PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 20 ayat 2 tentang
Sistem Pendidikan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
Tiga kewajiban tersebut merupakan Tridharma Perguruan Tinggi. Sebagai bagian dari
perguruan tinggi, maka mahasiswa mempunyai kewajiban untuk melaksanakan ketiganya.
Salahsatu bentuk dari pengabdian pada masyarakat sendiri yaitu Kuliah Kerja Nyata atau biasa
disingkat dengan KKN. KKN merupakan suatu wadah bagi mahasiswa untuk mengabdi dan
belajar hidup bermasyarakat.
Salah satu tema program KKN Tematik UPI tahun ini adalah Citarum Harum. Tema
Citarum Harum sendiri merupakan suatu kegiatan yang mendukung program pelestarian
lingkungan hidup di wilayah Jawa Barat terutama di bantaran Sungai Citarum. Baleendah,
khususnya Kelurahan Wargamekar sebagai wilayah yang terlewati aliran sungai Citarum
menjadi salahsatu tempat dilaksanakannya KKN. Dari 16 RW, terdapat satu RW yang terlewati
aliran sungai yaitu RW 12 Kampung Muara Cikopo. Aliran sungai di kampung ini dipenuhi
dengan sampah yang mengendap sehingga kami memutuskan untuk melaksanakan program
KKN terfokus pada RW ini.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana cara menanamkan kesadaran terhadap lingkungan sehat sejak usia dini?
Bagaimana cara mengurangi sampah di Kelurahan Wargamekar?
Bagaimana cara agar sampah di Kelurahan Wargamekar terorganisir dengan baik
C. Maksud dan Tujuan
Maksud
Maksud dari kegiatan KKN Citarum Harum di Desa Wargmekar yaitu untuk meningkatkan
kesadaran akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya sebagai upaya pengurangan
sampah di Desa Wargamekar ini.
Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan dari kegiatan KKN Citarum Harum di Desa Wargamekar yaitu untuk menanamkan
kesadaran tidak membuang sampah sembaraangan sejak dini, dengan diadakannya sosialisasi
kepada masyarakat baik dalam keadaan formal dan informal.
Tujuan Khusus
Terbentuknya kader yang peduli terhadap kebersihan lingkungan, khususnya sungai Citarum.
Terlaksananya pelatihan pengelolaan sampah.
Edukasi kesehatan diri dan lingkungan.
Sosialisasi gerakan Citarum Harum.
Teori Ekosentrisme
Teori Ekosentrisme menawarkan pemahaman yang semakin memadai tengtang lingkungan.
Kepedulian moral diperluas sehingga mencakup komunitas ekologi seluruhnya, baik yang
hidup maupun tidak. Ekosentrisme semakin diperluas dalam deep ecology dan ecosophy yang
sangat menggugah pemahaman manusia tentang kepentingan seluruh komunitas ekologis.
Deep Ecology menuntut suatu etika baru yang tidak berpusat pada manusia, melainkan
berpusat pada keseluruhan kehidupan dengan upaya mengatasi persoalan lingkungan hidup.
(Wulandari, 2005)
Paham ekosentrisme semakin diperluas dan diperdalam melalui teori deep ecology yang
menyebut dasar dari filosofi Arne Naess tentang lingkungan hidup sebagai ecosophy, yakni
kearifan mengatur hidup selaras dengan alam. Dengan demikian, manusia dengan kesadran
penuh diminta untuk membangun suatu kearifan budi dan kehendak untuk hidup dalam
keterkaitan dan kesaling tergantungan satu sama lain dengan seluruh isi alam semesta sebagai
suatu gaya hidup yang semakin selaras dengan alam. (Wulandari, 2005)
3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang
masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti
mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah
kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
`Melakukan 3R (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Mengelola sampah dengan sistem 3R
(Reuse Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja,
dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita.
Berikut adalah kegiatan 3R (Reuse Reduce Recycle) yang dapat dilakukan di rumah, sekolah,
kantor, ataupun di tempat-tempat umum lainnya.
Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
Plihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang.
Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai
yang dapat di charge kembali.
Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi
lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang
kembali).
Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis
kembali.
Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.
Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.
