Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ni Putu Ayu Suwarni

NIM : 1913071011
Kelas : V A
MIND MAPPING KIMIA ANALISIS

KONSEP DASAR KIMIA ANALISIS

Ruang Lingkup Kimia Analisis Klasifikasi Kimia Analisis

Metode Analisis Perspektif Analitik Pengertian Kimia Analisis Kimia Analisis Kimia Analisis
Kualitatif Kuantitatif

Aplikasi Kimia Kimia Analisis merupakan cabang Untuk Untuk


Analisis dari ilmu kimia yang mempelajari menemukan dan menentukan
teori dan cara-cara melakukan mengidentifikasi jumlah suatu zat
zat (analit)
analisis kimia terhadap suatu bahan
atau zat kimia tertentu

Prosedur Analisis Analisis Metode

Definisi Masalah Metode Konvesional Metode Modern


Pemilihan teknik dan metode analisis

Pengambilan sampel Volumetri Spektroskopi Spektroskopi massa


Perlakuan sampel atau pengkondisisan Gravimetri Kromatografi Elektroforesis
Pengukuran analit yang diinginkan Kristalografi Elektrokimia
Perhitungan dan interpretasi data
analisis
RESUME
KONSEP DASAR KIMIA ANALISIS
Pengertian Kimia Analisis
Kimia Analisis merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara-cara
melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan atau zat kimia termasuk di dalamnya pemisahan,
identifikasi dan penentuan komponen dalam sampel. Analisis kimia dapat berupa analisis kualitatif
dan analisis kuantitatif dan dapat diterapkan pada kimia anorganik maupun kimia organik. Pada
dasarnya, sebelum suatu bahan dianalisis secara kuantitatif, perlu dilakukan terlebih dahulu
analisis kualitatif, terutama bila sampel yang akan sama sekali belum diketahui sebelumnya. Baik
dalam analisis kualitatif maupun analisis kuantitatif, reaksi-reaksi kimia memegang peranan
penting.
Ruang Lingkup Kimia Analisis
1. Metode Analitik
Penentuan kadar suatu komponen dalam cuplikan dapat dilakukan dengan berbagai
metode/teknik. Teknik-teknik tersebut pada dasarnya berbeda dalam hal sensitivitas,
selektivitas, biaya, kehandalan dan juga waktu yang diperlukan. Dalam memilih teknik/metode
yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan analisis, hendaknya diperhatikan hal-hal berikut:
1) Tipe analisis yang diperlukan; menyangkut bentuk komponen yang akan dianalisis,
molekuler atau unsur. Perlu diketahui apakah untuk keperluan analisis rutin atau sewaktu-
waktu.
2) Sifat material yang akan diselidiki, misalnya apakah termasuk zat radioaktif, korosif,
dipengaruhi oleh air, dan sebagainya.
3) Kemungkinan adanya gangguan dari komponen lain yang terdapat bersama-sama dalam
cuplikan.
4) Daerah konsentrasi yang diperlukan dalam penyelidikan.
5) Ketepatan yang diperlukan.
6) Fasilitas laboratorium.
7) Waktu yang diperlukan.
8) Pemilihan cara destruksi cuplikan yang tepat. Bila cuplikan tidak perlu didestruksi, teknik
apa yang akan dipilih.
Sehingga, untuk melakukan suatu analisis kimia, banyak metode analisis yang dapat dipilih, di
mana dalam memilih metode analisis perlu diperhatikan antara lain mengenai sifat keterangan
yang diperlukan, ukuran cuplikan dan maksud pengambilan data.

