Sila ke 2
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh Penerapan : Tidak boleh memperlakukan manusia secara sewenang-
wenang atau kurang adab bermartabat karena semua manusia mempunya hak asasi
(HAM) yang sama.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak atau kewajiban asasi tiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, kedudukan sosial,
jenis kelamin, warna kulit ataupun hal lainnya.
Contoh Penerapan : Menghargai suatu perbedaan yang ada, karena kita harus
menyadari jika hidup memang berbeda-beda mulai dari suku, ras, ataupun agama,
maka perbedaan itu memang muncul.
3. Meningkatkan sikap tidak semena-mena kepada orang lain.
Contoh Penerapan : Tidak boleh memperlakukan orang lain secara semena-mena
khususnya pada hal yang buruk serta merugikan orang lain.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa serta tepa selira.
Contoh Penerapan : Ingin mengikuti kerja bakti serta berbaur terhadap
masyarakat yang lain.
5. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama umat manusia.
Contoh Penerapan : Tidak boleh semena-mena terhadap sesama manusia supaya
dapat hidup berdampingan serta rukun.
6. Berani dalam membela kebenaran serta keadilan.
Contoh Penerapan : Sebagai umat manusia kita wajib menjunjung suatu
kebenaran, jangan yang salah tetapi dibenarkan. Kita harus hidup adil kepada
sesama umat manusia.
7. Senang melakukan suatu kegiatan bersifat kemanusiaan.
Contoh Penerapan : Ikut serta memberikan bantuan kepada orang lain yang
membutuhkan.
8. Menjunjung sangat tinggi nilai-nilai kemanusiaan tersebut.
Contoh Penerapan : Berusaha saling menghormati dan menghargai sesama
manusia.
9. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama terhadap bangsa
lain.
Contoh Penerapan : Manusia merupakan mahkluk sosial. Sehingga manusia tidak
dapat hidup sendiri, perlu adanya saling membantu satu sama lain.
10. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari semua umat manusia.
Contoh Penerapan : Sebagai bangsa Indonesia, saat saudara kita tertimpa
musibah, kita perlu ikut andil membantunya karena mereka masih satu bangsa
dengan kita.
Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
Sila ke 3
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
maupun golongan.
Contoh Penerapan : Bila di negara ini terjadi suatu masalah kita harus fokus
dalam menyelesaikan masalah tersebut demi kepentingan bersama ataupun untuk
kepentingan negara, bukan malah memanfaatkannya demi kepentingan kelompok,
golongan, ataupun pribadi.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa jika
dibutuhkan.
Contoh Penerapan : Turut serta berjuang dan membela indonesia jika negara ini
terancam kenyamanan dan keamanannya.
3. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
Contoh Penerapan : Tidak membeda bedakan antara suku, ras dan agama satu
serta lainnya, karena kita semua sama, yaitu warga Indonesia.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan serta bertanah air Indonesia.
Contoh Penerapan : Menjaga sumber daya yang ada serta kelestarian bumi yang
ada di Indonesia.
5. Menjunjung tinggi rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
Contoh Penerapan : Lebih memilah dan setia menggunakan produk hasil dalam
negeri dibandingkan produk buatan dari luar.
6. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Contoh Penerapan : Menjunjung tinggi nilai persatuan bangsa dengan tidak
memandang suku, ras serta agama.
7. Memelihara ketertiban dunia yang berasaskan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
Contoh Penerapan : Turut serta kampanye didalam perdamaian dunia namun jika
belum bisa, kita dapat mulai dari hal terkecil seperti mematuhi peraturan yang
sudah disepakati di lingkungan kita.
Sila Keempat : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaran Dan Perwakilan
Sila ke 4
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
Contoh Penerapan : Tiap-tiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang sama
dalam memperoleh pendidikan.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kita terhadap orang lain.
Contoh Penerapan : Jangan kita memaksakan kehendak sendiri terhadap orang
lain bahkan dengan melakukan ancaman.
3. Mengutamakan bersifat musyawarah didalam mengambil keputusan demi
kepentingan bersama.
Contoh Penerapan : Ketika terdapat perbedaan, kita wajib mengutamakan aspek
dengan bermusyawarah.
