Anda di halaman 1dari 9

PANCASILA

IMPLEMENTASI NILAI, MORAL, DAN ETIKA


DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

KELOMPOK 8:
Dwita Angesti

021511133099

Tasya Dentria C

021511133107

Novalia Syafira A

021511133110

Maya Puspitasari

021511133125

Oktaviani Suci L

021511133128

Anggi Puspitasari

021511133132

Elva Anjani N

021511133137

Amalia Yosi F 021511133144


Thania Yuliandari S

021511133153

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS AIRLANGGA
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah tentang Implementasi nilai, moral, dan etika dalam kehidupan
sehari-hari yang merujuk pada Pancasila ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa kami manusia biasa yang
tidak lepas dari kesalahan. Setiap detik dari kami adalah pembelajaran, sehingga
masih banyak kesalahan-kesalahan yang mungkin akan ditemui dalam makalah
ini.Oleh karena itu kami sangat terbuka atas segala kritik maupun saran dari
pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan banyak
manfaat maupun menginspirasi para pembaca.

Surabaya, 14 November 2015

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i.
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................1
1.4 Manfaat.......................................................................................................1
BAB 2. PEMBAHASAN......................................................................................2
2.1 Sila Pertama................................................................................................2
2.2 Sila Kedua...................................................................................................2
2.3 Sila Ketiga...................................................................................................3
2.4 Sila Keempat...............................................................................................4
2.5 Sila Kelima.................................................................................................4
BAB 3. PENUTUP................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.................................................................................................6
3.2 Saran..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................7

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhir-akhir tanpa kita sadari bahwa telah terjadi banyak penyimpangan.
Penyimpangan disini dalam artian masyarat Indonesia kini mulai tidak
mengindahkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Baik secara nilai,
moral, maupun etika. Seakan-akan Pancasila kini tidak lagi berarti, mulai
luntur, dan tidak menutup kemungkinan akan menghilang. Contoh kecilnya
adalah mencontek saat ujian. Korupsi yang kini merajalela, juga ketidakadilan
hukum juga termasuk dalam pernyimpangan nila-nilai Pancasila. Untuk itu
perlu adanya pembahasan tentang nilai-nilai Panacasila yang kemudian akan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik secara nilai, moral,
maupun etika.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila?
1.2.2 Bagaimana pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari baik nilai, moral, maupun etikanya?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui dan mamahami nilai-nilai yang terkandung dalam
1.3.2

Pancasila.
Mengetahui dan memahami cara pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari baik nilai, moral, maupun
etikanya.

1.4 Manfaat
Dengan mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,
diharapkan pembaca dapat memahami nilai-nilai tersebut yang kemudian
dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, tercermin dalam nilai,
moral, dan etika yang merujuk pada Pancasila.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sila Pertama
Sila pertama ini mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia mempunyai
kebebasan untuk menganut agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan
ajaran agamanya. Selain itu, sila ini juga mengajak rakyat Indonesia untuk
mewujudkan kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang baik antar sesama
manusia maupun dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya. Etika yang
dijiwai oleh nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa yaitu etika yang
berlandaskan pada kepercayaan dan ketaqwaan serta ikhtiar kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Implementasi nilai-nilai sila Ketuhanan Yang Maha Esa
dalam kehidupan sehari-hari:
1. Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya
Yang Mahasempurna
2. Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan cara menjalankan
semua perintah-Nya dan sekaligus menjauhi segala larangan-Nya
3. Saling menghormati dan toleransi antar pemeluk agama yang berbedabeda
4. Kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
5. Tidak memaksakan suatu kehendak agama tertentu kepada pemeluk agama
yang lain
6. Kebijakan pemerintah yang adil terhadap semua pemeluk agama.
2.2 Sila Kedua
Sila kedua ini mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia diakui dan
diperlakukan sesuai dengan harkat martabatnya selaku makhluk ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa, yakni memiliki derajat, hak, dan kewajiban yang sama, tidak
membeda-bedakan agama, suku ras, dan keturunan. Etika yang dijiwai oleh
kemanusiaan yang adil dan beradab yaitu etika yang menjunjung tinggi nilainilai kemanusiaan. Implementasi nilai-nilai sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab:
1. Pengakuan terhadap adanya harkat dan martabat manusia
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan harus mendapat perlakuan yang
adil terhadap sesama manusia
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa agar tidak bebuat semena-mena
terhadap orang lain
4. Mengembangkan sikap saling mencintai antar sesama manusia.

2.3 Sila Ketiga


Dalam Sila Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan bangsa, dalam arti
dalam hal-hal yang menyangkut persatuan bangsa patut diperhatikan aspekaspek sebagai berikut :
Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia serta wajib membela dan menjunjung tinggi (patriotisme);
Pengakuan terhadap kebhinekatunggalikaan suku bangsa (etnis) dan
kebudayaan bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah
dalam pembinaan kesatuan bangsa;
Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (nasionalisme).
Penerapan sila ini dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
dengan melakukan inventarisasi tata nilai tradisional yang harus selalu
diperhitungkan

dalam

pengambilan

kebijaksanaan

dan

pengendalian

pembangunan lingkungan di daerah dan mengembangkannya melalui pendidikan


dan latihan serta penerangan dan penyuluhan dalam pengenalan tata nilai
tradisional dan tata nilai agama yang mendorong perilaku manusia untuk
melindungi sumber daya dan lingkungan (Salladien dalam Burhan Bungin dan
Laely Widjajati , 1992 : 156-158). Di beberapa daerah tidak sedikit yang
mempunyai ajaran turun temurun mewarisi nilai-nilai leluhur agar tidak
melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh ketentuan-ketentuan adat di
daerah yang bersangkutan, misalnya ada larangan untuk menebang pohon-pohon
tertentu tanpa ijin sesepuh adat; ada juga yang dilarang memakan binatangbintang tertentu yang sangat dihormati pada kehidupan masyarakat yang
bersangkutan dan sebagainya. Secara tidak langsung sebenarnya ajaran-ajaran
nenek leluhur ini ikut secara aktif melindungi kelestarian alam dan kelestarian
lingkungan di daerah itu. Bukankah hal ini sudah mengamalkan Pancasila dalam
kehidupan masyarakat yang bersangkutan sehari-hari.
2.4 Sila Keempat
Dalam Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan terkandung nilainilai kerakyatan. Dalam hal ini
ada beberapa hal yang harus dicermati, yakni:
Kedaulatan negara adalah di tangan rakyat;
Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat;

Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai


kedudukan, hak dan kewajiban yang sama;
Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakilwakil rakyat.
Penerapan sila ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan, antara lain
(Koesnadi Hardjasoemantri, 2000 : 560 ) :
Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran
dan tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan
hidup;
Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran
akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
hidup;
Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan
masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
2.5 Sila Kelima
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat memperhatikan beberapa aspek
penting antara lain:
a.
Perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan terutama di bidang
politik, ekonomi dan sosial budaya;
b.
Perwujudan keadilan sosial itu meliputi seluruh rakyat Indonesia;
c.
Keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak milik orang
lain.
Sila kelima berhubungan dengan perilaku seseorang dalam bersikap adil
terhadap orang lain. Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari antara
lain:
- Berusaha menolong orang lain tanpa pandang bulu
- Menghargai hasil karya orang lain
- Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan gotong royong
- Tidak merusak fasilitas umum
- Tidak bertindak korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
Nurdiaman, Aa. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan
Berbangsa dan Bernegara. Bandung: Pribumi Mekar
Sudjto, dkk. 2013. Prosiding KONGRES PANCASILA V. Yogyakarta:
UGM
Tim Visi Yustisia. 2014. Undang-Undang Negara Republik
Indonesia 1945: Lembaga-Lembaga negara beserta
Pimpinannya dan Peraturan Perundang-Undangan Kabinet
Kerja Jokowi-JK. Jakarta: Transmedia Pustaka

Anda mungkin juga menyukai