2. Aplikasi Kimia Analitik


Peranan Kimia Analitik tidak terbatas hanya dalam bidang ilmu kimia tetapi berperan juga
dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan alam lainnya maupun dalam kehidupan praktis sehari-
hari atau di masyarakat. Contohnya dalam bidang kedokteran, farmasi, biologi, pertanian,
geologi, mineralogi, perindustrian, kesehatan masyarakat dan pencemaran lingkungan. Dalam
bidang pertanian, misalnya selalu diinginkan perolehan hasil panen yang maksimal, oleh
karena itu diperlukan analisis komposisi tanah sehingga dapat memilih pupuk apa yang harus
digunakan. Di bidang kedokteran diperlukan berbagai metode analisis yang dapat digunakan
untuk menentukan kandungan unsur atau senyawa dalam sampel darah, air seni, cairan tubuh
dan sebagainya. Dalam industri (industri kimia, industri farmasi, industri makanan dan
kosmetik) diperlukan pemeriksaan kualitas (quality control) yang terus-menerus. Pemeriksaan
kualitas hasil produksi dilakukan berdasarkan analisis kimia, baik analisis kualitatif maupun
analisis kuantitatif. Banyak proses industri yang menghasilkan polutan sehingga menimbulkan
masalah kesehatan. Analisis kuantitatif dari sampel udara, air dan tanah perlu dilakukan untuk
menetapkan tingkat polusi. Di rumah sakit, analisis kimia secara luas digunakan untuk
membantu mendiagnosis suatu penyakit dan memonitor kondisi pasien. Untuk menjamin
terpeliharanya kesehatan masyarakat maka dilakukan analisis berbagai bahan makanan,
minuman, obat-obatan dan bahan kosmetik.
3. Perspektif Analitik
Ahli-ahli kimia analitik melukiskan perspektif ini sebagai suatu pendekatan analitik untuk
memecahkan masalah. Pendekatan ini meliputi lima langkah yaitu:
1. Mengenal dan menetapkan masalah.
2. Merancang prosedur percobaan.
3. Melakukan percobaan dan mengumpulkan data.
4. Menganalisis data percobaan.
5. Mengemukakan cara penyelesaian masalah.
Klasifikasi Kimia Analisis
1. Analisis Kimia Kualitatif
Analisis Kimia Kualitatif adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan mengetahui
keberadaan atau identifikasi suatu ion,unsur, atau senyawa kimia lain baik organik maupun
anorganik dalam suatu sampel yang kita analisa. Misalnya pengujian sampel air minum apakah
mengandung logam berat atau tidak, maka untuk mengetahuinya kita melakukan teknik analisa
secara kualitatif.
2. Analisis Kimia Kuantitatif
Analisis Kimia Kuantitatif adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan untuk
mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu sampel yang dianalisa. Misalnya
penentuan kadar protein yang terkandung dalam tempe, maka untuk mengetahuinya kita
melakukan analisa kuantitatif.

Prosedur Analisis
Menurut Prof. Dr. Ibnu Ghalib Gandja, DEA., Apt. dan Abdul Rhoman, M.Si., Apt, 2007 bahwa
prosedur analisis dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Definisi masalah
Definisi masalah ini terkait dengan informasi analisis yang berhubungan dengan tingkat
akurasi yang dibutuhkan. Selain itu juga berhubugan Selain itu juga menyangkut beberapa
lama waktu yang dibutuhkan, biaya yang diperlukan ketersediaan alat, bahan, dan pelarut
yang dibutuhkan.
2. Pemilihan teknik dan metode analisis
Pemilihan teknik dan metode analisis terbaik yang akan digunakan untuk analisis sampel
harus diperhatikan, apakah akan menggunakan kromatografi, spektrofotometri, titrimetri,
atau dengan yang lainnya.
3. Pengambilan sampel
Sampel harus dapt mewakili materi yand dapt dianalisis secar utuh. Masalah pengambilan
sampel merupakan hal yang tidak boleh diambil secara ringan. Karena dari cara kita
mengambil sampel itulah maka diperakili semua barang oleh hasil. Persoalannya adalah
apakah sampel yang dianalisis itu representative yang artinya mewakili semua semua
barang (populasi) yang akan dianalisis.
4. Perlakuan sampel atau pengkondisisan
Pengubahan analik kebentuk yang sesuai sehingga analik dapat diteksi sehingga dapat
diukur harus juga diperhatikan. Tahap ini berkaitan dengan metode pemisahan. Pemilhan
teknik-teknik pemisahan untuk suatu situasi yang spesifik tergantung pada sejumlah factor
pemilihan teknik ini umumnya didasari pada ketelitian dan ketetapan hasil analisis yang
diperlukan.
5. Pengukuran analit yang diinginkan
Berbagai sifat fisika kimia dapat digunakan sebagai cara identifikasi kualitatif dan
pengukuan kuantitatif atu keduanya. Jika sifatnya ( pengukuran analit ) adalah spesifik dan
slektif maka tahap pemisahan dan perl Akuan awal sampel dapat disederhankan.
6. Perhitungan dan interpretasi data analisis
Suatu analisi dapat dikatakan selesai bila hasil-hasilnya dinyatakan sedemikian rupa
sehingga peminta analisis (coustomer) dapat memahami artinya.

