Anda di halaman 1dari 16

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ)

KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
Jl. Sanitasi No. 1 Sidakarya Denpasar Selatan
Telp. (0361) 720698

Denpasar, 19 Juli 2022


No : 010/HMJ-Kesling/VII/2022
Lampiran : 3 (tiga) gabung
Perihal : Pengajuan Proposal Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Yth. Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Denpasar


di
Denpasar

Dengan hormat,
Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan progran kerja Sosma Ikatan Mahasiswa Kesehatan
Lingkungan Indonesia, kami selaku panitia kegiatan Pengabdian Masyarakat HMJ Kesehatan
Lingkungan mengajukan proposal kegiatan Pengabdian Masyarakat yang akan diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal : Minggu, 4 September 2022
Waktu : 08.00 Wita s/d selesai
Tempat : Br. Anggarkasih, Desa Medahan, Kec. Blahbatuh, Gianyar
Jumlah Peserta : 56 orang
Bersama ini kami lampirkan rangkaian kegiatan, susunan acara, susunan panitia serta rancangan
anggaran biaya. Demikian kami sampaikan, atas perhatian Bapak, kami sampaikan terima kasih.

Ketua Panitia Koordinator


Kegiatan Pengabdian Masyarakat Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Tahun 2022 Tahun 2022

Putu Bintang Wahyu Winarmi Ida Bagus Gede Surya Manuaba


NIM. P07133220017 NIM. P07133120003
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ)
KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
Jl. Sanitasi No. 1 Sidakarya Denpasar Selatan
Telp. (0361) 720698

PROPOSAL
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
TAHUN 2022

I. Judul Dan Tema Kegiatan


Judul kegiatan ini adalah Rangkaian Program Kerja Sosma Ikatan Mahasiswa Kesehatan
Lingkungan Indonesia. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Jurusan Kesehatan Lingkungan ini,
mengambil tema “Ecobiota (Ecobrick, Bioenzym/Ecoenzyme, Takakura) Solusi Penanganan Sampah
Berbasis Sumber di Desa Medahan Mendukung Pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali”

II. Dasar Pemikiran


Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar terkait dengan permasalahan sampah, di
perkotaan maupun di pedesaan, yang dipicu oleh pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk
yang cepat (Setyono, 2021). Kondisi tersebut diperparah lagi dengan semakin terbatasnya lahan yang
tersedia yang dapat difungsikan sebagai tempat pengolahan akhir sampah. Sumber penghasil sampah
yang terbesar adalah di rumah tangga. Dalam Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, mengamanatkan bahwa pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumberdaya. Dari
sudut pandang kesehatan lingkungan, pengelolaan sampah dipandang baik jika sampah tersebut tidak
menjadi media berkembang biaknya bibit penyakit dan medium perantara menyebarluasnya suatu
penyakit.
Besarnya timbulan sampah setiap hari mengalami peningkatan yang cukup tajam, sehingga
memerlukan pengelolaan yang harus dilakukan secara efektif dan efisien. Umumnya sampah rumah
tangga di Indonesia dikelola dengan cara dibakar (52,1%) dan diangkut petugas (23,4%). Laju
timbulan sampah rumah tangga di Indonesia, yaitu 0,61 kg/hari. Di Provinsi Bali timbulan sampah
rumah tangga mencapai (65,1%). Tibulan sampah di Kota Denpasar diperkirakan mencapai 1.842
m3 /hari, bahkan bisa mencapai 3.368 m3/hari atau setara dengan 1.852 ton sampah basah atau 650
ton sampah padat kering bila ditambah pasokan sampah dari Kabupaten Badung, Gianyar dan
Tabanan. Salah satu sumber sampah di perkotaan terutama di Denpasar adalah berasal dari sampah
rumah tangga (Wardiha et al. 2013).
Pembuangan sampah rumah tangga yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat
yang potensial bagi beberapa organisme penyebab penyakit dan tempat berkembang biaknya vektor
penyakit seperti lalat, kecoak, tikus dan nyamuk yang dapat menimbulkan beberapa penyakit
seperti diare, DBD, tipes, kusta, kolera, pes dan penyakit berbasis lingkungan yang lainnya. Selain
itu sebagai akibat dari perilaku masyarakat yang kurang dalam pengelolaan sampah juga dapat
mengakibatkan berbagai macam masalah terhadap lingkungan, baik dalam komponen fisik, kimia
(air dan udara), biologis, sosial ekonomi (Supit, Maddusa, and Joseph 2019).