3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sebenarnya sederhana dapat dilakukan oleh siapa saja, di
mana saja, dan kapan saja serta tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun dari 3R yang
sederhana ini bisa memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering
menjadi permasalahan di sekitar kita.
BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM
Lokasi dan Khalayak Sasaran
Lokasi
KKN Tematik Citarum Harum ini berlokasi di Desa Wargamekar, Kecamatan Baleendah,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Desa Wargamekar ini merupakan salah satu desa yang berada
dalam jalur aliransungai citarum,sungai terbesar di Jawa Barat.
Sungai citarum yang saat ini sedang krisis, dipenuhi oleh sampah yang meluapkan bau tidak
sedap serta perubahan warna yang cukup signifikan, memberikan dampak buruk bagi
masyarakat desa Wargamekar ini. Khususnya pada masyarakat kampung Muara cikopo yang
terletak di RW 12 Desa Wargamekar, karena kampung Mura Cikopo ini paling dekat dengan
aliran sungai citarum.
Khalayak Sasaran
Orientasi lingkungan dan sosialisasi
Sasaran program ini adalah seluruh masyarakat desa Wargamekar, Kecamatan Baleendah,
Kabupaten Bandung
Kegiatan di Madrasah Al-Barakah
Sasaran program ini dalah santri madrasah yang berjumlah 73 orang
Kegiatan di SDN Sukamulya
Sasaran kegiatan ini adalah siswa SDN Sukamulya yang berjumlah 257 orang
Gerakan Citarum Harum
Sasaran program ini adalah masyarakat kampung muara cikopo rw 12 desa Wargamekar
Pembuatan Lubang Biopori
Sasaran program ini adalah masyarakat kampung muara cikopo rw 12 desa Wargamekar
Langkah-langkah Kegiatan
Persiapan
Melakukan pembagian tim sesuai dengan kebutuhan kelompok.
Survei lokasi-lokasi pelaksanaan program KKN.
Melakukan identifikasi masalah (need assessment).
Mematangkan rancangan program KKN.
Melakukan “Sapa Warga” dengan tujuan untuk memperkenalkan diri dan menyambung
silaturahmi antara anggota KKN dan masyarakat Desa Wargamekar.
Menyiapkan alat-alat untuk melaksanakan berbagai kegiatan di madrasah dan sekolah.
Menyiapkan proposal untuk bantuan dana pembelian tong sampah.
Pelaksanaan
Orientasi lingkungan dan sosialisasi
Latar Belakang
Program ini dilatarbelakangi dengan terlihatnya penumpukan sampah aliran sungai citarum,
serta ketidakpedulian masyarakat sekitarar akan hal tersebut.
Tujuan
Program ini disusun untuk memberikan penyuluhan pada masyarakat mengenai bahaya dari
sampah bagi kesehatan
Deskripsi Pelaksanaan
Program ini mulai dilaksanakan terhitung dari hari pertama tim KKN mengunjungi beberapa
RW di Desa Wargamekar, dengan melakukan pengenalan serta tujuan dilakukannya kkn
tematik citarum harum ini. Dijelaskan pula latar belakang mengapa program ini perlu
dilakukan.
Hambatan
Dalam pelaksanaan program terdapat beberapa hambatan, salah satunya adalah kurangnya rasa
peduli masyarakat sekitarterhadap mahasisw KKN yang datang, begitu pula dari pihak
kelurahan yang tidak turut berperan aktif selama kegiatan ini berlangsung
Solusi
Untuk menyiasati hambatan ini,program dilaksanakan dengan situasional, memberikan
pemaparan yang singkat dan jelas..
1.
Orientasi lingkungan dan sosialisasi
Kondisi masyarakat sekitar desa yang terlihat kurang peduli dengan penumpukan sampah di
aliran sungai citarum.
Masyarakat tergerak untuk menjaga lingkungan sekitarnya agar penumpukan sampah tidak
terulang kembali
2.
Kegiatan di Madrasah Al-Barakah
Anak-anak di madrasah terlihat kurang peduli dengan kebersihan dan tidak menjaga
lingkungan
Anak-anak di madrasah dapat memahami pentingnya lingkungan bersih dan dapat mengelola
sampah menurut jenis-jenis sampah yang ada.
