Anda di halaman 1dari 21

TWK-Pilar Negara (45 Butir Pengalaman Pancasila) 3.

Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk


kepentingan bersama
KETUHANAN YANG MAHA ESA 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan kekeluargaan.
ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa 5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing - 6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. melaksanakan hasil keputusan musyawarah
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama 7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang kepentingan pribadi dan golongan
berbeda - beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan nurani yang luhur.
kepercayaan terhadap Tuh an Yang Maha Esa. 9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan harkat dan martabat manusia, nilai - nilai kebenaran dan
Tuhan Yang Maha Esa. keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan kepentingan bersama
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya 10. Memberikan kepercayaan kepada wakil - wakil yang dipercayai
masing - masing. untuk melaksanakan pemusyawaratan.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat 2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban 4. Menghormati hak orang lain.
asasi setiap manusia, tanpa membeda - bedakan suku, 5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sendiri
sosial, warna kulit dan sebagainya. 6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha - usaha yang bersifat
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. pemerasan terhadap orang lain
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal - hal yang bersifat
5. Mengembangkan sikap tidak semena - mena terhadap orang pemborosan dan gaya hidup mewah
lain. 8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
6. Menjunjung tinggi nilai - nilai kemanusiaan. merugikan kepentingan umum
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 9. Suka bekerja keras
8. Berani membela kebenaran dan keadilan. 10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh kemajuan dan kesejahteraan bersama.
umat manusia. 11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama yang merata dan berkeadilan social
dengan bangsa lain.
TWK - 45 Butir-Butir Pengamalan Pancasila Dengan Contoh
PERSATUAN INDONESIA Dan Penjelasan
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan Pancasila merupakan Dasar negara Republik Indosesia. Konsep
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. dasar Pancasila ini terdapat pada Pembukaan Undang-Undang
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Kata
bangsa apabila diperlukan. Pancasila diambil dari bahasa Sansekerta, "Panca" memiliki arti
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. lima dan "sila" berarti dasar, jadi Pancasila memiliki arti lima dasar.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah Dalam hal ini yang dimaksud adalah lima dasar negara.
air Indonesia. Sila-Sila dalam pancasila terdiri dari kalimat pernyataan. Bunyi
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, kelima sila tersebut ialah sebagai berikut.
perdamaian abadi dan keadilan sosial. 1. Ketuhanan yang Maha Esa
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka 2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Tunggal Ika 3. Persatuan Indonesia
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN dan Agar pancasila lebih mudah dipahami dan diamalkan oleh
PERWAKILAN masyarakat, maka pada tahun 1978 pemerintah menyusun 36 butir-
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia butir Pancasila berdasarkan Tap MPR No. II/MPR/1978 tentang
Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang Ekaprasetia Pancakarsa atau Pedoman Penghayatan dan
sama. Pengalaman Pancasila (P4).
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
Butir – butir Pancasila yang dahulu ada 36 butir sekarang diubah keturrunan, agama, kepercayaan, kedudukan sosial, jenis
menjadi 45 butir pancasila. Dan sekarang ini masyarakat banyak kelamin, warna kulit dan sebagainya.
yang belum tahu mengenai hal ini. Karena kurangnya sosialisasi Contoh pengamalan : Menghargai perbedaan yang ada, Karena
yang dilakukan pemerintah dalam mengumumkan butir–butir kita harus menyadari bahwa kita hidup memang berbeda-beda
pancasila. Pada jaman dahulu tahun 1980 an untuk murid di Sekolah baik dari suku, ras, maupun agama, jadi perbedaan itu memang
Dasar diwajibkan menghafal 36 butir pancasila dan dulu terdapat ada
banyak film yang merupakan pengamalan dari butir pancasila. 3. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
Dalam masa reformasi menurut Tap MPR no. I/MPR/2003 ada Contoh pengamalan : Tidak boleh memperlakukan orang lain
perubahan isi butir – butir Pancasila dengan masa sebelumnya, secara semena-mena terutama dalam hal yang buruk dan
sehinggga menjadi 45 butir. merugikan orang lain
 Sila pertama dijabarkan dalam 7 butir 4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
 Sila kedua dijabarkan dalam 10 butir Contoh pengamalan : Mau mengikuti kerja bakti dan berbaur
 Sila ketiga dijabarkan dalam 7 butir dengan masyarakat yang lain
 Sila keempat dijabarkan dalam 10 butir 5. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
 Sila kelima dijabarkan dalam 11 butir Contoh pengamalan : Tidak boleh semena-mena terhadap
sesama manusia agar bisa hidup berdampingan dan rukun.
Untuk lebih jelasnya berikut isi 45 butir butir Pancasila yang baru 6. Berani membela kebenaran dan keadilan.
sesuai dengan Tap MPR no. I/MPR/2003. Contoh pengamalan : Sebagai manusia kita wajib menjunjung
suatu kebenaran, jangan yang salah malah dibenarkan. Kita
Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa perlu hidup adil terhadap sesama manusia
1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan 7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Contoh pengamalan : Memberi bantuan kepada orang lain yang
Contoh pengamalan : Mempunyai dan meyakini satu agama butuh pertolongan kita
dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan sesuai 8. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
dengan norma agama yang dianut. 2. Contoh pengamalan : Saling menghormati dan menghargai
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa pada Tuhan Yang Maha sesama manusia.
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing 9. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. dengan bangsa lain
Contoh pengamalan : Menjalankan perintah dan menjauhi Contoh pengamalan : Manusia adalah mahkluk sosial. Sehingga
larangan sesuai dengan norma agama yang dianut serta tidak manusia tidak dapat hidup sendiri, perlu adanya saling
menganggu penganut agama yang lain. membantu satu sama lain.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama 10. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang umat manusia.
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Contoh pengamalan : Sebagai bangsa Indonesia ketika saudara
Contoh pengamalan : Menghormati dan mau bekerja sama kita tertimpa musibah kita perlu membantunya karena mereka
meskipun dengan pemeluk agama lain. masih satu bangsa dengan kita
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Contoh pengamalan : Kita wajib hidup rukun meskipun beda 1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
agama karena kita satu bangsa Indonesia. dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
5. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya Contoh pengamalan : Bila di negara kita ada suatu masalah kita
masing-masing. harus fokus menyelesaikan masalah tersebut untuk kepentingan
Contoh pengamalan : Saling menghormati ketika terdapat bersama / untuk kepentingan negara bukan memanfaatkannya
pemeluk agama lain yang sedang melaksanakan ibadah. untuk kepentingan kelompok / golongan / pribadi.
6. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
merupakan masalah yang menyangkut hubungan pribadi bangsa apabila diperlukan.
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Contoh pengamalan : Turut berjuang dan membela indonesia
Contoh pengamalan : Setiap manusia bebas menganut agama apabila negara Indonesia terancam keamanannya.
yang sudah disahkan pemerintah 3. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tunggal Ika.
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. Contoh pengamalan : Tidak membeda bedakan antara suku, ras
Contoh pengamalan : Tidak memaksakan sebuah agama dan agama satu dengan lainnya, karena kita semua sama-sama
kepada orang lain karena itu urusan dia dengan Tuhannya. warga Indonesia
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah
Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab air Indonesia.
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat Contoh pengamalan : Menjaga sumber daya dan kelestarian
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. bumi yang ada di Indonesia
Contoh pengamalan : Tidak boleh memperlakukan manusia 5. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
secara sewenang - wenang / kurang bermartabat karena semua Contoh pengamalan : Lebih memilih dan menggunakan produk
manusia memiliki hak asasi yang sama dalam negeri dibanding produk buatan dari luar.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban 6. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
asasi setiap manusia, tanpa membeda bedakan suku,
Contoh pengamalan : Menjunjung tinggi nilai persatuan bangsa Contoh pengamalan : Wajib hukumnya saling menghormati
tanpa memandang suku, ras dan agama. terhadap sesama manusia untuk tercapainya sikap
7. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, kekeluargaan. 36.
perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
Contoh pengamalan : Turut mengampanyekan perdamaian Contoh pengamalan : Adil terhadap teman yang butuh bantuan
dunia atau jika belum bisa, kita bisa mulai dari yang terkecil dan tidak membeda-bedakannya. 37.
seperti mematuhi peraturan yang sudah ada di lingkungan kita. 3. Menghormati hak orang lain.
Contoh pengamalan : Saling menghormati, baik, dan rukun
Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan terhadap sesama manusia.
dalam permusyawaran / perwakilan 4. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Contoh pengamalan : Dalam hidup memang antara hak dan
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang kewajiban dibutuhkan akan tetapi haruslah seimbang.
sama. Contohnya kita berhak memperoleh kenyamanan berkendara
Contoh pengamalan : Setiap manusia memiliki hak dan tapi wajib hukumnya menaati aturan lalu lintas yang berlaku
kewajiban sama memperoleh pendidikan. 5. Suka bekerja keras.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. Contoh pengamalan : Hidup jangan banyak mengeluh, kita
Contoh pengamalan : Tidak boleh kita memaksakan kehendak perlu kerja keras dan cerdas untuk memenuhi kebutuhan
sendiri terhadap orang lain apalagi melakukan ancaman. keluarga apalagi kalau bisa memberi kepada orang yang
3. Mengutamakan musyawarah saat mengambil keputusan untuk membutuhkan
kepentingan bersama. 6. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
Contoh pengamalan : Ketika ada perbedaan kita wajib berdiri sendiri.
mengutamakan aspek bermusyawarah. Contoh pengamalan : Memberi bantuan modal usaha tanpa
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat bunga kepada tetangga sekitar yang membutuhkan
kekeluargaan. 7. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
Contoh pengamalan : Dalam bermusyawarah perlu tercapainya merugikan kepentingan umum.
hasil yang telah disepakati bersama dengan mendukung aspek Contoh pengamalan : Jangan sampai dalam hidup kita
kekeluargaan. membuat susah tetangga sekitar, misal membangun pabrik
5. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati industri tapi limbah dibuang sembarangan yang menjadikan
nurani yang luhur. rugi tetangga sekitar kita
Contoh pengamalan : Dalam bermusyawarah kita tidak boleh 8. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
emosi karena kita wajib dalam keadaan kepala dingin. pemborosan dan gaya hidup mewah.
6. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai Contoh pengamalan : Bersikaplah hemat, lebih baik sisihkan
dalam melaksanakan pemusyawaratan. uang anda untuk orang yang lebih membutuhkan.
Contoh pengamalan : Menyerahkan dan mempercayai secara 9. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
penuh aspirasi kita terhadap wakil - wakil terpilih untuk bersifat pemerasan terhadap orang lain.
menjalankan tugasnya. Contoh pengamalan : Bersifat sewajarnya terhadap sesama,
7. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang misal jangan sampai anda memberatkan orang lain apalagi
dicapai sebagai hasil musyawarah. sampai jatuhnya pemerasan
Contoh pengamalan : Kita perlu patuh, menerima dan hormat 10. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
terhadap suatu keputusan yang sudah disepakati dan mufakat. kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
8. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas Contoh pengamalan : Melakukan kegiatan kegiatan
kepentingan pribadi atau golongan. membangun seperti gotong royong, kerja baiti, bela negara dan
Contoh pengamalan : Di dalam bermusyawarah perlu lain sebagainya
mengutumakan kepetingan bersama dibanding kepentingan 11. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
pribadi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
9. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan Contoh pengamalan : Dalam hidup jangan mengklaim hak
melaksanakan hasil keputusan musyawarah. yang memang itu sudah dipantenkan pemiliknya. Apabila
Contoh pengamalan : Dalam menerima sebuah keputusan kita memang mau digunakan untuk kepentingan kita ada baiknya
perlu ikhlas dalam menjalaninya ijin terlebih dahulu
