Anda di halaman 1dari 13

Manfaat kerja sama Berikut beberapa manfaat kerja sama yang bisa kita rasakan dalam

kehidupan sehari-hari, yaitu:


1. Pekerjaan lebih ringan
Manfaat kerja sama yang paling bisa kita rasakan adalah membuat pekerjaan jadi lebih
ringan. Dengan kerja sama, pekerjaan akan lebih cepat selesai, sehingga akan lebih hemat
tenaga dan juga waktu.
2. Menciptakan ide dan cara baru
Kerja sama diawali dari keberagaman pola pikir, sehingga salah satu manfaat kerja sama
adalah menciptakan ide hingga cara baru dalam menyelesaikan masalah atau dalam
mencapai suatu tujuan tertentu.
3. Menumbuhkan jiwa sosial
Kerja sama juga bisa menumbuhkan jiwa sosial. Dengan kerja sama, ada upaya untuk
memahami satu sama lain, berusaha secara kolektif guna menyelesaikan masalah dan
mencapai tujuan yang telah disepakati.
4. Melatih emosional
Manfaat kerja sama yang bisa dirasakan di dalam diri adalah melatih emosional. Dengan
keberagaman pola pikir, serta latar belakang dan pengalaman, individu dalam sebuah
kelompok akan berusaha untuk memahami satu sama lain. Hal ini akan berdampak pada
emosional seseorang, dengan menumbuhkan simpati dan juga empati. Dari hal tersebut,
perselisihan dalam kerja sama akan lebih mudah untuk diselesaikan, karena tiap individu
mencoba saling memahami.
5. Bentuk partisipasi positif
Dalam kerja sama, pasti akan muncul partisipasi aktif yang sifatnya positif, dan manfaat
kerja sama itu bisa dirasakan oleh tiap individu. Masing-masing individu, baik secara
langsung maupun tidak langsung akan berusaha berpartisipasi. Partisipasi sekecil apa
pun, pasti akan memberikan dampak di dalam kelompok.

Contoh kerja sama


kerja sama daoat dilakukan di mana saja, seperti di rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Berikut contoh kerja sama:
1. Contoh kerja sama di rumah
Beberapa contoh kerja sama yang dapat dilakukan di rumah, yakni:
Membersihkan rumah bersama-sama di akhir pekan
Anak-anak membantu ibu memasak
Kakak membantu adiknya mengerjakan tugas sekolah
Adik dan kakak saling bekerja sama membersihkan dan merapikan kamar
Ibu menyiapkan bekal untuk anak di sekolah, sementara ayah mengantar anak-anak ke
sekolah. Kakak bertugas menyapu rumah dan mencuci pakaian, sedangkan adik
membantu mengepel dan menjemur pakaian.
Setiap anggota keluarga mencuci piring sendiri setelah selesai makan demi meringankan
beban ibu.
2. Kerja sama di sekolah
3. Kerja sama dapat dilakukan di berbagai lingkungan sosial, termasuk sekolah. Berikut
contoh kerja sama di sekolah:
Membersihkan ruang kelas dengan membentuk regu piket
Kerja sama dalam tugas kelompok
Gotong royong membersihkan lingkungan sekolah
Berdiskusi bersama teman untuk memecahkan suatu masalah
Mematuhi peraturan tata tertib sekolah juga termasuk bentuk kerja sama agar tercipta
lingkungan yang tertib.
Mendengarkan guru saat menjelaskan materi pelajaran, agar tercipta suasana yang damai
dan fokus.
Saling membantu teman jika ada kesulitan dalam mengerjakan soal latihan Bekerja sama
menjaga nama baik sekolah dengan tidak mengikuti tawuran, bentrokan, dan lain
sebagainya. Bekerja sama mengharumkan nama sekolah dengan mencetak prestasi, dan
lain sebagainya. Mengerjakan tugas tepat waktu. Hal tersebut merupakan salah satu
bentuk kerja sama antara guru dan murid agar pembelajaran berlangsung dengan lancar.

