kation garam. (Elly Kurniati, 2009)
Suau metode analisa gravimetri didasarkan pada suatu reaksi kimia, seperti :
aA + pP → AaPp
6
pencucian dan pengeringan. Penambahan P dilakukan dengan berlebihan agar hasil
pengendapan lebih sempurna (Rahbiyatul, 2017).
2.6 Desikator
Silika Gel merupakan bentuk dari silika yang dihasilkan melalui penggumpalan
sol natrium silikat. Sol tersebut mirip dengan agar – agar dan dapat didehidrasi
sehingga dapat berubah menjadi padatn atau butiran kaca yang bersifat tidak elastis
(F Yansyah, 2015).
1. Relatif lambat
2.9 Siklamat
Siklamat adalah salah satu jenis pemanis buatan yang tidak memberi efek yang
berlebihan, seperti tidak memberi efek pahit. Siklamat juga biasa disebut dengan
biang gula karena siklamat memiliki intensitas kemanisan 30 – 80 kali dari gula
murni. (Retno Purwaningsih, 2010)
7
BAB III
PEMBAHASAN
Jurnal yang akan kami bahas berjudul “Analisis Kadar Siklamat pada Es krim di
Kota Banjarbaru” yang ditulis oleh Nurlailah, Nurhayati Aslami Alma dan Neni
Oktiyani dari Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
Berdasarkan jurnal yang kami gunakan, jurnal ini berisikan tentang penjelasan
bahan dan alat yang digunakan, metode serta hasil dari penelitiannya. Dalam
penelitian ini, bahan yang digunakan adalah Es Krim. Es Krim yang digunakan
adalah es krim produksi rumah tangga. Selain es krim, terdapat bahan lain yang
digunakan yaitu aquadest, HCl, BaCl2, Natrium Nitrit, dan Arang aktif. Sedangkan
alat yang digunakan yaitu gelas piala, sendok reagen, kertas saring, pipet tetes, pipet
volume, gelas ukur, kertas whatmann no. 42, kompor listrik, gelas beker dan lap.
Penelitian yang terdapat dalam jurnal ini metode yang digunakan yaitu Survey
Deskriptif. Selain itu, juga menggunakan Uji Kualitatif dan Organoleptis. Pada uji
kualitatif menggunakan uji pengendapan. Jika hasilnya positif, maka akan terbentuk
endapan yang berwarna putih. Dan jika hasilnya memiliki endapan, maka akan
dilanjutkan uji kuantitatif dengan metode gravimetri untuk menentukan kadar
siklamat pada es krim. Untuk uji organoleptis, pengujian terdiri dari uji rasa, warna
serta tekstur dari es krim tersebut.
Jurnal yang akan kami bahas memiliki judul “Analisis Kadar Siklamat pada Es
Krim di Kota Banjarbaru” yang ditulis oleh Nurlailah, Nurhayati Aslami alma dan
Neni Oktiyani dari Jurusan analis Kesehatan poltekkes Kemenkes Banjarmasin
dtahun 2017 dengan ISSN : 2017 – 7781.
8
Berdasarkan penelitian pada jurnal ini, bahan yang digunakan yaitu yang pertama
adalah Eskrim. Es Krim ini digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini serta
menggunakan es krim yang digunakan adalah es krim yang diproduksi rumah tangga
dari seluruh pedagang es krim di kecamatan banjarbaru dengan jumlah 11 pedagang
es krim. Selain es krim, bahan yang digunakan yaitu aquadest yang berfungsi untuk
mengencerkan sampel, arang aktif yang berfungsi untuk menghilangkan warna
sampel, HCl 10%, BaCl2 10% dan Natrium nitrit 10% yang berfungsi untuk
mengetahui terdapat endapan atau tidak. Bahan bahan tersebut digunakan untuk uji
kualitatif dan uji kuantitatif. Sedangkan, untuk alat yang digunakan yaitu gelas piala
yang berfungsi sebagai wadah sampel, sendok reagen untuk mengaduk sampel,
kertas saring untuk menyaring sampel yang sedang diuji, pipet tetes memiliki fungsi
untuk mengambil sampel atau larutan yang jumlahnya sedikit, pipet volume yang
berfungsi untuk mengambil sampel atau larutan dengan jumlah yang banyak, gelas
ukur untuk mengukur larutan yang dibutuhkan, kertas whatmann no. 42 berfungsi
untuk menyaring, kompor listrik untuk memanaskan sampel dan lap untuk
membersihkan alat.
Jurnal ini menggunakan suatu metode yang disebut dengan Survey Deskriptif.
Survey Deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang menggambarkan tentang
kadar pemanis siklamat pada es krim. Selain metode Survey Deskriptif, penelitian
pada jurnal ini menggunakan uji kualitatif dan uji organoleptis yang berfungsi untuk
mengetahui terdapat siklamat dalam es krim tersebut atau tidak. Setelah melakukan
Survvey Deskriptif, uji organoleptis dilakukan yang terdiri dari mengujian rasa,
warna serta tekstur. Setelah melakukan uji organoleptis, kemudian dilakukan uji
kualitatif. Uji kualitatif dilakukan dengan menggunakan endapan.
