Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH KIMIA ANALITIK

ANALISIS KUALITATIF
DOSEN PENGAMPU : VICHA NUR FATANAH, S.Si., M.Biomed

OLEH :
KELOMPOK 1

1. SHINTA DWI LESTARI (A202201081)


2. NADILLAH NURUL AISYAH (A202201092)
3. NUR ILMI FITRIYAH (A202201079)
4. MARVEL MERCIFUL ZIKRULLAH (A202201106)
5. ANTARI KINANTY AMIN (A202201064)
6. DINDA DWI FADHILLAH (A202201068)
7. PUTRI NURUL AISYAH (A202201116)
8. LA ODE MUHAMMAD ICHSAN YUSUF (A202201073)
9. MUHAMMAD RAFLI PUTRA RIVANO (A202201074)
10. DESY RATNA SARI (A202201066)
11. WILDAWATI (A202201085)
12. NUR ALIAH (A202201105)
13. YUNITA PURWANTI (A202201108)
14. YUSNIA (A202201086)
15. REVALIANI (A202201080)

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “analisis kualitatif “ dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Ibu Vicha Nur Fatanah , S.Si.,
M.Biomed selaku Dosen Pengampuh Mata Kuliah Kimia Analitik. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang
bagaimana melakukan analisis kimia dengan menggunakan cabang analisis kualitatif.

Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Vicha Nur Fatanah, S.Si.,
M.Biomed selaku dosen pengampuh mata kuliah kimia analitik berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan kami berkaitan dengan topik yang diberikan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf dan mengharapkan saran atau
masukkan agar dapat meminimalisir kesalahan dalam makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................4
C. Tujuan.....………………………………………………………………......................4
D. Manfaat …………………………………………………………….........................5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Kimia Analitik …………………………………………..........................6
B. Jenis uji kimia analitik kualitatif ………………………………………..…................6
C. Metode-Metode Kimia Analitik Kualitatif ………………………………………......6
D. Prinsip Kimia Analisis Kualitatif.............................……………………………....…9
E. Tahapan Analisa Kimia Analitik Kualitatif ………………………….........….…...9
F.Alat-alat Kimia Analisis Kualitatif………………………………………..…………10
G. Contoh Penerapan Kimia Analisis Kualitatif...……………………..………………11
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan .……………………………………………….....................…………15
B. Saran …………………………………………………….....................………….15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....……..16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kimia analitik merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara-
cara melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan atau zat kimia, termasuk di
dalamnya pemisahan, identifikasi, dan penentuan komponen dalam sampel.
Analisis kimia dibagi menjadi 2 cabang, yaitu analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif serta dapat diterapkan pada kimia organic dan kimia anorganik.

Analisis kualitatif atau disebut juga analisa jenis adalah untuk menentukan
macam atau jenis zat atau komponen-komponen bahan yang dianalisa. Dalam
melakukan analisa kita mempergunakan sifat-sifat atau bahan, baik sifat-sifat
fisis maupun sifat-sifat kimianya. Analisis kualitatif berhubungan unsure, ion,
atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel. Misalnya ada suatu sampel
cairan dalam gelas kimia. Bila kita ingin tahu apa sampel cair itu maka kita
lakukan analisa kualitatif terhadap sampel cairan itu. Caranya ialah kita tentukan
sifat-sifat fisis sampel tersebut. Misalnya bagaimanakah warna, bau, indeks bias,
titik didih, massa jenis serta kelarutan. Begitu pula bila sampel berupa padatan,
kita tentukan bagaimanakah warna, bau, warna nyala, titik leleh, bentuk Kristal,
serta kelarutannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kimia analisis kualitatif?
2. Apa saja jenis uji dari kimia analisis kualitatif?
3. Apa saja metode-metode dari kimia analisis kualitatif?
4. Apa saja prinsip-prinsip dari kimia analisis kualitatif?
5. Bagaimana tahapan analisa kimia analisis kualitatif?
6. Apa saja alat-alat dari kimia analisis kualitatif?
7. Mengapa penerapan kimia analisis kualitatif bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kimia analisis kualitatif
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam jenis uji kimia analisis
kualitatif
3. Untuk mengetahui metode-metode dari kimia analitik kualitatif
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari kimia analitik kualitatif

4
5. Untuk mengetahui bagaimana tahapan analisis kualitatif
6. Untuk mengetahui apa saja alat-alat dari kimia analisis kualitatif
7. Untuk mengetahui manfaat kimia analisis kualitatif dalam kehidupan sehari-
hari

D. Manfaat
Menambah wawasan tentang kimia analisis kualitatif dan juga menjadi pedoman
pembelajaran untuk pembaca dan penulis.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kimia analitik

Kimia analitik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara-ara
melakukan analisis kimia terhadap suatu zat termasuk didalamnya pemisahan,
identifikasi, dan penentuan komponen dalam sampel.
Analisis kualitatif adalah analisis kimia yang digunakan untuk mengidentifikasi atau
mengetahui ada tidaknya suatu zat dalam sampel.

