Anda di halaman 1dari 64

Kimia Farmasi Analisa

Fitri zakiah, S.Si., M.Farm., apt


Analisis Kimia

Analisis Analisis Kimia

Adalah usaha Penguraian bahan


pemisahan suatu menjadi senyawa
kesatuan materi penyusunnya
bahan menjadi sebagai data untuk
komponen menetapkan
penyusunnya shg komposisi bahan
dapat dikaji lebih tersebut
lanjut
ANALISIS KIMIA

ANALISIS KUALITATIF ANALISIS KUANTITATIF


Identifikasi zat-zat Banyaknya zat tertentu dlm
sampel

4
Ilmu Kimia analisis
1.Kimia analisis adalah cabang ilmu untuk
mengidentifikasi jenis komponen
dalam suatu sampel (analisis kualitatif) dan
menetapkan jumlah relatif masing-masing
komponen
2.Kimia Analisis adalah cabang ilmu kimia yang
berfokus pada analisis cuplikan material untuk
mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi
kimiawinya
Cakupan Kimia Farmasi
• Struktur obat
• modifikasi struktur,
• sifat kimia fisika obat (mekanisme kerja obat)
• menetapkan hubungan struktur kimia dan aktivitas biologis,
• menghubungkan perilaku biodinamik melalui sifat fisika dan
reaktivitas kimia senyawa obat,
• mempelajari identifikasi dan analisis obat secara kualitatif
maupun kuantitatif
Lingkup pengembangan kimia farmasi mencakup segala
masalah meliputi :
1. Senyawa aktif : Isolasi dan identifikasi senyawa aktif dalam
tanaman yang secara empiris telah digunakan untuk
pengobatan.
2. Struktur : a. sintesis struktur analog dari bentuk dasar
senyawa yang mempunyai aktifitas pengobatan potensial. b.
Mencari stuktur induk baru dengan cara sintesis senyawa
organik, dengan ataupun tanpa berhubungan dengan zat
aktif alamiah. c. Menghubungkan struktur kimia obat
dengan cara kerjanya
3. Mengembangkan rancangan obat.
4. Mengembangkan hubungan struktur kimia dan aktivitas
biologis melalui sifat kimia fisika dengan bantuan fisik.
5. Analisis obat dan uji biologis
Senyawa Obat

• Obat adalah zat baik kimiawi, hewani,


maupun nabati, yang dalam dosis layak dapat
meringankan, mencegah, dan
menyembuhkan, penyakit atau gejala-
gejalanya.
Berdasarkan sumbernya obat yang ada
dewasa ini digolongkan menjadi tiga yaitu:
1. Obat Alamiah yaitu obat yang terdapat dialam,
contoh: kuinin pada tanaman, minyak ikan pada
hewan serta mineral-mineral;
2. Obat semisintetik yaitu obat hasil sintesis yang
bahan dasarnya berasal dari bahan obat yang
terdapat dialam, contoh: morfin menjadi kodein;
3. obat sintesis murni yaitu sintesis obat dari bahan
dasar yang tidak berkhasiat didapatkan senyawa
obat dengan khasiat farmakologis, contoh: obat-
obat golongan antihistamin dan diuretika, dll.
Metode Analisis Kimia
1. Analisis Kualitatif
Identifikasi zat-zat, unsur atau senyawa
tertentu dalam suatu cuplikan atau sampel
(filtrasi, pengendapan, kromatografi,
elektroforesis, dll)

2. Analisis Kuantitatif
Identifikasi jumlah atau konsentrasi zat
tertentu dalam suatu cuplikan atau sampel
(gravimetri, volumetri, spektrofotometri dll)

5
Metode Analisis Kimia
Ada juga yang membedakan menjadi :
Metode Klasik/ sederhana
Metode Instrumental

Umumnya, tahap pemisahan diperlukan


untuk mengisolasi komponen dalam
sampel yang dianalisis.

6
Jenis kimia analitik secara sederhana :
• Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui
keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia, baik
organik maupun anorganik,
• Analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui
jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu
cuplikan.
• Analisis struktur bertujuan penentuan letak dan
pengaturan ruang tempat atom dalam elemen/
molekul serta identifikasi gugus fungsional
Kimia analitik modern

• Berdasarkan targetnya, kimia analitik dapat


dibagi menjadi kimia bioanalitik, analisis
material, analisis kimia, analisis lingkungan,
dan forensik.

• Berdasarkan metodenya, kimia analitik dapat


dibagi menjadi spektroskopi, spektrometri
massa, kromatografi dan elektroforesis,
kristalogi, mikroskopi, elektrokimia
SIFAT –SIFAT YANG DIANALISIS

• FISIKA : TD,TL
• Kimia : Bau, rasa dan warna
• Biokomia : struktur genetic
TUJUAN ANALISIS

• Mudah diamati hasil reaksinya


• mengetahui reaksi yang spesifik
• melihat kepekaan reaksi
REAKSI ANALISIS KUALITATIF

• berdasarkan jumlah cuplikan


makro : 0,1 g
semimikro : 0,01 g
mikro : 1 mg
ultramikro : 1 µg
submikro : 0.01 µg

• berdasarkan zat yang dianalisis


analisis organik dan anorganik
Langkah analisis farmasi

 Reaksi pendahuluan :
 Organoleptis
 reaksi nyala (kawat nikel,mikron,Cu,gelas )
 pemanasan (tabung Reaksi )
 pemijaran
 flouresensi ( dibawah sinar UV )
 sublimasi
 reaksi pengendapan
 reaksi pembentukan kompleks
 reaksi Reduksi oksidasi
 reaksi kation anion
objek analisis

kalibrasi
penyiapan alat dan bahan
sampling
penyiapan sample I (homogenisasi, pengawetan)
penyiapan sampel II (penyaringan, pengasaman) ------→
prosedur analisis
penyiapan sampel lanjutan (digesti, pengkayaan) ------→
metode analisis
pengukuran ------→ tehnik analisis
evaluasi -----→ informasi analisis
Prosedur analisis

Langkah-langkah prosedur analisis :


1. Definisi masalah
2. Pemilihan teknik dan metode analisis
3. Pengambilan sampel
4. Pra perlakuan sampel
5. Pengukuran analit
6. Perhitungan dan interprestasi data
BAB II. TEKNIK ANALISIS

• Secara umum tehnik analisis ini berdasar


atas sifat fisika kimia dari suatu sampel,
• secara umum biasanya menggunakan tehnik
analisis spektrofotometri dan kromatografi,
( terutama untuk analisis obat dan bahan
obat )
Teknik analisis

Gravimetri----- kuantitatif
Titrimetri ------ kuantitatif
Spektrofotometri molekuler ----- kuantitatif
Spektrometri massa ------ kualitatif
Kromatografi dan elektroforesis -----
kualitatif/kuantitatif
Analisis termal ----- komponen mayor/minor
Elektrokimia ----- kuantitatif/kualitatif
Metode analisis

1. Kualitatif
2. Kuantitatif
3. Informasi struktural

Kriteria : peka, tepat, teliti, selektif, kasar dan


praktis
Tugas

• Apa yang dimaksud dengan analisa kualitatif


dan kuantitatif ? Beri contoh
• Sebutkan parameter analisa kualitatif ?
• Sebutkan analisis secara sederhana
• Sebutkan analisis secara modern
• Jelaskan apa yang dimaksu dengan analisis
skala mikro dan analisis skala makro
Sesi 2...
Klasifikasi Metode Analisis Kimia
A. METODE KLASIK ( metode basah)

1. Pemisahan Analit :
ekstraksi, destilasi, presipitasi, filtrasi, dll.

2. Analisis Kualitatif : menentukan titik


didih, titik beku, warna, bau, densitas,
reaktivitas, indeks bias, dll.
3. Analisis Kuantitatif : analisis gravimetri
dan volumetri/titrimetri
7
Klasifikasi Metode Analisis Kimia
B. METODE INSTRUMENTAL
mengeksploitasi sifat fisik suatu analit untuk
memperoleh informasi, baik kualitatif maupun
kuantitatif : menggunakan instrumen/alat yang
dapat mengidentifikasi sifat fisik
Pemisahan Analit
dapat dilakukan dengan 2 cara:
a. Pemisahan secara fisik : kromatografi,
elektroforesis
b. Pemisahan secara spektroskopik

8
Metode Kualitatif

• 3 Parameter : warna, endapan dan gas


• Metode :
a. Sederhana : pereaksi/ reagen, KLT
b. Modern : spektrofotometri, GCMS, LCMS,
HPLC
Metode kuantitatif

• Sederhana : Gravimetri dan titrimetri


• Modern : spektrofotometri, gcms, lcms
GRAVIMETRI & TITRIMETRI

A.Analisa gravimetric
• Sifat yang diukur :berat senyawa yang diketahui
stoikiometrinya
• Kegunaan : analisa kuantitatif komponen-komponen

B. Analisa titrimetri
• Sifat yang diukur : volume larutan baku yang bereaksi
dengan analit
• Kegunaan : analisa kuantitatif komponen-komponen
Contoh Metode Analisis Kimia
Titrimetri/Volumetri

Penentuan dengan
cara titrasi. Kadar analit
tergantung dari Volume
(V) dan Normalitas (N)
larutan yang digunakan
untuk titrasi. Menggunakan
indikator.
Misal :
acidimetri,alkalimetri,
iodometri,argentometri dll.

9
Contoh Metode Analisis Kimia
Gravimetri : Analisa dilakukan dengan
menetapkan berat zat yang dianalisis setelah
dipisahkan dari komponen lain. Penentuan dengan
cara penimbangan ini.
misal dalam menentukan berat basah dan
berat Kadar air, kadar mineral, dll.

ering, kadar a

cruss
oven timbangan
10
Beberapa Contoh Metode
Analisis Kimia

Spektrofotometri

Analisis dilakukan dengan mengukur serapan


larutan yang dianalisis tanpa direaksikan
dengan pereaksi.
Mengukur Absorbansi (A) yang diukur dalam
lamda/panjang gelombang tertentu (λ),
tergantung bahan yg dianalisis.
nama alat : spektrofotometer
11
Spektrofotometer

Prinsip kerja
spektrofotomet
er

12
SPEKTROFOTOMETRI & SPEKTROMETRI

C. Analisa spektrofotometri atomic dan molekuler


• Sifat yang diukur : panjang gelombang dan intensitas radiasi
elektromagnetik yang diemisikan atau diserap oleh kulit
• Kegunaan : analisis kuantitatif komponen untuk informasi
struktur kimia

D. Analisa spektrometri massa


• Sifat yang diukur : berat analit atau fragmen2nya
• Kegunaan : analisa kualitatif komponen, untuk informasi struktur
kimia
Beberapa Contoh Metode Analisis
Kimia Kualitatif
Contoh Kromatografi sederhana 
Kromatografi : Kromatografi kertas  fase diamnya kertas
saring
Penentuan dengan cara
memisahkan zat-zat yang
dianalisis yang terdapat
dalam larutan. Prinsipnya
ada yang merupakan fase
gerak dan fase diam.
contohnya antara lain :
kertas saring, komponen
kolom yang diisi dengan
yang dapat mengikat zat
yang dipisah-pisahkan.
Sifat yang diukur : berbagai macam sifat fisika kimia
analit yang terpisah
• Kegunaan : analisis kuantitatif dan kualitatif
1. KLT : analisa kualitatif campuran
2. KCKT : penentuan kualitatif / kuantitatif senyawa
yang tidak menguap
3. KG : penetuan kualitatif/kuantitatif senyawa yang
mudah menguap
4. Elektroforesis : analisis kuantitatif dan kualitatif
senyawa ionik
TERMAL & ELEKTROKIMIA
Analisa termal
• Sifat yang diukur : perubahan fisika kimia dalam suatu
analit ketika dipanaskan atau didinginkan
• Kegunaan : karakteristik – komponen dalam bentuk
tunggal atau campuran
Analisa elektrokimia
• Sifat yang diukur : sifat elektris analit dalam larutan
• Kegunaan : analisa kualitatif & kuantitatifnya
Pemilihan Metode Analitik
Kriteria yang perlu untuk dipertimbangkan
dalam pemilihan metode analisis:
1. Kecepatan analisis
2. Kemudahan metode analisis
3. Tingkat kemahiran operator
4. Biaya dan ketersediaan (instrumen)
5. Biaya per sampel analisis

