Anda di halaman 1dari 12

Learning issue kep.

maternitas
Ahmat chasan fuadi
Kasus
seorang ibu berusia 23 tahun G3P1O1 usia kehamilan 10 minggu dirawat di ruang
obstetri sudah 3 jam yang lalu. Keluhan utama saat dilakukan pengkajian adalah mual
dan muntah , merasa tidak enak dimulut,selera makan turun sudah lebih dari satu
miggu sebelum masuk RS (SMRS). Klien menyatakan tidak bisa beraktivitas seperti
biasanya, BB turun 2,5 kg, badan lemas dan dalam sehari buang air kecil hanya
sesekali.
Pasien mengatakan emosinya naik turun karena suami kurang perhatian terhadap
dirinya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU: lemah, TD: 90/70 mmhg, N; 75
x/menit, RR ; 20x/menit, suhu: 37,5 c, tanda anemi, turgor kulit menurun, kelopak
mata cekung.
Perawat telah berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian cairan parenteral20
tetes/menit dan memberikan konseling terkait hiperemesis gravidarum terhadap ibu
tanpa pendampingan suami, dari hasil evaluasi masalah belum teratasi
Apa etiologi dari kasus tersebut ?
Penyebab Hiperemesisi Gravidarum secara pasti belum diketahui. Menurut Chin dkk,1990;
Goodwin mentero, Mostman, 19920) Mengemukakan Hiperemesis Gravidarum dapat disebabkan
oleh kadar estrogen yang tinggi dan hipertiroidisme, yang mungkin disebabkan peningkatan kadar
gonadotropin korionik manusia. Beberapa faktor predisposisi sbb :

1. Primigravida, mola hidotidosa, diabetes, dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar
HCG.
2. Faktor organik, karena masuknya villi khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolik.
3. Faktor psikologik : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap
kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab.
4. Faktor Endokrin : Hipertiroid, diabetes, dan lain-lain.

Mual muntah disebabkan oleh masuknya bagian vilus ke dalam peredaran darah ibu, perubahan
endokrin misalnya hipofungsi cortex gi suprarenalis, perubahan metabolik dan kurangnya
pergerakan lambung.
Apa patofisiologi dari kasus tersebut ?
Patofisiologi hiperemesis gravidarum dijelaskan dalam beberapa teori yang diajukan oleh para ahli dan
peneliti.
Perubahan Hormonal
Kadar hCG mencapai puncaknya pada trimester awal kehamilan. Sebenarnya hormon hCG ini tidak
secara langsung menjadi penyebab hiperemesis gravidarum. Namun, secara tidak langsung terlibat
karena hCG secara fisiologis dapat menstimulasi reseptor hormon TSH (thyroid stimulating hormone).
Hal ini menyebabkan terjadinya kondisi hipertiroidisme transien (gestational transient thyrotoxicosis)
pada awal kehamilan.
Apakah hiperemesis bisa dicegah jika bisa
bagaimana cara pencegahannya ?
Makanlah makanan dengan porsi kecil dan sering sepanjang hari,
Perut akan menghasilkan lebih sedikit asam untuk mencerna makanan. Kurangnya asam berarti kecil
kemungkinan perut anda ternganggu sehingga tidak terlalu merasa mual.Jika makan porsi besar juga dapat
membuat perut anda menggembung sehingga dapat memicu mual dan menyebabkan muntah

Makanlah makanan dingin karena aromanya tidak sekuat maknan panas

Pilih makanan yang hambar


Makanan berbumbu dan berminyak dapat membuat system pencernaan anda menghasilkan lebih banyak asam,
karena bumbu dan minyak dari makanan mengaduk dinding perut, sehingga perut dan pancreas alan
mengeluarkan lebih banyak empedu, karena berlebihnya produksi asam pencernaan ini, pusat muntah dalam
otak akan menjadi aktif dan dapat menyebabakan Hiperemis Gravidarum
Apa penatalaksanaan kasus tersebut ?
Wanita dirawat dikamar tersendiri yang tenang, tetapi terang dengan ventilasi udara yang
baik, membatasi pengunjung, dengan perubahan suasana, pendampingan oleh bidan /
perawat dan orang terdekat serta informasi dan komunikasi yang baik saja sering sengaja
muntah sudah berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
Pemberian cairan pengganti
Perlu diberi cairan intravena bila ada gejala dehidrasi. Cairan yang dipakai biasanya dextrose5 %
dalan larutan fisiologik sebanyak 2-3 liter perhari tergantung tingkat dehidrasi. Bila perlu diberi
tambahan kalium dan vitamin B kompleks dan C. Bila ada kekurangan protein juga dapat diberi asam
amino secara intravena.
Pendekatan Psikologik
Wanita perlu diyakinkan bahwa penyakitnya dapt disembuhkan,
hilangnya rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan. Dengan
pendekatan konseling dan dan mencoba menemukan konflik serta
mencari jalan penyelesaian masalah

