Anda di halaman 1dari 32

Penalaran Verbal

Tes Penalaran Verbal terdiri atas tes sinonim (persamaan kata), tes antonim
(lawan kata), dan tes analogi (padanan kata). Tes ini bertujuan mengukurpemahaman
seseorang terhadap kata. Dengan kata lain, melalui tes ini, perbendaharaan kata
seorang peserta dapat diketahui.

TIPS DAN TRIK:


1. Bersahabatlah dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tambah
perbendaharaan kata setiap harinya dengan membaca makna atau definisi kata
dari kamus. Atau, Anda dapat mengakses http://kbbi.web.id/.
2. Perhatikan pola soal bahkan pola jawaban. Dengan demikian, Anda akan
semakin terlatih untuk menjawab dengan tepat.

A. Tes Sinonim
Tes Sinonim menguji peserta untuk menentukan persamaan dari suatu kata.
Peserta harus jeli untuk mengetahui kata yang memiliki arti atau definisi serupa dengan
kata pada soal. Beberapa kata terkadang merupakan kata yang tidak umum digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.

CONTOH

KAMPIUN =

a. Penggagas
b. Ahli
c. Sejarah
d. Penerima
e. Juara

Pembahasan:

Kampiun adalah pemenang dalam suatu perlombaan atau pertandingan. Dengan


demikian, kampiun bersinonim dengan juara.

Jawaban: E

TIPS DAN TRIK:


1. Perkayalah perbendaharaan kata dalam bahasa Inggris karena hal tersebut
sangat membantu dalam menyelesaikan soal.
2. Hindari menghabiskan waktu untuk menjawab hanya satu soal karena
penasaran.
Anda dapat mempelajari tabel kata berikut sebagai salah satu acuan
latihan.

Kata Sinonim/Definisi
Abolisi Penghapusan
Abrasi Pengikisan
Absen Bolos
Absolut Mutlak
Absorpsi Penyerapan
Adagium Pepatah, peribahasa
Adaptasi Penyesuaian
Adiktif Bersifat candu
Ad interim Sementara
Afeksi Kasih sayang
Afirmasi Penegasan, peneguhan
Agitasi Hasutan, provokasi
Agresi Serangan

Agunan Jaminan
Akreditasi Pengakuan
Amatir Pemula
Ambigu Makna ganda, enigma
Anemia Kurang darah
Anjung Panggung
Anomali Tidak normal, menyimpang
Anonim Tanpa nama
Anulir Penghapusan, pembatalan
Apatis Acuh tak acuh, masa bodoh
Aristokrat Bangsawan, ningrat
Artifisial Buatan
Asa Harapan
Autentik Asli, sah, tulen
Bagak Berani, bangga
Baku Pokok, utama, standar
Benchmark Patokan, tolok ukur
Bergeming Diam
Bibliografi Daftar Pustaka
Bonanza Sumber kebahagiaan (kemakmuran)
Bramacorah Residivis
Centeng Penjaga, bodyguard
Citra Gambaran

Collapse Bangkrut, pailit


Daur Siklus
Dedikasi Pengabdian
Defacto Menurut kenyataan
Defleksi Penyimpangan
Degradasi Kemerosotan
Dekade Dasawarsa
Dekadensi Kemerosotan (moral, akhlak)
Delik Tindak pidana
Delusi Khayal, ilusi
Dependen Tergantung
Dikotomi Dibagi dua
Dinamis Bergerak
Dispensasi Pengecualian
Divestasi Pelepasan
Doktrin Ajaran, dogma
Egaliter Sama, sederajat
Eklips Gerhana
Ekskavasi Penggalian
Eksodus EHijrah, pindah
Ekspansi Perluasan
Ekuilibrium Setimbang, sepadan
Ekuivalen Sama, sebanding

Elusif Kompleks
Embargo Inhibisi, larangan
Embarkasi Keberangkatan
Endemi Wabah
Epilog Penutup
Epidemi Wabah
Era Zaman, masa
Evaporasi Penguapan
Evokasi Penggugah rasa
Evolusi Perubahan
Faksi Golongan, kelompok
Fauna Dunia hewan
Fenomena Gejala
Fertil Subur
Fiksi Khayalan, delusi
Fiskal Perpajakan
Flegmatis Serbalamban
Flora Dunia tumbuhan
Friksi Perselisihan, perpecahan, bentrokan
Fungi Cendawan, jamur
Fusi Gabungan
Futuristis Menuju masa depan
Galat Cacat

Generik Umum, lazim


Glosarium Kamus ringkas
Grasi Pengampunan
Hayati Hidup
Heksagon Segi enam
Herbivora Pemakan tumbuhan
Hibrida Bibit unggul
Hipotenusa Sisi miring
Hipotesis Dugaan awal, anggapan dasar
Homogen Sejenis
Ikebana Seni merangkai bunga
Ikhtisar Sinopsis, ringkasan
Imbas Efek, dampak
Imitasi Tiruan
Implisit Tersirat
Impuls Dorongan
Imun Kebal
Indraloka Surga
Inferensi Konklusi, simpulan
Infiks Sisipan
Injeksi Suntikan
Inklusif Termasuk, terhitung
Inovasi Pembaharuan, penemuan baru

Insentif Bonus
Insidental Tertentu, sewaktu-waktu
Insinuasi Sindiran
Insomnia Sulit tidur
Inspeksi Pemeriksaan
Inspirasi Ilham, gagasan
Interupsi Penyelaan, pemotongan
Intervensi Campur tangan
Iterasi Perulangan
Kaldera Kawah
Kampiun Juara
Kapital Modal
Karnivora Pemakan daging
Kedap Rapat
Klasifikasi Pengelompokan
Kognisi Pemahaman
Kolega Rekan
Kompiemen Pelengkap
Komposit Campuran, gabungan
Komprehensif Luas, lengkap
Konjungsi Penghubung
Konkaf Cekung
Konklusi Kesimpulan

Konkret Nyata
Konveks Cembung
Konvergen Memusat
Kronologi Urutan peristiwa
Krusial Penting
Kuota Jatah
Laba Untung, profit
Laik Layak, pantas
Laten Tersembunyi
Latif Indah
Leksikon Kamus, kosakata
Loka Dunia, tempat
Makar Tipu muslihat, akal bulus
Makelar Pialang
Manuskrip Naskah
Mayapada Bumi, dunia
Monarki Kerajaan
Mutakhir Modern, terbaru
Mutilasi Pemotongan
Narasi Deskripsi
Negosiasi Perundingan
Nisbi Relatif
Nomaden Berpindah-pindah

Nomenklatur Tata nama


Oktagon Segi delapan
Omnivora Pemakan segala (tumbuhan dan daging)
Origami Seni melipat kertas
Orisinal Asli, autentik
Out of date Kedaluwarsa
Pagu Plafon
Pandir Bodoh, bebal
Paradigma Model, kerangka berpikir
Paradoks Bertentangan
Paralel Sejajar
Paripurna Sempurna, lengkap
Partikelir Swasta
Pasca Sesudah
Patologi llmu tentang penyakit
Pedagogi Pengajaran, pendidikan
Pejal Padat
Pentagon Segi lima
Pionir Pelopor, perintis
Porto Biaya
Pra Sebelum
Prefiks Awalan
Preposisi Kata depan

Primer Utama, pokok


Prolog Pendahuluan
Prominen Terkenal, terkemuka
Promovendus Calon doktor
Proteksi Perlindungan
Rabat Potongan harga, diskon
Random Secara acak
Reboisasi Penghijauan
Registrasi Pendaftaran
Rekonsiliasi Perdamaian
Remisi Pengampunan, pengurangan hukuman
Rendezvous Pertemuan
Residu Sisa
Revolusi Perubahan
Sedimentasi Pengendapan
Sekuler Duniawi
Serebrum Otak besar
Seremoni Upacara
Sine Qua Non Harus ada
Skeptis Ragu-ragu
Sporadis Jarang, kadang-kadang
Stagnasi Macet
Statis Diam

Stigma Ciri negatif


Sufiks Akhiran
Supervisi Pengawasan
Swasembada Mandiri, otonom
Swatantra Otonomi
Tag Label
Tendensi Kecenderungan
Tentatif Belum pasti
Transendental Abstrak, sulit dipahami
TransisI Peralihan
Tunaaksara Buta huruf
Tunadaksa Cacat tubuh
Tunagrahita Cacat pikiran, idiot
Tunanetra Buta
Tunarungu Tuli
Tunasusila Pelacur, lonte
Tunawicara Bisu
Tunawisma Gelandangan
Ugahari Sedang, pertengahan, sedediana
Up to date Baru
Utopis Bersifat khayal
Vademekum Kamus kecil
Vakansi Liburan

Vandalisme Destruksi, perusakan


Vegetasi Tumbuh-tumbuhan
Versus Lawan
Virulen Jahat
Volunter Sukarelawan
Zenit Titik puncak

B. Tes Antonim
Tes Antonim menguji peserta untuk menentukan lawan dari suatu kata. Artinya,
kata yang memiliki makna atau definisi yang bertentangan. Konsentrasi dari peserta
sangat diharapkan karena terkadang pada pilihan ganda, ada kata yang merupakan
sinonim dari kata pada soal. Itu merupakan jawaban yang menjebak. Ketelitian sangat
diperlukan untuk menyelesaikan soal jenis ini.

CONTOH

PROLOG >< ....

a. Pembukaan Monolog
b. Penutup Pendahuluan
c. Dialog
d. Monolog
e. Pendahuluan

Pembahasan:

Prolog adalah pembukaan atau pendahuluan sehingga antonimnya adalah penutup.

Jawaban: B

TIPS DAN TRIK:


1. Ingat bahwa Anda sedang mencari antonim (lawan kata) dari sebuah kata. Oleh
karena itu, jangan sampai terjebak dengan kata pada pilihan ganda yang
merupakan sinonim dari soal. Konsentrasi penuh sangat diperlukan di sini.
2. Jika dalam pilihan ganda terdapat kemiripan arti, pilihlah yang paling berbeda.
3. Jika dalam pilihan ganda terdapat dua kata yang berlawanan, kemungkinan
besar jawaban yang tepat adalah salah satunya.
4. Perkayalah perbendaharaan kata dalam bahasa Inggris karena hal tersebut
sangat membantu dalam menyelesaikan soal.
5. Hindari menghabiskan waktu untuk menjawab hanya satu soal karena
penasaran.
Tabel kata berikut dapat Anda pelajari

Kata Antonim
Abstrak Konkret
Ahli Awam, amatir
Aktual Kedaluwarsa
Anak Ibu
Anomali Normal
Antagonis Protagonis
Antipati Simpati
Apatis Antusiasme, acuh
Apriori Aposteriori
Baka Fana
Besar Kecil
Bukit Lembah, ngarai
Canggih Sederhana
Cucu Kakek
Debit Kredit
Deduksi Induksi
Delusi (khayal) Nyata
Dependen Mandiri

Dinamis Statis
Eksekutif Legislatif
Eksplisit Implisit
Elastis Kaku
Emigrasi Imigrasi
Epilog Prolog
Fiksi Realita
Fisik Mental
Fonem Morfem
Galib Khusus
Ganjil (gasal) Genap
Gegai Kuat, kokoh
Gelap Terang
Hadir Absen
Homogen Heterogen
Horizontal Vertikal
Induksi Deduksi
Inflasi Deflasi
Inklusif Kecuali
Input Output
Insidental Rutin
Internal Eksternal
Intro Penutup

Isolator (penghambat) Konduktor (penghantar)


Jauh Dekat
Khas Umum
Kohesi Adhesi
Konsonan Vokal
Konstruktif (membangun,
Destruktif (merusak)
memperbaiki)
Konveks (cembung) Konkaf (cekung)
Laba (untung, profit) Rugi
Legal Ilegal
Maya Nyata
Mayor Minor
Modern Tradisional
Monoton Berubah-ubah
Netral Berpihak
Nomaden Menetap
Objektif Subjektif
Ofensif (serangan) Defensif (pertahanan)
Optimis Pesimis
Ortodoks Modern
Pandir Pintar
Panjang Pendek
Perintis Pewaris
Plural Tunggal