4. Kerja sama di lingkungkan masyarakat


Kerja sama bukan hanya dilakukan di rumah dan di sekolah, dalam hidup bermasyarakat
kerja sama juga dibutuhkan agar terbentuk kekompakan dalam hidup bermasyarakat.
Berikut beberapa contoh kerja sama di lingkungan masyarakat, yakni: Ikut kegiatan
siskamling atau Ronda malam Turut serta dalam kerja bakti atau gotong royong Bakti
sosial Membangun rumah ibadah Renovasi rumah warga Mendirikan gardu ronda
Program kali bersih (Prokasih) Reboisasi desa Penggalangan dana bencana alam

Gotong royong menjadi cara hidup rakyat Indonesia sejak sebelum kemerdekaan. Adapun
berbagai bentuk gotong royong yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain sebagai
berikut:

1. Gotong royong berburu dan mengumpulkan makanan


2. Gotong royong bercocok tanam
3. Gotong royong membangun rumah

Bentuk bentuk-bentuk kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat antara lain
sebagai berikut:

1. Kerja Sama dalam Kehidupan Sosial Politik

Dalam kehidupan sosial politik, kerja sama dapat dilihat dalam musyawarah. Di dalam
musyawarah, kerja sama yang teriadi adalah kerja sama untuk mencapai kesepakatan. Bagi
semangat Bangsa Indonesia, musyawarah sangat dijunjung tinggi. Hal bermusyawarah ini
terlihat dalam sila keempat Pancasila yang berbunyi, terlihat dalam sila "Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan keempat Pancasila. dalam
permusyawaratan/perwakilan".

Kerakyatan mengandung arti bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Dengan ini,
rakyat berdaulat. Hal ini terwujud dalam sistem demokrasi di timbul karena adanya kesadaran
bahwa manusia mempunyai harkat dan martabat yang sama sebagai mahluk Tuhan Yang Maha
Esa. Itulah sebabnya manusia menghendaki adanya perlakuan yang sama sesuai dengan
kedudukannya. Hikmah dapat diartikan sebagai suatu kebenaran yang mengandung manfaat bagi
kepentingan umum. Kebijaksanaan adalah dorongan kehendak yang tertuju pada kebaikan yang
rasional dan manusiawi. Kebaikan itu dijiwai oleh sikap yang adil dan beradab sesuai ajaran
agama, atau kerakyatan yang dijiwai oleh Ketuhanan Yang Maha Esa, dan nilai-nilai
kemanusiaan serta nilai-nilai persatuan.

Kata musyawarah mengacu pada suatu tata cara khas kepribadian Indonesia untuk merumuskan
atau memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat sehingga tercapai keputusan yang
berdasarkan kebulatan pendapat/mufakat. Perwakialn mengacu pada suatu tata cara (prosedur)
yang mengusakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, antara
lain dilakukan dengan melalui badan-badan perwakilan.

Kerjasama dalam kehidupan sosial politik antara lain dapat kita wujudkan dengan melakukan
hal-hal sebagai berikut:

1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat


2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3. Mengutakan musyarah ketika mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
4. Musyawarah untuk mencapa mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan
5. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah dengan itikad baik dan rasa
tanggung jawab
6. Musyawah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan.

2. Kerja Sama dalam Kehidupan Ekonomi

Kerjasama dalam bidang ekonomi merupakan salah satu bentuk pengamalan sila kelima
Pancasila yang berbunyi: “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Salah satu
bentuk pengamalan sila ini adalah mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur dan
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.

Kerjasama dalam bidang ekonomi sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945 Ayat 1 yang berbunyi:
“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan” "Usaha bersama
mengacu pada wujud paham mutualisme, yakni suatu kehendak untuk senantiasa mengutamakan
semangat bekerjasama dalam kegotong royongan. "Asas kekeluargaan" menunjukkan adanya
tanggungjawab bersama untuk meniamin kepentingan bersama, kemajuan bersama dan
kemakmuran bersama, yang mengutamakan kerukunan dan solidaritas.
Wujud usaha bersama berdasar asas kekeluargaan dalam membangun perekonomian Indonesia
yang sesuai pasal 33 UUD 1945 adalah koperasi. Mohammad Hatta mengatakan, "Koperasi
adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong
menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada
kawan berdasarkan “seorang buat semua dan semua buat seorang". Menurut Undang-undang
Republik Indonesia nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, koperasi baik sebagai gerakan
ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha, berperan serta untuk mewujudkan masyarakat
yang maju, adil dan makmur berdasarkan