10. Keputusan yang diambil harus bisa dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan TWK - Pilar Negara ( Pancasila )
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan Arti dan Pengertian Ideologi
bersama. 1. Arti kata ideologi ldeologi
Contoh pengamalan : Dalam pengesahan keputusan seharusnya berasal dari kata idea dan logos. Idea artinya pemikiran,
keputusan tersebut sesuai dengan norma pada Tuhan Yang Maha konsep atau gagasan. Logos artinya pengetahuan.
Esa serta tetap mempertahankan martabat 2. Pengertian Ideologi
Secara sederhana ldeologi berarti pengetahuan tentang ide,
Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 35. keyakinan, atau gagasan. Secara luas ldeologi adalah
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan seperangkat prinsip-prinsip yang dijadikan dasar untuk
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam
melangsungkan dan mengembangkan kehidupan nasional
suatu bangsa dan negara.
Dasar dan ideologi Negara Republik Indonesia 3. Sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan lokal
1. Pancasila sebagai dasar negara  Menghormati dan menghargai sesama manusia tanpa
Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Pembukaan melihat asal usul, agama, ras, dan latar belakang
UUD 1945 alinea ke-4. kehidupannya.
2. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia  Bersikap adil dan tidak mengambil hak orang lain
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia dapat diartikan
sebagai suatu konsep tentang sistem nilai yang secara individu TWK - Pilar Negara ( Pembukaan UUD 1945 )
maupun kebersamaan dipandang sebagai prinsip hidup ideal Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
yang dicita-citakan dan diinginkan untuk diwujudkan dalam dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,
kehidupan masyarakat dan negara. karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa
dipergunakan sebagai petunjuk atau pedoman kehidupan mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
berbangsa dan bernegara yang meliputi berbagai bidang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat,
kehidupan. Selain itu, Pancasila juga memiliki nilai-nilai dan adil dan makmur.
memberikan arah serta tujuan menuju masyarakat yang adil Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
dan makmur. didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan
Nilai-nilai Pancasila ini kemerdekaannya.
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara memiliki nilai-nilai Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah
sebagai berikut. Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
1. Nilai-nilai ketuhanan yang Maha Esa Indonesia merupakan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
negara yang mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa. Negara kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melindungi warga negaranya untuk beribadah sesuai dengan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
agama dan kepercayaannya. perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
2. Nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab Setiap warga Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang
negara mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban antara Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
sesama manusia sebagai asas kebersamaan bangsa Indonesia. susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
3. Nilai-nilai persatuan Indonesia Setiap warga negara Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
mengutamakan persatuan, kesatuan, kepentingan dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan Permusyawatan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
golongan. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
bangsa dan negara
4. Nilai-nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah TWK - Pilar Negara ( Perundang-undangan Nasional )
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Selalu A. Tata Urutan Perundang-undangan Nasional
mengutamakan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan 1. Undang-Undang Dasar 1945
suatu persoalan. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap UUD 1945 merupakan peraturan negara tertinggi dan
keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. sebagai hukum dasar tertulis yang memuat dasar dan garis
5. Nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Seluruh besar hukum dalam penyelenggaraan negara. 2.
warga negara bersama-sama menciptakan keadilan sosial dalam 2. Ketetapan MPR
kehidupan bermasyarakat. Memupuk sikap saling menghormati Ketetapan MPR merupakan putusan MPR yang ditetapkan
dan bersikap adil antar-sesama manusia. dalam sidang-sidang MPR. Terdapat dua macam putusan
MPR, yaitu sebagai berikut.
 Ketetapan
Yaitu putusan MPR yang mengikat ke dalam dan ke
luar majelis.
 Keputusan
Yaitu putusan MPR yang mengikat ke dalam majelis
saja.
3. Undang-Undang (UU)
Undang-undang merupakan produk bersama antara DPR
dan presiden untuk melaksanakan UUD 1945 dan
Sikap Positif terhadap Pancasila Ketetapan MPR.
Berikut adalah sikap positif terhadap Pancasila dalam berbagai 4. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu)
aspek kehidupan. Perppu merupakan peraturan yang dibuat oleh pemerintah
1. Sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan politik dalam hal kepentingan yang memaksa (sumber: Pasal 22
 Mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung UUD 1945).
jawab. Ketentuannya adalah:
 Menjalankan pemerintahan secara jujur dan konsekuen.  Perppu harus diajukan ke DPR dalam persidangan
2. Sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan ekonomi berikut.
 Memanfaatkan sumber daya alam secara baik.  DPR dapat menerima atau menolak Perppu dengan
 Menjalankan kegiatan perekonomian secara jujur. tidak mengadakan perubahan.
 Jika ditolak DPR, Perppu harus dicabut - RUU yang berasal dari DPR akan diproses oleh
5. Peraturan Pemerintah (PP) Panitia Ad Hoc DPR yang selanjutnya dimasukkan
Peraturan pemerintah merupakan peraturan yang dibuat dalam agenda pembahasan rapat DPR.
oleh pemerintah untuk melaksanakan UU  Proses pengajuan RUU
6. Keputusan presiden (Keppres) - RUU diajukan oleh presiden kepada DPR dan oleh
Keppres merupakan peraturan yang dibuat oleh DPR itu sendiri.
pemerintah untuk menjalankan fungsi. - DPR berwenang untuk mengubah, baik menambah
7. Peraturan daerah (Perda) maupun mengurangi RUU tersebut sehingga menjadi
Perda merupakan peraturan yang dibuat oleh Pemerintah Undang-Undang (UU)
Daerah (Pemda) untuk melaksanakan aturan hukum di  Proses pembahasan RUU
atasnya dan menampung kondisi khusus dari daerah yang  RUU yang diajukan oleh presiden atau oleh DPR diproses
bersangkutan. melalui permusyawaratan dalam masa persidangan DPR.
Jenis-jenis Perda:  Proses penetapan RUU menjadi UU
 Perda provinsi Perda provinsi dibuat oleh DPRD provinsi  RUU diproses untuk ditetapkan menjadi UU oleh DPR
bersama dengan gubernur. dalam forum rapat pleno DPR.
 Perda Kabupaten/Kota Perda Kabupaten/Kota dibuat  Pengesahan dan pemberlakuan UU
oleh DPRD Kabupaten/Kota bersama dengan Bupati  Setelah DPR menetapkan RUU menjadi UU, UU tersebut
 Peraturan desa atau yang setingkat Peraturan desa atau disahkan oleh presiden untuk diundangkan oleh menteri
yang setingkat dibuat oleh Badan Permusyawaratan Desa sekretaris negara dalam lembaran negara tentang
atau lembaga yang setingkat. berlakunya UU tersebut.
3. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan peraturan
B. Fungsi dan Kedudukan Peraturan Perundang-undangan perundang-undangan
1. Fungsi peraturan perundang-undangan  Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
 Untuk memberikan kepastian hukum.  Presiden
 Untuk melindungi dan mengayomi hak-hak warga negara. 4. Kerangka peraturan perundang- undangan
Untuk memberikan rasa keadilan.  Judul Pada bagian ini berisi: jenis, nomor, tahun
 Untuk menciptakan ketertiban dan ketenteraman. perundangan, dan nama peraturan perundang-undangan.
2. Kedudukan peraturan perundang-undangan Sebagai hukum  Pembukaan Pada bagian ini berisi:
bagi warga negara. Menjamin hak-hak dan kewajiban warga - Kata-kata "Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa':
negara - jabatan pembentuk peraturan perundang-undangan,
- konsideran, dasar hukum, dan
C. Proses Pembuatan Peraturan Perundang-undangan Nasional - dictum.
1. Asas penyusunan peraturan perundang-undangan  Batang tubuh atau isi Pada bagian ini terdiri atas: bab,
 Asas hierarki pasal, ayat, ketentuan peralihan, ketentuan penutup,
Artinya, suatu peraturan perundang-undangan tidak boleh pengesahan, dan pengundangan
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi tingkatannya.
 Undang-undang tidak dapat diganggu gugat TWK - Arti Dan Makna Lambang Dan Simbol Negara
Artinya, hanya boleh diuji oleh lembaga yang berwenang
Garuda Pancasila merupakan Lambang negara Indonesia, yang juga
(DPR dan MK).
memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Meskipun Berbeda-
 Undang-undang yang bersifat khusus mengesampingkan
beda tetapi tetap satu Jika). Lambang negara Indonesia berbentuk
undang-undang yang bersifat umum.
burung Garuda dengan kepala menghadap ke sebelah kanan (dari
 Peraturan perundang-undangan yang masih berlaku hanya dapat
sudut pandang Garuda), dan mempunyai perisai berbentuk seperti
dicabut atau diubah oleh peraturan yang sederajat atau lebih
jantung yang digantung menggunakan rantai pada leher Garuda, dan
tinggi.
terdapat semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna
 Undang-undang tidak berlaku surut "Meskipun Berbeda-beda tetapi tetap satu Jiwa" tertulis di atas pita
Artinya, peraturan tidak berlaku di waktu sebelum yang dicengkeram oleh Garuda. Sultan Hamid II lah yang
diundangkannya, kecuali dinyatakan secara tegas dalam merancang Lambang ini, namun kemudian disempurnakan oleh
peraturan tersebut. Bung Karno, Setelah itu diresmikan pemakaiannya sebagai lambang
 Undang-undang yang baru mengesampingkan undang-undang negara pertama kali pada tanggal 11-Februari-1950 dalam Sidang
yang lama. Kabinet Republik Indonesia Serikat.
 Konsistensi : Artinya, tidak ada pasal-pasal yang bertentangan,
baik dalam peraturan maupun atau dengan peraturan lain. Filosofi dan Deskripsi Lambang Negara
2. Alur proses penyusunan peraturan perundang-undangan Burung garuda pada lambang negara indonesia memiliki arti dan
 Proses penyiapan Rancangan Undang-Undang (RUU) filosofi tersendiri, berikut ini merupakan pembahasan tentang
- RUU yang berasal dari presiden RUU yang berasal filosofi dan deskripsi lambang negara .
dari presiden dipersiapkan oleh presiden dan diproses
serta dibahas oleh pembantunya dan staf ahli menjadi Garuda
draf RUU untuk kemudian diajukan kepada DPR. Garuda Pancasila merupakan burung yang sudah dikenal melalui
 RUU yang berasal dari DPR mitologi kuno di sejarah Nusantara (Indonesia), yaitu tunggangan
Dewa Wishnu yang berwujud seperti burung elang rajawali. Garuda
dipakai sebagai Simbol Negara untuk menggambarkan Negara Makna Sila 4, Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Indonesia merupakan bangsa yang kuat dan besar. Hikmat Kebijaksanaan dalam
Warna keemasan di burung Garuda mengambarkan kejayaan dan Permusyawaratan / Perwakilan. yang
keagungan. disimbolkan dengan kepala banteng pada
Garuda memiliki sayap, paruh, cakar dan ekor yang melambangkan bagian kanan atas perisai berlatar merah.
tenaga dan kekuatan pembangunan. Lembu liar atau Banteng merupakan binatang
sosial yang suka berkumpul, sama halnya
Bulu garuda dengan manusia dimana dalam pengambilan
Jumlah bulu pada burung garuda sebagai lambang negara keputusan harus dilakukan secara musyawarah
melambangkan hari proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, salah satunya dengan cara berkumpul untuk
yaitu 17 Agustus 45. Berikut penjelasannya mendiskusikan sesuatu
 Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
 Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
 Jumlah bulu dibawah perisai atau pangkal ekor berjumlah 19
Makna Sila 5, Keadilan Sosial bagi Seluruh
 Jumlah bulu di leher berjumlah 45 Rakyat Indonesia dilambangkan dengan padi
dan kapas di bagian kanan bawah perisai yang
Perisai berlatar putih. kapas dan padi (mencerminkan
 Perisai merupakan tameng yang telah lama dikenal dalam budaya pangan dan sandang) merupakan kebutuhan
dan peradaban Nusantara sebagai senjata yang melambangkan pokok semua masyarakat Indonesia tanpa
perlindungan, pertahanan dan perjuangan diri untuk mencapai melihat status maupun kedudukannya. ini
tujuan. mencerminkan persamaan sosial dimana tidak
 Di tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang adanya kesenjangan sosial anatara satu dan
menggambarkan garis khatulistiwa hal tersebut mencerminkan yang lainnya, tapi hal ini (persamaan sosial)
lokasi / Letak Indonesia, yaitu indonesia sebagai negara tropis bukan berarti bahwa Indonesia memakai
yang dilintasi garis khatulistiwa. ideologi komunisme.
 Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar
negara Pancasila. Makna Warna pada Garuda Pancasila
 Warna dasar pada ruang perisai merupakan warna bendera Ada beberapa warna yang terdapat pada Lambang Garuda
Indonesia (merah-putih). dan pada bagian tengahnya memiliki Pancasila. Warna-warna yang dipakai menjadi warna pada lambang
warna dasar hitam. Garuda Pancasila ini memiliki makna dan arti kurang lebih sebagai
berikut.
 Warna putih memiliki arti kesucian, kebenaran, dan kemurnian.
Lambang negara Indonesia,  warna hitam memiliki makna keabadian.
Garuda Pancasila  Warna merah memiliki artian keberanian.
penggunaannya diatur dalam  Warna hijau artinya adalah kesuburan dan kemakmuran.
Peraturan Pemerintah No.  Warna kuning berarti kebesaran, kemegahan, dan keluhuran
43/1958

