Anda di halaman 1dari 12

HIPEREMESIS

GRAVIDARUM
Kelompok 11
Debi Rahilma
Sri Wulandari Duha
DEFENISI
 Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah
berlebihanyang terjadi kira-kira sampai umur kehamilan
20 munggu. Ketuka umur kehamilan 14 minggu
(trimesterpertama),mual dan muntah yang dialami ibu
begitu hebat. Semua yang dimakan dan diminum ibu
dimuntahkan sehingga memengaruhi keadaan umum
dan pekerjaan sehari-hari ibu. Berat badan
menurun,terjadi dehidrasi,terdapat aseton dalam
urine,bukan karena penyakit seperti apendisitis,pielitis,
dan sebagainya.
 Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah
berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu
pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi
buruk karena terjadi dehidrasi
ETIOLOGI
• Penyebab hyperemesis gravidarum belum diketahui
secara pasti. Perubahan-perubahan anatomis pada otak,
jantung,hati,dan susunan saraf disebabkan oleh
kekurangan vitamin serta zat-zat lain. Berikut adalah
beberapa factor predisposisi terjadinya mual muntah.
– primigravida,molahidatidosa,dan kehamilan ganda.
Frekuensi yang tinggi pada molahidatidosa dan
kehamilan ganda.
– Factor organic
– Factor psikologis
– Factor endokrin
TANDA DAN GEJALA
• Hiperemesis gravidarum, menurut berat dan
ringannya gejala dapat dibagi dalam tiga tingkatan
yaitu sebagai berikut :
• Tingkat 1
• Muntah terus-menerus yang memengaruhi keadaan
umum penderita,ibu merasa lemah sekitar 100 kali
per menit, tekanan darah sistol menurun,turgor kulit
menurun,lidah mongering dan mata cekung.
• Tingkat 2
• Mual dan Muntah yang berat menyebabkan keadaan umum
penderita lebih parah, lemah dan apatis. Turgor kulit lmulai
jelek, lidah kering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu
badan naik (dehidrasi), icterus ringa, Berat badan turun dan
mata menjadi cekung, tekanan darah rendah, hemokonsentrasi,
oliguria, dan konstipasi. Tercium aseton pada bau mulut, karena
mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam
urine.
• Tingkat 3
• Keadaan umum jelek, kesadaran sangat menurun, somnolen
sampai koma, nadi kecil halus dan cepat, dehidrasi hebat, suhu
badan naik, dan tensi turun sekali, icterus. Komplikasi yang
berakibat fatal terjadi pada susunan syaraf pusat (ensefalopati
Wernicke) dengan adanya nistagmus, diplopia, perubahan
mental.
KOMPLIKASI
Hyperemesis gravidarum yang dialami
oleh ibu hamil dapat menimbulkan berbagai
macam komplikasi. Komplikasi tersebut bisa
dari yang ringan hingga berat. Komplikasi bisa
terjadi berupa dehidrasi berat, ikterik, suhu
meningkat,alkalosis, kelaparan, gangguan
emosional yang berhubungan dengan
kehamilan, serta hubungan keluarga, menarik
diri dan depresi.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Pemeriksaan USG (dengan menggunakan
waktu yang tepat) dapat mengkaji usia
gestasi janin dan adanya gestasi multiple,
mendeteksi abnormalitas janin, serta
melokalisasi plasenta.
• Pemeriksaan urine (urinalisis) yang meliputi
kultur,BUN,serta pendeteksian bakteri.
• Pemeriksaan fungsi hepar yang meliputi
AST,ALT,dan kadar LDH
PENATALAKSANAAN
• OBAT-OBATAN
Obat-obatan yang dianjurkan untuk dikonsumsi ibu
hamil dengan hyperemesis diantaranya meliputi obat
sedatif, vitamin, antiemetic,dan antihitamin. Obat
sedative yang sering digunakan adalah phenobarbital,
sedangkan vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1
dab B6. Pada keadaan hyperemesis yang lebih berat
dapat diberikan antiemetic seperti disiklomin
hidrikhloride atau klorpromasin. Sementara itu
antihitamin yang dianjurka seperti darmamin atau
avomin.
• ISOLASI
• Penatalaksanaan lainnya pada ibu hamil
dengan hyperemesis adalah dengan
mengisolasi atau menyendirikan ibu hamil
dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan
dengan pertukaran udara yang baik. Tidak
diberikan makanan atu minuman selama 24-
28 jam. Terkadang dengan isolasi saja gejala-
gejala akan berkurang atau hilang tanpa
pengobatan.
• TERAPI PSIKOLOGIS
• Perlu diyakinkan pada ibu bahwa ketidaknyamanan
tersebut dapat dihilangkan, yaitu dengan meminta ibu
untuk menghulangkan rasa takut karena
kehamilannya, mengurangi pekerjaan sehingga dapat
menghilangkan masalah dan konflik, yang mungkin
saja dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
• CAIRAN PARENTERAL
• Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit,
karbohidrat dan protein dan glukosa 5% dalam cairan
cairan fisiologis sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu
dapat ditamah kalium dan vitamin, khususnya vitamin
B kompleks dan vitamin C. bila ada kekurangan
protein, dapat diberikan pula asam amino secara
intravena.
• MENGHENTIKAN KEHAMILAN
• Pada sebagian kecil, keadaan tidak menjadi baik bahkan
semakin buruk. Usahakan untuk melakukan pemeriksaan medis
dan psikis bila terjadi kondisi demikian. Delirium, kebutaan,
takikardi, icterus, anuria, dan perdarahan merupakan
manifestasi komplikasi organic. Dalam keadaan demikian perlu
dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk
melakukan abortus terapeutik serung sulit diambil, oleh karena
disatu sisi tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi disisi lain
tidak boleh menunggu sampai terjadi gejala irrieversibel pada
organ vital.
• DIET
• Diet hyperemesis I diberikan pada hyperemesis tingkat III.
• Makanan hanya roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak
diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudah nya,
makanan ini kurang dalam semua zat-zat gizi, kecuali vitamin C,
karena itu hanya diberikan bila rasa mual dan muntah
berkurang.
• Diet hyperemesis II diberikan bila rasa mual
dan muntah berkurang.
• Secara berangsur diberikan makanan yang
bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan
bersama makanan. Makanan ini rendah dalam
semua zat-zat kecuali vitamin A dan D.
• Diet hyperemesis III diberikan kepada
penderita dengan hyperemesis ringan.
Menurut kesanggupan penderita minuman
boleh diberikan bersama makanan. Makanan
ini cukup dalam semua zat kecuali kalsium.

Anda mungkin juga menyukai