Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha Dasar Hukum
pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelaan diatur Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :
dengan undang-undang. Kesadaran bela negara itu hakikatnya 1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan
kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela Nusantara dan Keamanan Nasional.
negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, 2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok
hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga Perlawanan Rakyat.
negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh 3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok
bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1
terbaik bagi bangsa dan Negara. Tahun 1988.
4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan
Di Indonesia proses pembelaan negara sudah diatur secara formal POLRI.
ke dalam Undang-undang. Diantaranya sudah tersebutkan ke dalam 5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
Pancasila serta Undang-undang Dasar 1945, khususnya pasal 30. 6. Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Didalam pasal tersebut, dijelaskan bahwa membela bangsa 8. Undang-Undang No.56 tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih
merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
Dengan melaksanakan kewajiban bela bangsa tersebut, merupakan Untuk mewujudkan kesadaran dan menyatukan konsep pembelaan
bukti dan proses bagi seluruh warga negara untuk menunjukkan negara di tengah masyarakat, salah satunya dilakukan melalui
kesediaan mereka dalam berbakti pada nusa dan bangsa, serta penciptaan lagu Mars Bela Negara. Mars ini digubah oleh salah
kesadaran untuk mengorbankan diri guna membela negara. seorang musisi Indonesia yang memiliki nasionalisme, yaitu
Pemahaman bela negara itu sendiri demikian luas, mulai dari Dharma Oratmangun.
pemahaman yang halus hingga keras. Selain itu, dalam upaya menjaga kesadaran bela negara, dibuatlah
Diantaranya dimulai dengan terbinanya hubungan baik antar sesama sebuah momen untuk memperingatinya. Hari yang sudah ditetapkan
warga negara hingga proses kerjasama untuk menghadapi ancaman sebagai hari Bela Negara dipilih tanggal 19 Desember. Penetapan
dari pihak asing secara nyata. Hal ini merupakan sebuah bukti ini dimulai tahun 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
adanya rasa nasionalisme yang diejawantahkan ke dalam sebuah yang dituangkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia
sikap dan perilaku warga negara dalam posisinya sebagai warga No. 28 Tahun 2006
negara. Didalam konsep pembelaan negara, terdapat falsafah
mengenai cara bersikap dan bertindak yang terbaik untuk negara Unsur Dasar Bela Negara Didalam proses pembelaan bangsa, ada
dan bangsa. beberapa hal yang menjadi unsur penting, diantaranya adalah:
Unsur Dasar Bela Negara 1. Cinta Tanah Air
Didalam proses pembelaan bangsa, ada beberapa hal yang menjadi 2. Rela berkorban untuk bangsa & Negara
unsur penting, diantaranya adalah : 3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara
Cinta Tanah Air Kesadaran Berbangsa & bernegara Yakin akan 4. Kesadaran Berbangsa & bernegara
Pancasila sebagai ideologi Negara Rela berkorban untuk bangsa & 5. Memiliki kemampuan awal bela Negara
Negara Memiliki kemampuan awal bela Negara
Contoh-Contoh Bela Negara : Fungsi dan Tujuan Bela Negara
Melestarikan budaya Tujuan bela negara, diantaranya:
Belajar dengan rajin bagi para pelajar taat akan hukum dan Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
aturan-aturan Negara Melestarikan budaya
Dan lain-lain. Menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945 Berbuat yang
Dari unsur yang ada tersebut, bisa disebutkan mengenai beberapa terbaik bagi bangsa dan negara.
hal yang menjadi contoh proses pembelaan negara. Menjaga identitas dan integritas bangsa/ negara
Beberapa contoh tersebut diantaranya adalah : Kesadaran untuk
melestarikan kekayaan budaya, terutama kebudayaan daerah yang Sedangkan fungsi bela negara, diantaranya:
beraneka ragam. Sehingga hal ini bisa mencegah adanya pengakuan Mempertahankan Negara dari berbagai ancaman;
dari negara lain yang menyebutkan kekayaan daerah Indonesia Menjaga keutuhan wilayah negara;
sebagai hasil kebudayaan asli mereka. Untuk para pelajar, bisa Merupakan kewajiban setiap warga negara. Merupakan panggilan
diwujudkan dengan sikap rajin belajar. Sehingga pada nantinya sejarah;
4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan
Manfaat Bela Negara POLRI.
Berikut ini beberapa manfaat yang didapatkan dari bela negara: 5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
Membentuk sikap disiplin waktu,aktivitas,dan pengaturan 6. Undang-Undang No.56 tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih
kegiatan lain. 7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama 8. Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3
rekan seperjuangan.
Membentuk mental dan fisik yang tangguh. Dalam upaya menjaga kesadaran bela negara, dibuatlah sebuah
Menanamkan rasa kecintaan pada Bangsa dan Patriotisme sesuai momen untuk memperingatinya. Hari yang sudah ditetapkan
dengan kemampuan diri. sebagai hari Bela Negara dipilih tanggal 19 Desember.
Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun Penetapan ini dimulai tahun 2006 oleh Presiden Susilo Bambang
kelompok. Yudhoyono, yang dituangkan melalui Keputusan Presiden Republik
Membentuk Iman dan Taqwa pada Agama yang dianut oleh Indonesia No. 28 Tahun 2006.
individu. Selain itu, Untuk mewujudkan kesadaran dan menyatukan konsep
Berbakti pada orang tua, bangsa, agama. Melatih kecepatan, bela negara di tengah masyarakat, salah satunya dilakukan melalui
ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan. penciptaan lagu Mars Bela Negara. Mars ini digubah oleh salah
Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, seorang musisi Indonesia yang mempunyai nasionalisme, yaitu
tidak disiplin. Dharma Oratmangun.
Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian
antar sesama. TWK - Integritas Nasional 1
Contoh bela negara dalam kehidupan sehari-hari di zaman sekarang Pengertian Integritas
di berbagai lingkungan: Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Integritas diartikan
Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam sebagai keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga
keluarga. (lingkungan keluarga) memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan.
Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan keluarga) Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua kalimat yang dapat
Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan sekolah) dijadikan kunci untuk memahami tentang Integritas, yaitu:
Kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah (lingkungan 1. Integritas adalah keadaan yang menunjukkan kesatuan
sekolah) yang utuh.
Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam Bila kita cermati kalimat ini, maka kita akan mengetahui
masyarakat (lingkungan masyarakat) bahwa integritas tercipta dari dua unsur atau lebih yang
Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama (lingkungan membentuk suatu kesatuan yang utuh. Unsur-unsur
masyarakat) tersebut bisa berupa apa saja tergantung dari kata integritas
Mematuhi peraturan hukum yang berlaku (lingkungan negara) dilekatkan.
Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungan negara) Bila kata integritas dilekatkan dengan konteks kehidupan
berbangsa dan bernegara, maka unsur-unsur tersebut bisa
Di Indonesia proses pembelaan negara sudah diatur secara formal berupa masyarakat dari dua suku atau lebih yang berbeda
ke dalam Undang-undang. Diantaranya sudah tersebutkan ke dalam yang membentuk suatu kesatuan utuh dalam kehidupan
Pancasila serta Undang-undang Dasar 1945, khususnya pasal 30. berbangsa dan bernegara.
Didalam pasal tersebut, dijelaskan bahwa membela bangsa
merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Integritas di Indonesia
Untuk penjabaran lebih lengkap mengenai dasar hukum undang- Setelah kita mengetahui pengertian tentang Integritas, maka kita
undang tentang upaya bela negara adalah sebagai berikut: akan hubungkan integritas tersebut dalam konteks kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga
Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia,
keamanan negara. pada pasal ini usaha pertahanan dan
Integritas dapat menyatukan keanekaragaman suku, agama, ras,
keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
budaya dan bahasa yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
keamanan rakyat semesta (sishankamrata).
Suku-suku yang tersebar di wilayah Indonesia, diantaranya yaitu:
Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa semua warga
suku Sunda, suku Batak, suku Madura, suku Bugis, suku Betawi,
Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
suku Baduy, suku asmat, Suku dani, Suku Ambon, suku
negara.
Minangkabau, dan lain-lain.
Dasar Hukum Bela Negara Beberapa dasar hukum dan peraturan
Agama yang tersebar di Indonesia, yaitu: Islam, Kristen Protestan,
tentang Wajib Bela Negara adalah sebagai berikut:
Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Chu. Ras yang tersebar
1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan di wilayah Indonesia, diantaranya yaitu: ras Melayu Mongoloid, ras
Nusantara dan Keamanan Nasional.
Weddoid, ras Negroid, ras Papua Melanezoid
2. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok
Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Budaya yang tersebar di wilayah Indonesia, diantaranya yaitu: tari
Tahun 1988 daerah, lagu daerah dan bahasa daerah.
3. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok
Perlawanan Rakyat.
Bahasa yang tersebar di wilayah Indonesia, diantaranya yaitu: 3. Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas
bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Betawi, bahasa Madura, bahasa ketuhanan yang maha esa menurut dasar kemanusiaan
Batak, bahasa Melayu, dan lain-lain. yang adil dan beradap (Sila ke 1dan 2)
Mengenai tugas dan wewenang Mahkamah Konstitusi pada Pasal Majelis Permusyawratan Rakyat (MPR)
24C UUD 1945, selanjutnya di pertegas dengan Pasal 10 Undang- Pada awal disahkannya UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945
Undang Nomor 24 Tahun 2003 yang menyatakan sebagai berikut MPR memiliki posisi sebagai lembaga negara tertinggi. Sebagai
1. Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat lembaga negara tertinggi saat itu MPR ditetapkan dalam UUD 1945
pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk: sebagai pemegang kedaulatan rakyat. Sebagai pemegang kedaulatan
- Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar rakyat MPR mempunyai wewenang memilih dan mengangkat
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Presiden dan Wakil Presiden untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan.
- Memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang Oleh karena mempunyai wewenang memilih dan mengangkat
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar Presiden dan Wakil Presiden, maka MPR mempunyai wewenang
NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945. pula memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden sebelum masa
- Memutus pembubaran partai politik. jabatannya berakhir apabila Presiden dan Wakil Presiden dianggap
- Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. melanggar haluan negara.
2. Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat
DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga telah Tugas dan wewenang MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat :
melakukan pelanggaran hukum berupapengkhianatan terhadap 1. Melantik presiden dan wakil presiden dalam sidang paripurna
Negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau MPR
perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai 2. Memilih dan melantik Presiden dan Wakil Presiden apabila
Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. dari dua paket calon Presiden dan Wakil Presiden yang
3. Untuk kepentingan pelaksanaan wewenang sebagaimana diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang
dimaksud pada Pasal 10, Mahkamah Konstitusi berwenang paket calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara
memanggil pejabat Negara, pejabat pemerintah, atau warga terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum
masyarakat untuk memberikan keterangan sebelumnya sampai habis masajabatanya.
3. Mengubah dan menetapkan UUD
Kewajiban Mahkamah Konstitusi ( MK ) : 4. Memutuskan usul Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan
Selain kewenangan di atas, Mahkamah Konstitusi memiliki putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan
tanggung jawab dan kewajiban yaitu: Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah
1. Bertanggung jawab untuk mengatur organisasi, personalia, Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk
administrasi, dan keuangan sesuai dengan prinsip menyampaikan penjelasan untuk menyampaikan penjelasan
pemerintahan yang bersih. dalam Sidang Paripurna Majelis;
2. Wajib mengumumkan laporan berkala kepada masyarakat 5. Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden
secara terbuka mengenai permohonan yang terdaftar,
mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
diperiksa, dan diputus, serta pengelolaan keuangan dan tugas melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya;
administrasi lainnya.
6. Memilih dan melantik Wakil Presiden dari dua calon yang
diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil
Hak Mahkamah Konstitusi ( MK ) :
Presiden dalam masa jabatanya selambat-lambatnya dalam
1. Kesatuan masyarakat hukum adat (untuk pengujian UU) waktu enam puluh hari;
2. Perorangan warga negara Indonesia (untuk pengujian UU) 7. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan MK untuk
3. Pemerintah (untuk pembubaran partai politik) memberhentikan p-residen dan wakilnya dalam masa
4. Peserta pemilihan umum, baik pemilihan umum anggota DPR, jabatanya dan wakil presiden diberi kesempatan untuk
DPD, dan DPRD, maupun pemilihan umum Presiden dan menyampaikan alasannya didalam siding
Wakil Presiden (untuk perselisihan hasil pemilu)
5. Badan hukum publik atau privat (untuk pengujian UU) Fungsi Anggota MPR RI :
6. Lembaga negara (untuk pengujian UU dan sengketa antar 1. Berfungsi untuk mengubah atau mengganti Presiden yang tidak
lembaga) adil dalam menjalankan tugasnya.
2. Berfungsi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden yang
Fungsi Mahkamah Konstitusi ( MK ) : baik, jujur, dan adil.