Bali adalah salah satu pulau yang merupakan destinasi wisata dunia. Permasalahan sampah
merupakan permasalahan yang saat ini juga sedang dihadapi Bali dalam menjawab tantangan
penyelenggaraan aktifitas pariwisata. Terbitnya Surat Keputusan dan Intruksi Gubernur ini merupakan
tindak lanjut dari Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber. 
Peraturan Gubernur Nomor 47 tahun 2019 diterbitkan dalam rangka mewujudkan pembangunan daerah Bali
berdasarkan Visi “NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana
menuju BALI ERA BARU.
Sampah yang dominan dihasilkan di tingkat rumah tangga adalah sampah organik yang
merupakan sampah yang mudah terurai dan sampah anorganik termasuk sampah plastik yang sangat
sulit terurai. Sampah anorganik adalah sampah yang susah terurai dan tidak dapat diuraikan
kembali namun dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat. Contohnya botol plastik,
kertas bekas, karton, kaleng bekas dan masih banyak lagi. Pengelolaan sampah anorganik ini sulit
untuk dikelola lagi menjadi bahan ramah lingkungan. Sehingga menjadi masalah bagi lingkungan
hidup. (Prasetio, Ristiawati, and Philiyanti 2021) Selama ini belum ada pengembangan dan aplikasi
model pengelolaan sampah rumah tangga yang terpadu yang epektif efisien dan mampu memberikan
nilai tambah secara ekonomis di tingkat rumah tangga yang menjadi solusi pengelolaan sampah
berbasis sumber sehingga masalah keterbatasan lahan untuk Tempat Penampungan Sementara (TPS)
maupun Tempat Pengolahan Akhir (TPA) sampah dapat teratasi. Masyarakat belum merasakan nilai
guna dan nilai ekonomis yang bisa diperoleh dari kegiatan pengelolaan sampah yang dilakukan
sehingga aktivitas pengelolaan sampah secara benar belum menjadi prioritas. Di Propinsi Bali
kebijakan pengelolaan sampah tertuang di dalam Peraturan Gubernur Nomor 47 tahun 2019 tentang
Pengelolaan Sampah yang Berbasis Sumber, menekankan bahwa sudah menjadi kewajiban dari
penghasil sampah dalam pengelolaan sampah secara mandiri yang mampu memberikan nilai manfaat
bagi sumber penghasil sampah, termasuk keluarga. Menurut Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan Kota Denpasar 2021, volume sampah di Kota Denpasar sudah mencapai kurang kebih
1.195.939 m3/tahun. Kondisi ini menjadi kondisi kronis yang perlu segera ada solusinya.
“ECOBIOTA” merupakan pengembangan model teknologi sederhana sebagai alternatif
pengelolaan sampah yang mengedepankan pengelolaan sampah berbasis sumber yang bernilai
ekonomis. “ECOBIOTA” merupakan sebuah model pengelolaan sampah organik dan anorganik
(terutama sampah plastik) menjadi produk yang bernilai guna bagi setiap sumber penghasilnya
(rumah tangga).
Secara konsep, model “ECOBIOTA” terdiri dari tiga komponen utama metode pengolahan
sampah yaitu ecobrick, bioenzim/ecoenzym dan Takakura. Model “ECOBIOTA” merupakan
pengembangan sebuah model pengelolaan sampah pada sumbernya yaitu di rumah tangga, dengan
memadukan tiga metode pengolahan akhir sampah yaitu Ecobrick untuk pengolahan sampak
anorganik (plastik), bioenzym/ecoenzym dan pengomposan Takakura untuk sampah organik yang
diterapkan secara terpadu untuk mereduksi sampah pada sumber penghasil sampah yaitu di tingkat
rumah tangga, untuk meminimalkan terfokusnya pembuangan akhir sampah pada Tempat
Pengolahan Akhir (TPA). Tujuan pengelolaan sampah pada sumbernya (rumah tangga) adalah untuk
memfokuskan pengelolaan sampah secara tuntas di sumber penghasil sampah sehingga mampu
mengurangi penumpukan sampah di TPA dan pengelolaan model “ECOBIOTA” dapat memberikan
nilai tambah dari segi kemanfaatan dan nilai ekononis. Hasil akhir adalah berupa produk ecobrick,
kompos cair maupun kompos padat yang dapat dimanfaatkan sendiri oleh keluarga yang
bersangkutan maupun dikomersilkan untuk menambah pendapatan keluarga dari hasil penjualan
peoduk yang berlebih.
Sampah yang dihasilkan dari rumah tangga baik sampah organik maupun anorganik
berdampak pada salah satu permasalahan utama di lingkungan perkotaan seperti munculnya
permasalahan estetika, kesehatan masyarakat, dan permasalahan sosial lainnya sehingga diperlukan
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan secara mandiri. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut
dampak negative yang ditimbulkan sampah dapat diminimalisir dengan pengelolaan sampah
berbasis sumber di tingkat rumah tangga dengan cara mengurangi pengeluaran/pembuangan sampah
dari rumah tangga. Sampah yang seharusnya dikeluarkan/dibuang dari rumah tangga ke TPA,
dikelola secara mandiri agar sampah tersebut dapat digunakan kembali oleh rumah tangga seperti
pembuatan ecobrick (sampah anorganik khususnya plastik).
Ecobrick merupakan botol plastik yang diisi dengan sampah plastik bekas, bersih dan kering
pada kepadatan tertentu yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan maupun produk lainnya.
Kelebihan dari pembuatan ecobrick yaitu produk yang telah jadi dapat digunakan untuk tempat
rekreasi, furniture dan bangunan yang terbuat dari ecobrick yang tidak mudah rusak karena terbuat