B. Jenis uji kimia analitik kualitatitf


 Uji kering
Uji kering yaitu salah satu jenis uji dalam analisis kualitatif yang
dilakukan tanpa melarutkan sampel. Reaksi ini dapat dilakukan dengan
pemansan dan uji nyala.
 Uji Basah
Uji basah yaitu jenis uji dalam analisis kualitatif yang dilakukan dengan
melarutkan terlebih dahulu suatu sampel ke dalam suatu zat pelarut
yang tepat.
C. Metode-metode kimia analitik kualitatif

a) Metode Klasik
 Uji kimia
Pengujian kimia Ada berbagai pengujian kimia analisis kualitatif,
contohnya: test asam untuk emas dan test Kastle-Meyer untuk menguji
keberadaan darah.
 Uji nyala api
Analisis kualitatif anorganik pada dasarnya merujuk pada suatu skema
sistematis untuk memastikan keberadaan ion atau unsur tertentu
(biasanya) dalam larutan dengan melakukan sejumlah reaksi yang
menghilangkan sejumlah kemungkinan dan memastikan ion yang
dicurigai dengan uji pemastian. Tidak jarang sejumlah kecil karbon yang
mengandung ion termasuk dalam skema ini. Dengan menggunakan
instrumen modern, uji-uji ini jarang digunakan tetapi bermanfaat untuk
kepentingan pendidikan dan pekerjaan lapangan, atau situasi lain yang
tidak memungkinkan menggunakan peralatan canggih.

6
b) Metode Instrumental
 Spektroskopi
Spektroskopi mengukur interaksi molekul dengan radiasi
elektromagnetik. Spektroskopi mencakup beberapa aplikasi yang berbeda
seperti spektroskopi serapan atom, spektroskopi emisi atom, spektroskopi
UV & sinar tampak, spektroskopi pendar sinar-X, spektroskopi inframerah,
spektroskopi Raman, interferometri polarisasi ganda, spektroskopi
resonansi magnet inti, spektroskopi fotoemisi, spektroskopi Mössbauer,
dan sebagainya.
 Spektrometri massa
Akselerator spektrometer massa yang digunakan untuk penanggalan
radiokarbon dan analisis lainnya. Spektrometri massa menentukan rasio
massa terhadap muatan suatu molekul menggunakan medan listrik dan
magnet. Terdapat beberapa metode ionisasi: electron impact, ionisasi
kimia, electrospray, bombardir atom cepat, matrix assisted laser
desorption, dan sebagainya. Selain itu, spektrometri massa juga
dikategorikan melalui pendekatan massa yang dianalisis: sektor-magnetik,
analisis massa kuadrupol, perangkap ion kuadrupole, time-of-fight, Fourier-
transform ion cyclotron resonance, dan sebagainya.
 Analisis elektrokimia
Metode elektroanalisis menentukan potensial (volts) dan/atau arus
(amps) dalam suatu sel elektrokimia yang mengandung analit.] Metode ini
dapat dikategorikan menurut aspek dari sel yang dikendalikan dan
ditentukan. Tiga kategori utama adalah: potensiometri (pengukuran
perbedaan potensial elektrode), coulometri (penentuan arus sel selama
waktu tertentu), dan voltametri (pengukuran arus sel selama potensial sel
diubah-ubah).
 Analisis termal
Analisis termal dibagi menjadi beberapa kategori sesuai dengan
perubahan yang terjadi yakni perubahan berat, perubahan volume, perubahan
energi, dan perubahan energi yang dilepaskan.

7
 Pemisahan
Proses pemisahan, Kromatografi, Elektroforesis Pemisahan komponen
tinta hitam pada pelat kromatografi lapisan tipis. Proses pemisahan
digunakan untuk menurunkan tingkat kompleksitas campuran bahan.
Kromatografi, elektroforesis dan fraksinasi aliran medan adalah contohnya.