Poligami Monogami
Pra (sebelum) Pasca (sesudah)
Prefiks (awalan) Sufiks (akhiran)
Presensi (kehadiran) Absen, mangkir
Progresif Regresif
Proletar Kapitalis
Prominen Biasa
Rawan Aman
Remisi Penambahan
Sederhana Canggih
Sekuler Keagamaan
Skeptis Yakin
Sporadis Sering
Sportif Curang
Stagnan Berubah
Tanya Jawab
Tesis Antitesis
Tinggi Rendah
Tua Muda
Umum Khusus (khas)
Universal Parsial
Vademekum Kamus besar
Virulen Baik

Waruga (tubuh) Jiwa


Wreda (tua) Muda

C. Tes Analogi
Tes Analogi menguji peserta untuk menentukan padanan kata yang sesuai
dengan pola. Pasangan kata memiliki hubungan tertentu dan berbeda-beda untuk
setiap soal. Pengetahuan umum peserta terkadang dibutuhkan di sini.

Pada umumnya, beberapa hubungan pada bentuk "... : ...", di antaranya:

1. Sinonim kata
2. Antonim kata
3. Waktu
4. Bagian dari
5. Definisi
6. Temuan dan tokoh penemunya
7. Istilah dalam suatu bidang pengetahuan
8. Sebab dan akibat
9. Kata benda dan kata sifat
10. Benda (alat) dan fungsinya
11. Panca indra dan penyakitnya
12. Mata uang dan negara
13. Urutan peristiwa

CONTOH

LAUT : ... KABUPATEN : ....

a. Pulau - Peta
b. Ikan - Daerah
c. Air-Wilayah
d. Nelayan - Bupati
e. Samudra - Provinsi

Pembahasan:

Laut bagian dari samudra.

Kabupaten bagian dari provinsi.

Jawaban: E

TIPS DAN TRIK:


1. Pastikan bahwa ruas kiri dan ruas kanan memiliki kesamaan pola. Jangan sampai
terjebak pada pola yang terbalik, misalkan alat : fungsi = fungsi : alat (ini salah).
2. Teruslah menambah pengetahuan tentang berbagai hal.
3. Jika Anda masih kebingungan dalam menyelesaikan sebuah soal, kerjakan soal
berikutnya. Waktu sangatlah berharga.
PENALARAN NUMERIKAL
Tes Penalaran Numerikal terdiri atas tes aljabar dan aritmetika serta deret.

A. Tes Aritmetika dan Aljabar


Tes aritmetika dan aljabar menguji peserta untuk menyelesaikan soal-soal
sederhana yang berkaitan dengan matematika. Agardapatmenaklukkan soal jenis ini,
peserta dapat mempelajari terlebih dahulu konsep matematika dan rumus dasar dari
pelajaran di SD dan SMP. Pemahaman terhadap soal, ketelitian, dan pengetahuan
tentang matematika dasaradalah kunci utama untuk menghadapi soal sejenis ini.

Berikut ini beberapa rumus matematika dasar yang dapat Anda pelajari.

1. Pangkat

Bilangan berpangkat ditulis ab dengan ketentuan:

ab = a x a x a x ... x a

(sebanyak b kali)

2. Akar

• Akar pangkat dua

• Akar pangkat tiga

3. Kecepatan

Kecepatan adalah jarak yang ditempuh per satuan waktu. Rumus umum kecepatan:

dengan: v = kecepatan; s = jarak; t = waktu

4. Perbandingan

Bentuk umum perbandingan:


Perbandingan jika jumlah dua besaran diketahui:

Perbandingan jika selisih dua besaran diketahui:

5. Skala

Skala adalah perbandingan antara ukuran pada gambar (peta) dan ukuran sebenarnya.