4. Musyawarah demi mencapai mufakat meliputi pada semangat kekeluargaan.
Contoh Penerapan : Pada bermusyawarah perlu tercapainya hasil yang sudah
disepakati bersama dengan mendukung suatu aspek kekeluargaan.
5. Musyawarah dilaksanakan secara akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhurnya.
Contoh Penerapan : Saat bermusyawarah kita tidak boleh emosi karena kita wajib
dengan keadaan kepala dingin ya.
6. Memberikan kepercayaan terhadap wakil-wakil yang dipercayai didalam
melaksanakan pemusyawaratan.
Contoh Penerapan : Menyerahkan dan mempercayai secara penuh aspirasi kita
kepada wakil – wakil terpilih agar menjalankan tugasnya dengan sesuai.
7. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
dari musyawarah.
Contoh Penerapan : Kita diperlukan patuh, menerima serta hormat terhadap hasil
keputusan yang sudah disepakati didalam bermufakat.
8. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi maupun golongan.
Contoh Penerapan : Di dalam bermusyawarah perlu mengutamakan kepetingan
bersama dibandingkan kepentingan pribadi
9. Dengan iktikad yang baik serta rasa tanggung jawab menerima dan menjalankan
hasil keputusan musyawarah.
Contoh Penerapan : Dalam menerima suatu keputusan kita perlu ikhlas untuk
menjalaninya.
10. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat serta martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran serta keadilan didalam mengutamakan persatuan dan kesatuan
demi mencapai kepentingan bersama.
Contoh Penerapan : Pada pengesahan keputusan seharusnya keputusan tersebut
sesuai dengan norma yang berlaku pada Tuhan Yang Maha Esa serta harus
mempertahankan martabat.
Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sila ke 5
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, mencerminkan sikap serta suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Contoh Penerapan : Wajib hukumnya untuk saling menghormati terhadap sesama
manusia demi tercapainya sikap kekeluargaan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
Contoh Penerapan : Adil kepada teman yang membutuhkan bantuan serta tidak
membeda-bedakannya.
3. Menghormati hak orang lain.
Contoh Penerapan : Saling menghormati, baik, serta rukun kepada sesama
manusia.
4. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Contoh Penerapan : Dalam hidup memang antara hak dan kewajiban dibutuhkan
akan tetapi haruslah seimbang. Misal kita berhak memperoleh kenyamanan
berkendara tetapi wajib hukumnya mentaati aturan lalu lintas yang berlaku.
5. Suka bekerja keras.
Contoh Penerapan : Hidup jangan terlalu sering mengeluh, kita harus kerja keras
serta cerdas demi memenuhi kebutuhan keluarga bahkan kalau bisa memberi
kepada orang yang lebih membutuhkan.
6. Suka memberi pertolongan kepada orang lain supaya dapat berdiri sendiri.
Contoh Penerapan : Memberi bantuan untuk modal usaha tanpa adanya bunga
kepada orang sekitar yang membutuhkannya.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
Contoh Penerapan : Jangan sampai dalam hidup kita membuat susah orang
sekitar, seperti mendirikan pabrik industri namun limbah dibuang sembarang
tempat yang menyebabkan kerugian bagi lingkungan sekitar.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah.
Contoh Penerapan : Bersikaplah hemat, alangkah baiknya disisihkan uang untuk
orang yang lebih membutuhkan.
9. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
Contoh Penerapan : Bersifat sewajarnya terhadap sesama, misal jangan sampai
anda memberatkan orang lain apalagi sampai jatuhnya pemerasan
10. Suka melakukan kegiatan pada rangka mewujudkan kemajuan yang merata
serta berkeadilan sosial.
Contoh Penerapan : Melakukan segala kegiatan yang bersifat membangun seperti
gotong royong, kerja bakti, bela negara dan hal lainnya.
11. Gemar menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat demi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Contoh Penerapan : Dalam hidup jangan mengklaim hak yang memang itu sudah
dipantenkan pemiliknya. Apabila memang mau digunakan untuk kepentingan kita
ada baiknya ijin terlebih dahulu.
Apa yang dimaksud pancasila ?
Pancasila ialah ideologi dasar untuk kehidupan seluruh bangsa Indonesia
Apa yang dimaksud nilai? Mengapa nilai menekankan pada segi-segi
kemanusiaan?