14
Kriteria Pemilihan Metode

Sensitive (Peka) : harus dapat digunakan untuk


menetapkan
 kadar senyawa dalam konsentrasi yang kecil.
Precise (Presisi/Tepat/Ketepatan) : dalam satu seri
pengukuran (penetapan) dapat diperoleh hasil yang satu
sama  lain hampir sama. Cara menyatakan ukuran ketepatan
: Range, rerata deviasi (c), standar deviasi (SD)
Accurate (Teliti) : dapat menghasilkan nilai rerata (mean)
yang sangat dekat dengan nilai sebenarnya (true value / µ )
Selektif : penetapan kadar senyawa tertentu, metode tsb
tidak banyak dipengaruhi oleh faktor lain
sahih

mantap tepat

cermat
Andal

Prosedur
analisis
ideal

Khusus Cepat

Dapat
Hemat
diulang
Selamat
Tahapan dalam Analisis Kimia
1. Pengambilan sampel (sampling)
2. Mengubah analit menjadi suatu bentuk yang
sesuai untuk pengukuran
3. Pengukuran
4. Perhitungan dan penafsiran pengukuran
Sampel
Sampel yg diambil untuk dianalisa harus
bersifat representatif ( mewakili sifat keseluruhan
bahan)
Yg paling ideal : seluruh bahan dianalisis, tetapi
hal ini tdk praktis, boros dan tdk perlu
Sampel yg representatif akan cukup baik
mewakili seluruh bahan
Sampel diambil dari sebanyak mungkin
bagian sehingga seluruh bagian terwakili
Pengambilan Sampel
Cara pengambilan sampel : sifat dan jumlah bahan
Prinsip pengambilan sampel : representatif
Pengambilan sampel random (cuplikan random dan
cuplikan acak). Cocok untuk bahan yang homogen
(serba sama atau dianggap homogen). Bila bentuk
tablet, maka harus digerus dulu, suspensi/larutan
harus dihomogenkan, baru diambil sampel secara
random. Misal larutan sejati, batch tablet, ampul, dsb.
Pengambilan sampel Representatif
Cocok untuk bahan yang tidak homogen. Sampel
diambil dari bagian-bagian yang berbeda dari setiap
countenernya (bagian atas-tengah-bawah-samping,
Pengambilan Sampel
 Sampel yang terlalu besar untuk dianalisis
perlu direduksi (dikurangi) sampai diperoleh
sampel official untuk dianalisis.
 Berat sampel >100 kg diambil 500 gram
 Berat sampel ± 100 kg diambil 250 gram
 Berat sampel < 100 kg diambil paling
banyak 125 gram
PENYIMPANAN SAMPEL
pengaruh yang harus diperhatikan selama
penyimpanan sampel :
1. Adanya suhu yang meningkat
2. Suhu yang rendah akan menyebabkan
Terendapkannya analit yang mempunyai kelarutan
yang rndah dalam pelarut tertentu
3. Adanya perubahan kelembaban akan berpengaruh
pada kandungan air pada bahan padat higroskopis
atau reaksi hidrolisis
4. Radiasi UV
5. Oksidasi yang diinduksi oleh udara → kerusakan
sampel
PRA PERLAKUAN SAMPEL
1. Analisis langsung
Sediaan cair : pengukuran langsung,
diencerkan; kromatografi dengan
pengenceran
2. Ekstraksi padat – cair
Sampel digerus ad halus → ekstraksi
pelarut (dg pelarut yang sesuai) →
penyaringan (penyaring 0,45 mikron ) atau
sentrifuge → analisa kromatografi
Metode D ;
• Menggerus tablet hingga diperoleh serbuk halus,
melarutkan serbuk ke dalam pelarut organic,
melanjutkan penggreusan, menguapkan pelarut,
pengukuran residu.
• Keuntungan : menghilangkan adanya kecendrungan
penggumpalan dan adanya partikel yang mawur;
memfasilitasi kelrutan bahan obat dalam pelarut
• Kerugian : obat dan bahan tambahan lainnya dapat
berubah secara kimiawi oleh pelarut organik
Metode A
• tablet dilarutkan langsung dengan pelarut
yang sesuai, pengukuran alikuot larutan
• Keuntungan: menghilangkan segregasi
• Kerugian :obat harus terlarut sempurna
dalam pelarut selama tablet mengalami
disinetegrasi
3. Ekstraksi cair-cair
• Digunakan untuk memisahkan analit dari
komponen matriks yang mungkin
mengganggu pada saat kuantifikasi.
• Ditentukan oleh distribusi nerst atau hukum
partisi
• ekstraksi hanya dapat dicapai dengan
mengenakan pelarut baru padalarutan
sampel secara terus menerus, dilakukan
dengan refluks
Masalah yang sering timbul :
• Terbentuknya emulsi
• Analit terikat kuat pada partikulat
• Analit terserap oleh Partikulat yang mungkin
ada
• Analit terikat pada senyawa yang mempunyai
BM tinggi
• Adanya kelarutan analit secara bersama-sama
dalam kedua fase
4. Ekstraksi fase padat (solid phase
Extraction)
• Untuk pemisahan sampel yang mempunyai
kandungan matriks yang tinggi seperti
garam, protein, polimer, resin, dll
Keunggulan :
Kerugiannya :