dari plastik yang akan terurai selama 300 tahun dan dapat digunakan kembali. Pembuatan ecobrick
ini dapat mencegah limbah plastik mencemari lingkungan dan menghindari proses daur ulang oleh
industri yang telah terbukti kurang efektif.
Bentuk ecobrick adalah berupa botol plastik yang diisi dengan serpihan sampah plastik bekas,
bersih dan kering pada kepadatan tertentu. Ecobrik terdiri dari kata “Eco” dan “brick” artinya bata
ramah lingkungan. Disebut “bata” karena produknya dapat menjadi alternatif pengganti bata
konvensional dengan mengunci sampah organik seperti plastik, stereofoam, gabus, dan puntung
rokok ke dalam botol plastik. Dalam pembuatan ekobrick tidak diperkenankan memasukkan kaca,
logam, dan cairan ke dalam plastik, karena dapat merusak botol plastik. Ekobrick dibuat dengan
memasukkan potongan plastik bekas yang kering dan bersih ke dalam botol plastik dan
dimampatkan, sehingga mencapai berat tertentu yang dipersyaratkan. Tujuannya agar ekobrick bisa
kuat dan tahan lama ketika digunakan sebagai meja, kursi, dinding bangunan, panggung, pagar
taman dan berbagai kegunaan lainnya.
Ekobrick dibuat menggunakan prinsip Archimedes (Hidayati, Nanik, Abdul Majid, Abdul,
Selfia 2020). Cara pembuatan ecobrick adalah dengan memadatkan sampah plastic non-
biodegradable (tidak dapat terurai secara proses biologis) ke dalam botol plastik bekas pakai. Hal ini
dapat dilakukan untuk mencegah sampah plastik agar tidak mencemari lingkungan serta menghindari
daur ulang yang dalam prosesnya kurang efektif dan dapat mencemari lingkungan. Kelemahan dari
pembuatan ecobrick yaitu membutuhkan waktu yang cukup lama dan dalam pembuatan ecobrick,
jika produk tersebut sudah jadi maka harus dilapisi oleh bahan material lainya, agar microplastic
tidak terpapar ke udara yang dapat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan.
Bioenzym berupa ecoenzym adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti kulit
buah-buahan dan sayuran ditambah gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Proses
fermentasinya menghasilkan gas O3 (ozon) dan hasil akhirnya adalah cairan yang dapat dimanfaatkan
sebagai pembersih serta pupuk cair yang ramah lingkungan. Produk ecoenzym merupakan produk
ramah lingkungan yang mudah digunakan dan mudah dibuat. Pembuatan ecoenzym hanya
membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, dan sampah organik sayur dan buah. Pembuatan
ecoenzym dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah rumah tangga terutama sampah organik
yang komposisinya masih tinggi. Hasil dapat dipanen setelah permentasi berlangsung kurang lebih
tiga bulan. Manfaat dari ecoenzym yang dihasilkan adalah sebagai desinfektan, cairan pembersih,
pupuk cair, pengusir hama, membantu pelestarian lingkungan dan bahan aktif dalam pengolahan
limbah tertentu
Ecoenzyme pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan
pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Gagasan proyek ini adalah untuk mengolah enzim dari
sampah organik yang biasanya kita buang ke dalam tong sampah sebagai pembersih organik. Eco-
enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula
coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Beberapa manfaat dari cairan eco enzyme
1. Sebagai Cairan Pembersih
2. Pupuk tanaman
3. Sebagai pengusir hama
4. Melestarikan Lingkungan
Kompos Takakura adalah salah satu cara pembuatan kompos dengan mendaur-ulang sampah
organik dapur yang ditemukan oleh Mr. Takakura pada tahun 2004. Pengomposan ini juga seperti
pada cara pengomposan Bokashi yakni menggunakan sampah organik dan bersifat higenis. Bahan
yang digunakan untuk pembuatannya adalah berbagai sisa potongan sayuran, sisa buah-buahan, nasi
basi dan daun - daunan (tidak bisa yang mengandung protein seperti tulang, sisa daging dan
sebagainya).
Takakura adalah sebuah metode mereduksi sampah organik menjadi kompos. Salah satu cara yang
dapat ditempuh untuk mereduksi sampah organik, yaitu dengan membuat kompos metode Takakura.
Metode pengomposan Takakura pertama kali diperkenalkan di Surabaya pada tahun 2004 oleh
seorang berkebangsaan Jepang bernama Mr. Takakura untuk mencoba mencari solusi terhadap
penumpukan sampah organik di kota itu sehingga muncul ide untuk mendaur ulang sebagian sampah
rumah tangga yang bersumber dari dapur. Maka, dirancanglah sebuah metode pembuatan kompos
yang bisa dilakukan di dapur. Syaratnya harus higyenis tidak berbau dan tidak jorok, mengingat
dapur merupakan tempat mengolah makanan. Satu keranjang standar dengan starter 8 kg dapat
dipakai oleh satu keluarga dengan jumlah total anggota keluarga sebanyak 7 orang. Sampah rumah
tangga yang diolah di keranjang ini maksimal 1,5 kg per hari (Widikusyanto, 2015). Metode
Takakura menggunakan keranjang plastik yang berlubang untuk pengomposan sampah rumah
tangga. Hasil akhir dari metode pengomposan Takakura adalah produk berupa kompos yang berguna
sebagai pupuk organik untuk penyubur tanaman. Konsep penerapan “Ecobiota” adalah seperti pada
Gambar 1 berikut:

rumah tangga sebagai salah satu sumber penghasil sampah, menghasilkan sampah organik
(mudah terurai) dan sampah anorganik (tidak mudah terurai). Sampah organik berupa sampah yang
dihasilkan dari dapur, kebun maupun aktifitas dalam rumah tangga lainnya. Sampah anorganik
adalah berupa sampah yang sangat sulit diurai secara biologis seperti kaleng, pecahan kaca,
potongan besi termasuk sampah plastik. Alternatif penanganan sampah anorganik khususnya sampah
plastik adalah dengan metode ecobrick dengan produk akhir berupa produk-produk ecobrick untuk
rumah tangga seperti meja, kursi, dinding bangunan, panggung, pagar taman dan berbagai kegunaan
lainnya. Sampah organik basah direduksi melalui proses permentasi yang menghasilkan produk
berupa ecoenzym dengan produk turunan berupa desinfektan, cairan pembersih, pupuk cair, pengusir
hama dan bahan aktif dalam pengolahan limbah tertentu.

Produk-produk yang yang dihasilkan dari keterpaduan ketiga metode pengolahan akhir
sampah tersebut adalah menghasilkan produk-produk yang dapat dimanfaatkan kembali oleh rumah
tangga bersangkutan atau dijual sebagai tambahan pendapatan keluarga (nilai ekonomis). Model
pengelolaan tersebut dapat diimplementasikan secara terpadu di masing-masih rumah tangga melalui
model pengelolaan “ECOBIOTA” sebagai sebuah prototipe model pengelolaan sampah berbasis
sumber (rumah tangga) sehingga dampak negatif yang ditimbulkan sampah di perkotaan dapat
diminimalisir termasuk permasalahan keterbatasan ketersediaan lahan untuk TPA serta
meningkatkan income keluarga. Secara konsep model “Ecobiota adalag seperti pada gambar beriku:
Ikatan Mahasiswa Kesehatan Lingkungan Indonesia (IMKLI) adalah organisasi seluruh
mahasiswa jurusan kesehatan lingkungan di Indonesia yang dibentuk pertama kali pada 22 Mei 2017
di Jakarta dan bertujuan untuk menghimpun pergerakan dan wadah aspirasi juga inovasi bagi seluruh
mahasiswa kesehatan lingkungan di Indonesia.
Dalam IMKLI terdapat beberapa bidang yaitu bidang PSDM (Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa), LITBANG (Penelitian dan Pengembangan), SOSMA (Sosial Masyarakat), dan
KOMINFO (Komunikasi dan Informasi). Salah satu bidang di IMKLI adalah SOSMA (Sosial
Masyarakat). Bidang SOSMA memiliki program kerja seperti IMKLI Peduli, PENGABMAS
(Pengabdian Masyarakat), dan Info Bencana.
Salah satu program kerja dari SOSMA adalah PENGABMAS (Pengabdian Masyarakat) yaitu
Pengabdian masyarakat adalah suatu kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam
beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Khususnya di POLTEKKES
KEMENKES DENPASAR dalam melancarkan program kerja tersebut Himpunan Mahasiswa
Kesehatan Lingkungan akan bekerja sama dengan IMKLI. Pengabdian masyarakat yang akan
dilakukan adalah mengadakan kegiatan yang mengambil tema ” Ecobiota (Eco Enzyme, Ecobrick,
Takakura) Solusi Penanganan Sampah Berbasis Sumber di Desa Medahan Mendukung
Pembangunan Bali Nangun Sat Kerti Loka Bali”
III. Maksud
1. Kegiatan ini dimaksudkan untuk dapat Membantu masyarakat dalam menangani permasalahan
sampah dalam mendukung pengbangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
2. Untuk mensosialisasikan model “Ecobiota” sebagai model Pengelolaan sampah Berbasis Sumber
pada masyarakat
3. Untuk mengurangi limbah plastik di masyarakat dan memanfaatkan limbah plastik menjadi sesuatu
yang berguna dan bernilai ekonomis
4. Untuk mengurangi penggunaan pupuk dari bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan dengan
pupuk organih yang dihasilkan dari pengolahan sampah organic rumah tangga.