Nilai merupakan sesuatu yang berguna, indah, mempertinggi batin, dan
menyadarkan harkat dan martabat manusia. Karena nilai berasal dari hati nurani
manusia sehingga masuk keunsur segi kemanusiaan yaitu akal dan budi.
Bagaimana konsep suatu negara berdasarkan pancasila ?
Konsep negara berdasarkan pancasila yaitu paham mengenai aspek :
1. Negara kesatuan, dimana kehidupan masyarakat yang bersifat sosialistis.
2. Semangat kekeluargaan serta kebersamaan
3. Gigih dan berjuang dalam kesatuan
4. Musyawarah
5. Menghendaki dan menjunjung tinggi keadilan
Demikianlah pembahasan artikel kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu
pengetahuan baru bagi para pembaca.
Baca juga artikel lainnya :
Nilai Pancasila Ke 1
Pancasila ke -1 adalah “Ketuhanan Yang Maha Esa” dimana terkandung
suatu nilai religius sebagai berikut :
1. Percaya serta Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama serta kepercayaan masing – masing.
2. Hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan
para penganut kepercayaan walaupun berbeda-beda.
3. Saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai
dengan agama serta kepercayaan masing – masing.
4. Jangan memaksakan suatu agama atau kepercayaan terhadap orang
lain.
5. Mempunyai sikap toleransi antar umat beragama lain.
6. Tidak bersikap rasis terhadap pemeluk agama yang berbeda
kepercayaan.
7. Menyayangi binatang, merawat tumbuh – tumbuhan, serta selalu
menjaga kebersihan dan lainnya.
Nilai Pancasila Ke 2
Sila ke 2 adalah “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab” dimana
terkandung nilai – nilai perikemanusiaan yang harus diperhatikan serta
diterapkan dalam kehidupan sehari – hari karena kita adalah makhluk
sosial. Pada hal ini adalah sebagai berikut :
Dibawah ini penerapan pada sila ke-3 dalam kehidupan sehari hari,
yaitu :
1. Melakukan inventarisasi tata nilai tradisional yang harus selalu
diperhatikan didalam pengambilan kebijaksanaan atau pengendalian
pembangunan lingkungan di daerah atau sekitar
2. Mengembangkan tata nilai tradisional melalui pendidikan ataupun
latihan serta penerangan dan penyuluhan yang mendorong manusia
untuk melindungi sumber daya dan lingkungannya.
3. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bangsa atau
negara diatas kepentingan pribadi ataupun golongan.
4. Rela berkorban demi kepentingan bangsa.
5. Cinta tanah air dan bangsa atau negara.
6. Bangga sebagai persatuan bangsa Indonesia dan bertanah air di
Indonesia.
7. Memajukan sosialisasi dan kesatuan bangsa yang ber-bhineka
tunggal ika.
8. Bangga menggunakan bahasa persatuan dalam kehidupan sehari –
hari yaitu bahasa Indonesia.
Nilai Pancasila Ke 4
Dalam sila ke-4 “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan” dimana
terkandung nilai – nilai kerakyatan.
Pada hal ini terdapat beberapa hal yang harus dicermati, yaitu :
Undang-Undang
Adanya Undang-Undang yang memberikan pasal-pasal mengenai
keteraturan hidup masyarakat dengan tegas menjelaskan tentang
bagaimana pentingnya nilai instrumental terhadap Pancasila ini,
bahkan demi proses penyedusiannya aturan ini dapat dilakukan
Amandemen, seperti misalnya ialah Amandemen UUD 1945.
Peraturan Pemerintah
Penjabaran terhadap Nilai Instrumental Pancasila selanjutnya dapat
dilakukan dengan cara mengembangkan perturan pemerintah.
Kondisi ini menjadi salah satu pembuktian otentik mengenai
keterbukaan Pancasila yang diambil atas suatu alasan keterdesakan
agar terhindar dari konflik masyarakat. Seperti mengenai peraturan
ini contohnya Dekrit Presiden, MPR, dan yang lainnya.