1. menjaga konstitusi guna tegaknya prinsip konstitusionalitas
hukum. Hak-hak Anggota MPR RI :
2. untuk menjamin tidak akan ada lagi produk hukum yang keluar menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan
dari koridor konstitusi sehingga hak-hak konstitusional warga mengajukan usul pengubahan pasal Undang-Undang Dasar
terjaga dan konstitusi itu sendiri terkawal Negara Republik Indonesia Tahun 1945
konstitusionalitasnya Untuk menguji apakah suatu undang- memilih dan dipilih
undang bertentangan atau tidak dengan konstitusi. Protokoler
3. pengujian undang-undang itu tidak dapat lagi dihindari imunitas
penerapannya dalam ketatanegaraan Indonesia sebab UUD membela diri
1945 menegaskan bahwa anutan sistem bukan lagi supremasi keuangan dan administratif.
parlemen melainkan supremasi konstitusi
Negara Bertujuan untuk memperluas kekuasaan sehingga rakyat
Kewajiban Anggota MPR RI : wajib mau berkorban untuk kejayaan negara.
melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik 5. Tujuan Negara Menurut Harold J. Laski Negara memiliki
Indonesia Tahun 1945 dan menaati peraturan perundang- tujuan untuk menciptakan keadaan yang baik agar rakyatnya
undangan bisa mencapai keinginan secara maksimal.
memegang teguh dan mengamalkan Pancasila 6. Tujuan Negara Menurut ajaran Negara Hukum Tujuan
mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, Negara ialah menyelenggarakan ketertiban hukum yang berlaku
kelompok, dan golongan. di negara tersebut.
melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah. 7. Tujuan Negara Menurut ajaran Teokratis
mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan Tujuan Negara yaitu mencapai hidup yang tenteram dan aman
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesi dengan taat kepada Tuhan YME.
8. Tujuan Negara Menurut ajaran Negara Polis
TWK - Pengertian, Fungsi, Dan Tujuan NKRI Tujuan Negara yaitu mengatur ketertiban serta keamanan di
dalam negara.
Pengertian NKRI Berdasarkan latar belakang terbentuknya 9. Tujuan Negara Menurut Agustinus dan Thomas Aquinas
Indonesia, bisa disimpulkan bahwa NKRI merupakan suatu bentuk Tujuan Negara ialah mencapai kehidupan dan penghidupan
negara yang terdiri atas wilayah yang luas dan tersebar dengan yang aman dan tentram dengan taat dan dibawah pimpinan
bermacam adat, suku, keyakinan serta budaya yang memiliki tujuan Tuhan YME.
dasar menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan 10.Tujuan Negara Menurut ajaran Negara Kesejahteraan
makmur. Tujuan Negara ialah mewujudkan kesejahteraan umum.
Sedang Istilah Negara Kesatuan Republik Indonesia menutut UUD Tujuan NKRI Tujuan nasional Negara Indonesia sesuai dengan
1945 Pasal 1 (1) berbunyi sebagai berikut: Negara Indonesia ialah yang tertulis di pembukaan UUD 1945, yaitu:
Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik. Ketentuan ini 1. Memajukan kesejahteraan umum.
dijelaskan dalam pasal 18 UUD 1945 ayat (1) yang menyatakan
2. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kota dan
3. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
kabupaten, yang tiap-tiap kota, kabupaten dan provinsi itu
darah Indonesia.
mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-
undang. 4. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan negara:
Untuk mencapai kesejahteraan umum TWK - Patriotisme Dan Nasionalisme
Untuk melaksanakan ketertiban umum
Untuk memperluas kekuasaan. Pengertian Patriotisme Patriotisme berasal dari kata "Patriot" dan
"isme" dalam bahasa Indonesia yang berarti jiwa kepahlawanan atau
Tujuan negara menurut Ahli: sifat kepahlawanan. serta kata "Patriotism" dalam bahasa Inggris
1. Tujuan Negara Menurut ajaran Plato yang berarti sikap pantang menyerah, gagah berani, dan rela
Tujuan Negara Yaitu mewujudkan kesusilaan manusia sebagai berkorban demi bangsanya. Patriotisme merupakan sikap yang
makhluk sosial dan individu. bersumber dari perasaan cinta tanah air, sehingga menimbulkan rasa
2. Tujuan Negara Menurut Rousseau rela berkorban untuk bangsanya.
Tujuan negara ialah menciptakan persamaan dan kebebasan bagi Terdapat dua bentuk Patriotisme:
warga negaranya. 1. Constructive Patriotisme (Patriotisme Konstruktif) keterikatan
3. Tujuan Negara Menurut Roger H. Soltau kepada bangsa atau negara dengan tetap menjunjung tinggi
Tujuan Negara Yaitu memungkinkan rakyatnya berkembang toleran terhadap kritikan, sehingga bisa membawa perubahan
dan mengembangkan daya ciptanya sebebas mungkin. positif bagi kesejahteraan bersama.
4. Tujuan Negara Menurut Shan Yang dan Machiavelli 2. Blind Patriotism (Patriotisme Buta) keterikatan kepada bangsa
atau negara tanpa memperdulikan toleran terhadap kritik, seperti
dalam ungkapan: "benar atau salah, apapun yang dilakukan
bangsa harus didukung sepenuhnya". sehingga hal tersebut bisa begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah dicampuradukkan
membawa peperangan dan kehancuran dunia. dengan nasionalisme keagamaan
Perwujudan sikap patriotisme dapat dilaksanakan pada: Terdapat Dua macam nasionalisme:
1. Masa Damai (Pasca kemerdekaan) Sikap patriotisme pada masa 1. Nasionalisme dalam arti luas
damai dapat diwujudkan salah satunya dengan cara: memajukan Paham kebangsaan yang meletakkan kesetiaan tertinggi individu
pendidikan, menegakkan hukum dan kebenaran, memberantas terhadap bangsa dan tanah airn nya dengan memandang
kemiskinan dan kebodohan, memelihara persaudaraan maupun bangsanya itu merupakan bagian dari bangsa lain di dunia.
persatuan. Nasionalisme arti luas mengandung prinsip-prinsip:
2. Masa Perang (Darurat) Sikap patriotism pada masa perang kebersamaan, persatuan, kesatuan, dan demokrasi.
(darurat) dapat diwujudkan dengan cara: ikut berperang secara 2. Nasionalisme dalam arti sempit
fisik melawan penjajah, petugas logistik, menjadi petugas dapur Merupakan Paham kebangsaan yang sangat berlebihan (over)
umum, menolong tentara (TNI) yang terluka, dsb. dengan menganggap bangsanya sendiri lebih hebat dari bangsa
lain. Paham ini biasa disebut dengan istilah "Chauvinisme".
Pengertian Nasionalisme Istilah tersebut pernah dianut di Jerman (pada masa Adolf
Nasionalisme bersumber dari kata "nasional" dan "isme" yaitu Hitler), Jepang (pada masa Tenno Haika), Italia (pada masa
paham kebangsaan yang memiliki arti: semangat dan kesadaran Bennito Mussolini).
cinta tanah air, memelihara kehormatan bangsa, mempunyai
kebanggaan sebagai penduduk bangsa, mempunyai rasa solidaritas NOTE:
kepada musibah dan kekurang terhadap saudara sebangsa dan 1. Patriotisme : sikap dan peilaku seseorang yang dilakukan
senegaranya. dengan penuh semangat rela berkorban untuk kemerdekaan,
a.Menurut Encyclopedia Britania kemajuan, kejayaan dan kemakmuran bangsa.
