Anda di halaman 1dari 9

Definisi

Apa itu hiperemesis gravidarum?

Hiperemesis gravidarum (HG) adalah komplikasi di trimester pertama kehamilan yang


menyebabkan mual dan muntah amat parah. Hiperemesis gravidarum bisa jadi menjadi tanda
bahwa memiliki kehamilan ganda (kembar atau lebih).

Mual muntah karena hiperemesis gravidarum lebih parah daripada morning sickness biasa.
Mual terjadi lebih sering sehingga membuat tidak nafsu makan, volume muntahannya sangat
banyak, frekuensi muntahnya sering, dan sampai melemahkan.

Morning sickness biasa umumnya dimulai sekitar minggu ke-6 kehamilan dan berhenti pada
minggu 14-16. Namun, mual dan muntah Anda mungkin pertanda hiperemesis gravidarum
jika sampai berlanjut ke minggu 20. Beberapa ibu mungkin terus mengalaminya sepanjang
kehamilan.

HG bisa menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan drastis, kekurangan gizi,


ketidakseimbangan elektrolit, dan gangguan metabolisme.

Ibu hamil yang mengalami kondisi ini harus dirawat di rumah sakit. Komplikasi hiperemesis
gravidarum dapat menjadi serius dan terkait dengan ginjal, sistem saraf, dan kerusakan hati.

Seberapa umumkah hiperemesis gravidarum?

Hiperemesis gravidarum jarang terjadi. Dari sekitar 70-85 persen ibu hamil yang mengalami
morning sickness, hanya sekitar 1-2 persen yang akan mengalami hiperemesis gravidarum.

Sekitar 75-85 persen wanita yang mengalami pernah morning sickness pada kehamilan
pertama akan mengalaminya kembali di kehamilan kedua.

Tanda-tanda & gejala


Apa saja gejala hiperemesis gravidarum?

Gejala hiperemesis gravidarum dimulai antara minggu ke-4 sampai ke-8 dan terus
berlangsung selama 16 minggu atau lebih. Gejala hiperemesis gravidarum umumnya
memuncak di minggu ke-20 kehamilan.

Menurut American Pregnancy, gejala hiperemesis gravidarum termasuk:

 Mual parah
 Penurunan berat badan
 Buang air kecil sedikit
 Sakit kepala
 Kebingungan
 Pingsan
 Penyakit kuning (jaundice)
Sebagian besar perempuan yang mengalami kondisi ini sering mengalami muntah sepanjang
hari.

Apabila terjadi dehidrasi, ini tanda adanya keton dalam urine. Keton adalah asam yang dibuat
ketika tubuh Anda mulai menggunakan lemak untuk energi. Tanda lainnya yaitu tubuh
mengalami peningkatan denyut nadi dan tekanan darah rendah.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter kandungan segera ketika memiliki tanda-tanda kehamilan
untuk mendapatkan petunjuk lebih spesifik dan pemantauan.

Namun, jika Anda mengalami muntah lebih sering dan berlebihan atau pingsan, Anda perlu
dirawat di rumah sakit.

Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani


kondisi kesehatan Anda

Penyebab
Apa penyebab hiperemesis gravidarum?

Penyebab hiperemesis gravidarum tidak diketahui. Beberapa ahli percaya hal ini terkait
dengan perubahan hormon tubuh yang terjadi selama kehamilan.

Adanya peningkatan level hCG terutama pada 8 minggu usia kehamilan dapat meningkatkan
risiko mual muntah saat hamil.

Kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam darah yang meningkat pesat ini
dilepaskan oleh plasenta.

Selain itu, peningkatan estrogen dan progesteron (terutama saat trimester pertama kehamilan)
dapat menyebabkan penurunan kerja otot lambung.

Otot lambung yang lemas dapat membuat Anda gampang memuntahkan isi perut karena
hiperemesis gravidarum.

Kebanyakan wanita mengalami mual atau muntah (morning sickness) dalam 3 bulan pertama
kehamilan.

Namun, hiperemesis gravidarum bisa menyebabkan mual dan muntah ekstrim selama
kehamilan. Hal ini dapat terjadi pada semua kehamilan, tapi kemungkinannya lebih besar jika
Anda sedang hamil bayi kembar atau jika Anda hamil anggur. 

Beberapa penyebab lainnya yang diduga dapat menyebabkan ibu hiperemesis gravidarum,
yaitu:
 Stres saat hamil
 Infeksi Helicobacter pylori (H. pylori)
 Korpus luteum (massa dari folikel yang matang) terletak di ovarium kanan karena
konsentrasi hormon steroidnya lebih tinggi.
 Genetika. Jika ibu Anda dulu mengalami hiperegemesis gravidarum, Anda juga
berisiko mengalami hal yang sama
 Hamil setelah berusia 30 tahun
 Mengalami hamil anggur
 Mengalami hipertiroidisme atau hipotiroidisme
 Mengalami kondisi seperti tekanan darah tinggi, migrain aktif, dan diabetes
gestasional
 Ibu hamil yang kegemukan

Selain berbagai faktor di atas, hamil kembar dua atau lebih menjadi salah satu penyebab
umum hiperemesis gravidarum.

Jika Anda mengandung banyak janin, plasenta tumbuh lebih besar. Hal ini membuat tubuh
mengalami peningkatan kadar hormon estrogen, progesteron, dan hCG yang menyebabkan
muntah atau mual berlebihan di pagi hari.

Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya terkena hiperemesis gravidarum?

Risiko hiperemesis gravidarum dapat meningkat jika Anda hamil di usia yang sangat muda,
kelebihan berat badan (obesitas), kehamilan pertama, dan riwayat hiperemesis gravidarum
pada kehamilan sebelumnya. Faktor biologis, psikologis, dan sosial juga mungkin
memainkan peran.

Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak bisa mengalami kondisi hiperemesis
gravidarum.

Faktor-faktor ini hanya untuk referensi saja. Anda harus berkonsultasi dengan dokter
kandungan untuk lebih jelasnya.

Apa saja bahaya dari hiperemesis gravidarum?

Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu, seperti


ketidakseimbangan elektrolit, dehidrasi, defisiensi vitamin B6 dan B12 yang dapat
menimbulkan gangguan saraf tepi (saraf kejepit).

Berita baiknya, mual muntah saat hamil yang parah (hiperemesis gravidarum) sekalipun
kemungkinan besar tidak akan membahayakan bayi Anda jika cepat ditangani.

Namun jika hiperemesis gravidarum sampai menyebabkan Anda dehidrasi dan/atau


kehilangan berat badan, ada peningkatan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah) bahkan
kematian bayi dalam kandungan.
Hipermesis gravidarum yang tidak ditangani juga dapat menyebabkan tumbuh kembang bayi
terlambat.

Itulah mengapa hiperemesis gravidarum sangat memerlukan pengawasan dokter karena bisa
menyebabkan dehidrasi pada ibu hamil yang menghambat tumbuh kembang janin.

Dampak
Apa dampak hiperemesis gravidarum pada ibu?

Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan masalah bagi Anda dan bayi Anda. Itu dapat
mempengaruhi:

 Berat badan ibu hamil turun drastis


 Ginjal ibu tidak berfungsi dengan baik, di mana ini menyebabkan ibu buang air kecil
lebih sedikit dari seharusnya
 Kadar mineral dalam tubuh tidak seimbang sehingga dapat menyebabkan pusing,
kelemahan, dan perubahan tekanan darah.
 Otot-otot jadi lemah karena kekurangan nutrisi
 Tubuh akan mengeluarkan air liur lebih banyak saat hamil di mana jika ditelan bisa
membuat kondisi mual lebih buruk.

Wanita dengan hiperemesis gravidarum pada masa awal kehamilan tidak berisiko lebih tinggi
mengalami keguguran.

Namun, ibu hamil dapat berisiko tinggi untuk mengalami komplikasi. Komplikasi yang
mengintai antara lain dehidrasi, takikardia (denyut jantung cepat yang tidak normal), cairan
ketuban sedikit, dan persalinan prematur.

Dalam kasus di mana ibu tidak menerima perawatan medis, dehidrasi berpotensi mematikan.
Wanita hamil yang tidak bisa makan atau menerima nutrisi apa pun untuk jangka waktu yang
lama berisiko kehilangan kekuatan otot tulang ketika mengalami hiperemesis gravidarum.

Apa dampak kondisi ini pada janin?

1. Lahir prematur

Menurut penelitian yang dipresentasikan dalam Society for Maternal-Fetal Medicine di


Dallas tahun 2012, hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan bayi lahir prematur.

Penelitian ini menemukan fakta yaitu, dari 81 ribu ibu hamil yang mengalam mual dan
muntah parah, sekitar 23 persennya melahirkan sebelum usia kehamilan mencapai 34
minggu.

Tidak ditemukan penyebab pastinya. Namun, asupan gizi buruk dan berat badan yang tidak
bertambah akibat hiperemesis gravidarum, dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur.

2. Masalah psikologi
Anak-anak yang lahir dari ibu dengan hiperemesis gravidarum diduga 3,5 kali lebih mungkin
memiliki masalah perilaku atau emosional.

Adapun berbagai masalah ini antara lain seperti kecemasan, depresi, atau gangguan bipolar
ketika mereka tumbuh dewasa.

Ini berlaku jika dibandingkan dengan anak yang ibunya sewaktu hamil tidak memiliki
masalah kesehatan apa pun, termasuk hiperemesis gravidarum.

Para ibu dalam penelitian ini dilaporkan telah kehilangan sekitar 5 persen berat badan saat
mengalami hiperemesis gravidarum.

Para peneliti menduga bahwa bahwa masalah mental selama kehamilan serta kekurangan
gizi, dapat memengaruhi otak janin saat ia berkembang.

Alhasil, beberapa anak-anak dengan kondisi ibu hiperemesis gravidarum yang mual dan
muntah parah bisa mengalami gangguan kecemasan nantinya.

Diagnosis & Pengobatan


Informasi yang diberikan bukanlah pengganti saran medis. SELALU berkonsultasi
dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Bagaimana hiperemesis gravidarum didiagnosis?

Untuk menentukan apakah ibu hamil mengidap hiperemesis gravidarum atau tidak, dokter
umumnya akan memeriksa gejala dan kondisi fisik.

Dokter akan membuat diagnosis ketika mual dan muntah menyebabkan penurunan berat
badan, dehidrasi, atau gangguan dalam kimia tubuh.

Untuk memastikan bahwa tidak ada lagi yang menyebabkan gejala-gejala hiperemesis
gravidarum, dokter mungkin melakukan tes darah dan urine. Ultrasonografi (USG) juga dapat
dilakukan.

Bagaimana mengobati hiperemesis gravidarum?

Jenis pengobatan kondisi ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum tergantung
dengan seberapa parah kondisi. Berikut beberapa perawatannya, dilansir dari Drugs:

1. Memasukkan kebutuhan nutrisi dan lewat infus

Pemberian nutrisi pada ibu yang mengalami hiperemesis gravidarum berfungsi untuk
memenuhi gizi ibu hamil. Hal ini sekaligus mengganti cairan dan memperbaiki kadar
elektrolit yang tidak seimbang dalam tubuh.

2. Minum obat tertentu


Obat penenang dan obat anti-emetik (anti-muntah) saat mengalami hiperemesis gravidarum,
dapat digunakan ketika muntah terus-menerus dan menimbulkan risiko bagi ibu atau bayi.

Jika ibu tidak dapat minum obat melalui mulut, obat-obatan tersebut dapat diberikan melalui
infus atau supositoria.

Sejumlah obat yang dapat digunakan untuk meredakan mual selama hamil karena
hiperemesis gravidarum di antaranya Promethazine, Meclizine, dan Droperidol. Ketiganya
hanya bisa dibeli dengan menebus resep dokter.

3. Menggunakan nutrisi parenteral total

Kasus hiperemesis gravidarum yang paling parah mungkin memerlukan solusi nutrisi yang
kompleks dan seimbang diberikan melalui infus selama kehamilan. Ini disebut nutrisi
parenteral total.

4. Minum obat antihistamin

Antihistamin menargetkan sistem vestibular untuk mengurangi sensasi muntah saat


hiperemesis gravidarum. Obat-obatan ini termasuk meclizine (Antivert), Diphenhydramine
(Benadryl), dan dimenhydrinate.

5. Obat untuk mengendalikan muntah

Obat seperti metoclopramide (Reglan), sering digunakan secara terpisah atau dalam
kombinasi dengan vitamin B6. Obat-obatan ini akan menurunkan tekanan sfingter esofagus
sehingga mengontrol rasa ingin muntah pada ibu hamil saat mengalami hiperemesis
gravidarum.

Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
membantu saya mengelola hiperemesis gravidarum?

Untuk mengatasi mual dan muntah karena hiperemesis gravidarum, ibu bisa meminta saran
dari dokter untuk melakukan perawatan di rumah.

Ibu hamil yang mengalami  kondisi ini lebih baik untuk memperbanyak beristirahat,
mengonsumsi makanan yang sehat gizi dan jangan membiarkan perut kosong.

1. Makan makanan sehat

Anda mungkin membutuhkan makanan berprotein tinggi dan berkalori tinggi jika Anda
kesulitan menambah berat badan akibat mual dan muntah karena hiperemesis gravidarum.

Cobalah makan makanan dari daftar daging, susu, dan lemak sehat setiap hari untuk
mendapatkan kalori dan protein ekstra.
Jangan lupa untuk minta dokter kandungan untuk membuatkan daftar makanan yang
direkomendasikan selama masa kehamilan.

Ini untuk memastikan Anda mendapatkan kalori serta vitamin dan mineral lainnya yang
cukup saat hamil agar terhindari dari hiperemesis gravidarum.

Daftar makanan yang diresepkan dokter untuk ibu pengidap hiperemesis gravidarum,
bukanlah diet lengkap untuk memenuhi semua kebutuhan makanan Anda selama kehamilan.

Itu semua adalah beberapa kebutuhan makanan yang disarankan dokter untuk mencegah ibu
hamil  mengalami mual dan muntah.

2. Jangan biarkan perut kosong terlalu lama

Cobalah ide-ide berikut untuk membantu mengatasi mual dan muntah selama hiperemesis
gravidarum dengan berbagai cara berikut:

 Makan makanan kecil atau camilan setiap 2 jam daripada 3 kali makan besar setiap
hari. Dengan melakukan ini, Anda dapat mencegah mual karena Anda tidak akan
pernah lapar.
 Makanlah kudapan kecil sebelum waktu tidur di malam hari. Ini dapat mencegah
mual di pagi hari ketika Anda bangun tidur
 Coba kunyah dan telan makanan Anda dengan sangat lambat.
 Minum air di sela-sela waktu makan. Cobalah minum 8 gelas setiap hari.
 Jus buah seperti lemon atau jeruk murni dapat membantu mencegah mual ibu hamil

3. Hindari makanan dan minuman berikut

 Jangan minum alkohol atau minum minuman yang mengandung kafein, seperti soda,
kopi, atau teh hitam.
 Hindari makanan yang memiliki aroma kuat, seperti bawang atau cabai.
 Hindari makan makanan tinggi lemak, seperti gorengan atau makanan penutup yang
kaya lemak.

4. Minum jahe

Coba masukkan jahe ke dalam menu makan harian Anda ketika mengalami hiperemesis
gravidarum.

Secangkir jahe hangat, teh jahe, bahkan permen jahe dapat membantu Anda mengatasi rasa
mual.

Jahe sudah terbukti menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi mual muntah saat hamil
tanpa adanya efek samping yang berbahaya.

Jahe memiliki efek aromaterapi yang dapat meningkatkan pergerakan saluran cerna dan dapat
memblok respon mual.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pemberian jahe sebanyak 1 gram selama 4 hari, dapat
sangat menurunkan intensitas mual muntah pada ibu hamil mengalami hiperemesis
gravidarum.

5. Akupunktur

Akupuntur dapat membantu meningkatkan keseimbangan yang ada dalam tubuh karena
hiperemesis gravidarum.

Jarum akupuntur yang ditusukkan ke beberapa titik saraf dapat memicu pelepasan beberapa
senyawa kimia otak, seperti endorfin.

Hal ini kemudian dapat membantu meringankan gejala-gejala yang membuat ibu hamil tidak
nyaman.

Akupunktur yang dilakukan selama 30 menit untuk 3 kali dalam sehari dilaporkan dapat
menurunkan frekuensi mual muntah saat hamil akibat hiperemesis gravidarum.

Akupuntur saat hamil aman dilakukan. Tapi ingat, hanya dengan ahli akupuntur yang sudah
bersertifikat dan sudah biasa menangani ibu hamil.
https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/hiperemesis-gravidarum/

Anda mungkin juga menyukai