TWK - Bela Negara


BELA NEGARA
Berikut adalah Pembagian dan penjelasan lambang pada ruang Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat
perisai: Makna Sila 1, Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan
perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme
dengan Perisai hitam dengan sebuah bintang emas seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu
berkepala lima (bersudut lima), bintang emas sendiri dapat negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
diartikan sebagai sebuah cahaya seperti layaknya Tuhan tersebut.
yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah
pembelaan negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan
Makna Sila 2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
seorang warga negara pada tanah air yang sudah memberikan
dilambangkan Rantai yang disusun atas gelang-gelang
kehidupan padanya. Hal ini terjadi sejak seseorang lahir, tumbuh
kecil ini menandakan hubungan manusia satu sama lain
dewasa serta dalam upayanya mencari penghidupan.
yang saling membantu, gelang yang persegi
menggambarkan pria sedangkan gelang yang lingkaran
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan
menggambarkan wanita. menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam
keberadaan negara tersebut, sedangkan secara non-fisik konsep ini
Makna Sila 3, Persatuan Indonesia dilambangkan dengan diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam
pohon beringin (Ficus benjamina) di bagian kiri atas perisai memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral,
berlatar putih, Pohon beringin merupakan sebuah pohon sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang
Indonesia yang berakar tunjang - sebuah akar tunggal menyusun bangsa tersebut.
panjang yang menunjang pohon yang besar ini dengan Dalam pelaksanaan pembelaan negara, seorang warga bisa
tumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Hal ini melakukannya baik secara fisik maupun non fisik. Pembelaan
mencerminkan kesatuan dan persatuan Indonesia. Pohon negara secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat
Beringin juga mempunyai banyak akar yang
senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan
menggelantung dari ranting-rantingnya ini mencerminkan
bangsa. Sementara, pembelaan negara secara non fisik diartikan
Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki
berbagai latar belakang budaya yang berbeda-beda
(bermacam-macam).
sebagai semua usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara akan memunculkan sumber daya manusia yang cerdas serta mampu
melalui proses peningkatan nasionalisme. menyaring berbagai macam informasi yang berasal dari pihak asing.
Nasionalisme adalah rangkaian kecintaan dan kesadaran dalam Dengan demikian, masyarakat tidak akan terpengaruh dengan
proses berkehidupan dalam negara dan bangsa, serta upaya untuk adanya informasi yang menyesatkan dari budaya asing. Adanya
menumbuhkan rasa cinta pada tanah air. Selain itu, pembelaan bisa kepatuhan dan ketaatan pada hukum yang berlaku. Hal ini sebagai
dilakukan dengan cara menumbuhkan keaktifan dalam berperan perwujudan rasa cinta tanah air dan bela bangsa. Karena dengan taat
aktif untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara. pada hukum yang berlaku akan menciptakan keamanan dan
ketentraman bagi lingkungan serta mewujudkan rasa keadilan di
Pengertian Bela Negara di Indonesia tengah masyarakat. Meninggalkan korupsi. Korupsi merupakan
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai penyakit bangsa karena merampas hak warga negara lain untuk
oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia mendapatkan kesejahteraan. Dengan meninggalkan korupsi, kita
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam akan membantu masyarakat dan bangsa dalam meningkatkan
menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. kualitas kehidupan.

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha Dasar Hukum
pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelaan diatur Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :
dengan undang-undang. Kesadaran bela negara itu hakikatnya 1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan
kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela Nusantara dan Keamanan Nasional.
negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, 2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok
hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga Perlawanan Rakyat.
negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh 3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok
bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1
terbaik bagi bangsa dan Negara. Tahun 1988.
4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan
Di Indonesia proses pembelaan negara sudah diatur secara formal POLRI.
ke dalam Undang-undang. Diantaranya sudah tersebutkan ke dalam 5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
Pancasila serta Undang-undang Dasar 1945, khususnya pasal 30. 6. Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Didalam pasal tersebut, dijelaskan bahwa membela bangsa 8. Undang-Undang No.56 tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih
merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
Dengan melaksanakan kewajiban bela bangsa tersebut, merupakan Untuk mewujudkan kesadaran dan menyatukan konsep pembelaan
bukti dan proses bagi seluruh warga negara untuk menunjukkan negara di tengah masyarakat, salah satunya dilakukan melalui
kesediaan mereka dalam berbakti pada nusa dan bangsa, serta penciptaan lagu Mars Bela Negara. Mars ini digubah oleh salah
kesadaran untuk mengorbankan diri guna membela negara. seorang musisi Indonesia yang memiliki nasionalisme, yaitu
Pemahaman bela negara itu sendiri demikian luas, mulai dari Dharma Oratmangun.
pemahaman yang halus hingga keras. Selain itu, dalam upaya menjaga kesadaran bela negara, dibuatlah
Diantaranya dimulai dengan terbinanya hubungan baik antar sesama sebuah momen untuk memperingatinya. Hari yang sudah ditetapkan
warga negara hingga proses kerjasama untuk menghadapi ancaman sebagai hari Bela Negara dipilih tanggal 19 Desember. Penetapan
dari pihak asing secara nyata. Hal ini merupakan sebuah bukti ini dimulai tahun 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
adanya rasa nasionalisme yang diejawantahkan ke dalam sebuah yang dituangkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia
sikap dan perilaku warga negara dalam posisinya sebagai warga No. 28 Tahun 2006
negara. Didalam konsep pembelaan negara, terdapat falsafah
mengenai cara bersikap dan bertindak yang terbaik untuk negara Unsur Dasar Bela Negara Didalam proses pembelaan bangsa, ada
dan bangsa. beberapa hal yang menjadi unsur penting, diantaranya adalah:
Unsur Dasar Bela Negara 1. Cinta Tanah Air
Didalam proses pembelaan bangsa, ada beberapa hal yang menjadi 2. Rela berkorban untuk bangsa & Negara
unsur penting, diantaranya adalah : 3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara
Cinta Tanah Air Kesadaran Berbangsa & bernegara Yakin akan 4. Kesadaran Berbangsa & bernegara
Pancasila sebagai ideologi Negara Rela berkorban untuk bangsa & 5. Memiliki kemampuan awal bela Negara
Negara Memiliki kemampuan awal bela Negara
Contoh-Contoh Bela Negara : Fungsi dan Tujuan Bela Negara
 Melestarikan budaya Tujuan bela negara, diantaranya:
 Belajar dengan rajin bagi para pelajar taat akan hukum dan  Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
aturan-aturan Negara Melestarikan budaya
 Dan lain-lain.  Menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945 Berbuat yang
Dari unsur yang ada tersebut, bisa disebutkan mengenai beberapa terbaik bagi bangsa dan negara.
hal yang menjadi contoh proses pembelaan negara.  Menjaga identitas dan integritas bangsa/ negara
Beberapa contoh tersebut diantaranya adalah : Kesadaran untuk
melestarikan kekayaan budaya, terutama kebudayaan daerah yang Sedangkan fungsi bela negara, diantaranya:
beraneka ragam. Sehingga hal ini bisa mencegah adanya pengakuan  Mempertahankan Negara dari berbagai ancaman;
dari negara lain yang menyebutkan kekayaan daerah Indonesia  Menjaga keutuhan wilayah negara;
sebagai hasil kebudayaan asli mereka. Untuk para pelajar, bisa  Merupakan kewajiban setiap warga negara. Merupakan panggilan
diwujudkan dengan sikap rajin belajar. Sehingga pada nantinya sejarah;
4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan
Manfaat Bela Negara POLRI.
Berikut ini beberapa manfaat yang didapatkan dari bela negara: 5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
 Membentuk sikap disiplin waktu,aktivitas,dan pengaturan 6. Undang-Undang No.56 tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih
kegiatan lain. 7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
 Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama 8. Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3
rekan seperjuangan.
 Membentuk mental dan fisik yang tangguh. Dalam upaya menjaga kesadaran bela negara, dibuatlah sebuah
 Menanamkan rasa kecintaan pada Bangsa dan Patriotisme sesuai momen untuk memperingatinya. Hari yang sudah ditetapkan
dengan kemampuan diri. sebagai hari Bela Negara dipilih tanggal 19 Desember.
 Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun Penetapan ini dimulai tahun 2006 oleh Presiden Susilo Bambang
kelompok. Yudhoyono, yang dituangkan melalui Keputusan Presiden Republik
 Membentuk Iman dan Taqwa pada Agama yang dianut oleh Indonesia No. 28 Tahun 2006.
individu. Selain itu, Untuk mewujudkan kesadaran dan menyatukan konsep
 Berbakti pada orang tua, bangsa, agama. Melatih kecepatan, bela negara di tengah masyarakat, salah satunya dilakukan melalui
ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan. penciptaan lagu Mars Bela Negara. Mars ini digubah oleh salah
 Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, seorang musisi Indonesia yang mempunyai nasionalisme, yaitu
tidak disiplin. Dharma Oratmangun.
 Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian
antar sesama. TWK - Integritas Nasional 1

Contoh bela negara dalam kehidupan sehari-hari di zaman sekarang Pengertian Integritas
di berbagai lingkungan: Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Integritas diartikan
 Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam sebagai keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga
keluarga. (lingkungan keluarga) memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan.
 Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan keluarga) Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua kalimat yang dapat
 Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan sekolah) dijadikan kunci untuk memahami tentang Integritas, yaitu:
Kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah (lingkungan 1. Integritas adalah keadaan yang menunjukkan kesatuan
sekolah) yang utuh.
 Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam Bila kita cermati kalimat ini, maka kita akan mengetahui
masyarakat (lingkungan masyarakat) bahwa integritas tercipta dari dua unsur atau lebih yang
 Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama (lingkungan membentuk suatu kesatuan yang utuh. Unsur-unsur
masyarakat) tersebut bisa berupa apa saja tergantung dari kata integritas
 Mematuhi peraturan hukum yang berlaku (lingkungan negara) dilekatkan.
 Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungan negara) Bila kata integritas dilekatkan dengan konteks kehidupan
berbangsa dan bernegara, maka unsur-unsur tersebut bisa
Di Indonesia proses pembelaan negara sudah diatur secara formal berupa masyarakat dari dua suku atau lebih yang berbeda
ke dalam Undang-undang. Diantaranya sudah tersebutkan ke dalam yang membentuk suatu kesatuan utuh dalam kehidupan
Pancasila serta Undang-undang Dasar 1945, khususnya pasal 30. berbangsa dan bernegara.
Didalam pasal tersebut, dijelaskan bahwa membela bangsa
merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Integritas di Indonesia
Untuk penjabaran lebih lengkap mengenai dasar hukum undang- Setelah kita mengetahui pengertian tentang Integritas, maka kita
undang tentang upaya bela negara adalah sebagai berikut: akan hubungkan integritas tersebut dalam konteks kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia.
 Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga
Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia,
keamanan negara. pada pasal ini usaha pertahanan dan
Integritas dapat menyatukan keanekaragaman suku, agama, ras,
keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
budaya dan bahasa yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
keamanan rakyat semesta (sishankamrata).
Suku-suku yang tersebar di wilayah Indonesia, diantaranya yaitu:
 Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa semua warga
suku Sunda, suku Batak, suku Madura, suku Bugis, suku Betawi,
Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
suku Baduy, suku asmat, Suku dani, Suku Ambon, suku
negara.
Minangkabau, dan lain-lain.
Dasar Hukum Bela Negara Beberapa dasar hukum dan peraturan
Agama yang tersebar di Indonesia, yaitu: Islam, Kristen Protestan,
tentang Wajib Bela Negara adalah sebagai berikut:
Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Chu. Ras yang tersebar
1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan di wilayah Indonesia, diantaranya yaitu: ras Melayu Mongoloid, ras
Nusantara dan Keamanan Nasional.
Weddoid, ras Negroid, ras Papua Melanezoid
2. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok
Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Budaya yang tersebar di wilayah Indonesia, diantaranya yaitu: tari
Tahun 1988 daerah, lagu daerah dan bahasa daerah.
3. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok
Perlawanan Rakyat.
Bahasa yang tersebar di wilayah Indonesia, diantaranya yaitu: 3. Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas
bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Betawi, bahasa Madura, bahasa ketuhanan yang maha esa menurut dasar kemanusiaan
Batak, bahasa Melayu, dan lain-lain. yang adil dan beradap (Sila ke 1dan 2)