Nasionalisme merupakan keadaan jiwa setiap ndividu yang 2. Chauvinisme: rasa cinta tanah air yang berlebihan dengan
merasa bahwa setiap orang memiliki kesetiaan dalam mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain
keduniaan (sekuler) tertinggi kepada negara kebangsaan 3. Sukuisme: suatu paham yang memandang bahsa suku
b. Menurut International Encyclopedia of the Social Sciences bangsanya lebih baik dibandingkan dengan suku bangsa lain.
Nasionalisme adalah suatu ikatan politik yang mengikat
kesatuan masyarakat modern dan memberi keabsahan LIMA PRINSIP NASIONALISME :
terhadap klaim (tuntutan) kekuasaan. Sedangkan Menurut 1. Kesatuan (unity)
Ensiklopedi Bahasa Indonesia: Nasionalisme merupakan sikap 2. Kebebasan (liberty, freedom, independence)
sosial dan politik dari sekelompok bangsa yang memiliki 3. Kesamaan (equaliy)
kesamaan bahasa, wilayah, kebudayaan serta kesamaan tujuan 4. Kepribadian (personality) dan identitas (identity)
dan cita cita dengan meletakkan kesetiaan yang tinggi 5. Prestasi (achievement)
terhadap kelompok negaranya.
TWK - Presiden
Bentuk-Bentuk Nasionalisme
Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah Presiden adalah pemimpin sekaligus kepala Negara yang berhak
sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan
politik dari penyertaan aktif rakyatnya, “kehendak rakyat”; nasihat dan pertimbangan.
“perwakilan politik ”. Sehari setelah kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya pada
Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang 1 yaitu untuk
memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis mengesahkan dan menetapkan UUD RI yaitu UUD 1945, memilih
sebuah masyarakat. presiden dan wakil presiden dan memebentuk KNIP untuk
Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik membantu Presiden. Menurut pasal 4 Aturan Peralihan, sebelum
,nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis MPR, DPR, dan DPA dibentuk maka segala kekuasaan dijalan oleh
dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semulajadi presiden dan di bantu oleh Komite Nasional. Disini presiden
(“organik”) hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
romantisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada
perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik;
kisah tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme
romantik.
Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana
negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan
bukannya “sifat keturunan” seperti warna kulit, ras dan
sebagainya.
Nasionalisme Kewarganegaraan selalu digabungkan dengan
nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga
diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Tugas Presiden :
Kejayaan suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
prinsip masyarakat demokrasi. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan udara, laut
Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara dan darat.
memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun menjalankan pemerintahannya sesuai dengan UUD dan UU.
memastikan apakah jajaran pemerintahannya temasuk kabinetnya bekerja keras untuk memberi kepastian kepada
kepolisian dan kejaksaan telah patuh kepada UUD dan UU yang masyarakat, bahwa pemerintahannya tunduk dibawah konstitusi
berlaku. UUD 1945 (Hasil Amandemen).
Mengajukan Rancangan Undang-undang kepada Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR). Keputusan Presiden
Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan Keputusan-keputusan presiden berbentuk, antara lain:
terhadap RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi 1. Undang-Undang
UU. 2. Peraturan Pemerintah.
Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang 3. Peraturan Presiden
(dalam kegentingan yang memaksa)
Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan Hak dan Kewaiban Presiden :
pertimbangan MA (Mahkamah Agung) 1. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD ( Pasal 4
Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan ayat 1 )
DPR 2. Pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri ( pasal 17
Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri. ayat 2 )
Menyatakan perang serta membuat perjanjian dan perdamaian 3. Menetapkan peraturan pemerintahan ( Pasal 5 ayat 2 )
dengan negara lain sesuai dengan persetujuan DPR 4. Membuat perjanjian internasional lainnya, dengan persetujuan
Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden DPR ( pasal 11 ayat 2 )
memperhatikan pertimbangan DPR 5. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL dan AU (
Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan Pasal 10 )
pertimbangan DPR. 6. Memberi grasi dan rehabilitas dengan memperhatikan
Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang pertimbangan MA ( Pasal 14 ayat 1 )
diatur dengan UU 7. Menyatakan keadaan bahaya ( Pasal 12 )
Meresmikan anggota BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) yang 8. Mengangkat duta dan konsul ( Pasal 13 ayat 1 ). Dalam
dipilih oleh DPR dan memperhatikan pertimbangan DPD. mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan
Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial DPR ( Pasal 13 ayat 2 )
dengan persetujuan DPR. 9. Menerima penempatan duta Negara lain dengan
Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan memperhatikan pertimbangan DPR ( Pasal 13 ayat 3 )
pertimbangan DPR 10.Memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan
Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada
Presiden, Mahkamah Agung dan DPR Nusa dan Bangsa ( Pasal 9 ayat 1 )
Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh 11.Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan
Komisi Yudisial dan sudah disetujui DPR pertimbangan DPR ( Pasal 14 ayat 2 )
12.Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian
Kewenangan dan Kekuasaan Presiden : dengan Negara lain dengan persetujuan DPR ( Pasal 11 ayat 1
Mengangkat duta dan konsul untuk negara lain dengan )
pertimbangan DPR. 13.Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan
Menerima duta dari negara lain dengan pertimbangan DPR. yang diatur dalam UU ( pasal 15 )
Memberikan Amnesti dan Abolisi Rehabilitasi dengan 14.Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas
pertimbangan dari DPR. memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden ( Pasal
Memberikan Grasi dan Rehabilitasi dengan pertimbangan dari 16 )
MA (Mahkamah Agung). 15.Berhak mengajukan RUU kepada DPR ( Pasal 5 ayat 1)
Menetapkan dan mengajukan anggota dari hakim konstintusi.
Menetapkan calon Hakim Agung yang diusulkan oleh KY / TWK - Sejarah Pembentukan Pancasila Sebagai Ideologi Dan
Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR. Dasar Negara
Memegang kekuasaan tertinggi atas AU / Angkatan Udara, AD
/ Angkatan Darat dan AL / Angkatan Laut. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
Menyatakan keadaan bahaya yang syarat-syaratnya ditetapkan terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan sila
oleh Undang-Undang berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
Membuat perjanjian yang menyangkut hajat hidup orang banyak pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
atau mempengaruhi beban keuangan negara. Indonesia.