Penghentian Kehamilan
Pada beberapa kasus pengobatan hoperemesis gravidarum tidak
berhasil dan kondisi pasien menjadi makin memburuk. Perlu pemeriksaan
medik dan psikologis yang teliti untuk mengetahui gangguan sistemik dan
beratnya komplikasi. Adanya delirium, somnolen sampai koma, kebutaan,
takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan merupakan manifestasi
komplikasi organik. Dalam kondisi demikian secara medik perlu adanya
pertimbangan untuk penghentian kehamilan. Keputusan ini tidak mudah
ditetapkan karena dengan pertimbangan moral tidak boleh terlalu cepat,
tetapi dilain pihak tidak menunggu sampai kondisi irreversible pada
organ vital.
Apa klasifikasi dari kasus tersebut ?
1. Tingkatan I = Ringan
Mual muntah terus sehingga penderita lemah, tidak mau makan, nadi meningkat sampai sekitar 100 denyut permenit, tekanan
darh sistolik menurun, BB menurun, nyeri di epigastrium, turgor menurun, lidah kering, mata cekung.
2. Tingkat II = Sedang
Mual dan muntah yang hebat sehingga keadaan umum penderita lebih parah : lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah
kering dan kotor, gejala dehidrasi semakin jelas, nadi kecil an cepat, suhu badan naik, tensi semakin menurun, mata cekung,
icterus ringan, BB menurun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton dapt tercium dalam hawa pernapasan, dan
dapat terjadi asetonuria.
3. Tingkat III = Berat
Keadaan umum wanita tersebut makin menurun, tanda dehidrasi makin tampak, muntah berkurang, tekanan
darh menurun, nadi makin kecil dan cepat, suhu badan meningkat.
Keadaan menurun dari somnolen sampai koma, komplikasi pada susunan saraf pusat (ensefalopati wernicke)
dengan gejala : nistagmus, diplopia dan perubahan
Mental. Keadaan ini akibat sangat kekurangan zat makanan termasuk vitamin B kompleks.
Apa diagnosa, nic, noc dari kasus tersebut ?
Diagnosa
Kekurangan nutrisi tidak sesuai dengan kebutuhan berhubungan dengan mual dan muntah,
ketidakteraturan atau kurangnya pemasukan makanan.

NOC
Pasien mengenali tanda-tanda dini perubahan nutrisi
Pasien dapat mengenali tanda-tanda emesis gravidarum dan dapat mengatasi rasa tidak
nyaman akibat mual muntah
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Tidak terjadi komplikasi
NIC

Timbang BB dengan timbangan yang sama dan pakaian


sejenis (sama beratnya)tiap hari atau jadwal sesuai dengan
terapi atau kondisi pasien
Mencatat intake output selama 24 jam
Perhatikan pola makan dan makanan yang dikonsumsi
Lakukan pemeriksaan turgor kulit
Lakukan pemeriksaan laboratorium aseton urine
Konseling dengan klien dan keluarganya
Observasi tanda-tanda komplikasi, asidosis-icterus
Merujuk bila perlu ke fasilitas yang tepat
Kenapa BAK nya berkurang ?
Faktor
Prenal
Karena seseorang tersebut memang aslinya sedikit minumnya
Renal
Disebabkan diabetes dan fungsi ginjal yang buruk
Posterenal
Di saluran kencing terdapat batu yang menghambat urine yang keluar

Urine keluar sedikit intinya disebabkan oleh kurang minum, dehidrasi dan kekurangan cairan
akibat diare
Kenapa turgor kulit menurun dan mata
cekung ?
Karena ibu mengalami kehilangan cairan lebih banyak daripada yang diminumnya (deficit
cairan) karena mual muntah yang berlebihan yang sedang dialaminya. sehingga tubuh tidak
cukup air dan cairan lainnya untuk menjakankan fungsi normal dan akibatnya ibu akan
mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti turgor kulit menurun dan mata menjadi cekung

Anda mungkin juga menyukai