4
Ilmu Kimia analisis
1.Kimia analisis adalah cabang ilmu untuk
mengidentifikasi jenis komponen
dalam suatu sampel (analisis kualitatif) dan
menetapkan jumlah relatif masing-masing
komponen
2.Kimia Analisis adalah cabang ilmu kimia yang
berfokus pada analisis cuplikan material untuk
mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi
kimiawinya
Cakupan Kimia Farmasi
• Struktur obat
• modifikasi struktur,
• sifat kimia fisika obat (mekanisme kerja obat)
• menetapkan hubungan struktur kimia dan aktivitas biologis,
• menghubungkan perilaku biodinamik melalui sifat fisika dan
reaktivitas kimia senyawa obat,
• mempelajari identifikasi dan analisis obat secara kualitatif
maupun kuantitatif
Lingkup pengembangan kimia farmasi mencakup segala
masalah meliputi :
1. Senyawa aktif : Isolasi dan identifikasi senyawa aktif dalam
tanaman yang secara empiris telah digunakan untuk
pengobatan.
2. Struktur : a. sintesis struktur analog dari bentuk dasar
senyawa yang mempunyai aktifitas pengobatan potensial. b.
Mencari stuktur induk baru dengan cara sintesis senyawa
organik, dengan ataupun tanpa berhubungan dengan zat
aktif alamiah. c. Menghubungkan struktur kimia obat
dengan cara kerjanya
3. Mengembangkan rancangan obat.
4. Mengembangkan hubungan struktur kimia dan aktivitas
biologis melalui sifat kimia fisika dengan bantuan fisik.
5. Analisis obat dan uji biologis
Senyawa Obat
2. Analisis Kuantitatif
Identifikasi jumlah atau konsentrasi zat
tertentu dalam suatu cuplikan atau sampel
(gravimetri, volumetri, spektrofotometri dll)
5
Metode Analisis Kimia
Ada juga yang membedakan menjadi :
Metode Klasik/ sederhana
Metode Instrumental
6
Jenis kimia analitik secara sederhana :
• Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui
keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia, baik
organik maupun anorganik,
• Analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui
jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu
cuplikan.
• Analisis struktur bertujuan penentuan letak dan
pengaturan ruang tempat atom dalam elemen/
molekul serta identifikasi gugus fungsional
Kimia analitik modern
• FISIKA : TD,TL
• Kimia : Bau, rasa dan warna
• Biokomia : struktur genetic
TUJUAN ANALISIS
Reaksi pendahuluan :
Organoleptis
reaksi nyala (kawat nikel,mikron,Cu,gelas )
pemanasan (tabung Reaksi )
pemijaran
flouresensi ( dibawah sinar UV )
sublimasi
reaksi pengendapan
reaksi pembentukan kompleks
reaksi Reduksi oksidasi
reaksi kation anion
objek analisis
↓
kalibrasi
penyiapan alat dan bahan
sampling
penyiapan sample I (homogenisasi, pengawetan)
penyiapan sampel II (penyaringan, pengasaman) ------→
prosedur analisis
penyiapan sampel lanjutan (digesti, pengkayaan) ------→
metode analisis
pengukuran ------→ tehnik analisis
evaluasi -----→ informasi analisis
Prosedur analisis
Gravimetri----- kuantitatif
Titrimetri ------ kuantitatif
Spektrofotometri molekuler ----- kuantitatif
Spektrometri massa ------ kualitatif
Kromatografi dan elektroforesis -----
kualitatif/kuantitatif
Analisis termal ----- komponen mayor/minor
Elektrokimia ----- kuantitatif/kualitatif
Metode analisis
1. Kualitatif
2. Kuantitatif
3. Informasi struktural
1. Pemisahan Analit :
ekstraksi, destilasi, presipitasi, filtrasi, dll.
8
Metode Kualitatif
A.Analisa gravimetric
• Sifat yang diukur :berat senyawa yang diketahui
stoikiometrinya
• Kegunaan : analisa kuantitatif komponen-komponen
B. Analisa titrimetri
• Sifat yang diukur : volume larutan baku yang bereaksi
dengan analit
• Kegunaan : analisa kuantitatif komponen-komponen
Contoh Metode Analisis Kimia
Titrimetri/Volumetri
Penentuan dengan
cara titrasi. Kadar analit
tergantung dari Volume
(V) dan Normalitas (N)
larutan yang digunakan
untuk titrasi. Menggunakan
indikator.
Misal :
acidimetri,alkalimetri,
iodometri,argentometri dll.