Cara dari uji kualitatif yaitu dengan menyiapkan sampel es krim sebanyak 25 ml
yang berada di gelas piala dan diencerkan menggunakan aquadest dengan
perbandingan 1 : 1. Setelah diencerkan, sampel ditambahkan arang aktif sebanyak
ujung sendok saja. Fungsi dari arang aktif adalah untuk menghilangkan warna pada
sampel, kemudian sampel di saring menggunakan kertas saring. Setelah terpisah
9
antara filtrat dan ampasnya, filtrat tersebut ditambahkan HCl 10% sebanyak 10 ml
dan BaCl2 10% sebanyak 10 ml juga, kemudian dikocok. Setelah itu, filtrat
didiamkan selama 30 menit. Setelah 30 menit, filtrat disaring lagi menggunakan
kertas saring wthatmann no. 42 kemudian filtrat ditambahkan Natrium nitrit 10%
sebanyak 10 ml lalu dipanaskan diatas kompor listrik. Dalam pemanasan, jika
terdapat endapan berwarna putih artinya pada sampel tersebut terdapat siklamat
positif. Jika hasilnya memiliki endapan daln positif terdapat siklamat, maka sampel
harus diuji dengan uji kuantitatif. Uji kuantitatif berfungsi untuk mengetahui kadar
sampel tersebut. Cara pengujian secara kuantitatif hampir sama seperti uji kualitatif.
Mula mula menyiapkan 25 ml sampel es krim dan diletakkan kedalam gelas piala
kemudian diencerkan menggunakan aquadest dengan perbandingan 1 : 1. Kemudian,
masukkan arang aktif dengan diukur menggunakan seppucuk sendok. Arang aktif
berfungsi untuk menghilangkan warna seperti pada uji kualitatif. Kemudian sampel
yang sudah dicampurkan dengan bahan bahan segera di saring menggunakan kertas
saring. Setelah disaring, filtrat dicampurkan dengan HCl 10% sebanyak 10 ml,BaCl 2
10% sebanyak 10 ml kemudian dikocok dan didiamkan selama 30 menit dan segera
disaring menggunakan kertas whatmann nomor 42. Setelah disaring, filtrat
ditambahkan Natrium nitrit 10% sebanyak 10 ml. Kemudian aduk hingga rata dan
panaskan diatas penangas air. Setelah itu larutan tersebut disaring endapannya.
Setelah disaring, endapan tersebut di cuci menggunakan air bersih dan dikeringkan.
Setelah dikeringkan, endapan tersebut ditimbang dan dapat mengetahui kadarnya
sebagai garam Na-siklamat menggunakan rumus :
10
Dan untuk mengetahui jumlah kadar sebagai asam siklamat menggunakan rumus :
Dengan keterangan :
Berdasarkan dari penelitian diatas, hasil dari uji kualitatif dan uji organleptis yaitu
pada Tabel 1 :
11
Pada Tabel 1, memiliki kode yang mempunyai arti untuk keterangan P1353 –
P1361 merupakan kode sampel es krim yang posistif mengandung siklamat dan pada
kode P5 dan P11 merupakan kode sampel es krim yang negatif mengandung
siklamat. Berdasarkan dari hasil penelitian, tabel 1 menjelaskan hasil dari uji
kualitatif dan uji organoleptis. Dalam pengujian ini, sampel yang digunakan yaitu 11
sampel. Dari 11 sampel yang digunakan, 9 sampel diantaranya dengan kode P1353,
P1354, P1355, P1356, P1357, P1358, P1359, P1359, P1360 dan P1361 menghasilkan
sampel es krim yang positif mengandung siklamat dan sisa dari sampelnya yang
berjumlah 2 dengan kode P5 dan P11 memiliki hasil sampel es krim yang negatif
mengandung siklamat atau tidak mengandung siklamat.
Dari pengujian sampel diatas, hasil pengujian yang positif mengandung siklamat
dapat diuji lagi menggunakan uji kuantitatif dengan metode gravimetri untuk
mengetahui berapa banyak kandungan siklamat pada es krim. Pengujian kuantitatif
pada sampel yang mengandung siklamat ini, akan menghasilkan kadar siklamat
sebagai Natrium Siklamat dan asam Siklamat.
