Anda di halaman 1dari 2

artikel tentang contoh manejemen KB

ibuprita.suatuhari.com,- Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh dr.


Bradley dari Departemen Kebidanan Universitas Iowa, diketahui bahwa
banyak ibu hamil yang menderita konstipasi atau sembelit yakni ebesar
25%. Konstipasi sendiri merupakan keadaan frekuensi buang air besar
(BAB) kurang dari 3 kali sehari. Penting bagi ibu hamil untuk menjaga
kondisi tubuh serta kesehtan pencernaannya, beberapa cara yang dapat ibu
lakukan.
Konstipasi adalah sebuah keadaan ketika frekuensi buang air besar (BAB)
terjadi kurang dari 3 kali dalam satu minggu. Konstipasi juga bisa ditengarai
dari bentuk kotoran yang keras seperti kotoran kambing.
Penelitian yang dilakukan dr Bradley dari Departemen Kebidanan Universitas
Iowa, Amerika Serikat menemukan 25 persen ibu hamil menderita
konstipasi alias sembelit. Keadaan ini pun bisa berlanjut hingga 3 bulan
setelah melahirkan. Tentu saja konstipasi menjadi masalah yang serius,
karena selain mengganggu kehamilan, juga bersiko menyebabkan kerusakan
otot panggul (pelvic floor damage).
Kesehatan pencernaan saat hamil memang memiliki peran besar terhadap
perkembangan janin dan kesehatan tubuh ibu hamil. Pasalnya, pada saat
kehamilan, bayi mendapatkan nutrisi untuk berkembang melalui asupan si
ibu. Jadi, diperlukan kesehatan pencernaan yang optimal dari si ibu untuk
memastikan kesehatan keduanya berada dalam kondisi prima.
Ketika si calon ibu tak nyaman dengan perutnya, ia pun akan malas makan.
Akibatnya, asupan nutrisi untuk dirinya dan si janin akan berkurang. Oleh
karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan pencernaan,
termasuk mengatasi konstipasi, agar asupan nutrisi yang ia dan janin di
dalam kandungan butuhkan bisa terpenuhi.
Hindari Mengejan Berlebih“Faktor yang paling memengaruhi terjadinya
konstipasi pada wanita hamil adalah faktor hormonal,” jelas dr H. Ari Fahrial
Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, ahli penyakit dalam, konsulen gastro enterologi.
Sebuah penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Konkuk, Seoul, Korea,
juga menemukan bahwa keadaan hormonal yang berfluktuasi pada wanita
hamil merupakan penyebab konstipasi.
Seperti disebutkan di atas, kemungkinan terjadi kerusakan otot dasar
panggul mungkin terjadi saat mengejan. Karena saat mengejan, terjadi
tekanan otot panggul saat buang air besar.
Untuk mengatasi hal ini, maka wanita hamil dianjurkan tidak mengejan
berlebihan saat BAB. Selain itu, banyak-banyaklah mengkonsumsi serat,
minum air, dan mengkonsumsi yogurt yang mengandung probiotik.
Konsumsi SeratSerat terbukti menjadi solusi terbaik untuk mengatasi
konstipasi. “Jika dihitung, kebutuhan serta per hari adalah 25 gram,” ucap
dr Ari. Usus besar menggunakan serat ini untuk mempermudah mengubah
makanan menjadi kotoran yang berkualitas. Serat juga merupakan makanan
bakteri di usus. Bakteri inilah yang berperan dalam menjaga pergerakan
sistem pencernaan menjadi lebih leluasa, lembut, dan mudah dilewati.
Tanpa asupan serat tambahan, kotoran pun akan lebih sulit keluar dari
tubuh, dan jika menumpuk lama akan menjadi toksin di dalam tubuh.
Asupan serat yang cukup bisa diperoleh dengan mengkonsumsi buah-
buahan dan sayur yang mengandung banyak cairan, gandung, daging putih,
atau beras merah. “Prinsipnya, makanan yang mudah dicerna adalah
makanan yang direbus. Buah-buahan dan sayur juga lebih baik dikonsumsi
mentah,” lanjut dr Ari. (Kompas.com)
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Anda mungkin juga menyukai