Pasal 28E Ayat 1 “Setiap orang bebas dalam memeluk agama serta
beribadah berdasarkan agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, serta
memilah tempat tinggal diwilayah negara ataupun meninggalkannya,
serta berhak untuk kembali lagi”.
Pasal 28E Ayat 2 “Tiap orang bebas meyakini kepercayaannya,
menyatakan pikiran serta sikap yang sesuai dengan hati nuraninya”.
Pasal 3
Majelis Permusyawaratan Rakyat menetapkan Undang-Undang Dasar
serta dengan garis-garis besar sebagai haluan Negara.
Pasal 6 ayat 2
Presiden dan Wapres dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan
voting yang terbanyak.
Pasal 19
Pasal 34
Fakir miskin serta anak dibawah umur yang terlantar harus dipelihara oleh
negaranya.
Apa yang dimaksud nilai instrumental ?
Nilai Instrumental merupakan penjabaran lebih lanjut terhadap nilai dasar
yang dimana lebih kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD 1945 serta
peraturan perundang-undangan lainnya.
Apakah manfaat adanya nilai instrumental pancasila ?
Dengan adanya nilai instrumental ini harus diwujudkan secara tertulis
didalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait.
Didalam nilai instrumental terdapat hubungan hak dan kewajiban,
tolong jelaskan secara ringkas maksudnya!
1. Hubungan bersifat vertikal yaitu hubungan manusia dengan tuhan
2. Hubungan bersifat horizontal ialah hubungan manusia dengan manusia
3. Hubungan bersifat alamiah merupakan hubungan manusia dengan alam
Demikianlah pembahasan artikel kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi
ilmu pengetahuan baru bagi para pembaca.
Isi Sumpah Pemuda Yang Asli – Pengertian, Sejarah, Ikrar, Hari
By angga murjanaPosted on 14/10/2019
Rumusrumus.com kali ini akan membahas tentang sumpah pemuda yang
meliputi pengertian, sejarah, ikrar, hari serta isi sumpah pemuda beserta
panitia kongres dan text aslinya.
Daftar Isi [tutup]
1 Pengertian Sumpah Pemuda
2 Isi Sumpah Pemuda
3 Peringatan Sumpah Pemuda
4 Panitia Kongres Pemuda
o 4.1 Text Asli Sumpah Pemuda
5 Rumusan Kongres
o 5.1 Share this:
Sumpah Pemuda ialah salah satu tonggak utama pada sejarah pergerakan
kemerdekaan Indonesia. Ikrar sumpah pemuda ini dianggap sebagai
kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara
Indonesia.
museum peringatan sumpah pemuda
Isi Sumpah Pemuda
Istilah “Sumpah Pemuda” sendiri tak muncul pada putusan kongres
tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini ialah bunyi tiga
keputusan kongres tersebut yang sebagaimana tercantum pada prasasti di
dinding Museum Sumpah Pemuda. Penulisan menggunakan ejaan van
Ophuysen.
Pengertian Pancasila
Pancasila ialah ideologi dasar bagi Negara Kesatuan RepublikIndonesia.
Terdiri dari dua kata dari Sanskerta yaitu pañca berarti lima dan śīla berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia yang sudah final.
Isi Pancasila
isi pancasila
Makna Lambang Pancasila
1. Bintang
Bintang adalah lambang dari sila pertama.
Bintang emas ini diartikan sebagai cahaya kerohanian bagi setiap manusia.
latar belakang berwarna hitam melambangkan warna alam ataupun warna
asli yang menunjukkan bahwa Tuhan sebagai sumber dari segala sesuatu
dan sudah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.
2. Rantai
Rantai merupakan makna dari sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab.
Gambar rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan
bahwa hubungan antara manusia satu sama manusia yang lain agar saling
membantu.
Rantai yang ada pada sila kedua ini terdiri dari mata rantai berbentuk segi
empat dan lingkaran yang saling terkait membentuk lingkaran.
Mata rantai segi empat itu melambangkan laki-laki dan lingkaran
melambangkan perempuan.
3. Pohon beringin
Pohon beringin ini melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia.
Pohon beringin yang memiliki akar tunggal panjang yang menunjang pohon
besar ini tumbuh. Akar ini tumbuh sampai ke dalam tanah dan
menggambarkan kesatuan dan persatuan Indonesia. dan kuat
4. Banteng
Banteng merupakan lambang dari sila keempat.