 Teknik tandem
Kombinasi teknik-teknik di atas menghasilkan teknik "hibrida" atau
"tandem” Beberapa contoh yang populer digunakan saat ini dan teknik-
teknik hibrida baru sedang dalam pengembangan. Contohnya: kromatografi
gas-spektrometri massa (GC-MS), kromatografi gas-spektroskopi
inframerah transformasi Fourier (GC-FTIR), kromatografi cair-spektrometri
massa (LC-MS), kromatografi cair-spektroskopi resonansi magnet inti (LC-
NMR), kromatografi gas-inductively coupled plasma (GC-ICP), dan
sebagainya. Teknik tandem saat ini sudah sangat berkembang, sehingga
dapat menggabungkan hingga tiga teknik analisis. Contoh paling populer
adalah capillary zone electrophoresis-inductively coupled plasma-
spektrometri massa (dikenal dengan CZE-ICP-MS).
Teknik tandem merujuk pada kombinasi dua (atau lebih) teknik untuk
mendeteksi dan memisahkan bahan kimia dari larutannya. Teknik yang
paling banyak digunakan adalah dari kromatografi. Teknik tandem banyak
digunakan dalam kimia dan biokimia. Penulisan teknik tandem kadang
menggunakan garis miring ("/"), terutama jika nama dari salah satu
metodenya mengandung tanda minus ("-").
 Mikroskopi
Visualisasi molekul tunggal, sel tunggal, jaringan biologi dan bahan nano
merupakan pendekatan penting dan menarik dalam ilmu analisis. Selain itu,
hibridisasi dengan peralatan analisis tradisional lainnya juga merevolusi
ilmu analisis. Mikroskopi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yang
berbeda: mikroskopi optik, mikroskopi elektron, dan scanning probe
microscopy. Akhir-akhir ini, bidang ini mengalami kemajuan yang luar biasa
karena kemajuan pesat industri komputer dan kamera.
 Lab-on-a-chip
Instrumen yang mengintegrasikan beberapa fungsi laboratorium dalam
chip tunggal yang berukuran hanya beberapa milimeter hingga sentimeter

8
persegi, tetapi mampu menangani aliran fluida yang sangat kecil hingga
tingkat picoliter.

D. Prinsip kimia analisis kualitatif


Tidak ada dua zat yang berlainan yang seluruh sifat-sifat nya sama, artinya
antara zat yang satu dan yang lainnya pasti memiliki perbedaan. Misalnya
gula dan garam. Jika dilihat secara fisik gula dan garam memiliki banyak
kemiripan, namun kedua zat ini pasti memiliki perbedaan.

E. Tahapan Analisa Kimia Analisis Kualitatif


1. Pengambilan Sampel
Pada tahapan pengambilan sampel ini, pertama kita harus
mempertimbangkan tipe sampel, yang kedua ukuran dan variasi, yang
ketiga metode pengambilan sampel yang meliputi sampling penanganan
dan penyimpanan sampel. Tahapan pengambilan sampel merupakan
Langkah penting yang akan menentukan apakah sampel yang diuji itu
representative atau tidak harapannya dalam proses pengambilan
sampel seluruh sampel yang diambil dapat mewakili seluruh populasi
yang ada.

2. Preparasi
Tahap preparasi dilakukan untuk mengubah kondisi sampel sesuai
dengan persyaratan. Analisis preparasi sampel dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Cara pertama dengan mengubah bentuk fase atau
ukuran sampel, cara kedua dengan proses pemisahan, cara ketiga
destruksi sampel, dan cara keempat proses pengenceran atau
pemekatan sampel mengubah bentuk fase atau ukuran dapat dilakukan
dengan memperkecil sampel pengubah. Melarutkan sampel preparasi
sampel juga dapat dilakukan dengan proses pemisahan baik itu secara
fisik atau secara kimia seperti pemisahan fisika dapat dilakukan dengan
cara filtrasi sentrifugasi atau distilasi. Pemisahan kimia dapat dilakukan
dengan metode kromatografi.

3. Analisis

9
Pada tahap analisis atau pengujian dapat dilakukan dengan cara
konvensional atau dengan cara instrumental. Apabila kosentrasi analit
tinggi maka kita dapat menggunakan metode konvensional, namun jika
kosentrasi analit rendah maka metode instrumental merupakan pilihan
yang tepat. Pemilihan metode dilakukan dengan mempertimbangkan
ketersediaan peralatan dan bahan yang ada di laboratorium.

4. Interpretasi Data Hasil Analisis


Tahapan keempat dalam analisis kualitatif adalah interpretasi data hasil
analisis dilakukan dengan menggunakan acuan standar atau referensi.

