Anda di halaman 1dari 10

HEG(Hiperemesis Gravidarium)

Oleh kelompok 1 : - Defmiyanti


- Nurhalimah
- Nana Anggraini
Apa itu Hiperemesis Gravidarum (HG)?

hiperemesis gravidarum (HG) adalah kondisi ketika ibu hamil mengalami mual
dan muntah secara berlebihan. Sebetulnya, mual dan muntah merupakan kondisi
yang terbilang normal pada kehamilan trimester awal (morning sickness). Seiring
dengan bertambahnya usia kehamilan, gejala dan intensitas morning sickness pada
ibu hamil ini akan cenderung semakin berkurang. Namun, pada kasus hiperemesis
gravidarum, ibu hamil dapat mengalami mual dan muntah sepanjang hari sehingga
berisiko memicu terjadinya dehidrasi. Kondisi ini bisa berlangsung hingga
trimester kedua kehamilan atau bahkan terus terjadi sepanjang kehamilan.
Penyebab Hiperemesis Gravidarum

Belum diketahui secara pasti apa kondisi yang menyebabkan ibu hamil mengalami
mual dan muntah secara berlebihan. Namun, kondisi ini diduga berkaitan dengan
tingginya kadar hormon human chorionic gonadotropin atau HCG di dalam
darah. Sebagai informasi, hormon HCG merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel-sel
di dalam plasenta setelah sel telur yang dibuahi oleh sperma menempel di dinding rahim.
Kadar hormon tersebut dapat meningkat seiring dengan pertambahan usia
kehamilan. Selain hormon HCG, peningkatan hormon estrogen dan progesteron pada
trimester pertama kehamilan juga dapat memengaruhi kerja otot lambung sehingga kerap
membuat ibu lebih mudah untuk memuntahkan isi perut.
Selain itu, sejumlah faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami
hiperemesis gravidarum adalah sebagai berikut.

1. Kehamilan pertama.
2. Hamil pada usia yang sangat muda.
3. Hamil pada usia di atas 30 tahun.
4. Hamil.Memiliki riwayat penyakit tiroid, tekanan darah tinggi (hipertensi),
migrain, atau diabetes gestasional
Gejala Hiperemesis Gravidarum

Gejala hiperemesis gravidarum biasanya dimulai pada minggu ke-4 sampai


dengan minggu ke-8 kehamilan. Gejala tersebut bisa terus berlangsung dan
biasanya dapat mereda pada usia kehamilan 14-20 minggu. Namun, pada
beberapa kasus, hiperemesis gravidarum dapat berlangsung hingga melebihi
usia kehamilan 20 minggu atau bahkan di sepanjang kehamilan. Adapun
sejumlah gejala yang umum dialami oleh ibu hamil dengan kondisi
hiperemesis gravidarum adalah sebagai berikut. Mual dan muntah sepanjang
hari.Sangat sensitif terhadap aroma atau bau-bauan.Pusing dan nyeri
kepala.Lemas.Dehidrasi.Berat badan menurun.Jantung berdebar.Konstipasi
(sembelit).Inkontinensia urine.Produksi air liur secara berlebihan.Tekanan
darah rendah (hipotensi).Kesulitan untuk menelan makanan atau
minuman.Penyakit kuning (jaundice).Gangguan psikologis, seperti stres,
bingung, dan cemas.
Komplikasi Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah komplikasi kehamilan yang tidak boleh
dianggap sepele. Sebab, jika tidak segera ditangani dengan tepat, kondisi ini
dapat menimbulkan sejumlah komplikasi yang berisiko membahayakan
kondisi ibu hamil dan janin. Sejumlah komplikasi tersebut di antaranya sebagai
berikut. Deep vein thrombosis.Malnutrisi.Sindrom Mallory-Weiss, yaitu
kondisi ketika terdapat luka robek pada dinding kerongkongan.Muntah darah
akibat perdarahan dari luka robek di sekitar kerongkongan.Gangguan fungsi
hati dan ginjal.Preeklamsia.Depresi saat hamil.Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan janin.Kelahiran prematur.Bayi lahir dengan berat badan
rendah.Bayi lahir mati (stillbirth).
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum

Dalam menegakkan diagnosis HG, dokter dapat melakukan anamnesis


(wawancara medis) dengan pasien untuk mengetahui keluhan, riwayat
penyakit, dan riwayat kesehatan keluarga pasien. Pemeriksaan fisik juga
dapat dilakukan untuk melihat tanda-tanda HG lainnya, seperti hipotensi
dan penyakit kuning. Lalu untuk membantu mengonfirmasi diagnosis HG,
dokter dapat melakukan sejumlah pemeriksaan lanjutan, seperti: Uji
laboratorium, seperti tes darah dan tes urine untuk memeriksa gejala
gangguan elektrolit dan dehidrasi.USG kehamilan untuk memantau
kondisi janin di dalam kandungan.Tes fungsi hati untuk menyingkirkan
kemungkinan penyakit liver yang menyebabkan mual dan muntah
ekstrem.
Pengobatan Hiperemesis Gravidarum

Pengobatan HG akan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala serta


kondisi ibu hamil secara keseluruhan. Namun secara umum, pengobatan HG
bertujuan untuk menghentikan mual dan muntah, mengganti cairan dan
elektrolit yang hilang karena muntah, memenuhi kebutuhan nutrisi, serta
mengembalikan nafsu makan ibu hamil. Adapun sejumlah tindakan yang dapat
dilakukan oleh dokter untuk menangani HG pada ibu hamil adalah sebagai
berikut. Pemberian obat-obatan melalui suntikan, seperti obat antimual,
antihistamin, vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12 untuk membantu
meringankan gejala HG.Pemasangan jalur intravena untuk memberikan cairan
atau obat-obatan ke dalam aliran pembuluh darah vena.Menyarankan untuk
mengubah pola hidup dan kebiasaan, seperti memperbanyak istirahat,
mengurangi aktivitas fisik, menggunakan pakaian longgar, menghindari aroma
atau bau-bauan tajam, dan lain sebagainya.
Cara Mengendalikan Hiperemesis Gravidarum

Pada dasarnya, belum diketahui secara pasti bagaimana cara mencegah hiperemesis
gravidarum, mengingat penyebabnya juga belum dipastikan. Namun, kondisi ini dapat
dikendalikan. Terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi
morning sickness agar tidak berlanjut menjadi hiperemesis gravidarum, di antaranya
sebagai berikut. Istirahat yang cukup, minimal 8–9 jam setiap malam.Mengelola stres
dengan baik, seperti melakukan teknik pernapasan, bermeditasi, yoga, dan
sebagainya.Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, terutama makanan tinggi
protein dan rendah lemak.Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun
sering.Memilih makanan yang bertekstur halus agar mudah ditelan dan
dicerna.Menghindari makanan pedas, berminyak, dan berbau tajam karena dapat memicu
rasa mual.Memperbanyak minum air putih.Mengonsumsi makanan atau minuman yang
mengandung jahe untuk membantu meredakan rasa mual.Mengonsumsi suplemen
prenatal yang diresepkan oleh dokter untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin
dan zat besi selama masa kehamilan.Menggunakan aromaterapi untuk membantu
meredakan mual di pagi hari.
Jika ibu mengeluhkan gejala hiperemesis gravidarum seperti ulasan di atas,
sebaiknya segera kunjungi Siloam Hospitals TB Simatupang dan Siloam
Hospitals Sriwijaya Palembang untuk mendapatkan layanan NEST. NEST
adalah layanan dan fasilitas kehamilan, melahirkan, dan pascamelahirkan
lengkap yang didukung oleh tim dokter multidisiplin, seperti dokter spesialis
kandungan dan kebidanan, dokter spesialis anak, dokter spesialis anestesi,
ahli gizi klinis, konsultan laktasi, serta bidan dan tenaga medis profesional
lainnya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai