Bentuk-bentuk kerja
sama dalam berbagai
bidang kehidupan di
masyarakat
Gotong royong menjadi cara hidup
rakyat Indonesia sejak sebelum
kemerdekaan.
Kerakyatan mengandung arti bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Dengan
ini, rakyat berdaulat. Hal ini terwujud dalam sistem demokrasi di timbul karena adanya
kesadaran bahwa manusia mempunyai harkat dan martabat yang sama sebagai mahluk
Tuhan Yang Maha Esa. Itulah sebabnya manusia menghendaki adanya perlakuan yang sama
sesuai dengan kedudukannya. Hikmah dapat diartikan sebagai suatu kebenaran yang
mengandung manfaat bagi kepentingan umum. Kebijaksanaan adalah dorongan kehendak
yang tertuju pada kebaikan yang rasional dan manusiawi. Kebaikan itu dijiwai oleh sikap
yang adil dan beradab sesuai ajaran agama, atau kerakyatan yang dijiwai oleh Ketuhanan
Yang Maha Esa, dan nilai-nilai kemanusiaan serta nilai-nilai persatuan.
Kata musyawarah mengacu pada suatu tata cara
khas kepribadian Indonesia untuk merumuskan
atau memutuskan sesuatu hal berdasarkan
kehendak rakyat sehingga tercapai keputusan
yang berdasarkan kebulatan pendapat/mufakat.
Perwakialn mengacu pada suatu tata cara
(prosedur) yang mengusakan turut sertanya
rakyat mengambil bagian dalam kehidupan
bernegara, antara lain dilakukan dengan
melalui badan-badan perwakilan.
Kerjasama dalam kehidupan sosial politik antara
lain dapat kita wujudkan dengan melakukan hal-
hal sebagai berikut :
1.Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
2.Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3.Mengutamakan musyarah ketika mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama
4.Musyawarah untuk mencapaMiss mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan
5.Menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah dengan
itikad baik dan rasa tanggung jawab
6.Musyawah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur
7.Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Kerja Sama dalam Kehidupan
Ekonomi
Kerjasama dalam bidang ekonomi merupakan salah satu bentuk pengamalan
sila kelima Pancasila yang berbunyi: “Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia”. Salah satu bentuk pengamalan sila ini adalah
mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur dan mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
Kerjasama dalam bidang ekonomi sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945 Ayat 1
yang berbunyi: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
asas kekeluargaan” "Usaha bersama mengacu pada wujud paham
mutualisme, yakni suatu kehendak untuk senantiasa mengutamakan
semangat bekerjasama dalam kegotong royongan. "Asas kekeluargaan"
menunjukkan adanya tanggungjawab bersama untuk meniamin kepentingan
bersama, kemajuan bersama dan kemakmuran bersama, yang mengutamakan
Kerja sama dalam kehidupan ekonomi antara lain
dapat diwujudkan dengan melaksanakan hal-hal
sebagai berikut:
1) Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong
2) Bersikap Adil
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4) Menghormati hak-hak orang lain
5) Suka memberi pertologan kepada orang lain
6) Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain
7) Tidak bersifat boros
8) Tidak bergaya hidup mewah
9) Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum
10) Suka bekerja keras
11) Menghargai hasil karya orang lain
12) Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
Kerja Sama dalam Bidang
Kehidupan Pertahanan dan
Keamanan Negara
Pertahahan negara menurut UU Republik Indonesia No. 3 Tahun 2002 Tentang
Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
negara.
Keikutsertaan seluruh warga negara dalam bidang pertahanan dan keamanan
diatur dalam pasal 30 UUD 1945 Ayat 1-5. Keikutsertaan warga negara dalam
usaha pertahanan dan keamanan dapat diwujudkan dalam upaya bela negara.
Pasal 27 UUD 1945 ayat (3) mengatakan bahwa “Setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”