F. Alat-Alat Kimia Analisis Kualitatif

Berikut ini adalah beberapa alat  yang biasa digunakan untuk analisis kimia
kualitatif atau disebut juga dengan  alat kimia kualitatif.
1. Tabung reaksi 
Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat media pertumbuhan mikroba alam 
bentuk  media  tegak  atau  miring  yang  disumbat  dengan  kapas, dibulatkan
lalu disterilkan dengan kapas berada tetap di atasnya dan diikat.Tabung reaksi
dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas,
tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan
ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media
agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar
miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan
yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan
hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena
memperbesar resiko kontaminasi.Tabung reaksi yang disterilkan di dalam
autoklaf harus ditutup dengan kapas dan aluminium foil.

2. corong
Corong : terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti
gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara
menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.
Fungsi : Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.

10
3. Kaca arloji
Kaca arloji : terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.
Fungsi :
 Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel
 Tempat saat menimbang bahan kimia
 Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

4. Mortar dan alu


Fungsi : biasa digunakan untuk menghaluskan zat yang masih bersifat
padat/kristal.

G. Contoh Penerapan Kimia Analisis Kualitatif


1. Menentukan Adulterant

Kotoran (impurities) merupakan salah satu masalah umum dalam industri farmasi.
Ini terjadi karena penggunaan banyak zat antara dan pereaksi kimia. Artinya, ada lebih
banyak kemungkinan bahan pengotor seperti logam berat atau kotoran yang
berpengaruh selama proses pembuatan obat.

Kimia analitik berperan penting untuk menentukan rumus yang digunakan dalam
pembatasan pengotor. Jika pengotor yang terkandung dalam obat melebihi batas
kadarnya, maka obat tersebut tidak boleh dikonsumsi. Ketepatan rumusan yang
menggunakan dasar kimia analitik ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap
obat aman dikonsumsi.

2. Disolusi Obat

Studi disolusi obat sangat penting untuk industri farmasi. Penelitian semacam ini
dilakukan untuk mengetahui bentuk obat yang dihasilkan, apakah berupa tablet, salep
atau kapsul. Jadi, sebelum obat diproduksi harus dilakukan uji kemampuan
mengeluarkan obat dari bentuknya pada media yang tepat. Dalam studi ini, waktu
yang dibutuhkan obat untuk dilepaskan juga dijajaki.

Poin-poin ini penting karena obat yang tertelan manusia tidak lebih dari 1 jam
berada di perut. Jadi, kemampuan pelepasan obat harus kurang dari 1 jam. Selain itu,
obat juga akan menunjukkan efek yang berbeda dengan dosis yang berbeda pula.

11
Studi disolusi obat ini menggunakan konsep kimia analitik untuk menguji proses
pelepasan obat dari bentuknya. Memastikan keakuratan proses tersebut sangatlah
penting, sehingga pemahaman yang kuat tentang kimia analitik sangat dibutuhkan.

3. Pengujian Tanah

Kimia analitik juga penting untuk proses pengujian tanah di bidang pertanian. Uji
tanah sendiri bertujuan untuk mengetahui kandungan mineral anorganik dan organik
di dalam tanah. Mengetahui data tersebut membuat kita dapat memahami betapa
hebatnya tanah itu untuk menumbuhkan jenis tanaman tertentu.

4. Pengujian Air

Air adalah salah satu bagian vital dalam pertanian. Air yang tepat akan dipilih untuk
menumbuhkan tanaman dengan sempurna.Kimia analitik memainkan peran besar
dalam menganalitik air dan menunjukkan semua penahanan air. Ini dapat menentukan
air yang tepat untuk tanaman. Studi ini juga memberi kita gambaran bagaimana
mengubah komposisi air agar sesuai dengan tanaman.

5. Pengujian Tanaman yang Dipanen

Setelah tanaman dipanen, maka tanaman harus menjalani beberapa uji kualitas
untuk memeriksa kotoran, residu pestisida, dan banyak lagi. Tes semacam ini sangat
penting untuk memastikan bahwa tanaman tersebut aman dikonsumsi oleh manusia.
Dan kimia analitik memberi kita konsep dan metode dasar untuk melakukan uji panen
seperti itu.

6. Tes Medis

Konsep kimia analitik banyak digunakan dalam tes kesehatan sederhana seperti
kolesterol serum, keton urin, dan kadar glukosa darah. Misalnya, metode umum dari
tes glukosa darah adalah mengubah glukosa menjadi zat berwarna di dalam gelas
kimia. Kemudian analitik dilakukan dengan titrasi dengan senyawa pereaksi. Tes
semacam ini dilakukan dengan konsep kimia analitik.

