Anda di halaman 1dari 5

ECOBRICKS SEBAGAI SARANA DALAM MENGAPLIKASIKAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT : KULIAH KERJA NYATA DI


DESA LAGADAR, KABUPATEN BANDUNG.
Taufik Maulana1, Fikri Zulhakim2, Nur Qeisya Citrawati3, Salsabilla Amadiva4, Rizky
Maulana Amrullah5, Salmaharani Asyfa Anasta6, Afina Azkia7, Yasmin Aulia Mumtaz8, Yuli
Nurfadilah9, Fatih Kemal Pasha10
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
Universitas Muhammadiyah Bandung
Dosen Pembimbing Lapangan1, Prodi Psikologi2, Prodi Manajemen3, Prodi Kriya Tekstil dan
Fashion4, Prodi Farmasi5, Prodi Psikologi6, Prodi Ilmu Komunikasi7, Prodi Akuntansi8, Prodi
Manajemen9, Prodi Ilmu Komunikasi10.
Email. fikri.sab@gmail.com
ABSTRAK

Pengabdian masyarakat merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarakat tertentu
dalam beberapa kegiatan tanpa mengharapkan imbalan apa pun (Chuarez et al. 2020). Pengabdian
kepada masyarakat yang disajikan dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan oleh mahasiswa
dengan menggunakan pendekatan sektoral dan lintas sektoral untuk membantu masyarakat Desa
Lagadar Kabupaten Bandung. Banyaknya sampah plastik dapat menjadi salah satu permasalahan
penimbunan sampah, karena proses penguraian sampah plastik membutuhkan waktu yang lama dan
tidak mudah. Oleh karena itu, salah satu cara mendaur ulang atau mengolah sampah plastik adalah
dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi ecobrick. Ecobrick merupakan teknologi pengelolaan
sampah plastik yang terbuat dari botol-botol plastik bekas yang diisi berbagai jenis sampah plastik
hingga penuh kemudian ditekan dengan kuat. Kemudian pada tahun 2023, mahasiswa Program
Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Bandung (KKN) mengusulkan untuk
mengolah sampah khususnya sampah plastik menjadi ecobrick untuk mengatasi permasalahan sampah di
desa Lagadar.

Kata Kunci : KKN; Penguraian sampah plastik; Ecobrick

ABSTRACT

Community service is an activity that aims to help a particular community in several activities without
expecting anything in return (Chuarez et al. 2020). Community service presented in the form of Real Work
Lectures (KKN) is carried out by students using a sectoral and cross-sectoral approach to help the people of
Lagadar Village, Bandung Regency. The large amount of plastic waste can be one of the problems with
landfilling, because the process of decomposing plastic waste takes a long time and is not easy. Therefore,
one way to recycle or process plastic waste is to recycle plastic waste into ecobricks. Ecobricks are a plastic
waste management technology made from used plastic bottles which are filled until they are full with
various types of plastic waste and then pressed tightly. Then in 2023, students from the Muhammadiyah
University of Bandung (KKN) Community Service Program proposed processing waste, especially plastic
waste, into ecobricks to overcome the waste problem in Lagadar village.

