Himmatul Aulia
Universitas Tanjungpura
ABSTRAK
Artikel ini dibuat bertujuan untuk memahami dan mengerti serta bisa
mengimplementasikan sikap positif yang ditampilkan di lingkungan sehari-hari maupun
dalam lingkup masyarakat guna mengembangkan dan menyebarluaskan kembali wawasan
integritas bangsa dalam penerapan pancasila yang pudar akibat perkembangan dari waktu ke
waktu. Upaya yang dapat dilakukan yakni dengan cara memahami, menyadari, dan
mengamalkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam lingkup keluarga, sekolah, masyarakat,
hingga ruang lingkup berbangsa dan bernegara.
PENDAHULUAN
1
Banyaknya terjadi penyimpangan /kesalahan tertentu sebenarnya berakar dari tidak
mengamalkannya nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Maka dari itu
pentingnya memahami pancasila tidak hanya mengerti namun juga mengamalkan dan
melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai pendidikan karakter.
Pendidikan karakter yang merupakan upaya mewujudkan amanat pacasila dan Pembukaan
UUD 1945 dilatar belakangi oleh realita yang berkembang saat ini di lembaga pendidikan
(Dewantara, Hermawan, et al., 2021).
Pendidikan pancasila dalam kehidupan sehari hari dapat memberikan dampak yang baik
untuk masyarakat agar masyarakat mematuhi dan menganut nilai-nilai dalam pancasila
karena nilai yang terkandung dalam pancasila mempunyai banyak makna untuk kehidupan
sehari hari dalam beragama, memberikan pendapat dan lain-lain (Dewantara & Nurgiansah,
2021a)
Perilaku mengamalkan Pancasila ada banyak cara. Contoh-contoh dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari dalam memberikan perilaku sesuai dengan keluhuran nilai-nilai
Pancasila dalam berbagai kehidupan. Manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara sering menghadapi permasalahan yang datang, begitu juga dengan masyarakat
indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia memerlukan pandangan hidup yang tepat untuk
mempersatukan perbedaan sehingga permasalahan dapat dihadapi bersama, maka perlunya
usaha untuk mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara dan dasar negara.
PEMBAHASAN
1. Ketuhanan (Religiusitas)
Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu
yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan
sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang berketuhanan, yakni
2
membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai
ridho Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang etis
keagamaan, negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama
dan kepercayaan masing-masing.
2. Kemanusiaan (Moralitas)
Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran tentang
keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi
manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu
lebih mudah menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan
pola kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran inilah
yang menjadi semangat membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk
mencapai kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk
sikap hidup yang harmoni penuh toleransi dan damai (Nurgiansah & Al Muchtar, 2018).
3
yang lebih tinggi sebagai bangsa, dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran berasaskan
kelompok dan aliran tertentu yang sempit (Alfaqi, 2016).
5. Keadilan Sosia
Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihak kan,
keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia merupakan cita-cita bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna
mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu secara organik, dimana setiap anggotanya
mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada
kemampuan aslinya. Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan
dan peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata.
4
sendiri dalam melakukan apapun, karena Allah sudah memberian kelebihan dan kekurangan
kepada setiap manusia.
3. Persatuan Indonesia
Mengikuti upacara bendera dengan tertib. Bergotong royong membersihkan lingkungan
sekolah. Tidak berkelahi sesama teman maupun dengan orang lain. Memakai produk-produk
dalam negeri. Menghormati setiap teman yang berbeda ras dan budayanya. Bangga menjadi
warga negara Indonesia. Tidak sombong dan membanggabanggakan diri sendiri. Mengagumi
keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia.
5
yang malas. Tidak pilih-pilih dalam berteman. Tidak menggunakan hak milik untuk
bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. Suka bekerja keras.
Di lingkungan kehidupan keluarga, misalnya tiap anggota keluarga memiliki tekat dalam
mengamalkan melalui sikap-sikap antara lain sebagai berikut:
Berperilaku hidup sederhana
Menjaga kerukunan dalam keluarga
Selalu tekun dalam beribadah
Dapat bertenggang rasa pada kesusahaan anggota keluarga yang lain
Selalu menjunjung tinggi musyawarah mufakat dalam menyelesaikan persoalan keluarga
6
Selalu disiplin dalam mematuhi tata tertip sekolah
Aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah
PENUTUP
Simpulan
Dengan penerapan pancasila di ruang lingkup sehari-hari, kita dapat mengambil banyak hal
yang tentunya bernilai positif, yang memang Pancasila merupakan pedoman hidup suatu
bangsa, maka penggerak bangsa lah yang harus bisa mengamalkan nilai-nilai positif dari
Pancasila itu sendiri, nilai-nilai yang sudah melekat terhadap Pancasila yang memiliki banyak
makna. Dari dari ruang lingkup sehari-hari, yang terkecil seperti lingkungan sekitar hingga
masyarakat serta bangsa dan negara, dapat dijadikan peranan penting dalam kehidupan
masyarakat Indonesia.
Saran
Diharapkan dapat menambah wawasan terkait dengan penerapan pancasila yang dapat
diambil terkait sikap positif nya, dan juga di keseharian bisa memahami, mengerti,
mempraktekkan, dan menerapkan untuk diri sendiri maupun orang dna lingkungan sekitar.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
Nurgiansah, T. H., Dewantara, J. A., & Rachman, F. (2020). The Implementation of
Character Education in the Civics Education Syllabus at SMA Negeri 1 Sleman. Jurnal
Etika Demokrasi, 5(2), 110–121.
Antari, L. P. S., & De Liska, L. (2020). Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Penguatan
Karakter Bangsa. Widyadari: Jurnal Pendidikan, 21(2), 676-687.
Dwi, Sikap Positif terhadap Pancasila Sikap Positif terhadap Pancasila.http://umum-
pengertian.blogspot.com/2016/08/sikap-positif-terhadap-pancasila-contoh-sehari-
hari.html
Dewantara, J. A., & Nurgiansah, T. H. (2021a). Building Tolerance Attitudes Of PPKN
Students Through Multicultural Education Courses. Jurnal Etika Demokrasi, 6(1), 103–
115.