Banteng digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka
berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang berdiskusi
dan berkumpul pada rakyat Indonesia.
5. Padi dan kapas
Padi kapas ini melambangkan sila kelima, yaitu Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia. dan melambangkan kemakmuran kususnya
dalam bagian pangan
Tokoh-Tokoh Pancasila
Ir Soekarno
1. Ir Soekarno
Presiden pertama indonesia yaitu salah satu tokoh perumusan pancasila
dari 5 tokoh yang berperan dalam perumusan pancasila. Bung Karno lahir
di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901
2. M.Hatta
M.Hatta atau kita sering sebut bung hatta. dari sekian juta rakyat indonesia
pasti mengenal siapa itu bung hatta , Beliau adalah wakil presiden yang
selalu menemani soekarno dalam memimpin dan mengembangkan bangsa
indonesia.Bung hatta lahir di Bukit Tinggi, Sumatera Barat pada tanggal 12
Agustus 1902. Bung hatta memiliki pribadi yang Sangat bersahaja
,sederhana dan juga anti penjajahan
3. Soepomo
Tokoh selanjutnya yaitu tokoh perumusan pancasila yang ketiga adalah
Soepomo. soepomo lahir pada 22 Januari 1903 di Sukoharjo, Jawa
Tengah, Hindia Belanda. Ia adalah seorang ahli hukum generasi pertama
yang ada ketika Indonesia merdeka.
4. Mohammad Yamin
Pahwalan yang ini merupakan salah satu pahlawan yang
memperjuangakan persatuan dan kesatuan pemuda melalui Sumpah
Pemuda pada tahun 28 Oktober 1928. yaitu mohammad yamin yang lahir
di Sawah Lunto Sumatera Barat pada tanggal 24 Agustus 1903.
5. K.H Abdul Wachid Hasyim
Pahlawan yang satu ini adalah seorang Kiayi , yaitu K.H. Abdul wachid
hasyim.Beliau lahir di Jombang Jawa Timur pada 1 Juni 1914, dari
pasangan K.H. Hasyim Asy`ari dan Nyai Nafiqah binti K Ilyas. lahir dari
keluarga pejuang kemerdekaan indonesia , ayahnya K.H. Hasyim Asy`ari
merupakan pendiri dari organisasi keagamaan Nahdlotul Ulama yang
masih ada sampai saat ini.
Latar Belakang Sejarah Pancasila
Menjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir Perang Pasifik,
tentara pendudukan Jepang di Indonesia berusaha menarik dukungan
rakyat Indonesia dengan cara membentuk Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan atau BPUPK, yang kemudian menjadi BPUPKI
Badan ini mengadakan sidang pertama dari tanggal 29 Mei (yang nantinya
selesai tanggal 1 Juni 1945). Rapat yang dibuka pada tanggal 28 Mei 1945
dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema
dasar negara. Rapat pertama ini diadakan di gedung Chuo Sangi In yang
ber alamat di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan
Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung itu merupakan gedung
Volksraad yang dalam bahasa Indonesia: “Perwakilan Rakyat”.
Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada tanggal 1 Juni
1945, Bung Karno mendapatkan giliran untuk menyampaikan gagasannya
tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang di beri nama “Pancasila”.
Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima
secara aklamasi oleh segenap anggota BPUPKI
Kemudia BPUPKI membentuk Panitia Kecil untuk merumuskan dan
menyusun Undang-Undang Dasar dengan berpedoman pada pidato Bung
Karno tersebut. Dibentuklah Panitia Sembilan (terdiri dari Ir. Soekarno,
Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul
Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan
Mohammad Yamin) yang diberi tugas untuk merumuskan kembali
Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Bung
Karno pada tanggal 1 Juni 1945, dan menjadikan dokumen tersebut
sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi dan akhirnya rumusan
Pancasila hasil pemikiran Bung Karno itu berhasil dirumuskan untuk
dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang
disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka
pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI.