Keywords: KKN; Decomposition of plastic waste; Ecobricks

PENDAHULUAN dkk. 2020). Di tingkat perguruan tinggi,


pengabdian masyarakat yang dituangkan
Pengabdian pada masyarakat
dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN)
merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
dilakukan oleh mahasiswa dengan
membantu masyarakat tertentu dalam
pendekatan lintas keilmuan dan sektoral
beberapa aktifitas tanpa mengharapkan
untuk membantu masyarakat desa Lagadar,
imbalan dalam bentuk apapun (Chuarez,
Kabupaten Bandung. Salah satu kegiatan
yang dapat kami lakukan di desa ini adalah dapat terurai secara alami. Untuk
dengan memperkenalkan Perilaku Hidup menguraikan limbah plastik membutuhkan
Bersih dan Sehat (PHBS). waktu yang sangat lama. Terlebih lagi
karena penggunaan plastik yang hampir
Perilaku hidup bersih dan sehat
tidak bisa dikendalikan, plastik dapat
(PHBS) adalah upaya untuk memperkuat
menjadikan suhu udara menjadi lebih panas
budaya seseorang, kelompok maupun
dari hari ke hari karena sifat polimernya
masyarakat agar peduli dan mengutamakan
yang tidak berpori (Suminto. 2017).
kesehatan untuk mewujudkan kehidupan
yang berkualitas (Kementerian Sosial Dari uraian di atas dapat
Republik Indonesia). Perilaku hidup bersih disimpulkan bahwa dengan melimpahnya
dan sehat bertujuan untuk memberikan sampah plastik dapat menjadi salah satu
pengalaman belajar atau menciptakan suatu persoalan penumpukan sampah karena
kondisi bagi perorangan, kelompok, proses untuk menguraikan sampah plastik
keluarga, dengan membuka jalur membutuhkan waktu yang lama dan tidak
komunikasi, informasi, dan edukasi untuk mudah. Oleh karena itu, salah satu cara
meningkatkan pengetahuan, sikap, serta mendaur ulang atau mengolah sampah
perilaku sehingga masyarakat sadar, mau plastik dengan mendaur ulang sampah
dan mampu untuk mempraktikkan perilaku plastik menjadi ecobrick. Ecobrick adalah
hidup bersih dan sehat. Selain itu, manfaat teknik pengelolaan sampah plastik yang
PHBS dapat dirasakan pada lingkungan terbuat dari botol-botol plastik bekas yang
sekolah yang bersih dan sehat, tempat kerja di dalam nya telah diisi berbagai sampah
yang bersih dan sehat, rumah tangga yang plastik hingga penuh kemudian dipadatkan
sehat dengan meminimalisir pertumbuhan sampai keras (Andiastuti, dkk. 2019).
penyakit dan masyarakat yang sadar serta Persoalan sampah di RW 15 Kp. Cikuya
menerapkan praktik pola hidup bersih dan Lebak, Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih
sehat. menjadi sorotan bagi kami pelaksana
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Maka
Hidup sehat merupakan hal yang
dari itu kami mengusulkan untuk mencoba
seharusnya diterapkan oleh setiap orang,
mendaur ulang sampah plastik dengan
mengingat manfaat yang kita terima sangat
menjadikannya sampah tersebut dalam
banyak, mulai dari persoalan kesehatan
bentuk ecobrick.
yang membaik hingga keindahan
lingkungan sekitar. Perilaku hidup bersih METODE
dan sehat seseorang sangat berkaitan
Metode yang kami gunakan dalam
dengan peningkatan kesehatan individu,
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini
keluarga, masyarakat dan lingkungannya
terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama
(Natsir. 2019). Dengan kebiasaan kurang
tim pelaksana melakukan peninjauan lokasi
baik masyarakat yang tidak dirubah seperti
ke Desa Lagadar dan berkoordinasi terkait
membuang sampah sembarangan akan
persoalan yang menonjol di desa. Setelah
menimbulkan penumpukan sampah,
kami mengetahui persoalan yang menonjol
keindahan lingkungan yang hilang dan
di desa ini adalah persoalan sampah, kami
dapat menjadi sumber penyakit tidak dapat
berusaha untuk mencarikan solusinya.
mewujudkan kebiasaan perilaku hidup
