Anda di halaman 1dari 16

Hiperemesis Gravidarum

Yoan Pratama Supriadi

Pembimbing:
Dr.Raymond Ginting Sp.OG
Pendahuluan
• Mual dan muntah, pusing, perut kembung, dan badan terasa
lemah terjadi hampir pada 50% kasus ibu hamil, dan terbanyak
pada usia kehamilan 6-12 minggu.

• Mual muntah >>  mempengaruhi keadaan umum dan


mengganggu pekerjaan sehari-hari.

• Penyebab penyakit ini masih belum diketahui


secara pasti, tetapi diperkirakan erat
hubungannya dengan endokrin, biokimiawi, dan
psikologis.
Tinjauan Pustaka
Muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai
umur kehamilan 20 minggu.

Mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan


Definisi sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi
buruk.

Wanita hamil TM 1, mual dan muntah >10x/ 24 jam


atau setiap saat, sehingga menganggu keadaan umum
dan aktivitas sehari-hari (memburuk / dehidrasi).
• Epidemiologi
– Mual dan muntah paling sering
dijumpai pada kehamilan trimester 1.
Sekitar 60-80% primigravida dan 40-
60% multigravida.
Penyebab Hiperemesis Gravidarum
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, tetapi ada
beberapa faktor yang dapat menyebabkan hiperemesis gravidarum, faktornya
yaitu :

• Primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan ganda.


• Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap
perubahan tersebut.
• Alergi
• Faktor psikologis seperti depresi, rumah tangga yang retak, takut terhadap
kehamilan dan persalinan.
• Klasifikasi
Tingkat I Muntah yang terus menerus, timbul
intoleransi terhadap makanan dan minuman.
Tingkat II Gejala lebih berat, segala yang
dimakan dan diminum dimuntahkan.
Tingkat III Walaupun kondisi tingkat III
sangat jarang, yang mulai terjadi adalah
gangguan kesadaran (delirium-koma).
• Amenore
Diagnosis • Muntah-muntah yang sering sekali dan mengganggu
aktivitas
• Tanda vital : nadi meningkat, TD menurun
• Perasaan tenggorokan kering dan haus
• Kulit dapat menjadi kering (tanda dehidrasi), sianosis
• Berat badan menurun dengan cepat
• Pada keadaan yang lebih berat, timbul subfebris, ikterus
dan gangguan saraf.
• Pada pemeriksaan dalam ditemukan tanda-tanda
kehamilan ( uterus ukurannya sesuai dengan usia
kehamilan, portio lunak, pada pemeriksaan inspekulo
serviks livide (biru)
Diagnosis
• Pada pemeriksaan USG : untuk evaluasi kehamilan
• Pada pemeriksaan laboratorium :
• Darah rutin : kenaikan relatif hemoglobin dan
hematokrit “shift to the left” (untuk TK II dan TK III)
• Urin rutin : benda keton (asetonuria) dan proteinuria.
• Kimia darah : elektrolit darah, uji fungsi hati, uji
fungsi ginjal
Diet hiperemesis gravidarum
Ada 3 macam diet pada hiperemesis gravidarum, yaitu :

Diet Hiperemesis I
• Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum
berat.
Makanan terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau
rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2
jam sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya
kurang, maka tidak diberikan dalam waktu lama.
Diet hiperemesis gravidarum

Diet Hiperemesis II
• Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet
diberikan secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan
makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan
dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini
dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energi.
Diet hiperemesis gravidarum

Diet Hiperemesis III


• Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum
ringan. Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh
diberikan bersama makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan
energi dan semua zat gizi.
Pencegahan

• Memberikan penjelasan bahwa mual dan kadang-


kadang merupakan gejala yang fisiologik pada
kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4
bulan.
• menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan
makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering.
• Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya
dihindarkan
Penatalaksanaan
 Obat-obatan
Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang
dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6.
 Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan
peredaran udara baik. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala
akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
 Terapi Psikologik
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta
menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar
belakang penyakit ini.
 Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukose 5%
Komplikasi
• Dehidrasi berat
• Ikterik
• Takikardia
• Suhu meningkat
• Alkalosis
• Kelaparan
• Gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan
hubungan keluarga
• Menarik diri dan depresi
Prognosis

• Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis


gravidarum sangat memuaskan

Anda mungkin juga menyukai