Menyatakan perang dengan negara lain, damai dengan negara Ideologi dan dasar negara kita adalah Pancasila. Pancasila terdiri
lain dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR. dari lima sila. Lima sendi utama (Sila) penyusun Pancasila adalah
Memberi gelar, tanda jasa, tanda kehormatan dan sebagainya Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
yang diatur oleh UU. persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, dan keadilan
Tanggungjawab Presiden : sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf
Membangun sebuah suksesi dengan terus menjaga kontinuitas ke 4 Preambule (Pembukaan) UUD1 945.
kekuasaan, dengan memperhatikan konstitusi maupun landasan Pancasila sebagai Sejarah - Sejarah pembentukan pancasila erat
ideology pancasila. kaitannya dengan Perjuangan bersenjata bangsa Indonesia dalam
Didorong untuk memperkuat konstitusi yang menjadi kontrak mengusir penjajah, dalam hal ini Belanda dan jepang.
sosial seluruh lapisan masyarakat Indonesia. presiden dan
Penjajahan Belanda usai pada 8 Maret 1942, Sejak itu Indonesia Kemudian Bung Karno mengemukakan bahwa kelima sila
diduduki oleh Jepang. Namun Jepang tidak lama melakukan tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:
pendudukan di Indonesia. Karena Sejak tahun 1944, tentara Jepang 1. Sosio nasionalisme
mulai kesulitan dalam menghadapi tentara Sekutu. 2. Sosio demokrasi
Untuk mendapat simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu 3. Ketuhanan
Jepang dalam melawan tentara Sekutu, Jepang memberikan janji
kemerdekaan kepada rakyat indonesia. Janji ini diucapkan pada Berikutnya tiga hal tersebut menurutnya juga bisa diperas lagi
tanggal 7 September 1944 oleh Perdana Menteri Kaiso. menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong.
Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April
1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada Selesai sidang 1 BPUPKI, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota
bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang
dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil tugasnya adalah menampung usul yang masuk dan memeriksanya
dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura) serta melaporkan dalam sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota
Dalam maklumat tersebut juga dimuat dasar pembentukan Badan diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia sampai dengan tanggal 20 Juni 1945. Adapun anggota panitia
(BPUPKI). Tugas BPUPKI adalah menyelidiki dan mengumpulkan kecil ini terdiri dari 8 orang, yaitu:
usul-usul untuk selanjutnya diberikan kepada pemerintah Jepang 1. Mr. Muh. Yamin
untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.
2. Ir. Soekarno
Keanggotaan BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan
3. K.H. Wachid Hasjim
mengadakan sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945
sampai 1 Juni 1945. Dalam sidang pertama ini yang dibicarakan 4. Ki Bagus Hadikusumo
khusus mengenai calon dasar negara untuk bangsa Indonesia setelah 5. M. Sutardjo Kartohadikusumo
merdeka nanti. 6. R. Otto Iskandar Dinata
Pada sidang pertama Ir. Soekarno dan Muhammad Yamin 7. Mr. A.A. Maramis
mengusulkan calon dasar negara untuk Indonesia merdeka. 8. Drs. Muh. Hatta
Muhammad Yamin (29 Mei 1945) Kemudian Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan
Muhammad Yamin memberikan usul mengenai dasar negara secara antara Panitia Kecil, dengan para anggota BPUPKI yang berada
lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu: (berasal) di Jakarta. Hasil yang dapat dicapai antara lain adalah
1. Peri Kebangsaan dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul / Perumus
2. Peri Kemanusiaan Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan orang, yaitu:
3. Peri Ketuhanan 1. Mr. Muh. Yamin
4. Peri Kerakyatan 2. Ir. Soekarno
5. Kesejahteraan Rakyat 3. Mr. A.A. Maramis
4. Drs. Muh. Hatta
Selain itu Muhammad Yamin juga memberikan usul secara 5. K.H. Wachid Hasyim
tertulis yang juga terdiri dari lima hal, yaitu: 6. Mr. Ahmad Subardjo
1. Ketuhanan Yang Maha Esa 7. Abikusno Tjokrosujoso
2. Persatuan Indonesia 8. Abdul Kahar Muzakkir
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 9. H. Agus Salim Panitia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan / Perwakilan Kecil yang beranggotakan 9 orang ini pada tanggal tersebut juga
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon Mukadimah
Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan
Bung Karno (1 Juni 1945) “Piagam Jakarta”.
Pada Tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno (Ir. Soekarno) di depan Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-14 juli 1945, Agenda
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia sidang BPUPKI kali ini membahas tentang wilayah Negara
(BPUPKI) mengusulkan calon dasar negara yang terdiri dari lima Kesatuan Republik Indonesia, kewarganegaraan Indonesia,
asas, oleh bung karno kelima asas tersebut diberi nama Pancasila, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan,
inilah awal terbentuknya dasar negara Pancasila, yang kemudian pembelaan negara, serta pendidengajaran. Pada persidangan
pada tanggal tersebut dikenang sebagai hari lahirnya Pancasila. 1 BPUPKI yang kedua ini, anggota BPUPKI dibagi-bagi dalam
Juni menjadi tanggal yang sangat penting, karena di situlah panitia-panitia kecil. Panitia-panitia kecil yang terbentuk itu
Pancasila telah lahir, dan inilah hari lahir dasar negara Indonesia. antara lain adalah: Panitia Pembelaan Tanah Air (diketuai oleh
berikut kelima asas yang diusulkan Bung Karno sebagai calon Raden Abikusno Tjokrosoejoso), Panitia Perancang Undang-
dasar negara: Undang Dasar (diketuai oleh Ir. Soekarno) dan Panitia Ekonomi
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia) dan Keuangan (diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta).
2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
3. Mufakat atau Demokrasi Kemudian Pada tanggal 7 Agustus dibentuk PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang menggantikan BPUPKI.
4. Kesejahteraan Sosial
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan Kelima hal tersebut oleh
kepada Sekutu, dan sejak saat itu Indonesia kosong dari
Bung Karno diberi nama Pancasila.
kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh para pemimpin
bangsa Indonesia, yaitu dengan memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehari setelah masing. Sehingga diterapkan sesuai dengan kondisi masing-
proklamasi kemerdekaan PPKI menggelar sidang, dengan acara masing negara, sistem ini dapat dibedakan menjadi :
utama memilih Presiden dan Wakil Presiden dan mengesahkan 1. Parlementer
rancangan Hukum Dasar dengan preambulnya (Pembukaannya). 2. Presidensial
3. Semipresidensial
Untuk pengesahan Pembukaan (Preambul), terjadi proses yang 4. Komunis
cukup panjang. Sebelum mengesahkan Preambul (pembukaan),
5. Liberal
Bung Hatta terlebih dahulu mengemukakan bahwa pada tanggal
6. Demokrasi liberal
17 Agustus 1945 sore hari, sesaat setelah Proklamasi
Kemerdekaan, ada utusan dari Indonesia bagian Timur yang
Sistem pemerintahan merupakan cara pemerintah dalam mengatur
menemuinya.
segala yang berhubungan dengan pemerintahan. Secara luas
sistem pemerintahan bisa diartikan sebagai sistem yang menjaga
Inti dari pertemuan tersebut adalah, rakyat Indonesia bagian
kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum minoritas dan
Timur mengusulkan agar pada alinea keempat preambul, di
mayoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan
belakang kata "ketuhanan" yang berbunyi "dengan kewajiban
politik, ekonomi, pertahanan, keamanan sehingga menjadi sistem
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" dihapus.
pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya
Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih baik
masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem
memisahkan diri dari Indonesia yang baru saja diproklamasikan,
pemerintahan tersebut.
hal tersebut karena mayoritas penduduk di indonesia bagian timur
beragama non-muslim.