IV. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pengenalan konsep “Ecobiota” dalam pengelolaan sampah rumah tangga, membantu upaya
pelestarian lingkungan melalui kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema ” Ecobiota (Ecobrick,
Bioenzym/Ecoenzyme, Takakura) Solusi Penanganan Sampah Berbasis Sumber di Desa Medahan
Mendukung Pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dengan gerakan Edukasi dan
sosialisasi, Pembagian Eco Enzyme, Ecobrick, Takakura pada masyarakat sasaran.
2. Tujuan Khusus
- Menambah pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah dengan metode “Ecobiota”
dalam mendukung pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Melalui kegiatan edukasi,
sosialisasi dan pembagian Eco Enzyme, Ecobrick, Takakura.
- Menarik perhatian media dan meningkatkan kepekaan masyarakat lokal akan pentingnya
penggunaan bahan alami, limbah plastik dan sampah organik dalam kegiatan sehari - hari.
- Mengembangkan semangat kerelawanan di kalangan masyarakat yang terlibat langsung dalam
kegiatan ini.
V. Hasil yang Diharapkan
1. Terciptanya suatu kegiatan yang bisa mendukung upaya kelestarian lingkungan melalui kegiatan
pengabdian masyarakat dengan tema ” Ecobiota (Ecobrick, Bioenzym/Ecoenzyme, Takakura) Solusi
Penanganan”.
2. Masyarakat sadar dan partisipasi secara aktif dalam mendukung pengelolaan sampah berbasis
sumber di rumah tangga dalam mendukung pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang
berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi rumah tangga dari hasil pengelolaan sampah di
masing-masing rumah tangga.
3. Tumbuhnya semangat kerelawanan di kalangan masyarakat yang nantinya akan berdampak positif
pada perlindungan dan kelestarian lingkungan dalam jangka panjang.
VI. Sasaran
Masyarakat sasaran dalam kegiatan ini adalah : anggota masyarakat di Desa Medahan.
VII. Susunan Acara
Susunan acara kegiatan Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Jurusan Kesehatan
Lingkungan dapat dilihat pada lampiran I.