Pancasia dan Undang-undang Dasar 1945 dalam tata perekonomian nasional yang disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Kerja sama dalam kehidupan ekonomi antara lain dapat diwujudkan dengan melaksanakan hal-
hal sebagai berikut:

1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan


suasana kekeluargaan dan gotong-royong
2. Bersikap Adil
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4. Menghormati hak-hak orang lain
5. Suka memberi pertologan kepada orang lain
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain
7. Tidak bersifat boros
8. Tidak bergaya hidup mewah
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum
10. Suka bekerja keras
11. Menghargai hasil karya orang lain
12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

3. Kerja Sama dalam Bidang Kehidupan Pertahanan dan Keamanan Negara

Pertahahan negara meurut UU Republik Indonesia No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan
Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan
terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Keikutsertaan seluruh warga negara dalam bidang pertahanan dan keamanan diatur dalam pasal
30 UUD 1945 Ayat 1-5. Keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan
dapat diwujudkan dalam upaya bela negara. Pasal 27 UUD 1945 ayat (3) mengatakan bahwa
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”

Upaya bela negara sebagaimana disebut dalam Penjelasan atas UU Republik Indonesia No. 3
Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaanya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 9
ayat (2) UU Republik Indonesai No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara diselenggarakan
melalui hal-hal berikut:

1. Pendidikan Kewarganegaraan;
2. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
3. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara
wajib;
4. Pengabdian sesuai profesi.

4. Kerja Sama Antar Umat Beragama

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk. Kemajemukan itu tidak hanya
dapat dilihat dari banyaknya etnis, suku, bahasa, budaya, dan adat istiadat. Kemajemukan itu
juga dapat dilihat dari keanekaragaman agama. Kemajemukan ini dapat terjadi karena negara
menjamin hak kebebasan penduduk untuk memeluk agama dan beribadah menurut agama yang
dianutnya.

Hal ini dapat dilihat dalam pasal 28E ayat (1) dan (2) serta pasal 29 ayat (2) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Kemajemukan hendaknya dilihat sebagai sesuatu yang dapat
memperkaya persatuan. hal ini dapat terjadi jika kita menjunjung tinggi kerukunan. Tampaknya
bahwa kerukunan penting dalam kerja sama antarumat beragama. Kerja sama antarumat
beragama antara lain dapat dilakukan dengan menanggulangi masalah kelaparan, kebodohan,
keterbelakangan, dan kemiskinan di dalam masyarakat.
MAKNA KERJA SAMA

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerja sama berarti kegiatan atau usaha yang dilakukan
oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah, dan sebagainya) untuk mencapai tujuan bersama.
Sejatinya, negara Indonesia terbentuk karena rakyat mau dan bersedia bekerjasama dan
bersatu. Nilai kerjasama mendorong bangsa Indonesia untuk menjunjung persatuan dan
kesatuan.

Persatuan dan kesatuan dianggap oleh rakyat Indonesia sebagai kekuatan untuk merebut dan
mempertahankan kemerdekaan. Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak
terpecah belah. Persatuan dapat berarti bersatunya keberagaman menjadi sebuah kebulatan yang
utuh dan serasi. Dengan demikian, persatuan Indonesia berarti bersatuanya bangsa yang
mendiami wilayah negara Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang budaya, ras,
suku, agama. Persatuan didorong oleh keinginan mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah
negara yang merdeka dan berdaulat.

Keberhasilan bangsa Indonesia mengusir penjajah, merebut, dan mempertahankan wilayah


Indonesia adalah hasil kerja sama rakyat Indonesia. Semangat perjuangan rakyat Indonesia untuk
merebut dan mempertahankan kemerdekaan mendorong tiap warga negara untuk melakukan
kerja sama di berbagai bidang kehidupan.