Isi Trikora – Pengertian, Sejarah, Tujuan, Operasi Trikora
By angga murjanaPosted on 08/10/2019
Daftar Isi [tutup]
1 Pengertian Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat)
2 Isi Trikora
3 Tujuan Trikora
4 Akhir dari konflik
o 4.1 Share this:
trikora
Pada segi militer
persiapan Indonesia mencari bantuan senjata dari luar negeri menjelang
terjadinya konflik antara negara Indonesia dan Belanda. Akhirnya, pada
Desember tahun 1960, Jenderal A. H. Nasution pergi ke Moskwa, Uni
Soviet, dan berhasil mengadakan perjanjian jual-beli senjata dengan Uni
Soviet senilai 2,5 miliar dollar Amerika dengan syarat pembayaran dalam
jangka panjang. Setelah pembelian ini, TNI mengklaim bahwa negara
Indonesia mempunyai angkatan udara terkuat di belahan bumi selatan.
Amerika Serikat tak pernah mendukung penyerahan Papua bagian barat
ke Indonesia karena Bureau of European Affairs di Washington, DC
menganggap hal ini bisa “menggantikan penjajahan oleh kulit putih dengan
penjajahan oleh kulit coklat”.
Akan tetapi pada bulan April tahun 1961, Robert Komer dan McGeorge
Bundy mulai mempersiapkan rencana supaya PBB memberi kesan bahwa
penyerahan kepada negara Indonesia terjadi secara legal. Walaupun ragu,
presiden John F. Kennedy akhirnya mendukung hal ini dikarenakan iklim
Perang Dingin saat itu dan kekhawatiran bahwa bangsa Indonesia akan
meminta pertolongan pihak komunis Soviet bila tak mendapat dukungan
AS.
Pada segi diplomasi
Persiapan Indonesia ialah mendekati berbagai negara seperti negara
Australia, Selandia Baru, Thailand, Jerman, India, Pakistan, Britania Raya,
dan Perancis agar tak memberi dukungan pada Belanda jika terjadi pecah
perang antara negara Indonesia dan Belanda.
Pada Sidang Umum PBB tahun 1961, Sekjen PBB U Thant meminta
Ellsworth Bunker, diplomat dari Amerika Serikat, untuk mengajukan usul
penyelesaian masalah status Papua bagian barat. Bunker mengusulkan
supaya Belanda menyerahkan Papua bagian barat pada negara Indonesia
melalui PBB dengan jangka waktu 2 tahun.
Perusahaan Listrik
Perusahaan Perkebunan
Nederlandsche Handel-Maatschappij
Perusahaan Perminyakan
Rumah Sakit (CBZ) menjadi RSCM
Bahasa Inggris, kata sejarah (History) itu berasal dari kata Historia
yang mempunyai arti masa lampau.
Bahasa Arab, kata sejarah disebut sajaratun (syajaroh) yang
mempunyai arti pohon dan keturunan, maksudnya pada pada saat
membaca silsilah raja akan terlihat seperti pohon dari yang terkecil
hingga berkembang menjadi besar, maka sejarah diartikan sebagai
silsilah keturunan para raja yang mempunyai arti peristiwa
pemerintahan keluarga raja yang ada pada masa lampau.
Bahasa Yunani, kata sejarah disebut istoria yang mempunyai arti
belajar. Sehingga sejarah yaitu suatu ilmu pengetahuan yang
membahas tentang peristiwa, kejadian yang pernah terjadi pada
masa lampau dalam kehidupan manusia.
Menurut Kuntowijoyo
Pengertian sejarah menurut Kuntowijoyo ialah hal yang menyuguhkan
fakta secara ideografis, diakronis, unik, dan empiris.
kunto wijoyo
ibnu khaldun
Pengertian sejarah menurut Ibnu Khaldun didefinisikan sebagai catatan
tentang masyarakat umum manusia ataupun peradaban manusia yang
terjadi pada watak ataupun sifat masyarakat itu
Menurut Aristoteles
aristoteles
Pengertian sejarah menurut Aristoteles adalah satu sistem yang meneliti
suatu kejadian sejak awal tersusun kedalam bentuk kronologi. Sejarah
yaitu peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, record-record
ataupun bukti-bukti yang konkrit.