9
Contoh Metode Analisis Kimia
Gravimetri : Analisa dilakukan dengan
menetapkan berat zat yang dianalisis setelah
dipisahkan dari komponen lain. Penentuan dengan
cara penimbangan ini.
misal dalam menentukan berat basah dan
berat Kadar air, kadar mineral, dll.
ering, kadar a
cruss
oven timbangan
10
Beberapa Contoh Metode
Analisis Kimia
Spektrofotometri
Prinsip kerja
spektrofotomet
er
12
SPEKTROFOTOMETRI & SPEKTROMETRI
14
Kriteria Pemilihan Metode
mantap tepat
cermat
Andal
Prosedur
analisis
ideal
Khusus Cepat
Dapat
Hemat
diulang
Selamat
Tahapan dalam Analisis Kimia
1. Pengambilan sampel (sampling)
2. Mengubah analit menjadi suatu bentuk yang
sesuai untuk pengukuran
3. Pengukuran
4. Perhitungan dan penafsiran pengukuran
Sampel
Sampel yg diambil untuk dianalisa harus
bersifat representatif ( mewakili sifat keseluruhan
bahan)
Yg paling ideal : seluruh bahan dianalisis, tetapi
hal ini tdk praktis, boros dan tdk perlu
Sampel yg representatif akan cukup baik
mewakili seluruh bahan
Sampel diambil dari sebanyak mungkin
bagian sehingga seluruh bagian terwakili
Pengambilan Sampel
Cara pengambilan sampel : sifat dan jumlah bahan
Prinsip pengambilan sampel : representatif
Pengambilan sampel random (cuplikan random dan
cuplikan acak). Cocok untuk bahan yang homogen
(serba sama atau dianggap homogen). Bila bentuk
tablet, maka harus digerus dulu, suspensi/larutan
harus dihomogenkan, baru diambil sampel secara
random. Misal larutan sejati, batch tablet, ampul, dsb.
Pengambilan sampel Representatif
Cocok untuk bahan yang tidak homogen. Sampel
diambil dari bagian-bagian yang berbeda dari setiap
countenernya (bagian atas-tengah-bawah-samping,
Pengambilan Sampel
Sampel yang terlalu besar untuk dianalisis
perlu direduksi (dikurangi) sampai diperoleh
sampel official untuk dianalisis.
Berat sampel >100 kg diambil 500 gram
Berat sampel ± 100 kg diambil 250 gram
Berat sampel < 100 kg diambil paling
banyak 125 gram
PENYIMPANAN SAMPEL
pengaruh yang harus diperhatikan selama
penyimpanan sampel :
1. Adanya suhu yang meningkat
2. Suhu yang rendah akan menyebabkan
Terendapkannya analit yang mempunyai kelarutan
yang rndah dalam pelarut tertentu
3. Adanya perubahan kelembaban akan berpengaruh
pada kandungan air pada bahan padat higroskopis
atau reaksi hidrolisis
4. Radiasi UV
5. Oksidasi yang diinduksi oleh udara → kerusakan
sampel
PRA PERLAKUAN SAMPEL
1. Analisis langsung
Sediaan cair : pengukuran langsung,
diencerkan; kromatografi dengan
pengenceran
2. Ekstraksi padat – cair
Sampel digerus ad halus → ekstraksi
pelarut (dg pelarut yang sesuai) →
penyaringan (penyaring 0,45 mikron ) atau
sentrifuge → analisa kromatografi
Metode D ;
• Menggerus tablet hingga diperoleh serbuk halus,
melarutkan serbuk ke dalam pelarut organic,
melanjutkan penggreusan, menguapkan pelarut,
pengukuran residu.
• Keuntungan : menghilangkan adanya kecendrungan
penggumpalan dan adanya partikel yang mawur;
memfasilitasi kelrutan bahan obat dalam pelarut
• Kerugian : obat dan bahan tambahan lainnya dapat
berubah secara kimiawi oleh pelarut organik
Metode A
• tablet dilarutkan langsung dengan pelarut
yang sesuai, pengukuran alikuot larutan
• Keuntungan: menghilangkan segregasi
• Kerugian :obat harus terlarut sempurna
dalam pelarut selama tablet mengalami
disinetegrasi
3. Ekstraksi cair-cair
• Digunakan untuk memisahkan analit dari
komponen matriks yang mungkin
mengganggu pada saat kuantifikasi.
• Ditentukan oleh distribusi nerst atau hukum
partisi
• ekstraksi hanya dapat dicapai dengan
mengenakan pelarut baru padalarutan
sampel secara terus menerus, dilakukan
dengan refluks
Masalah yang sering timbul :
• Terbentuknya emulsi
• Analit terikat kuat pada partikulat
• Analit terserap oleh Partikulat yang mungkin
ada
• Analit terikat pada senyawa yang mempunyai
BM tinggi
• Adanya kelarutan analit secara bersama-sama
dalam kedua fase
4. Ekstraksi fase padat (solid phase
Extraction)
• Untuk pemisahan sampel yang mempunyai
kandungan matriks yang tinggi seperti
garam, protein, polimer, resin, dll
Keunggulan :
Kerugiannya :
1. SUMBER
2. SENYAWA FARMASI BERDASARKAN
STRUKTUR UMUM
3. SENYAWA FARMASI BERDASARKAN
STRUKTUR KIMIA
4. SENYAWA FARMASI BERDASARKAN EFEK
FARMAKOLOGI
SUMBER..
A. Alam :
– tumbuhan,
– hewani,
– mineral
– mikroorganisme
B. Sintetik :
dibuat di pabrik atau industry
SENYAWA FARMASI BERDASARKAN
STRUKTUR UMUM