Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PANCASILA

1. Beberapa kasus yang memperlihatkan keterampilan individu ataukelompok dalam


merumuskan solusi atas problem moralitas bangsa (misalnya: kepatuhan membayar
pajak, mencegah korupsi, dan lain-lain) dengan pendekatan Pancasila.
Jawaban:

Pendekatan Pancasila dalam merumuskan solusi atas problem moralitas bangsa


mencakup berbagai nilai dan prinsip yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia. Beberapa contoh kasus di mana keterampilan individu atau kelompok
dapat diterapkan dengan pendekatan Pancasila untuk mengatasi problem moralitas
bangsa adalah sebagai berikut:

1. Kepatuhan Membayar Pajak:

Pendekatan Pancasila dalam meningkatkan kepatuhan membayar pajak dapat


melibatkan nilai-nilai persatuan, keadilan, dan kemanusiaan yang adil. Misalnya,
dengan memahami bahwa membayar pajak adalah bentuk partisipasi aktif dalam
membangun keadilan sosial dan kesejahteraan bersama, individu dan kelompok dapat
melakukan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya membayar pajak secara sukarela dan tepat waktu.

2. Pencegahan Korupsi:

Pendekatan Pancasila dalam mencegah korupsi melibatkan prinsip-prinsip


seperti integritas, tanggung jawab, dan keadilan sosial. Individu dan kelompok dapat
mempromosikan nilai-nilai ini melalui pendidikan dan pengembangan kesadaran
moral. Mereka juga dapat membangun mekanisme pengawasan dan transparansi, serta
memperkuat sistem hukum dan penegakan hukum untuk mengatasi masalah korupsi.

3. Peningkatan Kesadaran Hukum:

Pendekatan Pancasila dalam meningkatkan kesadaran hukum melibatkan nilai-


nilai seperti keadilan, demokrasi, dan musyawarah. Individu dan kelompok dapat
mengedukasi masyarakat tentang hak-hak dan kewajiban hukum mereka serta
mengajak mereka untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembuatan kebijakan dan
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan hukum.

Dalam semua kasus di atas, pendekatan Pancasila melibatkan


penginternalisasian nilai-nilai Pancasila dalam tindakan dan keputusan sehari-hari. Hal
ini mencakup kesadaran akan tanggung jawab moral terhadap bangsa dan negara,
mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi, dan membangun
kerjasama antarindividu dan kelompok dalam mencapai tujuan bersama.
Penting untuk dicatat bahwa implementasi pendekatan Pancasila dalam konteks
problem moralitas bangsa dapat melibatkan berbagai faktor dan tantangan yang
kompleks. Namun, pengenalan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari dapat menjadi langkah awal untuk membangun moralitas bangsa yang kuat
dan mencapai tujuan keadilan dan kesejahteraan bersama.

2. Beberapa contoh individu atau kelompok di lingkungan Anda yang melaksanakan


proyek belajar implementasi Pancasila dalam kehidupan nyata

Jawaban:

1. Penerapan Pancasila: Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Percaya serta Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama serta kepercayaan
masing-masing.
2. Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan para penganut
kepercayaan, walau berbeda-beda.
3. Saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai agama serta
kepercayaan masing-masing.
4. Jangan memaksakan suatu agama atau kepercayaan terhadap orang lain.
5. Mempunyai sikap toleransi antarumat beragama lain.
6. Tidak bersikap rasis terhadap pemeluk agama yang berbeda kepercayaan.
7. Menyayangi binatang, merawat tumbuh-tumbuhan, serta selalu menjaga kebersihan, dan
lainnya.

2. Penerapan Pancasila: Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


1. Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti kita di
dalam berbagai kondisi.
2. Mengadakan gerakan penghijauan di lingkungan tertentu khususnya tempat tinggal dan
lainnya.
3. Mengakui persamaan derajat, hak, serta kewajiban antarsesama manusia.
4. Saling mencintai, menghargai, dan menghormati sesama manusia.
5. Tidak bertindak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
7. Berani dalam membela kebenaran serta keadilan.

3. Penerapan Pancasila: Sila Persatuan Indonesia


1. Cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat
karena menyadari bahwa kita bertanah air yang satu, Indonesia.
2. Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian di dalam negara
menjadi lebih maju.
3. Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan
pembangunan nasional Indonesia.
4. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bangsa atau negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
5. Rela berkorban demi kepentingan bangsa.
6. Cinta tanah air dan bangsa atau negara.
7. Bangga sebagai persatuan Bangsa Indonesia dan bertanah air di Indonesia.
8. Memajukan sosialisasi dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika.
9. Bangga menggunakan bahasa persatuan dalam kehidupan sehari-hari yaitu bahasa
Indonesia

4. Penerapan Pancasila: Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh


Hikmat/Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan
1. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat dilaksanakan
bersifat kekeluargaan.
2. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kesadaran akan
tanggung jawab para pengambil keputusan di dalam pengelolaan lingkungan hidup
tersebut.
3. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kesadaran akan hak
serta tanggung jawab masyarakat di dalam pengelolaan lingkungan hidup tersebut.
4. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kemitraan usaha.
5. Tidak memaksakan kehendak orang lain
6. Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar orang menyetujui apa yang kita katakan
atau lakukan. Begitu pula sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan kehendaknya pada
kita.
7. Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan
melaksanakannya dengan sepenuh hati.

5. Penerapan Pancasila: Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


1. Meningkatkan kepekaan sosial dengan mengadakan kegiatan yang dapat membantu
sesama, seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya.
2. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa pun
orang yang kita hadapi, jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada
siapa pun.
3. Tidak mengganggu orang lain dengan apa pun yang kita lakukan dan menegur siapa
pun yang mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.
4. Menghargai karya atau hasil karsa cipta yang dimiliki orang lain. Hargai pula karya
yang kita hasilkan sendiri.
5. Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan
membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.

Anda mungkin juga menyukai