VIII. Susunan Panitia


Panitia kegiatan Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan
adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Tingkat I dan Tingkat II . (Lampiran II)

IX. Pendanaan
Sumber dana berasal dari IMKLI dan kas HMJ Kesehatan Lingkungan. (Lampiran III)
X. Penutup
Demikianlah proposal ini kami ajukan untuk dapat dipertimbangkan demi terealisasinya kegiatan
Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes
Denpasar. Hal-hal yang belum tercantum akan diatur tersendiri.

Denpasar, 19 Juli 2022

Ketua Panitia Koordinator


Kegiatan Pengabdian Masyarakat Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Tahun 2022 Tahun 2022

Putu Bintang Wahyu Winarmi Ida Bagus Gede Surya Manuaba


NIM. P07133220017 NIM. P07133120003
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ)
KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
Jl. Sanitasi No. 1 Sidakarya Denpasar Selatan
Telp. (0361) 720698

Lampiran I
SUSUNAN ACARA
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
Minggu, 20 Agustus 2022

No Waktu Kegiatan Pelaksana

1 05.30 - 06.00 Panitia kumpul dan absensi Sie acara, Sekertaris

2 06.00 - 07.00 Perjalanan ke lokasi Sie Humas

3 07.00 - 08.00 Briefing dan persiapan panitia di Sie Acara


desa

4 08.00 - 08.10 Pembukaan oleh MC Sie Acara


5 08.10 - 08.15 Doa Sie Acara
6 08.15 - 08.20 Laporan ketua panitia Ketua Panitia
Pengabmas 2022
7 08.20 - 08.30 Sambutan dosen Ketua Jurusan
Kesehatan
Lingkungan
8 08.30 - 08.40 Sambutan kelian adat/mewakili Kelian adat
sekaligus pembukaan acara Eco /mewakili
Biota

9. 08.40 - 09.10 Pengenalan Jurusan Kesehatan Sie Acara


Lingkungan
10. 09.10 - 10.10 Edukasi, Sosialisasi dan Tim Kecil dan Sie
Demonstransi mengenai Ecobrik Acara
Ketua Panitia Koordinator
Kegiatan Pengabdian Masyarakat Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Tahun 2022 Tahun 2022

Putu Bintang Wahyu Winarmi Ida Bagus Gede Surya Manuaba


NIM. P07133220017 NIM. P07133120003
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ)
KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
Jl. Sanitasi No. 1 Sidakarya Denpasar Selatan
Telp. (0361) 720698

Lampiran II
SUSUNAN PANITIA
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
TAHUN 2022

1. Penanggungjawab : Ida Bagus Gede Surya Manuaba


2. Ketua Panitia : Putu Bintang Wahyu Winarmi
3. Wakil Ketua Panitia : I Made Pradana Ariyuda
4. Sekretaris 1 : Luh Putu Sri Wulandari
Sekretaris 2 : Ni Putu Maharani Wulandari P.
5. Bendahara : Gresya Margaretta
Bendahara 2 : Ni Nyoman Mirah Nita Putri

A. Sie Acara
Koor. : Putu Fira Oktaviani Dewi
Anggota : Ni Putu Nina Ayuni Sari
: Kadek Banawestri
: I Nyoman Aditya Mardawa Putra
: Ida Bagus Gede Pramudhita

B. Sie Humas
Koor. : Kadek Agoes Wahyu Widhi Permana
: Ni Ketut Dhita Lovita
Anggota : Ida Ayu Putri Genta Widyasari
: Putu Ria Devi Febriyanti

C. Sie Perlengkapan
Koor. : Kadek Wisnu Widiantara
Anggota : I Ketut Gede Raditya Jaya Dipa
: Kadek Dede Darma Sanjaya
: Tude Guntur Bayu Wisnu
: Kadek Aditya Pradnyana
: Ida Bagus Pramana Dwi Nugraha
: I Komang Rian Setiawan
: I Kadek Krisna Yuda Gumilang
: I Kadek Arya Wiryawan
: Kadek Indra Septiawan
: Pande Gede Gilang Prayoga Putra
: Ni Putu Swandewi
: Ni Luh Intan Pramesti
: Della Nesya Erlinda
: Duarte De Santos
: Ni Made Syndi Cahyanti
: Ni Putu Gita Ardian Pinatih
: I Nyoman Junaedi
: Dyah Indu Kirana
: Luh Putu Dina Setiawati
: Putu Egi Diah Utami