Secara sempit, Sistem pemerintahan dapat diartikan sebagai
sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna
Usul kemudian disampaikan oleh Muh. Hatta pada sidang pleno
menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan
PPKI, khususnya kepada para anggota tokoh-tokoh Islam, antara
mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari
lain kepada KH. Wakhid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo dan
masyarakat.
Teuku Muh. Hasan. Muh. Hatta kemudian berusaha meyakinkan
tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa indonesia.
Sehingga Sistem Pemerintahan bisa diartikan sebagai sebuah
tatanan utuh yang terdiri dari bermacam macam komponen
Setelah dilakukan Musyarah dan Mufakat serta Oleh karena
pemerintahan yang bekerja saling bergantungan serta
pendekatan yang intens dan demi persatuan dan kesatuan,
memengaruhi dalam mencapaian fungsi dan tujuan pemerintahan.
akhirnya dihapuslah kata "dengan kewajiban menjalankan syariat
Sistem ini bermanfaat untuk menjaga kestabilan pemerintahan,
Islam bagi pemeluk-pemeluknya" di belakang kata Ketuhanan dan
pertahanan, ekonomi, politik, dan lain sebagainya.
diganti dengan "Yang Maha Esa"
Indonesia adalah negara berbentuk negara kesatuan dengan
TWK - Sistem Pemerintahan Indonesia
prinsip otonomi daerah yang luas. Negara kesatuan adalah bentuk
negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan
TIGA GARIS BESAR BATANG TUBUH/PASAL-PASAL
tunggal. Negara kesatuan menempatkan pemerintah pusat sebagai
UUD1945
otoritas tertinggi sedangkan wilayah-wilayah administratif di
1. Hal bentuk negara
bawahnya hanya menjalankan kekuasaan yang dipilih oleh
2. Hal lembaga negara
pemerintah pusat untuk didelegasikan. Wilayah administratif di
3. Hal warga negara
dalam negara Indonesia saat ini terbagi menjadi 34 provinsi.
DIJABARKAN DALAM BENTUK BAB-BAB
BAB I: Bentuk Negara BAB X : Warga Negara
TANGGAL AMANDEMEN
dan Penduduk
BAB II : MPR BAB XA : HAM 1. Pertama: 19-10-1999
BAB III : Kekuasaan Pemerintah BAB XI : Agama 2. Kedua: 18-08-2000
BAB V: Kementerian Negara BAB XII : Pertahanan- 3. Ketiga: 09-11-2001
Keamanan 4. Keempat: 11-08-2002
BAB VI:Pemerintah Daerah BAB XIII : Pendidikan-
Kebudayaan PASAL PASAL YANG TIDAK DI AMANDEMEN:
BAB VII: DPR BAB XIV :Perekonomian- 4,10,12,29 dan 35
Kesejahteraan
BAB VIIA: DPD BAB XV : Bendera, PASAL-PASAL YANG DI AMANDEMEN
Bahasa, Lambang, Lagu 1. Pertama: 5,7,9,13,14,15,17,20,21
BAB VIIB: Pemilu BAB XVI : Perubahan 2. Kedua: 18,19,20,22,25,26,27,28,30,36
UUD 3. Ketiga: 1,3,6,7,8,11,17,22,23,24
BAB VIII: Hal Keuangan 4. Keempat: 2,6,8,11,16,23,24,31,32,33,34,37, At.Peralihan,
BAB VIIIA: BPK At. Tambahan, BAB IV dihapus.
BAB IX: Kekuasaan Kehakiman
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD Salah satu tuntutan Reformasi 1998 ialah dilakukannya amandemen
1945 sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD pada UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945
1945 tentang 7 kunci pokok sistem pemerintahan negara antara lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di
indonesia, sebagai berikut: tangan MPR (namun kenyataannya bukan di tangan rakyat),
1. Sistem Konstitusional. kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal- pasal
2. Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum yang terlalu "luwes" (yang dapat menimbulkan mulitafsir), serta
(rechtsstaat). kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara
3. Kekuasaan tertinggi negara ada di tangan MPR (Majelis negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Permusyawaratan Rakyat). Kekuasaan kepala negara tidak
tak terbatas. Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu ialah menyempurnakan
4. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan aturan dasar seperti tatanan negara, HAM, kedaulatan rakyat,
Rakyat. pembagian kekuasaan, eksistensi negara hukum dan negara
demokrasi, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan
aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan Berdasarkan Pembukaan UUD 1945 Alinea IV yang berbunyi,
kesepakatan diantaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, "bahwa kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu disusun dalam suatu
tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat structur) kesatuan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam
atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem pemerintahan rakyat".
presidensil. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, yang berbunyi, "Negara
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik".
Sistem ketatanegaraan Indonesia sesudah Amandemen UUD 1945,
dapat dijelaskan sebagai berikut: Undang-Undang Dasar merupakan Dapat disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia ialah Negara
hukum tertinggi dimana kedaulatan berada di tangan rakyat dan Kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya ialah Republik.
dijalankan sepenuhnya berdasarkan UUD. UUD memberikan Selain bentuk pemerintahan republik dan bentuk negara kesatuan,
pembagian kekuasaan (separation of power) kepada 6 lembaga Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala
negara dengan kedudukan yang sama dan sejajar, yaitu Majelis negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Hal itu didasarkan pada
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Presiden, Mahkamah Agung Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, "Presiden Republik Indonesia
(MA), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Mahkamah Konstitusi memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang Undang
(MK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta Dewan Perwakilan Dasar". Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia
Rakyat (DPR). menganut Sistem Pemerintahan Presidensial.