Keanekaragaman unsur-unsur yang terdapat di wilayah Indonesia A. Hakikat Konstitusi


harus disatukan dalam suatu bingkai Negara Kesatuan Republik Pengertian Konstitusi
Indonesia dan semboyan Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tapi - Dalam arti sempit Konstitusi
satu tujuan) sehingga tercipta Integritas (kesatuan yang utuh) yang adalah hukum dasar yang memuat aturan pokok atau
dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan aturan-aturan dasar negara.
Pancasila. - Dalam arti luas
Konstitusi adalah keseluruhan sistem aturan yang
TWK - Pilar Negara ( Undang-Undang Dasar 1945 ) menetapkan dan mengatur kehidupan kenegaraan melalui
sistem pemerintahan negara dan tata hubungan secara
SEJARAH LAHIRNYA KONSTITUSI RI timbal balik antarlembaga negara dan antara negara dengan
1. Janji jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia warga negara.
2. Negara yang merdeka harus mempunyai konstitusi B. Macam-Macam Konstitusi Macam-macam konstitusi sebagai
3. Sehigga di bentuklah BPUPKI pada tangggal 29 mei sd 16 juni berikut.
1945 1. Konstitusi tertulis disebut Undang-Undang Dasar.
4. Dibentuk tim khusus untuk menyusun konstitusi yang di sebut 2. Konstitusi tidak tertulis disebut konvensi.
UUD 1945 C. Sifat Konstitusi Sifat konstitusi berdasarkan jumlah pasalnya
5. Pada tanggal 18 Agustus 1945, sidang pertama PPKI, UUD sebagai berikut.
1945 ditetapkan sebagai konstitusi RI. 1. Fleksibel (luwes) Artinya, pasal-pasal dalam konstitusi
jumlahnya sedikit sehingga mudah diubah dan disesuaikan
dengan perkembangan zaman.
2. Rigid (kaku) Artinya, pasal-pasal dalam konstitusi
jumlahnya banyak dan sulit diubah-ubah.
D. Konstitusi yang Pernah Berlaku di Indonesia
Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia adalah sebagai
berikut.
1. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) UUD 1945 atau
UUD Proklamasi, berlaku pada 18 Agustus 1945 - 27
Desember 1949.
 UUD 1945 ditetapkan dan disahkan oleh PPKI pada 18
Agustus 1945.
 Pada saat ditetapkan, sistematika UUD 1945 terdiri
dari:
- Pembukaan
Ada empat alinea.
- Batang tubuh, terdiri dari: ada 16 bab, 37 pasal, 4
ayat aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan.
 Penjelasan, terdiri dari: penjelasan umum, dan
penjelasan khusus (pasal demi pasal).
 Bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, berdasarkan
Pasal 1 Ayat (1) UUD 1945.
 Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik,
berdasarkan Pasal 1 Ayat (1) UUD 1945.
 Sistem pemerintahan adalah kabinet presidensial.
Presiden sebagai kepala negara sekaligus sebagai
kepala pemerintahan. Dalam menjalankan tugasnya,
presiden dibantu oleh wakil presiden dan para menteri.
2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) 1949
 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Serikat
1949 (UUD RIS 1949) berlaku pada 27 Desember 1949
- 17 Agustus 1950.
 Sistematika UUD RIS 1949 terdiri dari sebagai berikut.
- Mukadimah Terdiri dari empat alinea.
4 POKOK PIKIRAN UUD 1945 SESUAI TAP MPRS No. - Batang tubuh, terdiri dari: 6 bab, dan 197 pasal.
XX/MPRS/1966  Bentuk negara Indonesia adalah serikat atau federasi.
1. Negara melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh  Bentuk pemerintah Indonesia adalah republik,
tumpah darah indonesai berdasarkan asas persatuan dan berdasarkan Pasal 1 Ayat (2) Konstitusi RIS.
kesatuan (sila ke-3)  Sistem pemerintahan adalah kabinet parlementer.
2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh Presiden sebagai kepala negara dan perdana menteri
rakyat indonesia (Sila ke-5) sebagai kepala pemerintahan.
3. Undang-Undang Dasar Sementara 1950 (UUDS 1950)  Pergantian sistem kabinet presidensial menjadi
 UUDS 1950 berlaku pada 17 Agustus 1950 - 5 Juli kabinet parlementer menjadikan para menteri
1959. diangkat dan bertanggung jawab kepada
 Sistematika UUDS 1950 terdiri dari: parlemen/DPR
- Mukadimah, terdiri dari empat alinea. 2. Penyimpangan terhadap UUD RIS 1949
- Bab I : Negara Republik Indonesia  Penyimpangan bentuk negara Bentuk negara serikat
- Bab II : Alat-alat kelengkapan negara bertentangan dengan konsep Negara Kesatuan
- Bab III : Tugas alat-alat kelengkapan negara Republik Indonesia.
- Bab IV : Pemerintahan dan daerah-daerah  Pergantian UUD 1945 menjadi UUD RIS.
swapraja  Pemerintahan parlementer tidak sesuai dengan
- Bab V : Konstituante semangat UUD 1945
- Bab VI : Perubahan, ketentuan-ketentuan 3. Penyimpangan terhadap UUDS 1950
peralihan, dan ketentuan-ketentuan penutup  Persaingan tidak sehat
 Bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, Dengan ditetapkannya demokrasi liberal, ditafsirkan
berdasarkan Pasal 1 Ayat (1) UUDS 1950. sebagai kebebasan mutlak bagi setiap individu dan
 Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, partai politik sehingga timbulnya persaingan tidak
berdasarkan Pasal 1 Ayat (1) dan Mukadimah alinea sehat yang mengancam persatuan dan kesatuan
IV UUDS 1950. bangsa.
 Sistem pemerintahan adalah kabinet parlementer  lnstabilitas nasional
dengan demokrasi liberal yang masih bersifat semu. Terjadinya instabilitas nasional akibat dari sering
Berdasarkan sistem ini, DPR dapat membubarkan berganti-gantinya kabinet sehingga program-program
kabinet, sedangkan presiden memiliki kedudukan yang disusun sebelumnya tidak berjalan
yang kuat dan dapat membubarkan DPR. 4. Penyimpangan terhadap UUD 1945 periode 1959-1965
4. UUD 1945 hasil Dekret Presiden (Orde Lama)
 UUD 1945 hasil Dekret Presiden disebut juga UUD  Presiden membubarkan DPR Presiden membubarkan
1945 periode kedua, berlaku pada 5 Juli 1959-2000. DPR karena tidak menyetujui RAPBN yang
 Gagalnya Badan Konstituante dalam menetapkan disusulkan pemerintah.
rancangan Undang-Undang Dasar berdampak pada  Penetapan pidato presiden yang berjudul Penemuan
keadaan politik yang tidak stabil sehingga pada tanggal Kembali Revolusi Kita/Manifesto Politik Republik
5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekret Indonesia (Manipol) menjadi GBHN yang bersifat
Presiden. Salah satu isi dekret tersebut memberlakukan tetap oleh MPRS.
kembali UUD 1945.
 Pengangkatan presiden seumur hidup
 Ketentuan mengenai bentuk negara, bentuk
Pengangkatan presiden seumur hidup melalui Tap
pemerintahan, pembagian kekuasaan, dan sistem
MPR No.Ill/ MPRS/1963.
pemerintahan sama seperti yang tercantum dalam UUD
 Rangkap jabatan
1945
Pimpinan lembaga tinggi dan tertinggi negara
5. UUD 1945 hasil amandemen
diangkat sebagai menteri negara.
 UUD 1945 hasil amandemen berlaku dari tahun 2000
 Kekuasaan presiden tidak terbatas
sampai sekarang.
Kekuasaan presiden melebihi wewenang yang
 Sistematika UUD 1945 Amandemen terdiri dari:
ditetapkan dalam UUD 1945.
- Pembukaan, ada empat alinea.
 Tidak berjalannya hak bujet DPR karena pemerintah
- Batang tubuh, terdiri dari: 37 pasal, dan 16 bab.
tidak mengajukan rancangan undang-undang APBN
 Beberapa perubahan mendasar dalam sistem
untuk mendapatkan persetujuan DPR
ketatanegaraan Indonesia, antara lain:
5. Penyimpangan terhadap UUD 1945 periode 1965 (Orde
- Kedudukan yang sejajar dan proporsional antara
Baru)
Presiden dan DPR.
Berikut adalah penyimpangan terhadap UUD 1945
- Masa jabatan presiden diatur dengan tegas, yaitu
periode 1965, yaitu pada masa orde baru sampai
maksimal dapat dipilih untuk dua kali masa jabatan.
munculnya Gerakan Reformasi 1998.
- Dilaksanakannya otonomi daerah.
 Sistem demokrasi yang dijalankan bersifat
- Penyelenggaraan pemilu oleh lembaga
feodalisme.
nonpemerintahan yang netral dan mandiri.
E. Hakikat Konstitusi  Pembatasan aspirasi
Berikut adalah berbagai penyimpangan terhadap konstitusi Kebebasan berbicara terutama yang berkaitan dengan
yang pernah terjadi di Indonesia. arah kebijakan pemerintah dibungkam.
1. UUD 1945 hasil amandemen  Ekonomi kerakyatan tidak berjalan
 Kekuasaan presiden tidak terbatas Ekonomi kerakyatan berubah menjadi ekonomi
Masa awal proklamasi dianggap sebagai masa kapitalisme, monopoli oleh negara berubah menjadi
peralihan sehingga pada masa ini, kekuasaan presiden monopoli oleh keluarga.
sangat luas. Selain menjalankan kekuasaan eksekutif,  Supremasi hukum tidak berjalan
presiden juga menjalankan kekuasaan MPR dan DPR. Supremasi hukum berubah menjadi supremasi
 Di samping presiden, hanya ada wakil presiden dan kekuasaan presiden.
KNIP sebagai pembantu presiden.  Lembaga legislatif tidak berjalan
Lembaga legislatif tidak mewakili rakyat bahkan c. Tahap ketiga
tidak inspiratif karena hasil rekayasa politik.  Diputuskan dalam Sidang MPR pada 9
 Bermunculnya korupsi, kolusi, dan nepotisme November 2001.
(KKN).  Berkenaan dengan 16 persoalan pokok, meliputi:
F. Amandemen UUD 1945 - Kedaulatan rakyat. Tugas MPR. Syarat-
Amandemen adalah penambahan atau perubahan pada sebuah syarat Presiden dan Wakil Presiden.
konstitusi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari - Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
naskah aslinya. secara langsung.
1. Kesepakatan dasar dalam mengamandemen UUD 1945 - Pemberhentian Presiden.
 Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945. - Presiden berhalangan tetap.
 Tetap mempertahankan bentuk nyata Negara - Kekosongan Wakil Presiden.
Kesatuan Republik Indonesia. - Perjanjian internasional.
 Tetap mempertahankan sistem presidensial. - Kementerian negara.
 Penjelasan UUD 1945 yang bersifat normatif - Pemilihan umum.
dimasukkan ke dalam pasal-pasal. - APBN, pajak, dan keuangan negara.
 Perubahan dilakukan secara "addendum" - Komisi Yudisial.
2. Tujuan amandemen UUD 1945 - Mahkamah Konstitusi.
 Memenuhi tuntutan-tuntutan reformasi.  3 bab dan 22 pasal yang diamandemen adalah:
 Untuk merevisi ulang UUD 1945. - Bab VIIA, VIIB, dan VIIIA.
 Agar isi UUD 1945 lebih jelas setelah diamandemen - Pasal 1, 3, 6, 6A, 7A, 78, 7C, 8, 11, 17, 22C,
3. Perbaikan dan perubahan (amandemen UUD 1945) yang 22D, 22E, 23, 23A, 23C, 23E, 23F, 23G, 24,
dimaksud adalah: 24A, 24B, dan 24C.
 Adanya pembatasan-pembatasan atas kekuasaan d. Tahap keempat
Presiden di Indonesia.  Diputuskan dalam Sidang MPR pada 10 Agustus
 Memperkuat dan menegaskan kembali peran 2002.
kekuasaan legislatif di Indonesia.  Berkenaan dengan 12 persoalan sebagai berikut.
 Mencantumkan Hak Asasi Manusia Indonesia. - Komposisi keanggotaan MPR.
 Menegaskan kembali hak dan kewajiban negara - Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
ataupun warga negara. - Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat
 Otonomi daerah dan hak-hak rakyat di daerah. menjalankan kewajiban dalam masa jabatan
secara bersamaan.
 Perbaruan lembaga-lembaga negara sehingga tidak
- Dewan Pertimbangan yang bertugas memberi
ada lagi istilah lembaga tertinggi negara dan lembaga
nasihat Presiden.
tinggi negara
- Mata uang.
4. Tahap-tahap amandemen UUD 1945
- Bank sentral.
a. Tahap pertama Diputuskan dalam Sidang MPR pada - Badan-badan lain dalam kekuasaan
19 Oktober 1999.
kehakiman.
 Menyangkut 5 persoalan pokok: - Pendidikan. Kebudayaan.
- Perubahan tentang lembaga pemegang kekuasaan
 2 bab dan 13 pasal yang diamandemen adalah:
membuat undang-undang.
- Bab XIII, dan XIV.
- Perubahan masa jabatan presiden.
- Pasal 2, 6A, 8, 11, 16, 23B, 23O, 24, 31, 32,
- Perubahan tentang hak prerogatif presiden.
33, 34, dan 37.
- Perubahan tentang fungsi menteri.
Rangkuman setelah 4 kali amandemen UUD 1945
- Perubahan redaksional. 9 pasal yang diamandemen
1. Sebanyak 25 butir tidak diubah.
adalah: Pasal 5,7,9, 13, 14, 15, 17, 20, dan 21
2. 46 butir diubah atau ditambah dengan ketentuan lainnya.
b. Tahap kedua 3. Secara keseluruhan, saat ini berjumlah 199 butir ketentuan,
 Diputuskan dalam Sidang MPR pada 18 Agustus 174 ketentuan baru
2000.
 Menyangkut 9 persoalan pengaturan mengenai: TWK - Mahkamah Konstitusi (MK)
- Wilayah negara.
- Hak-hak asasi manusia. Pasca amandemen UUD 1945, pada pasal 24C ayat 1 sampai 6
- DPR. menyebutkan pengangkatan serta penetapan tugas dan wewenang
- Pemerintahan Daerah. Mahkamah Konstitusi. Pembentukan MK ini sebagai ganti MPR
- Pertahanan dan keamanan. yang sebelumnya diberi kewenangan untuk menguji undang-
- Lambang negara. undang terhadap undang undang dasar melalui Ketetapan MPR
- Lagu kebangsaan. Nomor III/MPR/2000. Namun demikian, hal tersebut bukan
 5 bab dan 25 pasal yang diamandemen adalah: merupakan judicial review mengingat bahwa MPR tidak termasuk
- Bab IXA, X, XA, XII, dan XV. dalam cabang kekuasaan yudisial melainkan lembaga kekuasaan di
- Pasal 18, 18A, 18B, 19, 20, 20A, 22A, 22B, bidang legislatif.
25E, 26, 27, 28A, 28B, 28C, 28D, 28E, 28F,
28G, 28H, 281, 28J, 30, 36B, 36C, dan 36A.
Tugas & Wewenang Mahkamah Konstitusi ( MK ) : TWK - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Mengenai tugas dan wewenang Mahkamah Konstitusi pada Pasal Majelis Permusyawratan Rakyat (MPR)
24C UUD 1945, selanjutnya di pertegas dengan Pasal 10 Undang- Pada awal disahkannya UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945
Undang Nomor 24 Tahun 2003 yang menyatakan sebagai berikut MPR memiliki posisi sebagai lembaga negara tertinggi. Sebagai
1. Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat lembaga negara tertinggi saat itu MPR ditetapkan dalam UUD 1945
pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk: sebagai pemegang kedaulatan rakyat. Sebagai pemegang kedaulatan
- Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar rakyat MPR mempunyai wewenang memilih dan mengangkat
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Presiden dan Wakil Presiden untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan.
- Memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang Oleh karena mempunyai wewenang memilih dan mengangkat
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar Presiden dan Wakil Presiden, maka MPR mempunyai wewenang
NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945. pula memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden sebelum masa
- Memutus pembubaran partai politik. jabatannya berakhir apabila Presiden dan Wakil Presiden dianggap
- Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. melanggar haluan negara.
2. Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat
DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga telah Tugas dan wewenang MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat :
melakukan pelanggaran hukum berupapengkhianatan terhadap 1. Melantik presiden dan wakil presiden dalam sidang paripurna
Negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau MPR
perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai 2. Memilih dan melantik Presiden dan Wakil Presiden apabila
Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. dari dua paket calon Presiden dan Wakil Presiden yang
3. Untuk kepentingan pelaksanaan wewenang sebagaimana diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang
dimaksud pada Pasal 10, Mahkamah Konstitusi berwenang paket calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara
memanggil pejabat Negara, pejabat pemerintah, atau warga terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum
masyarakat untuk memberikan keterangan sebelumnya sampai habis masajabatanya.
3. Mengubah dan menetapkan UUD
Kewajiban Mahkamah Konstitusi ( MK ) : 4. Memutuskan usul Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan
Selain kewenangan di atas, Mahkamah Konstitusi memiliki putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan
tanggung jawab dan kewajiban yaitu: Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah
1. Bertanggung jawab untuk mengatur organisasi, personalia, Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk
administrasi, dan keuangan sesuai dengan prinsip menyampaikan penjelasan untuk menyampaikan penjelasan
pemerintahan yang bersih. dalam Sidang Paripurna Majelis;
2. Wajib mengumumkan laporan berkala kepada masyarakat 5. Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden
secara terbuka mengenai permohonan yang terdaftar,
mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
diperiksa, dan diputus, serta pengelolaan keuangan dan tugas melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya;
administrasi lainnya.
6. Memilih dan melantik Wakil Presiden dari dua calon yang
diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil
Hak Mahkamah Konstitusi ( MK ) :
Presiden dalam masa jabatanya selambat-lambatnya dalam
1. Kesatuan masyarakat hukum adat (untuk pengujian UU) waktu enam puluh hari;
2. Perorangan warga negara Indonesia (untuk pengujian UU) 7. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan MK untuk
3. Pemerintah (untuk pembubaran partai politik) memberhentikan p-residen dan wakilnya dalam masa
4. Peserta pemilihan umum, baik pemilihan umum anggota DPR, jabatanya dan wakil presiden diberi kesempatan untuk
DPD, dan DPRD, maupun pemilihan umum Presiden dan menyampaikan alasannya didalam siding
Wakil Presiden (untuk perselisihan hasil pemilu)
5. Badan hukum publik atau privat (untuk pengujian UU) Fungsi Anggota MPR RI :
6. Lembaga negara (untuk pengujian UU dan sengketa antar 1. Berfungsi untuk mengubah atau mengganti Presiden yang tidak
lembaga) adil dalam menjalankan tugasnya.
2. Berfungsi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden yang
Fungsi Mahkamah Konstitusi ( MK ) : baik, jujur, dan adil.
1. menjaga konstitusi guna tegaknya prinsip konstitusionalitas
hukum. Hak-hak Anggota MPR RI :
2. untuk menjamin tidak akan ada lagi produk hukum yang keluar  menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan
dari koridor konstitusi sehingga hak-hak konstitusional warga  mengajukan usul pengubahan pasal Undang-Undang Dasar
terjaga dan konstitusi itu sendiri terkawal Negara Republik Indonesia Tahun 1945
konstitusionalitasnya Untuk menguji apakah suatu undang-  memilih dan dipilih
undang bertentangan atau tidak dengan konstitusi.  Protokoler
3. pengujian undang-undang itu tidak dapat lagi dihindari  imunitas
penerapannya dalam ketatanegaraan Indonesia sebab UUD  membela diri
1945 menegaskan bahwa anutan sistem bukan lagi supremasi  keuangan dan administratif.
parlemen melainkan supremasi konstitusi
Negara Bertujuan untuk memperluas kekuasaan sehingga rakyat
Kewajiban Anggota MPR RI : wajib mau berkorban untuk kejayaan negara.
 melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik 5. Tujuan Negara Menurut Harold J. Laski Negara memiliki
Indonesia Tahun 1945 dan menaati peraturan perundang- tujuan untuk menciptakan keadaan yang baik agar rakyatnya
undangan bisa mencapai keinginan secara maksimal.
 memegang teguh dan mengamalkan Pancasila 6. Tujuan Negara Menurut ajaran Negara Hukum Tujuan
 mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, Negara ialah menyelenggarakan ketertiban hukum yang berlaku
kelompok, dan golongan. di negara tersebut.
 melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah. 7. Tujuan Negara Menurut ajaran Teokratis
 mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan Tujuan Negara yaitu mencapai hidup yang tenteram dan aman
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesi dengan taat kepada Tuhan YME.
8. Tujuan Negara Menurut ajaran Negara Polis
TWK - Pengertian, Fungsi, Dan Tujuan NKRI Tujuan Negara yaitu mengatur ketertiban serta keamanan di
dalam negara.
Pengertian NKRI Berdasarkan latar belakang terbentuknya 9. Tujuan Negara Menurut Agustinus dan Thomas Aquinas
Indonesia, bisa disimpulkan bahwa NKRI merupakan suatu bentuk Tujuan Negara ialah mencapai kehidupan dan penghidupan
negara yang terdiri atas wilayah yang luas dan tersebar dengan yang aman dan tentram dengan taat dan dibawah pimpinan
bermacam adat, suku, keyakinan serta budaya yang memiliki tujuan Tuhan YME.
dasar menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan 10.Tujuan Negara Menurut ajaran Negara Kesejahteraan
makmur. Tujuan Negara ialah mewujudkan kesejahteraan umum.