Kerja sama penting dalam pembangunan nasional. Pembangunan nasional adalah rangkaian
upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional
sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945.

Adapun tujuan nasional tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 alinea keempat, yaitu sebagai berikut:

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia


2. memajukan kesejahteraan umum
3. mencerdaskan kehidupan bangsa
4. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.

Dalam melaksanakan pembangunan nasional, ada beberap hal yang perlu dicermati dengan baik.

1. Pembangunan yang dilakukan adalah untuk manusia, bukan manusia untuk


pembangunan
2. Pembangunan yang dilakukan hendaknya sama dan merata di berbagai daerah.
3. Pembangunan dilakukan bagi masyarakast Indonesia sehingga siapapun yang
menjadi warga negara Indonesia menjadi sasaran pembangunan nasional.
Indonesia memiliki bentuk kerja sama yang khas, yaitu GOTONG ROYONG. Gotong royong
berasal dari kata gotong yang berarti “pikul” atau angkat dan kata royong yang berarti bersama-
sama. Dengan demikian gotong royong bermakna bekerjasama atau menyelesaikan tugas secara
bersama-sama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dalam konsep gotong royong, bekersama
dilakukan secara sukarela atau tanpa pamrih oleh seluruh warga sesuai dengan kemampuan
masing-masing.

Gotong royong dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Gotong royong dalam arti tolong menolong, terjadi dalam pertanian, kegiatan
rumah tangga, pesta, perayaan dan bencana atau kematian biasanya untuk
kepentingan perorangan atau kelompok.
2. Gotong royong dalam arti kerja bakti. umumnya dilakukan untuk berbagai
kegiatan yang bersifat umum-biasanya untuk kepentingan bersama, misalnya
membersihkan saluran air atau tempat ibadah.

Ada beberapa faktor pendorong dan penghambat gotong royong. antara lain:

Faktor Pendorong:

1. Agar dapat bertahan hidup, manusia perlu menjaga hubungan baik dengan sesamanya.
2. Agar dapat bertahan hidup dan diterima, manusia perlu menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan anggota masyarakat yang lain.
3. Dalam diri manusia, ada kesadaran untuk saling membantu dan mengutamakan
kepentingan bersama.
4. Manusia memiliki kecenderungan berkelompok.
5. Manusia memiliki kecenderungan untuk mencapai kesejahteraan.

Faktor Penghambat:

1. Rasa individualisme yang kuat.


2. Adanya perbedaan pendapat.
3. Lebih mementingkan kepentingan diri daripada kepetingan umum.
4. Rasa persaya diri yang kurang.
5. Sosialisasi yang kurang.

Bintarto menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang erat antara gotong royong dan nilai
budaya. Di dalam hubungan tersebut, terdapat empat konsep sebagai berikut:

1. Manusia tidak sendiri di alam semesta. Manusia hanya sebagian kecil dari alam semesta.
2. Manusia pada hakikatnya bergantung dalam berbagai aspek kehidupan dengan
sesamanya.
3. Manusia harus selalu menjaga hubungan baik dengan sesamanya.
4. Manusia senantiasa berusaha konform (sesuai dengan) sesamanya dalam komunitas (ada
prinsip kesetaraan).
PENTINGNYA KERJA SAMA

Kemerdekaan Idonesia tercipta dari kerja sama seluruh bangsa dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam pidato pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengatakan bangwa negara Indonesia yang
didirikan harus untuk semua kalangan dan negara yang didirikan harus disemangati rasa
gotong royong, perjuangan bersama-sama untuk kepentingan bersama.