6. Keliling dan luas bangun datar


7. Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang
8. Garis dan sudut (hubungan dua garis sejajar)

Sebelumnya, pahami terlebih dahulu konsep sudut yang saling berpelurus dan sudut
pada garis yang bersilangan.

• Jumlah sudut-sudut yang saling berpelurus adalah 180°.

• Dua sudut yang menghadap arah berlawanan (saling bertolak belakang) pada
dua garis yang bersilangan memiliki besar yang sama.
Perhatikan gambar berikut!

Bayangkan jika daerah bawah diimpitkan dengan daerah atas. Hasilnya adalah gambar
berikut.

Selanjutnya, berdasarkan konsep sudut yang saling berpelurus dan sudut pada garis
yang bersilangan diperoleh:

9. Konsep Kesebangunan

Dua bangun datar disebut sebangun apabila memenuhi syarat:

• Panjang sisi-sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan sama.


• Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.

• Segitiga
Dengan konsep kesebangunan diperoleh persamaan:

Dengan konsep kesebangunan diperoleh persamaan:

• Trapesium

Dengan konsep kesebangunan diperoleh rumus:

10. Ukuran pemusatan

• Mean atau rata-rata adalah jumlah semua data dibagi banyaknya data.
• Median adalah nilai tengah dari kumpulan data yang sudah terurut dari yang
terkecil.

Jika banyaknya data ganjil, median adalah nilai paling tengah dari kumpulan data yang
sudah terurut.

Jika banyaknya data genap, median adalah rataan hitung dua nilai data paling tengah.

• Modus merupakan data yang paling sering muncul dalam kumpulan data.

11. Untung, rugi, diskon

Untung terjadi apabila harga jual lebih besar daripada harga beli (modal).

Untung = harga jual - harga beli

Persentase untung:

• Rugi terjadi apabila harga jual lebih kecil daripada harga beli (modal).

Rugi = harga beli - harga jual

Persentase rugi:

• Diskon atau rabat adalah potongan harga terhadap suatu produk atau barang
yang dijual.

12. Bunga Tunggal

Bunga tunggal adalah bungatabungan atau pinjaman dalam jangka waktu tertentu,
umumnya pertahun.
CONTOH

1. Jika a = 3, b = 6, dan c = a3 + 2ab + b2, nilai c - a adalah ....

a. 78
b. 79
c. 80
d. 81
e. 83

Pembahasan:

Ingat! a2 + 2ab + b2 = (a + b)2 c = a2 + 2ab + b2 = (a + b)2 = (3 + 6)2 = 81

Jadi, c - a = 81 - 3 = 78.

Jawaban: A

2. Seorang pedagang menjual komputer dengan harga Rp3.850.000,00. Dia mendapat


untung 25%. Harga beli komputer tersebut adalah ....

a. 4. 812.500,00
b. 3. 525.000,00
c. 3. 180.000,00
d. 3. 080.000,00
e. 2. 887.500,00

Pembahasan:

Harga jual = Rp3.850.000,00

Persentase untung = 25%


Jadi, harga beli komputer tersebut adalah Rp3.080.000,00.

Jawaban: D

B. Tes Deret
Tes Deret menguji peserta untuk menentukan pola angka atau huruf dari satu
suku kesuku berikutnya. Peserta selayaknya dapat mengimajinasikan berbagai
kemungkinan pola yang tepat. Kemampuan melakukan operasi hitung sederhana
sangat dibutuhkan di sini.

Nilai suku berikutnya pada deret angka dapat merupakan hasil:

a. Penjumlahan

Misal:

1. 2 4 6 8 10 (Pola = +2)
2. 1 2 4 7 11 (Pola = +1, +2, +3, +4, dan seterusnya)

b. Pengurangan

Misal:

1. 80 75 70 65 (Pola = -5)
2. 27 24 18 9 (Pola = -3, -6, -9, dan seterusnya)

c. Perkalian

Misal:

2 4 8 16 32 (Pola: x2)

d. Pembagian

Misal:

270 90 30 10 (Pola: :3)

e. Akar

Misal:

625 25 5 (Pola: akar dari suku sebelumnya)

f. Pangkat
Misal:

1 4 9 16 25 (Pola: 12, 22, 32, 42, 52, dan seterusnya)

g. Kombinasi

Misal:

1 5 13 29 61

Pola: x2 + 3 (dikali 2, kemudian ditambah 3)

h. Pola angka yang sama

Misal:

10 10 10 10 10

Umumnya, pola pada deret huruf dapat berupa:

1. Pola maju melewati n huruf secara tetap (n = 1 atau 2 atau 3 atau ...). Misal: A D
G (maju melewati 2 huruf)
2. Pola mundur melewati n huruf secara tetap (r> = 1 atau 2 atau 3 atau ...). Misal: J
F B (mundur melewati 3 huruf)
3. Pola maju melewati 1 huruf, lalu 2 huruf, lalu 3 huruf, dan seterusnya. Misal: A C
FJ
4. Pola mundur melewati 1 huruf, lalu 2 huruf, lalu 3 huruf, dan seterusnya. Misal: Z
XUQ
5. Pola huruf yang sama. Misal: P P P P
6. Pola huruf kembar dengan jumlah huruf meningkat.

Misal:

1. A B B C C C D D D D

2. A C C E E E G G G G

Terdapat berbagai kemungkinan pola yang berbeda dari pola yang disebutkan
di atas. Anda butuh banyak berlatih agar semakin terampil dalam menentukan pola
deret angka dan huruf.

CONTOH

15, 48, 18, 24, 21, 12, ..., ....

1. Dua bilangan yang tepat untuk mengisi titik-titik adalah ....


a. 14 dan 26
b. 24 dan 6
c. 24 dan 10
d. 25 dan 6
e. 25 dan 12

Pembahasan:

Pola 2 larik.

^2

Jadi, dua bilangan selanjutnya adalah 24 dan 6.

Jawaban: B

TIPS DAN TRIK

1. Perhatikan deret angka tersebut memiliki 1 larik atau lebih dengan mengamati
peurbahan dari satu bilangan ke bilangan berikutnya.

2. Perhatikan apakah deret huruf tersebut memiliki 1 larik atau lebih dengan
mengamati peurbahan dari satu huruf ke huruf berikutnya.

3. Pola bilangan dapat berupa operasi hitung tertentu atau bahkan gabungan dari
beberapa operasi hitung.

4. Agar lebih mudah dalam menyelesaikan deret huruf, Anda dapat menulis huruf-huruf
berikut:

ABCDEFGHI

JKLMNOPQR

STUVWXYZ

5. Anda dapat memanfaatkan jari tangan untuk menentukan huruf pada suku
berikutnya.

6. Jika bilangan atau huruf yang dicari terletak di tengah-tengah, perhatikan pola di
sebelah kiri dan kanannya. Jangan sampai mengabaikan salah satu bagian karena
Anda akan terjebak.
7. Dengan rajin berlatih, Anda akan semakin terampil dalam menentukan pola deret.

8. Jika Anda masih kebingungan dalam menyelesaikan sebuah soal, kerjakan soal
berikutnya. Waktu sangatlah berharga.

C. Penalaran Logika dan Analitis


Penalaran Logika dan Analitis menguji peserta untuk mendayagunakan logika
mereka dalam memahami pernyataan ataupun informasi yang diberikan. Terdapat dua
pola tes. Pola pertama adalah peserta diminta untuk menentukan kesimpulan dari
beberapa pernyataan yang diberikan (penalaran logika). Peserta wajib menghindari
perasaan untuk menyelesaikan soal ini. Soal yang diberikan membutuhkan jawaban
dari hasil analisis secara logis. Pola kedua adalah peserta diminta untuk mempelajari
informasi yang diberikan kemudian menjawab beberapa pertanyaan yang
berhubungan dengan informasi tersebut (penalaran analitis).

Beberapa cara penarikan kesimpulan dari penalaran logika yang perlu Anda
ketahui, antara lain:

1. Modus Tollens

Premis 1: p => q

Premis 2: ~q

Kesimpulan: ~p

2. Modus Ponens

Premis 1: p => q

Premis 2: p

Kesimpulan: q

3. Silogisme

Premis 1: p => q

Premis 2: q => r

Kesimpulan:p => r

Simbol ~ berarti negasi/ingkaran/lawan.