Sedang Istilah Negara Kesatuan Republik Indonesia menutut UUD Tujuan NKRI Tujuan nasional Negara Indonesia sesuai dengan
1945 Pasal 1 (1) berbunyi sebagai berikut: Negara Indonesia ialah yang tertulis di pembukaan UUD 1945, yaitu:
Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik. Ketentuan ini 1. Memajukan kesejahteraan umum.
dijelaskan dalam pasal 18 UUD 1945 ayat (1) yang menyatakan
2. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kota dan
3. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
kabupaten, yang tiap-tiap kota, kabupaten dan provinsi itu
darah Indonesia.
mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-
undang. 4. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

Secara umum fungsi dan Tujuan negara ialah: Fungsi NKRI


Fungsi negara Berdasarkan tujuan nasional Negara Indonesia, maka fungsi
NKRI dapat disimpulkan sebagai berikut:
 Menegakkan keadilan melaui lembaga-lembaga peradilan yang
sesuai dengan undang-undang. 1. Fungsi membentuk kelembagaan Negara
 Mengusahakan kemakmuran, kesejahteraan, serta keadilan bagi 2. Fungsi membuat UUD Fungsi menentukan anggaran
rakyatnya. pendapatan dan belanja negara
 Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan 3. Fungsi membuat undang-undang dan peraturan-peraturan
mencegah hal-hal buruk dalam masyarakat. Dalam kasus ini umum
negara berperan sebagai stabilisator, yakni pihak yang 4. Fungsi pemeriksaan pertanggungjawaban keuangan negara
menstabilkan keadaan di masyarakat. Fungsi pertimbangan
 Mempertahankan tegaknya kedaulatan negara serta 5. Fungsi pemerintahan menyelenggarakan kemakmuran
mengantisipasi kemungkinan adanya serangan yang dapat 6. Fungsi kehakiman
mengancam kelangsungan hidup negara. 7. Fungsi perencanaan (kegiatan pembangunan Negara)

Tujuan negara:
 Untuk mencapai kesejahteraan umum TWK - Patriotisme Dan Nasionalisme
 Untuk melaksanakan ketertiban umum
 Untuk memperluas kekuasaan. Pengertian Patriotisme Patriotisme berasal dari kata "Patriot" dan
"isme" dalam bahasa Indonesia yang berarti jiwa kepahlawanan atau
Tujuan negara menurut Ahli: sifat kepahlawanan. serta kata "Patriotism" dalam bahasa Inggris
1. Tujuan Negara Menurut ajaran Plato yang berarti sikap pantang menyerah, gagah berani, dan rela
Tujuan Negara Yaitu mewujudkan kesusilaan manusia sebagai berkorban demi bangsanya. Patriotisme merupakan sikap yang
makhluk sosial dan individu. bersumber dari perasaan cinta tanah air, sehingga menimbulkan rasa
2. Tujuan Negara Menurut Rousseau rela berkorban untuk bangsanya.
Tujuan negara ialah menciptakan persamaan dan kebebasan bagi Terdapat dua bentuk Patriotisme:
warga negaranya. 1. Constructive Patriotisme (Patriotisme Konstruktif) keterikatan
3. Tujuan Negara Menurut Roger H. Soltau kepada bangsa atau negara dengan tetap menjunjung tinggi
Tujuan Negara Yaitu memungkinkan rakyatnya berkembang toleran terhadap kritikan, sehingga bisa membawa perubahan
dan mengembangkan daya ciptanya sebebas mungkin. positif bagi kesejahteraan bersama.
4. Tujuan Negara Menurut Shan Yang dan Machiavelli 2. Blind Patriotism (Patriotisme Buta) keterikatan kepada bangsa
atau negara tanpa memperdulikan toleran terhadap kritik, seperti
dalam ungkapan: "benar atau salah, apapun yang dilakukan
bangsa harus didukung sepenuhnya". sehingga hal tersebut bisa begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah dicampuradukkan
membawa peperangan dan kehancuran dunia. dengan nasionalisme keagamaan

Perwujudan sikap patriotisme dapat dilaksanakan pada: Terdapat Dua macam nasionalisme:
1. Masa Damai (Pasca kemerdekaan) Sikap patriotisme pada masa 1. Nasionalisme dalam arti luas
damai dapat diwujudkan salah satunya dengan cara: memajukan Paham kebangsaan yang meletakkan kesetiaan tertinggi individu
pendidikan, menegakkan hukum dan kebenaran, memberantas terhadap bangsa dan tanah airn nya dengan memandang
kemiskinan dan kebodohan, memelihara persaudaraan maupun bangsanya itu merupakan bagian dari bangsa lain di dunia.
persatuan. Nasionalisme arti luas mengandung prinsip-prinsip:
2. Masa Perang (Darurat) Sikap patriotism pada masa perang kebersamaan, persatuan, kesatuan, dan demokrasi.
(darurat) dapat diwujudkan dengan cara: ikut berperang secara 2. Nasionalisme dalam arti sempit
fisik melawan penjajah, petugas logistik, menjadi petugas dapur Merupakan Paham kebangsaan yang sangat berlebihan (over)
umum, menolong tentara (TNI) yang terluka, dsb. dengan menganggap bangsanya sendiri lebih hebat dari bangsa
lain. Paham ini biasa disebut dengan istilah "Chauvinisme".
Pengertian Nasionalisme Istilah tersebut pernah dianut di Jerman (pada masa Adolf
Nasionalisme bersumber dari kata "nasional" dan "isme" yaitu Hitler), Jepang (pada masa Tenno Haika), Italia (pada masa
paham kebangsaan yang memiliki arti: semangat dan kesadaran Bennito Mussolini).
cinta tanah air, memelihara kehormatan bangsa, mempunyai
kebanggaan sebagai penduduk bangsa, mempunyai rasa solidaritas NOTE:
kepada musibah dan kekurang terhadap saudara sebangsa dan 1. Patriotisme : sikap dan peilaku seseorang yang dilakukan
senegaranya. dengan penuh semangat rela berkorban untuk kemerdekaan,
a.Menurut Encyclopedia Britania kemajuan, kejayaan dan kemakmuran bangsa.
Nasionalisme merupakan keadaan jiwa setiap ndividu yang 2. Chauvinisme: rasa cinta tanah air yang berlebihan dengan
merasa bahwa setiap orang memiliki kesetiaan dalam mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain
keduniaan (sekuler) tertinggi kepada negara kebangsaan 3. Sukuisme: suatu paham yang memandang bahsa suku
b. Menurut International Encyclopedia of the Social Sciences bangsanya lebih baik dibandingkan dengan suku bangsa lain.
Nasionalisme adalah suatu ikatan politik yang mengikat
kesatuan masyarakat modern dan memberi keabsahan LIMA PRINSIP NASIONALISME :
terhadap klaim (tuntutan) kekuasaan. Sedangkan Menurut 1. Kesatuan (unity)
Ensiklopedi Bahasa Indonesia: Nasionalisme merupakan sikap 2. Kebebasan (liberty, freedom, independence)
sosial dan politik dari sekelompok bangsa yang memiliki 3. Kesamaan (equaliy)
kesamaan bahasa, wilayah, kebudayaan serta kesamaan tujuan 4. Kepribadian (personality) dan identitas (identity)
dan cita cita dengan meletakkan kesetiaan yang tinggi 5. Prestasi (achievement)
terhadap kelompok negaranya.
TWK - Presiden
Bentuk-Bentuk Nasionalisme
 Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah Presiden adalah pemimpin sekaligus kepala Negara yang berhak
sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan
politik dari penyertaan aktif rakyatnya, “kehendak rakyat”; nasihat dan pertimbangan.
“perwakilan politik ”. Sehari setelah kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya pada
 Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang 1 yaitu untuk
memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis mengesahkan dan menetapkan UUD RI yaitu UUD 1945, memilih
sebuah masyarakat. presiden dan wakil presiden dan memebentuk KNIP untuk
 Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik membantu Presiden. Menurut pasal 4 Aturan Peralihan, sebelum
,nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis MPR, DPR, dan DPA dibentuk maka segala kekuasaan dijalan oleh
dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semulajadi presiden dan di bantu oleh Komite Nasional. Disini presiden
(“organik”) hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
romantisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada
perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik;
kisah tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme
romantik.
 Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana
negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan
bukannya “sifat keturunan” seperti warna kulit, ras dan
sebagainya.
 Nasionalisme Kewarganegaraan selalu digabungkan dengan
nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga
diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Tugas Presiden :
Kejayaan suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan  Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
prinsip masyarakat demokrasi.  Memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan udara, laut
 Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara dan darat.
memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun  menjalankan pemerintahannya sesuai dengan UUD dan UU.
 memastikan apakah jajaran pemerintahannya temasuk kabinetnya bekerja keras untuk memberi kepastian kepada
kepolisian dan kejaksaan telah patuh kepada UUD dan UU yang masyarakat, bahwa pemerintahannya tunduk dibawah konstitusi
berlaku. UUD 1945 (Hasil Amandemen).
 Mengajukan Rancangan Undang-undang kepada Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR). Keputusan Presiden
 Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan Keputusan-keputusan presiden berbentuk, antara lain:
terhadap RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi 1. Undang-Undang
UU. 2. Peraturan Pemerintah.
 Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang 3. Peraturan Presiden
(dalam kegentingan yang memaksa)
 Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan Hak dan Kewaiban Presiden :
pertimbangan MA (Mahkamah Agung) 1. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD ( Pasal 4
 Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan ayat 1 )
DPR 2. Pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri ( pasal 17
 Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri. ayat 2 )
 Menyatakan perang serta membuat perjanjian dan perdamaian 3. Menetapkan peraturan pemerintahan ( Pasal 5 ayat 2 )
dengan negara lain sesuai dengan persetujuan DPR 4. Membuat perjanjian internasional lainnya, dengan persetujuan
 Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden DPR ( pasal 11 ayat 2 )
memperhatikan pertimbangan DPR 5. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL dan AU (
 Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan Pasal 10 )
pertimbangan DPR. 6. Memberi grasi dan rehabilitas dengan memperhatikan
 Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang pertimbangan MA ( Pasal 14 ayat 1 )
diatur dengan UU 7. Menyatakan keadaan bahaya ( Pasal 12 )
 Meresmikan anggota BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) yang 8. Mengangkat duta dan konsul ( Pasal 13 ayat 1 ). Dalam
dipilih oleh DPR dan memperhatikan pertimbangan DPD. mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan
 Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial DPR ( Pasal 13 ayat 2 )
dengan persetujuan DPR. 9. Menerima penempatan duta Negara lain dengan
 Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan memperhatikan pertimbangan DPR ( Pasal 13 ayat 3 )
pertimbangan DPR 10.Memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan
 Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada
Presiden, Mahkamah Agung dan DPR Nusa dan Bangsa ( Pasal 9 ayat 1 )
 Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh 11.Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan
Komisi Yudisial dan sudah disetujui DPR pertimbangan DPR ( Pasal 14 ayat 2 )
12.Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian
Kewenangan dan Kekuasaan Presiden : dengan Negara lain dengan persetujuan DPR ( Pasal 11 ayat 1
 Mengangkat duta dan konsul untuk negara lain dengan )
pertimbangan DPR. 13.Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan
 Menerima duta dari negara lain dengan pertimbangan DPR. yang diatur dalam UU ( pasal 15 )
 Memberikan Amnesti dan Abolisi Rehabilitasi dengan 14.Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas
pertimbangan dari DPR. memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden ( Pasal
 Memberikan Grasi dan Rehabilitasi dengan pertimbangan dari 16 )
MA (Mahkamah Agung). 15.Berhak mengajukan RUU kepada DPR ( Pasal 5 ayat 1)
 Menetapkan dan mengajukan anggota dari hakim konstintusi.
 Menetapkan calon Hakim Agung yang diusulkan oleh KY / TWK - Sejarah Pembentukan Pancasila Sebagai Ideologi Dan
Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR. Dasar Negara
 Memegang kekuasaan tertinggi atas AU / Angkatan Udara, AD
/ Angkatan Darat dan AL / Angkatan Laut. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
 Menyatakan keadaan bahaya yang syarat-syaratnya ditetapkan terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan sila
oleh Undang-Undang berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
 Membuat perjanjian yang menyangkut hajat hidup orang banyak pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
atau mempengaruhi beban keuangan negara. Indonesia.
 Menyatakan perang dengan negara lain, damai dengan negara Ideologi dan dasar negara kita adalah Pancasila. Pancasila terdiri
lain dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR. dari lima sila. Lima sendi utama (Sila) penyusun Pancasila adalah
 Memberi gelar, tanda jasa, tanda kehormatan dan sebagainya Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
yang diatur oleh UU. persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, dan keadilan
Tanggungjawab Presiden : sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf
 Membangun sebuah suksesi dengan terus menjaga kontinuitas ke 4 Preambule (Pembukaan) UUD1 945.
kekuasaan, dengan memperhatikan konstitusi maupun landasan Pancasila sebagai Sejarah - Sejarah pembentukan pancasila erat
ideology pancasila. kaitannya dengan Perjuangan bersenjata bangsa Indonesia dalam
 Didorong untuk memperkuat konstitusi yang menjadi kontrak mengusir penjajah, dalam hal ini Belanda dan jepang.
sosial seluruh lapisan masyarakat Indonesia. presiden dan
Penjajahan Belanda usai pada 8 Maret 1942, Sejak itu Indonesia Kemudian Bung Karno mengemukakan bahwa kelima sila
diduduki oleh Jepang. Namun Jepang tidak lama melakukan tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:
pendudukan di Indonesia. Karena Sejak tahun 1944, tentara Jepang 1. Sosio nasionalisme
mulai kesulitan dalam menghadapi tentara Sekutu. 2. Sosio demokrasi
Untuk mendapat simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu 3. Ketuhanan
Jepang dalam melawan tentara Sekutu, Jepang memberikan janji
kemerdekaan kepada rakyat indonesia. Janji ini diucapkan pada Berikutnya tiga hal tersebut menurutnya juga bisa diperas lagi
tanggal 7 September 1944 oleh Perdana Menteri Kaiso. menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong.
Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April
1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada Selesai sidang 1 BPUPKI, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota
bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang
dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil tugasnya adalah menampung usul yang masuk dan memeriksanya
dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura) serta melaporkan dalam sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota
Dalam maklumat tersebut juga dimuat dasar pembentukan Badan diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia sampai dengan tanggal 20 Juni 1945. Adapun anggota panitia
(BPUPKI). Tugas BPUPKI adalah menyelidiki dan mengumpulkan kecil ini terdiri dari 8 orang, yaitu:
usul-usul untuk selanjutnya diberikan kepada pemerintah Jepang 1. Mr. Muh. Yamin
untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.
2. Ir. Soekarno
Keanggotaan BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan
3. K.H. Wachid Hasjim
mengadakan sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945
sampai 1 Juni 1945. Dalam sidang pertama ini yang dibicarakan 4. Ki Bagus Hadikusumo
khusus mengenai calon dasar negara untuk bangsa Indonesia setelah 5. M. Sutardjo Kartohadikusumo
merdeka nanti. 6. R. Otto Iskandar Dinata
Pada sidang pertama Ir. Soekarno dan Muhammad Yamin 7. Mr. A.A. Maramis
mengusulkan calon dasar negara untuk Indonesia merdeka. 8. Drs. Muh. Hatta

