Anda di halaman 1dari 12

Hyperemesis

Gravidarum
Dosen pengampu :
Fransisca Retno Asih , SST., M. Keb

Anggota :
1. Niluh Ayu Putri Lestari
2. Silvia Tri Puspitasari
3. Zetira Salsa Herawati
4. Nabila Martha Tihama
Hyperemesis Gravidarum 02

Hyperemesis gravidarum (HG) merupakan komplikasi


kehamilan yang ditandai dengan mual dan muntah
secara terus menerus yang dapat menyebabkan
penurunan berat badan lebih dari 5% dari berat badan
sebelum hamil, dehidrasi, asidosis metabolik akibat
kelaparan, alkalosis akibat kehilangan asam klorida,
dan hipokalemia.

Hiperemesis biasanya mulai terjadi pada kehamilan minggu


ke-4 hingga minggu ke 6, kemudian tingkat keparahan
meningkat pada minggu ke-8 hingga minggu ke-12, dan
biasanya berakhir pada minggu ke-20.Mual dan muntah
tersebut biasanya hilang setelah trimester pertama.
Penyebab Hyperemesis
Gravidarum

Mual dan muntah pada kehamilan terjadi karena


pengaruh hCG, penurunan tonus otot-otot traktus
digestivus sehingga seluruh traktus digestivus
mengalami penurunan kemampuan bergerak.
Peningkatan kadar Human Chorionic
Gonadotropin (hCG) akan menginduksi ovarium
untuk memproduksi estrogen yang dapat
merangsang mual dan muntah.
Hiperemesis juga dikaitkan dengan asupan lemak.
Peningkatan lemak tubuh diyakini dapat menyebabkan
peningkatan produksi estrogen. Meningkatnya kadar
estrogen berkaitan dengan terjadinya hiperemesis
gravidarum. Selain itu, makanan yang berlemak dapat
menunda pengosongan lambung yang mengakibatkan
terjadinya mual.

Stress dianggap sebagai salah satu faktor


psikologik yang memegang peranan yang penting
penyebab terjadinya hiperemesis gravidarum,
faktor stress akan melibatkan mekanisme regulasi
intergratif yang mempengaruhi proses biokimia
dan seluler seluruh tubuh termasuk otak dan
psikologis.
10
Faktor Resiko Hyperemesis Gravidarum

Usia kehamilan merupakan faktor resiko hiperemesis gravidarum,


yaitu berhubungan dengan kadar karionik gonadotropin, estrogen, dan
progesteron dalam darah ibu. Kadar hormon karionik gonadotropin
dalam darah mencapai puncaknya pada kehamilan trimester 1.

Oleh karena itu mual muntah sering lebih sering terjadi pada trimester
1, akan tetapi pada beberapa kasus yang berlanjut hingga trimest er
akhir. (Atika inthan, (2016) .
- Winston Churchill
Hiperemesis gravidarum bisa menyebabkan gangguan cairan dan
elektrolit, cairan tubuh akan berkurang sehingga darah menjadi
kental dan sirkulasi darah ke jaringan akan terhambat dan dapat
memengaruhi kesehatan ibu dan perkembangan janin yang
dikandungnya. Kejadian pertumbuhan janin terhambat (Intrauterin
growth retardation/IUGR) meningkat pada wanita hamil dengan
Dampak hyperemesis hiperemesis gravidarum. Gejala ini di mulai sekitar minggu ke enam
kehamilan dan biasanya menurun drastis di akhir trimester pertama
gravidarum (sekitar minggu ke-13) (Hannan et al., 2019).
hyperemesis gravidarum dapat
dicegah dengan cara :

1. Makan dengan porsi kecil beberapa kali dalam sehari

2. Menghindari makanan berlemak, berminyak, dan pedas


karena jenis makanan ini dapat

menunda waktu pengosongan lambung dan memicu


terjadinya mual

3. Makan makanan yang kering, hambar, mudah dicerna,


tinggi protein, dan tinggi
karbohidrat;
Lanjutan.......
4. Minum cairan elektrolit di antara waktu makan (minum
cairan dalam jumlah besar dalam satu kali waktu dapat
memperburuk mual)

5. Makan camilan kering (misalnya biskuit) saat pagi hari


(sebelum beranjak dari tempat tidur) dan malam sebelum tidur
untuk mencegah asam lambung penyebab mual

6. Menghindari bau makanan atau aktivitas yang memicu mual


(hal ini berbeda tiap individu); dan

7. Istirahat cukup
Pencegahan dan Penanganan Hyperemesis Gravidarum

Tujuan diet hyperesis


Cara penanganan : Ciri khas diet hyperemesis gravidarum :
gravidarum :
Salah satu penanganan Tujuan diet hiperemesis
Ciri khas diet hiperemesis gravidarum adalah
hiperemesis gravidarum gravidarum adalah penekanan memberikan makanan dan zat
adalah dengan pemberian karbohidrat gizi yang cukup secara
kompleks terutama pada pagi bertahap, selain itu
meningkatkan asupan
hari, dan menghindari makanan pengaturan makanan untuk
nutrisi melalui diet yang berlemak untuk menekan mengganti persediaan
hiperemesis gravidarum. rasa mual dan muntah, serta glikogen dalam tubuh dan
sebaiknya diberikan jarak untuk mengontrol asidosis.
dalam pemberian makan dan
minum.
Ada 3 macam jenis
diet hyperemesis
gravidarum
Diet Hyperemesis Diet Hyperemesis Diet Hyperemesis
Gravidarum I : Gravidarum ll : Gravidarum lll :

diberikan kepada pasien dengan diberikan bila rasa mual dan diberikan secara bertahap pada
hiperemesis dari berat sampai pasien dari hiperemesis ringan.
muntah sudah mulai
ringan, makanan hanya terdiri Sesuai dengan kesanggupan
dari roti kering seperti biscuit dan berkurang, secara bertahap
makan pasien, minuman boleh
krekers. mulai diberikan bahan
diberikan bersama makanan,
Diet hiperemesis gravidarum ini makanan yang bernilai gizi makanan ini cukup mengandung
kurang mengandung zat gizi, tetapi tinggi. energi dan semua ada zat gizi
mengandung vitamin C, sehingga kecuali kalsium.
diet ini hanya diberikan selama
beberapa hari.
09

Terima Kasih

ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai