Anda di halaman 1dari 3

Nama : SHARIMA TAHIRA

NIM : 19112260

PRODI : D.III KEPERAWATAN

Email : realsharimaps1@.gmail.com

KEBUTUHAN NUTRISI IBU PADA GANGGUAN KEHAMILAN

 Anemia

Kehamilan adalah suatu kondisi dimana wanita sedang mengandung janin di dalam
rahimnya yang merupakan hasil dari sel sperma dengan sel ovum yang akan
tumbuh dan berkembang menjadi bayi dan akan dilahirkan setelah usia kehamilan
40 minggu atau sekitar 9-10 bulan lamanya. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi
mempunyai peranan yang penting dalam pemenuhan gizi ibu.
Pengetahuan ibu hamil tentang gizi di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
pengalaman, pendidikan dan umur. Kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap
manfaat gizi dapat menyebabkan terjadinya anemia. Upaya yang dapat dilakukan
untuk mencegah anemia pada ibu hamil dengan cara penyuluhan tentang gizi
seimbang bagi ibu hamil dan pemberian tablet Fe.
Di Puskesmas Sumberwringin tahun 2015 dari 361 ibu hamil 108 (30 %)
diantaranya mengalami anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan Cross
Sectional. Populasinya adalah 57 ibu hamil yang tercatat di register KIA Puskesmas
Sumberwringin pada bulan Oktober sampai dengan Nopember 2016 dengan subjek
sebanyak 32 ibu hamil dengan cara Random Sampling dengan menggunakan uji
statistik Somers dengan tingkat signifikasi α ≤ 0,05. Hasil penelitian didapatkan
pengetahuan ibu hamil tentang gizi yang berpengetahuan baik 8 (25%), 1 ibu hamil
dengan anemia dan 7 ibu hamil tidak anemia, cukup 13 (40%), 3 ibu hamil anemia
dan 10 ibu hamil tidak anemia, kurang 11 (34%), 8 ibu hamil anemia dan 3 ibu hamil
tidak anemia. Kemudian dilakukan uji Somers diperoleh hasil p = 0,011 lebih kecil
dari α ≤ 0,05.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil
tentang gizi dengan kejadian anemia selama kehamilan. Rekomendasi penelitian ini
adalah pentingnya penyuluhan kepada ibu hamil tentang pemenuhan gizi selama
masa kehamilan bagi ibu hamil dalam upaya mencegah terjadinya anemia pada
masa kehamilan. Kata Kunci: Pengetahuan, Ibu hamil, Gizi dan Anemia

Link: https://youtu.be/1tpGu2n17Lc

 PRE EKLAMSIA
Preeklamsia adalah kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya
protein dalam urine. Kondisi ini terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu.

Preeklamsia harus diberikan penanganan untuk mencegah komplikasi dan


mencegahnya berkembang menjadi eklamsia yang dapat mengancam nyawa ibu
hamil dan janin. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya
preeklampsia adalah ibu hamil berusia lebih dari 40 tahun.

Gejala Preeklamsia

Preeklamsia umumnya berkembang secara bertahap. Tanda dan gejala yang akan
muncul seiring dengan perkembangan preeklamsia adalah:

 Tekanan darah tinggi (hipertensi)


 Proteinuria (ditemukannya protein di dalam urin)
 Sakit kepala berat atau terus-menerus
 Gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur atau sensitif terhadap cahaya
 Nyeri di perut kanan atas
 Sesak napas
 Frekuensi buang air kecil dan volume urine menurun
 Mual dan muntah
 Bengkak pada tungkai, tangan, wajah, dan beberapa bagian tubuh lain
 Berat badan naik secara tiba-tiba

Link: https://youtu.be/UxsyhXmPA7I

 HIPEREMISIS GRAVIDARUM

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah di masa kehamilan dengan


frekuensi serta gejala yang jauh lebih parah dibandingkan morning sickness.
Gejalanya pun bisa muncul sepanjang hari, bukan di pagi hari saja. Tercatat ada
beberapa penderita hiperemesis gravidarum yang mengalami mual hingga 50
kali dalam sehari.

Hiperemesis gravidarum tidak boleh diabaikan dan harus ditangani secara medis.
Selain dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini juga dapat
berpengaruh buruk pada kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil, serta
pertumbuhan bayi di dalam kandungan karena tidak mendapatkan nutrisi yang
cukup.
 Penuhi kebutuhan vitamin B6

Hiperemesis gravidarum, menurut American Family Physician, terjadi pada 200


kehamilan. Hal pertama yang harus Anda lakukan ketika Anda mengalami
hiperemesis gravidarium adalah mengendalikan rasa mual dan muntah Anda agar
tidak semakin parah dan membuat Anda dehidrasi atau kekurangan nutrisi.

Mengatasi hal ini sebenarnya cukup mudah, menurut Australian Family Physician,
Anda hanya perlu memenuhi kebutuhan vitamin B6. Asupan harian yang dibutuhkan
oleh ibu hamil yang mengalami kondisi ini adalah 25 miligram vitamin B6 yang harus
Anda dapatkan tiga  kali sehari.

Vitamin B6 memiliki peran penting dalam tubuh, vitamin ini membantu tubuh
menggunakan makanan untuk dijadikan energi, membawa oksigen ke seluruh tubuh,
dan membentuk hemoglobin.

 Konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat

Menurut Journal Obstetric & Gynecology, ibu hamil yang mengalami hiperemesis
gravidarium harus mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan kaya
protein dibandingkan mengonsumsi lemak atau asam lemak.

Makanan tinggi karbohidrat ini bisa Anda temui pada makanan seperti pasta, roti,
beras, biskuit dan sereal. Makanlah sedikit demi sedikit atau buat dalam porsi yang
kecil tapi sering seperti satu atau dua jam sekali. Jangan banyak minum supaya
cairan tubuh tetap seimbang.

 Pilih makanan tinggi energi

Hiperemesis gravidarium mungkin membuat Anda jadi sulit makan. Namun di satu
sisi, Anda harus tetap memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda. Hal pertama yang
bisa Anda lakukan adalah tetap konsumsi makanan yang paling mudah Anda makan
yang tidak menimbulkan rasa mual.

Pilihlah makanan yang tinggi energi dan protein, produk susu sangat disarankan
untuk Anda yang mengalami kondisi ini.

Anda bisa memilih yogurt yang dicampurkan ke buah, melelehkan mentega di atas
sayuran, mengoles mentega dan selai untuk roti bakar Anda, atau minum susu untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi Anda di saat Anda mengonsumsi sedikit makanan.

Link: https://youtu.be/3IVWJC73tUQ

Anda mungkin juga menyukai