Tahap kedua, setelah kami menemukan
bersih dan sehat.
solusinya, kami kembali berkoordinasi
Plastik banyak digunakan dalam dengan pihak desa yang fokus dengan
setiap kebutuhan manusia. Mulai dari bahan urusan sampah dan mengusulkan ide
pembungkus makanan hingga keperluan mendaur ulang sampah plastik dengan cara
rumah tangga. Permasalahan paling utama membuatnya menjadi ecobrick. Tahap ketiga
dari plastik adalah limbah plastik tidak tim pelaksana mengumpulkan bahan-bahan
yang diperlukan untuk membuat ecobrick. diisi berbagai sampah plastik hingga penuh
Tahap kelima tim pelaksana menyusun kemudian dipadatkan sampai keras
rangka untuk menyusun ecobrick menjadi (Andiastuti, dkk. 2019). Dengan hasil
suatu benda yang bermanfaat dan mulai tinjauan lokasi di awal bahwa persoalan
membuat ecobrick nya. Tahap terakhir yaitu sampah adalah suatu persoalan yang
evaluasi, tim pelaksana berkoordinasi menonjol, maka mahasiswa Kuliah Kerja
dengan pihak desa dan masyarakat terkait Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah
hasil daur ulang yang telah kami usahakan. Bandung tahun 2023 mengusulkan untuk
Kemudian menjadikan hasil ecobrick mengolah sampah khususnya sampah
sebagai salah satu kenang-kenangan dari plastik menjadi ecobrick.
tim pelaksana untuk desa tempat
Langkah-langkah pembuatan
dilaksanakannya Kuliah Kerja Nyata.
ecobrick yang dilakukan oleh mahasiswa
PEMBAHASAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
Muhammadiyah Bandung tahun 2023
Persoalan sampah menjadi salah
dengan cara mengumpulkan semua alat dan
satu persoalan yang menonjol baik
bahan yang akan digunakan untuk
dikalangan masyarakat atau pemerintah.
membuat ecobrick. Alat-alat yang kami
Dengan penumpukan sampah yang terjadi
gunakan adalah gunting, amplas kasar, palu
atau kebiasaan buruk masyarakat yang
dan cutter. Kemudian bahan-bahan yang
masih membuang sampah tidak pada
kami perlukan untuk membuat ecobrick
tempatnya selain dapat merusak keindahan
adalah botol bekas air mineral 660ml dan
wilayah sekitar, dapat menjadi penumpukan
sampah plastik kemasan makanan, sabun
sampah dan dapat menjadi sumber penyakit
dan kantong kresek. Dalam menyusun
cukup mengganggu kenyamanan bersama.
ecobrick ini, kami menggunakan beberapa
Untuk menguraikan sampah plastik bahan pendukung seperti triplek, paku, lem
baik itu bekas bungkus makanan, bekas korea, selotip besar dan cat kiloan
botol minum, kemasan barang kebutuhan berwarna.
rumah tangga dan sebagainya
Cara
membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
pembuatan
Terlebih lagi karena penggunaan plastik
ecobrick yaitu
yang hampir tidak bisa dikendalikan, plastik
dengan
dapat menjadikan suhu udara menjadi lebih
menggunting
panas dari hari ke hari karena sifat
sampah plastik
polimernya yang tidak berpori (Suminto.
yang akan
2017). Apabila sampah plastik yang Gambar 1 : Proses dimasukan ke
terkumpul tadi dibakar dapat menghasilkan Pengguntingan Sampah dan dalam botol
polutan, salah satunya partikulat. Proses Memasukkan Sampah Ke
dalam Botol bekas air
Pembentukan partikulat terjadi pada
mineral 660ml.
pembakaran yang tidak sempurna. Sampah
Setelah sampah digunting, masukkan
yang menumpuk dan dibakar oleh warga
sampah tersebut ke dalam botol bekas air
akan menyebabkan polusi asap pembakaran
mineral 660ml.
dan masuk melalui ventilasi rumah. Apabila
Padatkan sampah
terus menerus terjadi dapat menyebabkan
plastik yang sudah
masalah kesehatan, terutama masalah
dimasukkan ke dalam
pernafasan (Ismainar, dkk. 2021).
botol menggunakan
Ecobrick adalah teknik pengelolaan tongkat kayu agar
sampah plastik yang terbuat dari botol- kepadatan dalam botol
botol plastik bekas yang di dalam nya telah merata dan terakhir

