Anda di halaman 1dari 4

TRI HITA KARANA

OLEH:
NI PUTU AYU SUWARNI
NIM. 1913071011

ROMBEL 23

S1 PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2020
UJIAN AKHIR SEMESTER

TRI HITA KARANA

1. Angkatlah 4 buah contoh kasus implementasi THK pada masyarakat sekitar tempat
tinggal Anda yang sudah terlaksana dengan baik atau sesuai dengan nilai-nilai
THK. Masing-masing satu contoh dari satu topik materi pertemuan yang berbeda di
antara pertemuan 1 sd 14 (misalnya: dari pertemuan 1 dibuat satu contoh, dari
pertemuan 2 dibuat satu contoh, atau dari pertemuan-pertemuan yang lainnya!).
Kemudian Anda jelaskan mengapa hal baik itu bisa terjadi?
Jawab:
1) Contoh dari pertemuan 1 (Pengertian Tri Hita Karana dan Esensi
Keharmonisan)
Implementasi THK pada masyarakat sekitar tempat tingga saya ada suatu
program dari organisasi karang taruna yang telah terlaksana dengan baik yaitu
melaksanakan persembahyangan bersama ketika ada upacara agama dan ini
telah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut berkaitan dengan dapat
terwujudnya suatu keharmonisan, dimana kegiatan tersebut terdapat menjaga
hubungan harmonis dengan Tuhan dengan melaksankan persembahyangan.
Terdapat hubungan harmonis dengan sesama, dimana dalam kegitan tersebut
diharapkan semua anggota dari organisasi karang taruna dapat terlibat. Dan
pada akhir kegiatan persembahyangan diwajibkan untuk memungut sarana
dan prasaran persembahyangan yang telah usai dipakai dan di buang pada
tempatnya, kegiatan ini menunjukan adanya menjaga hubungan harmonis
dengan alam. Kegiatan ini dapat berjalan karena adanya seorang pemimpi
dalam karag taruna untuk mencetuskan program baik ini. Adanya seorang
pemimpin yang dapat memotivasi agar anggotanya bias terlibat dalam
kegiatan ini. Kesadaran dari diri masing-masing anggota juga sangat
diperlukan agar kegiatan ini dapat secara bersama-sama dilaksanakan.
2) Contoh dari pertemuan ke 3 (Kesejahteraan, Kebahagiaan, dan Tujuan
Hidup Manusia)
Kebahagiaan dapat terasa ketika kemampuan memenuhi kebutuhan kejiwaan
atau spritualitasnya. Kebahagiaan tertinggi atau kebahagiaan final salah
satunya adalah dapat mencapai moksa. Di Bali terdapat upacara ngaben untuk
orang yang sudah meninggal yang bertujuan agar roh dapat menuju moksa,
namun tidak semua orang dapat langsung menuju moksa karena setiap orang
memiliki tanggung jawab atas perbuatannya selama di dunia. Upacara ngaben
ini dapat terlaksana karena dalam agama Hindu khususnya di Bali diwajibkan
untuk melaksanakan upacara tersebut, tetapi setiap daerah memiliki tradisi
yang berbeda-beda dalam melaksanakan upacara tersebut.
3) Contoh dari pertemuan ke 4 (Kebahagiaan berbasis 5W dan 6W dan Tiga
Pilar Kebahagiaan)
Tiga pilar kebahagiaan yaitu, Having a good family life, Having a good job,
Having a good friends and community. Suatu hal yang telah dapat terlaksana
yaitu Having a good family life, dimana dalam keluarga selalu ditanamkan
rasa saling menghargai dan menyayangi. Hal ini dapat terjadi karena setiap
anggota keluarga telah diajarkan untuk hidup rukun sesama anggota keluarga
dari sejak dini.
4) Contoh dari pertemuan ke 11(Esensi Pemimpin dan Etika
Kepemimpinan)
Pengambilan kepusan secara musyawarah dan mufakat tentu sangat penting
dalam kepemimpinan, karena hal ini dapat menengahi perbedaan pendapat. Di
lingkungan saya, terutama di desa dan dalam organisasi karangtaruna
musyawarah dan mufakat masih tetap terlaksana guna mengatasi perbedaan
pendapat pada semua anggota dari kepemimpinan tersebut.
2. Angkatlah 6 buah contoh kasus yang bertentangan atau tidak sesuai dengan nilai-nilai
karakter berkaitan dengan THK. Masing-masing satu kasus dari satu topik materi
pertemuan yang berbeda diantara pertemuan 1 sd 14 (misalnya: dari pertemuan 1
dibuat satu kasus, dari pertemuan 2 dibuat satu kasus, atau dari pertemuan-pertemuan
yang lainnya!). Kemudian, jelaskan menurut Anda bagaimana solusi yang bisa