Ingkaran SEMUA berarti BEBERAPA/SEMENTARA/SEBAGIAN/ADA.


CONTOH

Jika kamu merampok maka akan ditangkap polisi.

Jika kamu ditangkap polisi maka akan dipenjara.

a. Kamu akan dipenjara.


b. Jika kamu merampok maka tidak akan dipenjara.
c. Jika kamu tidak merampok maka akan dipenjara.
d. Jika kamu merampok maka akan dipenjara.
e. Kamu tidak akan ditangkap polisi.

Pembahasan:

Gunakan Silogisme untuk menyelesaikannya.

Premis 1: Jika kamu merampok maka akan ditangkap polisi.

p q

Premis 2: Jika kamu ditangkap polisi maka akan dipenjara.

q r

Kesimpulan: Jika kamu merampok maka akan dipenjara.

p r

Jawaban: D

Umumnya, teks pada soal penalaran analitis berkaitan dengan:

1. Urutan (skor, peringkat, pemenang, tercepat, terpandai, termahir, prioritas


pengerjaan atau kunjungan, dan Iain-lain).
2. Penempatan posisi dengan syarat atau kondisi tertentu (posisi duduk, objek dan
ruangan yang tepat, posisi wilayah, dan Iain-lain).
3. Jadwal suatu kegiatan.
4. Pemilihan atau penunjukan objek/calon berdasarkan syarat atau kondisi
tertentu (penugasan suatu pekerjaan, calon peserta lomba, dan Iain-lain).

CONTOH

Perhatikan teks berikut untuk menjawab soal nomor 1 s.d. 3!

Enam pegawai, yaitu A, B, C, D, E, dan F mengikuti kursus bahasa Inggris. Mereka kursus
sekali seminggu dengan ketentuan:
• Tidak ada yang kursus pada hari Jumat dan Minggu.
• C tidak bisa kursus pada hari Selasa, Rabu, dan Sabtu.
• Hanya B dan F yang kursus pada hari yang sama.
• E kursus pada hari Senin.

1. Dari ketentuan tersebut, hari apakah C kursus?

a. Senin
b. Selasa
c. Rabu
d. Kamis
e. Sabtu

Pembahasan:

Agar lebih mudah, kita dapat membuat tabel sesuai dengan teks:

Senin Selasa Rabu Kamis Sabtu


A X X
B X X
C X X X O X
D X X
E O X X X X
F X X

Dari tabel, dapat dilihat bahwa C kursus pada hari Kamis.

Jawaban: D

2. Jika F kursus pada hari Sabtu, manakah dari pernyataan berikut yang salah?

a. E kursus pada hari Senin.


b. B kursus pada hari Rabu.
c. D kursus pada hari Selasa atau Rabu.
d. A kursus pada hari Selasa atau Rabu.
e. C kursus pada hari Kamis.

Pembahasan:

Silakan memperhatikan ketentuan dan tabel di atas. Kita dapat menarik kesimpulan
bahwa jika F kursus pada hari Sabtu maka:

• B kursus pada hari Sabtu.


• A dan D kursus pada hari Selasa atau Rabu.
• C kursus pada hari Kamis.
• E kursus pada hari Senin.

Jadi, pernyataan yang salah terletak pada pilihan B.

Jawaban: B

3. Jika B kursus pada hari Selasa, D kursus pada hari Sabtu, siapakah yang kursus pada
hari Rabu?

a. A
b. E
c. C
d. F
e. C dan F

Pembahasan:

Kita dapat melengkapi tabel pada nomor 1 untuk menjawabnya.

Senin Selasa Rabu Kamis Sabtu


A X X O X X
B X O X X X
C X X X O X
D X X X X O
E O X X X X
F X O X X X

Jadi, A yang kursus pada hari Rabu.

Jawaban: A

Anda mungkin juga menyukai