Muhammad Yamin (29 Mei 1945) Kemudian Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan
Muhammad Yamin memberikan usul mengenai dasar negara secara antara Panitia Kecil, dengan para anggota BPUPKI yang berada
lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu: (berasal) di Jakarta. Hasil yang dapat dicapai antara lain adalah
1. Peri Kebangsaan dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul / Perumus
2. Peri Kemanusiaan Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan orang, yaitu:
3. Peri Ketuhanan 1. Mr. Muh. Yamin
4. Peri Kerakyatan 2. Ir. Soekarno
5. Kesejahteraan Rakyat 3. Mr. A.A. Maramis
4. Drs. Muh. Hatta
Selain itu Muhammad Yamin juga memberikan usul secara 5. K.H. Wachid Hasyim
tertulis yang juga terdiri dari lima hal, yaitu: 6. Mr. Ahmad Subardjo
1. Ketuhanan Yang Maha Esa 7. Abikusno Tjokrosujoso
2. Persatuan Indonesia 8. Abdul Kahar Muzakkir
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 9. H. Agus Salim Panitia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan / Perwakilan Kecil yang beranggotakan 9 orang ini pada tanggal tersebut juga
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon Mukadimah
Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan
Bung Karno (1 Juni 1945) “Piagam Jakarta”.
Pada Tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno (Ir. Soekarno) di depan Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-14 juli 1945, Agenda
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia sidang BPUPKI kali ini membahas tentang wilayah Negara
(BPUPKI) mengusulkan calon dasar negara yang terdiri dari lima Kesatuan Republik Indonesia, kewarganegaraan Indonesia,
asas, oleh bung karno kelima asas tersebut diberi nama Pancasila, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan,
inilah awal terbentuknya dasar negara Pancasila, yang kemudian pembelaan negara, serta pendidengajaran. Pada persidangan
pada tanggal tersebut dikenang sebagai hari lahirnya Pancasila. 1 BPUPKI yang kedua ini, anggota BPUPKI dibagi-bagi dalam
Juni menjadi tanggal yang sangat penting, karena di situlah panitia-panitia kecil. Panitia-panitia kecil yang terbentuk itu
Pancasila telah lahir, dan inilah hari lahir dasar negara Indonesia. antara lain adalah: Panitia Pembelaan Tanah Air (diketuai oleh
berikut kelima asas yang diusulkan Bung Karno sebagai calon Raden Abikusno Tjokrosoejoso), Panitia Perancang Undang-
dasar negara: Undang Dasar (diketuai oleh Ir. Soekarno) dan Panitia Ekonomi
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia) dan Keuangan (diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta).
2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
3. Mufakat atau Demokrasi Kemudian Pada tanggal 7 Agustus dibentuk PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang menggantikan BPUPKI.
4. Kesejahteraan Sosial
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan Kelima hal tersebut oleh
kepada Sekutu, dan sejak saat itu Indonesia kosong dari
Bung Karno diberi nama Pancasila.
kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh para pemimpin
bangsa Indonesia, yaitu dengan memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehari setelah masing. Sehingga diterapkan sesuai dengan kondisi masing-
proklamasi kemerdekaan PPKI menggelar sidang, dengan acara masing negara, sistem ini dapat dibedakan menjadi :
utama memilih Presiden dan Wakil Presiden dan mengesahkan 1. Parlementer
rancangan Hukum Dasar dengan preambulnya (Pembukaannya). 2. Presidensial
3. Semipresidensial
Untuk pengesahan Pembukaan (Preambul), terjadi proses yang 4. Komunis
cukup panjang. Sebelum mengesahkan Preambul (pembukaan),
5. Liberal
Bung Hatta terlebih dahulu mengemukakan bahwa pada tanggal
6. Demokrasi liberal
17 Agustus 1945 sore hari, sesaat setelah Proklamasi
Kemerdekaan, ada utusan dari Indonesia bagian Timur yang
Sistem pemerintahan merupakan cara pemerintah dalam mengatur
menemuinya.
segala yang berhubungan dengan pemerintahan. Secara luas
sistem pemerintahan bisa diartikan sebagai sistem yang menjaga
Inti dari pertemuan tersebut adalah, rakyat Indonesia bagian
kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum minoritas dan
Timur mengusulkan agar pada alinea keempat preambul, di
mayoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan
belakang kata "ketuhanan" yang berbunyi "dengan kewajiban
politik, ekonomi, pertahanan, keamanan sehingga menjadi sistem
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" dihapus.
pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya
Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih baik
masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem
memisahkan diri dari Indonesia yang baru saja diproklamasikan,
pemerintahan tersebut.
hal tersebut karena mayoritas penduduk di indonesia bagian timur
beragama non-muslim.
Secara sempit, Sistem pemerintahan dapat diartikan sebagai
sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna
Usul kemudian disampaikan oleh Muh. Hatta pada sidang pleno
menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan
PPKI, khususnya kepada para anggota tokoh-tokoh Islam, antara
mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari
lain kepada KH. Wakhid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo dan
masyarakat.
Teuku Muh. Hasan. Muh. Hatta kemudian berusaha meyakinkan
tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa indonesia.
Sehingga Sistem Pemerintahan bisa diartikan sebagai sebuah
tatanan utuh yang terdiri dari bermacam macam komponen
Setelah dilakukan Musyarah dan Mufakat serta Oleh karena
pemerintahan yang bekerja saling bergantungan serta
pendekatan yang intens dan demi persatuan dan kesatuan,
memengaruhi dalam mencapaian fungsi dan tujuan pemerintahan.
akhirnya dihapuslah kata "dengan kewajiban menjalankan syariat
Sistem ini bermanfaat untuk menjaga kestabilan pemerintahan,
Islam bagi pemeluk-pemeluknya" di belakang kata Ketuhanan dan
pertahanan, ekonomi, politik, dan lain sebagainya.
diganti dengan "Yang Maha Esa"
Indonesia adalah negara berbentuk negara kesatuan dengan
TWK - Sistem Pemerintahan Indonesia
prinsip otonomi daerah yang luas. Negara kesatuan adalah bentuk
negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan
TIGA GARIS BESAR BATANG TUBUH/PASAL-PASAL
tunggal. Negara kesatuan menempatkan pemerintah pusat sebagai
UUD1945
otoritas tertinggi sedangkan wilayah-wilayah administratif di
1. Hal bentuk negara
bawahnya hanya menjalankan kekuasaan yang dipilih oleh
2. Hal lembaga negara
pemerintah pusat untuk didelegasikan. Wilayah administratif di
3. Hal warga negara
dalam negara Indonesia saat ini terbagi menjadi 34 provinsi.
DIJABARKAN DALAM BENTUK BAB-BAB
BAB I: Bentuk Negara BAB X : Warga Negara
TANGGAL AMANDEMEN
dan Penduduk
BAB II : MPR BAB XA : HAM 1. Pertama: 19-10-1999
BAB III : Kekuasaan Pemerintah BAB XI : Agama 2. Kedua: 18-08-2000
BAB V: Kementerian Negara BAB XII : Pertahanan- 3. Ketiga: 09-11-2001
Keamanan 4. Keempat: 11-08-2002
BAB VI:Pemerintah Daerah BAB XIII : Pendidikan-
Kebudayaan PASAL PASAL YANG TIDAK DI AMANDEMEN:
BAB VII: DPR BAB XIV :Perekonomian- 4,10,12,29 dan 35
Kesejahteraan
BAB VIIA: DPD BAB XV : Bendera, PASAL-PASAL YANG DI AMANDEMEN
Bahasa, Lambang, Lagu 1. Pertama: 5,7,9,13,14,15,17,20,21
BAB VIIB: Pemilu BAB XVI : Perubahan 2. Kedua: 18,19,20,22,25,26,27,28,30,36
UUD 3. Ketiga: 1,3,6,7,8,11,17,22,23,24
BAB VIII: Hal Keuangan 4. Keempat: 2,6,8,11,16,23,24,31,32,33,34,37, At.Peralihan,
BAB VIIIA: BPK At. Tambahan, BAB IV dihapus.
BAB IX: Kekuasaan Kehakiman

Sistem Tata Negara / Sistem Pemerintahan memiliki tujuan untuk


menjaga kestabilan suatu negara. Di dunia ini terdapat beberapa
macam sistem pemerintahan yang masing-masing mempunyai
kelebihan, kekurangan, karakteristik, serta perbedaan masing-
5. Presiden merupakan penyelenggara pemerintah negara yang
tertinggi dibawah MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)
6. Menteri negara adalah pembantu presiden, menteri negara
tidak bertanggung jawab kepada DPR (Dewan Perwakilan
Rakyat).

Dari tujuh kunci pokok sistem pemerintahan diatas, sistem


pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem
pemerintahan Presidensial. Sistem pemerintahan Presidensial ini
dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru.

Ciri dari sistem pemerintahan Presidensial kala itu ialah adanya


kekuasaan yang sangat besar pada lembaga kepresidenan. Hampir
semua kewenangan presiden yang di atur menurut UUD 1945
tersebut dilakukan tanpa melibatkan persetujuan maupun
pertimbangan DPR sebagai wakil rakyat. Karena tidak adanya
pengawasan dan persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden
sangat besar dan cenderung mudah disalahgunakan. Mekipun
adanya kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden juga ada
dampak positifnya yaitu presiden dapat mengendalikan seluruh
penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu menciptakan
pemerintahan yang solid dan kompak serta Sistem pemerintahan
lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti. Namun, dalam
praktik perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia pada masa itu
ternyata kekuasaan yang besar dalam diri presiden lebih banyak
Sistem Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum
merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan yang
Diamandemen
didapatkan.
UUD 1945 SEBELUM AMANDEMEN
Memasuki masa Reformasi, bangsa Indonesia bertekad untuk
- Pembukaan
menciptakan sistem pemerintahan yang lebih baik (demokratis).
- Batang Tubuh
Untuk itu, harus disusun pemerintahan yang berdasarkan pada
 16 BAB konstitusi (Pemerintah konstitusional). Pemerintah konstitusional
 37 PASAL memiliki ciri bahwa konstitusi negara itu berisi :
 65 AYAT 1. Jaminan terhadap hak asasi manusia dan hak-hak warga
 4 PASAL ATURAN PERALIHAN negara.
 2 AYAT ATURAN TAMBAHAN 2. Adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif.

Sebelum diamandemen, UUD 1945 mengatur kedudukan lembaga


tertinggi dan lembaga tinggi negara, serta hubungan antar Sistem pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Setelah
lembaga-lembaga tersebut. Undang-Undang Dasar merupakan Diamandemen
hukum tertinggi, kemudian kedaulatan rakyat diberikan
seluruhnya kepada MPR (Lembaga Tertinggi). MPR UUD 1945 SETELAH DI AMANDEMEN
mendistribusikan kekuasaannya (distribution of power) kepada 5 - Pembukaan
Lembaga Tinggi yang sejajar kedudukannya, yaitu - Pasal-Pasal
 Presiden,  20 BAB
 Mahkamah Agung (MA),  73 PASAL
 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),  194 AYAT
 Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan  3 PASAL ATURAN PERALIHAN
 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).  2 PASAL ATURAN TAMBAHAN

Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD Salah satu tuntutan Reformasi 1998 ialah dilakukannya amandemen
1945 sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD pada UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945
1945 tentang 7 kunci pokok sistem pemerintahan negara antara lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di
indonesia, sebagai berikut: tangan MPR (namun kenyataannya bukan di tangan rakyat),
1. Sistem Konstitusional. kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal- pasal
2. Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum yang terlalu "luwes" (yang dapat menimbulkan mulitafsir), serta
(rechtsstaat). kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara
3. Kekuasaan tertinggi negara ada di tangan MPR (Majelis negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Permusyawaratan Rakyat). Kekuasaan kepala negara tidak
tak terbatas. Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu ialah menyempurnakan
4. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan aturan dasar seperti tatanan negara, HAM, kedaulatan rakyat,
Rakyat. pembagian kekuasaan, eksistensi negara hukum dan negara
demokrasi, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan
aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan Berdasarkan Pembukaan UUD 1945 Alinea IV yang berbunyi,
kesepakatan diantaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, "bahwa kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu disusun dalam suatu
tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat structur) kesatuan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam
atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem pemerintahan rakyat".
presidensil. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, yang berbunyi, "Negara
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik".
Sistem ketatanegaraan Indonesia sesudah Amandemen UUD 1945,
dapat dijelaskan sebagai berikut: Undang-Undang Dasar merupakan Dapat disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia ialah Negara
hukum tertinggi dimana kedaulatan berada di tangan rakyat dan Kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya ialah Republik.
dijalankan sepenuhnya berdasarkan UUD. UUD memberikan Selain bentuk pemerintahan republik dan bentuk negara kesatuan,
pembagian kekuasaan (separation of power) kepada 6 lembaga Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala
negara dengan kedudukan yang sama dan sejajar, yaitu Majelis negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Hal itu didasarkan pada
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Presiden, Mahkamah Agung Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, "Presiden Republik Indonesia
(MA), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Mahkamah Konstitusi memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang Undang
(MK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta Dewan Perwakilan Dasar". Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia
Rakyat (DPR). menganut Sistem Pemerintahan Presidensial.