ditawarkan/dilakukan untuk mengatasi kasus tersebut!
Jawab:
1) Contoh dari pertemuan ke 1 (Pengertian Tri Hita Karana dan Esensi
Keharmonisan)
Dalam kebahagiaan terdapat beberapa indikator yang harus terlaksana
salah satunya adalah indikator palemahan yaitu menjaga hubungan
harmonis dengan alam. Di lingkungan tempat tinggal saya masih banyak
yang kurang peduli terhadap likungan sekitar, dimana terdapat program
clean and green, program ini mengharapkan masyarakat dapat menjaga
lingkungan dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan
dan diminta untuk membedakan sampah organik dan non organik. Pada
kasus kali ini masih saja ada warga yang mencampur sampah tersebut
mereka tidak memilah sampah organik dan non organik. Dan masih saja
ada warga yang membakar sampah mereka padahal hal ini dapat
memperparah pemanasan global. Untuk masalah seperti ini mungkin ada
penyuluhan untuk warga karena pemilahan sampah ini penting untuk
lingkungan agar sampah organik dapat diolah kembali menjadi pupuk
kompos dan diperlukan juga kesadaran dari warga untuk menjaga
lingkungan sekitarnya
2) Contoh dari pertemuan ke 13 (Bhineka Tunggal Ika, Pluralitas dan
Keharmonisan)
Dalam kasus kali ini bertentangan dengan kaidah emas sebagai kesamaan
nilai-nilai fundamental antara agama-agama di dunia. Dimana di
lingkungan saya ada seseorang yang memiliki tubuh tidak ideal dan
kulitnya yang hitam, ia sering dipakai bahan candaan. Siapa saja pasti
tidak senang bila dirinya dipakai bahan candaan seperti itu. Dalam
mengatasi hal ini pelaku bisa menggunakan tolak ukur pada dirinya sendiri
terhadap korban “bagaimana jika saya berada diposisinya?” sehingga
pelaku dapat tersadar bahwa perbuatannya sudah menyakiti hati seseorang
dan sudah bertentangan dengan nilai-nilai fundamental.
3) Contoh dari pertemuan ke 5 (Karma/Nasib dan Kebahagiaan serta
Peran Pemerintah dalam Mewujudkan Kebahagiaan)
Saat ini masih banyak orang yang belum percaya akan adanya karma,
terbukti banyak sekali kasus kriminal yang dapat merugikan orang lain,
untuk mengatasi kasus seperti ini dapat dikenakan sanksi atas perbuatan
dari pelaku dan menyadarkan pelaku bahwa adanya hukum karma. Dimana
hukum karma mengajarkan apa yang telah kita perbuat maka itu yang kita
petik.
4) Contoh dari pertemuan ke 3 (Kesejahteraan, Kebahagiaan, Tujuan
Hidup Manusia)
Pada saat ini banyak sekali orang yang merasa tidak pernah merasa
bahagia padahal semua kebutuhan dan keperluan hidupnya telah terpenuhi.
Hal itu dikarenakan ia selalu merasa kurang akan hartanya dan tidak
pernah bersyukur. Untuk mengatasi kasus seperti ini dibutuhkan kesadaran
dari individu bahwa tujuan dari kehidupan manusia adalah kebahagiaan
final yang dapat muncul dari pikiran yang penuh akan kesucian dan kasih
saying jadi tidak hanya memikirkan harta dan kenikmatan duniawi.
5) Contoh dari pertemuan ke 11 (Esensi Pemimpin dan Etika
Kepemimpinan)
Kasus korupsi memang sudah biasa ditelinga masyarakat, kasus ini terjadi
karena pemimpin tidak berusaha untuk melaksanakan etika kepemimpinan
berbasis Asta Brata salah satunya mampu mengendalikan diri dari godaan
hawa nafsu serta selalu memikirkan kesejahteraan mereka yang
dipimpinnya. Jika setiap pemimpin dapat berusaha untuk melaksanakan
etika kepemimpinan berbasis Asta Brata kasus korupsi pasti tidak akan
terulang
6) Contoh dari pertemuan ke 14 (Nilai-nilai Budaya Fundamental,
Dialog Agama dan Budaya, Pancasila, dan THK)
Terwujudnya keharmonisan karena adanya beberapa hal salah satunya
adalah saling menghormati, karena adanya keberagaman harmoni dapat
terwujud. Saat ini sedang maraknya kasus rasisme yaitu tindakan yang
superioritas yang dilakukan oleh individu atau kelompok kepada ras
tertentu. Hal ini terjadi karena kurangnya rasa saling menghormati dan
menghargai keberagaman, untuk itu diharapkan mengajarkan dari sejak
dinni untuk hidup rukun saling menghargai dan menghormati demi
teralinnya keharmonisan.

Anda mungkin juga menyukai