Analisis Metode Konvensional dan Metode Modern

1. Metode Konvensional
Pada metode klasik kimia analisis di bagi atas 2 yaitu, kualitatif dan kuantitatif. Dimana
kualitatif menunjukkan identitas dari elemen dan senyawa sampel sedangkan kuantitatif
menunjukkan jumlah dari tiap substansi dalam sampel. Analisis klasik berdasarkanpada reaksi
kimia dan stokiometri yang telah diketahui dengan pasti. Cara ini disebut juga cara absolut
karena penentuan sutau komponen didalam suatu sampel diperhitungkan berdasarkan
perhitungan kimia pada reaksi yang digunakan. Contoh analisis klasik yaitu volumetri dan
gravimetri.
1) Volumetri
Analisa volumetri adalah analisis kuantitatif dengan mereaksikan suatu zat yang dianalisis
dengan larutan baku (standar) yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti, dan reaksi
antara zat yang dianalisis dan larutan standar tersebut berlangsung secara kuantitatif. Alat-
alat yang digunakan pada analisa volumetri ini adalah sebagai berikut.
a) Alat pengukur volume kuantitatif seperti buret, labu tentukur, dan pipet volume yang
telah di kalibrasi.
b) Larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti atau baku primer dan
sekunder dengan kemurnian tinggi.
c) Indikator atau alat lain yang dapat menunjukkan titik akhir titrasi telah di capai.

Reaksi kimia yang berperan sebagai dasar dalam analisis volumetri dikelompokkan
dalam empat jenis, yaitu: Reaksi asam- basa (Titrasi netralisasi), Reaksi oksidasi- reduksi
(Titrasi redoks), Reaksi pengendapan (Titrasi presipitasi), dan Reaksi pembentukan
kompleks (Titrasi kompleksometri).

2) Gravimetri
Analisis gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif dengan penimbangan.
Tahap awal analisis gravimetri adalah pemisahan komponen yang ingin diketahui dari
komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel kemudian dilakukan
pengendapan. Pengukuran dalam metode gravimetri adalah dengan penimbangan,
banyaknya komponen yang dianalisis ditentukan dari hubungan antara berat sampel yang
hendak dianalisis, massa atom relatif, massa molekul relatif dan berat endapan hasil reaksi.
Analisis gravimetri dapat dilakukan dengan beberapa metode sebagai berikut:
a. Metode Pengendapan
b. Metode Penguapan
c. Metode Elektrolisis

2. Metode Modern
Analisis instrumental atau modern berdasarkan sifat fisiko-kimia zat untuk keperluan
analisisnya. Misalnya interaksi radiasi elektromagnetik dengan zat menimbulkan fenomena
absorpsi, emisi, hamburan yang kemudian dimanfaatkan untuk teknik analisis spektroskopi.
Sifat fisiko-kimia lain seperti pemutaran rotasi optik, hantaran listrik dan panas, benda partisi
dan absorpsi diantara dua fase dan resonansi magnet inti melahirkan teknik analisis modern
yang lain. Dalam analisisnya teknik ini menggunakan alat-alat yang modern sehingga disebut
juga dengan analisis modern. Komponen instrumen yaitu Signal generator (penghasil sinyal),
Input transducer/ detector (Pengubah energi), Signal processor (Pemproses sinyal), dan Output
transducer.
1. Spektroskopi
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya,
suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut.
Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara
cahaya dan materi. Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia
analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan
atau yang diserap. Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi
juga digunakan secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh.
Kebanyakan teleskop-teleskop besar mempunyai spektrograf yang digunakan untuk
mengukur komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi atau
untuk mengukur kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-
garis spektral. salah satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi infra merah (IR).
spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul.
2. Spektroskopi massa
Spektrometri massa adalah alat yang digunakan untuk menentukan massa atom atau
molekul, yang ditemukan oleh Franci William Aston pada tahun 1919. Prinsip kerja
alat ini adalah pembelokan partikel bermuatan dalam medan magnet.
3. Kromatografi
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola
pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa
molekul) yang berada pada larutan.
4. Elektroforesis
Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan
berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik . Medan listrik
dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan. Secara
umum, elektroforesis digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan
memurnikan fragmen DNA. Adapun jenis elektroforesis adalah elektroforesis kertas
dan elektroforesis gel.
5. Elektrokimia
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia.
Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan
banyaknya elektron yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua
kelompok, yaitu sel galvani dan sel elektrolisis.

Anda mungkin juga menyukai