Pada masa sekarang ini, bisa disebut sistem pemerintahan di Secara teori, berdasarkan UUD 1945, Indonesia menganut sistem
Indonesia masih dalam masa transisi. Sebelum diberlakukannya pemerintahan presidensial. Namun dalam praktiknya banyak
sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen elemen elemen dari sistem pemerintahan parlementer yang masuk
ke 4 tahun 2002, sistem pemerintahan Indonesia masih ke dalam sistem pemerintahan di Indonesia. Sehingga secara singkat
mendasarkan pada UUD 1945 dengan beberapa perubahan seiring bisa dikatakan bahwa sistem pemerintahan yang berjalan di
dengan adanya transisi menuju sistem pemerintahan yang baru. Indonesia ialah sistem pemerintahan yang merupakan gabungan
Sistem pemerintahan yang baru ini diharapkan berjalan mulai tahun atau perpaduan antara sistem pemerintahan presidensial (mayoritas)
2004 setelah dilakukannya Pemilu pada tahun 2004. dengan sistem pemerintahan parlementer (minoritas). Apalagi bila
dirunut dari sejarahnya, Indonesia mengalami beberapa kali
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia adalah sebagai perubahan Periodisasi Sistem Pemerintahan, diantaranya :
berikut: 1. Tahun 1945-1949, Indonesia pernah menganut Sistem
1. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem Pemerintahan Presidensial
pemerintahan presidensial. 2. Tahun 1949-1950, Indonesia menganut sistem pemerintahan
2. Bentuk negara kesatuan yang memiliki prinsip otonomi daerah parlementer yang semu
yang luas. Wilayah negara terbagi menjadi beberapa provinsi. 3. Tahun 1950-1959, Indonesia masih menganut sistem
3. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan pemerintahan parlementer dengan demokrasi liberal
badan peradilan dibawahnya. Presiden merupakan kepala negara 4. Tahun 1959-1966, Indonesia menganut sistem pemerintahan
yang sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presidensial secara demokrasi terpimpin.
presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket. 5. Tahun 1966-1998 (Orde Baru), Indonesia menganut sistem
4. Parlemen terdiri dari dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan pemerintahan presidensial
Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Para
anggota DPR dan DPD merupakan anggota MPR. DPR Terdapat perubahan baru dalam sistem pemerintahan Indonesia. Hal
mempunyai kekuasaan legislatif serta kekuasaan mengawasi tersebut diperuntukan dalam memperbaiki sistem presidensial yang
jalannya pemerintahan. lama. Perubahan baru ini antara lain adanya pemilihan secara
5. Kabinet / menteri diangkat oleh presiden serta bertanggung langsung, mekanisme check and balance, sistem bikameral dan
jawab langsung kepada presiden. pemberian kekuasaan yang lebih besar pada parlemen untuk
melakukan pengawasan serta fungsi anggaran
Sistem pemerintahan ini juga mengambil elemen-elemen dari
sistem pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan TWK - Pemberontakan-Pemberontakan Di Daerah
untuk menghilangkan kelemahan yang ada pada sistem presidensial.
Beberapa variasi sistem pemerintahan presidensial di Indonesia Berikut adalah beberapa pemberontakan yang pernah terjadi di
ialah sebagai berikut : daerah.
1. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu 1. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
pertimbangan atau persetujuan dari DPR.  di Bandung, pada 23 Januari 1950.
2. Parlemen mendapat kekuasaan yang lebih besar dalam hal  Pemimpin: Raymond Pierre Westerling & Sultan Hamid II.
membentuk undang-undang dan hak anggaran (budget)  Penyebab: kekhawatiran dibubarkan negara Pasundan,
3. Presiden sewaktu-waktu bisa diberhentikan oleh MPR atas usul dukungan terhadap sistem federal, dan melindungi aset
dari DPR. Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi ekonomi Belanda.
presiden meskipun tidak secara langsung.  Menyebabkan 79 anggota APRIS gugur, termasuk Letnan
4. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu persetujuan Lembong gugur dalam pertempuran itu.
dan pertimbangan DPR. 2. Pemberontakan Andi Azis di Makassar,
 pada 5 April 1950.
Sistem Pemerintahan Indonesia Saat Ini (Setelah Diamandemen)  Pemimpin: Andi Aziz.
 Penyebab: penolakan penggabungan TNI dan unsur eks-  Dalam usaha mengatasi keadaan, Panglima Jenderal
KNIL dan mempertahankan Negara Indonesia Timur (NIT) Sudirman segera memerintahkan kepada Kolonel Gatot
untuk tidak bergabung dengan NKRI. Soebroto di Jawa Tengah dan Kolonel Soengkono di Jawa
 Penumpasan pemberontakan ini dipimpin oleh Kolonel Alex Timur agar mengerahkan kekuatan TNI dan polisi untuk
Kawilarang. menumpas kaum pemberontak.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)  Pada 30 September 1948 Seluruh kota Madiun dapat direbut
 di Ambon, pada 25 April 1950. kembali oleh TNI. Musso yang melarikan diri ke luar kota
 Pemimpin: Dr. Christian Robert Soumokil. dapat dikejar dan ditembak TNI, sedangkan Amir
 Penyebab: Soumokil tidak setuju dengan penggabungan Syarifuddin tertangkap di hutan Ngrambe, Grobogan, lalu
daerah-daerah Negara Indonesia Timur ke dalam wilayah dihukum mati
NKRI. 7. Peristiwa G 30 S/PKI
 Soumokil mendirikan Republik Maluku Selatan, ia mencoba  Pada awal tahun 1960, kondisi ekonomi begitu
untuk melepas wilayah Maluku Tengah dan NIT dari NKRI. memprihatinkan dan kondisi sosial politik penuh gejolak.
 Tindakan yang pertama dilakukan oleh pemerintah adalah Memanfaatkan situasi tersebut PKI berusaha menyusun
permintaan menempuh jalur damai kepada RMS, namun kekuatan dan melakukan pemberontakan. Puncak
ditolak mentah-mentah oleh Soumokil. Sehingga, ketegangan politik terjadi secara nasional pada dini hari 30
pemerintah Indonesia melakukan ekspedisi militer dengan September 1965, yaitu terjadinya penculikan dan
menunjuk Kolonel Alex Kawilarang dan Letkol Slamet pembunuhan terhadap para perwira Angkatan Darat di
Riyadi. bawah pimpinan Letnan Kolonel Untung. Para perwira TNI
 Kota Ambon dapat dikuasai oleh Indonesia pada November AD yang diculik dan dibunuh oleh sekelompok G 30 S/PKI
1950. Soumokil dijatuhi hukuman mati. dikenal dengan nama pahlawan revolusi. Berikut daftar
4. Pemberontakan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di nama pahlawan revolusi.Peristiwa pembunuhan oleh G 30
Indonesia bagian timur, S/PKI juga terjadi di Yogyakarta, yang mengakibatkan
 pada 1 Maret 1957. gugurnya dua orang perwira TNI AD yaitu Kolonel Katamso
dan Letnan Kolonel Sugiyono.
 Pemimpin: Komandan Ventje Sumual dan Letkol Daniel
Julius Somba  Dalam peristiwa tersebut, Jenderal Abdul Haris Nasution
berhasil meloloskan diri dari pembunuhan. Akan tetapi
 Penyebab: ketidakharmonisan antara Pemerintah Pusat
puteri beliau yang bernama Ade Irma Nasution tewas akibat
dengan Pemerintah Daerah terutama di Sulawesi.
tembakan para penculik. Sebagai reaksi dari pemberontakan
 Tuntutan dari Permesta adalah hasil sumber daya daerah
ini Presiden Soekarno memberi tugas kepada Mayor Jenderal
digunakan untuk pembangunan daerah sebanyak 70 persen
Soeharto yang pada saat itu menjabat sebagai Panglima
dan 30 persen untuk pemerintah daerah. Diselesaikan dengan
Kostrad, untuk memimpin operasi penumpasan terhadap
Operasi Merdeka yang dipimpin oleh Rukminto
Gerakan 30 September. Tindakan-tindakan yang
Hendraningrat
dilakukannya adalah:
5. Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia
 Letnan Jenderal Ahmad Yani
(PRRI) di Sumatra,
 Mayor Jenderal R. Suprapto
 pada 15 Februari 1958.
 Mayor Jenderal M.T. Haryono
 Pemimpin: Letkol Achmad Husein
 Mayor Jenderal S. Parman
 Latar Belakang: kesenjangan ekonomi antara ekonomi pusat  Brigadir Jenderal D.I. Panjaitan
dan daerah  Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
 Dibentuknya: Dewan Banteng yang dibentuk pada 20  Letnan Satu Pierre Andreas Tendean
Desember 1956 di Sumatera Barat oleh Kolonel Ismail
Lengah (Ketua: Achmad Husein), Dewan Gajah yang a. Pada 1 Oktober 1965
dibentuk pada 22 Desember 1956 di Sumatera Utara oleh Berhasil merebut kembali RRI dan Kantor Telekomunikasi.
Kolonel Maludin Simbolon, dan Dewan Garuda yang b. Pada 2 Oktober 1965
dibentuk pada Januari 1957 di Sumatera Selatan oleh Letnan Operasi yang dilakukan oleh RPKAD di bawah pimpinan
Kolonel Barlian. Kolonel Sarwo Edhi Wibowo berhasil menguasai beberapa
 Diproklamirkan PRRI dengan PM Syafruddin Prawira tempat penting termasuk daerah sekitar Bandara Halim
Negara. Perdanakusuma yang menjadi pusat kegiatan Gerakan 30
 Operasi penumpasan: Operasi Tegas (dipimpin oleh September.
Kaharuddin Nasution), Operasi 17 Agustus (Ahmad Yani), c. Pada tanggal 3 Oktober 1965
Operasi Saptamarga (Djatikusumo), Operasi Sadar (Ibnu Dilakukan operasi pembersihan di daerah Lubang Buaya.
Sutowo). Atas petunjuk seorang anggota polisi, akhirnya ditemukan
6. Peristiwa Madiun (Pemberontakan PKI) sebuah sumur tua tempat jenazah para perwira Angkatan
 Pemberontakan PKI di Madiun, merupakan pengkhianatan Darat dikuburkan
terhadap bangsa Indonesia.
 Pemimpin: Amir Syarifudin dan Musso. 8. Peristiwa DI/TII
 Tujuan: Meruntuhkan pemerintah RI untuk kemudian  Pemberontakan DI/TII
diganti dengan pemerintah yang berdasar paham komunis. - di Jawa Barat Pada 7 Agustus 1949
 Pada 18 September 1948 PKI berhasil menguasai Madiun - Di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kartosuwiryo
dan sekitarnya ke- mudian mengumumkan berdirinya Soviet memproklamasikan berdirinya Negara Islam
Republik Indonesia. Indonesia.
- Gerakannya dinamakan Darul Islam (DI) sedangkan
tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII).
- Pembrontakan ini dikenal dengan nama
Pemberontakan DI/TII.
- Gerakan ini dibentuk saat Jawa Barat ditinggal oleh
pasukan Siliwangi yang berhijrah ke Yogyakarta dan
Jawa Tengah.
- Dalam menghadapi aksi DI/TII, pemerintah
mengerahkan pasukan TNI untuk menumpas gerakan
ini.
- Pada 1960 Pasukan Siliwangi bersama rakyat
melakukan operasi "Pagar Betis" dan operasi
"Bratayudha".
- Pada 4 Juni 1962 Kartosuwiryo beserta para
pengawalnya dapat ditangkap oleh pasukan Siliwangi
dalam operasi "Bratayudha" di Gunung Geber, daerah
Majalaya, Jawa Barat.
 Pemberontakan DI/TII
- di Jawa Tengah
- Pemimpin: Amir Fatah
- Wilayah: Brebes, Tegal, dan Pekalongan.
- Pada Januari 1950 Pemerintah melakukan operasi kilat
yang disebut Gerakan Banteng Negara (GBN) untuk
menumpas pemberontakan ini, di bawah pimpinan
Letnan Kolonel Sarbini.
 Pemberontakan DI/TII
- di Aceh
- Pimpinan : Teuku Daud Beureuh
- Latar belakang: Daud Beureuh merasa kecewa karena
status Aceh pada 1950, diturunkan dari daerah
istimewa menjadi karesidenan di bawah Provinsi
Sumatra Utara.
- Semula pemerintah menggunakan kekuatan senjata
dalam menghadapi pemberontakan ini.
- Selanjutnya atas prakarsa Kolonel M. Yasin yang
menjabat sebagai Pangdam 1/lskandar Muda, pada 17-
21 Desember 1962 diselenggarakan "Musyawarah
Kerukunan Rakyat Aceh" yang mendapat dukungan
tokoh-tokoh masyarakat Aceh sehingga
pemberontakan dapat dipadamkan.
 Pemberontakan DI/TII
- di Sulawesi Selatan
- Pimpinan: Kahar Muzakar
- Latar belakang: Pada 30 April 1950, Kahar Muzakar
menuntut kepada pemerintah agar pasukannya
dimasukkan ke dalam Angkatan Perang RIS (APRIS).
Tuntutan ini ditolak karena harus melalui
penyaringan.
- Untuk menghadapi pemberontakan DI/TII di Sulawesi
Selatan ini, pemerintah melakukan operasi militer.
- Pada Februari 1965, Kahar Muzakar berhasil
ditangkap dan ditembak mati.
 Pemberontakan DI/TII
- di Kalimantan Selatan
- Pimpinan: lbnu Hajar Pada awalnya pemerintah
memberi kesempatan kepada lbnu Hajar untuk
menyerah. Akan tetapi setelah menyerah, lbnu Hajar
melarikan diri dan melakukan pemberontakan lagi.
Selanjutnya, pemerintah mengerahkan pasukan TNI
sehingga akhir tahun 1959, lbnu Hajar beserta seluruh
anggota gerombolannya tertangkap.

Anda mungkin juga menyukai