D. Sie Konsumsi
Koor. : Luh Putu Anggi Puspita Sari
Anggota : Ni Komang Suasti Purwitha Asri
: Komang Ayu Wanda Triana
: Ni Komang Nila Kusuma Dewi

E. Sie Rohani
Koor. : Ni Komang Ayu Sri Rejeki
Anggota : Ida Ayu Tri Pramesti
: Ni Putu Nadi Astari
: Ni Made Sintia Pradnya Dewi

F. Sie Pengda
Koor. : Ida Bagus Gede Pramudhita
Anggota : Putu Ledy Priska Somayani
: I Putu Endy Widiarthawan
: Agus Mandala Putra
: Andhini Dwi Putri Anggraeni
: Fitri Wulandari

G. Sie Pub.Dek.Dok
Koor : Kadek Govind Bhatara Aji
Anggota : Putu Novi Liaviolina
: Ayu Wulandari Aprilia Sedeh
: I Kadek Tisnanda Wira Darma
: Putu Hartati Indriyani

Ketua Panitia Koordinator


Kegiatan Pengabdian Masyarakat Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Tahun 2022 Tahun 2022
Putu Bintang Wahyu Winarmi Ida Bagus Gede Surya Manuaba
NIM. P0713320017 NIM. P07133120003

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ)


KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
Jl. Sanitasi No. 1 Sidakarya Denpasar Selatan
Telp. (0361) 720698

Lampiran III
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
TAHUN 2022

Kode Kegiatan/Sub Kegiatan/ Volume Perhitungan Tahun 2022


Jenis Belanja/Rencana Belanja Satuan Harga Satuan (Rp) Jumlah
A.Pemasukan
-Dana HMJ Rp 500,000.00
-Dana IMKLI Rp 150,000.00

B.Pengeluaran
Sie Rohani
-Banten Pejati 2 Buah Rp 45,000.00 Rp 90,000.00
-Sesari 2 Buah Rp 20,000 Rp 40,000
-Canang Ceper 1 Bungkus Rp 15,000 Rp 15,000
-Rarapan 1 Bungkus Rp 2,000 Rp 2,000
-Bunga Campur(untuk sembahyang) 1 Bungkus Rp 10,000 Rp 10,000
-Dupa 1 Bungkus Rp 7,000 Rp 7,000
TOTAL SIE ROHANI Rp 164,000
Sie Konsumsi
-Kotak R3 Putih 20 pcs Rp 850 Rp 17,000
-Jajan Bali 40 pcs Rp 1,000 Rp 40,000
-Aqua Dus 2 pcs Rp 30,000 Rp 60,000
TOTAL SIE KONSUMSI Rp 117,000
Sie Humas
-Amplop 10 pcs Rp 1,000 Rp 10,000
-Print Surat 15 lembar Rp 1,000 Rp 15,000
TOTAL SIE HUMAS Rp 25,000
Sie Perlengkapan
-Botol 20 pcs Rp 2,000 Rp 40,000
-Sewa Mobil+Bensin 1 Rp 300,000 Rp 300,000
TOTAL SIE PERLENGKAPAN Rp 340,000
Sie Pub.Dek.Dok
-Spanduk 1 Buah Rp 100,000 Rp 100,000
-Brosur 50 Lembar Rp 2,000 Rp 100,000
TOTAL SIE PUB.DEK.DOK Rp 200,000
Sie Pengda
-Bensin 10 Liter 10000 Rp 100,000
TOTAL SIE PENGDA Rp 100,000
DANA TIDAK TERDUGA _
TOTAL Rp 1,892,000

Ketua Panitia
Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Tahun 2022
Denpasar, 19 Juli 2022
Penanggung Jawab Bendahara I
Ketua HMJ Kesehatan Lingkungan Bendahara
HMJ Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Denpasar Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Poltekkes Kemenkes Denpasar
Periode 2022/2023 Tahun 2022
Periode 2022/2023

Ida Bagus Gede Surya Manuaba Gresya


Luh Margaretta
Anggi Puspita Sari
NIM. P07133120003 NIM.
NIM.P07133220009
P07133220013

Anda mungkin juga menyukai