Berdasarkan tabel 2 hasil uji kuantitatif, kode P1353 – P1356 dan P1357 – P1361
memiliki masing – masing hasil yang berbeda antara kadar sebagai Natrium siklamat
dan kadar sebagai Asam siklamat. Menurut PERMENKES Nomor 208 tahun 1985
yang menjelaskan bahwa ambang batar atau syarat penggunaan siklamat dalam es
krim sebesar 2 g/kg asam siklamat. Hasil dari uji kuantitatif yang memiliki 9 sampel,
hanya 1 sampel yang sesuai dengan syarat atau ambang batas dar PERMENKES
12
yaitu sampel dengan kode P1360 yang kadar sebagai Natrium Siklamat adalah 1,21
g/kg dan kadar sebagai Asam siklamat adalah 1,08 g/kg. Untuk sampel dengan kode
P1353, P1354, P1355, P1356, P1357, P1358, P1359 dan P1361 memiliki hasil
pengujian yang tidak sesuai dengan syarat atau melebihi ambang batas
PERMENKES dan hasil kadar sebagai Natrium siklamat dan Asam siklamat lebih
dari 2 g/kg. Terdapat hasil persentase juga untuk kadar sebagai Natrium siklamat dan
kadar sebagai Asam siklamat.
11%
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
89%
Sehingga dapat disimpulkan dari penelitian diatas bahwa, terdapat banyak pemilik
usaha es krim di Kota Banjarbaru yang masih menggunakan Siklamat pada es krim
nya sebagai pemanis. Selain itu, pemilik usaha es krim juga masih banyak yang
menggunakan siklamat pada es krim yang melebihi batas sesuai dengan
PERMENKES. Dari hasil penelitian, 11 sampel yang digunakan hanya 2 sampel
yang lolos uji kualitatif dan 9 sampel harus mengikuti uji kuantitatif. Dari hasil uji
kuantitatif, hanya memiliki 1 sampel yang memenuhi syarat PERMENKES dengan
yaitu 2 g/kg dan 8 sampel sisa nya tidak memenuhi syarat. Untuk persentase dari
13
sampel yang memenuhi syarat yaitu 11% dan sampel yang tidak memenuhi syarat
yaitu 89%.
Pada suatu jurnal, pasti akan memiliki suatu permasalahan ataupun kekurangan.
Jurnal ini memiliki kekurangan yaitu tidak menyebutkan alat – alat yang digunakan
dengan rinci dan lengkap. Penjelasan untuk bahan bahan juga tidak dijelaskan dengan
lengkap ukuran atau seberapa banyak bahan tersebut digunakan. Pada jurnal ini juga
tidak menjelaskan bagaimana cara pengujian organoleptis.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kimia Analisa merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang teori
dan cara menganalisis bahan kimia. Kimia analisa terbagi menjadi 2, yaitu
kualitatif dan kuantitatif. Kimia analisa kualitatif dapat menentukan unsur dan
senyawa, sedangkan kuantitatif untuk menentukan kadar. Analisa gravimetri
adalah menentukan jumlah suatu zat. Macam macam dari analisa gravimetri yaitu
metode pengendapan, penguapan, penyaringan dan elektrogravimetrik. Cara
mengetahui endapannya dengan menyaring larutan tersebut. Siklamat merupakan
bahan sebagai pemanis buatan atau biasa disebut dengan biang gula.
4.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Anisya Putri Islami dkk. 2013. Makalah Gravimetri. Diakses dari google, Situs Web
Academia.edu. https://www.academia.edu/18776831/makalah_gravimetri
Elly Kurniati. 2009. Penurunan Konsentrasi detergent pada limbah industri laundry
dengan metode pengendapan menggunakan Ca(OH)2. Siakses dari web UPN Jawa
timur, Situs Web UPNJATIM. http://eprints.upnjatim.ac.id/3033/1/jiik11.pdf
F Yansyah. 2015. Bab II Tinjauan PustakaI. Diakses dari google, Situs Web Polsri.
http://eprints.polsri.ac.id/1924/3/03.%20BAB%20II.pdf
Nurlailah, dkk. 2017. Analisis Kadar Siklamat pada Es Krim di Kota Banjarbaru.
Diakses dari web analis kesehatan, situs web Analis kesehatan. https://ejurnal-
analiskesehatan.web.id/index.php/JAK/article/view/148/55
Rahbiyatul Adawiyah. 2017. Analisis Kadar Saponin Ekstra Metanol Kulit Batang Kemiri
(Aleurites moluccana (L.)Willd) dengan Metode Gravimetri. Diakses dari Web
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Situs Web UIN – Alauddin.
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4457/1/Rahbiyatul%20Adawiyah.pdf
Retno Purwaningsih, dkk. 2010. Penggunaan Natrium Siklamat Pada Es Lilin
Berdasarkan Pengetahuan dan Sikap Produsen Di Kelurahan Srondol Wetan Dan
Pedalangan Kota Semarang. Diakses dari google, situs web Media.teliti.
https://media.neliti.com/media/publications/116471-ID-none.pdf
Siti Darsati. 2007. Ruang Lingkup Kimia Analitik dan Penggolongan Analisis Kimia.
Diakses dari Web Universitas Terbuka, Situs Web UT.
http://repository.ut.ac.id/4593/1/PEKI4205-M1.pdf
Siti Humaidah. 2011. Potensi Desikator untuk Inkubator Anaerob. Diakses dari web
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Situs Web ITS.
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17785-Paperpdf.pdf
16