3.
Kegiatan di SDN Sukamulya
Siswa-siswi SDN Sukamulya terlihat kurang peduli dengan kebersihan dan tidak menjaga
lingkungan
Siswa-siswi SDN Sukamulya dapat memahami pentingnya lingkungan bersih dan dapat
mengelola sampah menurut jenis-jenis sampah yang ada.
4.
Gerakan Citarum Harum
Warga cenderung diam dan membiarkan lingkungannya banyak sampah
Warga menjadi aktif dan banyak melakukan kerja bakti yang berkelanjutan
5.
Pembuatan Lubang Biopori
Tidak terlihat adanya lubang peresapan air di tanah sekitar kampung muara cikopo, tanah
terlihat kering.
Adanya lubang biopori sebagai peresapan air untuk menyuburkan tanah, terutama saat musim
hujan tiba.
Dokumentasi
Menghijaukan area sekolah dengan menggunakan tanaman hias dan pot daur ulang
BAB IV
PROGRAM TINDAK LANJUT
Setelah dilaksanakannya program kerja yang telah disusun, terdapat program tindak lanjut,
yaitu seperti berjalannya kembali kegiatan di Madrasah Al-Baraqah, terjaganya kebersihan di
Madrasah, bertambahnya tanaman penghijauan dilingkungan SDN Sukamulya, tersebarnya
tong sampah dilingkungan warga sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan, edukasi
pemilahan sampah organik dan anorganik yang diharapkan daat diterapkan oleh warga,
pengelolaan sampah menjadi hal yang berguna untuk mengurangi dibuangnya sampah secara
langsung. Masyarakat menjadi pro-aktif dalam mengelola sampah di lingkungannya. Alhasil,
pendaur ulangan sampah yang sulit diurai dapat dilaksanakan.
Dengan adanya sosialisasi dan pendidikan lingkungan yang diterapkan, diharapkan masyarakat
dapat melanjutkan kegiatan peduli lingkungan guna mewujudkan program Citarum Harum.
BAB V
KESIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Dari beberapa poin laporan di atas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan KKN Tematik
UPI yang dilaksanakan di Kelurahan Wargamekar berjalan dengan lancar dan cukup baik. Hal
ini dilihat dari terlaksananya program dilapangan yang sebagian besar sesuai dengan
perencanaan di awal.
Meskipun pada dasarnya, dilapangan cukup banyak terjadi kendala yang sulit dihindari
sehingga menghambat beberapa program. Kendala yang dirasakan juga pengaruh dari beberapa
elemen baik itu dari pemerintahan daerah lokasi KKN, pihak kampus maupun dari kesiapan
mahasiswa itu sendiri.
Selain itu, kendala ini bisa terjadi karena program KKN dengan tema Citarum Harum ini baru
pertama kali dilaksanakan. Sehingga dilapangan terdapat ketidak siapan pelaksanaan.
Dilapangan terlihat jelas kurangnya sinergisitas antara setiap elemen yang bertugas.
Untuk program sendiri, kami mengharapkan programyang sudah dilaksanakan pada saat kai
berada di Desa Wargamekar tetap berlangsung. Terutama program 3R yang menurut kami cara
ini merupakan salahsatu cara yang efektif untuk mengurangi permasalahan di sungai citrum.
Rekomendasi
Bagi mahasiswa peserta KKN :
Kegiatan tentang sosialisasi lingkungan hidup hendaknya dilakukan secara keseluruhan didrsa
Wargamekar.
Pembuatan program perlu ditinjau kembali dengan baik agar pelaksanaannya dapat dilakukan
dengan matang.
Turut serta membantu warga untuk lebih aktif menjaga lingkungan bebas dari sampah.
Bagi Masyarakat :
Program-program yang telah dilaksanakan mahasiswa KKN semoga dapat diteruskan
dan dikembangkan serta dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat setempat.
Dukungan dari masyarakat terutama para remaja sangat diharapkan karena membantu
menyukseskan kegiatan yang telah dirancang oleh KKN. Agar masyarakat sekitar menyadari
kehadiran KKN di Desa Wargamekar.