• Banyaknya jenis cartridge yang beredar di


pasaran sehingga akan lebih bervariasi
hasilnya
• Adanya adsorpsi yang bolak balik pada
cartridge SPE
B. KIMIA BAHAN FARMASI

1. SUMBER
2. SENYAWA FARMASI BERDASARKAN
STRUKTUR UMUM
3. SENYAWA FARMASI BERDASARKAN
STRUKTUR KIMIA
4. SENYAWA FARMASI BERDASARKAN EFEK
FARMAKOLOGI
SUMBER..

A. Alam :
– tumbuhan,
– hewani,
– mineral
– mikroorganisme

B. Sintetik :
dibuat di pabrik atau industry
SENYAWA FARMASI BERDASARKAN
STRUKTUR UMUM

• Golongan alkaloid, steroid, flavonoid


• Golongan glukosida
• Golongan sakarida
• Golongan AA (penyusun protein )
SENYAWA FARMASI BERDASARKAN
STRUKTUR KIMIA

• Hidrokarbon; vaselin dan paraffin


• Alcohol ; etanol, etilalkohol, benzilalkohol
• Aldehid ; paraformaldehid
• Keton; aseton, champora
• Eter; dietileter
Lanjutan…

• Lemak atau minyak; ester gliserol


• Ester
• Asam karboksilat
• Karbohidrat
• Protein ( asam amino )
SENYAWA FARMASI BERDASARKAN
EFEK FARMAKOLOGI

• Desinfektan ; senyawa fenol


• Analgetik ; antalgin/metampiron
• Anthistamin ; CTM
• Antibiotika ; amoksisilin
• Antipiretik ; paracetamol
Pada penetapan kadar secara kuantitaif, harus diketahui
rumus molekul dan berat molekul.
Contoh :
Asam benzoat , Asam salisilat dan Asetosal
Asam benzoat ditentukan secara volumetric. Karena adanya
gugus karboksilat yang merupakan suatu asam, maka dititrasi
secara alkalimetri dengan NaOH. Kelarutan asam benzoat
dalam air kecil, maka asam benzoat dilarutkan dalam spiritus
dilutus. Asam benzoat, salisilat, asetosal dilarutkan dalam
etanol.
Etanol (C2H5OH), umumnya pada kondisi biasa memerahkan
lakmus biru, karena bersifat asam, pH < 7.
Contoh :
Salep basitrasin ;
penyerapnya: diol,
prosedurnya : panaskan dan gojog salep
dengan metilen klorida. Tambahkan suspensi
ke penyerap. Keringkan kolom dan elusi
dengan HCl 0,1 N.
analisa kromatografi : kromatografi kolom
C8, fase gerak :buffer fosfat asetonitril
Lanjutan..
Krim hidrokortison 0,5 %
penyerapnya silica gel,
prosedur : vortex krim dengan heksana –etil
asetat (1:1), tambahkan ke cartridge
ekstraksi dan cuci dengan heksana : aseton
(8:2). Keringkan penyerap, elusi dengan
methanol.
Metode kromatografi : KCKT, C8,
eluen asetonitril – air ( 7:3 )
Lanjutan..
Vitamin B1 ;
Prosedur : ekstrak serbuk dengan natrium
heptansulfonat 0,01 M - asam asetat
(99:1 ), bilas dengan nitrogen, panaskan
pada suhu 55◦ C. Cuci penyerap dengan
methanol diikuti larutan natrium
heptansulfonat 0,01 M- asam asetat (99:1).
Elusi dengan methanol.
Metode kromatografi : KCKT, C8, natrium
heptansulfonat 0,01 M – asam asetat (99:1)
tugas

1. Jelaskan populasi dan sampel ?


2. Bagaimana cara2 pengambilan sampel yang
benar ! Beri contoh
3. Jelaskan tentang analisa secara
kromatografi ! Beri contoh
4. Jelaskan Kriteria Pemilihan Metode analisis !
5. Jelaskan prinsip gravimetri dan volumetri !

Anda mungkin juga menyukai