Gambar 2 : Proses
Pengecatan Ecobrick
warnai dengan cat sesuai dengan warna dapat menyebabkan permasalahan
yang disukai. pernafasan. Salah satu langkah daur ulang
sampah plastik dengan membuat ecobrick.
Menyusun ecobrick menjadi kursi Ecobrick adalah
dan meja. Untuk menyusun ecobrick teknik
menjadi kursi dan meja, kami pengelolaan
mengumpulkan 21 botol ecobrick yang sampah plastik
sudah kami buat. Kemudian susun ecobrick yang terbuat dari
tadi menjadi kaki kursi dan tempelkan ke botol-botol plastik
triplek menggunakan paku. Agar lebih bekas yang di
kokoh, kami merekatkan tutup botol dengan dalamnnya telah
triplek menggunakan lem korea. Kemudian, diisi berbagai
kami kembali merekatkan botol yang sudah sampah plastik
tersusun menjadi kursi dengan selotip besar hingga penuh
agar kursi yang sudah kami buat dapat lebih kemudian
kokoh. Media yang kami gunakan untuk dipadatkan Gambar 4 : Tampak Atas Hasil
membuat meja yaitu dengan galon bekas sampai keras. Dari Ecobrick
yang kami tempelkan dengan triplek. botol bekas yang sudah diisi dengan sampah
plastik yang telah dipadatkan, dapat
disusun menjadi sesuatu yang bermanfaat,
seperti hiasan rumah, kursi atau meja.
Saran
Harapannya bagi masyarakat desa
khususnya dan masyarakat umum pada
umumnya dapat menjadikan pembuatan
ecobrick menjadi sesuatu yang bermanfaat
sebagai salah satu teknik pengolahan
sampah plastik dan dapat lebih kreatif
Gambar 3 : Bangku dan Meja Hasil Ecobrick dalam menyusun ecobrick menjadi sesuatu
yang bermanfaat.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Hidup sehat merupakan hal yang
seharusnya diterapkan oleh setiap orang, B Andriastuti, B. T., Arifin, & Fitria, L. (2019).
mengingat manfaat yang dapat kita terima
POTENSI ECOBRICK DALAM MENGURANGI
banyak sekali. Salah satu perilaku hidup
sehat yang dapat kita lakukan yaitu dengan
SAMPAH PLASTIK RUMAH TANGGA DI
mencegah penumpukan sampah, apalagi
sampah plastik. Karena waktu yang KECAMATAN PONTIANAK BARAT. Jurnal
dibutuhkan alam untuk menguraikan
sampah plastik tidak sebentar melainkan Teknologi Lingkungan Basah, 07, 55–63.
membutuhkan waktu yang sangat lama. Bila
kita mencegah penumpukan sampah
Churaez, F. I., Ramadani, R., Firmansyah, R.,
dengan membakarnya, tidak menyelesaikan
masalah secara keseluruhan melainkan
Mahmudah, S. N., & Ramli, S. W. (2020).
menimbulkan permasalahan baru. Seperti
menimbulkan polusi yang menyebar ke PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN
berbagai arah dalam pemukiman warga dan
DISINFEKTAN: KEGIATAN KKN EDISI

COVID-19 DI DESA BRINGIN, MALANG.

SINERGI : Jurnal Pengabdian, 2.

Ismainar, H., Marlina, H., Afriza, B., & Atika, W.

(2021). Gerakan Mengurangi Sampah

Plastik dan Resiko Membakar Sampah

Dengan Pemberian Edukasi Kesehatan

Melalui Penyuluhan. Jurnal Pengabdian

Kesehatan Komunitas, 01.

Natsir, Muh. F. (2019). PERILAKU HIDUP BERSIH

DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN

RUMAH TANGGA MASYARAKAT DESA

PARANG BADDO. Jurnal Nasional Ilmu

Kesehatan (JNIK), 1.

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

PENGUATAN KAPABILITAS ANAK DAN

KELUARGA. (t.t.). Direktorat Rehabilitasi

Sosial Anak - Direktorat Jendral Rehabilitasi

Sosial Kementerian Sosial.

Suminto, S. (2017). Ecobrick: Solusi cerdas dan

kreatif untuk mengatasi sampah plastik.

Productum: Jurnal Desain Produk

(Pengetahuan dan Perancangan Produk), 3,

26–34.

Anda mungkin juga menyukai