Menurut Herodotus
herodotus
Sejarah adalah topik ilmu pengetahuan yang sangat menarik, dan tak
hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang begitu penting,terutama
mengenai: Keberhasilan & kegagalan dari para pemimpin kita, sistem
perekonomian yang pernah ada dahulu, bentuk-bentuk pemerintahan, &
hal-hal penting lainnya pada kehidupan manusia sepanjang sejarah
Menurut Beverley Southgate
beverley
Arti sejarah menurut Beverley Southgate yaitu suatu studi tentang masa
lampau dimana suatu studi yang hasilnya secara ideal berupa suatu
penyajian masa lalu sebagaimana adanya. Hasil pembelajaran ini bisa juga
bermanfaat sebagai pelajaran moral bagi manusia.
Menurut Henri Pirenne Iseorang
henri pirenne
Sejarah menurut Henri Pirenne Iseorang dimaknai sebagai sebuah kisah
tentang berbagai peristiwa dan aktivitas manusia yang hidup dalam
bermasyarakat.
Menurut Robert V. Daniels
Robert V Daniels
Menurut Robert V. Daniels, pengertian sejarah yaitu kenangan dari
tumpuan masa silam. Sejarah dimaksud dalam definisi sejarah manusia
sebagai pelaku sejarah. Kemampuan yang dimiliki manusia adalah
kemampuan untuk menangkap kejadian-kejadian yang ada di
sekelilingnya. Hasil tangkapan tersebut menjadi ingatan atau memori
dalam dirinya yang akan menjadi sumber sejarah
Menurut Rochiati Wiriatmaja
Rocchiati wiriaadtmaja
Pengertian sejarah menurut Rochiati Wiriatmadja bahwa sejarah yaitu
disiplin ilmu yang menjanjikan etika, moral, kebijaksanaan, nilai-nilai
spritual dan kultural karena kajiannya yang memiliki sifat memberikan
pedoman pada keseimbangan hidup, harmoni dalam nilai-nilai,
keteladanan dalam keberhasilan dan kegagalan dan cerminan pengalaman
kolektif yang menjadi kompas untuk kehidupan di masa depan.
Menurut Roeslan Abdulgani
Roeslan Abdulgani
Menurut Roeslan Abdulgani bahwa ilmu sejarah yaitu salah satu cabang
ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis
keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa
lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud agar kemudian menilai
secara kritis seluruh hasil penelitiannya itu, untuk selanjutnya dijadikan
perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan
sekarang serta arah proses masa depan.
Menurut W. J. S. Poerwadarminta
W.J.S Poerwadarminta
Pengertian sejarah menurut W. J. S. Poerwadarminta dibahas pada buku
yang berjudul Kamus Umum Bahasa Indonesia, dimana arti sejarah bisa
diartikan sebagai :
Menurut Muthahhari
Muthahhari
Menurut Muthahhari, ada tiga cara untuk mendefinisikan sejarah dan ada
tiga disiplin kesejarahan yang saling berkaitan yaitu:
Pengertian Pancasila
Pancasila ialah ideologi dasar bagi Negara Kesatuan RepublikIndonesia.
Terdiri dari dua kata dari Sanskerta yaitu pañca berarti lima dan śīla berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia yang sudah final.
Isi Pancasila
isi pancasila
Makna Lambang Pancasila
1. Bintang
Bintang adalah lambang dari sila pertama.
Bintang emas ini diartikan sebagai cahaya kerohanian bagi setiap manusia.
latar belakang berwarna hitam melambangkan warna alam ataupun warna
asli yang menunjukkan bahwa Tuhan sebagai sumber dari segala sesuatu
dan sudah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.
2. Rantai
Rantai merupakan makna dari sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab.
Gambar rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan
bahwa hubungan antara manusia satu sama manusia yang lain agar saling
membantu.
Rantai yang ada pada sila kedua ini terdiri dari mata rantai berbentuk segi
empat dan lingkaran yang saling terkait membentuk lingkaran.
Mata rantai segi empat itu melambangkan laki-laki dan lingkaran
melambangkan perempuan.
3. Pohon beringin
Pohon beringin ini melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia.
Pohon beringin yang memiliki akar tunggal panjang yang menunjang pohon
besar ini tumbuh. Akar ini tumbuh sampai ke dalam tanah dan
menggambarkan kesatuan dan persatuan Indonesia. dan kuat
4. Banteng
Banteng merupakan lambang dari sila keempat.