Kerja sama memang penting dalam kehidupan bersama. Pentingnya kerja sama antara lain terliha
pada hal-hal sebagai berikut:

1. Kerja sama membuat pekerjaan akan terasa lebih ringan.


2. Kerja sama dapat membuat pekerjaan cepat terselesaikan.
3. Kerja sama membuat tujuan dapat tercapai dengan efektif.
4. Kerjasama dapat menyadarkan masyarakat untuk mendahulukan kepentingan umum.
5. Kerja sama dapat memupuk tanggung jawab sosial.
6. Kerja sama dapat meningkatkan rasa setia kawan.
7. Kerjasama dapat memupuk rasa kebersamaan.
8. Kerja sama dapat mempererat tali persaudaraan.
9. Kerja sama dapat menciptakan kerukunan.
10. Kerja sama dapat menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan.
GOTONG ROYONG

Gotong-royong sebagai solidaritas sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat,


terutama mereka yang membentuk komunitas-komunitas, karena dalam komunitas seperti
ini akan terlihat dengan jelas. Gotong-royong terjadi dalam beberapa aktivitas kehidupan,
seperti gotong-royong dalam bentuk kerjabakti, dilakukan untuk kepentingan bersama;
gotong-royong dalam bentuk tolong menolong pada saat melakukan pesta pernikahan,
atau khitanan, beberapa hari sebelum pesta akan dilakukan terjadi sumbangan dari
kenalan, tetangga ataupun kerabat datang membantu dalam bentuk bahan makanan, uang,
ataupun tenaga, kemudian bantuan ini harus dikembalikan minimal dengan nilai yang
sama. Bahkan gotong-royong dapat pula terjadi pada saat adanya musibah ataupun
kematian salah seorang warga komunitas, hal ini tidak dapat disebut kepentingan bersama
ataupun kepentingan pribadi tetapi rasa kemanusiaan yang muncul di antara warga,
karena musibah datangnya tidak diperhitungkan ataupun diketahui, sehingga warga yang
mendapat musibah tersebut memerlukan bantuan dari warga lainnya. Gotong-royong
dapat terjadi di lahan pertanian yang berada di wilayah pedesaan berupa curahan tenaga
pada saat membuka lahan sampai mengerjakan lahan pertanian, dan diakhiri di saat
panen, bantuan dari orang lain seperti ini harus dikembalikan sesuai dengan tenaga yang
orang lain berikan, hal ini terus menerus terjadi yang akhirnya menjadi ciri masyarakat,
terutama yang memiliki mata pencaharian agraris. Khusus bantuan di lahan pertanian
dicontohkan pada petani lahan kering, terutama pada sistem huma, karena pada sistem
pertanian huma sangat jelas sekali pola gotong-royong yang mereka lakukan yaitu azas
timbal-balik.

Berdasarkan KBBI, gotong royong diartikan sebagai bekerja bersama-sama, saling tolong-
menolong, saling bantu-membantu. Dengan kata lain, gotong royong dapat diartikan sebagai
kegiatan yang dilakukan bersama-sama dalam konteks sosial kemasyarakatan. Gotong royong
juga dapat berarti keyakinan tentang pentingnya melakukan kegiatan secara bersama-sama dan
bersifat sukarela sehingga kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan cepat, efektif, dan efisien.

Nilai gotong royong telah lama dikenal oleh bangsa Indonesia dan diturunkan secara turun-
temurun oleh pendahulu kita. Nilai gotong royong perlu dipelihara oleh bangsa Indonesia untuk
menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah bangsa ini. Gotong royong sebagai usaha bersama
yang ditempuh dengan cara saling bahu-membahu demi kepentingan bersama dan kebahagiaan
bersama. Gotong royong melibatkan kesadaran setiap lapisan masyarakat, dimulai dari diri
sendiri hingga level pemerintahan dan bangsa Indonesia. Gotong-royong dapat mendorong
masyarakat untuk bersatu dalam menghadapi tantangan bersama. Selain itu, semangat solidaritas
juga mendorong kerjasama antar individu dan antar kelompok. Kelompok solidaritas telah
terbentuk, maka kepentingan individu atau sekelompok masyarakat dapat dikesampingkan
terlebih dahulu untuk kepentingan bersama. Kekuatan – kekuatan dan sumber daya yang dimiliki
setiap orang disumbangkan dalam semangat kebersamaan sehingga menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat untuk masyarakat lebih luas.

