DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
MELA RISKA
RISKAH
SRI MAULABA
PEMBAHASAN
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
1. Pengamalan Pancasila dalam kehidupan masyarakat
Butir-butir pengamalan Pancasila
LAINNYA
TANAH AIR
C. Bentuk pengamalan dari sila-sila Pancasila dalam memberikan pelayanan
kebidanan kepada pasien, sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
a) Ikut mendoakan kesembuhan pasien meskipun berbeda keyakinan.
b) Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berdoa atau sembahyang sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing sebelum dan sesudah
melakukan tindakan keperawatan.
c) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
masing jika antara perawat maupun dokter berbeda keyakinan dengan pasien.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
a) Memberikan pelayanan yang adil tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya
sesuai dengan penyakit yang diderita pasien.
b) Dalam merawat pasien hendaknya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian
dengan tidak memperlakukan pasien dengan semena-mena.
c) Bidan merawat pasien dengan penuh perasaan cinta, serta sikap tenggang rasa
dan tepa selira.
d) Membela pasien (Patien Advocate) pada saat terjadi pelanggaran hak-hak
pasien sehingga pasien merasa aman dan nyaman.
e) Bidan memberikan informasi dengan jujur dan memperlihatkan sikap empati
yaitu turut merasakan apa yang dialami oleh pasien
f) Meningkatkan dan menerima ekspresi perasan positif dan negatif pasien dengan
memberikan waktu untuk mendengarkan semua keluhan dan perasaan pasien.
3. Persatuan Indonesia
a) Mengembangkan kerjasama sebagai tim dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan.
b) Mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien daripada kepentingan
pribadi.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
a) Sebelum melakukan tindakan perawatan kepada pasien perawat hendaknya
mengutamakan musyawarah dengan pasien dan keluarga pasien dalam
mengambil keputusan.
b) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur serta dapat dipertanggung jawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a) Mengembangkan sikap adil dengan menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban terhadap semua pasien.
b) Perawatan pasien dilaksanakan dengan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotong-Royongan antara pasien, keluarga pasien, perawat, dokter serta tim
paramedis dan medis lainnya.
D. Pengamalan Butir-Butir Pancasila Dalam Merawat Pasien
Menurut Depkes RI (dalam Onny, 1985) telah menetapkan bahwa pelayanan
perawatan dikatakan berkualitas baik apabila perawat/bidan dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada pasien sesuai dengan aspek-aspek dasar perawatan. Aspek-
aspek tersebut meliputi:
1. Aspek penerimaan
Aspek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu tersenyum,
menyapa semua pasien tanpa membedakan golongan, pangkat, latar belakang sosial
ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan pelayanan sesuai aspek
penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan
yang luas.
2. Aspek perhatian
Aspek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu
bersikap sadar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan
kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan
peka terhadap setiap perubahan pasien, mau mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan
pasien.
3. Aspek komunikasi
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi yang baik
dengan pasien dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling berinteraksi antara
pasien dengan perawat dan adanya hubungan baik dengan keluarga pasien.
4. Aspek kerjasama
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama yang
baik dengan pasien dan keluarga pasien.
5. Aspek tanggung jawab
Aspek ini meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu
mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta tepat dalam
bertindak.
E .MENJADI BIDAN DESA SEBAGAI UJUNG TOMBAK DESA SIAGA AKTIF YANG
BERJIWA PANCASILA
Bidan adalah seorang wanita yang telah menyelesaikan pendidikan kebidanan dan
mendapat izin untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat luas. Bidan adalah profesi
yang diakui oleh nasionl maupun internasional. Bidan memiliki hak dan kewajiban dalam
memberikan pelayanan kebidanan sesuai dengan izin yang telah diberikan dan tertuang
pemberian nasehat atau pun penyuluhan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Bidan selalu memberikan pelayanan kebidanan sesuai dengan kebutuhan dan ruang
lingkup bidan, yaitu Ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, remaja & lansia.
Sudah cukup lama bahwa pemerintah lebih mengutamakan bidan sebagai ujung
tombak tenaga kesehatan yang dapat membantu masalah kesehatan terutama pada
kelompok ibu dan anak disetiap desa atau kelurahan. Pemerintah menilai karena ibu dan
anak merupakan aset utama yang perlu diselamatkan demi kehidupan masa depan yang
lebih baik tanpa mengesampingkan pihak pria dewasa atau lansia. Realita saat ini tenaga
harapan masa depan ibu dan anak bangsa. Berdasarkan informasi melalui media massa
beberapa waktu lalu, tahun 2011 Kalimantan Barat masih membutuhkan kurang lebih 400
tenaga bidan. Hal ini tentu menjadi perhatian pemerintah dan intitusi pendidikan sebagai
lemabaga yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain kebutuhan
Kuantitas yang disebutkan diatas, kualitas kinerja bidan dalam memberikan pelayanan
Permusyawaratan/Perwakilan
Pelaksanaan Pancasila, sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan Yang Adil
dan Beradab dalam kehidupan sehari-hari seorang bidan adalah sebgai berikut:
Permusyawaratan/Perwakilan
pelaksanaan tersebut Bidan dapat bertindak sebagai ujung tombak kesehatan di Indonesia
yang profesional dan sebagai warga negara yang baik dan benar.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Nopirin. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta: Pancoran Tujuh.
Salam, H. Burhanuddin, 1998. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: Rineka Cipta
Notonegoro. 1995. pancasila secara ilmiah populer. Jakarta: Bumi Aksara.
Jarmanto. 1982. Pancasila Suatu Tujuan Aspek Histotis dan Sosio-politis.yogyakarta: Liberty.
Salam, Burhanuddin. 1985. Filsafat pancasilaisme. Bandung: Bina Aksara.
Kaelan. 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: paradigma