Banteng digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka
berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang berdiskusi
dan berkumpul pada rakyat Indonesia.
5. Padi dan kapas
Padi kapas ini melambangkan sila kelima, yaitu Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia. dan melambangkan kemakmuran kususnya
dalam bagian pangan
Tokoh-Tokoh Pancasila
Ir
Soekarno
1. Ir Soekarno
Presiden pertama indonesia yaitu salah satu tokoh perumusan pancasila
dari 5 tokoh yang berperan dalam perumusan pancasila. Bung Karno lahir
di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901
2. M.Hatta
M.Hatta atau kita sering sebut bung hatta. dari sekian juta rakyat indonesia
pasti mengenal siapa itu bung hatta , Beliau adalah wakil presiden yang
selalu menemani soekarno dalam memimpin dan mengembangkan bangsa
indonesia.Bung hatta lahir di Bukit Tinggi, Sumatera Barat pada tanggal 12
Agustus 1902. Bung hatta memiliki pribadi yang Sangat bersahaja
,sederhana dan juga anti penjajahan
3. Soepomo
Tokoh selanjutnya yaitu tokoh perumusan pancasila yang ketiga adalah
Soepomo. soepomo lahir pada 22 Januari 1903 di Sukoharjo, Jawa
Tengah, Hindia Belanda. Ia adalah seorang ahli hukum generasi pertama
yang ada ketika Indonesia merdeka.
4. Mohammad Yamin
Pahwalan yang ini merupakan salah satu pahlawan yang
memperjuangakan persatuan dan kesatuan pemuda melalui Sumpah
Pemuda pada tahun 28 Oktober 1928. yaitu mohammad yamin yang lahir
di Sawah Lunto Sumatera Barat pada tanggal 24 Agustus 1903.
5. K.H Abdul Wachid Hasyim
Pahlawan yang satu ini adalah seorang Kiayi , yaitu K.H. Abdul wachid
hasyim.Beliau lahir di Jombang Jawa Timur pada 1 Juni 1914, dari
pasangan K.H. Hasyim Asy`ari dan Nyai Nafiqah binti K Ilyas. lahir dari
keluarga pejuang kemerdekaan indonesia , ayahnya K.H. Hasyim Asy`ari
merupakan pendiri dari organisasi keagamaan Nahdlotul Ulama yang
masih ada sampai saat ini.
Latar Belakang Sejarah Pancasila
Menjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir Perang Pasifik,
tentara pendudukan Jepang di Indonesia berusaha menarik dukungan
rakyat Indonesia dengan cara membentuk Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan atau BPUPK, yang kemudian menjadi BPUPKI
Badan ini mengadakan sidang pertama dari tanggal 29 Mei (yang nantinya
selesai tanggal 1 Juni 1945). Rapat yang dibuka pada tanggal 28 Mei 1945
dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema
dasar negara. Rapat pertama ini diadakan di gedung Chuo Sangi In yang
ber alamat di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan
Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung itu merupakan gedung
Volksraad yang dalam bahasa Indonesia: “Perwakilan Rakyat”.
Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada tanggal 1 Juni
1945, Bung Karno mendapatkan giliran untuk menyampaikan gagasannya
tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang di beri nama “Pancasila”.
Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima
secara aklamasi oleh segenap anggota BPUPKI
Kemudia BPUPKI membentuk Panitia Kecil untuk merumuskan dan
menyusun Undang-Undang Dasar dengan berpedoman pada pidato Bung
Karno tersebut. Dibentuklah Panitia Sembilan (terdiri dari Ir. Soekarno,
Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul
Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan
Mohammad Yamin) yang diberi tugas untuk merumuskan kembali
Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Bung
Karno pada tanggal 1 Juni 1945, dan menjadikan dokumen tersebut
sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi dan akhirnya rumusan
Pancasila hasil pemikiran Bung Karno itu berhasil dirumuskan untuk
dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang
disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka
pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI.
Demikianlah penjelasan Rumusrumus.com mengenasi pancasila,
Semoga bermanfaat
Artikel Terkait :
Isi Trikora