1. Manfaat dan Tujuan Gotong Royong


Manfaat dan tujuan dilakukan gotong royong dalam masyarakat, yaitu:

 Menumbuhkan rasa dan sikap saling tolong-menolong, sukarela, saling membantu, dan
memiliki sifat kekeluargaan.
 Membina hubungan sosial yang baik dengan masyarakat di sekitar.
 Menciptakan rasa kebersamaan dan menumbuhkan kasih sayang.
 Mempererat tali silaturahmi (persaudaraan).
 Meringankan pekerjaan dan menghemat waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
 Meningkatkan produktivitas kerja.
 Terciptanya rasa persatuan dan kesatuan dalam lingkungan sekitar.

2. Jenis Gotong Royong

Kerja Bakti

Kerja bakti merupakan kegiatan bersama dalam suatu lingkungan sosial masyarakat sekitar.
Kegiatan ini merupakan suatu wujud untuk dapat meningkatkan rasa saling tolong menolong dan
saling peduli.

Tanggap Bencana

Tanggap bencana merupakan sebuah respons dari masyarakat untuk saling bekerja sama dalam
keadaan menghadapi suatu musibah. Kegiataan tanggap bencana ini dimulai dari rasa peduli
masyarakat sekitar untuk membantu sesama yang sedang berada dalam masa sulit.

Musyawarah

Musyawarah merupakan sebuah media untuk mencapai mufakat dan berkumpul yang bertujuan
untuk memecahkan masalah serta mengambil semua kuputusan secara bersama-sama.

Dengan musyawarah juga bisa saling bertukar pikiran dan pendapat dengan tujuan mencapai
mufakat yang diharapkan serta saling menguntungkan semua pihak.

Panen Raya

Panen raya ini merupakan kondisi musim panen dengan skala besar dari semua jenis pertanian.
Musim panen ini biasanya terjadi dalam jangka waktu satu tahun dua kali atau tergantung dari
jenis tanamannya.

Belajar Bersama

Belajar bersama juga termasuk jenis gotong royong, di mana para pelajar dan mahasiswa
berusaha memecahkan suatu materi yang sulit secara bersama-sama hingga selesai dan bisa
mengaplikasikan ilmu sebaik mungkin.

Nilai-Nilai Gotong Royong


Ada banyak nilai-nilai gotong royong, di antaranya:

 Persatuan
 Kesatuan
 Sosialisasi
 Sukarela
 Tolong menolong
 Kekeluargaan

4. Karakteristik Gotong Royong

 Bangsa Indonesia memiliki sifat dasar yang menjadi unggulan bangsa serta tidak dimiliki
bangsa lain.
 Terciptanya rasa kebersamaan dalam setiap pekerjaan yang akan dilakukan.
 Memiliki nilai yang luhur secara turun temurun dalam kehidupan.
 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan karena di dalam kegiatan bergotong-royong,
semua pekerjaan yang akan dilakukan secara bersama tidak memandang kedudukan
tingkat derajat seseorang.
 Memiliki makna saling membantu guna mencapai kebahagiaan serta kerukunan dalam
menjalani kehidupan bermasyarakat.
 Kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama yang memiliki sifat sukarela tidak
mengharapkan memperoleh imbalan apa pun.

5. Contoh Gotong Royong

Gotong royong dapat dilakukan di mana saja. Berikut ini beberapa contoh gotong royong yang
dapat dilakukan, yaitu:

Dalam Lingkungan Sekolah

 Membersihkan kelas bersama-sama.


 Mengerjakan kegiatan kerja bakti seperti membersihkan halaman sekolah bersama-sama.
 Mengerjakan tugas kelompok bersama-sama secara adil.

Dalam Lingkungan Masyarakat

 Gotong royong dalam membangun masjid.


 Gotong royong mengerjakan kegiatan pertanian, seperti bertanam dan memanen hasil
pertanian.
 Gotong royong saat memperbaiki rumah.
 Kerja bakti membersihkan lingkungan di desa.
 Gotong royong membangun jembatan penghubung antardesa.

Anda mungkin juga menyukai