Pada masa sekarang ini, bisa disebut sistem pemerintahan di Secara teori, berdasarkan UUD 1945, Indonesia menganut sistem
Indonesia masih dalam masa transisi. Sebelum diberlakukannya pemerintahan presidensial. Namun dalam praktiknya banyak
sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen elemen elemen dari sistem pemerintahan parlementer yang masuk
ke 4 tahun 2002, sistem pemerintahan Indonesia masih ke dalam sistem pemerintahan di Indonesia. Sehingga secara singkat
mendasarkan pada UUD 1945 dengan beberapa perubahan seiring bisa dikatakan bahwa sistem pemerintahan yang berjalan di
dengan adanya transisi menuju sistem pemerintahan yang baru. Indonesia ialah sistem pemerintahan yang merupakan gabungan
Sistem pemerintahan yang baru ini diharapkan berjalan mulai tahun atau perpaduan antara sistem pemerintahan presidensial (mayoritas)
2004 setelah dilakukannya Pemilu pada tahun 2004. dengan sistem pemerintahan parlementer (minoritas). Apalagi bila
dirunut dari sejarahnya, Indonesia mengalami beberapa kali
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia adalah sebagai perubahan Periodisasi Sistem Pemerintahan, diantaranya :
berikut: 1. Tahun 1945-1949, Indonesia pernah menganut Sistem
1. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem Pemerintahan Presidensial
pemerintahan presidensial. 2. Tahun 1949-1950, Indonesia menganut sistem pemerintahan
2. Bentuk negara kesatuan yang memiliki prinsip otonomi daerah parlementer yang semu
yang luas. Wilayah negara terbagi menjadi beberapa provinsi. 3. Tahun 1950-1959, Indonesia masih menganut sistem
3. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan pemerintahan parlementer dengan demokrasi liberal
badan peradilan dibawahnya. Presiden merupakan kepala negara 4. Tahun 1959-1966, Indonesia menganut sistem pemerintahan
yang sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presidensial secara demokrasi terpimpin.
presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket. 5. Tahun 1966-1998 (Orde Baru), Indonesia menganut sistem
4. Parlemen terdiri dari dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan pemerintahan presidensial
Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Para
anggota DPR dan DPD merupakan anggota MPR. DPR Terdapat perubahan baru dalam sistem pemerintahan Indonesia. Hal
mempunyai kekuasaan legislatif serta kekuasaan mengawasi tersebut diperuntukan dalam memperbaiki sistem presidensial yang
jalannya pemerintahan. lama. Perubahan baru ini antara lain adanya pemilihan secara
5. Kabinet / menteri diangkat oleh presiden serta bertanggung langsung, mekanisme check and balance, sistem bikameral dan
jawab langsung kepada presiden. pemberian kekuasaan yang lebih besar pada parlemen untuk
melakukan pengawasan serta fungsi anggaran
Sistem pemerintahan ini juga mengambil elemen-elemen dari
sistem pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan TWK - Pemberontakan-Pemberontakan Di Daerah
untuk menghilangkan kelemahan yang ada pada sistem presidensial.
Beberapa variasi sistem pemerintahan presidensial di Indonesia Berikut adalah beberapa pemberontakan yang pernah terjadi di
ialah sebagai berikut : daerah.
1. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu 1. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
pertimbangan atau persetujuan dari DPR. di Bandung, pada 23 Januari 1950.
2. Parlemen mendapat kekuasaan yang lebih besar dalam hal Pemimpin: Raymond Pierre Westerling & Sultan Hamid II.
membentuk undang-undang dan hak anggaran (budget) Penyebab: kekhawatiran dibubarkan negara Pasundan,
3. Presiden sewaktu-waktu bisa diberhentikan oleh MPR atas usul dukungan terhadap sistem federal, dan melindungi aset
dari DPR. Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi ekonomi Belanda.
presiden meskipun tidak secara langsung. Menyebabkan 79 anggota APRIS gugur, termasuk Letnan
4. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu persetujuan Lembong gugur dalam pertempuran itu.
dan pertimbangan DPR. 2. Pemberontakan Andi Azis di Makassar,
pada 5 April 1950.
Sistem Pemerintahan Indonesia Saat Ini (Setelah Diamandemen) Pemimpin: Andi Aziz.
Penyebab: penolakan penggabungan TNI dan unsur eks- Dalam usaha mengatasi keadaan, Panglima Jenderal
KNIL dan mempertahankan Negara Indonesia Timur (NIT) Sudirman segera memerintahkan kepada Kolonel Gatot
untuk tidak bergabung dengan NKRI. Soebroto di Jawa Tengah dan Kolonel Soengkono di Jawa
Penumpasan pemberontakan ini dipimpin oleh Kolonel Alex Timur agar mengerahkan kekuatan TNI dan polisi untuk
Kawilarang. menumpas kaum pemberontak.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) Pada 30 September 1948 Seluruh kota Madiun dapat direbut
di Ambon, pada 25 April 1950. kembali oleh TNI. Musso yang melarikan diri ke luar kota
Pemimpin: Dr. Christian Robert Soumokil. dapat dikejar dan ditembak TNI, sedangkan Amir
Penyebab: Soumokil tidak setuju dengan penggabungan Syarifuddin tertangkap di hutan Ngrambe, Grobogan, lalu
daerah-daerah Negara Indonesia Timur ke dalam wilayah dihukum mati
NKRI. 7. Peristiwa G 30 S/PKI
Soumokil mendirikan Republik Maluku Selatan, ia mencoba Pada awal tahun 1960, kondisi ekonomi begitu
untuk melepas wilayah Maluku Tengah dan NIT dari NKRI. memprihatinkan dan kondisi sosial politik penuh gejolak.
Tindakan yang pertama dilakukan oleh pemerintah adalah Memanfaatkan situasi tersebut PKI berusaha menyusun
permintaan menempuh jalur damai kepada RMS, namun kekuatan dan melakukan pemberontakan. Puncak
ditolak mentah-mentah oleh Soumokil. Sehingga, ketegangan politik terjadi secara nasional pada dini hari 30
pemerintah Indonesia melakukan ekspedisi militer dengan September 1965, yaitu terjadinya penculikan dan
menunjuk Kolonel Alex Kawilarang dan Letkol Slamet pembunuhan terhadap para perwira Angkatan Darat di
Riyadi. bawah pimpinan Letnan Kolonel Untung. Para perwira TNI
Kota Ambon dapat dikuasai oleh Indonesia pada November AD yang diculik dan dibunuh oleh sekelompok G 30 S/PKI
1950. Soumokil dijatuhi hukuman mati. dikenal dengan nama pahlawan revolusi. Berikut daftar
4. Pemberontakan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di nama pahlawan revolusi.Peristiwa pembunuhan oleh G 30
Indonesia bagian timur, S/PKI juga terjadi di Yogyakarta, yang mengakibatkan
pada 1 Maret 1957. gugurnya dua orang perwira TNI AD yaitu Kolonel Katamso
dan Letnan Kolonel Sugiyono.