12
7. Diagnosis Medis

Kimia analitik digunakan secara luas untuk diagnosis medis. Kimia analitik
memberikan beberapa pilihan bagus untuk metode analitik yang digunakan untuk
diagnosis perawatan kesehatan. Ada beberapa contoh umum metode analitik dalam
bidang kedokteran seperti titrasi, kromatografi, spektroskopi, dan sebagainya. Metode
ini lebih murah dan lebih cocok untuk digunakan dalam berbagai kasus.

8. Uji Kontaminasi Makanan

Kontaminasi dari sumber luar juga dapat terjadi pada produk makanan atau
minuman. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa alasan seperti penyimpanan yang
tidak tepat, bahan baku yang tidak sesuai, proses pengemasan atau proses pembuatan
yang tidak tepat.

Ada berbagai jenis kontaminan seperti pestisida. Untuk meminimalkan risiko


tersebut, uji ketahanan pangan selalu dilakukan dengan menggunakan konsep kimia
analitik. Studi ini memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk mendeteksi
kontainmen meskipun dalam persentase yang rendah.

9. Uji Makanan Tanpa Rasa

Kontaminasi juga dapat menyebabkan rasa tidak enak pada produk makanan.
Sumber kontaminasi bisa dari bahan kemasan. Dengan menggunakan metode dalam
kimia analitik, pengujian makanan tanpa rasa ini tentunya dapat dilakukan untuk
memastikan bahwa makanan tersebut memenuhi kualitas yang dipersyaratkan.

10. Tes Toksik

Ada juga risiko bahwa makanan atau minuman mengandung bahan kimia beracun
atau bahan-bahan buruk lainnya. Masalah ini mungkin disebabkan oleh bahan mentah
yang tidak tepat atau terkontaminasi, bahan kemasan yang buruk, dan banyak lagi.

Kimia analitik dapat digunakan untuk memeriksa kontaminasi racun ini dalam
produk makanan atau minuman. Sebagai contoh, kandungan benzena pada minuman
jeruk dapat dianalitik untuk menentukan apakah minuman tersebut aman untuk
diminum.

13
11. Analitik Sistem Biologi

Saat ini, ilmu pengetahuan benar-benar berkembang. Dan kimia analitik


memberikan peran penting untuk memahami ilmu dasar dalam banyak aplikasi,
termasuk sistem biologi. Kajian tentang sidik jari genetik, susunan mikro DNA,
modifikasi protein dan masih banyak lagi menggunakan konsep dasar kimia analitik.
Selain itu, kimia analitik juga bermanfaat untuk aplikasi biomedis.

12. ndustri Nano

Kimia analitik juga dapat berkontribusi lebih banyak pada industri nanoteknologi.
Cabang-cabang kimia analitik seperti instrumen karakterisasi permukaan, mikroskop
elektron, dan mikroskop probe pemindaian telah membantu para ilmuwan untuk
memvisualisasikan struktur atom dengan karakteristik kimiawi.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kimia analitik merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari yang
mempelajari teori dan cara-cara melakukan analisis kimia baik analisis
kualitatif maupun analisis kuantitatif, terhadap suatu zat dalam sampel.
2. Analisis kualitatif adalah analisis kimia yang digunakan untuk
mengidentifikasi atau mengetahui ada tidaknya suatu zat dalam sampel.
3. Metode dalam melakukan analisis kimia kualitatif yaitu metode klasik
dan metode instrumental
4. Prinsip dari analisis kimia kualitatif yaitu tidak ada dua zat yang
berlainan yang keseluruhan sifat-sifatnya sama
5. Tahapan analisis kualitatif terdiri atas : pengambilan sampe;, preparasi,
analisis(pengujian), dan interpretasi data hasil analisis

B. Saran
Metode pembelajaran dan pemberian tugas seperti ini sebaiknya terus
dipertahankan dan ditingkatkan lagi, agar dapat menambah wawasan para
mahasiswa karena memiliki kesempatan untuk berdiskusi bersama teman
dan lebih memudahkan untuk memahami materi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Dheinea, 93.(2012 September 15). Alat kimia kualitatif dan kuantitatif. http://belajar-
gizi.blogspot.com/2012/09/alat-kimia-kualitatif-dan-kuantitatif.html?m=1

Maharani, Endang. Urgensi Materi Instrumentasi Kimia Bagi Mahasiswa Analis


Kesehatan”. Jurnal Pendidikan Sains Vol 7 No.2 Oktober (2019) : 188-194.

Murni, (2022 Januari 22). 11 Jenis Penelitian Kualitatif Yang Umum Digunakan ,
Ketahui Perbedaannya. https://profesi-unm.com/2022/01/22/11-jenis-penelitian-
kualitatif-yang-umum-digunakan-ketahui-perbedaannya/

16

Anda mungkin juga menyukai