Pemimpin: Komandan Ventje Sumual dan Letkol Daniel
Julius Somba Dalam peristiwa tersebut, Jenderal Abdul Haris Nasution
berhasil meloloskan diri dari pembunuhan. Akan tetapi
Penyebab: ketidakharmonisan antara Pemerintah Pusat
puteri beliau yang bernama Ade Irma Nasution tewas akibat
dengan Pemerintah Daerah terutama di Sulawesi.
tembakan para penculik. Sebagai reaksi dari pemberontakan
Tuntutan dari Permesta adalah hasil sumber daya daerah
ini Presiden Soekarno memberi tugas kepada Mayor Jenderal
digunakan untuk pembangunan daerah sebanyak 70 persen
Soeharto yang pada saat itu menjabat sebagai Panglima
dan 30 persen untuk pemerintah daerah. Diselesaikan dengan
Kostrad, untuk memimpin operasi penumpasan terhadap
Operasi Merdeka yang dipimpin oleh Rukminto
Gerakan 30 September. Tindakan-tindakan yang
Hendraningrat
dilakukannya adalah:
5. Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia
Letnan Jenderal Ahmad Yani
(PRRI) di Sumatra,
Mayor Jenderal R. Suprapto
pada 15 Februari 1958.
Mayor Jenderal M.T. Haryono
Pemimpin: Letkol Achmad Husein
Mayor Jenderal S. Parman
Latar Belakang: kesenjangan ekonomi antara ekonomi pusat Brigadir Jenderal D.I. Panjaitan
dan daerah Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
Dibentuknya: Dewan Banteng yang dibentuk pada 20 Letnan Satu Pierre Andreas Tendean
Desember 1956 di Sumatera Barat oleh Kolonel Ismail
Lengah (Ketua: Achmad Husein), Dewan Gajah yang a. Pada 1 Oktober 1965
dibentuk pada 22 Desember 1956 di Sumatera Utara oleh Berhasil merebut kembali RRI dan Kantor Telekomunikasi.
Kolonel Maludin Simbolon, dan Dewan Garuda yang b. Pada 2 Oktober 1965
dibentuk pada Januari 1957 di Sumatera Selatan oleh Letnan Operasi yang dilakukan oleh RPKAD di bawah pimpinan
Kolonel Barlian. Kolonel Sarwo Edhi Wibowo berhasil menguasai beberapa
Diproklamirkan PRRI dengan PM Syafruddin Prawira tempat penting termasuk daerah sekitar Bandara Halim
Negara. Perdanakusuma yang menjadi pusat kegiatan Gerakan 30
Operasi penumpasan: Operasi Tegas (dipimpin oleh September.
Kaharuddin Nasution), Operasi 17 Agustus (Ahmad Yani), c. Pada tanggal 3 Oktober 1965
Operasi Saptamarga (Djatikusumo), Operasi Sadar (Ibnu Dilakukan operasi pembersihan di daerah Lubang Buaya.
Sutowo). Atas petunjuk seorang anggota polisi, akhirnya ditemukan
6. Peristiwa Madiun (Pemberontakan PKI) sebuah sumur tua tempat jenazah para perwira Angkatan
Pemberontakan PKI di Madiun, merupakan pengkhianatan Darat dikuburkan
terhadap bangsa Indonesia.
Pemimpin: Amir Syarifudin dan Musso. 8. Peristiwa DI/TII
Tujuan: Meruntuhkan pemerintah RI untuk kemudian Pemberontakan DI/TII
diganti dengan pemerintah yang berdasar paham komunis. - di Jawa Barat Pada 7 Agustus 1949
Pada 18 September 1948 PKI berhasil menguasai Madiun - Di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kartosuwiryo
dan sekitarnya ke- mudian mengumumkan berdirinya Soviet memproklamasikan berdirinya Negara Islam
Republik Indonesia. Indonesia.
- Gerakannya dinamakan Darul Islam (DI) sedangkan
tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII).
- Pembrontakan ini dikenal dengan nama
Pemberontakan DI/TII.
- Gerakan ini dibentuk saat Jawa Barat ditinggal oleh
pasukan Siliwangi yang berhijrah ke Yogyakarta dan
Jawa Tengah.
- Dalam menghadapi aksi DI/TII, pemerintah
mengerahkan pasukan TNI untuk menumpas gerakan
ini.
- Pada 1960 Pasukan Siliwangi bersama rakyat
melakukan operasi "Pagar Betis" dan operasi
"Bratayudha".
- Pada 4 Juni 1962 Kartosuwiryo beserta para
pengawalnya dapat ditangkap oleh pasukan Siliwangi
dalam operasi "Bratayudha" di Gunung Geber, daerah
Majalaya, Jawa Barat.
Pemberontakan DI/TII
- di Jawa Tengah
- Pemimpin: Amir Fatah
- Wilayah: Brebes, Tegal, dan Pekalongan.
- Pada Januari 1950 Pemerintah melakukan operasi kilat
yang disebut Gerakan Banteng Negara (GBN) untuk
menumpas pemberontakan ini, di bawah pimpinan
Letnan Kolonel Sarbini.
Pemberontakan DI/TII
- di Aceh
- Pimpinan : Teuku Daud Beureuh
- Latar belakang: Daud Beureuh merasa kecewa karena
status Aceh pada 1950, diturunkan dari daerah
istimewa menjadi karesidenan di bawah Provinsi
Sumatra Utara.
- Semula pemerintah menggunakan kekuatan senjata
dalam menghadapi pemberontakan ini.
- Selanjutnya atas prakarsa Kolonel M. Yasin yang
menjabat sebagai Pangdam 1/lskandar Muda, pada 17-
21 Desember 1962 diselenggarakan "Musyawarah
Kerukunan Rakyat Aceh" yang mendapat dukungan
tokoh-tokoh masyarakat Aceh sehingga
pemberontakan dapat dipadamkan.
Pemberontakan DI/TII
- di Sulawesi Selatan
- Pimpinan: Kahar Muzakar
- Latar belakang: Pada 30 April 1950, Kahar Muzakar
menuntut kepada pemerintah agar pasukannya
dimasukkan ke dalam Angkatan Perang RIS (APRIS).
Tuntutan ini ditolak karena harus melalui
penyaringan.
- Untuk menghadapi pemberontakan DI/TII di Sulawesi
Selatan ini, pemerintah melakukan operasi militer.
- Pada Februari 1965, Kahar Muzakar berhasil
ditangkap dan ditembak mati.
Pemberontakan DI/TII
- di Kalimantan Selatan
- Pimpinan: lbnu Hajar Pada awalnya pemerintah
memberi kesempatan kepada lbnu Hajar untuk
menyerah. Akan tetapi setelah menyerah, lbnu Hajar
melarikan diri dan melakukan pemberontakan lagi.
Selanjutnya, pemerintah mengerahkan pasukan TNI
sehingga akhir tahun 1959, lbnu Hajar beserta seluruh
anggota gerombolannya tertangkap.